Anda di halaman 1dari 5

Sifat nilai dasar

Pengertian nilai menurut Horton dan Hunt adalah gagasan tentang apakah pengalaman
tersbeut berarti atau tidak. Nilai pada hakikatnya mengarahkan perilaku dan
pertimbangan seseorang, akan tetapi nilai tidak menghakimi apakah sebuah perilaku
tersebut benar atau salah.
Nilai adalah salah satu bagian penting dari kebudayaan itu sendiri. Suatu tindakan
dapat diterima secara moral apabila harmonis ataupun selaras dengan nilai nilai yang
telah disepakati dan dijunjung oleh masyarakat dimana tindakan tersebut dilakukan.
Apabila suatu tindakan tidak sesuai dengan nilai yang ada dalam masyarakat tersebut
maka akan dianggap menyimpang oleh masyarakat tersebut
Pengertian nilai secara menyeluruh adalah konsep konsep umum tentang sesuatu
dianggap baik, patut, layak, pantas yang keberadaannya dicita citakan, diinginkan,
dihayati, dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari hari dan menjadi tujuan kehidupan
bersama di dalam kelompok masyarakat tersebut, mulai dari unit kesatuan sosial
terkecil hingga suku, bangsa, dan masyarakat internasional.

Sifat-sifat nilai adalah sebagai berikut.


a. Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia.
b. Nilai memiliki sifat normatif, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita, dan suatu
keharusan sehingga nilai memiliki sifat ideal (das sollen).
c. Nilai berfungsi sebagai daya dorong/motivator dan manusia adalah pendukung nilai.
Nilai akan selalu berkembang, contohnya adalah kejujuran, kedamaian, kecantikan,
keindahan, keadilan, kebersamaan,
ketakwaan, dan keharmonisan. Nilai juga merupakan bagian dari hidup manusia. Oleh
karena itu, hubungan antarmanusia
selalu diikat oleh nilai.

Sifat dasar adalah perilaku/ karakter yang mendasar/ paling dasar dalam diri
seseorang. Bila kita menghubungkan antara nilai dan dasar maka
menghasilkan sifat nilai dasar yang mengacu pada pancasila. Sehingga sifat
dari pancasila yaitu
1. Sifat objektif

sifat objektif sebagaimana berikut penjelasannya:

1. Terlihat dari rumusan sila-sila Pancasila itu sendiri memperlihatkan adanya sifat-sifat umum yang
menyeluruh dan tak berwujud (abstrak) namun merupakan sebuah nilai.
2. Pokok-pokok dari nilai-nilai Pancasila akan selalu ada di dalam kehidupan masyarakat baik di dalam adat
istiadat, kebudayaan, kehiduan berbangsa dan bernegara maupun kehidupan keagamaan.
3. Pancasila seperti yang diterangkan didalam pembukaan UUD 1945, apabila dilihat dari segi ilmu hukum
telah memenuhi syarat menjadi dasar negara dan juga sumber hukum.

2. Bersiifat subyektif
bersifat subyektif memiliki sebuah arti bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila merupakan
sesuatu yang telah ada dan melekat pada kehidupan bangsa Indonesia. Berikut penjelasannya:

1. Nilai-nilai yang timbul dari dalam diri bangsa Indonesia sehingga bangsa Indonesia merupakan kausa
materialis. Nilai-nilai tersebut timbul atas dasar pemikiran dan juga kebudayaan bangsa yang telah
terkristalisasi menjadi nilai-nilai yang luhur. (baca juga:Fungsi Kebudayaan bagi Masyarakat dan
Contohnya)
2. Nilai-nilai Pancasila sebagai sebuah pandangan hidup bangsa merupakan jati diri bangsa, yang diyakini
sebagai sebuah sumber nilai yang memiliki nilai kebenaran, kebaikan, keadilan serta kebijaksanaan
dalam kehidupan berbangsa maupun bernegara.
3. Nila-nilai Pancasila mengandung beberapa nilai menurut Darmodiharjo dalam Pryo Sularso (2008) yakni
keruhanian yang merupakan sebuah nilai kebenaran, keadilan, kebaikian, kebijaksanaan, etis, estetis
dan nilai religious yang dimanifestasikan sesuai dengan budi pekerti maupun hati nurani bangsa
Indonesia yang bersumber pada Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia.

