Anda di halaman 1dari 27

UJI T DAN UJI F ANALISIS VARIABEL

Makalah

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Statistik

Disusun oleh:
Igo Jhon Batara ( 18011401022 )

Dosen Pengampu :
Fahrul Basir, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
TAHUN AJARAN 2022
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, yang berkat
rahmat-Nya penulis dapatPuji dan syukur penulis haturkan kepada Allah
SWT, yang berkat rahmat-Nya penulis dapatmenyelesaikan
makalahmenyelesaikan makalahyang berjudul “yang berjudul “Uji-F, uji-T, dan
ANOVAUji-F, uji-T“ adalah adalah merupakan merupakan salah salah satu tugas
untuk memenuhi nilai satu tugas untuk memenuhi nilai mata ”Metode Statistik” di
kelas 7A FKIP, UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO dengan dosen
pembimbing bapak Fahrul Basir, S.Pd, M.Pd.

Dalam penulisan makalah ini penulis masih merasa masih banyak


kekurangan baik dariDalam penulisan makalah ini penulis masih merasa
masih banyak kekurangan baik dari penulisan maupun penulisan maupun
materi yang disampaikan. materi yang disampaikan. Untuk itu Untuk itu kritik dan
saran kritik dan saran dari semua pihdari semua pihak sangatak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan makalah ini. penulis harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.Akhirnya penulis berharap, semoga apa yang
penulis telah sampaikan dalam makalah ini dapat

Akhirnya penulis berharap, semoga apa yang penulis telah sampaikan


dalam makalah ini dapat beguna bagi keperluan banyak pihak. beguna bagi
keperluan banyak pihak.Bandung,

Palopo, 10 November 2022

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................3

BAB I PENDAHULUANI.............................................................................4
1. Latar Belakang..............................................................................................4
I.2 Perumusan Masalah....................................................................................7
I.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................7

BAB II UJI-T, UJI-F, DAN ANOVA..............................................................8


II.1. Uji-T (T Students).......................................................................................8
II.2. Uji-F......................................................................................................... 14
II.3. ANOVA (Analysis of Variances)...............................................................16
II. 3.1. ANOVA untuk menguji keragamman faktor yang dikendalikan dan
galat acak....................................................................................................18
II.3.2 Anova untuk menguji keragaman faktor pengaruh acak dan galat acak
.................................................................................................................... 21

BAB IV PENUTUP....................................................................................25
KESIMPULAN.................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................27

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Salah satu sifat penting dalam suatu metode analisis kimia adalah
metode tersebutSalah satu sifat penting dalam suatu metode analisis kimia
adalah metode tersebut seharusnya bebas dari galat sistem; artinya nilai yang
diperoleh dari hasil analisis dengan metodeseharusnya bebas dari galat sistem;
artinya nilai yang diperoleh dari hasil analisis dengan metodetersebut
seharusnya tersebut seharusnya menunjukan nilai kadar menunjukan nilai
kadar analit yang analit yang sesungguhnya. sesungguhnya. Sifat ini dapat
Sifat ini dapat diujidiujidengan cara menggunakan suatudengan cara
menggunakan suatu sampel baku sampel baku yang diketahui kadarnya, untuk
ditentukan dengan yang diketahui kadarnya, untuk ditentukan denganmetode
analitik tersebut dan dibandingkan hasil yang diperolehnya dengan yang
seharusnya.metode analitik tersebut dan dibandingkan hasil yang diperolehnya
dengan yang seharusnya.Akan tetapi, sebagaimana diketahui bahwa karena
adanyaAkan tetapi, sebagaimana diketahui bahwa karena adanya galat galat
acak acak , maka hampir tidak, maka hampir tidakmemungkinkan kadar hasil
pengukuran tersebut sama besar dengan kadar sampel baku
yangmemungkinkan kadar hasil pengukuran tersebut sama besar dengan kadar
sampel baku yangsesungguhnya. Untuk itu perlu digunakan suatu uji yang
disebutsesungguhnya. Untuk itu perlu digunakan suatu uji yang disebutuji
keberartianuji keberartian untuk untukmengetahui apakah selisih antara kadar
yangmengetahui apakah selisih antara kadar yangterukur terukur dan dankadar
sesungguhnyakadar sesungguhnya disebabkan oleh disebabkan oleh galat galat
acak.acak.Pendekatan ini sangat bermanfaat untuk menentukan apakah selisih
antara keduaPendekatan ini sangat bermanfaat untuk menentukan apakah
selisih antara keduahasil itu berarti, ataukah hanya disebabkan olkeh adanya
keragaman acak. Uji keberartian inihasil itu berarti, ataukah hanya disebabkan
olkeh adanya keragaman acak. Uji keberartian inidipakai secara luas dalam
menilai hasil percobaan. Pada bagian selanjutnya akan dibahasdipakai
secara luas dalam menilai hasil percobaan. Pada bagian selanjutnya akan
dibahas beberapa uji yang khususnya berguna dalam kimia analitik. beberapa uji
yang khususnya berguna dalam kimia analitik.Dalam statistika kimia dikenal teori
kesalahan dalam kimia analitik, dimana untuk mengujinya

