Anda di halaman 1dari 6

1. Apa perbedaan modus mayor dan minor?

Modus adalah nilai dari suatu data yang paling sering muncul. Modus jarang
digunakan sebagai sebuah ringkasan statistik kecuali untuk menggambarkan sebuah
distribusi bimodal. Distribusi bimodal adalah sebuah distribusi frekuensi dengan dua
modus atau dua titik puncak. Distribusi bimodal juga sering dikatakan sebagai dua
kelompok yang terpisah dan berbeda dalam suatu populasi. Ketika dua modus
mempunyai frekuensi yang berbeda, yang paling tinggi disebut modus mayor dan
yang paling rendah disebut modus minor.
2. Carilah cara menentukan ukuran sampel selain yang telah dipaparkan!
a. Formula Jacob Cohen
L
N= +u+1
F2
Ket :
N = ukuran sampel
F 2 = Effect size
u = banyaknya variabel yang terkait dalam penelitian
L = fungsi power dari u (dapat dilihat di tabel)
b. Formula Cohran
 Data Kontinu
z2 × s2
N=
e2

Ket :
N = ukuran sampel
z = nilai tabel z ( tabel distribusi normal) pada tingkat kepercayaan tertentu
s = standar deviasi dari populasi
e = margin error
 Data Kategori
z 2 ×( p ×q )
N=
e2

Ket :
N = ukuran sampel
z = nilai tabel z ( tabel distribusi normal) pada tingkat kepercayaan tertentu
p= proporsi kategori dari total seluruh kategori. Nilainya berupa nilai desimal
antara 0-1, misal 0.5, 0.2, dst.
q = proporsi kategori lain selain p yang juga dituliskan sebagai (1-p)
e = margin error
c. Formula Lemeshow untuk populasi yang tidak diketahui
z 2 × P(1−P)
N=
d2

Ket :
N = ukuran sampel
z = nilai tabel z ( tabel distribusi normal) pada tingkat kepercayaan tertentu
P= fokus kasus
d = α =0,05 atau 5% dari tingkat kepercayaan 95% yang umum digunakan dalam
penelitian-penelitian
3. Buatlah analisis deskriptif dengan topik pendidikan (boleh data fiktif) lengkap dengan
tabel, diagram dan angka-angka statistik menggunakan aplikasi SPSS!
Jawab :
Berikut adalah data Jumlah Lulusan berdasarkan Status Perguruan Tinggi dan Jenis
Kelamin pada Tahun 2017-2019.

Status Perguruan Jenis Tahun Jumlah Lulusan


Tinggi Kelamin
Negeri Laki-laki 2017 135812
Negeri Laki-laki 2018 154365
Negeri Laki-laki 2019 176890
Negeri Perempuan 2017 217916
Negeri Perempuan 2018 234504
Negeri Perempuan 2019 257961
Swasta Laki-laki 2017 296597
Swasta Laki-laki 2018 313834
Swasta Laki-laki 2019 336478
Swasta Perempuan 2017 394196
Swasta Perempuan 2018 409503
Swasta Perempuan 2019 437615
Berikut adalah hasil analisis deskriptif Jumlah Lulusan berdasarkan Status Perguruan
Tinggi dan Jenis Kelamin pada tahun 2017-2019 beserta interpretasinya namun yang
dilampirkan hanya beberapa bagian dari keseluruhan hasil yang diperoleh.
Case Processing Summary

Berdasarkan tabel di atas, terdapat 6 data untuk perguruan tinggi negeri dan 6 data
untuk perguruan tinggi swasta dan tidak ada data yang hilang.
Descriptives

Berdasarkan tabel di atas, terdapat banyak informasi deskripsi yang dapat diperoleh
yaitu :
 Mean : Nilai rata-rata data, artinya rata-rata jumlah lulusan pada perguruan
tinggi negeri adalah 196196,33.
 Error of Mean : Jumlah penyebaran nilai rata-rata dari sampel yang satu ke
sampel yang lain jika diambil dari distribusi sampel yang sama dimana nilai
Std. Error of Mean dari jumlah lulusan pada perguruan tinggi negeri adalah
sebesar 19570,112. Untuk mencari penyebarannya, dapat digunakan rumus :
Mean ± 2 x Std. Error of Mean. Diperoleh :

