Penyusun :
1.) Vieri Khaidarurrohman ( P1337420319025 )
2.) Marseliana Puspita N ( P1337420319026 )
3.) Sinta Novie Antika ( P1337420319027 )
4.) Feby Tiara Risna ( P1337420319028 )
5.) Hanifatur Rosyida ( P1337420319029 )
6.) Ika Rahmawati ( P1337420319030 )
7.) Wulandari ( P1337420319031 )
8.) Refita Herayani (P1337420319032 )
1
Mata Kuliah KMB
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia dan rahmat-Nya kita
masih diberikan kesempatan dan kesehatan, sehingga modul ini yang berjudul
“ASUHAN KEPERAWATAN COPD” ini dapat terselesaikan.
Modul ini berisi tentang informasi yang membahas tentang Definisi,Etiologi
dan patologi , tanda/gejala dan asuahan keperawatan dari COPD . Di harapkan modul
ini dapat memberikan informasi untuk para pembaca. Kami menyadari bahwa
penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, dan masih banyak terdapat kesalahan
serta kekurangan didalamnya.
Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk modul
ini,supaya nantinya dapat menjadi modul yang lebih baik lagi.Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang menyusun modul ini dan khususnya kepada
dosen mata kuliah KMB yang telah membimbing dalam pembuatan modul .
Demikian,semoga modul ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
2
Mata Kuliah KMB
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................. 2
Daftar Isi.................................................................. ....... 3
Pendahuluan ............................................................ ......... 4
KB I: Konsep/Teori COPD
Pendahuluan............................................. ......... 5
Tujuan/KD............................................... ..........6
Sub pokok Bahasan:
Indikator
UraianMateri
a. Definisi COPD ....................................……….......................... .......... 7
b. Anatomi dan Fisiologi .............................………......... ...................... 8
c. Klasifikasi............................................... ……….......…........................9
d. Tanda dan Gejala ..............................................................................13
e. Komplikasi COPD...............................................................................13
f. Asuhan Keperawatan COPD...............................................................15
Latihan
Rangkuman.......................................................25
Tes Fomatif ............................................. ........28
Daftar Pustaka .................................................29
3
Mata Kuliah KMB
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memahami Asuhan
Keperawatan COPD
RELEVANSI
Materi dalam modul KMB ini diberikan pada semester 3. Materi Konsep / Teori
COPD sebagai dasar untuk memahami Asuhan Keperawatan COPD
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran : Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu
memahami Konsep / Teori dan Asuhan Keperawatan COPD
PETUJUK BELAJAR
Modul bahan ajar ini berisi materi beserta latihan, rangkuman, tes formatif,
danglosarium. Untuk bisa mengerjakan latihan dan menjawab tes formatif, pelajarilah
setiap pokok bahasan dengan seksama.
LATAR BELAKANG
4
Mata Kuliah KMB
PENDAHULUAN
C
OPD adalah suatu istilah yang sering digunakan untuk
sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama dan
ditandai oleh peningkatan retensi terhadap aliran udara
sebagai gambar patofisiologi utamanya. Ketiga penyakit
yang membentuk satu kesatuan yang dikenal dengan istilah COPD yaitu
Bronchitis kronis, empisema paru-paru dan asma . Gangguan CORD yang
banyak diderita orang, diperkirakan 11,4 Juta penduduk dewasa AS(Usia 18
Tahun ke atas ) menderita penyakit tersebut. Hampir 24 juta terbukti mengalami
penurunan fungsi paru .
Insidensi COPD telah meningkatkan dalam tahun-tahun terakhir ini.
