KIMIA ORGANIK
Cakupan Materi
16.1 Penulisan Molekul Organik
16.2 Hidrokarbon
16.3 Hidrokarbon Asiklik
16.4 Hidrokarbon Siklik
16.5 Alkohol dan Eter
16.6 Aldehida dan Keton
16.7 Asam Karboksilat dan Ester
16.8 Amina
16.9 Tatanama Senyawa Organik
Ketika Scott dan Jennifer datang lebih awal untuk kelas kimia, mereka
menemukan tugas tertulis di papan : Identifikasilah sebuah molekul yang
mengandung sedikitnya delapan atom yang penting bagi pekerjaan yang ingin
Anda raih di kemudian hari. Jelaskan bagaimana molekul tersebut berhubungan
dengan pekerjaan Anda. Gambarkan struktur molekulnya dan jelaskan bagaimana
strukturnya dapat menentukan suatu sifat yang membuat molekul tersebut menjadi
penting. Siswa lain pun mulai berdatangan, Scott dan Jennifer menempati kursi
masing-masing dan mulai mendiskusikan rencana pekerjaan yang akan mereka
geluti kelak serta molekul penting yang berperan di bidang perkerjaan tersebut.
Scott, seorang ahli ilmu lingkungan, tertarik pada bahan bakar mesin yang
efisien, sehingga ia berpikir bahwa senyawa oktana merupakan pilihan yang
paling tepat baginya. Dia mengetahui bahwa angka oktan yang merupakan standar
untuk menentukan kualitas bensin, tetapi tidak setelah ia membaca beberapa buku.
Dari hasil membacanya, dia mengetahui bahwa oktana, C8H18, memiliki beberapa
kemungkinan struktur, diantaranya :
Mentol juga digunakan dalam anestesi lokal, seperti obat batuk, salep nyeri otot,
dan krim antigatal. Zat ini juga digunakan dalam losion pencukur dan penyegar
kulit. Untuk semua jenis penggunaan tersebut, mentol berperan sebagai pemberi
sensasi dingin. Jennifer menduga bahwa reseptor-reseptor pada membran sel di
bagian mulut, tenggorokan, dan kulit menyerap molekul mentol dan menghasilkan
impuls-impuls saraf. Jika hal tersebut benar, maka ukuran, bentuk, dan polaritas
molekul mentol harus benar-benar memiliki ukuran yang tepat untuk dapat
berinteraksi dengan reseptor, demikian alasan yang dikemukakan Jennifer. Dari
hasil membaca lebih lanjut ternyata membuktikan bahwa pendapatnya benar.
Meskipun mekanisme reaksinya tidak dapat benar-benar dipahami, bukti
penelitian menunjukkan bahwa mentol mengubah temperatur reseptor sehingga
menstimulus otak dimana telah terjadi kontak antara sesuatu yang dingin dengan
reseptor-reseptor saraf.
Omar berkeinginan menjadi seorang apoteker. Dia memilih aspirin, C9H8O4
sebagai molekul yang berperan di bidang tersebut. Berikut merupakan struktur
aspirin yang ia temukan melalui studi literatur. Aspirin disebut juga sebagai asam
asetilsalisilat.
Menurut
yang
dipelajari
Omar,
aspirin
menghambat
aktivitas
enzim
Molekul cis-retinal memiliki dua atom hidrogen di sisi yang sama pada salah satu
karbon-karbon ikatan rangkap, sedangkan trans-retinal memiliki dua atom
hidrogen pada sisi ikatan rangkap yang berlawanan. Perbedaan struktur ini
menyebabkan perbedaan bentuk, seperti yang terlihat dalam model molekul.
Gugus CHO pada ujung molekul bersifat cukup reaktif. Hal ini memungkinkan
molekul cis-retinal untuk berubah menjadi molekul opsin, sebuah protein dalam
sel batang dan sel kerucut mata. Hasilnya berupa molekul yang disebut rodopsin
(Gambar 16.1).
Gambar 16.1 Proses penglihatan tergantung pada perubahan cis-retinal menjadi trans-retinal dan
sebaliknya. Penyerapan cahaya menyebabkan pemutusan ikatan dan menyebabkan
terjadinya perubahan molekul retinal.
hanya karena
Bentuk dan struktur amfetamin mirip dengan norepinefrin, suatu neurotransmiter alami yang membawa impuls-impuls saraf melewati celah antarneuron
dalam otak. Norepinefrin biasanya disimpan di dalam bagian ujung neuron sebelum dilepaskan dalam jumlah yang sesuai. Karena kemiripan strukturnya, amfetamin dapat menggantikan posisi norepinefrin pada rongga penyimpanannya.
Akibatnya, terlalu banyak molekul norepinefrin yang dilepaskan ke celah
antarneuron sehingga muncul respon emosional yang berlebihan.
Kegunaan
pengobatan untuk kegiatan olahraga dan
terapi fisik
bahan untuk melukis, untuk minyak cat
bahan pahatan
bahan makanan
teknik-teknik pengobatan
ilmu makanan
dietil eter
anestesi
PERTANYAAN PENUNTUN
16.1 Bagaimana kita menuliskan molekul organik untuk menggambarkan persamaan dan perbedaannya?
16.2 Apakah hidrokarbon itu, dan darimana asalnya?
16.3 Apakah hidrokarbon asiklik itu, dan bagaimana reaksinya?
16.4 Apakah hidrokarbon siklik itu, dan bagaimana reaksinya?
16.5 Bagaimana alkohol dan eter dibedakan dari alkana?
16.6 Apakah persamaan dan perbedaan antara aldehid dan keton?
16.7 Apakah perbedaan asam karboksilat dan ester dari senyawa organik
lainnya?
dalam
molekul C2H4
(c) dua ikatan rangkap, seperti ikatan atom pusat dalam molekul C3H4
(d) satu ikatan tunggal dan satu ikatan ganda tiga, seperti dalam molekul C2H2
Gugus fungsional senyawa ini adalah OH, yang merupakan ciri khas dari
golongan senyawa alkohol.
Ketika gugus fungsional mengalami reaksi, bagian molekul sisa biasanya
tetap utuh. Dalam reaksi-reaksi selanjutnya, rantai hidrokarbon dimana gugus
fungsional terikat sering tidak berubah, jadi untuk menyederhanakan bagian
hidrokarbon dari molekul yang tidak berubah tersebut disingkat sebagai R, dan
ditunjukkan bahwa rantai tersebut mengikat gugus fungsional. Jika terdapat dua
gugus hidrokarbon, gugus kedua dapat dinyatakan sebagai R. Sebagai contoh,
penulisan untuk semua jenis senyawa alkohol adalah ROH. Singkatan R me mungkinkan kita untuk mengabaikan rantai hidrokarbon dan berkonsentrasi pada
bagian lain dari molekul yang memberiikan banyak informasi tentang
karakteristik senyawa tersebut.
Berbagai macam molekul yang memiliki gugus-gugus fungsional yang berbeda ditunjukkan pada Tabel 16.1. Apa hubungan struktur-struktur tersebut dengan propana? Bagaimana peristiwa penggantian, penambahan, atau pengurangan
atom atau kelompok atom dapat membentuk struktur-struktur tersebut?
Model bola-pasak merupakan cara yang baik untuk menggambarkan
struktur molekul-molekul organik, namun penulisan dengan simbol dan model
lain juga memiliki kelebihan masing-masing. Sebagai contoh adalah propana,
suatu bahan bakar hidrokarbon, memiliki rumus molekul sederhana C3H8.
Senyawa ini memiliki tiga buah atom karbon yang saling berikatan membentuk
rantai, dengan atom hidrogen terikat pada setiap atom karbon dalam jumlah yang
sesuai sehingga karbon membentuk empat ikatan kovalen : CH 3CH2CH3. Rumus
struktur tersebut memberiikan lebih banyak informasi tentang propana
dibandingkan rumus molekulnya, karena rumus struktur tersebut menunjukkan
posisi terikatnya masing-masing atom secara berurutan. Butana, bahan bakar lain,
memiliki rumus molekul C4H10. Rumus struktur senyawa tersebut adalah
CH3CH2CH2CH3, atau dapat pula ditulis dalam bentuk rumus struktur
termampatkan, CH3(CH2)2CH3, dimana unit-unit identik dikelompokkan menjadi
satu kesatuan. Butana juga dapat digambarkan sebagai molekul isomernya,
dimana satu atom karbon mengikat tiga gugus CH 3 dan satu atom hidrogen.
