DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul ‘’ Populasi Sampel
dan Pengujian Normalitas Data ‘‘ sebagai tugas akhir dari mata kuliah “Statistika”.
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Ibu Silvi Rosiva Rosdiana M.Pd yang telah membimbing kami dalam menulis makalah
ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 4
B. Rumusan masalah ...................................................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................................................. 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 5
A. Konsep dasar Populasi ............................................................................................................... 5
B. Konsep dasar Sampel ................................................................................................................. 7
C. Teknik Sampling ....................................................................................................................... 10
1. Probability Sampling ................................................................................................................ 11
2. Nonprobability Sampling.......................................................................................................... 13
3. Menentukan Ukuran Sampel .................................................................................................... 15
4. Cara Mengambil Anggota Sampel ............................................................................................. 17
5. Normalitas Data ........................................................................................................................ 18
BAB III................................................................................................................................................. 24
PENUTUP ............................................................................................................................................ 24
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 24
B. Saran ......................................................................................................................................... 24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah kita mengetahui populasi, Sampel dan Teknik sampling maka nanti kita
bisa melakukan pengujian normalitas data. Namun sebelum kita melakukan pengujian
normalitas data kita perlu menduga-duga terlebih dahulu terhadap apa yang kita ingin
teliti. Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara kita ini yang disebut hipotesis
dimana nanti akan di bahas di bab selanjutnya.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep dasar Populasi dalam suatu penelitian?
2. Apa yang di maksud dengan konsep dasar Sampel dalam suatu penelitian?
3. Bagaimana cara menentukan jumlah sampel yang diambil dalam suatu penelitian?
C. Tujuan
1. Mengetahui konsep dasar Populasi dalam suatu penelitian
2. Mengetahui konsep dasar Sampel dalam suatu penelitian
3. Mengetahui Bagaimana cara menentukan jumlah sampel yang diambil dalam suatu
penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
Populasi berasal dari bahasa Latin "populus" yang berarti sekelompok individu
sejenis dalam satu tempat dan waktu yang sama. Populasi merupakan kesatuan yang
cenderung selalu berubah jumlahnya. Populasi juga di definisikan sebagai bagian dari
total individu dengan ciri tertentu, yang hidup atau menempati suatu wilayah. Dalam
ilmu pengetahuan, umumnya kajian tentang populasi digunakan dalam konteks ilmu
biologi dan ilmu statistik.
Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda alam lainnya Jadi
populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari makhluk hidup,
benda, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang mewakili
karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian dapat pula
diartikan sebagai keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga. Unit
analisis adalah unit/satuan yang akan diteliti atau dianalisis.
Penentuan populasi dapat dibantu oleh empat faktor yaitu isi, satuan, cakupan
(scope), waktu. Contoh: Suatu penelitian tentang pendapatan keluarga petani di
Kabupaten Bogor tahun 2019, maka populasinya dapat ditetapkan dengan empat
faktor tersebut :
• Isi Semua keluarga petani
• Satuan Petani penggarap/pemilik
tanah
• Cakupan (scope) Kabupaten Bogor
• Waktu tahun 2019
Dalam keadaan seperti itu jumlahnya tidak dapat dihitung, hanya dapat
digambarkan suatu jumlah objek secara kualitas dengan karakteristik yang
bersifat umum yaitu orang-orang, dahulu, sekarang dan yang akan menjadi guru.
populasi seperti ini disebut juga parameter.
1. Ukuran populasi
Dalam hal populasi tak terbatas (tak terhingga) berupa parameter yang
jumlahnya tidak diketahui dengan pasti, pada dasarnya bersifat konseptual. Karena
itu sama sekali tidak mungkin mengumpulkan data dari populasi seperti itu.
Demikian juga dalam populasi terbatas (terhingga) yang jumlahnya sangat
besar,misalnya: tidak praktis untuk mengumpulkan data dari populasi 50 juta murid
sekolah dasar yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
2. Masalah biaya
Besar-kecilnya biaya tergantung juga dari banyak sedikitnya objek yang
diselidiki. Semakin besar jumlah objek, maka semakin besar biaya yang diperlukan,
lebih-lebih bila objek itu tersebar di wilayah yang cukup luas. Oleh karena itu,
sampling ialah satu cara untuk mengurangi biaya.
