Anda di halaman 1dari 21

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peran orangtua bagi anak dalam pendidikan merupakan salah satu upaya untuk

melakukan bimbingan terhadap peserta didik oleh pendidik untuk menuju kedewasaan peserta

didik. Pendidikan dilakuakn oleh orang tua terhadap anaknya guna mencapai tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya. Seperti sikap masa bodoh, acu taka acu, malas kesekolah, melawan

dengan guru dan lain-lain merupakan sikap sikap yang tidak baik dan apabila sikap ini dilindungi

dan dibiarkan oleh orang tua akan mempengaruhi mental buruk terhadap anak.

Disitu perlu mempersiapkan peserta didik menjadi manusia dengan perilaku yangsesuai

dengan nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat dan sekolah khusus di SMA Karitas

Watuneso. Peserta didik harus mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Namun

demikian perhatian atau tanggung jawab pendidikan berada dipundaknya orang tua. Walaupun

pada hakikatnya tanggung jawab pendidikan terletak pada komponen-komponen keluarga,

sekolah dan masyarakat. Termasuk Negara dalam system pendidikan nasional.

Dalam kenyataan tidak semua orangtua bertanggung jawab. Perhatian orangtua terhadap

anaknya seharusnya dilakukan secara sengaja, intensif dan terkonsentrasi dengan rasa kasih

sayang sehingga prestasi belajar anak dan perkembangan kepribadiannya menjadi lebih baik.

Dalam kaitan ini ada kesenjangan seharusnya orangtua melakukan kewajibanya dengan

kenyataan didalam praktek secara empris. Hal ini menjadi menarik perhatian penulis untuk

melakukan penelitian lebih demi menghantarkan anaknya mencapai prestasi belajar yang baik

dirumah maupun disekolah. Apakah ada hubungan antara perhatian orangtua dengan prestasi

belajar anak. Oleh karena itu penulistertarik untuk melakuakn penelitian dan hasil penelitian itu

1
dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmia dengan judul “ PERAN ORANG TUA DALAM

PEMBENTUKAN SIKAP DISIPLIN PESERTA DIDIK SMA KARITAS WATUNESO DI

DESA WOLOARO KECAMATAN LIO TIMUR KABUPATEN ENDE ”.

1.2 Rumusan Masalah

Latar belakang masalah yang telahdiuraikan maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai

berikut:

1. Bagaimana peran orang tua dalam pembentukan sikap disiplin peserta didik di SMA

Karitas Watuneso?

2. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi orang tua dalam pembentukan sikap

disiplin peserta didik SMA Karitas Watuneso?

3. Solusi orang tua dalam pembentukan sikap disiplin peserta didik SMA Karitas

Watuneso?

1.3 Manfaat Penulisan

Bermutu serta kemampuan dalam penelitian melihat dari sisi kegunaan yang diberikan

pada hasil penelitian. Dari penelitian ini, maka penelitian akan berguna baik bagi ilmu

pengetahuhan maupun bagi masyarakat umum.

Adapun penggunaan dicapai oleh penulis dalam penelitian yang disajikan pada bentuk

karya ilmia ini mencakup kegunaan secara tertulis dan kegunaan secara praktis, sebagai berikut:

1. Manfaat secara teoritis

Pada penelitian penulis berharap menghasilkan temuan baru yang akanberguna

untuk perkembangan disiplin diri dari ilmu. Pendidikan agama, sering menambah

2
informasi pengetahuhan tentang peran orangtua pada pembentukan karakter disiplin

diri anak usia remaja.

2. Manfaat secara praktis

Dari penelitian penulis berharap menjadi bermanfaat bagi penulis sebagai bekal

seorang pendidik dibidang mata pelajaran pendidikan Agama sehingga berharap

penelitian tersebut akan menambah bahan kajian berkembang dan meluas pada masa

yang berikutnya.

