Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“POPULASI SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING”

(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Kuantitatif)

Dosen Pengampu: Dra. Suryanti, M. Pd

Disusun oleh:
Koriah
Nurma Oktavia
Dalih Arba’an

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM(STAI)


YAYASAN PEMBANGUNAN (YASBA)
JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI EKONOM SYARIAH
TAHUN AJARAN 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia,
dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
baik.tidak lupa sholawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad Sholallahu alaihi
wassalam

Dalam makalah ini, kami membahas Aspek dalam populasi dan sampel dan Kami menyadari
bahwa makalah ini memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan penjelasan
mengani populasi dan sampel

Kami berharap bahwa makalah ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi
pembaca dalam memperluas wawasan dan pengetahuan mereka tentang penelitian kuantitatif.
Kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan isi
makalah ini di masa yang akan datang.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat
menjadi referensi yang berguna bagi pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................................1

C. Tujuan...............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

A. Pengertian populasi.........................................................................................................3

B. Pengertian sampel...........................................................................................................4

C. Jenis-Jenis Sampel..........................................................................................................5

D. Ciri-Ciri Sampel yang Baik.............................................................................................5

E. Alasan Pengambilan Sampel...........................................................................................6

F. Keuntungan Penggunaan Sampel....................................................................................7

G. Teknik Sampling.............................................................................................................7

BAB III PENUTUP................................................................................................................11

Kesimpulan..........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia penelitian, pemilihan sampel yang tepat adalah langkah krusial yang
memengaruhi validitas dan generalisabilitas hasil penelitian. Hal ini menjadi relevan
mengingat populasi yang seringkali terlalu besar untuk diselidiki secara menyeluruh. Oleh
karena itu, pemilihan sampel yang representatif dari populasi menjadi kunci untuk
mendapatkan hasil yang dapat diandalkan dan relevan.

Dalam konteks ini, pemahaman yang mendalam tentang konsep populasi dan sampel menjadi
penting. Populasi, sebagai wilayah generalisasi dari objek/subyek dengan karakteristik
tertentu, memainkan peran sentral dalam penelitian. Namun, keterbatasan waktu, dana, dan
tenaga seringkali mendorong peneliti untuk menggunakan sampel yang merupakan bagian
dari populasi.

Pemilihan sampel yang tepat menjadi krusial karena representativitas sampel terhadap
populasi memastikan bahwa kesimpulan yang diambil dari penelitian dapat digeneralisasikan
dengan benar. Namun, proses pengambilan sampel tidak semudah yang dibayangkan.
Terdapat berbagai jenis sampel dan teknik sampling yang harus dipertimbangkan, mulai dari
probability sampling yang memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsur populasi,
hingga nonprobability sampling yang lebih bersifat subjektif.

Oleh karena itu, pemahaman yang kuat tentang konsep populasi, sampel, jenis-jenis sampel,
ciri-ciri sampel yang baik, alasan pengambilan sampel, keuntungan penggunaan sampel, dan
teknik sampling menjadi penting bagi setiap peneliti. Makalah ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman menyeluruh tentang aspek-aspek tersebut serta memperkenalkan
metode-metode yang tepat dalam pemilihan sampel, sehingga dapat membantu peneliti dalam
merencanakan dan melaksanakan penelitian dengan lebih efektif dan efisien.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian populasi?
2. Apa saja jenis-jenis populasi?
3. Apa pengertian sampel?
4. Bagaimana ciri-ciri sampel yang baik?

1
5. Apa alasan menggunakan sampling?
6. Apa keuntungan penggunaan sampel?
7. Bagaimana cara mengambil sampel?