3. Masalah waktu
Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada
penelitian populasi. Sehubungan dengan hal itu, apabila waktu yang tersedia
terbatas, dan kesimpulan diinginkan dengan segera, maka penelitian sampel, dalam
hal ini, lebih tepat.
4. Percobaan yang sifatnya merusak
Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi karena
dapat merusak atau merugikan. Misalnya, tidak mungkin mengupas semua jeruk
yang tersedia untuk dijadikan contoh dalam materi pecahan, maka diambil beberapa
jeruk untuk dikupas. Karena itu penelitian harus dilakukan hanya pada sampel.
5. Masalah ketelitian
Masalah ketelitian adalah salah satu segi yang diperlukan agar kesimpulan
cukup dapat dipertanggungjawabkan. Ketelitian, dalam hal ini meliputi
pengumpulan, pencatatan, dan analisis data. Penelitian terhadap populasi belum
tentu ketelitian terselenggara. Boleh jadi peneliti akan bosan dalam melaksanakan
tugasnya. Untuk menghindarkan itu semua, penelitian terhadap sampel
memungkinkan ketelitian dalam suatu penelitian.
6. Masalah ekonomis
Pertanyaan yang harus selalu diajukan oleh seorang peneliti; apakah kegunaan
dari hasil penelitian sepadan dengan biaya, waktu dan tenaga yang telah
dikeluarkan? Jika tidak, mengapa harus dilakukan penelitian? Dengan kata lain
penelitian sampel pada dasarnya akan lebih ekonomis daripada penelitian populasi.
Cara menentukan sample agar memenuhi syarat yaitu dengan Teknik
(metode) penentuan sample yang ideal memiliki ciri-ciri dapat memberikan
gambaran yang akurat tentang populasi, dapat menentukan presisi, sederhana
sehingga mudah dilaksanakan, dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin
dengan biaya murah. Presisi merupakan standard error, Nilai rata-rata populasi
dikurangi nilai rata- rata sampel.
Jadi bila sampel tidak representatif maka ibarat orang buta di suruh
menyimpulkan karateristik gajah. Satu orang memegang telinga gajah maka ia
menyimpulkan gajah itu seperti kipas. Orang kedua memegang badan gajah,maka
ia menyimpulkan gajah itu seperti tembok besar. Satu orang lagi memegang
ekornya, maka ia menyimpulkan gajah itu kecil seperti seutas tali. Begitulah
kalau sampel yang dipilih tidak representative, makai barat 3 orang buta itu yang
membuat kesimpulan salah tentang gajah. Semakin besar sampel semakin tinggi
tingkat tingkat presisi yang di dapatkan.
SAMPEL POPULASI
TEMUAN
• Syarat sampel
C. Teknik Sampling
Margono (2004: 125) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan teknik
sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran
sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-
sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.Untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik
sampling yang digunakan. Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan
sampel (Sugiyono,2001: 56).
Secara skematis, menurut Sugiyono (2001: 57) teknik sampling ditunjukkan pada
gambar di bawah ini.
1. Probability Sampling
Sugiyono (2001: 57) menyatakan bahwa probability sampling adalah teknik
sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik sampel ini meliputi:
Untuk memperoleh sampel sebanyak 150 orang dari populasi tersebut, digunakan
teknik ini, baik dengan cara undian, ordinal, maupun tabel bilangan random. Teknik ini
dapat digambarkan di bawah ini.
Teknik ini disebut juga cluster random sampling. Menurut Margono (2004:
127), teknik ini digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu,
melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster. Teknik sampling
daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau
sumber data sangat luas, misalnya penduduk indonesia yang tidak suka pelajaran
matematika. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data,
maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
2. Nonprobability Sampling
Menurut Sugiyono (2001: 60) nonprobability sampling adalah teknik yang
tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi:
a. Sampling Sistematis
Sugiyono (2001: 60) menyatakan bahwa sampling sistematis adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi
nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat
dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu,
misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk itu maka yang diambil sebagai sampel
adalah 5, 10, 15, 20 dan seterusnya sampai 100.
b. Sampling Kuota
Menurut Sugiyono (2001: 60) menyatakan bahwa sampling kuota adalah teknik
untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
jumlah (kuota) yang diinginkan. Menurut Margono (2004: 127) dalam teknik ini jumlah
populasi tidak diperhitungkan akan tetapi diklasifikasikan dalam beberapa kelompok.
Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap kelompok.