196196,33 + 39140,244 = 235236,574


196196,33 ± (2 x 19570,112) 196196,33 - 39140,244 = 157056,086

Jadi, penyebaran nilai rata-rata jumlah lulusan pada perguruan tinggi adalah
dari 157056,086 sampai dengan 235236,574. Bila ditemukan jumlah lulusan
sebesar 160000 maka bisa dikatakan jumlah lulusan tersebut masih masuk
dalam kategori rata-rata.
 95% confidence level : Selang kepercayaan dengan tingkat kepercayaan 95%
 Lower bound : Batas bawah data yakni sebesar 145889,76.
 Upper bound : Batas atas data yakni 246502,91.
 Median : Titik tengah yakni angka yang membagi data menjadi dua sama
besar ketika diurutkan dari data terkecil ke terbesar, dimana diperoleh median
dari jumlah lulusan perguruan tinggi negerti adalah 197403.
 Variance : Variansi atau ragam dari data yang menunjukkan seberapa besar
penyebaran data yang ada dalam sebuah kelompok data. Semakin besar nilai
variansi berarti semakin tinggi nilai naik turunnya data antara satu data dengan
data yang lain, dimana nilai variansi untuk jumlah lulusan pada perguruan
tinggi negeri adalah 2297935588.
 Std. Deviation : Simpangan baku dari data untuk memperkirakan dispersi
simpangan data atau akar kuadrat dari variansi, dimana nilai simpangan baku
untuk jumlah lulusan pada perguruan tinggi negeri adalah 47936,787.
 Minimum : nilai terendah dari data jumlah lulusan pada perguruan tinggi
negeri adalah 135812.
 Maximum : nilai tertinggi dari data jumlah lulusan pada perguruan tinggi
negeri adalah 257691.
 Range : Jangkauan atau selisih antara data tertinggi dan terendah dari jumlah
lulusan pada perguruan tinggi negeri yakni sebesar 121879.
 Interquartile range : Rentang akar kuartil dari data jumlah lulusan perguruan
tinggi negeri yakni sebesar 90574.
 Skewness : Ukuran kesimetrisan
Jika nilai skewness positif maka distribusi data “miring ke kiri distribusi
normal” artinya ada frekuensi nilai yang tinggi di sebelah kiri titik tengah
distribusi normal. Sebaliknya, apabila nilai skewness negatif maka distribusi
data “miring ke kanan distribusi normal”. Dimana nilai skewness untuk
jumlah lulusan pada perguruan tinggi adalah negatif 0,004 yang artinya
distribusi data miring ke kanan distribusi normal tetapi tidak jauh berarti data
cenderung berdistribusi normal atau hampir normal.
 Kurtosis : Ukuran keruncingan
Jika nilai kurtosis positif maka distribusi data meruncing artinya ada satu nilai
yang mendominasi. Sebaliknya apabila nilai kurtosis negatif maka distribusi
data melandai atau variansi besar. Dimana nilai kurtosis negatif 1,853 yang
artinya data melandai atau semakin menyebar sehingga dikatakan data tidak
homogen.
Test of Normality

Uji normalitas bertujuan untuk melihat kenormalan data. Tes ini menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk dimana yang perlu diperhatikan adalah
kolom Sig. yang akan menunjukkan apakah data normal atau tidak. Jika nilai Sig.
lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak normal sebaliknya jika nilai Sig. lebih
besar dari 0,05 maka data tersebut normal. Berdasarkan tabel di atas, nilai Sig. lebih
besar dari 0,05 baik Kolmogorov-Smirnov maupun Shapiro-Wilk sehingga data
jumlah lulusan berdasarkan status perguruan tinggi adalah data normal.
Normal Q-Q Plot

Normal Q-Q Plot adalah salah satu cara untuk melihat apakah distribusi normal atau
tidak dimana jika titiknya mendekati atau mengikuti garis maka datanya normal
sedangkan jika tidak mengikuti garis atau berbeda pola maka tidak normal.
Berdasarkan normal Q-Q plot di atas menunjukkan bahwa data jumlah lulusan
berdasarkan status perguruan tinggi normal sesuai dengan tes normalitas sebelumnya.
Detrended Normal Q-Q Plot
Secara teoritis, suatu data dikatakan mempunyai sebaran normal apabila data tersebar
di sekitar garis (angka nol). Berdasarkan detrended normal Q-Q plot di atas, terlihat
bahwa data tersebar di sekitar garis sehingga kemungkinan besar bahwa jumlah
lulusan berdasarkan status perguruan tinggi merupakan sebaran data normal.
Graph

Berdasarkan diagram di atas yakni jumlah lulusan berdasarkan status perguruan tinggi
dan jenis kelamin pada tahun 2017-2019, terlihat bahwa jumlah lulusan dari tahun ke
tahun semakin bertambah jumlahnya. Jika dilihat dari status perguruan tinggi, jumlah
lulusan dari perguruan tinggi swasta lebih banyak dibandingkan perguruan tinggi
negeri. Sedangkan jika dilihat dari jenis kelamin, jumlah lulusan perempuan lebih
banyak dibandingkan laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai