PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berbunyi :
ان
ِ أو يُ َمجُّ َس ِّ َأو يُن
ْ ص َرا ِن ْ ان ْ ُِكلُّ َم ْولُ ْو ٍد ي ُْولَ ُد َعل َى ْالف
ِ فََأبَ َواهُ يُهَ ِّو َد، ط َر ِة
Artinya: Setiap anak dilahirkan dalam fitrahnya. Kedua orang tuanyalah yang
menjadikan anak sebagai Yahudi, Nashrani atau Majusi. (HR. Bukhari dan
Muslim)
didik menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
0
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan warga negara
sengaja untuk meningkatkan potensi diri sendiri dan potensi orang lain dalam
masyarakat.1
usaha sengaja, konsisten, dan metodis yang dilakukan oleh orang-orang yang
diberi tanggung jawab untuk membentuk karakter dan sifat anak sesuai tujuan
pendidikan.2
anaknya untuk belajar. Anak-anak perlu didorong oleh orang tuanya agar
Anak merupakan kekayaan yang diberi oleh Allah Swt. yang tidak
ternilai harganya. Seorang anak hadir sebagai amanah dari Allah Swt. untuk
1
Daud Ali, Mohammad. 1995. Lembaga- lembaga Islam Insonesia. Jakarta: Grafindo.
2
Inderakusuma, Amir Daien. 1983. Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional.
3
Purwanto, Ngalim. 1992. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
1
dirawat, di jaga, disayangi dan dididik agar menjadi anak yang baik, kelak
nanti setiap orang tua diminta pertanggung jawaban oleh Allah Swt. atas sifat
dan perilaku anak semasa hidup di dunia. Anak merupakan sebuah aset
sumber daya manusia yang kelak akan dapat membantu membangun bangsa
dan negara.
anaknya, mulai dari anak lahir sampai tumbuh menjadi dewasa. Namun ada
juga dari orang tua yang tidak dapat membimbing anak dalam belajar dengan
alasan anak sudah sekolah dan ada guru yang mengajar, ataupun karena sibuk
dengan pekerjaan. Hal seperti inilah yang harus di evaluasi, dimana orang tua
tidak bisa terlepas membimbing anaknya dalam belajar walaupun anak sudah
masuk sekolah dan ada guru yang mengajar ketika di sekolah, akan tetapi
orang tua harus tetap membimbing anak dalam belajar dan memantau
dan waktu yang baik untuk anak, selanjutnya motivasi diperlukan untuk
pelatihan belajar anak, dengan tujuan supaya anak lebih konstan dan dinamis
dalam belajar. sehingga anak dapat mencapai tujuan yang memuaskan. Agar
anak bisa belajar lebih efektif, orang tua perlu menjaga motivasi anak-anak
mereka. Antusias anak-anak yang tinggi untuk belajar dan berjuang untuk
2
Adapun yang bisa orang tua lakukan adalah menginspirasi anak-anak
mereka. Bagi seorang anak, hal-hal seperti ini sangatlah penting agar anak
dapat belajar lebih giat lagi tanpa merasa lelah atau bosan. Minat belajar anak
kepada anaknya.
pekerjaannya masing-masing, hanya sebagian kecil dari orang tua siswa yang
memperhatikan pendidikan anaknya, dan ada juga dari orang tua siswa yang
waktu berinteraksi antara anak dengan orang tua sangat kurang. Selain itu,
orang tua juga kurang mengingatkan kepada anaknya, untuk belajar di rumah,
membuat tugas yang diberikan oleh guru, dan orang tua juga kurang
bahwa orang tua hanya mengingatkan anaknya untuk belajar di rumah ketika
mau mendekati ujian saja. Sehingga orang tua tidak mengetahui masalah
3
Terlihat bahwa orang tua kurang memperhatikan anaknya di rumah
dan tidak mengingatkan untuk belajar. Hal seperti ini akan berdampak kurang
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan konteks sebelumnya, peneliti menemukan masalah
plus ulil albab Inuman. Dengan kata lain, anak sangat membutuhkan motivasi
1. Kurangnya bimbingan dan motivasi dari orang tua kepada anak untuk
belajar di rumah.
memperhatikan anaknya.
mereka untuk belajar. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan
4
C. Batasan Masalah
Mempertimbangkan kemampuan, waktu, tenaga, dan biaya dalam
motivasi orang tua dengan prestasi belajar siswa di MA plus ulil albab
Inuman.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana motivasi orang tua peserta didik MA Plus Ulil Albab Inuman
3. Apakah ada hubungan motivasi orang tua dengan prestasi belajar siswa di
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui motivasi orang tua peserta didik MA Plus Ulil Albab
Inuman
Inuman
orang tua dengan prestasi belajar siswa di MA Plus Ulil Albab Inuman
F. Manfaat Penelitian
1. Secara Praktis
belajar bagi penulis untuk berlatih menulis karya ilmiah, sehingga dapat
5
menambah perspektif baru dan memperluas pengetahuan, khususnya
tentang hubungan motivasi orang tua dan prestasi belajar siswa di sekolah.
