Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MASALAH PENDIDIKAN

NAMA : ANAMARIA ANCELINA NONA


FANTI MARGARETA
PUSPITA SARI PARERA
NOVITA FLORIDA YULI MORE
MARIA TRISNAWATI BHOA
MARIA GOBHA NDI’O

KELAS : IXA
MAPEL : BPBK

SMP PGRI 03 PAGA


2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan berkat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
"Masalah Pendidikan".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga makalah yang saya susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Paga, 4 Oktober 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................I

DAFTAR ISI.......................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2

A. Pengertian dan sejarah dari alat musik seruling......................................................2


B. Fungsi alat musik seruling.......................................................................................3
C. Cara memainkan alat musik seruling.......................................................................4
D. Macam – macam alat musik seruling......................................................................4
E. Fakta tentang alat musik seruling............................................................................7

BAB III PENUTUP.............................................................................................................8

A. Kesimpulan..............................................................................................................8
B. Saran........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................9

II
BAB I

PENDAHULUAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kepribadian adalah gambaran cara seseorang bertingkah laku terhadap lingkungan sekitanya,
yang terlihat dari kebiasaan berfikir, sikap dan minat, serta pandangan hidupnya yang khas
untuk mempunyai keajegan.

Karena dalam kehidupan manusia sebagai individu ataupun makhluk social, kepribadian
senantiasa mengalami warna-warni kehidupan.Ada kalanya senang, tentram, dan
gembira.Akan tetapi pengalaman hidup membuktikan bahwa manusia juga kadang-kadang
mengalami hal-hal yang pahit, gelisah, frustasi dan sebagainya.Ini menunjukan bahwa
manusia mengalami dinamika kehidupan.

Kepribadian sangat mmencerminkan perilaku seseorang. Kita bisa tahu apa yang sedang
diperbuat seseorang dalam situasi tertentu berdasarkan dpengalamn diri kita sendiri. Hal ini
karena dalam banyak segi, setiap orang adalah unik, khas. Oleh karena itu kita membutuhkan
sejenis kerangka acuan untuk memahami dan menjelaskan tingkah laku diri sendiri dan orang
lain. Kita harus memahami definisi kepribadian serta bagaiman kepribadian itu
terbentuk.Untuk itu kita membutuhkan teori-teori tingkah laku, teori kepribadian agar
gangguan-gangguan yang biasa muncul pada kepribadian setiap individu dapat dihindari.

Mempelajari kepribadian merupakan hal yang menarik karena dinamika pengetahuan


mengenai diri kita sendiri secara otomatis akan bertambah. Hal ini karena hakikatnya
manusia adalah yang ada dan tumbuh berkembang dengan kepribadian yang menyertai setiap
langkah dalam hidupnya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian perkembangan kepribadian ?

2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian ?

3. Apa saja karakteristik kepribadian yang sehat (healthy personality) dan karakteristik
kepribadian yang tidak sehat ?

1
4. Apa saja permasalah kepribadian dan factor penyebabnya?

5. Apa peranan sekolah dan keluarga dalam optimalisasi perkembangan kepribadian


menuju termilikinya kepribadian yang sehat dan kuat (utuh) di usia anak dan remaja ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan kepribadian

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian

3. Untuk mengetahui saja karakteristik kepribadian yang sehat (healthy personality) dan
karakteristik kepribadian yang tidak sehat

4. Untuk mengetahui permasalah kepribadian dan factor penyebabnya

5. Untuk mengetahui peranan sekolah dan keluarga dalam optimalisasi perkembangan


kepribadian menuju termilikinya kepribadian yang sehat dan kuat (utuh) di usia anak dan
remaja

BAB II

PEMBAHASAN

2
A. PENGERTIAN PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

Perkembangan adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih baik. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia perkembangan adalah suatu perkembangan menjadi lebih
sempurna dalam hal akal, pengetahuan, dan lain-lain.[1]

Dalam dictionary of psycology (1972) dan The Penguin Dictinary of psycology (1998), arti
perkembangan pada prinsipnya adalah tahapan-tahapan perubahan yang progresif yang
terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan organisme lainnya, tanpa membedakan aspek-
aspek yang terdapat dalam diri organisme-organisme tersebut.[2]

Kepribadian dalam bahasa Inggris adalah personality.Istilah itu berasal dari bahasa Yunani,
yaitu persona, yang berarti topeng dan personare, yang artinya menembus.Istilah topeng
berkenaan dengan salah satu atribut yang dipakai oleh para pemain sandiwara pada zaman
Yunani Kuno.Dengan topeng yang dikenakan diperkuat dengan gerak-gerik ucapannya,
karekter tokoh yang diperankan tersebut dapat menembus keluar, dalam arti dapat dipahami
oleh para penonton.

