Anda di halaman 1dari 70

Larutan Asam Basa

Makalah

Disusun oleh:
Kelompok I

Dwi Khoerini 1805110948


Norma Yunita 1805110680
Santika Rahmi 1805112732

Dosen Pengampu:
Dr. H. R. Usman Rery, M. Pd.
Dra. Hj. Herdini, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Larutan Asam Basa. Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat
menambah ilmu pengetahuan pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih atas pihak-pihak yang terlibat dalam
proses pembuatan makalah ini. Kami menyadari banyak sekali kekurangan dalam
berbagai aspek pada makalah ini. Oleh karena itu, kami juga mengharapkan saran
dan kritikan yang membangun dari pembaca untuk perbaikan pembuatan makalah
selanjutnya.

Pekanbaru, Februari 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Singkat.....................................................................................1
1.2 KD dan Indikator.....................................................................................2
1.3 Tujuan Pembelajaran...............................................................................2
1.4 Materi Pembelajaran................................................................................3

BAB II URAIAN MATERI


2.1 Pengantar dan Sifat Asam Basa...............................................................4
2.2 Perkembangan Konsep Asam Basa.........................................................5
2.3 Perkembangan Konsep Asam Basa.........................................................14
2.4 Kesetimbangan Ion dalam Larutan Asam Basa.......................................16
2.5 Derajat Keasaman....................................................................................26
2.6 Reaksi Asam Basa....................................................................................29
2.7 Penerapan Asam Basa..............................................................................32

BAB III PENUTUP


3.1 Rangkuman..............................................................................................35
3.2 Tes Akhir.................................................................................................36
3.3 Glosarium.................................................................................................53
3.4 Miskonsepsi.............................................................................................54
3.5 Soal-Soal Sulit.........................................................................................60

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................61
LAMPIRAN........................................................................................................62

iii
DAFTAR TABEL

2. 1 Beberapa contoh asam, nama asam, dan reaksi ionisasinya.........................6


2.2 Beberapa basa kuat dan basa lemah dengan reaksi pengionannya................8
2.3 Indikator alami dan perubahan warna dalam larutan asam dan basa............14
2.4 Beberapa larutan indikator asam basa............................................................15
2.5 Nilai tetapan kesetimbangan ionisasi basa lemah (Kb) pada suhu 250C.........24

iv
PETA KONSEP

Asam Basa

Perkembangan Indikator Kesetimbangan Derajat Reaksi


Teori Asam Asam Basa Ion Asam dan Asam Basa
Keasaman
Basa Basa Dalam
Larutan

Kertas
Teori Lakmus Asam Larutan
Arrhenius Asam Kuat Reaksi
Polipotik Asam pH<7
dan Basa Netralisasi
Indikator Kuat
Larutan
Teori
Bronsted- Indikator Larutan
Lowry Asam Asan Lemah Netral pH=7
dan Basa Titrasi Asam
Lemah Basa
Teori Lewis
Larutan
Basa pH>7

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Deskripsi Singkat


Istilah asam (acid) berasal dari kata lain “acidum” yang berarti asam.
Sebagian buah-buahan mengandung senyawa asam. Contohnya, lemon atau jeruk
mengandung asam sitrat, anggur mengandung asam tartarat, sedangkan apel
mengandung asam malat. Adapun basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang
berarti abu. Hingga saat ini, ada tiga pengertian asam-basa yang dikemukakan
oleh empat ilmuwan yaitu Svante Arrhenius, Johannes Bronsted, Thomas Lowry,
dan Gilbert Newton Lewis (Muchtaridi, 2017).
Muchtaridi (2017) menjelaskan bahwa Indikator asam basa adalah zat
yang dapat berbeda warna jika berada dalam lingkungan asam atau lingkungan
basa. Ada beberapa jenis indikator yang dapat digunakan utnuk membedakan
larutan yang bersifat asam atau basa yaitu dengan indikator alami, kertas lakmus,
dan larutan indikator.
Menurut Maryono (2017), Jika asam dan basa dilarutkan dalam air akan
melepaskan ion-ion. Asam akan melepaskan ion H+, sedangkan basa akan
melepaskan ion OH-. Semakin banyak ion H+ yang dapat dilepaskan suatu asam
maka semakin tinggi tingkat keasaman larutan tersebut. Sebaliknya, semakin
besar ion OH- yang dilepaskan maka semakin tinggi tingkat kebasaan larutan
tersebut. Besaran untuk menentukan tingkat/derajat keasaman suatu larutan dapat
dinyatakan dengan pH ( Power Of Hydrogen). Konsep pH ini diusulkan oleh
ilmuwan asal Denmark, yaitu Soren Peder Laurits Sorensen pada tahun 1909.
Besaran ini ditetapkan berdasarkan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan.
Jika larutan asam dan larutan basa dicampur dengan perbandingan yang
tepat,sifat asam dan sifat basa kedua larutan itu akan saling meniadakan. Reaksi
itu disebut reaksi penetralan atau netralisasi. Contoh reaksi ini terjadi pada
pencampuran larutan HCl dan larutan NaOH (Ernavita dan Tine Maria, 2016)
Salah satu penerapan reaksi netralisasi adalah titrasi. Titrasi merupakan prosedur
yang bertujuan untuk menentukan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi

v
yang telah diketahui agar tepat habis bereaksi dengan sejumlah larutan yang
dianalisis (ingin diketahui kadarnya). Titrasi yang melibatkan reaksi antara asam
dengan basa secara teknis dikenal dengan istilah titrasi asam basa atau aside
alkalimetri (Unggul Sudarmo,2013)

1.2 Kompetensi Dasar dan Indikator


1.2.1 Kompetensi Dasar
3.10 Menjelaskan konsep asam dan basa serta kekuatannya dan
kesetimbangan pengionannya dalam larutan
4.10 Menganalisis trayek perubahan pH beberapa indikator yang diekstrak
dari bahan alam melalui percobaan
1.2.2 Indikator
1. Menjelaskan konsep asam basa menurut teori Arrhenius, Bronsted
Lowry, dan Lewis
2. Membedakan larutan asam, basa, dan netral
3. Mengukur tingkat keasaman (pH)
4. Menganalisis trayek perubahan pH beberapa indikator yang diekstrak
dari bahan alam
5. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa
6. Menjelaskan penerapan asam basa dalam kehidupan sehari-hari

1.3 Tujuan Pembelajaran


1. Peserta didik dapat membandingkan konsep asam basa menurut teori
Arrhenius, Bronsted Lowry, dan Lewis
2. Peserta didik dapat membedakan larutan asam, basa, dan netral
3. Peserta didik dapat mengukur tingkat keasaman (pH)
4. Peserta didik dapat menganalisis trayek perubahan pH beberapa
indikator yang diekstrak dari bahan alam
5. Peserta didik dapat menuliskan persamaan reaksi asam dan basa
6. Peserta didik dapat menjelaskan penerapan asam basa dalam kehidupan
sehari-hari

vi
1.4 Materi Pembelajaran
1. Pengantar dan sifat Asam-Basa
2. Teori Asam-Basa menurut Arrhenius, Bronsted Lowry, dan Lewis
3. Indikator Asam-Basa
4. Kesetimbangan ion dalam larutan Asam-Basa
5. Derajat keasaman
6. Reaksi Asam-Basa
7. Penerapan Asam-Basa

vii
BAB II

URAIAN MATERI

2.1 Pengantar dan Sifat Asam Basa


Lebih dari 300 tahun yang lalu, para ahli kimia telah mengelompokkan zat-zat
yang bersifat seperti cuka sebagai asam, sebaliknya yang bersifat seperti abu kayu
dikelompokan sebagai basa. Beberapa sifat asam yang disimpulkan oleh Robert
Boyle pada tahun 1661 antara lain adalah sebagai berikut : asam memiliki rasa cuka,
bersifat korosif, mengubah warna bahan celup tumbuh-tumbuhan (seperti lakmus)
dari biru menjadi merah, dan kehilangan keasamannya jika bercampur dengan zat
basa (Haris Watoni,dkk,2016)
Robert Boyle (1661) seorang filsuf Irlandia mengemukakan bahwa
karakteristik asam menunjukkan pada reaksi-reaksi penemuannya, bahwasannya
asam itu mengubah pewarna tanaman menjadi merah, dapat mengendapkan belerang
dalam larutan, dapat menetralkan larutan basa, dan dapat bereaksi dengan kapur
(kalsium karbonat) dengan melepaskan gas (Fritz Scholz dan Heike,2019)
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Secara umum, zat-zat yang berasa masam mengandung asam,
misalnya asam sitrat pada jeruk, asam cuka pada cuka makan, serta azam benzoate
dalam pengawet makanan. Basa merupakan suatu senyawa yang mempunyai sifat
yang licin, rasanya pahit, dan jenis basa tertentu bersifat caustic atau membakar.
Meskipun asam dan basa dapat dibedakan dari rasanya, tetapi tidak disarankan untuk
mencicipi asam atau basa yang ada dilaboratorium (Unggul Sudarmo, 2013).
Istilah asam (acid) berasal dari kata lain “acidum” yang berarti asam.
Sebagian buah-buahan mengandung senyawa asam. Contohnya, lemon atau jeruk
mengandung asam sitrat, anggur mengandung asam tartarat, sedangkan apel
mengandung asam malat.
Adapun basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Hingga saat
ini, ada tiga pengertian asam-basa yang dikemukakan oleh empat ilmuwan yaitu

8
Svante Arrhenius, Johannes Bronsted, Thomas Lowry, dan Gilbert Newton Lewis
(Muchtaridi, 2017).
Unggul Sudarmo (2013) menjelaskan ketiga teori ini mempunyai dasar
pemikiran yang berbeda, tetapi saling melengkapi dan memperkaya. Hal-hal yang
tidak bisa dijelaskan oleh teori Arrhenius dapat dijelaskan dan dilengkapi oleh teori
Bronsted Lowry dan tidak bertentangan dengan teori Arrhenius demikian juga G.N
Lewis dapat melengkapi hal-hal terkait asam basa yang tidak dapat dijelaskan oleh
teori Bronsted Lowry.

