a.).n=massa/massa molar
=20/40=0.5 mol
b. ).n=jumlah partikel/6.02×10^23
0.5 = X/ 6.02 × 10^23
X= 3.01 ×10^23
c. ).M=n/v
= 0.5/ 250
=0, 002 M
semoga membantu ya, jangan lupa di follow ya kak makasih ya kak
lembar 2 nomor 1
mol P = 43,7 % = 43,7 gr / 31gr/mol = 1,41 mol
mol O = 56,3 % = 56,3 gr / 16gr/mol = 3,52 mol
perbandingan mol P:O = 1,41 : 3,52 = 1 : 2,5 = 2 : 5
Rumus empieris P2O5
lembar 2 nomor 2
Diketahui :
m N (Nitrogen) = 2,34 gram
m O (Oksigen) = 5,34 gram
Ar : N = 14 , O = 16
Ditanya : Rumus empiris senyawa tersebut ?
Jawab :
Perbandingan mol :
= mol N : mol O
= m / Ar : m /Ar
= 2,34 / 14 : 5,34 / 16
= 0,16 : 0,3
=1:2
Contoh mirip soal lembar 3
12.5 gram sampel suatu senyawa yang hanya mengandung 7.04 gram
fosfor dan 5.46 gram sulfur. bagaimana komposisi persentase senyawa
ini? tuliskan rumus empirisnya?
massa sampel : 12,5 gram
massa P : 7,04 gram
massa S : 5,46 gram
Jawab
Langkah 1
Tentukan nilai % (b/b) dengan menggunakan rumus :
% unsur dalam sampel : (massa unsur/massa sampel) x 100%
% P : (massa P / massa sampel) x 100%
: (7,04 g / 12,5 g) x 100%
: 56,32% (b/b)
Langkah 2
Tentukan jumlah mol P dan S
mol : massa / Ar
mol P : massa P / Ar P
: 7,04 g / 31 g/mol
: 0,23 mol
mol S : massa S / Ar S
: 5,46 g / 32 g/mol
: 0,17 g/mol
Langkah 3
Bandingkan mol P terhadap mol S
mol P : mol S
0,23 mol : 0,17mol
0,23 : 0,17
1:1
sehingga rumus empirisnya adalah
(PS)n
lembar 5
pembakaran senyawa hidrokarbon CxHy dalam oksigen berlebih
menghasilkan 220 mg CO2 (Mr=44) dan 45 mg H2O (Mr=18). jika ArC=12
dan H=1. rumus empiris senyawa tersebut adalah CH.
Pembahasan
Stoikiometri
Dalam bahasa Yunani, kata stoicheion berarti unsur sedangkan
stoikiometri (stoichiometry) berarti mengukur unsur meliputi massa atom
dan massa rumus, rumus kimia, persamaan kimia serta semua yang
berhubungan dengan reaksi kimia. Perhitungan kimia dalam stoikiometri
meliputi :
1. Rumus empiris
Rumus empiris adalah rumus yang paling sederhana dari suatu molekul.
Rumus empiris menunjukkan perbandingan atom-atom penyusun molekul
dengan perdandingan paling sederhana dan bilangan bulat.
2. Rumus Molekul
Rumus molekul adalah kelipatan dari rumus empirisnya. Rumus molekul
menunjukkan jenis dan jumlah atom pada senyawa yang merupakan
kesatuan sifat.
Contoh rumus empiris dan rumus molekul
Contoh:
Rumus molekul benzena adalah C6H6 maka
Rumus empirisnya adalah CH, dapat diartikan rumus molekul benzena
merupakan 6 kali dari rumus empirisnya (CH)6.
Contoh lain adalah rumus molekul hidrogen peroksida adalah H2O2, rumus
empirisnya adalah HO maka dapat diartikan rumus molekul hidrogen
peroksida merupakan 2 kali dari rumus empirisnya (HO)2.
3. Kadar Unsur dalam Senyawa
Kadar unsur-unsur dalam suatu senyawa dapat ditentukan dari rumus
molekul atau rumus empiris senyawa.
