Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH STATISTIK

PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (SATU SAMPEL)

Disusun Oleh :
Alifah Muyasaroh (182010002)
Ainun Nadhifah (182010020)

Dosen Pengampu :
Silvi Rosiva Rosdiana, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmatNya kepada penulis berupa kesehatan fisik maupun kesehatan akal
pikiran, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Statistika dengan materi tentang “Pengujian Hipotesis Deskriptif (Satu Sampe)”.

Penulis juga sangat menyadari adanya kekurangan dalam penyusunan makalah


ini dan sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran kepada pembaca untuk perbaikan makalah ini supaya kedepannya bisa menjadi
makalah yang lebih baik dan sebagai pembelajaran bagi penulis juga tentunya.
Demikian, dan apabila terdapat kesalahan yang disengaja maupun tidak penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Statistika yang tak
lain adalah ibu Silvi Rosiva Rodiana, M.Pd yang telah membimbing kami dan
mengajarkan kami dalam kegiatan pembelajaran Statistika ini. Demikian, semoga
makalah yang kami susun dapat bermanfaat bagi pembaca kami ucapkan, terima kasih.

Lamongan, 9 Maret 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 1


DAFTAR ISI ................................................................................................................................ 2
BAB I ............................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Pembahasan............................................................................................................. 4
BAB II .......................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 5
2.1. Pengujian Hipotesis Deskriptif........................................................................................... 5
2.2. Statistik Paramteris ........................................................................................................ 5
2.2.1. Uji Dua Pihak (Two tail test)................................................................................. 7
2.2.2. Uji satu pihak (One tail test) ................................................................................. 9
2.3. Statistik non-Paramteris .............................................................................................. 11
BAB III ....................................................................................................................................... 19
PENUTUP .................................................................................................................................. 19
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................. 19
3.2. Saran ............................................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 20
LAMPIRAN ............................................................................................................................... 21

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Hipotesis dalam statistik diartikan sebagai pernyataan statistik tentang
parameter populasi. Yang mana statistik adalah ukuran-ukuran yang dikenakan
pada sampel (x = rata-rata, s = simpangan baku, s2 = varians, r =koefisien
korelasi) dan parameter adalah ukuran-ukuran yang dikenakan pada populasi (μ
rata-rata, σ = simpangan baku, σ2 = varians, ρ = koefisien korelasi).

Uji hipotesis kadang disebut juga "konfirmasi analisis data". Keputusan


dari uji hipotesis hampir selalu dibuat berdasarkan pengujian hipotesis nol. Hal
ini adalah pengujian untuk menjawab pertanyaan yang mengasumsikan hipotesis
nol adalah benar. Terdapat perbedaan mendasar mengenai pengertian hipotesis
menurut statistik dan penelitian. Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai
jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah
tersebut bisa berupa pernyataan tentang hubungan dua variabel atau lebih,
perbandingan (komparasi), atau variabel mandiri (deskripsi). Sedangkan
deskriptif dalam penelitian lebih menunjukkan tingkat eksplanasi yaitu
menanyakan tentang variable mandiri (tidak dihubungkan dan dibandingkan).

Dalam statistik dan penelitian terdapat dua macam hipotesis, yaitu


hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Untuk kelanjutannya penulis akan
membahas lebih rinci didalam makalah yang kami susun ini mengenai “Pengujian
Hipotesis Deskriptif”.

3
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam pembahasan makalah yang kami susun ini adalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan hipotesis deskriptif?
2. Apa yang dimaksud dengan statistik parametris dan apa saja macam-
macamnya?
3. Apa yang dimaksud dengan statistik non-parametris dana pa saja macam-
macamnya?

1.3 Tujuan Pembahasan


Adapun tujuan pembahasan didalam makalah ini yaitu antara lain :
1. Untuk memahami tentang hipotesis deskriptif?
2. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan statistik parametris dana pa
saja macam-macamnya?
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan statistik non-parametris dana
pa saja macam-macamnya?

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengujian Hipotesis Deskriptif


Pengujian ini pada dasarnya merupakan proses pengujian generalisasi
hasil penelitian yang didasarkan pada satu sampel. Yang artinya hipotesis
deskriptif ini adalah dugaan tentang nilai suatu variable mandiri, tidak membuat
perbandingan atau hubungan. Terdapat beberapa macam teknik statistik yang
dapat digunakan untuk menguji hipotesis tersebut. Teknik statistik mana yang
akan dipakai tergantung pada jenis data yang akan dianalisis.