Rumus struktur termampatkan untuk senyawa tersebut adalah CH3CH(CH3)CH3,
dimana bagian struktur di dalam tanda kurung terikat pada atom karbon
sebelumnya, dengan rumus struktur sebagai berikut :
H
H
H
H
H
Model bola-pasak
Rumus molekul
Rumus struktur
Rumus struktur termampatkan
: C8H18
:CH3CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH3
: CH3(CH2)6CH3
Struktur garis
(CH3)2CH(CH2)4CH3
Struktur garis merupakan cara yang paling tepat untuk menunjukkan
perbedaan dalam suatu isomer. Pada contoh ini, isomer pertama berupa rantai
lurus dengan delapan atom karbon, sementara isomer kedua, salah satu atom
karbon terikat pada atom karbon kedua dalam rantai yang terdiri dari tujuh atom
karbon.
Struktur garis juga membantu kita untuk lebih fokus pada gugus fungsional
dimana reaksi-reaksi kimia lebih sering terjadi. Struktur garis untuk molekul
mentol Jennifer adalah :
OH
Molekul tersebut berbentuk cincin atau siklik dari enam atom karbon yang saling
terhubung. Pada cincin ini terikat sebuah atom karbon, sebuah gugus OH
(menggantikan satu atom H dari cincin), dan sebuah rantai tiga atom karbon yang
dihubungkan dengan atom karbon pusat. Molekul mentol memiliki gugus
fungsional OH yang merupakan karakteristik dari golongan senyawa alkohol,
sehingga memiliki kemiripan sifat fisika dan kimia dengan alkohol lainnya.
Tabel 16.1 Gugus Fungsional dalam Molekul Organik
Golongan
Gugus
Senyawa
Fungsional
Contoh
Rumus Struktur
Model
Nama
Sifat
Bola-Pasak
Senyawa
Senyawa
bahan ba-
Alkana
CH3CH2CH3
propana
kar kompor
gas
bahan baku
Alkena
CH3CH=CH2
propena
propilena
(plastik)
Alkuna
CH3CCH
propuna
meledak di
udara
Golongan
Gugus
Senyawa
Fungsional
Contoh
Rumus Struktur
Alkohol
OH
Eter
CH3CH2CH2OCH3
Keton
Aldehida
Asam
karboksila
t
Ester
H3C
O
C
O
C
OH
O
C
CH3CH2CH2OH
Model
Nama
Sifat
Bola-Pasak
Senyawa
Senyawa
propanol
Memabukkan
obat bius
pelarut,
CH3
CH3CH2CHO
CH3CH2CO2H
CH3CH2CO2CH3
aseton
penghapus
kutek
propanal
asam
propanoat
metil
propanoat
Memiliki
efek bius
berbau dan
berasa,
keju Swiss
zat perasa,
essense
buah
berbau
Amina
CH3CH2CH2NH2
propilamin
amonia
menyengat
CONTOH 16.1
Menggambar Rumus Struktur dan Struktur Garis
Aisha mempelajari molekul amfetamin dengan menggunakan model bolapasak sebagai berikut. Gambarlah rumus struktur dan struktur garis dari molekul
tersebut !
Penyelesaian
Perhatikan model bola-pasak molekul diatas. Rumus struktur harus menunjukkan
setiap ikatan karbonkarbon, termasuk ikatan dengan atom hidrogen atau atom
lain yang terikat pada masing-masing atom karbon. Karena molekul mentol bukan
termasuk struktur rantai yang sederhana, kita dapat menggunakan garis untuk
menunjukkan ikatannya dan menunjukkan bagaimana atom-atom tersebut saling
terhubung :
H
H
C
C C
H C
C
H
H C N
H
H
C
H H
NH2
Untuk lebih memperjelas, simbol unsur untuk gugus NH2 tetap dicantumkan yang
merupakan karakteristik dari senyawa amina.
