Abstrak . Media pembelajaran memiliki peran penting dalam suatu proses pembelajaran.
Pembelajaran terasa membosankan apabila hanya terfokus dengan media yang kurang
variatif. Penelitian dan pengembangan ini dilakukan dengan tujuan mewujudkan suatu
produk akhir berupa mystery box yang akan membantu menunjang keberhasilan
pembelajaran dan mengetahui tingkat kelayakan dari media mystery box. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media pembelajaran mystery box
terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi ekologi dan keaneka ragaman
hayati di Indonesia di kelas VIIF SMP Negeri 3 Lamongan. Ada pula tujuan lainnya
diantaranya: 1) untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kreatif, 2) hasil
belajar pengetahuan, 3) keterampilan kolaborasi. Kelas eksperimen sebayak 34 orang dan
kelas control sebanyak 35 orang. Metode penelitian yang di gunakan adalah quasi
experiment dengan desain “nonequivalent control group”. Penelitian ini memakai teknik
pengumpulan data tes ketrampilan berfikir kreatif dan hasil belajar. Berdasarkan
pengisian kuisioner dan penilaian menggunakan quizizz dapat diperoleh hasil penelitian
yang cukup baik.
Kata kunci: media mystery box, hasil belajar, materi ekologi dan keanekaragaman hayati di
indonesia
Abstract . Learning media has an important role in a learning process. Learning feels boring when
it is only focused on less varied media. This research and development is carried out with the aim of
realizing a final product in the form of a mystery box that will help support the success of learning
and determine the feasibility level of the mystery box media. This study aims to describe the use of
mystery box learning media on learning outcomes in science subjects on ecology and biodiversity
in Indonesia in class VIIF of SMP Negeri 3 Lamongan. There are also other objectives including:
1) to find out the increase in creative thinking skills, 2) knowledge learning outcomes, 3)
collaboration skills. The experimental class consisted of 34 people and the control class consisted of
35 people. The research method used is a quasi experiment with a "none equivalent control group"
design. This study uses data collection techniques to test creative thinking skills and learning
outcomes. Based on filling out the questionnaire and assessing using quizizz, good research results
can be obtained.
Keywords: media mystery box, study results, material on ecology and biodiversity in Indonesia
Pendahuluan
Menurut Grenstein (2012), siswa yang hidup di abad 21 dalam proses
pembelajaran harus mampu mengembangkan keterampilan 4C (berpikir kritis,
kreatif, kolaborasi, dan komunikasi) secara efektif agar produktif, sehingga siswa
harus memiliki keterampilan 4C yang baik. Namun, pada kenyataannya dalam
pembelajaran masih ada siswa yang kurang kreatif dan kolaboratif.Rendahnya
kreativitas siswa dikarenakan pembelajaran disekolah yang dilatihkan adalah
hafalan dan kemampuan berpikir konvergen. Akibatnya siswa kesulitan dalam
menyelesaikan masalah dan mencari solusi dari permasalahan tersebut
(Fatmawati, 2011). Guru mata pelajaran IPA SMP Negeri 3 Lamongan menyatakan
kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan membuat
siswa kesulitan dalam mengemukakan gagasan atau ide karena siswa terbiasa
berpikir konvergen yang mengakibatkan kurangnya kreativitas siswa. Selain itu,
keterampilan kolaborasi siswa juga masih rendah dan kurangnya tanggung jawab
terhadap tugas yang diberikan sehingga tujuan bersama akan sulit dicapai.
Buktinya, ketika guru memberikan tugas kelompok, siswa bekerja sendiri-sendiri,
bahkan saat proses diskusi keliompok sebagian siswa berbicara ataupun bermain.
Inilah faktor penyebab hasil belajar rendah. Karakteristik materi Ekologi dan
Keanekaragaman ragaman hayati dalam kurikulum Merdeka yang menjadi
sasaran dalam dimensi pengetahuan menuntut adanya kreativitas dan kolaboratif
siswa. Karakteristik tersebut harus diajarkan menggunakan model pembelajaran
yang cocok, yaitu pembelajaran yang mengajarkan tentang konseptual disertai
contoh-contoh yang bersifat faktual dan harus melakukan sendiri proyek yang
bersifat prosedural. Siswa untuk dapat berpikir kreatif harus mencoba sendiri
proyek yang dilakukan dan keterampilan kolaborasi siswa harus bekerja sama,
bertanggungjawab terhadap tugasnya, sehingga untuk mencapai sasaran
diperlukan model pembelajaran Project Based Learning.Model pembelajaran
Project Based Learning merupakan pembelajaran yang menggunakan proyek
sebagai tujuan akhirnya. Jenis masalah yang dipakai adalah masalah yang bersifat
faktual. Chemistry mystery box merupakan sebuah proyek yang dibuat siswa
dengan pembelajaran Project Based Learning. Chemistry mystery box berupa
sebuah media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami
pelajaran yang diberikan. Materi yang cocok menggunakan proyek ini adalah
materi Ekologi Dan Keanekaragaman Hayati di Indonesia terlihat dari kompetensi
dasarnya. Proyek ini berbentuk sebuah box yang didalamnya berisi permasalahan
berdasarkan masalah nyata yang ada dalam kehidupan. Permasalahan ini
diberikan guru kepada kelompok kolaboratif sesuai materi yang dipelajari.