2.2 Perkembangan Teori Asam Basa


Istilah asam dan basa sudah dikenal oleh masyarakat ilmiah sejak dulu. Istilah
asam diberikan kepada zat yang rasanya asam, sedangkan basa untuk zat yang
rasanya pahit. Pada 1777, Lavoiser menyatakan bahwa oksigen adalah unsur utama
dalam senyawa asam. Pada 1808, Humphry Davy menemukan fenomena lain, yaitu
HCl dalam air dapat bersifat asam, tetapi tidak mengandung oksigen. Fakta ini yang
memicu Arrhenius untuk mengajukan teori asam basa (Nurhalimah dan Haryono,
2014).
Konsep asam basa mengalami beberapa perkembangan teori, yaitu teori asam
basa Arrhenius, Bronsted Lowry, dan Lewis.
A. Teori Asam-Basa Arrhenius
Pada tahun (1859-1927), Svante August Arrhenius seorang ahli kimia dari
Swedia mengemukakan bahwa asam adalah suatu zat yang jika dilarutkan ke dalam
air akan menghasilkan ion hidrogen (H+). Sebagai contoh gas hidrogen klorida bukan
merupakan asam, tetapi jika sudah dilarutkan di dalam air akan menghasilkan ion H+ .
Reaksi yang terjadi adalah :
HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)
(Unggul Sudarmo, 2013)
Asam terdiri dari asam kuat dan asam lemah. Asam yang dalam larutan
banyak menghasilkan ion H+ disebut asam kuat, sedangkan asam yang sedikit

9
menghasilkan ion H+ disebut asam lemah. Dalam penulisan reaksi, asam kuat ditulis
dengan satu anak panah. Hal ini menunjukkan bahwa asam kuat terion sempurna.
Adapun penulisan pengionan asam lemah dinyatakan dengan anak panah bolak-balik,
karena hanya terion sangat sedikit.
Contoh :
Pengionan asam kuat
1) Asam Klorida
HCl(aq) + H2O(l) → H3O+(aq) + Cl-(aq)
Tetapi untuk menyederhanakan penulisan dapat dituliskan sebagai berikut.
HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)
2) Asam Sulfat
H2SO4(aq) → 2H+(aq) + SO42-(aq)
Pengionan asam lemah
1) Asam Flourida
HF(aq) ⇌ H+(aq) + F-(aq)
2) Asam Oksalat
H2C2O4(aq) ⇌ 2H+(aq) + C2O42-(aq)
(Ernavita dan Tine Maria, 2016)
Tabel 2.1 Beberapa contoh asam, nama asam, dan reaksi ionisasinya
Rumus asam Nama asam Reaksi ionisasi Ion sisa asam
Asam bervalensi 1 (monoprotik)
HF Asam Flourida HF(aq) ⇌ H+(aq) + F-(aq) F-
HBr Asam Bromida HBr(aq) → H+(aq) +Br-(aq) Br-
HCN Asam Sianida HCN(aq) ⇌ H+(aq) + CN-(aq) CN-
HClO4 Asam Perklorat HClO4(aq) →H+(aq) + ClO4-(aq) ClO4-
HNO2 Asam Nitrit HNO2(aq) ⇌ H+(aq) + NO2-(aq) NO2-
Asam bervalensi 2 (diprotik)
H2S Asam Sulfida H2S(aq) ⇌ 2H+(aq) + S2-(aq) S2-
H2SO3 Asam sulfit H2SO3(aq) ) ⇌ 2H+(aq) + SO23-(aq) SO23-
H2SO4 Asam Sulfat H2SO4(aq) ) → 2H+(aq) + SO22-(aq) SO22-
H2C2O4 Asam oksalat H2C2O4 (aq) ⇌ 2H+(aq) + C2O42-(aq) C2O42-

10
H2CO3 Asam karbonat H2CO3(aq) ⇌ 2H+(aq) + CO32-(aq) CO32-
Asam bervalensi 3 (tripotik)
H3PO3 Asam fosfit H3PO3(aq) ⇌ 3H+(aq) + PO33-(aq) PO33-
H3PO4 Asam fosfat H3PO4(aq) ⇌ 3H+(aq) + PO43-(aq) PO43-
H3AsO3 Asam arsenit H3AsO3(aq) ⇌ 3H+(aq) + AsO33-(aq) AsO33-
H3AsO4 Asam arsenat H3AsO4(aq) ⇌ 3H+(aq) + AsO43-(aq) AsO43-
Sumber : Ernavita dan Tine Maria. 2016. Ernavita dan Tine Maria Kuswati. 2016. Konsep
dan Penerapan Kimia SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan MIPA. Bumi
Aksara. Jakarta
Menurut Arrhenius, basa adalah suatu senyawa yang di dalam air dapat
menghasilkan ion hidroksida (OH-). Umumnya basa terbentuk dari senyawa ion
yang mengandung gugus hidroksida (-OH) di dalamnya (Unggul Sudarmo, 2013)
Basa juga terdiri atas basa kuat dan basa lemah. Basa yang dalam larutan
banyak menghasilkan ion OH- disebut juga basa kuat, sedangkan yang sedikit
mengahasilkan ion OH- disebut basa lemah. Basa kuat terion hampir sempurna,
sedangkan basa lemah terion tidak sempurna. Penulisan reaksi pengionan basa kuat
sama seperti asam kuat dan basa lemah seperti asam lemah.
Contoh :
Pengionan basa kuat
1) Natrium hidroksida dalam air
NaOH(aq) → Na+(aq) + OH-(aq)
2) Kalsium hidroksida dalam air
Ca(OH)2(aq) ) → Ca2+(aq) + 2OH-(aq)
Pengionan basa lemah
NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH-(aq)
(Ernavita dan Tine Maria, 2016)
Tabel 2.2 Beberapa basa kuat dan basa lemah dengan reaksi pengionannya
Rumus Basa Nama Basa Reaksi Pengionannya
KOH Kalium hidroksida KOH(aq) →K+(aq) + OH-(aq)
Ca(OH)2 Kalsium hidroksida Ca(OH)2(aq) ) →Ca2+(aq) + 2OH-(aq)
Sr(OH)2 Strontium hidroksida Sr(OH)2(aq) →Sr2+(aq) + 2OH-(aq)

11
Ba(OH)2 Barium hidroksida Ba(OH)2(aq) →Ba2+(aq) + 2OH-(aq)
NH3 Ammonia NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH-
(aq)
Al(OH)3 Aluminium hidroksida Al(OH)3(aq) ⇌ Al3+(aq) + 3OH-(aq)
Fe(OH)3 Besi (III) hidroksida Fe(OH)3(aq) ) ⇌ Fe3+(aq) + 3OH-(aq)
Sumber : Ernavita dan Tine Maria. 2016. Ernavita dan Tine Maria Kuswati. 2016. Konsep
dan Penerapan Kimia SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan MIPA. Bumi
Aksara. Jakarta
Tidak semua senyawa yang ada dalam rumus kimianya terdapat gugus
hidroksida termasuk golongan basa. Misalnya, etil alkohol (C2H5OH) dan metil
alkohol (CH3OH). Gugus hidroksil pada etil alkohol dan metil alkohol tersebut dalam
larutan tidak dapat dilepaskan sebagai ion OH- (Ernavita dan Tine Maria, 2016)
Kekurangan dari Teori asam basa menurut arhenius ini adalah sebagai berikut :
1. Teori asam basa Arrhenius tidak dapat menjelaskan reaksi asam-basa dalam
pelarut lain selain air atau bahkan reaksi tanpa pelarut.
2. Tidak dapat menjelaskan sifat basa ammonia dan natrium karbonat yang tidak
mengandung ion OH- namun dapat menghasilkan ion OH- ketika dilarutkan dalam
air ( Muchtaridi, 2017)
Contoh Soal :
Berikan contoh senyawa yang tergolong asam dan basa menurut teori Arrhenius!
Jawab :
a. Asam : HCl , HNO3 dan H2SO4  senyawa ini jika dilarutkan  dalam air akan
terurai membentuk ion H+ dari ion negatif sisa asam
HCl(g)→ H+(aq) + Cl –(aq)
HBr(g)→ H+(aq) + Br –(aq)
b. Basa : NaOH , KOH , Ca(OH)2 ,dan Al(OH)3 senyawa ini jika dilarutkan
dalam air air akan terurai membentuk ion  OH –  dari ion positif sisa basa
NaOH(aq) → Na+(aq) + OH–(aq)
KOH(aq) → K+(aq) + OH–(aq)

Uji Kompetensi 1.1

12
Jelaskan apakah larutan berikut bersifat asam atau basa?
a. NaOH
b. H2SO4
c. HCl
d. Ca(OH)2

B. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry


Teori asam dan basa yang dikemukakan oleh Arrhenius mempunyai
kelemahan untuk menjelaskan reaksi asam basa dalam pelarut lain selain air atau
bahkan tanpa air, dan juga tidak dapat menjelaskan sifat basa ammonia dan natrium
karbonat yang tidak mengandung ion OH– namun dapat menghasilkan ion ketika OH–
dilarutkan dalam air (Muchtaridi 2017).
Ervanita dan Tine Maria (2006) menyatakan bahwa pada tahun 1923,
Johannes N. Bronsted dan Thomas Lowry mengemukakan model atau teori asam dan
basa. Menurut Bronsted dan Lowry, asam adalah senyawa yang dapat memberikan
proton (H+) kepada senyawa lain yang disebut dengan donor proton, sedangkan basa
adalah senyawa yang menerima proton (H +) dari senyawa lain dan disebut dengan
akseptor proton (Roman El Sair, 2010)
Konsep asam dan basa menurut Bronsted-Lowry ialah suatu zat bersifat asam
atau bersifat basa dapat ditentukan dengan melihat kemampuan zat tersebut dalam
serah terima proton dalam larutan. Dalam hal ini pelarut tidak terbatas oleh pelarut air
saja, tetapi dapat berupa pelarut lain yang dijumpai dilaboratorium misalnya alkohol,
amonia cair, dan eter (Ervanita dan Tine Maria, 2006).
Contoh nya seperti :
HCl(g) + H2O(l) → H3O+(aq) + Cl-(aq)

Asam basa asam basa


HCl : asam, karena dapat memberi proton kepada H2O sehingga menjadi Cl-

13
H2O: basa, karena dapat menerima proton dari HCl sehingga menjadi H3O+
Cl- : basa, karena dapat menerima proton dari H3O+ sehingga menjadi HCl
H3O+: asam, karena dapat memberikan proton pada Cl- sehingga menjadi H2O
(Chang, Raymond. 2004)
NH3(g) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH-(aq)

Basa asam asam basa


NH3 : basa, karena dapat menerima proton dari H2O , sehingga menjadi NH4+
H2O : asam, karena memberikan proton kepada NH3 sehingga menjadi OH-
NH4+: asam, karena dapat memberi proton pada OH-, sehingga menjadi NH3
OH- : basa, karena menerima proton dari NH4+ sehingga menjadi H2O
Berdasarkan contoh reaksi asam basa diatas, menunjukkan bahwa air dapat
bersifat asam dan basa. Zat yang dapat bersifat asam dan basa disebut
amfiprotik.persamaan reaksinya seperti (Roman El Sair, 2010) :

H2O(l) + H2O(l) ⇌ H3O+(aq) + OH-(aq)

Asam basa asam basa


(Ervanita dan Tine Maria, 2006)
1. Pasangan asam basa konjugat
A Haris Watoni (2017) konjugat meyatakan bahwa berasal dari bahasa latin
yang berarti “pasangan”.setiap kali asam berlaku sebagai pendonor satu ion H+
sekaligus membentuk basa konjugat, yaitu basa pasangan yang berasal dari asam
bronsted. Sebagai contoh jika suatu asam HA mendonorkan satu ion H+ pada air,
salah satu produk reaksinya adalah ion A- yaitu basa konjugat dari HA. Sebaliknya
setiap kali basa menerima satu ion H+ sekaligus membentuk asam konjugat HA. Jadi ,
asam atau basa konjugat hanya berbeda satu H+ dengan basa atau asam asalnya.
Ervanita dan Tine Maria (2006) teori asam-basa Bronsted–Lowrry ternyata
masih memiliki keterbatasan yakni tidak dapat menjelaskan reaksi-reaksi yang

14
melibatkan senyawa tanpa proton (H+) dan tidak dapat menjelaskan beberapa reaksi
yang melibatkan senyawa kompleks.

Contoh soal :

CH3COOH(aq) + HCl(aq) ⇄ CH3COOH2+(aq) + Cl-(aq)


Tentukanlah pasangan asam–basa konjugasi dari senyawa-senyawa tersebut?
Jawab :

CH3COOH(aq) + HCl(aq) ⇄ CH3COOH2+(aq) + Cl-(aq)


Basa Asam As. konjugat Bs. konjugat

Uji kompetensi 1.2

H2SO4 + HClO4  H3SO4+(aq) + ClO4-


Tentukanlah Asam Bronsted-Lowry dari senyawa-senyawa tersebut?