H
H
C
C
H
H
H
C
C
H
H
C
C
H H
H
C
C
H H
H
H
16.2 HIDROKARBON
Klasifikasi Senyawa Hidrokarbon
Hidrokarbon merupakan golongan utama dari senyawa organik dan
merupakan struktur dasar komponen dari sebagian besar golongan senyawa
organic lain. Hidrokarbon dapat dibedakan dari jenis ikatan karbon-karbon yang
dikandungnya dan bagaimana bentuk rantai karbonnya, apakah berupa rantai
terbuka atau cincin tertutup. Penggolongan hidrokarbon ditunjukkan pada Gambar
16.2.
ATJSH
LieIS
KdnI
UEauLKD
NkhILR
AJKI
Oe:JK
Kne
unA
hu
R
h
O
N
Gambar 16.2 Klasifikasi Senyawa Hidrokarbon
pada dua atom yang berdekatan. Suatu senyawa hidrokarbon dengan ikatan
terlokalisasi termasuk senyawa hidrokarbon alifatik.
Senyawa hidrokarbon jenuh hanya mengandung ikatan tunggal antar
atom-atom karbonnya. Semua atom karbon dikatakan jenuh karena atom-atom
tersebut mengikat empat atom yang lain, jumlah maksimum ikatan yang dapat
dibentuk oleh atom karbon. Contohnya adalah senyawa etana, CH3CH3, yang
termasuk golongan senyawa alkana. Alkana adalah suatu senyawa hidrokarbon
rantai lurus yang hanya mengandung karbon-karbon ikatan tunggal.
Dalam kimia organic, istilah jenuh dan tidak jenuh memiliki makna
berbeda dengan ketika kita menggambarkan konsentrasi larutan, tetapi duahal
tersebut sebenarnya berkaitan. Untuk berbagai jenis kasus, tidak jenuh
didefinisikan sebagai masih memiliki kemampuan untuk memperhatankan
kapasitasnya, baik untuk menerima sejumlah atom hidrogen (dalam molekul
organic) atau untuk melarutkan lebih banyak zat terlarut (dalam larutan).
Sedangkan jenuh berarti kemampuan untuk mempertahankan kapasitas tersebut
semuanya telah digunakan.
Senyawa hidrokarbon tidak jenuh mengandung satu atau lebih ikatan
rangkap atau ikatan ganda tiga antar atom-atom karbonnya. Molekul tersebut
dianggap tak jenuh karena dua atau lebih atom karbon tidak mengikat empat atom
yang lain. Senyawa hidrokarbon tidak jenuh dengan ikatan rangkap disebut
alkena, seperti pada senyawa H2C=CH2 (etena, disebut juga etilena). Sedangkan
senyawahidrokarbon tidak jenuh berikatan ganda tiga disebut alkuna, seperti pada
senyawa HCCH, (etuna, disebut juga asetilena).
Semua senyawa asiklik, hidrokarbon alifatik tersebut membentuk rantai
karbon terbuka, seperti misalnya pada propana, H 3CCH2CH3. Rantai karbon
tersebut masih memungkinkan untuk mengikat suatu rantai samping, atau cabang,
seperti pada senyawa 4-etilheptana :
CH2 CH3
H3C
H2C
CH2
H2C
CH2
dalam
benzena,
memungkinkan, yaitu :
C6H6,
memiliki
dua
struktur
resonansi
yang
Namun, tidak satu pun dari kedua gambar diatas yang mewakili struktur
sebenarnya. Sebaliknya, elektron ikatan rangkap dalam benzena terdelokalisasi
atau tersebar secara keseluruhan dalam semua bagian struktur cincin, menghasilkan ikatan molekul dengan panjang yang sama, dan tidak seperti ikatan rangkap
biasa, ikatan rangkap dalam senyawa aromatik cenderung memiliki reaktivitas
yang rendah. Dengan alasan tersebut, penulisan struktur lebih akurat jika digambarkan dengan sebuah lingkaran di dalam cincin karbon yang mengindikasikan
adanya ikatan rangkap terdelokalisasi.
atau
mirip telur busuk. Gas alam digunakan terutama untuk proses pemanasan dan
memasak.