1.4 Penelitian Relevan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Magdalena Dawi yang berjudul “PERAN

ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN SIKAP DISIPLIN PESERTA DIDIK SMA

KARITAS WATUNESO DI DESA WOLOARO KECAMATAN LIO TIMUR

KABUPATEN ENDE”. Dari hasil penulis lakukan dan mencermati saat ini banyak orangtua

menanamkan pribadi mandiri kepada anaknya. Dilihat pada sikap anak disiplin waktu, mandiri

bertanggung jawab, dan membantu orang tua.

Dari penelitian yang dikaji oleh penulisdari beberapa peneliti, penelitian yang digunakan

untuk mengkaji dengan kajian pendukung. Dari semua penelitian yang berkaitan dengan masalah

penelitian ambil diantaranya peranan orang tua terhadap anak tetapi peneliti lakukan dari penulis

berbeda dari peneliti sebelumnyakarena penulis mengkaji pada peran orang tua pada perilaku

anak.

Jadi, peneliti terdahulu yang digunakan penuls mendapat perbedaan dari penelitian yang

dijalankan oleh penelitian-penelitian diteliti oleh penulis mengarah kepada peran orang tua

dalam pembentukan karakter disiplin diri anak usia remaja di desa Woloaro.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Orang Tua

Keluarga merupakan organisasi terkecil dalam masyarakat. Terdiri dari orang tua dan

anak-anak. Maka secara umum orang tua bias diartikan dengan ibu-bapak dari anak-anak

dilahirkan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1997:381), bawah “orang tua adalah sebagai

ayah-ibu kandung, orang yang dianggap tua, orang dihormati atau disegani di kampung.

Unit paling kecil dalam mengembang tugas untuk membina kehidupan anak dalam

pendidikan keluarga adalah orang tua dan bertanggungjawab terhadap pendidikan anak dalam

lingkunganya. Sejalan dengan hal tersebut, Thomas Gorden (2009;221). Berpendapat dalam

bukunya bahwa “orang tua adalah pribadi yang bertanggung jawab terhadap pembentuk pribadi

anak dan pendidikan anak. Sehingga dia harus bersikap konsisten dalam perasaan menyayangi

anak, bersikap toleransi, menyampaikan kebutuhan kepribadian anak dan bersikap adil”

Dari pendapat tersebut dinyatakan bahwa orang tua sebagai ayah dan ibu harus bersikap

konsisten dalam rangka tanggung jawab sebagai orang tua amat diperlukan anak dalam masa

perkembangan. Namun dem ikian tanggung jawab setiap orang tua memiliki sikap yang berbeda

dalam menujukan rasa kasi sayang, sikap toleransi dan sikap perhatian.

Motivasi oran g tua harus dapat menciptakan harmonis dalam pross pendidikan yang

berlangsung se umur hidup orang tua harus bersikap dan berperan sebagai motivator dalam

memb ina lebih luas meningkatkan prestasi dalam sikap belajar anak. Apa bila anak kurang

perhatian orang tua akan terjadi broken home, karena anak memerlukan perhatian dan kasih

sayang orang tua.

4
Dalam kaitan ini, Hasbulla (2003;23) menyatakan dalam bukunya bahwa “orang tua

adalah orang dewasa maka merekalah yang bertanggung jawab terhadap anak dan orangtua

adalah tempat mengetujukan diri anak secara wajar untuk menerima perhatian dan kasih sayang.

Sementara itu, St.Maichati (2005;119) dalam bukunya berpendapat bahwa “orang tua adalah

pendidik yang pertamamenamakan dasar-dasar bagi perkembangan jika anaknya”

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa orang tua adalah orang dewasa yang

bertanggung jawab untuk memberikan motivasi dalam menumbuhkan kembangkan

keharmonisan membina kelangsungan hidup anak, agar memiliki keterampilan dan wawasan

yang luas dalam cara berpikir guna meningkatkan prestasi dalam sikap belajar anak. Dengan

memberikan dorongan, perhatian dan rasa kasih sayang. Sebab orangtua sebagai tempat

mengatur diri bagi anak-anak secara wajar.

