PENDAHULUAN
Peran orangtua bagi anak dalam pendidikan merupakan salah satu upaya untuk
melakukan bimbingan terhadap peserta didik oleh pendidik untuk menuju kedewasaan peserta
didik. Pendidikan dilakuakn oleh orang tua terhadap anaknya guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Seperti sikap masa bodoh, acu taka acu, malas kesekolah, melawan
dengan guru dan lain-lain merupakan sikap sikap yang tidak baik dan apabila sikap ini dilindungi
dan dibiarkan oleh orang tua akan mempengaruhi mental buruk terhadap anak.
Disitu perlu mempersiapkan peserta didik menjadi manusia dengan perilaku yangsesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat dan sekolah khusus di SMA Karitas
Watuneso. Peserta didik harus mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Namun
demikian perhatian atau tanggung jawab pendidikan berada dipundaknya orang tua. Walaupun
Dalam kenyataan tidak semua orangtua bertanggung jawab. Perhatian orangtua terhadap
anaknya seharusnya dilakukan secara sengaja, intensif dan terkonsentrasi dengan rasa kasih
sayang sehingga prestasi belajar anak dan perkembangan kepribadiannya menjadi lebih baik.
Dalam kaitan ini ada kesenjangan seharusnya orangtua melakukan kewajibanya dengan
kenyataan didalam praktek secara empris. Hal ini menjadi menarik perhatian penulis untuk
melakukan penelitian lebih demi menghantarkan anaknya mencapai prestasi belajar yang baik
dirumah maupun disekolah. Apakah ada hubungan antara perhatian orangtua dengan prestasi
belajar anak. Oleh karena itu penulistertarik untuk melakuakn penelitian dan hasil penelitian itu
1
dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmia dengan judul “ PERAN ORANG TUA DALAM
Latar belakang masalah yang telahdiuraikan maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai
berikut:
1. Bagaimana peran orang tua dalam pembentukan sikap disiplin peserta didik di SMA
Karitas Watuneso?
3. Solusi orang tua dalam pembentukan sikap disiplin peserta didik SMA Karitas
Watuneso?
Bermutu serta kemampuan dalam penelitian melihat dari sisi kegunaan yang diberikan
pada hasil penelitian. Dari penelitian ini, maka penelitian akan berguna baik bagi ilmu
Adapun penggunaan dicapai oleh penulis dalam penelitian yang disajikan pada bentuk
karya ilmia ini mencakup kegunaan secara tertulis dan kegunaan secara praktis, sebagai berikut:
untuk perkembangan disiplin diri dari ilmu. Pendidikan agama, sering menambah
2
informasi pengetahuhan tentang peran orangtua pada pembentukan karakter disiplin
Dari penelitian penulis berharap menjadi bermanfaat bagi penulis sebagai bekal
penelitian tersebut akan menambah bahan kajian berkembang dan meluas pada masa
yang berikutnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Magdalena Dawi yang berjudul “PERAN
KABUPATEN ENDE”. Dari hasil penulis lakukan dan mencermati saat ini banyak orangtua
menanamkan pribadi mandiri kepada anaknya. Dilihat pada sikap anak disiplin waktu, mandiri
Dari penelitian yang dikaji oleh penulisdari beberapa peneliti, penelitian yang digunakan
untuk mengkaji dengan kajian pendukung. Dari semua penelitian yang berkaitan dengan masalah
penelitian ambil diantaranya peranan orang tua terhadap anak tetapi peneliti lakukan dari penulis
berbeda dari peneliti sebelumnyakarena penulis mengkaji pada peran orang tua pada perilaku
anak.
Jadi, peneliti terdahulu yang digunakan penuls mendapat perbedaan dari penelitian yang
dijalankan oleh penelitian-penelitian diteliti oleh penulis mengarah kepada peran orang tua
dalam pembentukan karakter disiplin diri anak usia remaja di desa Woloaro.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Keluarga merupakan organisasi terkecil dalam masyarakat. Terdiri dari orang tua dan
anak-anak. Maka secara umum orang tua bias diartikan dengan ibu-bapak dari anak-anak
dilahirkan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1997:381), bawah “orang tua adalah sebagai
ayah-ibu kandung, orang yang dianggap tua, orang dihormati atau disegani di kampung.