Minyak mentah berupa cairan berwarna gelap, kental, dan berbau yang
terdiri dari sekitar 95% senyawa hidrokarbon. Zat ini harus dimurnikan terlebih
dahulu sebelum dapat digunakan. Proses pemurnian melibatkan beberapa langkah
dasar. Langkah pertama adalah proses destilasi bertingkat, yaitu proses pemisahan
minyak bumi menjadi fraksi-fraksinya berdasarkan perbedaan titik didih. Fraksifraksi tersebut dapat digunakan secara langsung, mengalami pemurnian lebih
lanjut, atau diubah menjadi produk lain yang lebih bermanfaat. Fraksi-fraksi yang
biasa diperoleh dari hasil pemurnian minyak bumi terangkum dalam Tabel 16.2.
Hidrokarbon yang mengandung 5 sampai 18 atom karbon umumnya
berwujud cair pada temperatur ruang. Sebagian besar hasil pengolahan senyawa
hidrokarbon yang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari juga berwujud cair.
Bensin terbuat dari fraksi hidrokarbon yang lebih ringan. Sedangkan minyak
tanah mengandung senyawa hidrokarbon yang sedikit lebih berat, dan minyak
pelumas mengandung hidrokarbon yang jauh lebih berat.
Tabel 16.2 Fraksi-fraksi Minyak Bumi
Nama Fraksi
Rentang Titik
Didih (oC)
Rentang Komposisi
Kegunaan
bahan bakar, bahan
Gas alam
< 20
CH4 C4H10
baku industri
petrokimia
Petroleum eter
2060
C5H12, C6H14
Nafta
60100
C6H14, C7H16
C4H10 C13H28,
Bensin
40220
Minyak tanah
Solar
175325
C8H18 C14H30
> 275
C12H26 C18H38
pelarut
pelarut, bahan baku
industri
bahan bakar kendaraan
bermotor
bahan bakar mesin
pemanas
bahan bakar diesel dan
mesin pemanas
Minyak pelumas
Paraffin
Aspal
tinggi,
> C18H38
cairan kental
tinggi,
titik leleh 5060
tinggi,
C23H48 C29H60
residu padat
pelumas mesin
industri lilin wax
bahan baku atap, aspal
jalan, reduktor
Perhatikan berbagai rentang titik didih pada Tabel 16.2. Mengapa senyawasenyawa hidrokarbon tersebut mendidih pada temperatur yang berbeda-beda ?
Hidrokarbon memiliki perbedaan sifat fisika akibat perbedaan jumlah dan susunan
atom karbon dalam senyawanya. Kekuatan gaya antarmolekul untuk menarik
molekul lain menyebabkan adanya perbedaan sifat. Misalnya, karena jumlah atom
karbon semakin bertambah, maka wujud fisik senyawa hidrokarbon dari gas ke
cair hingga berwujud padat. Bagaimana dengan gaya antarmolekulnya ? Karena
ukuran molekul menjadi semakin besar, maka molekul tersebut juga memiliki luas
permukaan yang lebih besar. Hal ini menyebabkan gaya dispersi London semakin
meningkat, sehingga interaksi antarmolekul menjadi lebih kuat dan titik didih
molekul meningkat.
16.3 HIDROKARBON ASIKLIK
GAMBAR 16.3 Titik didih alkana rantai lurus meningkat seiring dengan bertambah pa
Tidak hanya ukuran molekul yang berpengaruh terhadap gaya antarmolekul, bentuk molekul juga memiliki pengaruh yang sama. Molekul dengan rantai
lurus akan memiliki permukaan bidang sentuh antarmolekul yang lebih luas
dibandingkan molekul dengan rantai bercabang (Gambar 16.4). Semakin luasnya
permukaan bidang sentuh akan meningkatkan gaya dispersi London, dengan dipol
sementara salin tarik menarik satu lain. Ketika suatu molekul tertarik dengan kuat,
dibutuhkan lebih banyak energi untuk memisahkan molekul-molekul tersebut
menjadi fase gas selama proses pendidihan berlangsung.
Alkana rantai lurus tidak benar-benar berupa garis lurus, karena masingmasing karbon terletak pada pusat tetrahedral. Sebuah alkana rantai lurus
memiliki sebuah struktur zigzag. Dengan alasan tersebut, sebagian kimiawan ada
yang menyebut alkana sebagai alkana rantai kontinyu atau alkana rantai tidak
bercabang.