Dalam statistika kimia dikenal teori kesalahan dalam kimia analitik,


dimana untuk mengujinyadiperlukan analisa berupa Tujuan analisis kuantitatif,
Besaran yang diukur, Jenis-jenis kesalahan,diperlukan analisa berupa Tujuan
analisis kuantitatif, Besaran yang diukur, Jenis-jenis kesalahan,Ketelitian dan
ketepatan, Ukuran ketelitian, Ukuran ketepatan, Menyatakan hasil
akhir,Ketelitian dan ketepatan, Ukuran ketelitian, Ukuran ketepatan,
Menyatakan hasil akhir,Penolakan hasil pengukuran , Uji kenormalan , Uji t
untuk membandingkan dua macam hasilPenolakan hasil pengukuran , Uji
kenormalan , Uji t untuk membandingkan dua macam hasilanalisa, Uji
keragaman (uji F), Analisis sidik ragam.analisa, Uji keragaman (uji F), Analisis
sidik ragam.

Dalam makalah ini akan membahas tentang penggunaan uji-t, uji-f dan
ANOVA (Analysis ofvariance). Penggunaan ketiga jenis uji ini sangat dibutuhkan
dalam kimia analisis. Dimana ketigavariance). Penggunaan ketiga jenis uji ini
sangat dibutuhkan dalam kimia analisis. Dimana ketiga jenis jenis uji uji ini ini
sebenarnya sebenarnya merupakan merupakan bagian bagian dari dari ilmu ilmu
statistika statistika dan dan akhirnya akhirnya
dikembangkandikembangkanstatistika kimia untuk menunjang analisis.statistika
kimia untuk menunjang analisis.

Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana


pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap
variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t hitung
dengan t tabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing
t hitung.

Kegunaan uji-T diantaranya Alat analisis data untuk menguji satu


sampel atau dua sampel,Membandingkan dua mean (rata-rata) untuk
menentukan apakah perbedaan rata-rata tersebut perbedaan nyata atau
karena kebetulan, dan untuk penggunaan uji t pada satu sampel, dua rata-rata
yang di bandingkan adalah mean sampel dan mean populasi, juga untuk
untukmembandingkan dua macam hasil analisa pada percobaan kimia.

Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji Model/Uji Anova, yaitu uji
untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara
bersama-sama terhadap variabelterikatnya. Atau untuk menguji apakah model
regresi yang kita buat baik/signifikan atau tidak baik/non signifikan. Jika
model signifikan maka model bisa digunakan untuk prediksi/peramalan,
sebaliknya jika non/tidak signifikan maka model regresi tidak bisadigunakan
untuk peramalan.

Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel,


jika F hitung >dari F tabel, (Ho di tolak Ha diterima) maka model signifikan
atau bisa dilihat dalam kolomsignifikansi pada Anova (Olahan dengan SPSS,
Gunakan Uji Regresi dengan Metode Enter/FullModel ). Model signifikan selama
kolom signifikansi (%) < Alpha (kesiapan berbuat salah tipe 1,yang menentukan
peneliti sendiri, ilmu sosial biasanya paling besar alpha 10%, atau 5%
atau1%). Dan sebaliknya jika F hitung < F tabel, maka model tidak signifikan, hal
ini juga ditandainilai kolom signifikansi (%) akan lebih besar dari alpha. Uji t
dikenal dengan uji parsial, yaituuntuk menguji bagaimana pengaruh masing-
masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiriterhadap variabel terikatnya.
Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t hitung dengan ttabel atau
dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t hitung, proses uji t
identikdengan Uji F (lihat perhitungan SPSS pada Coefficient Regression Full
Model/Enter). Atau bisadiganti dengan Uji metode Stepwise.

Penggunaan ANOVA diperlukan dalam sebuah penelitian, terkadang


kita inginmembandingkan hasil perlakuan (treatment ) pada sebuah populasi
dengan populasi yang laindengan metode uji hipothesis yang ada (Distribusi
Z,Chi Kuadrat, atau Distribusi-T).Membandingkan satu rata-rata populasi
dengan satu rata-rata populasi yang lain, selain memakanwaktu, juga beresiko
mengandung kesalahan yang besar. Untuk itu, kita memerlukan sebuahmetode
yang cepat dan beresiko mengandung kesalahan lebih kecil, yakni ANOVA
(Analysis ofVariance) [1]. Sebagai contoh, ANOVA digunakan untuk
membandingkan rata-rata dari beberapa populasi yang diwakili oleh beberapa
kelompok sampel secara bersamaan.