Unit paling kecil dalam mengembang tugas untuk membina kehidupan anak dalam
pendidikan keluarga adalah orang tua dan bertanggungjawab terhadap pendidikan anak dalam
lingkunganya. Sejalan dengan hal tersebut, Thomas Gorden (2009;221). Berpendapat dalam
bukunya bahwa “orang tua adalah pribadi yang bertanggung jawab terhadap pembentuk pribadi
anak dan pendidikan anak. Sehingga dia harus bersikap konsisten dalam perasaan menyayangi
anak, bersikap toleransi, menyampaikan kebutuhan kepribadian anak dan bersikap adil”
Dari pendapat tersebut dinyatakan bahwa orang tua sebagai ayah dan ibu harus bersikap
konsisten dalam rangka tanggung jawab sebagai orang tua amat diperlukan anak dalam masa
perkembangan. Namun dem ikian tanggung jawab setiap orang tua memiliki sikap yang berbeda
dalam menujukan rasa kasi sayang, sikap toleransi dan sikap perhatian.
Motivasi oran g tua harus dapat menciptakan harmonis dalam pross pendidikan yang
berlangsung se umur hidup orang tua harus bersikap dan berperan sebagai motivator dalam
memb ina lebih luas meningkatkan prestasi dalam sikap belajar anak. Apa bila anak kurang
perhatian orang tua akan terjadi broken home, karena anak memerlukan perhatian dan kasih
4
Dalam kaitan ini, Hasbulla (2003;23) menyatakan dalam bukunya bahwa “orang tua
adalah orang dewasa maka merekalah yang bertanggung jawab terhadap anak dan orangtua
adalah tempat mengetujukan diri anak secara wajar untuk menerima perhatian dan kasih sayang.
Sementara itu, St.Maichati (2005;119) dalam bukunya berpendapat bahwa “orang tua adalah
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa orang tua adalah orang dewasa yang
keharmonisan membina kelangsungan hidup anak, agar memiliki keterampilan dan wawasan
yang luas dalam cara berpikir guna meningkatkan prestasi dalam sikap belajar anak. Dengan
memberikan dorongan, perhatian dan rasa kasih sayang. Sebab orangtua sebagai tempat
Kehadiran anak dalam keluarga secara alamiah akan memberikan tanggung jawab
terhadap orangtua, tanggung jawab terhadap anaknya berdasarkan atas dasar motivasi cinta kasih
sayang dan perhatian orang tua. Pendidikandalam lingkungan keluarga harus menciptakan
suasana yang harmonis, dalam proses pendidikan selalu anak mendapatkan perhatian yang penuh
untuk menumbuhkan mental dan jiwa anak dalam menentukan sikap belajarnya. Sebab anak
adalah tumpuan harapan bangsa. Sebagai generasi penerus keturunan yang diharapkan memiliki
potensi sumber daya manusia yang tanggung dan handal, maka pertumbuhan dan perkembangan
harus optimal dan disinila perhatian orang tua sebagai peran yang utama.
Tanggung jawab orang tua terhadap anak-anaknya tidak hanya terbatas pada hal-hal yang
sifatnya material saja melainkan juga hal-hal yang sifatnya spiritual seperti halnya pendidikan
5
dan agama, untuk itu orang tua harus memberi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Beberapa
Didalam keluargalah anak didik mulai mengenal hidupnya, hal ini harus
disadaridan dimengerti oleh setiap orang tua bahwa anak dilahirkan didalam
lingkungan keluarga yang berkembang sampai anak melepaskan diri dari ikatan
keluarga ini sangat penting diperhatikan sebab dari sinilah individu selanjutnya
ditentukan.