2. Secara Teoritis
lanjut bagi para pendidik dan orang tua tentang bagaimana menumbuhkan
akademiknya.
G. Devenisi Operasional
belajar, dan dalam berbagai hal lainnya disebut juga dengan motivasi.4
jawab dalam memotivasi anaknya untuk selalu belajar agar mereka bisa
2. Prestasi Belajar
4
Tim Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
5
Winkel, W. S. 2009. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
6
yang dilakukannya secara maksimal dalam belajar.6 Prestasi belajar,
materi yang diajarkan atau yang telah dipelajari. Berdasarkan ketiga sudut
adalah bukti dari keberhasilan, hasil terbaik yang telah dicapai oleh
seseorang setelah dia belajar, dan kinerja terbaik dalam penguasaan materi
penelitian ini. Definisi ini didasarkan pada definisi di atas. Nilai tes guru
Belajar adalah sebuah motivasi atau dorongan yang diberikan oleh orang
tua kepada anak untuk belajar supaya anak mencapai hasil yang maksimal.
H. Sistematika Penulisan
7
Prestasi belajar (pengertian prestasi belajar, jenis-jenis prestasi belajar, faktor-
belajar, fasilitas belajar untuk mencapai prestasi belajar, cara belajar untuk
mencapai prestasi belajar, peranan orang tua dalam prestasi belajar, hambatan
I. Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah klaim jangka pendek tentang masalah
alternatif ( Ha) dan Hipotesa nihil (Ho) dan kemudian diterapkan dalam
penelitian ini:
Ha : Ada hubungan yang signifikan antara motivasi orang tua dengan prestasi
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi orang tua dengan
8
BAB III
METODE PENELITIAN
J. Jenis Penelitian
mengukur data yang berupa angka-angka yang ada kaitannya dengan masalah
1. Tempat Penelitian
hubungan motivasi orang tua dengan prestasi belajar siswa di MA plus ulil
albab Inuman.
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
8
Suharsini Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
9
Dalam statistika, istilah “populasi” mengacu pada sekelompok
kesimpulan umum dari suatu peristiwa yang melibatkan subjek atau objek
dengan besaran dan ciri tertentu. Populasi juga dapat berwujud benda lain,
lbab Inuman.
Jenis Kelamin
X 3 3 6
XI 12 7 19
XII 21 9 30
Jumlah 36 19 55
10
Dalam KBBI, angket disebut juga daftar pertanyaan tertulis tentang
pengetahuan mereka.11
belajar.
Siswa:
Soal
3.Mandiri 5,6
11
Suharsini Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
11
2.Kasih sayang 9,10
3.Support 11,12
3.Pengaplikasian 17,18
4.Analisis 19,20
5.Sintesis 21,22
6.Evaluasi 23,24
2.Merespon 27,28
3.Penilaian 29,30
4.Pengorganisasian 31
5.Kreatifitas 32,33
c.Psikomotorik 1.Persepsi 34
2.Kesiapan 35,36
3.Respon 37
terpimpin
4.Mekanisme 38
5.Respon yang 39
komplek
12
dan Prestasi pelajaran
Belajar
2. Dokumentasi
lebih, tanpa membuat sebuah perbandingan pada variabel itu sendiri dan
Hasil analisis ini akan digunakan untuk mengkaji penelitian yang peneliti
buat.
penelitian yaitu:
f
P= × 100
n
Di mana:
12
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R & D. Bandung: Alfabeta.
13
P: presentase jawaban
n : jumlah sampel
2. Analisis korelasi
antara dua variabel pada skala interval atau rasio adalah uji momen produk
Pearson.13
n . ( ∑ xy )−( ∑ x ) . ( ∑ y )
√{
r=
} {∑ y 2−( ∑ y ) }
2 2
n . ∑ 2−( ∑ x ) .
x
Keterangan :
Σ x = Jumlah nilai X
Σ y = Jumlah nilai Y
13
Riduwan. 2014. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
14
Σx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
Rumus Koefisien
KP=r 2 ×100 %
r : Koefisien korelasi
Biasanya uji normalitas data ini dilakukan dengan maksud dan tujuan
15
untuk menentukan apakah sebaran data dalam suatu kelompok atau
dengan X2 tabel:
ditolak.
diterima.
16
17