C. Teori Asam Basa G.N. Lewis


Konsep asam-basa menurut Bronsted-Lowry mempunyai keterbatasan,
terutama di dalam menjelaskan reaksi-reaksi yang melibatkan senyawa tanpa proton
(H+), misalnya reaksi antara senyawa NH3 dan BF3, serta beberapa reaksi yang
melibatkan senyawa kompleks (Unggul Sudarmo, 2017)
Unggul Sudarmo (2017) kembali menjelaskan bahwa pada tahun 1932, ahli
kimia Gilbert Newton Lewis mengajukan konsep baru mengenai asam-basa,
sehingga dikenal adanya asam Lewis dan basa Lewis. Menurut konsep tersebut,
yang dimaksud dengan asam lewis adalah suatu senyawa yang mampu menerima
pasangan elektron dari senyawa lain, atau akseptor pasangan elektron, sedangkan
basa Lewis adalah senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron kepada
senyawa lain atau donor pasangan elektron. Konsep ini lebih memperluas konsep
asam-basa yang telah dikembangkan oleh Bronsted-Lowry.

15
Perhatikan reaksi berikut:

Pada reaksi diatas, yang berperan sebagai asam lewis adalah BF 3, karena
mampu menerima sepasang elektron, sedangkan NH3 merupakan basa Lewis
karena dapat mendonorkan pasangan elektron ( Maryono, 2017).
Konsep asam basa yang dikembangkan oleh Lewis didasarkan pada ikatan
kovalen koordinasi. Atom atau spesi yang memberikan pasangan elektron didalam
membentuk ikatan kovalen koordinasi akan bertindak sebagai basa, sedangkan
atom, molekul atau spesi yang menerima pasangan elektrin disebut sebagai asam.
Dengan konsep ini dapat dijelaskan terjadinya reaksi asam basa yang terjadi pada
ion logam dengan suatu molekul atau ion.
a) Keunggulan teori asam basa Lewis
Teori asam basa Lewis memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan teori
asam basa Arrhenius maupu Bronsted Lowry. Berikut merupakan kelebihan yang
dimiliki oleh teori asam basa Lewis (Nurhalimah Umiyati dan Haryono, 2014)
1. Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang berlangsung dalam
pelarut air, pelarut bukan air, dan tanpa pelarut sama sekali
2. Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang tidak melibatkan
transfer proton (H+) seperti reaksi antara BF3 dan NH3
3. Teori Lewis juga dapat menjelaskan reaksi-reaksi seperti pembentukan ion
kompleks dan reaksi-reaksi dalam kimia organik sebagai reaksi asam basa
Contoh:
Ag+(aq) + 2NH3(aq) → Ag(NH3)2)+(aq)
Asam Basa
Contoh Soal:

16
Gunakan teori Lewis untuk menunjukkan bahwa reaksi berikut merupakan
reaksi asam basa.
H+ + NH3 → NH4+
Pembahasan:

Uji Kompetensi 1.3


Dengan menggunakan teori asam basa Lewis, tunjukkanlah bahwa reaksi berikut
merupakan reaksi asam basa. CaO (s) + SO2 → CaSO3 (s)

2.3 Indikator Asam dan Basa


Muchtaridi (2017) menyatakan bahwa indikator asam basa adalah zat yang
dapat berbeda warna jika berada dalam lingkungan asam atau lingkungan basa. Ada
bebebrapa jenis indikator yang dapat digunakan utnuk membedakan larutan yang
bersifat asam atau basa yaitu dengan indikator alami, kertas lakmus, dan larutan
indikator.
1) Indikator alami
Muchtaridi (2017) kembali meyatakan bahwa indikator alami adalah indikator
asam basa yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dengan warna yang mencolok baik
pada bagian mahkota bunga, buah maupun daun. Indikator alami dibuat dari ekstrak
tumbuh-tumbuhan, yang akan memberikan warna spesifik yang dapat digunakan
sebagai penunjuk sifat asam atau basa.
Table 2.3 Indikator alami dan perubahan warna dalam larutan asam dan basa

17
Indikator Warna Ekstrak Perubahan warna Perubahan
Alami dalam Larutan Warna dalam
asam Larutan Basa
Geranium Merah Jingga tua/oranye Kuning
Bunga pacar Jingga tua/oranye Merah Kuning
Bunga Mawar Merah Muda Merah Muda Hijau
Bayam Merah Merah Merah Muda Kuning
Kunyit Jingga tua/oranye Kuning Merah
Sumber : Muchtaridi. 2017. Kimia SMA Kelas XI. Yudisthira. Jakarta.
2) Indikator kertas lakmus
Senyawa asam basa dapat diidentifikasi menggunakan kertas lakmus dengan
cara mengamati perubahan warna kertas lakmus ketika bereaksi dengan larutan. Ada
dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Kertas lakmus merah
yang dicelupkan ke larutan asam tidak akan berubah warna. Jika kertas tersebut
dicelupkan kedalam larutan basa akan berubah menjadi biru. Sebaliknya jika kertas
lakmus biru dicelupkan ke larutan asam, lakmus akan berubah menjadi warna merah.
Adapun jika dicelupkan ke larutan basa warnanya tetap biru (Ervanita dan Tine
Maria, 2006)
3) Indikator larutan

Indikator larutan yaitu larutan yang akan menunjukkan warna sesuai dengan
keasaman larutan dengan penambahan 2-3 tetes ke dalam larutan sampel. Perubahan
warna yang terjadi spesifik pada larutan indikator (Muchtaridi, 2017).

Table 2.4 Beberapa larutan indikator asam basa


Indikator
Trayek pH Perubahan Warna
Larutan
Fenolftalein 8,3 - 10,0 Tidak berwarna - Merah muda
Bromtimol Biru 6,0 – 7,6 Kuning – Biru
Metil Merah 4,4 – 6,2 Merah – Kuning
Metil Jingga 3,1 – 4,4 Merah – Kuning
Sumber : Muchtaridi. 2017. Kimia SMA Kelas XI. Yudisthira. Jakarta.

18
Contoh soal
Perhatikan data berikut ini!
Indikator Trayek Warna

Timol Biru 1,2 – 2,8 merah – kuning

Warna

( ka H3PO4 = 7,5 x 10-3 )

Jawaban: HCl (merah)


Pembahasan:
 HCl
[H+] = Mb x b
= 6 x 10-1 x 1
= 6 x 10-1
pH = - log [H+]
= - log 6 x 10-1
= 1 - log 6
= 0,222
= 0,222 < 1,2(Merah)

1. Perhatikan data dibawah ini!

Indikator Trayek pH Perubahan warna Sampel 1 Sampel 2


Metil jingga 3,1 - 4,4Uji kompetensi
Merah – kuning
1.4 Merah Kuning
Brom kresol hijau 3,8 - 5,4 Kuning – biru Kuning Biru
Bromtimol biru 6,0 - 7,6 Kuning – biru Kuning Kuning

Berdasarkan data diatas , maka tentukanlah harga pH sampel 1 dan 2 secara


berturut-turut?

19
2.4 Kesetimbangan Ion dalam Larutan Asam Basa
A. Kesetimbangan Air
Unggul Sudarmo (2013) menyatakan air merupakan elektrolit yang sangat
lemah karena sebagian kecil dari molekul air terionisasi dengan reaksi :
H2O(l) ⇌ H+(aq) + OH-(aq)

Reaksi ionisasi ini merupakan reaksi kesetimbangan sehingga berlaku


hukum kesetimbangan :
K=¿ ¿
Air murni mempunyai konsentrasi yang tetap sehingga hasil kali dari
konsentrasi air murni dengan K akan menghasilkan nilai yang tetap.
K [H2O] = [H+] [OH-]

Oleh karena nilai K [H2O] tetap, maka tetapan kesetimbangan air


dinyatakan sebagai tetapan ionisasi air yang diberi lambang dengan Kw.

Kw = [H+] [OH-]

Unggul Sudarmo (2013) juga menyatakan nilai tetapan ionisasi air tetap
pada suhu tetap. Reaksi ionisasi air merupakan reaksi endoterm sehingga bila

20
suhunya naik, nilai Kw akan semakin besar. Pada suhu 25oC, nilai Kw adalah 10-14.
Persamaan reaksi ionisasi air adalah sebagai berikut :
H2O(l) ⇌ H+(aq) + OH-(aq)

Menunjukkan bahwa [H+] = [OH-]

Kw = [H+] [OH-]

Kw = [H+][H+]

Kw = [H+]2

Oleh karena itu, pada suhu 25oC konsentrasi ion H+ dan OH- dapat
ditentukan sebagai berikut :

10-14 = [H+]2

[H+] = √ 10−14

[H+] = 10-7 mol dm-3

Dan [OH-] = 10-7 mol dm-3

B. Pengaruh Asam dan Basa terhadap Kesetimbangan Air


1) Asam Kuat
Asam kuat merupakan asam yang dianggap terionisasi sempurma dalam
larutannya. Jika di dalam air terlarut asam kuat, misalnya HCl 0,1 M ;
kesetimbangan air akan terganggu.

H2O(l) ⇌ H+(aq) + OH-……….(1)


10-7 M 10-7 M
HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)………(2)
0,1 M 0,1 M 0,1 M

21
Adanya ion H+ yang berasal dari HCl (reaksi 2) menyebabkan kesetimbangan
air (reaksi 1) bergeser ke kiri sehingga [H+] dan [OH-] dari air menjadi kurang dari
10-7 M. Dengan demikian, [H+] dari air pada reaksi (1) dapat diabaikan terhadap
[H+] dari HCl, sebab dalam air murni saja hanya terdapat sebuah ion H+ dari
sepuluh juta molekul air (Unggul Sudarmo, 2013).
Contoh :
Untuk asam kuat
HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq) [H+] = [Cl-]
H2SO4(aq) → 2H+(aq) + SO42-(aq) [H+] = 2 × [H2SO4]
Untuk mempermudah dapat ditulis dengan rumus :
[H+] = a × Ma
Keterangan :
a = Jumlah ion H+
Ma = konsentrasi asam
(Ernavita dan Tine Maria, 2016)
Contoh Soal :
Hitunglah konsentrasi ion H+ dalam larutan H2SO4 0,05 M
Jawab :
H2SO4(aq) → 2H+(aq) + SO42-(aq)
0,05 M (2 × 0,05 M ¿
Jadi, [H+] = 0,1 M

Uji Kompetensi 1.5

1. Jelaskan perbedaan antara :


a. Asam kuat dan asam lemah

22
b. Basa kuat dengan basa lemah

2) Asam Lemah
Menurut Arrhenius, asam lemah adalah asam yang di dalam larutannya
hanya sedikit terionisasi atau mempunyai derajat ionisasi yang kecil. Reaksi
ionisasi pada asam lemah merupakan reaksi kesetimbangan ionisasi, misalnya
untuk asam HA :
HA(aq) ⇌ H+(aq) + A-(aq)
Tetapan ionisasi pada asam lemah diberi lambang Ka :
Ka = ¿ ¿ ¿
Dari persamaan ionisasi asam :
HA(aq) ⇌ H+(aq) + A-(aq)
Setiap satu molekul HA yang terionisasi akan menghasilkan sebuah ion
H+ dan sebuah ion A-. Oleh karena itu, konsentrasi ion H+ yang berasal dari HA
akan selalu sama dengan konsentrasi ion A - atau [H+] = [A-] sehingga konsentrasi
ion A- dapat disubstitusikan ke dalam persamaan :
Ka = ¿ ¿ ¿
Oleh karena [H+] = [A-], maka :
Ka = ¿ ¿ ¿
atau
[H+]2 = Ka [HA]
[H+] = √ K a[ HA ]

Dengan, Ka = tetapan ionisasi asam


[HA] = konsentrasi asam

Contoh Soal :