GAMBAR 16.4 Alkana rantai lurus (A) memiliki permukaan bidang sentuh yang lebih luas dib
CONTOH 16.2
Gaya Antarmolekul dalam Senyawa Alkana
Scott menemukan data titik didih dua senyawa hidrokarbon dengan delapan atom
karbon, yang masing-masing ditunjukkan oleh struktur garisnya sebagai berikut.
TB = 125,6oC
TB = 117,6oC
Penyelesaian
Karena molekul-molekul diatas hanya mengandung atom karbon dan hidrogen,
maka molekul-molekul tersebut bersifat nonpolar dan hanya memiliki gaya dispersi London saja sebagai gaya antarmolekulnya. Kedua molekul tersebut memiliki rumus molekul yang sama, sehingga jumlah elektronnya juga sama. Permukaan
bidang sentuh molekul linear (kiri) yang lebih luas memiliki kemungkinan yang
lebih besar untuk membentuk dipol sementara dan saling berinteraksi satu sama
lain. Sedangkan molekul alkana rantai bercabang (kanan) memiliki permukaan bi-
dang sentuh yang lebih sempit daripada molekul rantai lurus, dan molekulnya tidak tepat saling berinteraksi satu sama lain. Dengan demikian, molekul bercabang
memiliki gaya antarmolekul yang lebih kecil. Hal ini mengakibatkan molekul tersebut mendidih pada suhu yang lebih rendah karena untuk mengatasi gaya antarmolekulnya hanya membutuhkan energi yang cukup rendah.
Latihan Soal 16.2
Selain dua molekul di atas, Scott juga menemukan data titik didih senyawa
hidrokarbon lain yang juga memiliki delapan atom karbon, dengan struktur garis
sebagai berikut :
Rumus Molekul
Metana
(CnH2n+2)
CH4
Etana
C2H6
Propana
C3H8
Butana
C4H10
Pentana
C5H12
Heksana
C6H14
Heptana
C7H16
Oktana
C8H18
Nonana
C9H20
Dekana
C10H22
atau
CONTOH 16.3
Nama Senyawa Alkana dengan Cabang Tunggal
Berilah nama senyawa berikut umumnya dikenal sebagai isopentana berdasar kan aturan tatanama IUPAC :
CH3
H3C
CH
CH2
CH3
Penyelesaian
Langkah 1
Rantai karbon kontinyu terpanjang memiliki empat karbon, sehingga nama nama
rantai utamanya adalah butana.
Langkah 2
Atom karbon dalam rantai tersebut diberi nomor dari ujung yang lebih dekat ke
cabang. Satu-satunya cabang dalam senyawa ini terletak pada posisi nomor 2.
Langkah 3
Cabang yang terletak pada posisi nomor 2 adalah CH 3, atau metil, yang namanya
CH
CH3
Untuk memberi nama cabang pada alkana, carilah gugus asal cabang
tersebut diturunkan dengan mengurangi satu atom hidrogen dari suatu senyawa
alkana, dengan rumus umum CnH2n
+1
Nama-nama gugus alkil mirip dengan nama alkananya (seperti yang diberikan
dalam Tabel 16.3), kecuali akhirannya, untuk senyawa alkana diakhiri dengan
ana, sedangkan gugus alkil diakhiri dengan il. Dengan demikian, gugus CH3
disebut metil dan gugus C2H5 disebut etil.
Rumus Struktur
Nama Senyawa
2-metilpentana
3-metilpentana
Rumus Struktur
Nama Senyawa
3-metilheksana
3-metilheksana
2,4-dimetilheksana
4-etil-2-metilheksana
sikloheksana
Rantai terpanjang molekul diatas adalah heksana. Sebuah cabang metil (CH 3)
terletak pada atom C nomor 2 dan sebuah cabang etil (C 2H5) terletak pada C
nomor 4. Penomoran dimulai dari ujung kiri rantai karbon sehingga cabang
terletak pada posisi yang lebih rendah. Gugus etil disebut terlebih dahulu sesuai
dengan urutan abjad. Sehingga molekul diatas bernama 4-etil-2-metilheksana.