C. Tujuan
Menjelaskan segala terkait mengenai materi populasi dan sampel lewat media makalah dan
presentasi

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian populasi
Populasi berasal dari kata bahasa inggris population, yang berarti jumlah penduduk. Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiyono, 2013: 117). Menurut Nazir (1983:327) mengatakan bahwa populasi
adalah berkenaan dengan data bukan barang atau bendanya. Pengertian lainnya, diungkapkan
oleh Nawawi yang menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang
terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau
peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karaktersitik tertentu di dalam suatu
penelitian. Sedangkan Ridwan (2002: 3) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari
karakteristik atau unit hasil pengukuran menjadi objek penelitian. Menurut Margono
(2010:118) populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang
lingkup dan waktu yang kita tentukan. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya dalam Sugiyono (2006:117). Menurut
Muri (2007:182) secara umum dapat dikatakan beberapa karakteristik populasi adalah:

a. Merupakan keseluruhan dari unit analisis sesuai dengan informasi yang akan diinginkan.

b. Dapat berupa manusia/individu, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda-benda atau objek


maupun kejadian-kejadian yang terdapat dalam suatu area/ daerah tertentu yang telah
ditetapkan.

c. Merupakan batas-batas (boundary) yang mempunyai sifa-sifat tertentu yang


memungkinkan peneliti menarik kesimpulan dari keadaan itu.1

d. Memberikan pedoman kepada apa atau siapa hasil penelitian itu dapat digeneralisasikan.

1
fauzi Ahmad,dkk. 2022. Metodologi penelitian. Jawa Tengah: penerbit cv. Pena
persada
3
B. Pengertian sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif (mewakili). Bila sampel tidak representatif, maka ibarat orang buta disuruh
menyimpulkan karakteristik gajah. Satu orang memegang telinga gajah, maka ia
menyimpulkan itu seperti kipas. Orang kedua memegang badan gajah, maka ia
menyimpulkan temboh besar. Satu orang lagi memegang ekornya, maka ia menyimpulkan
gajah itu kecil seperti seutas tali. Begitulah kalau sampel yang dipilih tidak representatif
(mewakili), maka ibarat 3 orang buta itu yang membuat kesimpulan tentang gajah. Jika hanya
meneliti sebagian populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Dinamakan
penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian. Yang
dimaksud menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang
berlaku bagi populasi. Bagaimana kita boleh mengadakan penelitian sampel? Penelitian
sampel baru boleh dilaksanakan apabila keadaan subjek di dalam populasi benar-benar
homogen. Apabila subjek penelitian tidak homogen, maka kesimpulan tidak boleh
diberlakukan bagi seluruh populasi 2(hasilnya tidak boleh digeneralisasikan).

Jumlah anggota contoh sering dinyatakan sebagai ukuran contoh. Jumlah contoh yang
diharapkan mewakili populasi secara penuh adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu
sendiri. Jadi, jika jumlah populasi adalah 1000 dan hasil penelitian akan diterapkan pada
1000 individu tersebut tanpa kesalahan, maka jumlah contoh yang diambil juga sama dengan
jumlah populasi, yaitu 1000 individu. Semakin besar jumlah contoh mendekati populasi,
maka risiko kesalahan generalisasi semakin kecil, dan sebaliknya, semakin kecil jumlah
contoh menuruni populasi, maka risiko kesalahan generalisasi akan meningkat. Berapa
jumlah anggota contoh yang paling tepat digunakan dalam penelitian? Jawabannya
tergantung pada tingkat ketelitian atau tingkat kesalahan yang diinginkan. Tingkat ketelitian
atau kepercayaan yang diinginkan seringkali bergantung pada sumber dana, waktu, dan
tenaga yang tersedia. Semakin besar tingkat kesalahan, maka semakin sedikit jumlah contoh
yang diperlukan, dan sebaliknya, semakin kecil tingkat kesalahan, maka semakin besar
jumlah anggota contoh yang dibutuhkan sebagai sumber data.
2
Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

4
Untuk menghitung ukuran sample populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut:

dengan dk =1, taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10%.

d=0,05. S = jumlah sampel

C. Jenis-Jenis Sampel
Menurut Muri (2007:183) Sampel digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Sampel terbatas (definite) yaitu objek penelitiannya dapat dihitung, seperti luas sawah,
jumlah ternak, jumlah murid, dan jumlah mahasiswa.

b. Sampel tak terbatas (infinite) yaitu objek penelitian yang mempunyai jumlah yang tak
terbatas, atau sulit dihitung jumlahnya; seperti pasir di pantai.