Jenis / Tingkatan Data Teknik statistik yang digunakan


untuk pengujian
Nominal 1. Test Binomial
2. Chi Kuadrat (1 sampel)
Ordinal 1. Run test
Menurut interval/ratio 1. T-test (1 sampel)

Pada tabel diatas ditunjukkan hubungan anatar jenis data dengan statistik
yang digunakan, yaitu parametris dan nonparametris. Menggunakan statistik
parametris apabila data yang akan dianalisis berupa interval atau ratio.
Sedangkan menggunakan nonparamtris ketika data yang akan dianalisis berupa
data nominal atau ordinal. statistik parametris bekerja dengan asumsi bahwa data
yang akan dianalisis berdistribusi normal, berbeda dengan statistik
nonparametris data yang akan dianalisis adalah bebas.

2.2. Statistik Paramteris


Statistik parametris adalah ilmu Statistika yang mempertimbangkan
jenis sebaran/disribusi data, yaitu apakah data menyebar secara normal atau
tidak. Jika data tidak menyebar sevara normal, maka harus dianalisis
menggunakan metode Statistik nonparametris, atau setidaknya dilakukan

5
transformasi agar data mengikuti sebaran normal, sehingga bisa dikerjakan
dengan Statistik parametris. Terdapat dua rumus yang dapat digunakan untuk
pengujian, yaitu rumus t dan z. Rumus z digunakan bila simpangan baku
populasi diketahui dan rumus t bila simpangan baku populasi tidak diketahui.
Karena pada dasarnya simpangan baku setiap populasi ini jarang diketahui,
maka rumus z jarang digunakan dalam penelitian biasanya. Dan dalam makalah
ini akan mengemukakan tentang rumus t saja. Terdapat dua macam penguian
hipotesis deskriptif, yaitu dengan uji dua pihak (two tail test) dan uji satu pihak
(one tail test). Uji satu pihak ada dua macam yaitu uji pihak kanan dan uji pihak
kiri. Jenis uji mana yang digunakan tergantung pada bunyi kalimat hipotesis.

x̄ −μo
t = (x̄ – μo) / (s/√n)ataut = 𝑠
√𝑛

ata

Dimana :
t = nilai t yang dihitung, (disebut t hitung)
x̄ = rata-rata x
μo =Nilai yang dihipotesiskan
s = Simpangan baku
n = Jumlah anggota sampel

Langkah-langkah data pengujian hipotesis deskriptif :

1. Menghitung rata-rata data


2. Menghitung simpangan baku
3. Menghitung harga t
4. Melihat harga t tabel
5. Menggambar kurva
6. Meletakkan kedudukan t hitung dan t tabel dalam kurva yang telah dibuat
7. Membuat keputusan pengujian hipotesis

6
2.2.1. Uji Dua Pihak (Two tail test)
Uji dua pihak digunakan apabila hipotesis no (Ho) berbunyi “sama
dengan” dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “tidak sama
dengan” (Ho =, Ha ≠)
Contoh rumusan hipotesis :
Ho = Daya tahan berdiri pelayan toko tiap hari = 8 jam
Ha = Daya tahan berdiri pelayan took tidap hari ≠ 8 jam
Atau
Ho :μ= 8 jam
Ha :μ≠ 8 jam

Dalam pengujian hipotesis yang menggunakan uji dua pihak ini


berlaku ketentuan, bahwa bila harga t hitung berada pada daerah
penerimaah Ho atau terletak di antara harga tabel, maka Ho diterima
dan Ha ditolak. Dengan begitu bila harga t hitung lebih kecil atau
sama dengan (<_) dari harga tabel maka Ho diterima. Harga t
hitung adalah harga mutlak, jadi tidak dilihat (+) atau (-) nya.

Contoh Uji Dua Pihak (two tail test)


Telah dilakukan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang
menyatakan bahwa daya tahan berdiri pramuniaga (pelayan toko) di
Jakarta adalah 4jam/hari. Berdasarkan sampel 31 orang yang diambil
secaraa random terhadap pelayan took yang dimintai keterangan

7
masing-masing memberikan data sebagai berikut. (untuk penelitian
yang sesungguhnya tentu sampel tidak hanya 31 orang)
3234567853456678853456234563233
Berdasarkan data diatasi, maka :
n = 31 :μo = 4jam/hari
Harga x̄ dan s dihitung
Harga x̄ dihitung dengan rumus :
Σ 𝑥𝑖
𝑛
3+2+3+⋯.+3+3 144
x̄ = =
31 31

x̄ = 4,645
Harga s (simpangan baku sampel) dihitung dengan rumus
menghitung simpanagn baku sampel
s ditemukan = 1,81
Jadi rata-rata daya tahan berdiri pramuniaga berdasarkan sampel 31
responden adalah 4,645jam/hari. Selanjutnya rata-rata sampel
tersebut akan diuji, apakah ada perbedaan secara signifikan atau tidak
dengan yang dihipotesiskan, dimana dalam hipotesis daya tahan
berdiri adalah 4 jam/hari.