Statistik terbaru menunjukkan bahwa terdapat 17 Juta jiwa orang Amerika yang
menderita Asthma, Emfisema dan Bronchitis Kronis, baik angka prevalensi
maupun angka kematian COPD telah berperan dalam tercapainya proporsi
epidemic menurun Amerika Lung Associstion. Pada tahun 1984 COPD
merupakan penyebab kematian keenam setelah penyakit jantung, neoplasma,
stroke, kecelakaan dan pneumonia-influenza (Soematri, 2012 , hal 8-9)
5
Mata Kuliah KMB
TUJUAN (KD)
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu memahami :
1. Agar mengetahui Definisi COPD
2. Agar mengetahui Asuhan Keperawatan COPD
6
Mata Kuliah KMB
URAIAN MATERI
1. DEFINISI COPD
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (COPD) merupakan suatu istilah yang sering
digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama dan ditandai
oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi
utamanya. Ketiga penyakit yang membentuk satu kesatuan yang dikenal dengan
COPD adalah : Bronchitis kronis, emfisema paru-paru dan asthma bronchiale (S
Meltzer, 2001 : 595). Tetapi dalam suatu Negara, yang termasuk didalam copd adalah
emfisema paru- paru dan Bronchitis Kronis. Nama lain dari copd adalah “Chronic
obstructive airway disease ” dan “ChronicObstructive Lung Diseases (COLD)”
7
Mata Kuliah KMB
10 segmen yaitu;5 (lima) buah segmen pada lobus superior; 2 (dua) buah segmen
pada lobus medialis, dan 3 (tiga) buah segmen pada lobus inferior. Tiap-tiap segmen
ini masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang bernama lobulus. Diantara
lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikal yang berisi pembuluh-
pembuluh darah getah bening dan saraf-saraf, dalam tiap-tiap lobulus terdapat sebuah
bronkiolus. Di dalam lobulus, bronkiolus ini bercabang-cabang banyak sekali,
cabang-cabang ini disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus berakhir pada
alveolus yang diameternya antara 0,2-0,3 mm. Letak paru-paru. Pada rongga dada
datarannya menghadap ke tengah rongga dada/kavum mediastinum. Pada ba-gian
tengah iiu tcrdapal lampuk paiu-paru alau hilus Pada mediastinum depan terletak
jantung. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang bernama pleura. Pleura dibagi
menjadi 2 (dua):
Pleura viseral (selaput dada pembungkus) yaitu selaput paru yang langsung
membungkus paru-paru.
Pleura parietal yaitu selaput yang melapisi rongga dada sebelah luar.
Antara kedua pleura ini terdapat rongga (kavum) yang disebut kavum pleura.
Pada keadaan normal, kavum pleura ini vakum/hampa udara sehingga paru-paru
dapat berkembang kempis dan, juga terdapat sedikit cairan (eskudat) yang berguna
untuk rneminyaki permukaannya (pleura), menghindarkan gesekan antara paru-paru
dan dinding dada dimana sewaktu bernapas bergerak.
Perbedaan ini menyebabkan kekuatan kontraksi dan tekanan yang ditimbulkan jauh
lebih kecil dibandingkan dengan tekanan yang ditimbulkan oleh kontraksi ventrikel
kiri. Selain aliran melalui arteri pulmonal ada darah yang langsung mengalir ke paru-
paru dad aorta melalui arteri bronkialis.
8
Mata Kuliah KMB
Darah ini adalah darah "kaya oksigen" (oxyge-nated) dibandingkan dengan darah
pulmonal yang relatif kekurangan oksigen. Darah ini kembali melalui vena
pulmonalis ke atrium kiri. Arteri pulmonalis membawa darah yang sedikit
mengandung 02 dari ventrikel kanan ke paru-paru. Cabang-cabangnya menyentuh
saluran-saluran bronkial sampai ke alveoli halus. Alveoli itu membelah dan
membentuk jaringan kapiler, dan jaringan kapiler itu menyentuh dinding alveoli
(gelembung udara). Jadi darah dan udara hanya dipisahkan oleh dinding kapiler. Dari
epitel alveoli, akhirnya kapiler menjadi satu sampai menjadi vena pulmonalis dan
sejajar dengan cabang tenggorok yang keluar melalui tampuk paru-paru ke serambi
jantung kiri (darah mengandung 02), sisa dari vena pulmonalis ditentukan dari setiap
paru-paru oleh vena bronkialis dan ada yang mencapai vena kava inferior, maka
dengan demikian paru-paru mempunyai persediaan darah ganda.