2.1.1 Tanggung Jawab Orang Tua

Kehadiran anak dalam keluarga secara alamiah akan memberikan tanggung jawab

terhadap orangtua, tanggung jawab terhadap anaknya berdasarkan atas dasar motivasi cinta kasih

sayang dan perhatian orang tua. Pendidikandalam lingkungan keluarga harus menciptakan

suasana yang harmonis, dalam proses pendidikan selalu anak mendapatkan perhatian yang penuh

untuk menumbuhkan mental dan jiwa anak dalam menentukan sikap belajarnya. Sebab anak

adalah tumpuan harapan bangsa. Sebagai generasi penerus keturunan yang diharapkan memiliki

potensi sumber daya manusia yang tanggung dan handal, maka pertumbuhan dan perkembangan

harus optimal dan disinila perhatian orang tua sebagai peran yang utama.

Tanggung jawab orang tua terhadap anak-anaknya tidak hanya terbatas pada hal-hal yang

sifatnya material saja melainkan juga hal-hal yang sifatnya spiritual seperti halnya pendidikan

5
dan agama, untuk itu orang tua harus memberi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Beberapa

tanggung jawab orang tua terhadap anaknya yaitu:

1. Pengalaman pertamamasa kanak-kanak

Didalam keluargalah anak didik mulai mengenal hidupnya, hal ini harus

disadaridan dimengerti oleh setiap orang tua bahwa anak dilahirkan didalam

lingkungan keluarga yang berkembang sampai anak melepaskan diri dari ikatan

keluarga, lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang

merupakan factor penting dalam perkembangan pribadi anak, suasana pendidikan

keluarga ini sangat penting diperhatikan sebab dari sinilah individu selanjutnya

ditentukan.

2. Menjamin Kehidupan Emosial Anak

Suasana didalam keluaga harus dipenuhi dengan rasa dan simpati yang

sewajarnya, suasana yang aman dan tentram juga suasana yang saling percaya,

karena melalui keluarga kehidupan emosional atau kebutuhan kasih sayang dapat

dipenuhi atau dapat berkembang dengan baik, hal ini dikarenakan ada hubungan

darah antara orang tua dengan anakdan hubungan tersebut didasarkanatas rasa

cinta kasih sayang yang murni, kehidupan emosional merupakan salah satu faktor

yang terpenting dalam membentuk pribadi seseorang.

3. Menanamkan Dalam Pendidikan Moral

Didalam keluarga juga merupakan penanaman utama dasar-dasarmoralbagi

anak, yangbiasanya tercermin didalam sikap dan perilaku orang tua

sebagaiteladan yang dapat di contoh anak, memang biasanya tingkah laku cara

berbuat dan berbicara akan ditiru oleh anak, dengan ketidaan ini melahirkan

6
gejalah identifikasi positif yakni penyamaan diri dengan orang yang ditiru dan hal

ini penting sekali dalam rangka pembentukan kepribadian.

4. Memberi dasar pendidikan social

Keluarga merupakan basis yang sangat penting dalam peletakan dasar-dasar

pendidikan social anak, sebab pada dasarnya keluarga merupakan lembaga social

resmi yang minimal terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak, perkembangan benih-

benih kesadaran social pada anak-anak dapat dipupuk sedini mungkin terutama

lewat kehidupan keluarga yang penuh rasa tolong-menolong, gotong royo secara

kekeluargaan, menolong saudara atau tetangga sakit, bersama-sama menjaga

ketertiban, kedamaian kebersihan dan keserasiaan dalam menjaga kelestarian

lingkungan.