x̄ −μo 4,645−4
t= 𝑠 t= 1,81 = 1,98
√𝑛 √31

Untuk membuat keputusan apakah hipotesis tersebut terbukti atau


tidak, maka t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel (terlampir).
Untuk melihat harga t tabel, maka didasarkan pada (dk) derajat
kebebasan, yang besarnya adalah n-1, yaitu 31-1 = 30. Jika taraf
kesalahan (α) ditetapkan 5%, sedangkan pengujian dilakukan dengan
menggunakan uji dua pihak maka harga t tabel adalah = 2,042.
Untuk mempermudah dimana kedudukan t hitung dan t tabel
maka perlu dibuat gambar sebagai berikut. Dalam gambar tersebut

8
terlihat bahwa ternyata t harga hitung berada pada daerah penerimaah
Ho. (Karena t hitung lebih kecil dari t tabel). Oleh karena itu hasil
atau nilai Ho menyatakan bahwa daya tahan berdiri pramuniaga di
Jakarta adalah 4jam/hari diterima. Jadi jika Ho diterima, berarti
hipotesis nol menyatakan bahwa daya tahan berdiri pramuniaga 4
jam itu dapat digeneralisasikan atau dapat diberlakukan di seluruh
populasi.

2.2.2. Uji satu pihak (One tail test)


a. Uji pihak kiri
Uji ini digunakan apabila: hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih
besar atau sama dengan(≥)” dan hipotesis alternatif (Ha)
berbunyi “lebih kecil”, yang dimaksud kata lebih besar atau sama
dengan memiliki sinonim “paling sedikit atau paling kecil”.
Contoh rumusan hipotesis:
Ho = daya tahan lampu merk A paling sedikit 400 jam
(lebihbesar atau sama dengan ≥ 400 jam )
Ha = daya tahan lampu merk A lebih kecil dari <400
Atau
Ho : μ≥ 400 jam
Ha : μ< 400 jam
Uji pihak kiri dapat digambarkan seperti pada gambar dibawah :

9
Jika harga t hitung jatuh pada wilayah penerimaahn Ho lebih
besar atau sama dengan (≥) dari t tabel, maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
b. Uji pihak kanan
Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi
“lebih kecil atau sama dengan ” dan hipotesis alternatifnya (Ha)
berbunyi “lebih besar (>)”. Kalimat lebih kecil tersebut atau
sama dengan memiliki sinonim dengan kata “paling besar”.
Contoh rumusan hipotesis:
Ho = Pedagang buah paling besar bisa menjual buah jeruk 100 kg
tiap hari
Ha = Pedagang buah menjual buah jeruknya lebih dari 100 kg
tiap hari
Atau
Ho : μ≤100 kg/hari
Ha : μ> 100 kg/hari
Uji pihak kanan bisa digambarkan sebagai berikut:

10
Dalam uji dua pihak ini berlaku ketentuan bahwa, jika harga t
hitung lebih kecil atau sama dengan (≤) harga t tabel, maka Ho
diterima dan Ha ditolak.

2.3. Statistik non-Paramteris

Statistik non-parametris adalah statistika bebas sebaran (tdk


mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak).
Statistika nonparametris biasanya digunakan untuk melakukan analisis pada data
berjenis Nominal/diskrit maupun data Ordinal/peringkat rangking. Statistik non
parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis satu sampel bila datanya
nominal adalah “ Test Binomial ” dan Chi Kuadrat satu sampel. Selanjutnya
statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel bila
datanya berbentuk ordinal adalah Run Test.

1. Test Binomial

Test Binomial digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam popolasi


terdiri atas dua kelompok kelas, datanya berbentuk nominal dan jumlah
sampelnya kecil (kurang dari 25). Dua kelompok kelas itu misalnya kelas pria
dan wanita,senior dan yunior,dll. Jadi, Test Binomial digunakan untuk menguji
hipotesis deskriptif (satu sample) bila datanya nominal berbentuk dua kategori
atau dua klas. Test ini sangat cocok digunkan sebagai alat pengujian hipotesis
bila ukuran sampelnya kecil, sehingga Chi-Kuadrat tidak dapat digunakan.