Kemudian, kata persona yang semula berarti topeng, diartikan sebagai pemainnya, yang
memainkan peranan seperti digambarkan dalam topeng tersebut. Saat ini, istilah personality
oleh para ahli dipakai untuk menunjukan atribut tentang individu, atau menggambarkan apa,
mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia.

Banyak ahli yang telah merumuskan definisi kepribadian berdasarkan paradigama yang
mereka yakini dn focus analisis dari teori yang mereka berkembang. Berikut ini adalah
pendapat beberapa ahli yang definisinya dapat dipakai acuan dalam mempelajari kepribadian.

a. Gordon W. W. Allport

Pada mulanya, Allport mendefinisikan kepribadian sebagai “What a man really is”, tetapi
definisi tersebut dipandang tidak memadai lalu dia merevisinya. Definisi yang kemudian
dirumuskan oleh Alport adalah “kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu
sebagai system psikofisis yang menentukan cara yang khas dalam menyesuaikan diri
terhadap lingkungan”

b. Krech dan Crutchfield

David Krech dan Richard S. Crutchfield (1969) dalam bukunya Elements of Psychology
merumuskan kepribadian, adalah integrasi dari semua karakteristik individu ke dalam suatu

3
kesatuan unik yang menentukan dan dimodifikasi oleh usaha-usahanya dalam menyesuaikan
diri terhadap lingkungan yang berubah terus-menerus.

c. Adolf Heuken S.J

Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan


seseorang, baik jasmani, mental, rohani, emosional maupun social.Semua ini telah ditata
dalam caranya yang khas di bawah berbagai pengaruh dari luar.Pola ini terwujud dalam
tingkah lakunya, dalam usaha menjadi manusia sebagaimana yang dikhendakinya.

Berdasarkan semua definisi tersebut, dapat disimpulkan pokok-pokok pengertian


kepribadian sebagai berikut.

a. Kepribadian merupakan kesatuan yang kompleks, yang terdiri ats psikis, seperti
inteligensi, sifat, sikap, minat, cita-cita dan sebagainya, serta aspek fisik, seperti bentuk
tubuh, kesehatan jasmani, dan sebagainya.

b. Kesatuan dari kedua aspek tersebut berinteraksi dengan lingkungannya yang mengalami
perubahan secara terus menerus dan terwujudlah pola tingkah laku yang khas atau unik

c. Kepribadian bersifat dinamis, artinya selalu mengalami perubahan, tetapi dalam


perubahan tersebut terdapat pola-pola yang bersifat tetap

d. Kepribadian terwujud berkenaan dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.[3]

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN


KEPRIBADIAN

Kepribadian itu berkembang dan mengalami perubahan-perubahan, tetapi di dalam


perkembangan makin terbentuklah pola-pola yang tetap, sehingga merupakan ciri-ciri yang
khas dan unik bagi setiap individu. Menurut Singgih D. Gunarsa, factor-faktor yang dapat
mempengaruhi kepribadian seseorang adalah:

a. Factor Biologis, yaitu yang berhubungan dengan keadaan jasmani yang meliputi
keadaan pencernaan, pernafsan, peresaran darah. Kelenjar –kelenjar urat syaraf, dan lain-lain.

b. Factor social, yaitu masyarakat yakni manusia-manusia lain disekitar individu, adat
istiadat, peraturan-peraturan, bahas, dan sebagainya yang berlaku dalam masyarakat itu

c. Factor kebudayaan, yaitu kebudayaan itu tumbuh dan berkembang didalam masyarakat
dan tentunya kebudayaan dari tiap-tiap tempat yang berbeda akan berbeda pula

4
kebudayaannya. Perkembangan dan pembentukan kepribadian dari masing-masing orang
tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat dimana anak itu dibesarkan

Sedang menurut Husain Mazhari, factor-faktor yang membentuk kepribadian anak ada empat,
yaitu :