I.2 Perumusan Masalah


Dalam penulisan makalah ini penulis mambatasi masalah yang akan
dibahas danmerumuskannya dalam sebuah rumusan masalah. Rumusan
masalahnya adalah, sebagai berikut :

1.Apa pengertian uji-t, uji-f dan ANOVA?

2.Apa fungsi uji-t, uji-f dan ANOVA?

3.Bagaimana contoh kasus yang mengharuskan dilakukannya uji-t, uji-f


dan ANOVA?

I.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :

1.Mengetahui uji-t, uji-f dan ANOVA

2.Memahami fungsi uji-t, uji-f dan ANOVAI


BAB II
UJI-T, UJI-F, DAN ANOVA

II.1. Uji-T (T Students)

Uji-t (t-test) merupakan statistik uji yang sering kali ditemui dalam
masalah-masalah praktis statistika. Uji-t termasuk dalam golongan statistika
parametrik. Statistik uji ini digunakandalam pengujian hipotesis. uji-t digunakan
ketika informasi mengenai nilai variance (ragam) populasi tidak diketahui. Uji
ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t hitung dengan t tabelatau dengan
melihat kolom signifikansi pada masing-masing t hitung.

Uji t dapat digunakan untuk diantaranya Alat analisis data untuk


menguji satu sampel ataudua sampel, Membandingkan dua mean (rata-rata)
untuk menentukan apakah perbedaan rata-ratatersebut perbedaan nyata atau
karena kebetulan, dan untuk penggunaan uji t pada satu sampel,dua rata-
rata yang di bandingkan adalah mean sampel dan mean populasi, juga
untuk untuk membandingkan dua macam hasil analisa pada percobaan kimia.

Persyaratan untuk melaksanakan uji-t adalah :

1.Sampel di ambil secara acak dari populasi berdistribusi normal.

2.Data berskala interval dan atau rasio.

Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum melaksanakan uji-t adalah :

1.Dihitung dulu simpangan baku perbedaannya dengan rumus,

2. Dihitung t hitung = Untuk dibandingkan dengan t


tabel pada derajat bebasn1+ n2-2
Uji-t dibagi kedalam tiga jenis yaitu, sebagai
berikut:
1. Rata-rata kumpulan data dengan suatu nilai tunggal (One- Sample Test)Tes ini
digunakan untuk menentukan apakah rata-rata sampel dari kumpulan data
berbedasignifikan dari nilai target atau batas yang ditentukan(nilai tunggal).
Biasanya inidigunakan pada kimia analisis untuk menentukan apakah rata-rata
dari kumpulan datayang didapat dari analisis material yang didapat dari suplier
berbeda signifikan dengannilai standar yang seharusnya. Uji t ini digunakan
untuk suatu kumpulan datadibandingkan dengan suatu nilai tunggal.
Contoh :Seorang analis sedang melakukan validasi metoda analisis untuk
menentukan kadarkolesterol dalam susu. Sebagai bagian dari uji, 10
CRM(Certified Reference Material)dianalisis. Hasilnya sebagai berikut: 271,4
266,3 267,8 269,6 268,7 272,5 269,5 270,1269,7 268,6. Konsentrasi CRM
standar yang tertera pada label sebesar 274,7 mg per 100g. Analis ingin
mengetahui apakah rata-rata hasil yang didapat berbeda signifikan dengannilai
standar yang tertera pada label?
Nilai t dapat dihitung dengan :

Nilai kritis dua ekor untuk t dengansignifikansi α=0,05 dan derajat


kebebasan 9 (didapatdari 10-1) adalah 2,262(lihat tabel t). Nilai kritis juga
dapat dilihat dengan MicrosoftExcel melalui rumus:
=TINV(probabilitas,derajat kebebasan) untuk beberapa
komputermenggunakan rumus =TINV(probabilitas;derajat kebebasan) misal ingin
diketahui nilaikritis t dengan signifikansi 0,05(taraf kepercayaan 95%) dan derajat
kebebasan 24 maka=TINV(0.05,24) =2,063898562 Dari contoh terlihat bahwa
terdapat kumpulan datasebanyak 10 data CRM dibandingkan dengan satu
nilai tunggal(nilai standar), olehkarena itu uji t yang tepat adalah uji t one
sample test. T hitung yang didapat dari perhitungan data hasil percobaan
ternyata lebih besar dibanding nilai kritis sehinggadapat disimpulkan metode
tes yang digunakan berbeda signifikan dengan nilaisebenarnya.
2.Rata-rata dari dua kumpulan data independen (Two-Sample Test)
Two-sample test digunakan untuk memutuskan apakah dua
perlakuan berbeda, denganmembandingkan rata-rata tiap kumpulan data.
Sebagai contoh, membandingkankonsentrasi bahan aktif pada dua produk
yang satu asli dan yang kedua palsu ataumemeriksa efek perubahan
konsentrasi solven pada pengulangan analisis.
Contoh:
Persyaratan BPOM untuk pengujian bahan harus sesuai dengan
kompedia/farmakopesedangkan metode pengujian produk Levofloxacin HCl pada
suatu industri menggunakanmetode spektrofotometri. Untuk menguji apakah
metode spektrofotometri yangdigunakan tidak berbeda signifikan dengan
hasil menggunakan metode HPLC makadilakukan uji menggunakan
spektrofotometri dan HPLC pada bahan yang sama hasilnyasebagai berikut:

Apakah hasil uji menggunakan metode spektrofotometri tidak berbeda secara


signifikandengan hasil uji menggunakan metode HPLC?Untuk membuktikan
bahwa kedua metode tidak berbeda signifikan dalam pengujiankadar
levofloxacin HCl maka dilakukan uji t. dengan penyelesaian :

Berdasarkan perhitungan, nilai t hitung(t Stat) sebesar 0,403815 kemudian


nilai t hitungdibandingkan dengan nilai tabel. T tabel untuk derajat
kepercayaan 95% dan derajatkebebasan 10 adalah 2,228. Karena t
hitung<t tabel maka hasil pengujian denganspektrofotometri tidak berbeda
signifikan dengan HPLC pada taraf kepercayaan 95%.Sehingga metode
spektrofotometri bisa digunakan untuk pengujian rutin karena tidak berbeda
dengan pengujian menggunakan HPLC.
3.Uji-T pasangan (Paired Comparisons)
Uji t berpasangan ( paired t-test ) biasanya menguji perbedaan antara dua
pengamatan.Uji tberpasangan biasa dilakukan pada Subjek yang diuji pada
situasi sebelum dan sesudah proses, atau subjek yang berpasangan ataupun
serupa. Misalnya jika kita ingin menguji banyaknya gigitan nyamuk sebelum
diberi lotion anti nyamuk merk tertentu maupunsesudahnya. Ketika
membandingkan kinerja dari dua metode, tidak mungkin untukmenghasilkan
dua replikasi set data dan menerapkan uji-t. Misalnya, mungkin tidak praktisuntuk
mendapatkan lebih dari satu hasil dari setiap metode pada setiap uji satu item.
Dalamkasus tersebut, uji perbandingan berpasangan sangat berguna. Hal ini
membutuhkan pasanghasil yang diperoleh dari analisis tes bahan yang berbeda.
Lanjutan dariuji t berpasanganadalahuji ANOVA berulang. Rumus yang
digunakan untuk mencari nilai t dalamuji-tberpasangan adalah:

Uji-t berpasangan menggunakan derajat bebasn-1, dimana n adalah jumlah


sampel.Hipotesis pada uji-t berpasangan yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0: D = 0 (perbedaan antara dua pengamatan adalah 0)


Ha: D ≠ 0 (perbedaan antara dua pengamatan tidak sama dengan 0)
Contoh:
Dua metode digunakan untuk menentukan konsentrasi Vitamin C pada
buah. Seoranganalis ingin mengetahui apakah ada perbedaan signifikan
antara hasil pengujian yangdihasilkan dari kedua metode. Delapan bahan
yang berbeda dianalisi menggunakan 2metode. Hasil tertera pada tabel
dibawah:
Perbedaan diplot tidak menunjukkan keberangkatan kuat dari normalitas dan
perbedaanmutlak tidak menunjukkan hubungan dengan mean untuk setiap
materi tes. Uji t pasangankarena itu tepat.

Terdapat delapan pasangan sehingga derajat kebebasan 8-1=7. Nilai


kritis two-taileduntukderajat kepercayaan α=0,05 dan derajat kebebasanv=7
adalah 2,365. Hasil t hitunglebih kecil dibandingkan nilai kritis, sehingga
dapat disimpulkan tidak ada perbedaansignifikan antara hasil yang didapat
dari kedua metode. Pada kasus diatas menggunakan ujit pasangan karena pada
analisis vitamin C pada buah diatas tiap bahan dilakukan 2 uji yang
berbeda(metode A dan B) dan bahan antar pengujian juga berbeda. Perbedaan
bahan antar pengujian berbeda ini ditunjukkan dengan selisih antar bahan yang
besar. Misal selisihantar bahan 1 pada metode A dan B mencapai 19. Perbedaan
yang besar juga dapat dilihat antar bahan ditunjukkan dengan nilai standar
deviasi yang relatif besar 10,8. Kasus diatasterdapat 8 bahan buah dan buah
satu dengan yang lain berbeda, seperti yang kita ketahuivariasi vitamin C pada
bahan dari alam(dalam hal ini buah) sangat besar oleh karena itucocok dilakukan
uji t pasangan. Bila kasus vitamin c diatas diakukan uji t two-sample testkurang
tepat karena tidak tepat menghitung rata-rata tiap metode
kemudianmembandingkannya karena pasti hasil variasi metode A dan B sangat
besar akibat variasi bahan dalam 8 sample sangat besar. Dapat dilihat diatas
bahwa tiap bahan dirata-rata dantidak dilakukan rata-rata tiap metode agar
penilaian uji t tepat. Berbeda dengan pengujianlevofloxacin HCl spektrofotometri
vs HPLC diatas, variasi antar pengujian tidak terlalu besar karena bahan
levofloxacin HCl yang diuji merupakan hasil proses manufactur yangkonsisten
sehingga menghasilkan levofloxacin HCl yang relative sama(ditunjukkan
denganrata-rata yang mirip).