Disamping itu persoalan sampel bagi suatu penelitian harus dibedakan ke dalam sifat berikut
ini:

a. Sampel yang bersifat homogen, yakni sampel yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang
sama, sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. Misalnya seorang
dokter yang akan melihat golongan darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah
saja.

b. Sampel yang bersifat heterogen, yakni sampel uang unsur-unsurnya memiliki sifat atau
keadaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif.

D. Ciri-Ciri Sampel yang Baik


Berangkat dari berbagai pendapat yang telah diutarakan di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-
ciri sampel yang baik adalah:

a. Sampel dipilih dengan cara hati-hati; dengan menggunakan cara tertentu dan benar.

5
b. Sampel harus mewakili populasi, sehingga gambaran yang diberikan mewakili
keseluruhan karakteristik yang terdapat pada populasi.3

c. Besarnya ukuran sampel hendaknya mempertimbangkan tingkat kesalahan sampel yang


dapat ditolerir dan tingkat kepercayaan yang dapat diterima secara statistik.

E. Alasan Pengambilan Sampel


Adapun alasan-alasan penelitian dilakukan dengan mempergunakan sampel menurut Sudjana
(2002:161) adalah :

a. Ukuran populasi

Dalam hal populasi tak terbatas (tak terhingga) berupa parameter yang jumlahnya tidak
diketahui dengan pasti, pada dasarnya bersifat konseptual. Karena itu sama sekali tidak
mungkin mengumpulkan data dari populasi seperti itu. Demikian juga dalam populasi
terbatas (terhingga) yang jumlahnya sangat besar, tidak praktis untuk mengumpulkan data
dari populasi 50 juta murid sekolah dasar yang tersebar diseluruh pelosok Indonesia
misalnya.

b. Masalah biaya

Besar-kecilnya biaya tergantung juga dari banyak sedikitnya objek yang diselidiki. Semakin
besar jumlah objek, maka semakin besar biaya yang diperlukan, lebih–lebih bila objek itu
tersebar di wilayah yang cukup luas. Oleh karena itu, pengambilan contoh adalah satu cara
untuk mengurangi biaya.

c. Masalah waktu

Penelitian contoh selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada penelitian populasi.
Sehubungan dengan hal itu, apabila waktu yang tersedia terbatas, dan kesimpulan diinginkan
dengan segera, maka penelitian contoh, dalam hal ini, lebih cepat.

d. Percobaan yang sifatnya merusak

Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi karena dapat merusak
atau merugikan. Misalnya, tidak mungkin mengeluarkan semua darah dari tubuh seseorang

3
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Darsito.

6
pasien yang akan dianalisis keadaan darahnya, juga tidak mungkin mencoba seluruh neon
untuk diuji kekuatannya. Karena itu penelitian harus dilakukan hanya pada contoh.

e. Masalah ketelitian

Adalah salah satu aspek yang diperlukan agar kesimpulan cukup dapat dipertanggung
jawabkan. Ketelitian, dalam hal ini, meliputi pengumpulan, pencatatan, dan analisis data.
Penelitian terhadap populasi belum tentu ketelitian terselenggara. Boleh jadi peneliti akan
menjadi bosan dalam melaksanakan tugasnya. Untuk menghindarkan itu semua, penelitian
terhadap contoh memungkinkan ketelitian dalam suatu penelitian.

f. Masalah ekonomis

Pertanyaan yang harus selalu diajukan oleh seseorang penelitian; apakah kegunaan dari hasil
penelitian sepadan dengan biaya, waktu, dan tenaga yang telah dikeluarkan? Jika tidak,
mengapa harus dilakukan penelitian? Dengan kata lain, penelitian contoh pada dasarnya akan
lebih ekonomis daripada penelitian populasi.