- Peranan cinta kasih dalam pembinaan kepribadian

- Tidak menghina dan mengurangi hak anak

- Perhatian pada perkembangan kepribadian

- Menghindari penggunaan kata kotor

Mas kanak-kanak adalah masa yang paling peka bafi proses pembentukan kepribadian
seorang yang akan mewarnai sikap, perilaku, dan pandangan hidupnya kelak dikemudian
hari. Sedangkan, perkembangan kepribadian anak itu sendiri, dopengaruhi oleh lingkungan
tempat anak itu hidup dna berkembang. Diantara factor lingkungan yang paling berpengaruh
bagi perkembangan kepribadian anak adalah orang tua yang mengasuh dan membimbingnya
beserta suasana kehidupan yang dibina. Dalam konteks lingkungan keluarga inilah, maka
kehadiran orang tua akan mempengaruhi dan mewarnai proses pembentukan kepribadian
anak selanjutnya.

Menurut Ngalim Purwanto (1990:162) ada beberapa alasan pentingnya orang tua, terutama
ibu dan ayah bagi pembentukan kepribadian anak, yakni:

Pengaruh itu merupakan pengalaman yang pertama-tama.

Pengaruh yang diterima anak itu batas dan jumlahnya.

Intensitas pengaruh itu tinggi karena berlangsung terus menerus siang dan malam.

Umumnya pengaruh itu diterima dalam suasana aman serta bersifat intim dan bernada
emosional.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kepribadian anak dipengaruhi oleh banyak
factor, dan salah satunya ialah peranan orang tua dalam rangka membimbing, mengarahkan,
dan memberikan jalan keluar terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh anak, karena
orang tua merupakan orang yang paling dekat dengan anak-anak sehingga akan mudah untuk
memahami kepribadiannya.[4]

5
C. KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN YANG SEHAT (HEALTHY PERSONALITY)
DAN KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN YANG TIDAK SEHAT

Menurut E. B. Hurlock (1986) karakteristik kepribadian yang sehat ditandai dengan ciri-ciri
sebagai berikut :

a. Mampu menilai diri secara realistic. Individu yang kepribadiannya sehat mampu menilai
diri apa adanya, baik kelebihan maupun kelemahannya, menyangkut fisik (postur tubuh,
wajah, keutuhan dan kesehatan) dan kemampuan (kecerdasan dan keterampilan).

b. Mampu menilai situasi realistic. Individu dapat menghadapi situasi atau kondisi
kehidupan yang dialaminya secara realistic dan mau menerima secara wajar. Dia tidak
mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai suatu yang harus sempurna.

c. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistic. Individu dapat menilai
prestasinya (keberhasilan yang diperolehnya) secara realistic dan mereaksinya secara
rasional. Dia tidak menjadi sombong, angkuh atu mengalami “Superiority complex”, apabila
memperoleh prestasi yang tinggi, atau kesuksesan dalam hidupnya. Apabila mengalami
kegagalan, dia tiak mereaksinya dengan frustasi, tetapi dengan sikap optimistic (penuh
harapan).

d. Menerima tanggung jawab. Individu yang sehat adalah individu yang bertanggung jawab.
Dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah
kehidupan yang dihadapinya.

e. Kemandirian (autonomy). Individu memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir dan
bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta
menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.

f. Dapat mengontrol emosi. Individu merasa nyaman dengan emosinya. Dia dapat
menghadapi situasi frustasi, depresi atau stress secara positif atau konstruktif, tidak deskruptif
(merusak)

g. Berorientasi tujuan. Setiap orang mempunyai tujuan yang ingin dicapainya. Namun,
merumuskan tujuan itu ada yang realistic dan ada yang tidak realistic. Individu yang sehat
kepribadiannya dapat merumuskan tujuannya berdasarkan pertimbangan secara matang
(rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar. Dia berupaya untuk mencapai tujuan tersebut
dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan) dan keterampilan.

6
h. Berorientasi keluar. Individu yang sehat memiliki orientasi keluar (ekstrovert). Dia
bersifat respek (hormat), empati terhadap orang lain mempunyai kepedulian terhadap situasi
atau masalah-masalah lingkungannya dengan sifat-sifat individu yang berorientasi keluar,
yaitu :

a. Menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya sendiri

b. Merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain

c. Tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan tidak
mengorbankan orang lain karena kekecewaan dirinya.

i. Penerimaan social. Individu dinilai positif oleh orang lain, mau berpartisipasi aktif
dalam kegiatan social, dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.

j. Memiliki filsafat hidup. Dia mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang
berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.

k. Berbahagia. Individu yang sehat, situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan.