Permasalahan yang diberikan berbeda-beda antarkelompok kolaboratif sehingga
ide-ide, gagasan, ataupun solusi yang diberikan oleh kelompok kolaboratif juga
berbeda-beda sesuai dengan permasalahan yang didapatnya kemudian dikemas
sekreatif mungkin. Tugas pembuatan proyek ini bertujuan untuk mengukur
seberapa besar kreativitas siswa dilihat dari banyaknya ide atau gagasan yang
dikemukakan dalam memecahkan masalah dan keterampilan kolaborasi siswa
dilihat dari bagaimana interaksi sosialnya.
Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan secara sistematis
dalam mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya.Dalam mengembangkan potensi
peserta didik dibutuhkan peran penting dari seorang guru untuk
mengembangkan potensi peserta didik dengan cara menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan dan dapat memotivasi peserta didik. Pada era
zaman sekarang ini, dalam proses pembelajaran siswa dituntut harus
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Untuk melakukan hal tersebut guru
harus memotivasi siswa untuk belajar dan mengakomodasi berbagai
karakeristiknya. Secara spesifik, hal yang mendukung siswa untuk berpartisipasi
aktif dalam pembelajaran adalah dengan penggunaan media disamping
komponen lainnya seperti pemilihan materi, metode yang tepat dan evaluasi
pembelajaran yang sesuai. Penggunaan media dalam pembelajaran adalah sebagai
upaya dalam meningkatkan kualitas belajar siswa. Media pembelajaran adalah
apapun yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran seperti alat
bantu atau perantara guna menyampaikan pesan atau informasi berupa materi
yang akan dijelaskan oleh guru kepada siswa.Selain itu media pembelajaran juga
berfungsi untuk meningkatkan minat belajar siswa. Dengan menggunakan media
pembelajaran dapat membuat siswa penasaran dan meningkatkan semangat
belajarnya. Ketika semangat belajar siswa meningkat maka akan membuat siswa
aktif dan pemahaman siswa tentang materi akan meningkat. Oleh karena itu
media atau alat peraga.
Media pembelajaran cenderung digunakan dalam proses pembelajaran dan
sebagian siswa kurang termotivasi untuk belajar sehingga hasil belajar fisika siswa
kurang baik atau rendah. Kondisi inilah yang menghambat proses pencapaian
tujuan pembelajaran.
Metode
Metode yang dipakai dalam penelitian adalah quasi experiment dengan desain
“nonequivalent control group”. Sampel penelitian, yaitu kelas eksperimen
sebanyak 34 orang dan kelas kontrol sebanyak 35 orang. Kegiatan pengajaran
dilakukan sebanyak empat pertemuan pada setiap kelas. Penelitian ini memakai
teknik pengumpulan data tes keterampilan berpikir kreatif dan hasil belajar
pengetahuan yang dilakukan pada pertemuan awal dan pertemuan akhir dan
teknik nontes berupa observasi keterampilan kolaborasi dan hasil belajar aspek
sikap serta angket respon melalui analisis deskriptif dan uji-t. Hasil keterampilan
berpikir kreatif dan hasil belajar pengetahuan siswa dianalisis menggunakan uji-t.
Instrumen tes berupa 10 soal pilihan ganda melalui Quiziizz untuk hasil belajar
pengetahuan. Hasil keterampilan kolaborasi, hasil belajar pada aspek sikap, dan
respon siswa dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Adapun pengkategorian
keterampilan berpikir kreatif menurut Herlina & Qurbaniah (2017) dengan
kategori sangat tinggi, tinggi, cukup tinggi, rendah dan sangat rendah dan
kolaborati siswa menurut Widoyoko (2015) dengan kategori sangat baik, baik,
cukup, kurang, dan sangat kurang.