MODUL 01
REAKSI-REAKSI KIMIA
NIM : 16322096
Kelompok :I
Shift : P-2.3
2022
REAKSI-REAKSI KIMIA
I. Tujuan Percobaan
1. Menentukan kespontanan reaksi oksidasi logam Mg,Zn,Cu secara pengamatan
kualitatif
2. Menentukan pengaruh jenis anion terhadap kelarutan garam dengan kation
Pb2+
3. Membandingkan reaksi pada fasa padat dan fasa larutam secara kualitatif
4. Menentukan pengaruh kekuatan basa terhadap perubahan warna indikator
5. Menentukan kestabilan ion promat dan dipromat dalam larutan asam atau basa
6. Menentukan pengaruh KI terhadap reaksi dekomposisi H2O2
7. Membandingkan reaksi reduksi KMnO4 dengan reduktor Fe dan H2C2O4
Reaksi kimia adalah suatu proses perubahan suatu senyawa kimia menjadi senyawa
kimia baru. pengertian lainnya adalah : proses perubahan atom atom dalam suatu senyawa
menjadi senyawa lainnya jika direaksikan dengan senyawa atau molekul lainnya. suatu
reaksi dapat dikatakan reaksi kimia jika terdapat beberapa perubahan kimia dan
menghasilkan suatu produk baru.
Secara umum reaksi kimia dikelompokkan menjadi dua yaitu : reaksi asam basa dan
reaksi redoks (reduksi-oksidasi).Reaksi asam basa adalah reaksi penetralan dimana suatu
senyawa asam akan direaksikan dengan senyawa basa sehingga menghasilkan senyawa
yang bersifat netral. sedangkan Reaksi reduksi oksidasi adalah reaksi yang melibatkan
perubahan bilangan oksidasi (transfer elektron) dari suatu senyawa dimana terdapat
senyawa yang mengalami oksidasi (reduktor) dan senyawa yang mengalami reduksi
(oksidator).Adapun contoh beberapa reaksi kimia :
i. Reaksi Asam Basa
Hcl(aq) + NaoH(aq) → NaCl(s) + H2O(l)
ii. Reaksi Redoks
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(q)
Bahan :
1.Larutan CuSO4 0,1 M 11.NH3 0,1 M
2.HCl 0,1 M 12.HC2H3O2 0,1 M
3.AgNO3 0,1 M 13. H2 O2 3%
4.Pb(NO3)2 0,1 M 14.Padatan CuSO ,KI
5.KMnO4 0,03 M 15. Logam Mg
6.H2C2O4 0,1 M 16.Cu
7.Fe (II) 0,1 M 17.Zn
8.H2SO4 2M 18.K2Cr2O7 0,1 M
9.NaC2H3O2 0,1 M 19.HCl 1M
10.KI 0,1 M 20 NaOH 1 M
Bagian 3: Reaksi Reduksi Ion Cu2+ Dalam Fasa Padat & Larutan
1. Siapkan 4 tabung reaksi. Tabung 1& 2: masing-masing diisi dengan sesedikit
mungkin padatan CuSO4.5H2O. Kemudian masing-masingtabung diberi label
A dan B. Tabung 3 & 4: masing-masing diisi dengan sesedikit mungkin
padatan KI. Kemudian masingmasingtabung diberi label C dan D.
2. Padatan yang terdapat pada tabung A dituangkan ke dalam tabung C,
kemudian diamati perubahan yang terjadi.
3. Kedalam masing-masing tabung B dan D tambahkan 2 mL air dan kemudian
diaduk sampai padatan larut seluruhnya. Larutan tabung B dituangkan ke
dalam larutan tabung D, amati perubahan yang terjadi.
4. Berdasarkan hasil pengamatan tahap b dan c, apa perbedaan reaksi dalam fasa
padat (tahap b) dengan fasa larutan (tahap c) ?
5. Tuliskan persamaan reaksi untuk masing-masing reaksi tersebut.
Reaksi akan terjadi secara spontan apabila spesi yang mengalami reduksi memiliki
E0 yang lebih positif dari pada spesi yang teroksidasi.
Reaksi 1
CuSO4(s) + Mg(s) → MgSO4(Aq) + Cu(s)
R : Cu2+ + 2e- → Cu E0 Cu2+/Cu = 0,337 v
O : Mg → Mg2+ + 2e- E0 Mg2+/Mg = -2,372 v
Reaksi 2
2HCl (aq) +Zn(s) →ZnCl2(aq) + H2(g)
R : 2H+ + 2e- → H2 E0 = 0,000 v
O : Zn → Zn2+ + 2e- E0 = -0,7618 v
Reaksi 3
2AgNO3(aq) + Cu(s) → Cu(NO3)2(aq) + 2Ag(s)
R : Ag+ + E- → Ag E0 = 0,7996 v
O : Cu- → Cu2+ + 2e- E0 = 0,337 v
Bagian 3 : Reaksi reduksi ion Cu2+ dalam fasa padatan dan larutan
K++2K2SO4+10H2O(I)
endapan hitam
2CuI(s) + I3-(aq)
coklat keruh
Reaksi 2
2CuSO4.5H2O(aq) +5KI(aq) → 2CuI(s) + I3-(aq) + K+(aq) + 2K2SO4(aq) + 10H2O
Reaksi diatas merupakan reaksi reduksi Cu yang ditunjukkan dengan
penurunan biloks Cu dari (+2) menjadi (+1).Reaksi diatas merupakan reaksi
dekomposisi yang menguraikan senyawa kompleks menjadi unsur sederhana.