Kebahagiaan ini didukung oleh factor-faktor achievement (pencapaian prestasi), acceptance
(penerimaan dari orang lain), dan affection (perasaan dicintai atau disayangi orang lain).

Adapun karakteristik kepribadian yang tidak sehat, ditandai dengan:

a. Mudah marah (tersinggung)

b. Menunjukan kekhawatiran dan kecemasan

c. Sering merasa tertekan (stress atau depresi)

d. Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau
terhadap binatang

e. Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah


diperingati atau dihukum

f. Mempunyai kebiasaan berbohong

g. Hiperaktif

h. Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas

i. Senang mengkritik/mencemooh orang lain

7
j. Sulit tidur

k. Kurang memiliki tanggung jawab

l. Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan bersifat organis)

m. Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama

n. Bersikap psimis dalam menghadapi kehidupan

o. Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan. [5]

D. PERMASALAHAN KEPRIBADIAN DAN FAKTOR PENYEBABNYA

Gangguan kepribadian merupakan ciri kepribadian yang menetap, kronis, dapat terjadi pada
hamper semua keadaan, menyimpang secara jelas dari norma-norma budaya dan maladaptive
serta menyebabkan fungsi kehidupan yang buruk, tidak fleksibel, dan biasanya terjadi pada
akhir masa remaja atau awal masa dewasa. Hal ini karena pada usia ini masalah-masalah
kepribadaian sering bermunculan begitu luas dan kompleks.

1. Gangguan Kepribadian Paranoid

Gangguan kepribadian paranoid ini ditandai oleh ketidak percayaan terhadap orang lain dn
kecurigaan yang terus-menerus bahwa orang disekitar anda memiliki motif jahat. Orang
dengan gangguan ini cenderung memiliki kepercayaan yang berlebihan pada pengetahuan
dan kemampuan mereka sendiri dan biasanya menghindari hubungan dekat. Mereka mencari
maksud tersembunyi dalam segala hal dan membaca niat bermusuhan pada tindakan orang
lain. Mereka mudah mempertanyakan kesetiaan teman dan orang yang dicintai dan sering
bersikap dingin dan menjaga jarak dengan orang lain. Mereka biasanya mengalihkan
tanggung jawab kepada orang lain dan cenderung menyimpan dendam dalam waktu yang
lama.

Gangguan kepribadian paranoid sulit diobati, karena seringkali sangat mencurigai para
personal medis.Kombinasi obat-obatan dan terapi bicara dapat efektif untuk memerangi
gejala yang lebig merusak akibat gangguan ini.[6]

2. Gangguan Kepribadian Skizoid

Menurut David & Neale dalam Nida UI Hasanat, orange dengan ganguan kepribadian skixoid
tidak memiliki keinginman dan tidak dapat menikmati hubungan social, serta tidak memiliki
teman dekat. Oranng dengan gangguan ini tampak tidak menarik karena tidak memiliki

8
kehangatan terhadap orang lain dan cenderung untuk menjauhkan diri. Jarang sekali memiliki
emosi yang kuat, tidak tertarik pada seks dan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan. Mereka
mungkin menjalani kehidupan sendiri dengan kebutuhan atau harapan untuk ikatan dengan
orang lain yang sangat kecil. Riwayat kehidupannya mencerminkan minat sendirian pada
keberhasilan pekerjaan yang tidak kompetitif dan sepi yang sukar ditoleransi oleh orang lain.

Kehidupan seksual mereka semata-mata fantasi, dan mereka mungkin menunda kematangan
seksualitas tanpa batas waktu tertentu.Mampu menanamkan sejumlah besar energy afektif
dalam minat yang bukan manusia, seperti matematika dan astronomi, dan mungkin mereka
sangat tertarik pada binatang.Walaupun terlihat mengucilkan diri, pada suatu waktu ada
kemungkinan orang tersebut mampu menyusun, mengembangkan dan memberikan gagasan
yang asli dan kreatif.[7]

3. Gangguan Kepribadian Scizotypal

Banyak yang percaya bahwa gangguan kepribadian schizotypal mewakili skizofrenia ringan.
Kelainan ini ditandai oleh cara berpikir dan memahami yang aneh, dan individu dengan
gangguan ini sering mencari isolasi dari orang lain. Merka kadang-kadang percaya bahwa
mereka memiliki kemampuan indra keenam atau bahwa mereka terhubung melalui cara-cara
tertentu dengan berbagai kejadian yang (sebenarnya) tidak terhubung sama sekali dengan
mereka. Mereka umumnya berperilaku eksentrik dan mengalami kesulitan berkonsentrasi
untuk jangka waktu yang lama.Perkataan mereka biasanya rumit dan sulit untuk diikuti.