23
Hitunglah konsentrasi ion H+ di dalam larutan CH3COOH 0,1 M jika tetapan
ionisasi (Ka) CH3COOH = 10-5
Jawab :
[H+] = √ K a CH 3 COOH
= √ 10−5 ×0,1
= √ 1 0−6
= 10-3M
Nilai Ka menggambarkan kekuatan asam. Semakin besar nilai K a berarti
semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, atau semakin kuat asam tersebut. selain nilai
Ka besaran lain yang dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan asam adalah derajat
ioniasi (∝¿. Hubungan derajat ionisasi dengan Ka dan konsentrasi asam adalah
sebagai berikut.
Dari reaksi setimbang :
HA(aq) ⇌ H+(aq) + A-(aq)
Mula-mula : aM
Terionisasi : a∝ a∝ a∝ -
Setimbang : (a−a ∝) a∝a∝

Dengan rumusan :
[H+] = √ K a[ HA ]
a ∝ = √ K a ×a
maka : a 2 ∝2 = Ka × a
K a× a
∝2=
a2
Ka
∝ 2=
a
Oleh karena HA yang terionisasi sangat sedikit, [HA] dianggap tetap sehingga
didapatkan :

24
Ka
∝=
√ [HA ]
Rumus tersebut menunjukkan bahwa jika larutan semakin encer, maka derajat
ionisasinya akan semakin besar. Demikian juga jika larutan semakin pekat, derajat
ionisasinya semakin kecil. Asam sangat pekat bahkan mempunyai derajat ionisasinya
akan semakin kecil (Unggul Sudarmo, 2013).
Contoh Soal :
Konsentrasi ion H+ dalam suatu asan adalah 10-2 M. Jika tetapan ionisasi asam
(Ka) tersebut adalah 10-6, berapa persen asam yag terionisasi?
Jawab :
[H+] = 10-2, berdasarkan rumusan [H+] = √ K a[ HA ], dapat ditentukan konsentrasi
asam tersebut adalah :
10-2 = √ 10−6 ×[HA ]
10-4 = 10-6 [HA]
[HA] = 10-2
Ka
Dengan rumus ∝=¿
√ [HA ]
,maka dapat dihitung

10−6
∝=¿
√ [10−2 ]
∝=10−2 ×100 %=1 %

Uji Kompetensi 1.6

Tentukan harga Ka asam asetat, jika 0,1 mol CH 3COOH dalam 1 liter larutan
mengandung 0,001 M ion H+!

25
3) Basa Kuat
Basa kuat seperti halnya dengan asam kuat, yaitu basa yang di dalam
larutannya dianggap terionisasi sempurna. Basa kuat didalam larutan akan
mengganggu kesetimbangan air. Misalnya, didalam air terlarut NaOH 0,1 M; maka
terdapat kesetimbangan:
H2O (l) ⇌ H+ (aq) + OH- ………….(1)
10-7M 10-7M
NaOH(aq) →Na+ (aq) + OH- (aq) ……(2)
0,1 M 0,1 M
Adanya ion OH- dari NaOH akan menggeser kesetimbangan air (reaksi 1 ) ke kiri.
Konsentrasi H+ dan OH- dari air menjadi berkurang. Konsentrasi ion-ion ini sangat
sedikit dibandingkan dengan konsentrasi OH- yang berasal dari NaOH. Oleh karena
itu, [OH-] yang berasal dari air dapat diabaikan. Basa Kuat akan terdisosiasi sempurna
( Pitzer, Edward W, 2014)
Secara umum, jika di dalam air terdapat basa kuat (L(OH) n) dengan konsentrasi b
mol/liter, konsentrasi ion OH- dalam basa tersebut dapat dihitung dengan cara:
(L(OH)n) (aq) → Ln+ (aq) + nOH- (aq)
Mb mol/liter ( n x Mb ) mol/L
[OH-] = ( n x Mb) mol/L
Dengan: Mb = kemolaran basa
n= Jumlah ion OH- yang dihasilkan dalam ionisasi basa
Contoh soal:
Tentukan konsentrasi ion OH- pada larutan NaOH 0,03 M!
Pembahasan:
NaOH (aq) → Na+ (aq) + OH- (aq)
0,05 M (0,05 M)
[OH-] = n. Mb

26
= 1 x 0,05 M
= 0,05 M

Uji Kompetensi 1.7

Hitunglah jumlah [OH-] dari larutan KOH 0,2 M!

4) Basa Lemah
Seperti halnya asam lemah, basa lemah hanya sedikit mengalami ionisasi. Basa
lemah merupakan reaksi kesetimbangan:
BOH(aq) ⇌ B+(aq) + OH-(aq)
Maka tetapan ionisasi pada basa lemah (Kb):
Kb = ¿ ¿
Dengan penurunan yang sama, didapatkan rumus untuk menghitung
konsentrasi ion OH- dalam larutan adalah sebagai berikut:
¿ √ K b .[BOH ]
Dan derajat ionisasinya dapat ditentukan dengan rumus :
Kb
α=
√ [BOH ]
(Unggul Sudarmo, 2013)
Kb dan α dapat digambarkan sebagai ukuran kekuatan basa. Semakin besar
nilai Kb , semakin kuat basanya dan semakin besar nilai derajat ionisasinya.

Tabel 2.5 Nilai Tetapan Kesetimbangan Ionisasi Basa Lemah (K b) pada suhu 250C
Senyawa Basa Lemah Tetapan Kesetimbangan Ionisasi
NH3 1,8 x 10-5
C6H5NH2 4,3 x 10-10
Be(OH)2 5,0 x 10-11
CH3NH2 4,4 x 10-4
NH2NH2 1,3 x 10-6
Sumber: Maryono. 2017. Kimia 2 untuk SMA Kelas XI Perminatan Matematika dan Ilmu
Alam. Quadra. Jakarta

27
Contoh Soal:
Tentukan konsentrasi ion OH- dalam larutan NH3 0,1 M. Diketahui Kb NH3 = 10-5!
Pembahasan:
[OH-] = √ K b .[BOH ]
[OH-] = √ 10−5 .10−1
[OH-] =√ 10−6
[OH-] = 10−3 M

Uji Kompetensi 1.8

Sebanyak 6,8 gram NH3 (Mr= 17) dilarutkan ke dalam air sehingga volume larutan
menjadi 1000 mL (Kb NH3 = 10-5)
a. Hitunglah konsentrasi OH- dalam larutan tersebut.
b. Hitunglah derajat ionisasi NH3

5) Asam poliprotik
Unggul Sudarmo (2013) menyatakan asam poliprotik adalah asam yang dalam
larutannya dapat melepaskan lebih dari satu ion H+ misalnya H2CO3 , H3PO4 dan H2S.
asam tersebut terionisasi secara bertahap. Dengan demikian, ada lebih dari satu nilai
Ka misalnya asam sulfida (H2S).
H2S(aq) ⇌ H+(aq) + HS-(aq)…………………………(1)

Ka1 = ¿ ¿

HS-(aq) ⇌ H+(aq) + S2-(aq) ………………………….(2)

Ka2 = ¿ ¿
Jika persamaan reaksi atu dan dua digabung didadaptkan :
(1) H2S(aq) ⇌ H+(aq) + HS-(aq)

(2) HS-(aq) ⇌ H+(aq) + S2-(aq)

28
+

(3) H2S(aq) ⇌ 2 H+(aq) + S2-(aq)

Dari persamaan reaksi (3) maka diperoleh :

Ka = ¿ ¿ ¿
Dengan memperhatikan rumus Ka dari persamaan reaksi (3) hasil perkalian Ka1
dan Ka2 diperoleh :

Ka1 x Ka2 = ¿ ¿ x ¿¿
Ka = ¿ ¿ ¿
Jadi nilai tetapan kesetimbangan secara keseluruhan merupakan hasil kali dari
Ka pada tahap reaksi-reaksi kesetimbangan secara keseluruhan :

Ka1 x Ka2 = Ka

Contoh soal :

Hitunglah harga pH larutan 500 mL H2S 0,1 M ! ( Ka1 = 4,0 × 10-5 dan Ka2 = 1,2 × 10-
13
)
Pembahasan:
H2S adalah asam polivalen atau asam yang bervalensi banyak. Asam valensi dua
mengion dalam tiga tahap dan asam valensi tiga mengion dalam empat tahap. H2S
memiliki valensi dua dan akan mengion dalam empat tahap. Hal ini menghasilkan
dua Ka, yaitu Ka1dan Ka2. Untuk menentukan pH larutan asam polivalen dapat
dihitung dengan menggunakan Ka1.
H+ = √ K a 1 × M
= √ 4 × 10−5 ×0,1
= 2 × 10-3
pH = - log [H+]
= - log 2 × 10-3

29
= 3 – log 2 atau 2,699

Uji kompetensi 1.9

Hitunglah harga pH larutan H2CO3 0,16 M ? ( Ka1 = 4,2 × 10-7 dan Ka2
= 4,8 × 10-11 )

2.5 Derajat Keasaman


Menurut Maryono (2017), Jika asam dan basa dilarutkan dalam air akan
melepaskan ion-ion. Asam akan melepaskan ion H+, sedangkan basa akan
melepaskan ion OH-. Semakin banyak ion H+ yang dapat dilepaskan suatu asam maka
semakin tinggi tingkat keasaman larutan tersebut. Sebaliknya, semakin besar ion OH-
yang dilepaskan maka semakin tinggi tingkat kebasaan larutan tersebut. Besaran
untuk menentukan tingkat/derajat keasaman suatu larutan dapat dinyatakan dengan
pH ( Power Of Hydrogen). Konsep pH ini diusulkan oleh ilmuwan asal Denmark,
yaitu Soren Peder Laurits Sorensen pada tahun 1909. Besaran ini ditetapkan
berdasarkan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan.
Konsentrasi ion hidrogen [H+] dalam suatu larutan encer relatif kecil, tetapi
sangat menentukan sifat-sifat larutan, terutama larutan dalam air. Sebagai contoh,
kenaikan konsentrasi [H+] dalam asam lambung sebesar 0,01 M sudah cukup
membuat sakit perut. Untuk menghindrai penggunaan angka yang sangat kecil,
Sorensen (1868-1939) mengusulkan konsep “pH” (pangkat ion hidrogen) agar
memudahkan pengukuran dan perhitungan untuk mengikuti perubahan konsentrasi
ion H+ dalam suatu larutan. Menurut Sorensen, pH merupakan fungsi negatif
logaritma dan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan, dan dirumuskan sebagai
berikut :
pH= -log[H+]

30
Dengan analogi yang sama, untuk menentukan nilai konsentrasi OH - dalam
larutan dapat digunakan rumus nilai pOH.
pOH= -log [OH-]
Dalam kesetimbangan air terdapat tetapan kesetimbangan:
Kw= [H+][OH-]
Jadi dengan menggunakan konsep –log = p, maka
-log Kw = -log [H+][OH-]
-log Kw= (-log [H+]) + (-log[OH-])
pKw = pH + pOH
pH + pOH = pKw
Pada suhu 250C nilai Kw= 10-14 maka didapat,
pH + pOH = 14
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:
a. Larutan bersifat netral jika [H+] = [OH-] atau pH=POH=7
b. Larutan bersifat asam jika [H+] > [OH-] atau pH < 7
c. Larutan bersifat basa jika [H+] < [OH-] atau pH > 7
Contoh soal:
Hitung pH larutan berikut:
a) H2SO4 0,4 M
b) CH3COOH 0,1 M (Ka= 10-5)
c) NaOH 0,2 M
d) NH4OH 0,1 (Kb = 10-5)
Pembahasan:
H2SO4 merupakan asam kuat, sedangkan CH3COOH merupakan asam lemah.
a) H2SO4 (aq) → 2H+ (aq) + SO42- (aq)
[H+] = a. Ma
= 2 x 0,4 M
= 0,8 M
pH = -log [H+]