F. Keuntungan Penggunaan Sampel


Ada beberapa keuntungan jika kita menggunakan sampel, yaitu
a. Biaya menjadi berkurang
b. Lebih cepat dalam pengumpulan dan pengolahan data
c. Lebih akurat
d. Lebih luas ruang cakupan penelitian4

G. Teknik Sampling
eknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang
akan digunakan dalam penelitian. Terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan yaitu:

1. Probability sampling

Merupakan metode pengambilan contoh yang memberikan kesempatan yang sama bagi setiap
unsur (anggota) populasi yang dipilih untuk menjadi bagian dari contoh. Metode ini
mencakup:

4
Muhammad, 2008, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Raja Grafindo Jakarta

7
a. Simple random sampling

Disebut "simple" karena pengambilan anggota contoh dari populasi dilakukan secara acak
tanpa mempertimbangkan strata yang ada di dalamnya. Pendekatan ini digunakan ketika
populasi homogen.

b. Proportionate stratified random sampling

Metode ini diterapkan jika populasi memiliki unsur/anggota yang tidak homogen dan
berstrata secara proporsional. Misalnya, dalam suatu organisasi dengan pegawai dari berbagai
latar belakang pendidikan, populasi pegawai tersebut berstrata. Contohnya, jumlah pegawai
yang lulus S1 = 45, S2 = 30, STM = 800, ST= 900, SMEA = 400, SD = 300.

c. Disproportionate stratified random sampling

Metode ini digunakan untuk menentukan jumlah contoh jika populasi berstrata tetapi tidak
proporsional. Misalnya, pegawai dari unit kerja tertentu memiliki 3 lulusan S3, 4 lulusan S2,
90 orang S1, 800 orang SMU, 700 orang SMP. Maka tiga lulusan S3 dan empat lulusan S2
diambil semua sebagai contoh karena dua kelompok ini terlalu kecil dibandingkan dengan
kelompok S1, SMU, dan SMP.

d. Cluster sampling (area sampling)

Metode pengambilan contoh daerah digunakan jika objek yang diteliti atau sumber data
sangat luas, seperti penduduk dari suatu negara, provinsi, atau kabupaten. Untuk menentukan
dari daerah mana penduduk dijadikan sumber data, pengambilan contoh dilakukan
berdasarkan daerah populasi yang telah ditentukan. Misalnya, di Indonesia terdapat 30
provinsi, dan akan menggunakan 15 provinsi sebagai contoh, maka 15 provinsi itu diambil
secara acak. Namun, karena provinsi-provinsi di Indonesia berstrata tidak sama, pengambilan
contoh perlu menggunakan stratified random sampling. Beberapa provinsi di Indonesia
memiliki penduduk padat, sementara yang lain tidak, dan ada yang memiliki hutan dan yang
tidak. Karakteristik semacam itu harus diperhatikan agar pengambilan contoh sesuai dengan
strata populasi. Metode pengambilan contoh daerah ini sering dilakukan dalam dua tahap,
yaitu menentukan contoh daerah terlebih dahulu, dan kemudian menentukan orang-orang
yang ada di daerah tersebut dengan cara yang sama.

8
2. Nonprobability sampling

Adalah metode pengambilan contoh yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama
bagi unsur atau anggota populasi untuk dipilih sebagai contoh. Metode ini mencakup:

a. Sampling sistematis

Adalah teknik pengambilan contoh berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah
diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu
diberi nomor urut, yaitu nomor 1-100. Pengambilan contoh dapat dilakukan dengan nomor
ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan bilangan
lima. Dengan demikian, contoh yang diambil adalah nomor 1, 5, 10, 15, 20, dan seterusnya.

b. Penentuan kuota contoh

Adalah teknik untuk menentukan contoh dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu sampai
jumlah kuota yang diinginkan. Sebagai contoh, akan dilakukan penelitian tentang pendapat
masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan izin mendirikan bangunan. Jumlah
contoh yang ditentukan adalah 500 orang. Jika pengumpulan data belum mencapai 500 orang,
maka penelitian dianggap belum selesai karena belum mencapai kuota yang ditentukan.