5. Peletakan dasar-dasar keagamaan

Keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama, disamping

sangat menentukan dalam menanamkn dasar-dasar moral yang tidak kalah

pentingnya adalah berperan dasar dalam proses internalisasi dan transformasi

nila-nilai keagamaan kedalam pribadi anak. Masa kanak-kanak adalah masa

paling baik untuk meresapkan dasar-dasar hidup yang beragama, dalam hal ini

tentu saja terjadi dalam keluarga, misalnya mengajak anak ikut serta kegereja

untuk menjalankan ibadah, mendengarkan khotba atau cerama keagamaan,

kegiatan seperti ini besar sekali pengaruhnya terhadap kepribadian anak, jadi

ehidupan dalam keluarga hendaknya memberikan kondisi kepada anak untuk

mengalami suasana hidup keagamaan.

7
BAB lll

METODE PENELITIAN

3.1 Waktudan tempat Penelitian

1. Waktu ; 2 Februari 2024

2. Tempat : Desa Woloaro Kecamatan Lio Timur Kabupaten Ende

3.2 Populasi dan Sample

1 Populasi

keseluruhan dari subjek penelitian yang akan diteliti oleh seseorang peneliti. penelitian

ini adalah semua orangtua peserta didik SMA Karitas Watuneso di Desa Woloaro

Kecamatan Lio Timur.

2. sample

sebagian jumlah karakteristik. yang demikian oleh polulasi diteliti. Dalam hal ini sampel

dari semua orangtua peserta didik yang ada di Desa Woloaro Kecamatan Lio Timur

Kabupaten Ende yang berjumlah 5 orang tua peserta didik di desa woloaro.

Daftar nama responden

1. Ernesta Koja

2. Maria Bernadita Mbae

3. Imakulata Sabu

4. Siprianus Sura

5. Yuvensia Viviani Nilu

8
3.3 Metode Pengumpulan Data

pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat digunakan penelitian atau

mengumpulkan data.

1. observasi atau pengamatan

observasi atau pengamatan adalah suatu prosedur yang berencana antara lain meliputi,

melibat, dan mencatat sejumlah taraf akyifitas tertentu atau situasi yang ada hubunganya

dengan masalah yang teliti.

2. wawancara

teknik wawancara yang digunakan untuk lebih mengganti jawaban atas beberapa

pertanyaan yang digunakan oleh penulis atau wawancara sebagai data yang diharapkan

akurat dari yang diteliti atau diwawancarai. jenis wawancara yang digunakan adalah

wawancara yang mendalami pertemua langsung antara peneliti dan informasi. wawancara

inj bersifat berstruktur yang sangat diharapkan dapat mengungkapkan data yang bersifat

informasi

seperti: ide-ide pandangan, gagasan dan pendapat pribadi.

3. Sumber Data

Sumber data merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh. Beberapa jenis sumber

data dapat berupa benda, perilaku mnusia , tempat dan sebagainya. Fleld research

(penelitian lapangan) menjadi sumber data utama dalam penelitian ini yang berarti bahwa

yaitu mencari data dengan cara wawancara untuk memperoleh dta yang lebih konkrit yng

berkaitan dengan hal yang diteliti.

9
4. Analisis Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data kualitatif. Data kualitatif adalah