11
Tes ini dikatakan sebagai test Binomial, karena distribusi data dalam
populasi itu berbentuk binomial. Distribusi binomial adalah distribusi yang
terdiri dari 2 klas. Jadi, bila dalam satu populasi dengan jumlah N, terdapat 1
kelas yang berkategori x, maka kategori yang lain adalah N-x.

Syarat:

1. Populasi terdiri dari 2 kelas ( misal: pria dan wanita)


2. Data Nominal
3. Jumlah sampel kecik (<25)
4. Distribusi data Binomial (terdiri 2 kelas): kelas dengan kategori(x) dan
kelas dengan kategori (N-x).

Ketentuan:

1. Bila harga P > α , Ho diterima


2. P = proporsi kasus (lihat tabel)
3. Α = taraf kesalahan ( 1% = 0,01)

Kriteria pengujian :

Apabila harga p lebih besar dari a maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Ho adalah suatu hipotesis yang menunjukkan tidak adanya perbedaaan data


sampel dengan data populasi

Contoh :

Dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana kecenderungan


masyarakat dalam memilih mobil untuk keluarga. Berdasarkan 24 anggota
sampel yang dipilih secara random ternyata 14 orang memilih mobil berbahan
bakar bensisn dan 10 orang memilih mobil berbahan bakar solar.

Penyelesaian:

Hipotesis nol yang diajukan adalah bahwa peluang masyarakat dalam


memilih dua jenis mobil yaitu jenis bensin dan solar adalah sama, yaitu 50%.

Ho : p₁ = p₂ = 0,5

12
Ha : p₁ ≠ p₂ ≠ 0,5

Hasil pengumpulan data tersebut dapat disusun ke dalam tabel

Alternatif Pilihan Frekuensi Yang Memilih

Mobil jenis bensin 14

Mobil jenis solar 10

Jumlah 24

Sampel (n) = 24

Frekuensi kelas terkecil (x) = 10

Tabel (n = 24, x = 10) koefisisen binomial (p) = 0,271

Bila taraf kesalahan (a) ditetapkan 1% = 0,01

p = 0, 271 > 0, 01 Ho diterima dan Ha ditolak.

Kesimpulan : kemungkinan masyarakat dalam memilih dua jenis mobil adalah


sama yaitu 50%

2. Chi Kuadrat

Chi kuadrat satu sample adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji
hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas dimana data
berbentuk nominal dan sampelnya besar.

Rumus dasar Chi Kuadrat

13
Dimana :

X² = Chi Kuadrat

f˳ = Frekuensi yang diobservasi

fh = Frekuensi yang diharapkan

Syarat :

1. Populasi terdiri dari 2 atau lebih kelas


2. Data Nominal
3. Sampelnya besar
4. Ho = “Peluang memilih x atau y adalah sama besar yaitu 50%”

Ketentuan:

Ho diterima jika χ2 hitung < χ2 tabel (dengan dk dan taraf kesalahan


tertentu)

dk = kebebasan untuk menentukan frekuensi yang diharapkan, jika


peluangnya 2 (x atau y) maka dk =1

Contoh 1 untuk dua kategori:

Telah dilakukan pengumpulan data untuk mengetahui bagaimana


kemungkinan rakyat di kabupaten pringgodani dalam memilih dua
calon yang kedua adalah pria. Sampel sebagai sumber data diambil
secara random sebanyak 300 orang. Dari sampel tersebut ternyata 200
orang memilih pria dan 100 orang memilih wanita.

penyelesaian :

Ho : peluang calon pria dan wanita adalah sama untuk dapat dipilih
menjadi kepala desa.

Ha : peluang calon pria dan wanita adalah tidak sama untuk dapat
dipilih menjadi kepala desa.

14
Alternatif fo fh fo - fh (fo – fh)2 (𝒇˳ − 𝒇𝒉)²
pilihan 𝒇𝒉

Pria 200 150 50 2500 16,67

wanita 100 150 -50 2500 16,67

jumlah 300 300 0 5000 33,33

dk = n – 1

= 2 -1

=1

Lihat tabel VI chi kuadrat tabel = 3, 841

Chi kuadrat hitung = 33,34

Jadi chi kuadrat hitung > chi kuadrat tabel, maka Ho ditolak. Artinya
peluang dipilihnya calon pria dan wanita tidak sama.

3. Run Test

Run test merupakan uji deret untuk melihat keacakan. Tujuan dari uji
deret adalah untuk menetukan apakah dalam suatu data terdapat pola tertentu
atau apakah data tersebut merupakan sample yang acak.