31
= - log 8 x 10-1
= 1- log 8
b) CH3COOH (aq) ↔ CH3COO- + H+ (aq)
[H+] =√ Ka x Ma
= √ 10−5 x 10−1
= √ 10−6
= 10-3
pH = -log [H+]
= - log 10-3
=3
NaOH merupakan basa kuat, sedangkan NH4OH merupakan basa lemah
c) NaOH (aq) → Na+ (aq) + OH- (aq)
[OH-] = b. Ma
= 1 x 0,2 M
= 0,2 M
pOH = -log [OH-]
= - log 2 x 10-1
= 1- log 2
pH = 14-pOH
= 14- ( 1- log 2)
= 13 + log 2
d) NH4OH (aq) ↔ NH4+ (aq) + OH- (aq)
[OH-] = √ Kb x Mb
= √ 10−5 x 10−1
=√ 10−6
= 10-3
pOH = -log [OH-]
= - log 10-3

32
= 3
pH = 14-pOH
= 14- 3

Uji Kompetensi 1.10


Suatu larutan asam lemah mempunyai pH = 2. Tentukanlah Ka larutan asam
= 11
lemah tersebut, jika konsentrasinya 0,1 M

2.6 Reaksi Asam dengan Basa


A. Reaksi Netralisasi
Jika larutan asam dan larutan basa dicampur dengan perbandingan yang
tepat,sifat asam dan sifat basa kedua larutan itu akan saling meniadakan. Reaksi
itu disebut reaksi penetralan atau netralisasi. Contoh reaksi ini terjadi pada
pencampuran larutan HCl dan larutan NaOH.
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)

(Ernavita dan Tine Maria, 2016)


Secara umum netralisasi merupakan reaksi antara sejumlah ion H+
dengan sejumlah ion OH- yang sama banyaknya sehingga akhirnya membentuk
molekul H2O. Sisa asam adalah ion Cl- dan sisa basa adalah ion Na+yang tetap
larut. Akan tetapi, jika semua air dalam larutan tersebut diuapkan sampai habis,
akan tertinggal kristal NaCl (garam). Oleh karena itu, reaksi ini dapatdisebut
sebagai reaksi penggaraman (Unggul Sudarmo, 2013).
Contoh Reaksi antara asam kuat HCl dengan basa kuat NaOH
Reaksi : HCl(aq) + NaOH (aq) → NaCl (aq) +H2O (l)
Reaksi ion : H+ + Cl- + Na + OH- → Na+ +Cl + H2O
Reaksi ion bersih : H+ + OH- → H2O (l)

Berdasarkan reaksi tersebut dapat disimpulkan melalui reaksi ion bersihnya


bahwa reaksi antara asam dan basa adalah reaksi antara ion H+ dan ion OH-

33
membentuk H2O yang bersifat netral sehingga reaksi antara asam dan basa
disebut juga reaksi penetralan. Selanjutnya , jika reaksi sudah selesai berlangsung
maka akan dihasilkan ion Na+ , ion Cl- dan pelarut (H2O). Jika larutan ini
diuapkan, maka sisa ion Na+ dan Cl- akan bergabung membentuk NaCl . Oleh
karena itu reaksi antara asam dan basa juga dikenal dengan reaksi penggaraman.
Garam yang dihasilkan ada yang larut dalam air dan ada yang mngendap dalam
air. Reaksi asam basa dapat dituliskan sebagai berikut
Asam + basa garam + Air
(Muchtaridi, 2017)

Contoh Soal :
Larutan H2SO4 0,1 M sebanyak 10 mL tepat dinetralkan oleh 5 mL larutan NaOH.
Hitunglah konsentrasi NaOH tersebut.
Jawab :
H2SO4 0,1 mol/L × 10 mL = 1 mmol
NaOH = 5 mL

Reaksi : H2SO4(aq) + 2NaOH(aq) → Na2SO4(aq) + 2H2O(l)


Mula-mula : 1 mmol x mmol 0 0
Beraksi : 1 mmol 2 mmol -
Setelah reaksi :0 0

Oleh karena hasil akhirnya adalah netral, setiap 1 mol H 2SO4 akan tepat hasbis
bereaksi dengan 2 mol NaOH (lihat koefisien reaksi). Jadi, untuk 1 mmol H 2SO4
akan dinetralkan oleh 2 mmol NaOH sehingga konsentrasi NaOH adalah :
mol 2mmol
M= = =0,4 mol/ L
V 5 mL
Uji Kompetensi 1.11

Tentukan pH larutan seetelah reaksi dari 100 mL HCl

34
B. Titrasi
Unggul Sudarmo (2013) mengemukakan salah satu penerapan reaksi netralisasi
adalah titrasi. Titrasi merupakan prosedur yang bertujuan untuk menentukan
banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui agar tepat habis
bereaksi dengan sejumlah larutan yang dianalisis (ingin diketahui kadarnya). Titrasi
yang melibatkan reaksi antara asam dengan basa secara teknis dikenal dengan istilah
titrasi asam basa atau aside alkalimetri. Secara teknis titrasi dilakukan dengan cara
mereaksikan sedikit demi sedikit atau tetes demi tetes larutan basa melalui buret
kedalam larutan asam dengan volume tertentu yang terletak dalam labu Erlenmeyer
sampai keduanya tepat habis bereaksi, ditandai dengan berubahnya warna indikator.
Unggul Sudarmo (2013) kembali mengemukakan tepat pada saat warna
indikator berubah, penambahan (titrasi) dihentikan dan volumenya dicatat sebagai
volume akhir titrasi. Larutan basa yang diletakkan dalam buret disebut dengan
larutan penitrasi. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator
yang mempunyai trayek perubahan warna pada pH sekitar 7, sebab pada saat asam
kuat dan basa kuat telah tepat habis bereaksi pada saat itu pH larutan akan sama
dengan 7.
Rumus perhitungan titasi
V1 × M1 = V2 × M2

Va = Volume asam
Ma = Molaritas asam
Vb = Volume basa
Mb = Molaritas basa

Contoh soal
Sebanyak 20 mL larutan HCOOH dititrasi dengan larutan KOH 0,01 M. Volume
KOH yang dibutuhkan sebesar 40 mL. maka hitunglah konsentrasi larutan
HCOOH tersebut?

35
Pembahasan:
Va × Ma = Vb × Mb
20 mL × Ma = 40 mL × 0,01 M
Ma = 0,02 M

Uji kompetensi 1.12

Sebanyak 100 mL larutan KOH 0,5 M dicampurkan dengan 200 mL H 2SO4


0,05 M. Kemudian kedalam campuran tersebut ditambahkan 50 mL Ba(OH)2
0,01 M. Setelah diukur pHnya, ternyata larutannya bersifat basa. Untuk
menetralkan larutan tersebut, dititrasi dengan larutan HClO 0,5 M, maka
hitunglah volume HCl yang dibutuhkan?

2.7 Penerapan Reaksi Asam dan Basa


Berikut ini beberapa penerapan reaksi asam dan basa dalam kehidupan sehari-
hari: (Maryono, 2017)
1. Mengobati Sakit Maag
Sakit maag adalah penyakit karena kelebihan asam yang diproduksi lambung
sehingga menyebabkan iritasi di selaput lendir lambung. Lambung merupakan salah
satu organ pencernaan yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan makanan dan
tempat berkumpulnya makanan serta cairan yang telah dikunyah, didalam lambung
makanan di giling kembali menjadi bentuk yang lebih kecil dan halus untuk dialirkan
ke duodenum (bagian awal dari usus kecil).
Lambung dapat memproduksi asam lambung yang mengandung asam klorida dan
pepsin(hormone pencernaan). Asam tersebut berfungsi membantu pencernaan
makanan, meskipun asam klorida bersifat korosi, asam klorida tidak merusak lapisan
lambung karena tubuh manusia dikaruniai Tuhan lapisan mukosa yang berfungsi
melindungi lambung dan alat pencernaan lainnya dari kekorosifan asam. Jadi, dalam

36
kondisi normal, asam diperlukan untuk membantu pencernaan dalam mengolah
makanan. Jika produksi asam di lambung berlebih, menyebabkan lapisan mukosa
iritasi sehingga lambung menjadi luka.
Untuk menurunkan asam lambung yang berlebihan dapat digunakan obat
maag. Obat maag atau biasa dikenal juga dengan istilah antasid yang mengandung
garam bersifat basa. Senyawa basa tersebut dapat menetralkan kelebihan asam di
lambung. Semakin banyak kadar senyawa basa didalam obat maag, semakin banyak
asam yang dapat dinetralkan sehingga lebih efektif mengatasi gejala sakit maag.
Garam bersifat basa yang terkandung dalam obat maag diantaranya magnesium
hidroksida, aluminium hidroksida, aluminium karbonat, kalsium karbonat, dan
natrium bikarbonat.
2. Sengatan Serangga
Prinsip reaksi asam dan basa juga dimanfaatkan untuk mengobati sengatan
lebah dan tawon. Berdasarkan hasil penelitian, sengatan lebah mengandung campuran
asam amino, asam formiat, asam klorida, dan asam fosfat. Adapun sengatan tawon
mengandung senyawa-senyawa basa,
Dengan mengetahui jenis senyawa yan terkandung dalam sengatan lebah dan
tawon, kita dapat memprediksi cara mengobati sengatan lebah dan tawon. Asam yang
terkandung dalam sengatan lebah dapat dinetralkan dengan megoleskan senyawa
basa, seperti Zink Karbonat (ZnCO3) atau salep yang mengandung ammonia yang
bersifat basa. Sementara itu, basa yang terkandung dalam sengatan tawon dapat
dinetrakkan dengan senyawa asam, seperti asam cuka atau asam asetat.
3. Meningkatkan kesuburan tanah
Jika tanah terlalu asam, tanaman tertentu tidak dapat hidup dengan baik.
Tanaman biasanya tumbuh pada pH 6-7 untuk menurunkan tingkat keasaman tanah,
tana ditambahkan/ditaburi dengan kalsium hidroksida (Ca(OH) 2, kalsium Oksida
(CaO) atau kalsium karbonat (CaCO3) (Ernavita dan Tine Maria Kuswati, 2016)

37
BAB III
PENUTUP
3.1 Rangkuman
1. Asam menurut Arrhenius adalah suatu zat yang bila dilarutkan dalam air dapat
menghasilkan ion hidrogen (H+)
2. Basa menurut Arrhenius adalah suatu senyawa yang di dalam air (laturan)
dapat menghasilkan ion hidroksida (OH-).
3. Menurut Bronsted dan Lowry, asam adalah senyawa yang dapat memberikan
proton (H+) kepada senyawa lain yang disebut dengan donor proton, sedangkan
basa adalah senyawa yang menerima proton (H+) dari senyawa lain dan disebut
dengan akseptor proton.
4. Menurut Lewis, asam adalah suatu senyawa yang mampu menerima pasangan
elektron dari senyawa lain, atau akseptor pasangan elektron, sedangkan basa
Lewis adalah senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron kepada
senyawa lain atau donor pasangan elektron.
5. Indikator asam basa adalah zat yang dapat berbeda warna jika berada dalam
lingkungan asam atau lingkungan basa.
6. Ada bebebrapa jenis indikator yang dapat digunakan utnuk membedakan
larutan yang bersifat asam atau basa yaitu dengan indikator alami, kertas
lakmus, dan larutan indikator.
7. Asam poliprotik adalah asam yang dalam larutannya dapat melepaskan lebih
dari satu ion H+ misalnya H2CO3 , H3PO4 dan H2S
8. Asam yang dalam larutan menghasilkan banyak ion H + disebut asam kuat dan
asam yang dalam larutan menghasilkan sedikit ion H+ disebut asam lemah.
9. Basa kuat adalah basa yang di dalam larutannya dianggap terionisasi sempurna
sedangkan basa lemah adalah basa lemah hanya sedikit mengalami ionisasi
10. Reaksi netralisasi adalah jika larutan asam dan larutan basa dicampur dengan
perbandingan yang tepat,sifat asam dan sifat basa kedua larutan itu akan saling
meniadakan.