Perhatikan contoh rumus struktur ketiga dan keempat yang tercantum
dalam Tabel 16.4. Keduanya memiliki nama yang sama. Apakah kedua struktur
tersebut merupakan senyawa yang sama? Ujung manakah dari masing-masing
struktur yang digunakan untuk memulai penomoran rantai? Yakinkan diri Anda
bahwa kedua struktur tersebut merupakan senyawa yang sama. Tatanama Sistem
IUPAC memberi kepastian bahwa masing-masing senyawa memiliki nama yang
khusus yang unik. Contoh-contoh berikut akan membantu Anda mempelajari
aturan dasar penamaan senyawa dengan sistem IUPAC.
Sekarang coba beri nama senyawa alkana lain yang memiliki lebih dari
satu cabang. Dalam sebuah molekul yang mengandung lebih dari satu gugus
cabang, awalan di depan nama cabang mengindikasikan jumlah cabang tersebut
dalam satu molekul. Sebagai contoh, awalan di berarti dua dan awalan tri
berarti tiga. Jika Anda mengalami kesulitan, silakan lihat subbab 16.9.
CONTOH 16.4
Nama Senyawa Alkana dengan Beberapa Cabang
Berilah nama isomer senyawa C12H26 dengan rumus struktur sebagai berikut :
H3C
H3C
CH2
CH2
CH2
CH2
CH
CH2
CH3
CH3
CH3
Penyelesaian
Rantai kontinyu terpanjang memiliki delapan atom karbon, seperti yang ditunjukkan oleh bagian yang nerwarna, sehingga senyawa tersebut merupakan turunan
dari senyawa oktana.
Senyawa diatas
memiliki
dua
gugus metil, satu gugus pada C nomor 3 dan gugus lagi pada C nomor 5. Selain
itu, terdapat pula satu gugus etil pada C nomor 3. Gugus etil harus disebut terlebih
dahulu karena disesuaikan dengan urutan abjad. Gugus metil disebut bersamasama disertai nomor atom karbon tempat gugus tersebut terikat pada rantai utama.
Nama lengkap untuk senyawa tersebut adalah 3etil3,5dimetiloktana.
Latihan Soal 16.4
Berilah nama isomer senyawa C12H26 dengan rumus struktur sebagai berikut :
CH3
H3C
CH2
CH2
CH2
CH
CH3
CH3
CH3
Jika Anda diberi nama suatu senyawa, dapatkah Anda menuliskan struktur
dari senyawa tersebut ? Anda dapat menggunakan aturan penulisan nama senyawa
secara terbalik untuk menulis rumus struktur senyawa dari nama IUPAC-nya.
CONTOH 16.5
Rumus Struktur dari Nama Suatu Senyawa Alkana
Meskipun Scott menemukan tiga isomer dengan rumus molekul C3H8, sebenarnya
masih ada beberapa yang lain. Salah satunya adalah 2,2,3,3tetrametilbutana.
Gambarkan rumus struktur molekul dengan nama tersebut.
Penyelesaian
Nama molekul senyawa pada contoh soal diatas mengandung senyawa butana,
sehingga rantai kontinyu terpanjangnya harus mengandung empat atom karbon :
CCCC
Dari empat gugus metil (CH3), dua gugus terikat pada atom karbon nomor 2.
Sedangkan dua lainnya terikat pada karbon nomor 3.
H3C
C C
H3C
CH3
C C
CH3
CH3
C CH3
CH3
lebih kecil. Reaksi ini menghasilkan alkana dengan rantai yang lebih pendek,
sikloalkana, alkena, dan molekul-molekul gas hidrogen.
Alkana teroksidasi melalui reaksi pembakaran eksotermis, dimana
senyawa-senyawa alkana tersebut bertindak sebagai bahan bakar dan terbakar
ketika direaksikan dengan gas oksigen sehingga menghasilkan karbon monoksida
atau karbon dioksida dan uap air :
C3H8 + 5O2 3CO + 4H2O
Dengan adanya sinar matahari atau radiasi ultraviolet, alkana akan bereaksi
dengan halogen. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 16.5, cahaya akan
menghasilkan energi yang digunakan untuk memutuskan ikatan halogenhalogen
dan terjadilah suatu reaksi :
C6 H 14 + Br2 cahaya C 6 H 13 Br + HBr
Gambar 16.5 Heksana tidak bereaksi dengan bromin (coklat) kecuali jika dikenai cahaya ter
CONTOH 16.6
Reaksi-reaksi pada Senyawa Alkana
Prediksikan produk dari reaksi antara propana dengan bromin dalam keadaan
gelap pada temperatur ruang !