4. Gangguan Kepribadian Antisosial

Kesalah pahaman yang umum adalah gangguan kepribadian antisosial mengacu kepada orang
yang memiliki keterampilan social yang buruk.Namun seringkali yang terjadi adalah hal
sebaliknya.Alih-alih karena kurangnya keterampilan social, gangguan ini ditandai oleh
kurangnya hati nurani.Orang dengan gangguan ini rentan terhadap perilaku criminal, percaya
bahwa korban-korban mereka lemah dan pantas dimanfaatkan.Antisosial cenderung untuk
berbohong dan mencuri.Seringkali, mereka ceroboh dengan uang dan mengambil tindakan
tanpa berpikir tentang konsekuensinya. Mereka sering agresif dan jauh lebih peduli dengan
kebutuhan mereka sendiri dari pada kebutuhan orang lain.

Sebagian besar penjahat dipenjara memiliki gangguan ini hingga derajat tertentu. Pengobatan
gangguan ini sangat sulit, meskipun gejala gannguan ini sering berkurang seiring dengan
bertambahnya usia.

9
5. Gangguan Kepribadian Borderline

Gangguan kepribadian borderline ditandai oleh ketidakstabilan suasana hati dan perasaan
rendah diri.Orang dengan gangguan ini rentan terhadap perubahan mood yang terus-menerus
dan kemunculan rasa marah. Sering kali, mereka kan marah pada diri merka sendiri,
menyebabkan luka pada tubuh mereka sendiri. Ancaman dan tindakan bunuh diri biasa
ditemui pada penderita borderline. Borderline berfikir dengan cara yang sangat hitam-putih
dan sering kali sarat konflik dan ketegangan dalam berhubungan. Mereka juga cepat marah
ketika harapan mereka tidak terpenuhi.

Gangguan kepribadian borderline dinamakan denikian karena pada awalnya dianggap berada
di “perbatasn” gangguan jiwa.Kelainan ini relative umum, mempengaruhi 2% dari seluruh
orang dewasa.Perempuan lebih mungkin untuk menderita borderline dari pada pria. Hamper
20% pasien rawat inap psikiatri adalah penderita borderline. Dengan pengobatan, pasien
sering mendapati gejala mereka membaik.

Pengobatan borderline melibatkan terapi dimana saja pasien belajar untuk mengekspresikan
perasaannya alih-alih melampiaskan perasaan mereka dengan cara yang merusak merugikan
diri sendiri. Obat dapat membanntu, dan perlu disertai dengan penanganan masalah
penyalahgunaan alcohol atau obat terlarang.Rawat inap singkat kadang-kadang diperlukan,
terutama dalam kasus yang melibatkan episode psikitik atau ancaman/upaya bunuh diri.[8]

6. Gangguan Kepribadian Histrionik

Gangguan ini ditandai oleh perilaku yang bermacam-macam, yaitu dramatic, ekstovert pada
orang yang meluap-luap dan emosional, menyertai penampilan merka yang falmboyan,
pasien sering terdapat tidak mampu mempertahankan hubungan yang mendalam dan
berlangsung lama.Mereka menunjukan perilaku mencari perhatian yang tinggi.

Merka cenderung memperbesar pikiran dan perasaan, membuat segalanya terdengar lebih
penting dibandingkan kenyataan.Perilaku menggoda sering ditemukan, baik pria maupun
wanita.Pada kenyataannya, pasien historic mungkin memiliki disfungsi psikoseksual.Wanita
mungkin anorgasmik dan pria cenderung mengalami impotensi. Merka mungkin melakukan
impuls seksual untuk menentramkan bahwa mereka menarik bagi jenis kelamin yang lain.
Kebutuhan terhadap ketentraman ini tidak ada habisnya.Akan tetapi, hubungan mereka
cenderung dangkal dan pasien dapat gagal, tetapi asyik dengan diri sendiri dan berubah-ubah.