II.2. Uji-F

Uji Fdigunakan sebagai criteria untuk menguji hipotesis, bahwa varians


dari 2 populasisama,σ12= σ2 2, danrerata yang berasal dari kedua
populasiadalah sama, μ1 = μ2. Dalam halini uji Fditentukan dengan tujuan
menentukankecermatan metode yang dipakai, yaitu besar ataukecilnya variansi
hasil pengukuran yang dilakukan berulang. Nilai F0 hitungditentukan dengan
persamaan.
Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel,
jika F hitung >dari F tabel, (Ho di tolak Ha diterima) maka model signifikan
atau bisa dilihat dalam kolomsignifikansi pada Anova (Olahan dengan SPSS,
Gunakan Uji Regresi dengan Metode Enter/FullModel ). Model signifikan selama
kolom signifikansi (%) < Alpha (kesiapan berbuat salah tipe 1,yang menentukan
peneliti sendiri, ilmu sosial biasanya paling besar alpha 10%, atau 5%
atau1%). Dan sebaliknya jika F hitung < F tabel, maka model tidak signifikan, hal
ini juga ditandainilai kolom signifikansi (%) akan lebih besar dari alpha. Nilai F
dapat dihitung dengan rumus :

Uji f digunakan untuk membandingkan dua variasi yang dihasilkan dari


dua kumpulandata. Uji ini sangat berguna untuk membandingkan presisi metode
analisis untuk melihat apakahsalah satu metode lebih baik signifikan
dibandingkan dengan yang lain. Hipotesis Hipotesis uji Fadalah membandingkan
dua varian αA2dan αB2. Hipotesis nullnya adalah αA2=αB2. Untuk ujidua ekor,
sebagai contoh ketika menguji satu metode dengan metode lain untuk melihat
kinerjaapakah sama, hipotesis alternatifnya adalah αA2αB2. Ketika untuk
menguji apakah varian Alebih besar dibanding dengan Varian B, hipotesis
alternatifnya adalah αA2> αB2, dan sebaliknya.Uji hipotesis satu arah sangat
tepat bila dalam pengujian ada situasi dimana variasi diketahui dankemudian ada
data yang dimasukkan lagi sehingga mengubah variannya. Perubahan itu
biasanyawaktu analisis dilakukan untuk meningkatkan presisinya. Mengecek
distribusinya Seperti uji t,uji f bergantung pada asumsi normalitas(kurva
normal). Untuk data jumlah sedikit mengeceknormalitas paling mudah
menggunakan diagram plot.
Contoh :
Dua metode digunakan untuk menentukan konsentrasi Vitamin C
pada buah. Seorang analisingin mengetahui apakah ada perbedaan signifikan
antara hasil pengujian yang dihasilkan darikedua metode. Delapan bahan yang
berbeda dianalisi menggunakan 2 metode. Hasil tertera padatabel dibawah:
Data diatas bila dibuat diagram akan membentuk kurva normal,
sehingga uji f bisa dilakukan.Karena kita akan membuktikan apakah dari dua
metode diatas mempunyai varian yang berbeda maka digunakan uji f dua ekor.
Hipotesisnya adalah:
Ho=αA2= αB2, H1= αA2αB2
Sehingga F dihitung dengan rumus:

Perlu diingat bahwa varian dengan nilai yang lebih tinggi


ditempatkan sebagai pembilang danvarian yang lebih kecil ditempatkan
sebagai penyebut. Level signifikansi untuk uji adalahα=0,05,akan tetapi
karena ini uji dua ekor maka nilai kritis menjadi α/2=0,025. Nilai kritis
untukVmax=Vmin=7(n-1=8-1=7) adalah 4,995. Nilai t hitung F kurang dari
nilai F tabel sehinggahipotesis null diterima dan kesimpulanya adalah tidak
ada perbedaan signifikan antara duavariasi kedua kumpulan data.