38
3.2 Tes Akhir

1. Zat berikut yang dapat menghasilkan ion OH dalam air, kecuali ...
-

A. NaOH
B. KOH
C. NH3
D. CH3COOH
E. Ca(OH)2

2. Persamaan reaksi berikut ini menunjukkan bahwa ion hidrogen sulfit bertindak
sebagai asam, kecuali...
A. HSO3-(aq) + H2O(l) → SO32-(aq) + H3O+(aq)
B. HSO3- (aq) + H2O(l) → H2SO3(aq) + OH-(aq)
C. HSO3-(aq) + NH3(aq) → SO32-(aq) + NH4+(aq)
D. HSO3-(aq) + H2O2(aq) → SO3-2(aq) + H2O(l)
E. HSO3-(aq) + CH3COO-(aq) → SO32-(aq) + CH3COOH(aq)

3. Ilmuan pertama kali yang mengemukakakan sifat dari asam dan basa adalah…
A. Arrhenius
B. Bronsted-Lowry
C. Lewis
D. Robert Boyle
E. Justus Von Liebig

4. Dibawah ini beberapa contoh asam monoprotik,kecuali…


A. HF
B. HNO2
C. H2SO4

39
D. HClO4
E. HCN

5. Asam adalah senyawa yang dapat menyumbangkan atau memberikan proton yaitu
ion H+ ke senyawa atau zat lain. Definisi tersebut merupakan teori asam basa
menurut . . ..
A. Bronsted – Lowry
B. Lewis
C. Arrhenius
D. Lavoisier
E. Joseph Louis Proust

6. Perhatikan reaksi-reaksi asam-basa Bronsted-Lowry berikut.


1) RNH2 + H2O ⟶ RNH3+ + OH-
2) H2PO4- + H2O ⟶ HPO42- + H3O+
3) HCO3- + H2O ⟶ H2CO3 + OH-

H2O yang bersifat basa terdapat pada reaksi…


A. 1
B. 2
C. 3
D. 1 dan 2
E. 1 dan 3

7. Dalam reaksi asam-basa Bronsted-Lowry berikut:


CH3COOH(aq) + HCl(aq) ⇄ CH3COOH2+(aq) + Cl-(aq)
Asam yang bersifat lebih kuat dari pasangan reaksinya adalah…
A. CH3COOH saja

40
B. HCl saja
C. CH3COOH dan HCl
D. HCl dan CH3COOH2+
E. CH3COOH an CH3COOH2+

8. Menurut teori asam-basa Bronsted-Lowry, H2O yang bertindak sebagai basa,


terdapat dalam persamaan reaksi . . ..
A. H2O + CO32- ⇌ HCO3- + OH-
B. H2O + CO2 ⇌ H2CO3
C. H2O + HSO4- ⇌ OH- + H2SO4
D. H2O + NH3 ⇌NH4+ + OH-
E. H2O + H2SO4 ⇌ H3O+ + HSO4-

9. Berdasarkan teori asam basa Arrhenius, jika suatu asam dilarutkan dalam air
maka....
A. Mengikat H+
B. Menghasilkan ion H+
C. Terurai sempurna menghasilkan ion H+
D. Terjadi reaksi dengan air
E. Tidak terionisasi

10. Berikut ini yang merupakan asam konjugat dari PO43- adalah . . ..

A. H3PO4
B. H2PO4-
C. HPO42-
D. H3O+
E. OH-

11. Pengertian asam yang benar menurut lewis adalah ...

41
A. Senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron
B. Senyawa yang mampu menerima pasangan elektron
C. Molekul pemberi H+ kepada molekul lain
D. Senyawa penerima H+ dari senyawa lain
E. Zat yang dapat memberikan ion H+ bila dilarutkan dalam air

12. SnCl4 + 2Cl- → SnCl6

Spesi yang merupakan basa lewis adalah ..


A. SnCl4
B. 2Cl-
C. SnCl6
D. Cl-
E. Sn

13. Berdasarkan teori asam basa Lewis, basa adalah ...

A. Donor proton
B. Donor pasangan elektron
C. Aseptor pasangan elektron
D. Zat yang dalam air dapat melepaskan ion hidrogen (H+)
E. Zat yang didalam air dapat melepaskan ion (OH-)

14. Beberapa larutan diuji dengan kertas lakmus didapatkan hasil sebagai berikut

No Lakmus Merah Lakmus Biru


1 Merah Merah
2 Biru Biru
3 Merah Merah
4 Biru Biru
5 Merah Biru
Berdasarkan data diatas, larutan yang bersifat asam adalah….
A. Larutan 1 dan 2

42
B. Larutan 1 dan 3
C. Larutan 2 dan 3
D. Larutan 2 dan 4
E. Larutan 4 dan 5

15. Perhatikan data berikut ini!

Kertas lakmus
Larutan
Merah Biru
I Merah Biru
II Merah Merah
III Biru Biru
IV Biru Biru
V Merah Merah
Dari tabel diatas larutan asam, basa dan netral berturut-urut adalah….
A. Larutan I, II dan III
B. Larutan II, III dan I
C. Larutan II, IV dan V
D. Larutan III, IV dan V
E. Larutan I, IV dan II

16. Kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru jika lakmus merah tersebut
dimasukkan ke dalam larutan dibawah ini, kecuali . . ..
A. Barium hidroksida
B. Amoniak
C. Kalium hidroksida
D. Barium sulfat
E. Asam klorida

43
17. Jika suatu larutan tidak mengubah warna kertas lakmus merah dan tidak juga
mengubah warna kertas lakmus biru, maka dapat disimpulkan bahwa ...
A. Larutan bersifat asam
B. Larutan bersifat basa
C. Larutan bersifat netral
D. Larutan belum dapat dipastikan
E. Larutan tidak terdeteksi

18. Suatu indikator memberikan warna merah jika diteteskan pada larutan NaOH.
Larutan di bawah ini akan menghasilkan warna yang sama jika diteteskan
indikator yang sejenis, kecuali . . ..
A. Larutan sabun
B. Larutan soda kue
C. Larutan amoniak
D. Pasta gigi
E. Larutan cuka

19. Perhatikan data berikut ini!

Rentang Indikator Warna Air Limbah


Indikator
Warna pH X Y
Metil Merah Merah – Kuning 4,2 – 6,3 Kuning Jingga
Bromtimol Biru Kuning – Biru 6,0 – 7,6 Biru Kuning
Fenolftalein Tak Berwarna – Pink 8,3 – 10 Tak Berwarna Tak Berwarna
Metil Jingga Merah – Kuning 3,1 – 4,4 Kuning Kuning
Berdasarkan data diatas , maka nilai pH air limbah X dan Y secara berturut-turut
adalah…….
A. 8,6 ≤ pH ≤ 8,3 dan 4,4 ≤ pH ≤ 6,0
B. 7,6 ≤ pH ≤ 8,3 dan 4,4 ≤ pH ≤ 6,0
C. 7,6 ≤ pH ≤ 8,3 dan 5,4 ≤ pH ≤ 6,0

44
D. 6,6 ≤ pH ≤ 8,3 dan 7,4 ≤ pH ≤ 6,0
E. 7,6 ≤ pH ≤ 8,3 dan 4,4 ≤ pH ≤ 9,0

20. Perhatikan data berikut!

Indikator Trayek Warna


Metil kuning 2,9 – 4,0 Merah – kuning
Warna yang dihasilkan jika larutan CH3COOH 0,006 M diteteskan Metil Kuning
adalah…. ( ka CH3COOH = 10-5 )
A. Tidak berwarna
B. Kuning
C. Merah
D. Orange
E. Merah muda

21. Diketahui :

Ka HCN = 4,9 x 10-10


Ka HF = 7,1 x 10-4
Ka CH3COOH = 1,8 x 10-5
Ka HNO2 = 4,5 x 10-4
Pernyataan yang benar menurut data diatas adalah ...
A. HCN bersifat paling asam
B. CH3COOH bersifat paling asam
C. HNO2 lebih asam dari HCN
D. CH3COOH lebih asam dari HNO2
E. HF paling lemah keasamannya

22. Dibawah ini yang merupakan spesi basa kuat adalah…

A. NH3, Al(OH)3, Fe(OH)3

45
B. KOH, Al(OH)3, NH3
C. Ca(OH)2 , Sr(OH)2, KOH
D. Al(OH)3, Fe(OH)3, Ca(OH)2
E. Ca(OH)2 , Sr(OH)2, Al(OH)3

23. Ke dalam larutan H2SO4 memiliki konsentrasi sebesar 0,06 M, maka


konsentrasi ion H+ dalam larutan tersebut adalah…
A. 0,10 M
B. 0,12 M
C. 0,13 M
D. 0,14 M
E. 0,15 M

24. Sebanyak 100 mL larutan HNO3 0,5 M diencerkan dengan air hingga volume
500 mL. pH larutan setelah diencerkan adalah…
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

25. Jika larutan HCl dengan pH = 3 – log 2 diencerkan sebanyak 200 kali, maka
pH larutan tersebut adalah....
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6

46
26. Jika pH larutan 0,01 M suatu asam lemah HA adalah 3,5 maka tetapan asam
(Ka) adalah...
A. 10-8
B. 10-7
C. 10-5
D. 2 × 10-3
E. 1 × 10-3

27. Ke dalam sebuah wadah dimasukkan larutan asam asetat yang volumenya 1 L.
Jika asam asetat tersebut mempunyai pH = 3 dan Ka = 10 -5 (Mr = 60), maka
massa asam asetat dalam wadah adalah....
A. 0,3 gram
B. 0,6 gram
C. 3 gram
D. 6 gram
E. 60 gram

28. Seorang anak mencelupkan pH meter ke dalam larutan CH 3COOH 0,2 M


ternyata menghasilkan nilai pH yang sama dengan larutan HI 0,002 M maka
tetapan asam lemah tersebut adalah....
A. 2 × 10-5
B. 4 × 10-6
C. 5 × 10-5
D. 1 × 10-6
E. 1 × 10-5

47
29. Cara paling tepat untuk membuktikan larutan natrium hidroksida bersifat basa
adalah…
A. Mencicipinya, apabila terasa pahit seperti basa
B. Mencampur dengan cuka, apanila terbentuknya gelembung gas seperti basa
C. Mencampur dengan air jeruk nipis, apabila terbentuk garam dapur berarti basa
D. Menguji dengan kertas lakmus merah, apabila berubah warna menjadi biru
berarti basa
E. Menguji dengan kertas lakmus biru, apabila berubah warna menjadi merah
berarti basa

30. Sebanyak 0,3542 gram sampel padatan Natrium Karbonat (Na2CO3)


dilarutkan dalam air dan dititrasi dengan 30,32 mL asam klorida. Maka
konsentrasi asam klorida tersebut adalah ... (Ar Na=23 ,Ar O= 16,dan Ar C =
12)
A. 0,115 mmol/ mL
B. 0,2204 mmol/ mL
C. 0,450 mmol/ mL
D. 0,500 mmol/ mL
E. 0,976 mmol/ Ml

31. Derajat keasaman dari larutan 100 ml H2SO4 0,02 M adalah . . . .

A. – log 4

B. + log 4

C. 2 + log 2

D. 12 + log 4

48
E. 12

32. Suatu larutan diuji menggunakan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Pada saat diuji dengan kertas lakmus merah, warna kertas lakmus merah tetap
merah dan ketika diuji dengan kertas lakmus biru warnanya tetap biru. Pernyataan
yang tepat mengenai larutan tersebut adalah....
A. Larutan bersifat asam
B. Larutan bersifat netral
C. pH larutan lebih dari 7
D. hanya mengandung ion hidrogen
E. mempunyai sifat licin di kulit