3. KLASIFIKASI
Penyakit yang termasuk dalam kelompok penyakit paru obstruksi kronik adalah
sebagai berikut:
Bronkitis kronik
9
Mata Kuliah KMB
- Patofisiologi
Bronchitis akut dapat timbul dalam serangan tunggal atau dapat timbul kembali
sebagai eksaserbasi akut dari bronchitis kronis. Pada infeksi saluran nafas bagian atas,
biasanya virus, seringkali merupakan awal dari serangan bronchitis akut. Bronchitis
timbul sebagai akibat dari adanya paparan terhadap agent infeksi maupun non-infeksi
(terutama rokok tembakau). Iritan akan menyebabkan timbulnya respon inflamasi
yang akan menyebabkan vasodilatasi, kongesti, edema mukosa dan bronchospasme.
Klien dengan bronchitis kronis akan mengalami :
- Peningkatan ukuran dan jumlah kelenjar mukus pada bronchi besar, yang mana akan
meningkatkan produksi mukus.
- Mukus lebih kental
- Kerusakan fungsi cilliary sehingga menurunkan mekanisme pembersihan mukus.
Oleh karena itu, “mucocilliary defence” dari paru mengalami kerusakan dan
meningkatkan kecenderungan untuk terserang infeksi. Ketika infeksi timbul, kelenjar
mukus akan menjadi hipertropi dan hiperplasia sehingga produksi mukus akan
meningkat.
Emfisema paru
10
Mata Kuliah KMB
- Patogenesis
Terdapat 4 perubahan patologik yang dapat timbul pada klien emfisema, yaitu :
- Hilangnya elastisitas paru. Protease (enzim paru) merubah atau merusakkan alveoli
dan saluran nafas kecil dengan jalan merusakkan serabut elastin. Akibat hal tersebut,
kantung alveolar kehilangan elastisitasnya dan jalan nafas kecil menjadi kollaps atau
menyempit. Beberapa alveoli rusak dan yang lainnya mungkin dapat menjadi
membesar.
- Hyperinflation Paru Pembesaran alveoli mencegah paru-paru untuk kembali kepada
posisi istirahat normal selama ekspirasi.
- Terbentuknya Bullae Dinding alveolar membengkak dan berhubungan untuk
membentuk suatu bullae (ruangan tempat udara) yang dapat dilihat pada pemeriksaan
X ray.
- Kollaps jalan nafas kecil dan udara terperangkap Ketika klien berusaha untuk
ekshalasi secara kuat, tekanan positif intratorak akan menyebabkan kollapsnya jalan
nafas.
- Patofisiologi
Emfisema merupakan kelainan dimana terjadinya kerusakan pada dinding
alveolar, yang mana akan menyebabkan overdistensi permanen ruang udara.
Perjalanan udara terganggu akibat dari perubahan ini. Kesulitan selama ekspirasi
pada emfisema merupakan akibat dari adanya destruksi dinding (septum) diantara
alveoli, kollaps jalan nafas sebagian dan kehilangan elastisitas recoil. Pada saat
alveoli dan septa kollaps, udara akan tertahan diantara ruang alveolar (disebut blebs)
dan diantara parenkim paru (disebut bullae). Proses ini akan menyebabkan
peningkatan ventilatory pada “dead space” atau area yang tidak mengalami
pertukaran gas atau darah. Kerja nafas meningkat dikarenakan terjadinya kekurangan
fungsi jaringan paru untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
11
Mata Kuliah KMB
Asma
Etiologi penyakit ini belum diketahui. Penyakit ini dikaitkan dengan faktor-faktor
risiko yang terdapat pada penderita antara lain:
- Merokok sigaret yang berlangsung lama
- Polusi udara
- Infeksi peru berulang
- Umur
- Jenis kelamin
- Ras
- Defisiensi alfa-1 antitripsin
- Defisiensi anti oksidan
- Patofisiologi
Fungsi paru mengalami kemunduran dengan datangnya usia tua yang
disebabkan elastisitas jaringan paru dan dinding dada makin berkurang. Dalam usia
yang lebih lanjut, kekuatan kontraksi otot pernapasan dapat berkurang sehingga sulit
bernapas.Fungsi paru-paru menentukan konsumsi oksigen seseorang, yakni jumlah
oksigen yang diikat oleh darah dalam paru-paru untuk digunakan tubuh. Konsumsi
oksigen sangat erat hubungannya dengan arus darah ke paru-paru. Berkurangnya
fungsi paru-paru juga disebabkan oleh berkurangnya fungsi sistem respirasi seperti
fungsi ventilasi paru.