II.3. ANOVA (Analysis of Variances)

Dalam kegiatan analis seringkali dijumpai lebih dari dua sampel


yang harusdibandingkan nilai rata-ratanya untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan yang berarti.Sebagai contoh adalah membandingkan nilai
rata-rata kadar protein dalam larutan yang disimpan padaa berbagai kondisi,
memperbandingkan kadar analit yang diperoleh dengan berbagai metodeyang
berbeda, memperbandingkan nilai rata-rata hasil titrasi yang diperoleh dari
berbagai percobaan yang berbeda dengan menggunakan alat yang sama. Pada
berbagai contoh perbandingan tersebut senantiasa terdapat dua sumber
keragaman yang mungkin terjadi. Pertamaadalah keragaman yang terjadi
disebabkan oleh galat acak dalam pengukuran ataupun percobaan.Galat lah
yang menyebabkan perbedaan hasil setiap kali pengukuran diulang
meskipunkondisinya telah dibuat sedemikian sama. Sumber keragaman yang
kedua yang mungkin adalahkarena apa yang dikenal sebagai faktor yang
dikendalikan atau faktor pengaruh tetap. Untukcontoh diatas, faktor yang
dikendalikan berupa kondisi penyimpanan larutan, metode analisayang
digunakan, dan pelaksanaan titrasi.
Anava atau Anova adalah sinonim dari analisis varians terjemahan
darianalysis ofvariance, sehingga banyak orang menyebutnya dengan
anova. Anova merupakan bagian darimetoda analisis statistika yang
tergolong analisis komparatif lebih dari dua rata-rata(Riduwan.2008.
Dasar-dasar Statistika.Bandung:Alfabeta).
Analisis variansi (ANOVA) merupakan teknik statistik yang sangat efektif
yang dapatdipakai untuk memisahkan dan menaksir sejumlah penyebab
keragaman yang berbeda. Untuk beberapa contoh tertentu diatas, anova
digunakan untuk memisahkan keragaman yangdisebabkan oleh faktor yang
dikendalikan dari keragaman karena galat acak. Dengan demikiandapat diuji
apakah pengubahan faktor yang dikendalikan menimbulkan perbedaan yang
berarti pada nilai-nilai rata-rata yang diperoleh.
ANOVA dapat digunakan untuk keadaan percobaan dimana terdapat
lebih dari satusumber keragaman acak sebagai contoh adalah pengujian
keurniaan natrium klorida dalam bentuk curah dari suatu kemasan yang cukup
besar. Sampel diambil secara acak dari bagian yang berainan pada
wadah/kemasan dan analisa yang serupa dilakukan pada sampel-sampel
tersebut.Dengan cara tersebut maka akan dapat diketahui adanya galat acak
dalam pengujian kemurniandan mungkin juga terdapat keragaman pada masing-
masing sampel karena diambil pada bagianyang berbeda pada sisi wadah atau
kemasan. Karena sampel dipilih secara acak, keragaman iniacak. Oleh karena
itu dikenal sebagai faktor pengaruh-acak. Dengan demikian, ANOVA
dapatditerapkan untuk memisahkan dan menaksir sumber keragamannya.
Pada kedua jenis analisis anova yang telah diuraikan diatas yaitu dengan
satu faktor, baikfaktor yang dikendalikan ataupun acak, disamping galat acak
dalam pengukuraan, dikenalsebagai anova satu jalan (one-way ANOVA).
Tatacara penghitungan dalam hal faktor pengaruhtetap dan faktor pengaruh acak
adalah mirip, sebagai mana diberikan pada contoh dibawah ini.Uji hipotesis
dengan ANOVA digunakan, setidaknya karena beberapa alasan berikut:
1.Memudahkan analisa atas beberapa kelompok sampel yang berbeda dengan
resikokesalahan terkecil.
2.Mengetahui signifikansi perbedaan rata-rata ( μ) antara kelompok sampel
yang satudengan yang lain. Bisa jadi, meskipun secara numeris bedanya besar,
namun berdasarkaanalisa ANOVA, perbedaan tersebut TIDAK SIGNIFIKAN
sehingga perbedaan μ bisadiabaikan. Sebaliknya, bisa jadi secara numeris
bedanya kecil, namun berdasarkananalisa ANOVA, perbedaan tersebut
SIGNIFIKAN, sehingga minimal ada satu μyang berbeda dan perbedaan μantar
kelompok sampel tidak boleh diabaikan