33. Perhatikan senyawa berikut.

I. H3PO4
II. H2SO3
III. HClO3
IV. HClO4
Pasangan yang merupakan asam kuat adalah....
A. I dan II
B. I dan III
C. I dan IV
D. II dan III
E. III dan IV

34. Jika larutan KOH dan Mg(OH)2 mempunyai konsentrasi yang sama, maka
perbandingan konsentrasi OH pada KOH dan Mg(OH)2 adalah...
A. 1 : 1

49
B. 1 : 2
C. 2 : 1
D. 2 : 3
E. 3 : 2

35. Jika konsentrasi H2SO4 0,1 M, maka konsentrasi ion H+ adalah....

A. Dua kali konsentrasi H2SO4


B. Setengah kali konsentrasi H2SO4
C. Sama dengan konsentrasi H2SO4
D. Seperempat kali H2SO4
E. Empat kali konsentrasi H2SO4

36. Harga pH larutan 100 mL H2S 0,1 M adalah….. (Ka1 = 1,0 × 10-7 dan Ka2 = 1,0
× 10-14 )
A. 5
B. 4
C. 4,5
D. 6
E. 7

37. Larutan yang mempunyai pH lebih besar dari 7 adalah . . . .


A. Gula

B. Alkohol

C. Amoniak

D. Asam nitrat
E. Asam klorida

50
38. Berikut data hasil titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH 0,1 M

Percobaa Volume Volume


n NaOH HCl
(mL) (mL)
1 30 32
2 30 33
3 30 34
Konsentrasi larutan HCl adalah . . ..
A. 0,075 M
B. 0,090 M
C. 0,100 M
D. 0,130 M
E. 0,139 M

39. Kapur tohor, Ca(OH)2, digunakan untuk menetralkan air danau yang menjadi
asam karena hujan asam. Apabila penyebab keasaman berupa asam sulfat dan pH
air danau adalah 4, maka ton kapur tohor mati diperlukan untuk menetralkan air
danau sebanyak 1 juta m3 adalah…..(Ar Ca = 40, O = 16, dan H = 1)
A. 2,7 ton
B. 3,4 ton
C. 3,7 ton
D. 4 ton
E. 5 ton

40. Besarnya pH larutan 0,74 gram Ca(OH)2 (Ar Ca= 40, O=16 dan H = 1) dalam
500 mL larutan adalah . . ..
a. 2 – log 4
b. 2 + log 4

51
c. 11 + log 2
d. 12 + log 4
e. 12 −¿ log 4

41. Jika diketahui tetapan ionisasi H2S 0,001 M adalah 1 × 10-5 , maka pH 2 mL
larutan tersebut adalah . . ..
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7
F.

42. Larutan suatu asam lemah HZ 0,5 M mempunyai pH = 4 – log 5, maka


konstanta asam HZ adalah....
A. 5 x 10-5
B. 5 x 10-6
C. 2 x 10-6
D. 2 x 10-7
E. 5 x 10-7

43. Sebanyak 0,1725 mol asam laktat dilarutkan dalam air hingga volme menjadi
500 mL. Jika diketahui tetapan kesetimbangan asam laktat adalah 1,38 x 10 -4.
Maka derajat ionisasi asam tersebut adalah...
A. 2%
B. 5%
C. 9%
D. 12%
E. 20%

52
44. Dalam suatu wadah diketahui konsentrasi larutan NH4OH 5 x 10-3 M. derajat
ionisasi larutan tersebut jika diketahui Kb = 1,8 x 10-5 adalah . . ..
A. 3 %
B. 6 %
C. 9 %
D. 12 %
E. 15 %

45. Salah satu senyawa basa yang digunakan untuk bahan obat maag adalah ...

A. Seng hidroksida
B. Ammonium hidroksida
C. Magnesium hidroksida
D. Kalsium hidroksida
E. Aluminium hidroksida

46. Suatu larutan basa lemah memiliki konsentrasi 0,4 M. Bila tetapan ionisasi
basa lemah tersebut 10-5, maka pH larutan tersebut adalah...
A. 3 – log 2
B. 3
C. 11 + log 2
D. 3 + log 2
E. 2 – log 3

47. Tetapan disosiasi suatu asam berbasa satu adalah 10 -5


. Jika suatu larutan asam
mempunyai pH = 4. Maka konsentrasinya adalah...
A. 10-1

53
B. 10 -2
C. 10-3
D. 10-4
E. 10-5

48. 6 gram Kalsium (Ar Ca= 40) dimasukkan ke dalam air sehingga volumenya
mencapai 500 ml, maka pH larutan yang terbentuk adalah …..
a. 4 – log 5
b. 6 + log 6
c. 9 – log 5
d. 11 + log 5
e. 13 + log 6

49. Jika diketahui massa jenis HCl pekat 1,015 kg/L dan massanya 32%, (Mr HCl
= 36,5). Maka untuk memperoleh 1020 ml larutan HCl 0,125 M diperlukan HCl
pekat sebanyak...
A. 12,651 ml
B. 13,427 ml
C. 14,327 ml
D. 15,625 ml
E. 17,216 ml

50. Dibawah ini yang merupakan manfaat reaksi penetralan adalah…

A. Penggunaan sabun cuci


B. Rambut banyak ketombe dinetralkan dengan sampo
C. Pada saat sakit perut menggunakan salah satu obat sakit perut

54
D. Produksi Asam lambung yang berlebihan dapat dinetralkan dengan
menggunakan senyawa Mg(OH)2
E. Penetralan asam cuka pekat oleh air

55
Essay
1. Sebanyak 2 L larutan CH3COOH mempunyai pH = 4 - log 3, maka berapakah
mol larutan tersebut? (diketahui Ka CH3COOH = 1,0 x 10-5)
2. Suatu senyawa basa kuat bervalensi satu sebanyak 2,52 gram dilarutkan dalam air
sampai 500 mL. Jika pH larutan yang terjadi sebesar 12 + log 9, tentukan massa
molekul relatif senyawa basa tersebut!
3. Perhatikan tabel berikut!
Indikator Trayek Warna
Phenolftalein 8,3 – 10 Tak berwarna – pink
Apakah warna yang dihasilkan jika 2 larutan masing-masing NH 3 0,05 M dan
NaOH1 x 10-4 M diteteskan Phenolftalein ? ( Ka NH3 = 1,8 x 10-5 )
4. Sebanyak 25,0 mL larutan HCl 0,100 M dititrasi dengan NaOH. Maka hitunglah
pH larutan setelah penambahan 10,0 mL NaOH 0,100 M ?
5. Sebanyak x gr Sr(OH)2 dilarutkan dalam air hingga volumenya 500 ml. Jika larutan
tersebut mempunyai pH = 13 + log 8,5 , maka berapakah harga x ? (Ar Sr = 88 ,Ar
O= 16,dan Ar H= 1)

56
3.3 Glosarium
Asam (Bronsted-Lowry), ion atau molekul yang dalam larutan berperan sebagai
proton donor (pemberi H+) kepada suatu molekul atau ion
Asam Kuat, senyawa asam yang dianggap terionisasi sempurna dalam larutanya
Asam Lemah, senyawa asam yang dianggap terionisasi sebagian dalam
larutannya
Asam Lewis, spesi yang mampu menerima pasangan elektron atau akeptor
pasangan elektron dari spesi lain
Asam poliprotik, asam yang dalam larutannya dapat melepaskan lebih dari satu
ion H+ misalnya H2CO3 , H3PO4 dan H2S
Basa (Bronsted-Lowry), ion atau molekul yang dalam larutan berperan sebagai
proton akseptro (penerima H+) dari suatu molekul atau ion
Basa Kuat, senyawa basa yang dianggap terionisasi sempurna dalam larutannya
Basa Lemah, senyawa basa yang dianggap terionisasi sebagian dalam larutannya
Basa Lewis, spesi yang dapat memberikan pasangan elektron kepada spesi lain
atau donor pasangan elektron
Indikator asam basa, zat yang dapat berbeda warna jika berada dalam
lingkungan asam atau lingkungan basa.
Netralisasi, jika larutan asam dan larutan basa dicampur dengan perbandingan
yang tepat,sifat asam dan sifat basa kedua larutan itu akan saling
meniadakan.
pH, besaran untuk menentukan tingkat/derajat keasaman suatu larutan
Proton, ion hidrogen (H+)
Titik akhir titrasi, jumlah volume larutan penitrasi (titer) yang diperoleh pada
saat titrasi harus dihentikan yang ditandai dengan perubahan warna
indicator
Titik ekuivalen, jumlah volume larutan penitrasi yang tepat habis dengan
volume larutan yang dititrasi yang dihitung secara teoritis
Titrasi, suatu prosedur yang bertujuan untuk menentukan banyaknya suatu
larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui agar tepat habis bereaksi
dengan sejumlah larutan yang dianalisis

53
3.4 Miskonsepsi
Penerbit
Pembahasan
Erlanga Bumi Aksara Yudhistira Yrama Widya
Asam dan Asam adalah Asam adalah Asam adalah Asam
basa menurut zat yang jika zat-zat yang zat yang jika merupakan
Arrhenius dilarutkan dapat dilarutkan senyawa netral
dalam air akan melepaskan dalam air akan yang terurai
menghasilkan ion hidrogen menghasilkan dalam air
ion H+, (H+) jika ion H+, menghasilkan
sedangkan dilarutkan di sedangkan ion H+
basa adalah zat dalam air atau basa adalah zat sedangkan
yang jika zat yang dapat yang jika basa
dilarutkan memperbesar dilarutkan merupakan
dalam air akan konsentrasi dalam air akan senyawa netral
menghasilkam ion H+ . Basa menghasilkam yang terurai
ion OH- didefinisikan ion OH- dalam air
sebagai zat-zat menghasilkan
dalam air ion OH-
menghasilkan
ion OH- atau
zat yang dapat
memperbesar
konsentrasi
ion OH- dalam
air.
Alasan Pengertian teori asam dan basa menurut Arrhenius yang paling
tepat ialah bersumber dari buku Unggul Sudarmo, 2013 dan
yudistira sedangkan pada buku Yrama widya penggunakan kata
“senyawa netral” tidaklah tepat sehingga makna dari asam dan
basa menjadi ambigu.
Asam dan Asam adalah Asam adalah Asam adalah Asam adalah
basa menurut spesi yang spesi molekul atau spesi yang

54
Bronsted- berperan bertindak ion yang akan
Lowry sebagai donor sebagai donor memberikan memberikan
proton proton kepada proton (donor proton kepada
( pemberi suatu spesi proton), yaitu suatu spesi
proton atau H+ yang lain. H+. Basa yang lain.
) kepada suatu Sedangkan adalah molekul Sedangkan
spesi yang basa atau ion yang basa
lain. merupakan menerima merupakan
Sedangkan spesi yang proton spesi yang
basa bertindak (akseptor bertindak
merupakan sebagai proton) sebagai
spesi yang penerima penerima
bertindak proton. proton.
sebagai proton
akseptor.
Asam dan asam lewis Asam adalah Asam adalah Asam adalah
Basa menurut adalah suatu senyawa yang senyawa yang akseptor
Lewis senyawa yang dapat dapat pasangan
mampu menerima menerima electron dan
menerima pasangan pasangan basa adalah
pasangan elektron dari elektron, donor
elektron dari senyawa lain sebaliknya pasangan
senyawa lain, sehingga basa adalah electron
atau akseptor membentuk senyawa yang
pasangan ikatan kovalen dapat
elektron koordinasi. memberikan
sedangkan Basa adalah pasangan
basa lewis senyawa yang elektron.
adalah dapat
senyawa yang memberi
dapat pasangan

55
memberikan elektron
pasangan
elektron
kepada
senyawa lain
atau donor
pasangan
elektron
Indikator suatu zat yang Zat warna Zat warna Tidak
mempunyai yang warna yang warna dijelaskan
warna tertentu nya berbeda nya berbeda
pada pH jika berada jika berada
tertentu. dalam kondisi dalam kondisi
asam dan basa asam dan basa
Alasan : Karena pengertian indicator asam basa yang dijelaskan lebih
lengkap pada buku bumi aksara dan yudistira dibandingkan buku
lainnya, dan pada buku yrama widya tidak menjelaskan pengertian
indikator asam basa melainkan hanya menjelaskan alat yang bisa
digunakan untuk indikator asam basa.
Jenis-jenis terdapat Indikator yang Indikator asam Indikator yang
indikator indikator biasa basa yang digunakan
yang universal ada digunakan biasa kertas lakmus
digunakan yang untuk digunakan dan larutan
berbentuk identifikasi dilaboratorium indikator asam
larutan atau asam basa adalah kertas basa
kertas(stik) adalah kertas lakmus
yang lakmus,
dilengkapi larutan
dengan warna indikator asam
ph-nya. basa dan
indikator
alami.

