Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang tercantum
dalam alenia keempat pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yang telah
ditetapkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Sebagai dasar
negara, Pancasila dijadikan pedoman untuk mengatur penyelenggaraan
negara dan kehidupan bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara mempunyai kedudukan istimewa dalam
hidup kenegaraan dan hukum bangsa indonesia (merupakan pokok kaidah
negara yang fundamental). Selain sebagai dasar negara Pancasila juga
sebagai sumber dari segala sumber hukum, sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia, dan sebagai jiwa dan kepribadian bangsa.
Pancasila yang telah ditetapkan dan diterima sebagai dasar negara telah
dicantumkan dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Menyadari
bahwa untuk mewujudkan pengakuan pancasila sebagai pedoman atau
pandangan hidup bangsa mengharuskan bangsa Indonesia
mentrasfortasikan nilai-nilai Pancasila secara nyata, penghayatan, dan
pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap
warga negara Indonesia. Nilai-nilai Universal (umum) yang terkandung di
dalam Pancasila harus ditumbuh kembangkan dalam setiap pribadi
manusia.
Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang menjadi pembeda dengan negara-
negara yang lain. Nilai-nilai ini, yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan,
nilai persatuan dan nilai kerakyatan, serta nilai keadilan. Nilai-nilai yang
ada dalam sila-sila Pancasila itu saling berkaitan antara satu dengan yang
lain yang membentuk suatu kesatuan, antara sila pertama, kedua, ketiga,
keempat, dan kelima saling hubung menghubung dan tidak dapat
dipisahkan.

1
Sila-sila dalam Pancasila itu harus dipahami dan diamalkan dalam
kehidupan bermasyarakat, dalam penelitian ini yang akan dibahas yaitu
pada pancasila sila kelima, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Sila ini mempunyai makna bahwa seluruh rakyat Indonesia
mendapatkan perlakuan yang adil baik dalam segala bidang, seperti bidang
hukum, politik, ekonomi, dan kebudayaan sehingga tercipta masyarakat
yang adil dan makmur dalam pelaksanaan kehidupan bernegara.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pancasila ?
2. Apa itu nilai – nilai Pancasila ?
3. Apa itu Makna Pancasila ?
4. Bagaimana Pengamalan Keadilan Pancasila atau sila
ke lima dalam kehidupan sehari – hari ?
C. Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui Pengertian
Pancasila.
2. Agar Mahasiswa memahami makna Nilai – nilai
Pancasila.
3. Agar Mahasiswa mengetahui Makna dari Pancasila.
4. Agar Mahasiswa dapat mengamalkan Nilai Keadilan
Pancasila dalam kehidupan Sehari – hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pancasila
Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta.
Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa Sansekerta Pancasila memiliki
2 macam arti secara leksikal yaitu: panca artinya “lima”, syila vokal i
pendek artinya “batu sendi”, syiila vokalI panjang artinya “peraturan
tingkah laku yang baik, yang penting atau yang senonoh”.1
Kata-kata tersebut kemudian diserap ke bahasa Indonesia yaitu
“Susila” yang berkaitan dengan moralitas. Oleh karena hal tersebut secara
etimologis diartikan sebagai “Panca Syila” yang memiliki makna berbatu
sendi lima atau secara harafiah berarti “dasar yang memiliki lima unsur”.
Berdasarkan Penjelasan di atas maka secara etimolgis Pancasila dapat
diartikan sebagai dasar/landasan hidup yang berjumlah lima unsur atau
memiliki lima unsur.2
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang tercantum
dalam alenia keempat pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yang telah
ditetapkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Sebagai dasar
negara, Pancasila dijadikan pedoman untuk mengatur penyelenggaraan
negara dan kehidupan bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara mempunyai kedudukan istimewa dalam
hidup kenegaraan dan hukum bangsa indonesia (merupakan pokok kaidah
negara yang fundamental). Selain sebagai dasar negara Pancasila juga
sebagai sumber dari segala sumber hukum, sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia, dan sebagai jiwa dan kepribadian bangsa.
Nilai-nilai yang ada dalam sila-sila Pancasila itu saling berkaitan antara
satu dengan yang lain yang membentuk suatu kesatuan, antara sila

1
Kaelan, Pendidikan Pancasila (Yogyakarta: Paradigma, 2010), 21.
2
Bambang Suteng Sulasmono, Dasar Negara Pancasila (Sleman: Kanisiu, 2015), 68.