Karakteristik nilai dasar

Karakteristik Yang Terkandung Dalam Nilai-


Nilai Pancasila

Sebagai suatu dasar negara dan pandangan hidup bagi seluruh rakyat Indonesia,
Pancasila memiliki ciri khas atau karakteristik tersendiri yang membedakannya
dengan ideologi lain yang ada di dunia. Adapun karakteristik yang terkandung
dalam nilai-nilai Pancasila meliputi:

Sila Pertama (1), Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila pertama mengandung pengakuan atas keberadaan Tuhan sebagai pencipta
alam semesta beserta isinya. Oleh karena itu sebagai manusia yang beriman, kita
harus meyakini adanya Tuhan yang diwujudkan dalam ketaatan kepada Tuhan
Yang Maha Esa dengan jalan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi
segala larangannya.

Sila Kedua (2), Kemanusian Yang Adil Dan


Beradab
Sila kedua mengandung rumusan sifat keseluruhan budi manusia Indonesia yang
mengakui kedudukan manusia yang sederajat dan sama, serta mempunyai hak
dan kewajiban yang sama sebagai warga negara yang dijamin oleh negara.
Sila Ketiga (3), Persatuan Indonesia
Sila ketiga merupakan perwujudan dari apaham kebangsaan Indoensia sebagai
suatu persatuan yang akan mengatasi paham perseorangan, golongan, suku
bangsa, serta mendahulukan persatuan dan kesatuan bangsa agar tidak mudah
terpecah-belah oleh sebab apapun.

Sila Keempat (4), Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh


Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Sila keempat merupakan sendi utama pelaksanaan demokrasi di Indonesia
berdasarkan atas asas musyawarah dan kekeluargaan.

Sila Kelima (5), Keadilan Sosial Bagi Seluruh


Rakyat Indonesia
Sila kelima merupakan salah satu tujuan negara yang hendak mewujudkan tata
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Macam macam nilai dasar

Nilai Dasar Pancasila


Nilai dasar adalah esensi terhadap pengamalan dari sila-sila yang ada dalam Pancasila. Dengan
karakteristik universal diharapkan nilal dasar ini ini memiliki pengaruh pada proses perwujuatan cita-cita,
tujuan, serta pengamalan atas nilai-nilai yang baikdan benar.

Adapun pengamalan atas sila-sila yang terdapat Pancasila, antara lain secara singkat adalah sebagai
berikut;

 Sila Ke-1: Ketuhanan


 Sila Ke-2: Kemnusiaan
 Sila Ke-3: Persatuan
 Sila Ke-4: Kemusyawaratan
 Sila Ke-5: Keadilan

Penjabaran atas nilai dasar tersebut tertuang secara penuh dalam Pembukaan UUD 1945, khususnya
terdapat dalam alinea ke-4. Yang memberikan penjelasan tentang kedudukan Pancasila sebagai Dasar
Negara dengan jaminan atas nilai-nilai yang diberikan.

Nilai Dasar Pancasila


1. Nilai Religiusitas
2. Nilai Humanitas
3. Nilai Soverenitas
4. Nilal Nasionalitas
5. Nilai Sosialitas

Nilai Dasar Pancasila dan Contohnya


Adapun penjelasan atas implementasi nilai dasar yang dimaksud sebagai berikut;

Nilai Religiusitas: Ketuhanan Yang Maha Esa


Kanduangan yang terdapat dalam pemahaman ini biasanya lebih dikenal dengan nilai religiusitas yang
memberikan arti tentang pentingnya memupuk rasa kepercayaan kepada Tuhan yang menciptakan Alam.
Atas dasar inipulalah setiap hak dan kewajiban warga negara Indonesia ditentukan berdasarkan pada
asas toleransi dalam keberagamanam.

Contoh pengamalan yang nyata dalam nilai religiusitas yang menjadi corak dalam sila pertama ini
misalnya saja disebutkan bahwa Pasal 29 bahwa negara akan senantiasnya berdasarkan pada
kepercayaan bahwa tuhan yang maha Esa.

Oleh karena itulah untuk mewujudkannya segala larangan ajaran tanpa beragama akan senantiasanya
dilakukan pencegahan, misalnya saja terjadi pada PKI (Partai Komunis Indonesia) yang secara tegas
ingin menjadikan Indonesia sebagai negara tanpa agama.

Nilal Humanitas: Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab


Pengertian tentang nilai dasar humanitas ini ialah serangakaian pengakuaan atas adanya kebragaman
Dallam hidup manusia. Ajaran serta prilaku yang terjadi memerlukan pemahaman satu sama lain akan
penghargaan kepada sesama.

Contoh mengenai pengamalan dalam nilai dasar kedua Pancasila ini, misalnya saja Pasal 28 dalam
Undang-Undang Dasar 1945 yang memberikan kemerdekaan untuk berkumpul serta mengemukakan
pendapat dan usulan atas beragam masalah yang terjadi. Keadaan ini secara langsung memberikan
pandangan bahwa Pancasila senantiasanya mengahargai akan kebabasan manusia yang menjadi
bagian daripada HAM.

Nilai Soverenitas: Persatuan Indonesia


Kanduangan yang terjadi dalam nilai dasar selanjutnya ialah tentang pentingnya perasatuan dan
kesatuan di Indonesia, hubungan ini sendiri akan memberikan kelancaran untuk menjadikan Indonesia
sebagai negara maju, dengan mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.

Contoh mengenai konsep daripada soverenitas ini misalnya saja tentang pengamalan dalam Pasal 35
yang menegaskan bahwa secara penuh Bendera Indonesia adalah Merah Putih. Diakui ataupun tidak
bentuk aturan tersebut menjadi contoh indentitas nasional Indonesia yang memberikan alat kesatuan dari
beragam suku yang ada.

Tanpa adanya simbul mengenai kesatuan berupa Bendera diatas, tentusaja kesatuan masyarakat akan
senantiasanya dipertanyakan. Oleh karena itulah nilai soverenitas menjadi aspek penting yang harus
senantiasanya dijaga masyarakat Indonesia.
Nilal Nasionalitas: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan
Nilai dasar yang menjadi pedoman bagi Indonesia selanjutnya ialah kenasionalisan terhadap rasa cinta
pada NKRI. Prilaku ini amat sangan penting dijalankan dalam setiap bentuk negara, oleh karena itulah
setiap tahun atau kegiatan pemerintahan tak lupa memberikan pemahaman akan pengamalan sila
keemapat ini.

Contoh penerapan dalam nilal nasionalitas yang menjadi bagian daripada Pancasila ini misalnya saja
tentang Pasal 4 yang memberikan kewenangan pengontrolan tugas presiden dan wakil presiden. Selain
itujuga dalam Pasal 2 yang memberikan pengamabaran akan arti lembaga legistatif.

Atas pentingnya kondisi tersebut menimbulkan beragam pengamalan dalam sistem pemerintahan
presidensial yang menjadi ciri khas pemerintahan Indonesia pada saat ini. Imeplementasi dan kebiajakan
yang diambil seharus lebih pada sikap nasionalis untuk mengakomodir beragam kepentingan
masyarakat.

Nilai Sosialitas: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat


Indonesia
Pengertian nilai keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia ini menjadi bagian daripada nilai sosialitas
tentang pentingnya persamaan derajat setiap warga negara Indonesia. Adanya beragam perbedaaan
senantiasanya dijaladikan alat persatuan dan kesatuan yang lebih kuat.

Contoh pengamalan dalam nilai sosialitas ini misalnya saja Pasal 27 yang memberikan kedudukan tegas
bagwa setiap warga negara memiliki hak yang sama. Persamaan ini kemudian dijadikan sebagai dasar
untuk hukum yang diatur oleh lembaga yudikatif bersifat netral tidak pada dalam segi perekonomian,
sosial, status, ataupun yang lainnya.

Dari penjelasan tentang pengertian nilai dasar Pancasila ini makan dapatlah disimpulkan bahwa
karakteristiknya ialah mutlak dan tetap melekat pada kelangsungan hidup negara. Pembukaan yang
memuat nilai-nilai dasar Pancasila memiliki kedudukan sebagal norma dasar negara atau pokok kaidah
negara yang fundamental (staatsfundamentalnorm).

Dengan kedudukannya sebagai pokok kaidah negara yang fundamental, Pembukaafl UUD 1945 tidak
boleh diubah oleh siapa pun. Mengubah Pembukaan UUD 1945 yang memuat nilai dasar ideologi
Pancasila sama halnya dengan membubarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

https://www.gurupendidikan.co.id/nilai-nilai-pancasila-karakteristik-yang-terkandung-
didalamnya/
https://guruppkn.com/nilai-nilai-dasar-pancasila
https://brainly.co.id/tugas/4645055
https://informasiana.com/pengertian-nilai-dan-karakteristik-nilai/#
https://www.kitapunya.net/2015/09/pengertian-contoh-nilai-dasar-instrumental-
praxis.html?m=1
https://dosenppkn.com/nilai-dasar-pancasila/

Anda mungkin juga menyukai