II. 3.1. ANOVA untuk menguji keragamman faktor yang dikendalikan dan
galat acak

Contoh soal 3-6: Sebagai contoh penerapan anova untuk menguji apakah
keragaman yang terjadidisebabkan oleh suatu faktor yang dikendalikan atau
karena galat acak. Berikut ini adalah hasil pemeriksaan intensitas sinar yang
diserap oleh larutan Fe2+ yang direaksikan dengan pereaksiKCSN dalam
suasana HNO3. Satuan penyerapan sinar dinyatakan dala persen transmitan
(persenT) setiap sampel berukuran 5. Perlakuan yang membedakan antara
sampel dan jarak waktu pengukurannya dengan saat dibuatnya larutan
tersebut, sampel A adalah 5 menit setelah pembuatan larutan segera dilakukan
pengukuran, sampel B adalah 30 menit setelah pembuatanlarutan barulah
dilakukan pengukuran dan sampel C berjarak 2 jam setelah larutan selesai dibuat
barulah dilakukan pengukuran, data keseluruhannya dapat dilihat pada tabel
dibawah:
Tabel 2-3-1 Pengolahan data-data % transmitan larutan Fe
Pada tabel memperlihatkan nilai rata-rata yang berbeda untuk ketiga
sampel, kitaa akanmenguji apakah keragaman/perbedaan yang terjadi karena
pengaruh lamanya rentang waktuantara pembuatan larutan dengan
pengukurannya (faktor yang dikendalikan). Untuk mengujinyamaka tahapan
perhitungannya adalah sebagai berikut:
1. Keragaman dalam sampel
Untuk setiap sampel keragaman yang ada dapat dilihat berdasarkan variansi
pada masing-masingsampel. Contoh soal sebagai berikut:

, sehingga variansi masing-masing sampel diperoleh sebagai


berikut:

Karena ukuran sampel dari ketiganya sama, maka nilai rata-rata variansi
(variansi gabungan) dariketiga sampel tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
Apabila ukuran masing-masing sampel tersebut tidak sama maka nilai
variansi keseluruhan(variansi gabungan) dapat dihitung secara langsung dari
seluruh data yang ada. Untukmemudahkan maka tabel diatas dilakukan
generalisasi sebagai berikut:

Sehingga nilai variansi gabungan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Nilai h(n-1) merupakan nilai derajat kebebasan untuk variansi dalam sampel,
untuk campel makaderajat kebebasan adalah:
Derajat kebebasan = 3 (5 – 1) = 12
2. Keragaman antar sampel
Untuk menghitung keragaman antar sampel maka dapat diperoleh dengan
cara menghitungvariansi dari nilai rata-rata masing masing samppel,
digunakan tabel generalisasi diattas makadapat ditulis dalam persamaan
berikut:

Untuk soal 3-6, maka nilai variansi dari nillllaii rata diperoleh hasil sebagai
berikut:
Dengan menggunakan nilai variansi dari nilai rata-rata maka dengan
menggunakan persamaandapat dipergunakan untuk menghitung nilai variansi
total sebagai berikut:

karena ukuran sampel adalah 5 maka nilai variansi total yang dihitung dari
variansi nilai rata-ratasampel adalah:

2=2,01. (5) = 10,05


dalam beberapa pustaka, variansi total yang dihitung dari variansi nilai rata-rata
sampel ini jugadituliskan sebagai

S2= SX2.n + k, dimana k adalah galat yang diakibatkan oleh factor yang
dikendalikan.

3. Menghitung nilai F untuk uji anovaUntuk menguji nilai F maka tahap


selanjjutnya adalah menghitung nilai F (Fhitung) denganmembandingkan nilai
variansi total. Sebagai berikut:

Setelah diketahui nilai F hitung maka selanjutnya untuk mengetahui apakah


keragam yang terjadikarena galat acak ataukah faktor yang dikendalikan aka kita
bandingkan nilainya dengan Ftabeluntuk derajat kebebasan 2 dikaitkan pada
pembilang dan 12 pada penyebutnya serta tingkat ataskeberartian 0,05 dari tabel
F diperoleh nilainya sebesar 3,88. Karena nilai Fhitung (1,12) lebihkecil daripada
Ftabel (3,88) maka dapat disimpulkan diantara ketiga samp[el tersebut tidak ada
perbedaan yang berarti pada nilai rata-ratanya, artinya tingkat penyerapan
terhadap sinar olehlarutan Fe3+ setelah meskipun rentang waktu pengukuran
dari saat pembuatan larutan hinhgga pengukuran berbeda.
II.3.2 Anova untuk menguji keragaman faktor pengaruh acak dan galat acak

Pada bagiam sebelumnya telah dicontohkan anova untuk mengetahui apakah


keragamamn yangterjadi karena faktor pengaruh yang dikendalikan ataukah
galat acak, pada bagianm berikut ini adalah
contoh anova untuk mengetahui apakah keragaman yang terjadoi karena
faktor pengaruhacak ataukah galat acak.Contoh soal 3-7: sebagai contoh
penerapan anova untuk menguji apakah keragaman yang terjadidisebabkan
oleh suatu faktor pengaruh acak atau karena galat acak berikut ini adalah
hasil pemeriksaan kadar kemurnian NaCl curah dalam suatu wadah. Satuan
kemurnian kadar NaCldfinyatakan dalam persen berat (% b/b), setiap sampel.
4. faktor pengaruh acak dimaksudkan dalam hal ini adalah posisi
pengambilam cuplikan padawadah, yakni bagian atas (A), bawah (B), tengah
(C) samping kiri (DF) dan samping kanan (E).Data lkeseluruhan dapat dilihat
pada tabel dibawah
Tabel 2-3-3 Pengolahan data untuk uji anova larutan Fe