Suasana didalam keluaga harus dipenuhi dengan rasa dan simpati yang
sewajarnya, suasana yang aman dan tentram juga suasana yang saling percaya,
karena melalui keluarga kehidupan emosional atau kebutuhan kasih sayang dapat
dipenuhi atau dapat berkembang dengan baik, hal ini dikarenakan ada hubungan
darah antara orang tua dengan anakdan hubungan tersebut didasarkanatas rasa
cinta kasih sayang yang murni, kehidupan emosional merupakan salah satu faktor
sebagaiteladan yang dapat di contoh anak, memang biasanya tingkah laku cara
berbuat dan berbicara akan ditiru oleh anak, dengan ketidaan ini melahirkan
6
gejalah identifikasi positif yakni penyamaan diri dengan orang yang ditiru dan hal
pendidikan social anak, sebab pada dasarnya keluarga merupakan lembaga social
resmi yang minimal terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak, perkembangan benih-
benih kesadaran social pada anak-anak dapat dipupuk sedini mungkin terutama
lewat kehidupan keluarga yang penuh rasa tolong-menolong, gotong royo secara
lingkungan.
paling baik untuk meresapkan dasar-dasar hidup yang beragama, dalam hal ini
tentu saja terjadi dalam keluarga, misalnya mengajak anak ikut serta kegereja
kegiatan seperti ini besar sekali pengaruhnya terhadap kepribadian anak, jadi
7
BAB lll
METODE PENELITIAN
1 Populasi
keseluruhan dari subjek penelitian yang akan diteliti oleh seseorang peneliti. penelitian
ini adalah semua orangtua peserta didik SMA Karitas Watuneso di Desa Woloaro
2. sample
sebagian jumlah karakteristik. yang demikian oleh polulasi diteliti. Dalam hal ini sampel
dari semua orangtua peserta didik yang ada di Desa Woloaro Kecamatan Lio Timur
Kabupaten Ende yang berjumlah 5 orang tua peserta didik di desa woloaro.
1. Ernesta Koja
3. Imakulata Sabu
4. Siprianus Sura
8
3.3 Metode Pengumpulan Data
pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat digunakan penelitian atau
mengumpulkan data.
observasi atau pengamatan adalah suatu prosedur yang berencana antara lain meliputi,
melibat, dan mencatat sejumlah taraf akyifitas tertentu atau situasi yang ada hubunganya
2. wawancara
teknik wawancara yang digunakan untuk lebih mengganti jawaban atas beberapa
pertanyaan yang digunakan oleh penulis atau wawancara sebagai data yang diharapkan
akurat dari yang diteliti atau diwawancarai. jenis wawancara yang digunakan adalah
wawancara yang mendalami pertemua langsung antara peneliti dan informasi. wawancara
inj bersifat berstruktur yang sangat diharapkan dapat mengungkapkan data yang bersifat
informasi
3. Sumber Data
Sumber data merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh. Beberapa jenis sumber
data dapat berupa benda, perilaku mnusia , tempat dan sebagainya. Fleld research
(penelitian lapangan) menjadi sumber data utama dalam penelitian ini yang berarti bahwa
yaitu mencari data dengan cara wawancara untuk memperoleh dta yang lebih konkrit yng
9
4. Analisis Data
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data kualitatif. Data kualitatif adalah
data yang bersifat deskripsi, tidak terstruktur dan biasanya beruapa kata-kata
10
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
11
b. Wakil Ketua BPD : Melania Nona
c. Sekertaris BPD : Maria Ga’a
d. Anggota : Bernadus Laka dan Thomas Bu
6. Agama atau Kepercayaan
a. Katolik : 692
b. Islam : 4
4.1.2 Kendala Yang Dihadapi OrangTua Dalam Pembentukan Sikap Peserta Didik SMA
KARITAS WATUNESO.