Kesimpulan bagian 2
Kedua reaksi memiliki perbedaan pada fasa reaktan yang menyebabkan reaksi
1 lebih mudah bereaksi karena memiliki fasa larutan. Kedua reaksi merupakan
reaksi reduksi Cu dan merupakan reaksi dekomposisi.
Pada percobaan II, K2Cr2O7 yang ditambahkan NaOH akan berubah warna
menjadi lebih terang dan ketika K2Cr2O7 ditambahkan dengan HCl warna akan tetap
seperti semula. Hal ini mewngidenntifikasikan bahwa Cr(VI) pada percobaan II
merupakan basa.
VI. Pembahasan
Pada Bagian I Reaksi akan berjalan spontan apabila spesi yang mengalami reduksi
memiliki E0 yang lebih positif daripada spesi yang teroksidasi.E0 reaksi > 0 akan
menyebabkan reaksi berjalan dengan spontan yang mengakibatkan padatan hitam dan
gelembung semakin banyak.Pada percobaan bagian I ketiga reaksi memiliki E0 reaksi > 0
sehingga ketiganya berjalan spontan. Bagian II pada percobaan ini,ion Pb 2+ direaksikan
dengan NaC2H3O2 dan KI 0,01M ditemukan endapan pada reaksi larutan tersebut dikarenakan
PbI2 memiliki kelarutan yang rendah yaitu 7,9 × 10-9 Bagian III
Pada percobaan bagian III kedua reaksi ini memiliki reaktan penyusun yang sama,namun
memiliki perbedaan fasa larutan lebih cepat menghasilkan produk,karena fasa larutan
memiliki partikel yang lebih kecil jika dibandingkan fasa padat.Kedua reaksi ini merupakan
reaksi reduksi Cu dan merupakan reaksi dekomposisi
Bagian IV Pada percobaan ini melibatkan basa kuat yaitu Ca(OH)2 dan basa lemah
(NH3).Reaksi yang melibatkan basa kuat akan membutuhkan spesi asam lebih banyak
sehingga warna campuran akhir berwarna putih keruh,sedangkan reaksi yang melibatkan basa
lemah akan membutuhkan spesi asam lebih sedikit sehingga akan lebih mudah untuk
mencapai pH < 8.Hal ini dibuktikan dengan warna campuran akhir yang melibatkan basa
lemah pada reaksi lebih cepat berubah menjadi warna semula yaitu putih bening.
Bagian V Pada percobaan bagian ini yaitu keseimbangan ion kromat (CrO 42-) dan
dikromat (CrC72-).Pada reaksi I,K2CrO4 yang ditambahkan HCl berubah warna menjadi lebih
gelap.Hal ini mengindikasikan bahwa Cr(VI) yang terlibat merupakan asam pada reaksi II,
K2C5O7 yang ditambahkan NaOH berubah warna menjadi lebih terang,hal ini
mengindikasikan bahwa Cr(VI) yang terlibat pada realsi II merupakan basa.
Bagian VI Pada percobaan bagian ini yaitu reaksi reduksi hydrogen peroksida
merupakan reaksi autoredoks dengan H2O2 merupakan oksidator dan sekaligus
reduktor.Dalam reaksi ini KI berperan sebagai katalis yang dapat mempercepat reaksi dan IO
berperan sebagai senyawa intermediet
Bagian VII Pada percobaan bagian VII yaitu reaksi reduksi kalium permanganat yang
melibatkan H2SO4 sebagai larutan yang dapat merubah reaksi menjadi sangat asam dan
mencegah pembentukan MnO2 (padatan coklat).Dalam suasana asam ,spesi Mn 2+ merupakan
spesi yang paling stabil sehingga reaksi redoks yang terjadi cenderung menghasilkan spesi
Mn2+ merupakan spesi yang paling stabil sehingga reaksi redoks yang terjadi cenderung
menghasilkan spesi Mn2+
VII. Kesimpulan
Pada bagian IV Reaksi yang melibatan basa lemah akan lebih mudah mencapai pH<8,2
jika dibandingkan dengan reaksi yang melibatkan basa kuat,sehingga campuran basa
Pada reaksi I Cr (VI) yang terlibat merupakan asam,sedangkan pada reaksi II Cr (VI) yang
terlibat merupakan basa.
Kecepatan reaksi Fe2+ > kecepatan reaksi H2C2O4.Hal ini, terjadi karena kebutuhan MnO4-
pada reaksi Fe2+ lebih sedikit dari adanya penataan ulang ikatan kimia pada reaksi H2C2O4.
Konsentrasi HCl : 2M
Volume HCl : 25 ml
Konsentrasi NaOH : 2M
Volume NaOH : 25 ml
T akhir campuran : 36 °C