Pada tabel memperlihatkan nilai rata-rata yang berbeda untuk ketiga


sampel. Kita akanmenguji apakah keragaman/perbedaan yang terjadi karena
galat acdak ataukah karena pengaruhlamanya rentang waktu antara
pembuatan larutan dengan pengukurannya (faktor yangdikendalikan).
Untuk mengujinya maka tahapan perhitungannya adalah sebagai berikut:
1.Keragaman dalam sampel
Untuk setiap sampel keragaman yang ada dapat dilihat bersdasarkan
variansi pada masingmasing sampel, berdasarkan rumus. Sebagai berikut:

,sehingga variansi masing-masing sampel diperoleh


sebagai berikut :

Karena ukuran sampel dari ketiganya adalah sama,maka nilai rata-rata


variansi (variansigabungan) dari ketiga sampel tersebut dapat dihitung sebagai
berikut :

2. keragaman antar sampel


Untuk menghitung keragaman antar sampel maka dapat diperoleh dengan
cara menghitung variansi dari nilai rata-rata masing-masing sampel. Untuk soal
3-7 maka nilai cariansi dari nilai rata-ratadiperoleh hasil sebagai berikut:

Dengan menggunakan nilai variansi dari nilai rata-rata maka dengan


menggunakan persamaan(3-11) maka dapat dipergunakan untuk menghitung
nilai variansi total sebagai berikut:
Karena ukuran sampel adalah 4 maka nilai variansi total yang dihitung dari
variansi nilai rata-rata sampel adalah:

3.Menghitung nilai F untuk uji ANOVA


Cara menghitung nilai F adalah dengan membandingkan nilai variansi total yang
diperoleh dari persamaan 3-9 dan 3-11, sebagai berikut:

Setelah diketahui nilai Fhitung selanjutnya untuk mengetahui apakah keragaman


yang terjadikarena galat acak atau karena faktor pengaruh acak pengambilan
sampel maka kita bandingkannilainya dengan F(tabel) untuk derajat
kebebasan 4 dikaitkan pada pembilang dan 15 pada penyebutnya serta
tingkat keberartian 0,05 dari tabel F diperoleh nnilainya sebesar 3,056.
Karenanilai F(hitung) (30) lebih kecil fdaripada F(tabel) (3,056) maka dapat
disimpulkan perbedaanyang berarti pada nilai rata-ratanya, artinya tingkat
kemurnian NaCl memiliki kemurnian yang berbeda.
BAB IV PENUTUP

KESIMPULAN

 Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing-
masingvariabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya.
Uji ini dapatdilakukan dengan mambandingkan t hitung dengan t tabel atau
dengan melihat kolomsignifikansi pada masing-masing t hitung.
 Kegunaan uji-T diantaranya Alat analisis data untuk menguji satu sampel
atau duasampel, Membandingkan dua mean (rata-rata) untuk menentukan
apakah perbedaan rata-rata tersebut perbedaan nyata atau karena
kebetulan, dan untuk penggunaan uji t padasatu sampel, dua rata-rata
yang di bandingkan adalah mean sampel dan mean populasi, juga untuk
untuk membandingkan dua macam hasil analisa pada percobaan kimia.
 Uji F dikenal dengan Uji serentak, yaitu uji untuk melihat bagaimanakah
pengaruh semuavariabel bebasnya secara bersama-sama terhadap variabel
terikatnya. Atau untuk mengujiapakah model regresi yang kita buat
baik/signifikan atau tidak baik/non signifikan.
 Uji f digunakan untuk membandingkan dua variasi yang dihasilkan dari dua
kumpulandata. Uji ini sangat berguna untuk membandingkan presisi metode
analisis untuk melihatapakah salah satu metode lebih baik signifikan
dibandingkan dengan yang lain.
 Anava atau Anova adalah sinonim dari analisis varians terjemahan
darianalysis ofvariance, sehingga banyak orang menyebutnya dengan anova.
Anova merupakan bagiandari metoda analisis statistika yang tergolong analisis
komparatif lebih dari dua rata-rata(Riduwan.2008. Dasar-dasar
Statistika.Bandung:Alfabeta).ANAVA digunakan untuk menguji perbedaan
antara sejumlah rata-rata populasi dengancara membandingkan variansinya.
Misalnya pada keadaan percobaan dimana terdapatlebih dari satu sumber
keragaman acak sebagai contoh adalah pengujian keurniaannatrium klorida
dalam bentuk curah dari suatu kemasan yang cukup besar.
DAFTAR PUSTAKA
https://pdfdokumen.com/embed/makalah-uji-t-uji-f-dan-
anova_59c0fd0a1723dd0b91f9668f.html?sp=%7Bstart%7D
https://www.statistikian.com/2013/01/uji-f-dan-uji-t.html?amp
https://www.academia.edu/36484951/Tablas_de_distribucion_N_t_ji_F

Anda mungkin juga menyukai