PROPOSAL
alam sekitarnya, baik berupa ibadah, mu’amalah serta hubungan manusia dengan
yang paling utama adalah hubungan keluarga. Keluarga merupakan pondasi dasar
yang tidak harmonis antara anak dengan orang tua dan anak dengan saudaranya
yang lain tidak terwujudnya hubungan kasih sayang, saling pengertian dan saling
membantu satu sama lain akan besar pengaruhnya terhapdap proses dan
hubungan kedua orang tua merupakan langkah awal di dalam membina hubungan
1
Mahyuddin, Kuliah Akhlaq Tasawuf, (Jakarta : Kalam Mulia, 2001), hal. 3
2
terhadap kemajuan bagi anak. Akan tetapi apabila keluarga dalam keadaan kacau
pengarahan dan pengembangan baik dari orang tua, guru maupun masyarakat.
Sebab tanpa adanya pengaruh dari luar tersebut, potensi yang ada pada anak didik
tidak akan berkembang dengan baik. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah
SAW:
ر33ه أو ينص33ود ا ن33عن أبي ھريرۃ رضي هللا عنه قل النبي صلى هللا عليه وسلم كل مولود يو لد على الفطرۃ فأ بوا ه يھ
2
)انه أويمجسا نه (رواه البخا رى
Artintya : “ Dari Abu Hurairah r.a berkata : Nabi sae bersabda masing-masing
anak dilahirkan menurut fitrahnya. Maka disebabkan kedua orang
tuanyalah anak menjadi Yahudi atau Nasrani atau Majusi“ (H. R.
Bukhari)
Berdasarkan hadist tersebut jelaslah bahwa tugas pendidikan orang tua, guru
maupun masyarakat perlu memperlihatkan contoh teladan yang baik kepada anak-
merasakan kasih sayang yang cukup dengan demikian si anak akan bergairah
2
Imam Bukhari, Shaih Al-Bukhari, (Kairo : Dar-al-fikri,t.t), hal. 1296
3
dalam belajarnya. Relasi antar anggota keluarga di sini sangat erat hubungannya
dengan memberikan berbagai motivasi. Ada kalanya anak merasa lemah semangat
dan tidak bergairah atau mempunyai masalah belajarnya baik di rumah ataupun di
atau bimbingan sehingga anak sedapat mungkin dan secepat mungkin dapat
Setiap orang tua berkeinginan anaknya dapat mencapai prestasi belajar yang
baik dan memuaskan di sekolah, harus memberikan dorongan kepada anak
untuk dapat belajar di rumah. Sehingga anak akan lebih bergairah dan lebih
bersemangat dalam belajar, karena dia tahu bahwa bukan dirinya sendiri
saja yang berkeinginan untuk maju tetapi orang tuanya pun demikian. Oleh
sebab itu sangat diperlukan adanya dorongan dari orang tua kepada anaknya
untuk selalu belajar dirumah.3
Namun masih banyak diantara orang tua tidak pernah mengetahui bagaimana
Hal ini tentu saja tidak terlepas dari sikap, pandangan atau persepsi orang tua
mengemukakan :
Sudah tentu harapan orang tua itu berbeda-beda satu sama lain, tergantung
kepada tingkat pendidikan, jabatan, kedudukan, pengalaman dan
sebagainya. Menumbuhkan cita-cita belajar pada anak bukan hal yang
mudah, tetapi merupakan usaha yang harus dapat berlaku continue,
3
Thamrin Nasution, dan Nurhalijah Nasution, Peranan Orang Tua dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Anak, (Jakarta : BPK. Gunung Mulia, 2000), hal. 56.
4
Dengan demikian orang tua memgang peranan yang sangat penting dalam
Keluarga yang tidak pernah ada kedamaian maka keberhasilan belajar seorang
pendidikan sudah tidak dapat dipungkiri lagi, maka berdasarkan hal tersebut
B. Rumusan Masalah
anak?
belajar anak?
4
Djumbur dan Surya, Mohammad. Bimbingan dan penyuluhan di
Sekolah, (Bandung : CV. Ilmu, 2001), hal. 78
5
C. Penjelasan Istilah
judul yang diangkat, maka penulis perlu menjelaskan istilah yang menyangkut
1. Pengaruh
Pengaruh artinya daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang berkuasa
sebagai kekuatan yang ada atau timbul dari sesuatu seperti orang, benda yang
merupakan suatu proses yang timbul pada suatu objek setelah adanya kontak
dnegan objek lain yang lebih kuat. Kata ini menunjukkan adanya hubungan dua
arah antara subjek (yang memiliki pengaruh) dengan objek (yang menerima
pengaruh).
perubahan yang timbul dari anak didik dalam kehidupan sehari-hari mereka
5
Muchlis, Bahasa Indonesia yang Baik, (Jakarta : Depdikbud, Balai
Pustaka, 2003), hal. 104
6
Peter Salim, Yenni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer,
(Jakarta : Modern English Press, 2001), hal. 1126.
6
musyawarah dalam setiap kegiatan, tidak menjaga hak dan kewajiban sesuai
Sedangkan menurut Abi M.F Yaqin broken home adalah “Keluarga yang
tidak harmonis keharmonisan, selalu bernatakan dan tidak menjunjung tinggi nilai
3. Belajar
7
Mawardi, Kenyamanan dalam Keluarga, (Yogyakarta : Insan Cita, 2003),
hal. 45
8
Abi M. F. Yaqin, Mendidik Anak Secara Islami, (Jombang : Lintas Media,
2002), hal. 79.
9
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar,Cet. VI., (Jakarta: Bumi Aksara,
2007), hal. 27.
10
Ibid., hal. 28.
11
Syarifuddin, Manajemen Pembelajaran,, (Jakarta: Quantum Teaching,
2005), hal. 59.
7
D. Tujuan Pembahasan
E. Kegunaan Penelitian
a. Secara teoritis
- Untuk menjadi bahan acuan bagi penulis sendiri dan mahasiswa lain
terhadap anak.
b. Secara praktis
F. Metode Pembahasan
baik masa sekarang maupun yang akan dating sifatnya masih actual.12
12
Abuddin Nata, Metode Studi Islam, (Jakarta : Raja Wali Press , 2004), hal.
173
8
kitab, majalah-majalah, brosur jurnal, dan bahan bacaan lainya yang ada
Panduan Penulis Proposal dan Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Muslem
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan proposal hasil kajian pustaka terbagi atas tiga bagian
Bab II membahas tentang kekerasan dalam keluarga dan prestasi anak yang
belajar anak yang mencakup tentang hubungan keluarga dengan prestasi belajar
anak, dampak kekerasan dalam keluarga terhadp prestasi belajar anak, keluarga
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’anul Karim
Abuddin NAta, Metodologi Studi Islam, Jakarta : Raja Wali Press, 2004.
Abi M. F. YAqin, Mendidik Anak Secara Islami, Jombang : Lintas Media, 2002.
Muchlis, Bahasa Indonesia yang Baik, Jakarta: Depdikbud, Balai, Pustaka, 2003.
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Cet. VI., Jakarta: Bumi Aksara.