data yang bersifat deskripsi, tidak terstruktur dan biasanya beruapa kata-kata

10
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum Desa Woloaro


1. Letak Geografis Desa Woloaro
Desa Woloaro merupakan salah satu yang ada di kecamatan Lio Timur,
Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Yang berdekatan dengan
Desa Bu Tana Lagu. Desa Woloaro dan kelurahan yang berada di kecamatan Lio
Timur. Desa ini memiliki kodepos 863721.
2. Penduduk
a. Jumlah KK ( Kepala Keluarga) : 200
b. Jumlah Jiwa
a) Laki-laki : 371
b) Perempuan : 325
Totaal : 696
3. Struktur Organisasi Perangkat Desa.
a. Kepala Desa : Matheus Lhogo
b. Sekertarias : Fransiskus Sota
c. Kaur Keuangan : Yohanes Dadi Ngera
d. Kaur Perencanaan : Paulinus Siri
e. Kaur Tata Usaha dan Umum : Yohanes Ngala
f. Staf Desa :Hendrikus Wangge
g. Dusun Woloaro : Yohanes Mari
h. Dusun Detubelo : Bertin Robert
i. Dusun Wolosambi : Ferdinandus Edi Nggaji
j. Dusun Warujawa : Mikael Jekson Woda
4. Mata Pencarian
a. Petani atau Pekebun : 187
5. Struktur Organisasi BPD
a. Ketua : Porkarius Agustinus Seda

11
b. Wakil Ketua BPD : Melania Nona
c. Sekertaris BPD : Maria Ga’a
d. Anggota : Bernadus Laka dan Thomas Bu
6. Agama atau Kepercayaan
a. Katolik : 692
b. Islam : 4

4.1.1 PERAN ORANG TUA DI DESA WOLOARO DALAM PERKEMBANGAN


DISPLIN PESERTA DIDIK SMA KARITAS WATUNESO.
Dari hasil wawancara yang peneeliti lakukan hampir semua oarang tua berperan dalam
perkembngan sikap disiplin peserta didik SMA KARITAS WATUNESO. Peran orang tua
diantarannnya adalah :
a. Memberikan motifasi agar peserta didik pergi kesekolah tepat waktu.
b. Memberikan arahan kepada peserta didik untuk mengikuti kegiatan belajar sampai
selsesai
c. Memberi tau anak agar mengikuti aturan berpakaian yang rapi kesekolah
d. Memberi tau anak dan nasehat kepada anak dalam mengatur waktu belajar dan
melakukan aktifitas lainnya.
e. Memperingati anak supaya anak jangan menghabiskan waktunya untuk bermain game.

4.1.2 Kendala Yang Dihadapi OrangTua Dalam Pembentukan Sikap Peserta Didik SMA
KARITAS WATUNESO.
Dari hasil wawaancara yang peneliti lakukan hampir semua kendala yang dihadapi orang
tua dalam pembentukan sikap peserta didik SMA KARITAS WATUNESO:
1. Orangtua tidak mengetahui ketika anak pergi kesekolah atau tidak sampai kesekolah.
2. Jarak rumah kesekolah cukup jauh
3. Anak yang tidak mendengar nasehat orang tua.

12
4.1.3 Hal-hal Yang Mendukung Peran Orang Tua Dalaam Pembentukan Sikap Disiplin
Peserta Didik SMA KARITAS WTUNESO.
Daru haasil wawancara yang dilakukan menunjukan ada beberapaa hal yaang mendukung
peran orang tua dalam pembentukan sikap peserta didik SMA KARITAS WATUNESO,
diantarannya :
1) Mendukung kepercayaan diri kepada peserta didik
2) Memberikan waktu kehadiran dan perhatian kepada peserta didik\
3) Memberikan ketenangan

13
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pada akhirnya, penulis akan menemukan kesimpulan dalam proses penyusunan karya
tulis ini, yaitu perhatian orangtua dalam pembentukan sikap disiplin waktu dan peserta didik
harus mengetahui bahwa disiplin waktu merupakan hal yang penting dan dapat memberikan hasil
belajar yang memuaskan dan keberhasilan seorang siswa didik disekolah

5.2 Saran
Orang tua harus mendorong anak-anaknya untuk bersemangat datang kesekolah dengan
cara memberikan motivasi secara verbal maupun non verbal supaya anak-anak cepat bangun dan
berangkat kesekolah.