Jika pengumpulan data dilakukan oleh kelompok yang terdiri dari 5 orang pengumpul data,
maka setiap anggota kelompok harus dapat menghubungi 100 orang anggota contoh, atau 5
orang tersebut harus dapat mencari data dari 500 anggota contoh.

c. Sampling insidental

Adalah teknik penentuan contoh berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja secara
kebetulan/insidental yang bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai contoh, jika
dianggap orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data.

d. Sampling proporsional

Adalah teknik penentuan contoh dengan pertimbangan tertentu. Misalnya, akan dilakukan
penelitian tentang kualitas makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah,
maka contoh sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Contoh ini lebih cocok
digunakan untuk penelitian kualitatif atau penelitian yang tidak melakukan generalisasi.

e. Sampling jenuh

9
Adalah teknik penentuan contoh jika semua anggota populasi digunakan sebagai contoh. Hal
ini sering digunakan jika jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian
yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain dari contoh
jenuh adalah sensus, di mana semua anggota populasi dijadikan contoh.

f. Snowball sampling

Adalah teknik penentuan contoh yang awalnya jumlahnya kecil, kemudian bertambah besar.
Ibarat bola salju yang bergulir dan semakin besar. Dalam penentuan contoh, pertama-tama
dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dua orang ini merasa belum lengkap terhadap data
yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dianggap lebih tahu dan dapat
melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga
jumlah contoh semakin banyak.5

5
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

10
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Populasi merujuk pada keseluruhan objek/subyek dengan kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.

Beberapa definisi menyebut populasi sebagai keseluruhan dari unit analisis, baik manusia,
hewan, tumbuhan, maupun gejala, yang menjadi objek penelitian.

Sampel merupakan bagian dari populasi yang digunakan dalam penelitian karena
keterbatasan dana, tenaga, atau waktu.Sampel harus representatif agar hasil penelitian dapat
digeneralisasi ke populasi secara keseluruhan.

Sampel dapat dibedakan menjadi terbatas (definite) dan tak terbatas (infinite) tergantung pada
jumlah objek penelitian. Sampel dapat bersifat homogen atau heterogen, yang memengaruhi
cara penentuan ukurannya.

Sampel harus dipilih dengan hati-hati dan mewakili populasi secara keseluruhan.Besarnya
sampel harus mempertimbangkan tingkat kesalahan yang dapat ditolerir dan tingkat
kepercayaan yang diinginkan.

Ukuran populasi yang besar, masalah biaya, waktu, percobaan yang merusak, dan masalah
ketelitian adalah beberapa alasan penggunaan sampel dalam penelitian. Penelitian sampel
lebih ekonomis dan cepat dibandingkan dengan penelitian populasi.

Menggunakan sampel dapat mengurangi biaya, mempercepat pengumpulan dan pengolahan


data, meningkatkan akurasi, dan memperluas ruang lingkup penelitian.Terdapat dua jenis
teknik sampling: probability dan nonprobability.

Probability sampling meliputi metode seperti simple random sampling, stratified random
sampling, dan cluster sampling, sementara nonprobability sampling meliputi metode seperti
systematic sampling, quota sampling, incidental sampling, dan snowball sampling.

11
DAFTAR PUSTAKA
Suprawi Djhr, Populasi Dan Sampel. http://ilyas-atsary.blogspot.com/2015/11/makalah-
populasi-sampel-dosen-hm.html diaskses pada tanggal 28 februari 2024

Alma, Buchari. 2009. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Narbuko, Cholid dan Abu Achamadi.2013. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara

Nazir. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Muhammad, 2008, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Raja Grafindo Jakarta.

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian. Malang: Andi yogyakarta

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Darsito.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Muri Yusuf.2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian


Gabungan, Jakarta: Kencana ,

Ahmad fauzi,dkk. 2022. Metodologi penelitian. Jawa Tengah: penerbit cv. Pena persada

Sila, Makalah manajemen keuangan “saham dan valuasinya”.


https://silalatjantan.blogspot.com/2017/08/makalah-populasi-dan-sampel-penelitian.html \

diaskses pada tanggal 28 februari 2024

12

Anda mungkin juga menyukai