Pengumpulan data dilakukan langsung pada unit sampling. Setelah jatah terpenuhi,
pengumpulan data dihentikan. Sebagai contoh, akan melakukan penelitian
terhadap siswa yang menyukai matematika, dan penelitian dilakukan secara kelompok.
Setelah jumlah sampel ditentukan 100, dan jumlah anggota peneliti berjumlah 5 orang,
maka setiap anggota peneliti dapat memilih sampel secara bebas sesuai dengan
karakteristik yang ditentukan (menyukai matematika) sebanyak 20 orang.
c. Sampling Aksidental
d. Sampling Purposive
e. Sampling Jenuh
Menurut Sugiyono (2001: 61) sampling jenuh adalah teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering
dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel
jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
f. Snowball Sampling
Dengan menggunakan Tabel 3.1, bila jumlah populasi - 1000, kesalahan 5%, maka
jumlah sampelnya 277. Karena populasi berstrata, maka sampelnya juga berstrata.
Stratanya ditentukan menurut jenjang pendidikan. Dengan demikian masing-masing
sampel untuk tingkat pendidikan harus proporsional sesuai dengan populasi. Berdasarkan
perhitungan dengan cara berikut ini jumlah sampel untak kelompok S1 = 13, Sarjana Muda
(SM) = 77. SMK = 129, SMP = 26, dan SD-13.
SI = 50/1000 X 277 = 13,85 = 14
Roscoe dalam buku Research Methods For Business (1982: 253) memberikan saran-
saran tentang ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut ini.
1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan
lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi
ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang
diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada (independen + dependen), maka jumlah
anggota sampel x5=50. -10
Jadi jumlah sampelnya 13,85+ 83,10+138,5+28+ 13,83-277. Jumlah yang pecahan bisa
dibulatkan, sehingga jumlah sampel menjadi 14+84 +139 +28+14=279 Pada perhitungan
yang menghasilkan pecahan (terdapat koma) sebaiknya dibulatkan ke atas sehingga
jumlah sampelnya lebih 277. Hal ini lebih aman daripada kurang dari 279. Gambaran
jumlah populasi dan sampel dapat ditunjukkan pada Gambar 3.8 berikut:
Roscoe dalam buku Research Methods For Business (1982: 253) memberikan saran-
saran tentang ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut ini.
1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau
regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah
variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada (independen + dependen),
maka jumlah anggota sampel x5=50. -10
Di bagian depan bab ini telah dikemukakan terdapat dua teknik sampling, yaitu
probability sampling dan nonprobability sampling.Probability sampling adalah teknik
sampling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel.Cara demikian sering disebut dengan random sampling, atau cara
pengambilan sampel secara acak.
5. Normalitas Data
a. Kurve Normal
Dari Gambar 3.9 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata 190 mahasiswa adalah 6,5.
Jumlah mahasiswa di atas dan di bawah rata-rata adalah sama yaitu (40+20+5)= 65.
Demikian juga simpangan di bawah dan di atas rata-rata adalah sama, yaitu 30. Di atas
rata-rata 96-65 -30. Di bawah rata-rata 65-35 30. Dari gambar terlihat bahwa suatu
kurve normal terjadi setelah titik pertemuan antar nilai dengan frekuensinya
dihubungkan.
Luas kurve normal dapat terbagi berdasarkan jumlah standard deviasi (SD) dari
data kelompok yang membentuk distribusi normal itu. Luas antara rata-rata (mean)
terhadap satu standard deviasi (1 SD) ke kiri dan ke kanan masing-masing 34,13%; luas
antara standard deviasi ke satu (1 SD) ke dua (2 SD) masing-masing adalah 13,59%
dan luas standard deviasi ke dua (2 SD) sampai standard deviasi ke tiga (3 SD) masing-
masing adalah 2,27%. Lihat Gambar 3.10 berikut. Jumlah standard deviasi dari suatu
kelompok tidak terhingga, oleh karena itu secara teoritis kurve normal tidak akan
pernah menyentuh garis dasar, sehingga luasnyapun tidak sampai 100% tetapi hanya
mendekati 100% (99.999%).
Kurve normal yang telah dibicarakan adalah kurve normal umum. Nilai rata-
rata (x) dan simpangan baku (1s, 25, 35 dist) yang ada kurve normal ini tergantung pada
nilai yang ada dalam kelompok itu yang telah diperoleh melalui pengumpulan data.