14
DAFTAR PUSTAKA

Gordon, Thomas. 2009. Menjadi orang tua efektif (cara pintar mendidik anak agar Bertangung

jawab). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Hasbula. 2005. Tangung jawab orang tua terhadap anak. Jakarta : rajawali press

Kamisa. 1997. Kamus lengkap bahsa indonesia. Surabaya : Kartika

LAMPIRAN
15
No Nama Umur Pertanyaan Jawaban
1 Ernesta 43 1. Bagaimana 1. Memberi motifasi
Koja
peran orang tua kepada anak agr anak
meningkatkan didik pergi sekolah tepat
sikap disiplin waktu, menggunakan
peserta didik pakaian yang rapi sesuai
SMA ketentuan sekolah dan
KARITAS memberi arahan suapay
WATUNESO peserta didik dpat
2. Apa kendala mengikuti kegiatan
yang dihadapi belajar sampai selesai.
oaraang tua 2. Kami orang tua tidak
dalam mengetahui ketika anak
perkembangan pergi sekolh atau tidak
sikap peserta sampai kesekolah,
didik SMA jaraak antaraa rumah
KARITAS dan sekolah cukup jauh,
WAATUNSEO itu menjadi kendala bagi
3. Apa saja yang orang tua.
mendorong 3. Selalu membeerikan
peran orang tua motifasi dan dorongan
dalam agaar anak selalu pergi
perkembangan kesekolah dan selalu
sikpa peserta mengerjakan tugas-tugas
didik SMA yang diberikan bpa ibu
KARITAS guru.
WATUNESO

2 Yuvensia 39 1. Memberi arahan dan


Viviana
nasehat kepada anak
Nilu
dalam mengatur waktu
belajar dan melakukan

16
aktifitas lainnya, dan
memperingati anak
suapaya jngn
menghabiskan wktunnya
untuk bergadangn sampi
larut malam, misalnya
untuk bermain game dan
kesibukan lainnya.
2. Kendala yang dihaadaapi
misalnya, anak yang
tidak mendengarkan
nasehat orangtuannya.
3. Memberi motifasi
kepada anak,sehinnga
anak dapaat belajar
dengan rajin dan
memberi dukungan agar
anak semangat
kesekolah.

3 Imakulata 72 1. Memberi waktu kepada


Sabu
anak agar anak dapat
belajar dengan giat daan
pergi kesekolah
2. Kendaalannya anak tidak
dapat menurut kepada
orang tua dan ank kadang
melawan oaarng tua
3. Memberi motifasi kepada
anak, sehingga anak
dapat giat belajar dan

17
pergi kesekolah

4 Maria 40 1. Jadi disiplin waktu itu


Bernadita
tergantung pada anak
Mbae
didik yang bersangkutan
karna orang tua selalu
menahasehati kepada
anak didk, agar bangun
pagi tepat waktu daan
siap-siap kesekolah
2. Kendala yang dialami
oleh orang tua selama ini
yaitu peserta didik
terebut bangun pagi-pagi
kesekolah kadang
tujuannya tidk kesekolah
tetapi berkeluyuran
ditempat lain
3. Memberikan arahan
kepada anaknya suapaya
anak rajin kesekolah dan
menerima pelajaran
disekolh yang baik

5 Siprianus 62 1. Memberi motivasi pada


Sura
peserta didik agar tidur
tepat waktu dan bangun
pagi untuk kesekolah
2. Kendala yang dihadapi
orang tua yitu, orang
tuaa tidk mengetahui

18
apakah peserta didik itu
tiba disekolah tepat
waktu atau tidk
3. Orang tua memberikan
kendaraan roda dua agar
anak didik tidak
terlambat kesekolah dan
mendorong anak untuk
mengerjakan tugas
sekolah

DOKUMENTASI

19
(Gam 1. peran orangtua dalam mengontrol anak belajar)

(Gam 2. Mengerjakan Tugas Diawasi Orang Tua)

( Gam 3.Pendampingan orangtua dalam mengerjakan tugas anak)

20
(Gam 4 orangtua mengontrol hasil belajar anak) (Gam 5. Proses wawancara)

21

Anda mungkin juga menyukai