Dari hasil wawaancara yang peneliti lakukan hampir semua kendala yang dihadapi orang
tua dalam pembentukan sikap peserta didik SMA KARITAS WATUNESO:
1. Orangtua tidak mengetahui ketika anak pergi kesekolah atau tidak sampai kesekolah.
2. Jarak rumah kesekolah cukup jauh
3. Anak yang tidak mendengar nasehat orang tua.
12
4.1.3 Hal-hal Yang Mendukung Peran Orang Tua Dalaam Pembentukan Sikap Disiplin
Peserta Didik SMA KARITAS WTUNESO.
Daru haasil wawancara yang dilakukan menunjukan ada beberapaa hal yaang mendukung
peran orang tua dalam pembentukan sikap peserta didik SMA KARITAS WATUNESO,
diantarannya :
1) Mendukung kepercayaan diri kepada peserta didik
2) Memberikan waktu kehadiran dan perhatian kepada peserta didik\
3) Memberikan ketenangan
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada akhirnya, penulis akan menemukan kesimpulan dalam proses penyusunan karya
tulis ini, yaitu perhatian orangtua dalam pembentukan sikap disiplin waktu dan peserta didik
harus mengetahui bahwa disiplin waktu merupakan hal yang penting dan dapat memberikan hasil
belajar yang memuaskan dan keberhasilan seorang siswa didik disekolah
5.2 Saran
Orang tua harus mendorong anak-anaknya untuk bersemangat datang kesekolah dengan
cara memberikan motivasi secara verbal maupun non verbal supaya anak-anak cepat bangun dan
berangkat kesekolah.
14
DAFTAR PUSTAKA
Gordon, Thomas. 2009. Menjadi orang tua efektif (cara pintar mendidik anak agar Bertangung
Hasbula. 2005. Tangung jawab orang tua terhadap anak. Jakarta : rajawali press
LAMPIRAN
15
No Nama Umur Pertanyaan Jawaban
1 Ernesta 43 1. Bagaimana 1. Memberi motifasi
Koja
peran orang tua kepada anak agr anak
meningkatkan didik pergi sekolah tepat
sikap disiplin waktu, menggunakan
peserta didik pakaian yang rapi sesuai
SMA ketentuan sekolah dan
KARITAS memberi arahan suapay
WATUNESO peserta didik dpat
2. Apa kendala mengikuti kegiatan
yang dihadapi belajar sampai selesai.
oaraang tua 2. Kami orang tua tidak
dalam mengetahui ketika anak
perkembangan pergi sekolh atau tidak
sikap peserta sampai kesekolah,
didik SMA jaraak antaraa rumah
KARITAS dan sekolah cukup jauh,
WAATUNSEO itu menjadi kendala bagi
3. Apa saja yang orang tua.
mendorong 3. Selalu membeerikan
peran orang tua motifasi dan dorongan
dalam agaar anak selalu pergi
perkembangan kesekolah dan selalu
sikpa peserta mengerjakan tugas-tugas
didik SMA yang diberikan bpa ibu
KARITAS guru.
WATUNESO
16
aktifitas lainnya, dan
memperingati anak
suapaya jngn
menghabiskan wktunnya
untuk bergadangn sampi
larut malam, misalnya
untuk bermain game dan
kesibukan lainnya.
2. Kendala yang dihaadaapi
misalnya, anak yang
tidak mendengarkan
nasehat orangtuannya.
3. Memberi motifasi
kepada anak,sehinnga
anak dapaat belajar
dengan rajin dan
memberi dukungan agar
anak semangat
kesekolah.
17
pergi kesekolah
18
apakah peserta didik itu
tiba disekolah tepat
waktu atau tidk
3. Orang tua memberikan
kendaraan roda dua agar
anak didik tidak
terlambat kesekolah dan
mendorong anak untuk
mengerjakan tugas
sekolah
DOKUMENTASI
19
(Gam 1. peran orangtua dalam mengontrol anak belajar)
20
(Gam 4 orangtua mengontrol hasil belajar anak) (Gam 5. Proses wawancara)
21