10
Ditinjau dari teori psikonalisis, gangguan ini dapat muncul karena adanya parental
seductiveness, khususnya ayah terhadap anak perempuan.Orang tua yang mengatakan bahwa
seks adalah sesuatu yang kotor, tetapi tidak sesuai dengan perilaku yang menunjukan bahwa
seks adalah hal yang menyenangkan dan diinginkan.

7. Gangguan Kepribadian Narsistik

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengertian Pendidikan| Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk


mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik. Pengertian pendidikan menurut
Undang Undang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003, adalah sebagai usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa
supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif supaya
memiliki pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dalam bermasyarakat, kekuatan
spiritual keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia.

Di Indonesia sekarang menganut system pendidikan nasional, beberapa sistem


pendidikan Indonesia yang telah dilaksanakan, di antaranya adalah Sistem Pendidikan
yang berorientasi pada nilai, sistem pendidikan terbuka, Sistem pendidikan beragam,
Sistem pendidikan yang efisien dalam pengelolaan waktu, Sistem pendidikan yang
disesuaikan dengan perubahan zaman.

Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan di
Indonesia yaitu mengenai bagaimana pengupayaan agar semua warga Negara dapat
menikmati kesempatan pendidikan serta pendidikan dapat membekali peserta didik
dengan keterampilan kerja yang mantap untuk dapat terjun kedalam kancah kehidupan
bermasyarakat. Jenis-jenis permasalah pokok pendidikan yang diprioritaskan
penanggulangannya di Indonesia yaitu masalah pemerataan pendidikan, masalah mutu
pendidikan, masalah efisiensi pendidikan dan masalah relevansi pendidikan.

11
Beberapa contoh permasalahan aktual pendidikan di Indonesia yang berkaitan
dengan permasalahan pokok pendidikan dan dapat dibahas dalam makalah ini
diantaranya meliputi masalah keutuhan pencapaian sasaran, masalah kurikulum,
masalah pendidikan dasar 9 tahun dan masalah peranan guru.

B. SARAN
• Adapun saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini adalah semua pihak
harus bekerjasama dalam upaya penanggulangan permasalahan pokok pendidikan.
Untuk meminimalisir dampak negaif yang disebabkan oleh permasalahan pokok
tersebut maka harus ada perencanaan yang baik terhadap system pendidikan.
Meningkatkan kualitas pendidik dalam usaha peningkatan mutu pendidikan. Serta
penyediaan sarana dan prasarana yang lebih efektif dan efisien
• Sebagai mahasiswa khususnya calon pendidik, kita harus menyadari dan memahami
berbagai macam permasalahan pendidikan yang terjadi dilapangan sehingga dapat
merumuskannya serta mencari alternatif pemecahannya. Jadilah, Mahasiswa sekaligus
Calon Pendidik yang peka terhadap berbagai permasalahan pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Liem, Jay. Pengertian Pendidikan Menurut Para Pakar Pendidikan. Diambil dari:

http://9wiki.net/pengertian-pendidikan/

Anonym. 2015. Pengertian Pendidikan: Pendapat Ahli tentang Pendidikan. Diambil dari:

http://www.apapengertianahli.com/2015/01/pengertian-pendidikan-pendapat-ahli-
pendidikan.html

Akram, gio.2013.Permasalahan Pokok Pendidikan Dan Penanggulangannya. Diambil dari :

http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/permasalahan-pokok-pendidikan-dan.html

Dewa, Apriantika. 2014. Makalah Pengantar Pendidikan Permasalahan Pendidikan. Diambil


dari :

http://suksesseluruhtest.blogspot.com/2014/07/makalah-pengantar-pendidikan.html

12
Filandu Pandu K. 2013. Sistem Pendidikan dan Problematika Pendidikan di Indonesia.
Diambil dari:

http://sistempendidikannegarakita.blogspot.com/

Abraham. 2012. Problematika Pendidikan Di Indonesia. Diambil dari:

https://abraham4544.wordpress.com/umum/problematika-pendidikan-di-indonesia/

Heryana Embrienk Yayan.2011. Permasalahan Actual Pendidikan dan Penanggulangannya di


Indonesia. Diambil dari:

https://www.scribd.com/doc/47441887/Permasalahan-Aktual-Pendidikan-Dan-
Penanggulangannya-Di-Indonesia

Sudrajat,Edi. 2015. Masalah Pokok Pendidikan dan Cara Menanggulanginya. Diambil dari:

http://edhay76.blogspot.com/2015/03/masalah-pokok-pendidikan-dan-cara.html

13

Anda mungkin juga menyukai