12
Mata Kuliah KMB
5. KOMPLIKASI COPD
- Hipoxemia
Timbul akibat dari peningkatan nilai PaCO2 (hiperkapnia). Tanda yang muncul
antara lain : nyeri kepala, fatique, lethargi, dizzines, tachipnea.
- Infeksi Respiratory
13
Mata Kuliah KMB
Terutama kor-pulmonal (gagal jantung kanan akibat penyakit paru), harus diobservasi
terutama pada klien dengan dyspnea berat. Komplikasi ini sering kali berhubungan
dengan bronchitis kronis, tetapi klien dengan emfisema berat juga dapat mengalami
masalah ini.
- Cardiac Disritmia
Timbul akibat dari hipoxemia, penyakit jantung lain, efek obat atau asidosis
respiratory.
- Status Asmatikus
14
Mata Kuliah KMB
15
Mata Kuliah KMB
2)KELUHAN UTAMA
Tn. B datang ke RS Kardinah pada tanggal 4 Oktober 2020. Tn.B mengatakan
keluhan sesak nafas, nyeri dada, seperti terpukul dan batuk.
3)RIWAYAT PENYAKIT
A. Riwayat kesehatan terdahulu : klien mengatakan belum pernah dirawat
B. Riwayat kesehatan sekarang :
P : Nyeri dan sesak disertai batuk timbul saat berada di lingkungan yang kadar
oksigennya rendah.
Q : Nyeri tumpul
R : Terdapat nyeri dan sesak pada dada
S : Dipsnea akut dan nyeri dada konstan
T : Serangan mendadak dan terbatas
C. Riwayat kesehatan keluarga : Klien mengatakan dalam keluarganya ada yang
mengiadap penyakit asma
4) PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum :
- Kesadaran mengalami penurunan jika ditemukan keluhan pusing fatique
- Vital Sign : suhu kadang-kadang ditemukan sub febris/demam nadi dapat
meningkat /menurun, Tekanan darah relative menurun, pernapasan meningkat.
B. Kulit : Teraba panas, Warna kulit Cyanosis, Turgor kulit menurun
C. Kepala : Tidak ada benjolan pada kulit kepala dan wajah bentuk simetris
D. Mata : Mata simetris antara kanan dan kiri, sclera tidak tidak ikteri dan
konjungtiva tampak anemis, respon pupil terhadap cahaya mengecil bila terkena
cahaya.
E. Telinga : Daun telinga simetris dan tidak ada lesi, Pendengaran tidak
menggunakan alat bantu
16
Mata Kuliah KMB
F. Hidung dan Sinus : Posisi anatomis hidung bentuk simetris dan terdapat
pernapasan cuping hidung.
G. Leher : Distensi vena jugularis
H. Pemeriksaan dada/pernapfasan dapat ditemukan : batuk dengan spuntum/dahak
dengan haemapysis nyeri dada dan sesak nafas dipsnea, suara nafas tambahan :
rwheezing, sianosis ekspirasi memanjang pada auskultasi memanjang pada auskultasi
trakhea: sianosis, terdapat suara ronkhi disebelah dada kanan.
5) POLA KEBIASAAN
A. Pola nutrisi metabolik
Makanan yang disajikan tidak dihabiskan klien, klien punya masalah nutrisi
B. Pola eliminasi
Frekuensi BAB 1x sehari dengan kondisi feses padat.
Frekuensi BAK 2x sehari dengan warna urine kuning teh
C. Pola aktivitas dan latihan
Pasien dalam hal makan, minum, toileying, berpakaian, mobilitas tidak dapat
dilakukan dan dibantu istrinya
D. Pola tidur dan istirahat
Pasien sering terbangun malam dan tidak tidur siang karena sesak
E. Pola mekanisme koping
Posisi anatomis hidung bentuk simetris dan terdapat pernapasan cuping
hidung.