Run Test (Uji Run = Uji Randomness) merupakan metode analisis


yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel, datanya
mempunyai skala pengukuran ordinal. Metode analisis Run Test ini untuk
mengukur kerandoman populasi yang didasarkan atas data sample.

Contoh 1 untuk sampel kecil :

Dalam suatu kantin diperusahaaan elektronika,terdapat sekelompok


karyawan wanita yang sedang makan siang. Dari sekelompok karyawan itu ada
24 orang diambil secar random, selanjutnya diwawancarai, kapan akan
mengambil cuti hamil. Dalam pertanyaan itu disediakan dua alternatif jawaban

15
yaitu akan mengambil cuti besar sebelum melahirkan atau sesudah melahirkan.
Wawancara dilakukan secara berurutan.

Hasil wawancara ditunjukkan pada tabel 5.6. tanda (®) berati mengambil
cuti sebelum melahirkan, dan tanda (©) berarti mengambil cuti setelah
melahirkan. Berdasarkan tabel 5.6 tersebut maka dapat dihitung jumlah run (r)
= 15.

No. Jawaban No. Jawaban

1. ® 13. ©

2. ® 14. ®

3. © 15. ®

4. ® 16. ©

5. © 17. ®

6. ® 18. ©

7. © 19. ©

8. © 20. ®

9. ® 21. ©

10. ® 22. ©

11. © 23. ®

12. © 24. ®

Penyeleseaian :

Ho : urutan pilihan dalam memilih cuti hamil karyawan bersifat random


(urutanya bergantian/ tidak mengelompok).

Ha : urutan pilihan dalam memilih cuti hamil karyawan bersifat tidak random
(mengelompok)

16
N = 24

r = 15

n1 = 12

n2 = 12

Lihat tabel VIIa dan VIIb

r kecil = 7

r besar = 19

Karena 7<15<19 maka Ho diterima artinya urutan bersifat random.

Soal 2 (sampel ≥ 20)

Contoh :

Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah antrian pria dan wanita dalam
memberi suara dalam pemilu itu bersifat random atau tidak . Berdasarkan
pengamatan terhadap yang antri yang paling depan sampai yang paling
belakang ditemukan urutan sbb:

P WW PP W P WW PP WW P W P WW PP

WWW P W P W P W PPP W PPW P WWW

Penyelesaian:

Ho : antrian dalam memberikan suara bersifat random

Ha : antrian dalam memberikan suara tidak bersifat random

N = 40

P = 19

W = 21

r = 26

17
Z 1,78 = 0,0375

Jadi z hitung < 0,05 maka Ho ditolak.

Artinya antrian dalam memberikan suara tidak bersifat random.

18
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengujian hipotesis deskriptif pada dasarnya merupakan proses pengujian
generalisasi hasil penelitian yang didasarkan pada satu sampel. Yang artinya
hipotesis deskriptif ini adalah dugaan tentang nilai suatu variable mandiri, tidak
membuat perbandingan atau hubungan.

Statistik parametris adalah ilmu Statistika yang mempertimbangkan jenis


sebaran/disribusi data, yaitu apakah data menyebar secara normal atau tidak. Jika
data tidak menyebar sevara normal, maka harus dianalisis menggunakan metode
Statistik nonparametris, atau setidaknya dilakukan transformasi agar data mengikuti
sebaran normal, sehingga bisa dikerjakan dengan Statistik parametris.

Statistik non-parametris adalah statistika bebas sebaran (tdk mensyaratkan


bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak). Statistika
nonparametris biasanya digunakan untuk melakukan analisis pada data berjenis
Nominal/diskrit maupun data Ordinal/peringkat rangking. Statistik non parametris
yang digunakan untuk menguji hipotesis satu sampel bila datanya nominal adalah “
Test Binomial ” dan Chi Kuadrat satu sampel. Selanjutnya statistik yang digunakan
untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel bila datanya berbentuk ordinal
adalah Run Test.

3.2. Saran
Makalah ini kami buat dengan sungguh-sungguh, namun apabila ada
kesalahan kami mohon maaf yang sebesar – besarnya kami menerima kritik dan
saran dari pembaca.

19
DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.


Riduwan, Drs., M.B.A. 2009. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan
Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2005, Memahami Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. 2016. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Supranto, J. (2008). Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta : Erlangga.
Thoifah I, 2015, Statistika Pendidikan dan metode penelitian kuantitatif, Madani,
Malang

20
LAMPIRAN

21

Anda mungkin juga menyukai