56
Alasan: Pada buku Yudistira jenis-jenis indikator asam basa lebih
dijelaskan secara terperinci dan cukup lengkap dibandingkan buku
lain. Sedangkan pada buku bumi aksara penjelaskan indicator yang
digunakan tidak banyak dijelaskan.
Asam Kuat Asam yang Asam yang Asam yang Tidak
dianggap dalam larutan mengalami dijelaskan
terionisasi banyak reaksi ionisasi
sempurna menghasilkan sempurna
dalam ion H+
larutannya
Alasan Pengertian dari asam kuat diambil dari buku bumi aksara dan
unggul sudarmo. Pada buku Yrama Widya, pengertian dari asam
kuat tidak dijelaskan, melainkan hanya menjelaskan pengertian
dari larutan asam kuat dan larutan basa kuat.
Asam Lemah Asam yang Asam yang Asam yang Tidak
didalam sedikit terionisasi dijelaskan
larutannya menghasilkan sebagian
hanya sedikit ion H+ dalam
terionisasi atau larutannya
mempunyai
derajat ionisasi
yang kecil
Alasan Pengertian asam dan basa kuat yang dijelaskan dalam buku
Erlangga cukup lengkap dari buku lain, dan turut menjelaskan
pengertian asam lemah dilihat dari derajat ionisasinya
Basa Kuat Basa yang Tidak Tidak Basa Kuat
didalam dijelaskan dijelaskan adalah larutan
larutan nya basa dengan
dianggap zat terlarut
terionisasi yang terurai
sempurna sempurna
menghasilkan

57
satu ion OH-
permolekulnya
dalam air
Basa Lemah basa lemah Tidak Basa yang Tidak
hanya sedikit dijelaskan terionisasi dijelaskan
mengalami sebagian
ionisasi dalam
larutannya
Alasan Pengertian basa kuat dan basa lemah cukup lengkap di dalam buku
erlangga
Larutan asam Asam yang Tidak Asam yang Tidak
poliprotik dalam dijelaskan menghasilkan dijelaskan
larutannya lebih dari satu
dapat ion hydrogen
melepaskan dalam
lebih dari satu larutannya
ion H+
Alasan Penjelasan larutan asam poliprotik pada kedua buku sama dan
tidak terletak perbedaan yang signifikan
Reaksi Reaksi antara Jika larutan Jika asam Tidak
netralisasi asam dengan asam dan bereaksi dijelaskan
asam basa larutan basa larutan basa dengan basa,
untuk dicampur ion-ion ini
membentuk dengan akan saling
larutan yang perbandingan menetralkan
bersifat netral yang
tepat,sifat
asam dan sifat
basa kedua
larutan itu
akan saling
meniadakan.
Alasan Pengertian reaksi netralisasi lebih dijelaskan dalam buku bumi

58
aksara dan yudhistira dengan contoh dibandingkan buku yang lain.
Penerapan Tidak Sengatan Tidak Tidak
reaksi asam dijelaskan serangga, dijelaskan dijelaskan
basa meningkatkan
kesuburan
tanah
Titrasi asam prosedur yang Tidak Penambahan Tidak
basa bertujuan untuk dijelaskan larutan baku dijelaskan
menentukan atau larutan
banyaknya yang telah
suatu larutan diketahui
dengan konsentrasinya
konsentrasi dengan
yang telah bantuan
diketahui agar indicator
tepat habis
bereaksi
dengan
sejumlah
larutan yang
dianalisis
Alasan : Buku erlangga lebih menjelaskan pengertian titrasi secara lengkap
dibandingan buku lainnya

3.5 Soal-Soal Sulit


1. Suatu cuplikan obat penghilang rasa nyeri dianalisis kandungan aspirinnya,
yaitu asam monoprotik HC9H7O4, dengan titrasi oleh suatu basa. Dalam titrasi,
untuk menetralkan 1 g cuplikan obat diperlukan 38,89 mL NaOH 0,1 M untuk
mencapai titik akhir. Maka tentukanlah persentase massa aspirin dalam obat
tersebut?

59
2. Sejumlah H2S dialirkan ke dalam 500 mL, air membentuk larutan dengan
konsentrasi 0,1 M dan terurai menurut persamaan reaksi yang berlangsung dengan
tahap berikut:

Hitunglah harga pH dari larutan asam H2S tersebut? (Ar H = l; S = 32)

3. Sebanyak 500 mL larutan H2SO4 yang harga pH-nya 2 – log 2 dicampurkan


dengan 500 mL larutan KOH yang pH-nya 13.

a. Tentukan konsentrasi H2SO4 dan KOH sebelum dicampur!


b. Berapakah harga pH campuran tersebut?

60
DAFTAR PUSTAKA

A Haris Watoni, Dini Kurniawati dan Meta Juniastri, 2016. Kimia untuk Siswa
SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam.
Yrama Widya. Bandung

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

El Sair, Roman. 2010. Fundamentals of Chemistry Part 2. University of Brighton.


United Kingdom.

Ernavita dan Tine Maria Kuswati. 2016. Konsep dan Penerapan Kimia SMA/MA
Kelas XI Kelompok Peminatan MIPA. Bumi Aksara. Jakarta
Maryono. 2017. Kimia 2 Untuk SMA Kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu
Alam. Quadra. Jakarta

Muchtaridi. 2017. Kimia SMA Kelas XI. Yudisthira. Jakarta.

Nurhalimah Umiyati dan Haryono. 2014. Kimia Peminatan Matematikan dan


Ilmu-Ilmu Alam untuk SMA/MA Kelas XI. CV Mediatama. Surakarta.

Pitzer, Edward W. 2014. Introductory Chemistry. Bookboon. USA

Scholz, Fritz dan Heike Kahlert. 2019. Chemical Equilibria in Analytical


Chemistry . Springer Nature Switzerland

Unggul Sudarmo. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan


dan Matematika dan Ilmu Alam. Erlangga. Jakarta.

Unggul Sudarmo. 2017. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan


dan Matematika dan Ilmu Alam. Erlangga. Jakarta.

61
LAMPIRAN
A. Pembahasan Uji Kompetensi 1.1
Berdasarkan definisi asam basa menurut Arrhenius, maka:
a. NaOH adalah basa karena di dalam air dapat larut menghasilkan ion OH-
(NaOH → Na+ + OH- )
b. H2SO4 adalah asam karena di dalam air dapat larut menghasilkan ion H+
(H2SO4 → 2H+ + SO4 2- )
c. HCl adalah asam karena di dalam air dapat larut menghasilkan ion H+
(HCl → H+ + Cl- )
d. Ca(OH)2 adalah basa karena di dalam air dapat larut menghasilkan ion
OH-
(Ca(OH)2 → Ca2+ + 2OH- )
B. Pembahasan Uji Kompetensi 1.2
Menurut Bronsted-Lowry:
 Asam: Spesi yang mendonorkan proton. Sisa asam tersebut mempunyai
kemampuan untuk menerima proton atau bertindak sebagai basa, sisa asam
ini disebut basa konjugasi dari asam semula.
 Basa: Spesi yang menerima proton. Sisa basa tersebut mempunyai
kemampuan untuk melepas proton atau bertindak sebagai asam, sisa basa ini
disebut asam konjugasi dari basa semula.
C. Pembahasan Uji Kompetensi 1.3

D. Pembahasan Uji Kompetensi 1.4

sampel 1

3,1 3,8 6,0


Sampel 2

62
4,4 5,4 6,0

E. Pembahasan Uji Kompetensi 1.5


b. Asam kuat adalah asam yang dianggap terionisasi sempurma dalam
larutannya atau asam yang dalam larutan banyak menghasilkan ion H +
,sedangkan asam yang sedikit menghasilkan ion H+ disebut asam lemah
atau asam yang di dalam larutannya hanya sedikit terionisasi atau
mempunyai derajat ionisasi yang kecil.
c. Basa kuat adalah basa yang dalam larutan banyak menghasilkan ion OH -
disebut juga basa kuat, sedangkan yang sedikit mengahasilkan ion OH -
disebut basa lemah. Basa kuat terion hampir sempurna, sedangkan basa
lemah terion tidak sempurna.
F. Pembahasan Uji Kompetensi 1.6

Diketahui : [H+] = 0,001 M = 1×10−3


[CH3COOH] = 0,1 mol/L
Ditanya : Ka…?
CH3COOH(aq) ⇌ H+(aq) + CH3COO-(aq)
Ka = ¿ ¿
Berdasarkan reaksi [H+] = [CH3] maka,
Ka = ¿ ¿ ¿ = ¿ ¿ = 1 ×10−5
G. Pembahasan Uji Kompetensi 1.7

[OH-] = b x Mb
= 1 x 0,2 M
= 0,2 M
H. Pembahasan Uji Kompetensi 1.8

NH3 (g) + H2O (l) → NH4OH (aq)

0,4 mol
[NH4OH] = = 0,4 M
1liter
a. [OH-] = √ Kb x Mb
= √ 10−5 x 0,4

63
= √ 4 x 10−6

= 2 x 10-3

Kb
b. α =
Mb√
10−5
=

4 x 10−1
= 5 x 10-1
I. Pembahasan Uji Kompetensi 1.9
H2CO3 adalah asam polivalen atau asam yang bervalensi banyak. Asam valensi
dua mengion dalam tiga tahap dan asam valensi tiga mengion dalam empat tahap.
H2CO3 memiliki valensi dua dan akan mengion dalam tiga tahap. Hal ini
menghasilkan dua Ka, yaitu Ka1dan Ka2. Untuk menentukan pH larutan asam
polivalen dapat dihitung dengan menggunakan Ka1.
H+ = √ K a 1 × M
= √ 4,2 ×10−7 × 0,16
= 2,592 × 10-4
pH = - log [H+]
= - log 2,592 × 10-4
= 4 – log 2,592 atau 3,586

J. Pembahasan Uji Kompetensi 1.10

H+ = √ K a 1 × M
10-2 = √ Ka× 10−1
Ka = 10-3

K. Pembahasan Uji Kompetensi 1.11

64
L. Pembahasan Uji Kompetensi 1.12

V1 x a x M1) + (V2 x b x M2) = (V3 x c x M3) + (V4 x d x M3 )


(100 x 1 x 0,5 ) + (50 x 2 x 0,01 ) = (200 x 2 x 0,05) + (0,5 x 1 x V4 )
(50) + (1 ) = (20) + ( 0,5 V4)
(51) = (20) + ( 0,5 V4)
(0,5 V4) = (51 – 20)
0,5 V4 = 31
V4 = 62 mL

65

Anda mungkin juga menyukai