3
pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima saling hubung menghubung
dan tidak dapat dipisahkan.
2. Nilai – Nilai Pancasila
a. Pengertian Nilai
Kehidupan setiap manusia dan masyarakat pasti berkitan dengan
nilai. Istilah nilai dipakai untuk menunjukkan kata benda abstrak yang
artinya “keberhargaan” atau kebaikan. Disamping itu nilai juga
menunjuk kata kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu
dalam menilai atau melakukan penilaian.3
Dalam nilai terkandung cita-cita, harapan, serta keharusan, maka
jika berbicara tentang nilai maka yang dibicarakan tentang hal yang
ideal. Nilai dipakai manusia sebagai landasan, motivasi dan pedoman
dalam segala perbuatan dalam hidupnya.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai
adalah sifat yang melekat pada suatu objek yang didalamnya terdapat
cita-cita, harapan dan keharusan juga sesuatu yang dianggap ideal.
b . Sistem Nilai Pancasila
Sistem nilai adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh
mengenai apa yang dipandang baik, berharga dan penting dalam hidup
yang ada dalam pikiran seseorang atau sebagian masyarakat.
Pancasila sebagai suatu sistem nilai mengandung serangkaian nilai
yang saling berkaitan satu sama lain dan tidak terpisahkan.
Serangkaian.
nilai yang terdapat dalam Pancasila yaitu nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan.
Pancasila sebagai sistem nilai juga mengakui nilai lainnya secara

lengkap dan harmonis, yaitu nilai kebenaran, estetis, etis maupun


religius.

3
Rukiyati, Purwastuti, L.A., Dwikurniani,D., et al. Pendidikan Pancasila (Yogyakarta: UNY Pres,
2013), 51.

4
Kualitas nilai-nilai Pancasila bersifat objektif dan subjektif. Nilai-
nilai Pancasila bersifat objektif artinya niali-nilai tersebut dapat
dipakai dan diakui oleh negara-negara lain, walaupun tentunya tidak
diberi nama Pancasila, misalnya saja nilai kemanusiaan dinegara lain
diberi nama humanisme.
Pancasila bersifat subjektif artinya bahwa nilai-nilai
Pancasila itu terletak pada pembawa dan pendukung nilai Pancasila itu
sendiri yaitu masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Nilai-nilai
Pancasila bersifat subjektif dapat dijelaskan sebagai berikut:
a ) Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia sendiri yang
merupakan hasil pemikiran, penilaian, dan refleksi filosofis bangsa

Indonesia.
b ) Nilai Pancasila merupakan filsafat (pandangan hidup) bangsa
Indonesia sehingga menjadi jati diri bangsa yang diyakini sebagai
sumber nilai atas kebenaran, kebaikan, keadilan dan kebijakan
dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
c ) Nilai-nilai Pancasila sesungguhnya merupakan nilai-nilai yang
sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia, karena bersumber dari

kepribadian bangsa.4
3. Makna Nilai Pancasila
Sebagai suatu dasar filsafat negara, Pancasila merupakan suatu
sistem nilai. Dalam sila-sila Pancasila mengandung nilai-nilai yang
memiliki perbedaan satu sama lain tetapi nilai-nilai tersebut
merupakan suatu kesatuan yang sistematis. Nilai-nilai Pancasila tidak
bisa dilepaskan keterkaitannya dengan nilai-nilai pada sila Pancasila
yang lain. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila
adalah sebagai berikut:
i. Sila Ketuhanan yang Maha Esa

4
Rukiyati, Pendidikan Pancasila.,56

5
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai-nilai yang
menjiwai keempat sila lainnya. Dalam sila ini terkandung
didalamnya prinsip asasi yakni: Kepercayaan dan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, kebebasan beragama dan
berkepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa sebagai
hak yang paling asasi bagi manusia, toleransi di antara umat
beragama dan berkepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Kecintaan pada semua makhluk ciptaan Tuhan, khususnya
makhluk manusia.
ii. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kemanusiaan yang adil dan beradap terkandung di
dalamnya prinsip asasi: Kecintaan kepada sesama manusia
sesuai dengan prinsip bahwa kemanusiaan adalah satu adanya,
Kejujuran, Kesamaderajatan manusia, Keadilan, dan Keadaban.
iii. Sila Persatuan Indonesia
Sila Persatuan Indonesia terkandung di dalamnya prinsip
asasi: Persatuan, Kebersamaan, Kecintaan pada bangsa,
Kecintaan pada tanah air dan Bhineka Tunggal Ika.
iv. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan di dalamnya terkandung
prinsip asasi: Kerakyatan, Musyawarah mufakat, Demokrasi,
Hikmat kebijaksanaan, dan Perwakilan.
v. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia terkandung

di dalamnya prinsip asasi: Keadilan, Keadilan sosial,

6
Kesejahteraan lahir dan batin, Kekeluargaan dan
kegotongroyongan serta etos kerja.5

5
Suko Wiyono, Reaktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Malang:
Universitas Wisnuwardhana Malang Press, 2013), 95-96.