Bentuk kurve adalah sistematif, achingga luas rata-rata (mean) x ke kanan dan kiri
masing-masing mendekati 50% (dalam prakteknya langsung dinyatakan 50%.
Selain terdapat kurve normal umum, juga terdapat kurve normal yang lain,
disebut dengan kurve standard. Dikatakan standard, karena nilai rata-ratanya adalah 0
dan simpangan bakunya adalah 1,2,3,4 dst. Nilai simpangan baku selanjutnya
dinyatakan dalam simbol z. Kurve normal umum dapat dirubah ke dalam kurve normal
standard, dengan menggunakan Rumus 3.2.
Dimana:
x = Rata-rata kelompok
S = Simpangan baku
Harga-harga z ada kaitannya dengan prosentase daerah kurve it Persentase
daerah dihitung dari rata-rata. Dalam hal ini rata-ratanya adalah 0. Misalnya z = 1,0
maka luas kurve dari 0 sampai 134,13%. Lihat tabel kurve normal di belakang. Gambar
kurve normal standard ditunjukkan pada Gambar 3.11.
Terdapat 200 mahasiswa yang ikut ujian mata kuliah statistik Nilai rata-rata
adalah 6 dan simpangan bakunya adalah 2. Beberapa orang yang mendapat nilai 8 ke
atas?
Jawab: Rata-rata klas (x)=6, dan simpangan baku (s) = 2. Dan Rumus 3.2 dapat
dihitung harga z.
Dari tabel kurve normal dapat dilihat bahwa daerah 0 sampai denga 1, luasnya
34,13. Ini adalah jarak antara mean (rata-rata) dengan suatu titik yang jauhnya 1 SD di
atas mean. Harga ini menunjukkan persentase jumlah mahasiswa yang mendapat nilai
antara 6 s/d & Dengan demikian persentase yang mendapat nilai 8 ke atas adalah 50%-
34.13% 15,87% (50% adalah setengah kurve di atas me dimana nilai 8 ke atas berada).
Jadi mahasiswa yang mendapat nilai keatas = 15,87% x 200 = 31,74 orang atau sekitar
32 orang. (200 jumlah seluruh mahasiswa). Lihat Gambar 3.12.
.
c. Pengujian Normalitas Data
Pada buku ini diberikan teknik pengujian normalitas data dengan menggunakan
Chi Kuadrad (x). Pengujian normalitas data dengan (x) dilakukan dengan cara
membandingkan kurve normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (B)
dengan kurvenormal baku/standard (A). Jadi membandingkan antara (B: A). Bila tidak
berbeda secara signifikan dengan A, maka B merupakan data yang berdistribusi
normal.Seperti ditunjukkan pada Gambar 3.11, bahwa kurve normal baku yang luasnya
mendekati 100% itu dibagi menjadi 6 bidang berdasarkan simpangan bakunya, yaitu
tiga bidang di bawah rata-rata(mean) dan tiga bidang di atas rata-rata. Luas 6 bidang
dalam kurvenormal baku adalah: 2,27 %; 13,53 %; 34,13 %; 34,13% 13,53% :2,27%
(Gambar bawah: A)
Contoh :
Data nilai ujian Mata Kuliah Statistik 150 mahasiswa, seperti yang tertera dalam halaman 29,
setelah diuji dengan Kertas Peluang Normal, akan diuji normalitasnya dengan Chi Kuadrad.
(x²).
5. Membandingkan harga chai kuadrad hitung dengan chai kuadrad tabel. Jika chai
kuadrad hitung lebih kecil dari pada harga chai kuadrad tabel. Maka distribusi data
diyatakan normal dan lebih besar di nyatakan tidak normal.
6. Membandingkan harga chai kuadrad hitung dengan chai kuadrad tabel. Jika chai
kuadrad hitung lebih kecil dari pada harga chai kuadrad tabel. Maka distribusi data
diyatakan normal dan lebih besar di nyatakan tidak normal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang
lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi berhubungan dengan
data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia memberikan suatu data maka, maka
banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia sedangkan
sampel adalah sebagai bagian dari populasi.
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai
dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan
memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang
representatif.
Budiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: Rajawali Press. Dajan, Anto.
(1991). Pengantar Metode Statistik. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES. Furqon. 1999.
Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Jakarta : Kencana
:PT.Prestasi Pustakaraya.