17
Mata Kuliah KMB
DATA FOKUS
18
Mata Kuliah KMB
ANALISIS DATA
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O
1. DS: - Hypertrofi dan Bersihan Jalan Napas
-Klien mengatakan sesak hyperplasia kelenjar Tidak Efektif
nafas. mucus
19
Mata Kuliah KMB
penularan dan
pencegahan
penyakit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekresi pada jalan napas
di tandai klien mengatakan sesak napas, batuk berdahak dan suara paru ronkhi
sebelah kanan
2. Gangguan Kebutuhan Nutrisi berhubungan dengan kurangnya nafsu makan di
tandai dengan klien nampak kurus, bb : 52 Kg dan porsi makan tidak dihabiskan
3. Resiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang penyakitnya , cara penularan dan pencegahan penyakit di tandai dengan Klien
sering batuk
20
Mata Kuliah KMB
RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Tn. B Nama Mahasiswa : S
Ruang : Mawar / lantai II NIM : P138382
21
Mata Kuliah KMB
TINDAKAN KEPERAWATAN
23
Mata Kuliah KMB
DO :
- Pasien terlihat memahami
24
Mata Kuliah KMB
Diagnosa
Rabu, 26 Dx. 1 08.00 S : Klien Mengatakan sesak napas
September 2020 berkurang
O : Klien terlihat sudah bisa
berjalan tanpa di bantu istrinya
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Rabu, 26 Dx. 2 14.00 S : Klien mengatakan nafsu makan
September 2020 kembali baik
O : Klien terlihat makan habis 1
porsi
A: Masalah teratasi sebagian
P : Interverensi dilanjutkan dengan
memantau berat badan
Kamis , 27 Agustus Dx. 3 08.00 S : Klien mengatakan sudah tahu
2020 tentang penyakitnya dan cara
penularannya
O : Klien saat batuk sudah
menutupi dengan lap/tissue dan
mencuci tangan
A : masalah teratasi
P : Intervensi selesai
26
Mata Kuliah KMB
R
A
N
G
K
U
M
A
N
COPD adalah suatu istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit
paru-paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan retensi terhadap
aliran udara sebagai gambar patofisiologi utamanya. Ketiga penyakit yang
membentuk satu kesatuan yang dikenal dengan istilah COPD yaitu Bronchitis
kronis, empisema paru-paru dan asma .
27
Mata Kuliah KMB
TES
FORMATIF
Setelah anda membaca seluruh materi. Selanjutnya kerjakan soal berikut ini.
Petunjuk Soal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang
(X) pada salah satu option jawaban yang benar pada lembar jawaban
yang telah disediakan!
1. Berikut ini tanda dan gejala dari COPD , kecuali
A. Kelemahan badan
B. Batuk
C. Sesak napas
D. Mengi atau wheeze
E. Masuk angina
28
Mata Kuliah KMB
2. Berikut ini yang bukan merupakan perubahan patalogis yang dapat dialami
oleh pasien enfisema yaitu ?
A. Hilangnya elastisitas paru
B. Kollaps jalan napas kecil dan udara terperangkap
C. Hyperinflation paru
D. Terbentuknya bullae
E. Kerusakan fungsi cilliary
3. Apa tanda dan gejala dan penyakit broncritis ?
A. Sesak nafas
B. Mual
C. Demam
D. Mata berkunang-kunang
E. Badan terasa lemas
4. Berikut ini yang termasuk salah satu komplikasi COPD adalah ?
A. Gagal jantung
B. Sesak nafas
C. Batuk
D. Asma
E. Masuk angin
C. Infeksi
D. Pusing
E. Demam
8. Penyakit yang termasuk dalam kelompok penyakit paru obstruksi kronik
adalah ?
A. Batuk
B. Demam
C. Tipes
D. Bronkitis kronik
E. Covid-19
9. Berapa banyak gelembung paru-paru ?
A. Kurang dari 700.000.000
B. 700.000.000
C. 800.000.000
D. 850.000.000
E. 900.000.000
10. Dari asuhan keperawata diatas termasuk dalam?
A. COPD
B. Gagal jantung
C. Gagal ginjal
D. SARS
E.Lenoir
DAFTAR PUSTAKA
http://asuhakeperawatanonline.blogspot.com/2011/12/asuhan-keperawatan-
pasien-dengan-copd-crohnic-obstructive-pulmonary-disease/
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2011/12/asuhan-keperawatan-
ppok.html?m=1
30
Mata Kuliah KMB
31