7
4. Pengamalan Keadilan Pancasila atau sila ke lima
dalam kehidupan sehari – hari
Kebanyakan orang percaya bahwa ketidak adilan harus dilawan dan
dihukum, banyak gerakan sosial dan politis diseluruh dunia yang berjuang
menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan
memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan
dan realita ketidak adilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak
jelas. keadilan intinya adalah meletakan segala sesuatunya pada
tempatnya.
Pengembangan sikap adil terhadap sesama manusia, kesamaan kedudukan
terhadap hukum dan HAM, keseimbangan antara hak dan kewajiban
merupakan sikap yang tercermin dari pengamalan nilai Pancasila yakni
sila ke -5 yang berbunyi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
6
Fungsi dari nilai yang terkandung dalam Pancasila sila ke-5 ini berfungsi
sebagai tujuan negara. Namun, apakah nilai –nilai yang terkandung dalam
sila ke lima Pancasila itu sudah terlaksana seutuhnya di lingkungan kita?
Kita dapat menilai dengan mengamati kejadian di sekitar kita. Masih
banyak masyarakat Indonesia yang bersikap tidak sesuai dengan nilai
moral Pancasila.
Sila kelima Pancasila berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia. Sila ke-5 Pancasila berhubungan dengan sikap adil dan
menghormati hak asasi manusia.7

6
Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2002), 70.
7
Muhammad Joko Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2008), 174

8
Cara mengamalkan sikap keadilan Pancasila atau keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia dalam kehidupan sehari – hari yaitu :
1. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama
2. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotong royongan.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri
6. Suka bekerja keras.
7. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dankesejahteraan bersama.

9
BAB III
Kesimpulan

1. Kesimpulan
Dari Penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan yaitu :
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang tercantum
dalam alenia keempat pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yang telah
ditetapkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Sebagai dasar
negara, Pancasila dijadikan pedoman untuk mengatur penyelenggaraan
negara dan kehidupan bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara mempunyai kedudukan istimewa dalam
hidup kenegaraan dan hukum bangsa indonesia (merupakan pokok kaidah
negara yang fundamental). Selain sebagai dasar negara Pancasila juga
sebagai sumber dari segala sumber hukum, sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia, dan sebagai jiwa dan kepribadian bangsa.
nilai adalah sifat yang melekat pada suatu objek yang didalamnya terdapat
cita-cita, harapan dan keharusan juga sesuatu yang dianggap ideal,
sedangkan Sistem nilai adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh
mengenai apa yang dipandang baik, berharga dan penting dalam hidup
yang ada dalam pikiran seseorang atau sebagian masyarakat. Nilai-nilai
keadilan tersebut haruslah merupakan suatu dasar yang harus diwujudkan
dalam hidup bersama kenegaraan untuk mewujudkan tujuan negara yaitu
mewujudkan kesejahteraan  seluruh warganya serta melindungi seluruh
warganya dan wilayahnya, mencerdaskan seluruh warganya. Demikian
pula nilai-nilai keadilan tersebut sebagai dasar dalam pergaulan antara
negara sesama bangsa di dunia dan prinsip ingin menciptakan  ketertiban
hidup bersama dalam suatu pergaulan antar bangsa di dunia dengan
berdasarkan suatu prinsip kemerdekaan bagi setiap bangsa, perdamaian
abadi serta keadilan dalam hidup bersama (keadilan bersama).

10
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan, 2010. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta : Paradigma.


Bambang Suteng Sulasmono,2015. Dasar Negara Pancasila. Sleman : Kanisiu.
Rukiyati, Purwastuti, L.A., Dwikurniani,D., et al.,2013. Pendidikan Pancasila.
Yogyakarta : UNY,Pres.
Nurdin Usman, 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Muhammad Joko Susilo, 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suko Wiyono, 2013. Reaktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara . Malang: Universitas Wisnuwardhana Malang Press.

http://eprints.ums.ac.id (diakses Pada Hari : Rabu, 27 Oktober 2021. Pukul : 19.00


Wib)
http://staff.universitaspahlawan.ac.id ( Diakses pada hari : Jum’at, 29 Oktober
2021. Pukul : 20.30 Wib)

11

Anda mungkin juga menyukai