cari n ZnS
n ZnS = m / Mr = 38,8 / 97 = 0,4 mol
V O2 = 30 L
P = 1 atm
T = 0°C = 273 K
cari n O2 dengan persamaan gas ideal
PV = nRT
1 atm . 30 L = n . 0,082 . 273
n = 1,34 mol
Lembar 8
L(OH)2 + 2HCl -----> LCl2 + 2H2O
100x0,2 = 20 mmol
0,02 mol
Mol L(OH)2 yang dibutuhkan = 1/2 x 0,02 = 0,01 mol
maka Mr.L(OH)2 = m/n = 1,71/0,01 = 171
Jadi: Ar.L + 2.Ar.O + 2.Ar.H = Mr
Ar.L + 2.16 + 2.1 = 171
Ar.L + 34 = 171
Ar.L = 137
Lembar 9
Campuran yang terdiri atas 60% metana (CH4) dan 40% etana (C2H6)
Lembar 4
01 2C8H18 + 25O2 → 16CO2 + 18H2O
seimbangkan persamaan reaksi c8H18+O2menjadi CO2+H2O untuk
pembakaran oktana yang merupakan komponen bensin adalah
2 C₈H₁₈ + 25 O₂ ---> 16 CO₂ + 18 H₂O
Pembahasan
Persamaan Reaksi
Reaksi kimia adalah apabila suatu zat mengalami perubahan kimia
menghasilkan zat baru yang memiliki sifat yang berbeda dari zat asal atau
mengubah zat pereaksi (reaktan/sebelah kiri) menjadi zat hasil reaksi
(produk/sebelah kanan). Terjadinya reaksi kimia dapat ditandai dengan
terbentuknya endapan, terbentuk gas, terjadi perubahan warna atau
perubahan panas/kalor.
Misalkan reaksi yang terjadi antara gas hidorgen dan gas oksigen
membentuk air :
Gas hidrogen + gas oksigen --- > air
Proses kimia yang terjadi pada reaksi diatas dapat lebih mudah dipamahi
dan diingat jika dibuat dalam bentuk lambang. Lambang yang digunakan
untuk menjelaskan reaksi kimia disebut persamaan reaksi.
Maka persamaan reaksi untuk reaksi yang terjadi antara gas hidorgen dan
gas oksigen membentuk air :
2H2 (g) + O2 (g) --- > 2H2O (l)
Tanda panah (--- >) menunjukkan arah reaksi dapat dibaca menghasilkan /
membentuk
(g) tatau (l) menunjukkan wujud zat yaitu (g) berarti gas, (l) berarti
liquid/cairan, (aq) berarti larutan (aqueous), (s) berarti padatan (solid)
Bilangan angka yang terletak mendahului rumus kimia zat disebut koefisien
reaksi. Koefisien reaksi menyatakan perbandingan partikel zat yang terlibat
dalam reaksi. Apabila persamaan reaksi sudah diberikan koefisien yang
sesuai maka persamaan reaksi berubah disebut dengan persamaan reaksi
setara / persamaan setara.
Cara menuliskan persamaan reaksi :
1. Menentukan terlebih dahulu zat pereaksi (reaktan) dan zat hasil reaksi
(produk)
2. Menuslikan persamaan rumus kimia zat reaktan dan produk, lengkap
dengan keterangan wujud zat (g / aq/ s/ l)
3. Menyetarakan jumlah atom setiap unsur dengan memberikan koefisien
pada ruas kiri dan kanan
Cara menyetarakan persamaan reaksi :
Kebanyakan persamaan reaksi dapat disetarakan dengan prinsip
“menebak/coba-coba” , hal ini dikarenakan persamaan reaksi yang tidak
begitu kompleks sehingga tidak memerlukan cara matematika untuk
penyetaraan reaksi, contoh :
Mg (s) + O2 (g) --- > MgO (s)
Cara paling mudah adalah langsung memberikan koefisien di depan O2,
menjadi
Mg (s) + ½ O2 (g) --- > MgO (s)
Maka reaksi akan setara, atau depat dengan
2Mg (s) + O2 (g) --- > 2MgO (s)
Maka reaksi juga akan setara, sehingga hal tersebut tidak memerlukan
cara matematika. Tetapi jika ingin menyetarakan reaksi dapat
menggunakan langkah berikut ini :
1. Menentukan koefisien salah satu zat, biasanya zat yang memiliki rumus
paling kompleks ditetapkan memiliki koefisien 1, sedangkan zat yang lain
diberikan koefisien dengan huruf
2. Menyetarakan terlebih dahulu unsur yang terikat langsung dengan zat
yang diberikan koefisien 1
3. Menyetarakan unsur lain yang masih belum setara, mengusahakan
menyetarakan atom O dan H ditahap yang paling terakhir.
jika tidak ingin koefisien reaksi dalam angka pecahan, maka bisa dikalikan
dua untuk menghilakangkan pecahan menjadi :
2C8H18 + 25O2 → 16CO2 + 18H2O
2 C₈H₁₈ + 25 O₂ ---> 16 CO₂ + 18 H₂O
02 Al(s) + H₂SO₄(aq) => Al₂(SO₄)₃ (aq) + H₂ (g)
perhatikan nilai Al, di kiri baru satu, sedangkan di kanan sudah Al₂,
tambahkan 2 koef pada Al di kiri, sehingga :
03 https://www.youtube.com/watch?v=Ck45fiDAWCM
P4O10 + 6H2O → 4H3PO4
04 8Al + 3Fe3O4 → 4Al2O3 + 9Fe
05 2Na2S2O3 + I2 --> 2 NaI + Na2S4O6
2Na2S2O3 + L2 → 2NaL + Na2S4O6