Satuan Acara Penyuluhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Promosi
Kesehatan yang Dibimbing Oleh Drs.Unang Arifin Hidayat. MKes
Di Susun Oleh :
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
Satuan Acara Penyuluhan
A. Analisis situasi
Di kampong tewel banyak kejadian anak yang kena penyakit diare, dan gatal-gatal. Dari hasil
obervasi ke kampung tewel, didapatkan bahwa air yang merupakan sumber kehidupan
banyak digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci, menyikat lantai, minum,
mandi dan lain-lain. Namun kebanyakan keluarga air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari tidak sesaui dengan kriteria air bersih. Dimana air yang digunakan sedikit kotor,
berbau, dan ada rasa khas tanah. Ketika dilakukan wawancara kepada warga kebanyakan
tidak tahu dan tidak peduli dengan air yang digunakan. Dan sebagain ada yang sudah tahu
akan pentingnya air bersih namun mereka tidak tahu harus berbuat apa supaya air yang
mereka gunakan menjadi layak digunakan.
B. Diagnose keperawatan
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang penggunaan air bersih selama 15 menit,
diharapkan warga kampung tewel dapat mengerti tentang pentingnya menggunakan
air bersih dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
2. Tujaun khusus
E. metode
1. presentasi
F. media
1. Internet ( YouTube)
G. kegiatan pembelanjaran
H. Evaluasi
Memberikan pernyataan sejauh mana pemahaman tentang materi yang diberikan dengan
mengajukan pertanyan:
Lampiran
PENGGUNAAN AIR BERSIH
Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu baik dan biasa
yang dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas
mereka sehari-hari.
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
2. Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan kotoran
lainnya.
3. Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payaudan tidak pahit,
harus bebasa dari bahan kimia beracun
4. Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau bau belerang
C. KEGUNAAN AIR
1. Untuk diminum
2. Untuk dimasak
3. Untuk mandi
4. Untuk mencuci
1. Terhindar dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, dysentri, typus, cacingan,
penyakit mata, penyakit kulit, atau keracunan.
1. Mata air
Air yang keluar dari mata air ini berasal dari air tanah yang muncul secara alamiah. Oleh karena
itu, air dari mata air ini bila belum tercemar oleh kotoran sudah dapat dijadikan air minum
langsung. Tetapi karena kita belum yakin apakah betul belum tercemar maka alangkah baiknya
air tersebut direbus dahulu sebelum diminum.
2. Air sumur
a. Air sumur dangkal adalah air yang keluar dari dalam tanah, sehingga disebut sebagai air
tanah. Air berasal dari lapisan air di dalam tanah yang dangkal. Dalamnya lapisan air ini dari
permukaan tanah dari tempat yang satu ke yang lain berbeda-beda. Biasanya berkisar antara
5 sampai dengan 15 meter dari permukaan tanah. Air sumur pompa dangkal ini belum begitu
sehat karena kontaminasi kotoran dari permukaan tanah masih ada. Oleh karena itu perlu
direbus dahulu sebelum diminum.
b. Air sumur dalam yaitu air yang berasal dari lapisan air kedua di dalam tanah. Dalamnya dari
permukaan tanah biasanya lebih dari 15 meter. Oleh karena itu, sebagaian besar air sumur
dalam ini sudah cukup sehat untuk dijadikan air minum yang langsung (tanpa melalui proses
pengolahan).
3. air hujan
Air hujan dapat ditampung kemudian dijadikan air minum, tetapi air hujan ini tidak mengandung
kalsium. Oleh karena itu, agar dapat dijadikan air minum yang sehat perlu ditambahkan kalsium
didalamnya.
Air sungai dan danau berdasarkan asalnya juga berasal dari air hujan yang mengalir melalui
saluran-saluran ke dalam sungai atau danau. Kedua sumber air ini sering juga disebut air
permukaan. Oleh karena air sungai dan danau ini sudah terkontaminasi atau tercemar oleh
berbagai macam kotoran, maka bila akan dijadikan air minum harus diolah terlebih dahulu.
1. jarak Letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah paling sedikit adalah
10 meter.
3. Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga bangunannya agar tidak
rusak seperti lantai sumur tidak boleh retak, bibir sumur harus diplester dan sumur sebaiknya
diberi penutup
4. Sumber air minum harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada genangan air di sekitar
sumber air, tidak ada bercak-bercak kotoran, tidak berlumut pada lantai/ dinding sumur.
Ember/ gayung pengambil air harus tetap, bersih dan tidak diletakkan di lantai
(ember/gayung digantung di tiang sumur)
Pengolahan ini dilakukan dalam bentuk penyimpanan dari air yang diperoleh dari berbagai
macam sumber, seperti air danau, air sungai, air sumur dan sebagainya. Di dalam penyimpanan
ini air dibiarkan untuk beberapa jam di tempatnya. Kemudian akan terjadi koagulasi dari zat-zat
yang terdapat didalam air dan akhirnya terbentuk endapan. Air akan menjadi jernih karena
partikel-partikel yang ada dalam air akan ikut mengendap.
System saringan pasir lambat merupakan teknologi pengelolaan air yang sangat sederhana
dengan hasilair bersih dengan kualitas yang baik. Dimana saringan air yang dibuat dengan
menggunakan lapisan pasir pada bagian atas da krikil pada lapisan bawah. Air bersih didapatkan
dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati
lapisan krikil. System saringan pasir lambat ini mempunyai keunggulan antara lain tidak
memerlukan bahan kimia (koagulan) yang mana bahan kimia merupakan kendala sering dialami
pada proses pengelolaan air di daerah pedesaan.
Didalam system pengelolaan ini proses pengelolaan yang utama adalah penyatingan dengan
media pasir dengan kecepatan penyaringan 5-10 m3/m2/hari. Air baku dialirkan ke tangki
penerima, kemudian dialirkan kea k pengendapan tanpa memakai zat kimia untuk mendapatkan
kotoran yang ada dalam air baku. Selanjutya di saring dengan saringan pasir lambat. Setelah
disaring dilakukan proses khorinasi dan selanjutnya dirampung di bak penampung air bersih,
seterusnya di alirkan ke consumen.
Skema SPL secara sederhana :