Penyelesaian
Alkana tidak bereaksi dengan bromin kecuali jika dipanaskan, terpapar sinar
matahari, atau terkena radiasi ultraviolet. Dengan demikian, tidak akan terjadi
reaksi antara propana dan bromine pada kondisi yang diberikan.
Latihan Soal 16.6
Prediksikan produk reaksi antara butana dengan bromin di bawah sinar matahari.
Produk hasil reaksi diatas disebut etena (sistem IUPAC), atau etilena (nama
umum, nama trivial). Etena berperan dalam proses pematangan buah, sehingga
buah yang berwarna hijau sering kali dikirim dalam wadah yang berisi gas etena,
sehingga terjadi proses pemasakan selama proses pengiriman berlangsung.
Sebuah molekul alkena juga dapat memiliki lebih dari satu ikatan rangkap.
Sebagai contoh, H2C = CH CH = CH 2, dengan ikatan rangkap pada atom karbon
nomor 1 dan 3, disebut senyawa 1,3butadiena. Alkena juga dapat membentuk
polimer, suatu molekul besar yang tersusun atas pengulangan unit-unit (monomer)
sejenis. Polimer digunakan untuk membuat berbagai macam barang yang
bermanfaat, misalnya seperti karet ban.
Rumus Struktur
H2C
H2C
H2C
Nama Senyawa
etena
CH2
CH
CH
propena
CH3
CH2
CH3
1butena
H3C
H2C
HC
CH2
1butena
H3C
HC
HC
CH3
2butena
CH3
H3C
2metil2butena
HC
CH3
CH3
H2C
HC
CH3
H2C
HC
3metil1butena
CH3
CH3
HC
2,3dimetil1butena
CH3
CONTOH 16.7
HC
HC
HC
CH3
CH3
Penyelesaian
Rantai kontinyu terpanjang memiliki lima atom karbon, sehingga senyawa
tersebut merupakan turunan dari senyawa pentena, karena memiliki ikatan
rangkap. Rantai atom karbon diberi nomor dari ujung terdekat dengan ikatan
rangkap. Ikatan rangkap terletak pada atom karbon kedua dari kanan. Karena
penomoran dimulai dari ujung tersebut, maka cabang metil terikat pada atom
karbon keempat. Nama senyawa dengan rumus struktur diatas adalah 4metil2
pentena.
Latihan Soal 16.7
Berilah nama senyawa di bawah ini :
H3C
H2C
CH2
CH3
H
C
H3C
H3C
C
CH3
cis2butena
CH3
trans2butena
CONTOH 16.8
Isomer cis dan trans
Manakah dari molekul-molekul di bawah ini yang memiliki isomer cis dan
trans ? Gambarkan setiap struktur isomer yang memungkinkan !
(a) CH3CH = CHCH2CH3
(b) (CH3)2C = CHCH2CH3
Penyelesaian
(a) Setiap karbon ikatan rangkap memiliki dua gugus yang terikat padanya,
dimana kedua gugus tersebut berbeda posisi satu sama lain untuk masingmasing isomer. Dengan demikian, molekul (a) memungkinkan untuk
memiliki isomer geometri, baik isomer cis maupun isomer trans :
H
C
H3C
CH2
C
CH2
CH3
H3C
CH3
C
H
(b) Setiap karbon ikatan rangkap memiliki dua gugus yang terikat padanya, tetapi
atom karbon pertama (kiri) mengikat gugus yang identik. Maka, molekul
H
C
H3C
CH2
CH3
Kebanyakan dari reaksi ini memerlukan katalis agar dapat berlangsung pada laju
yang signifikan. Misalnya, jika etena diletakkan dalam wadah berisi gas H 2, maka
tidak akan terjadi reaksi. Namun, dengan adanya katalis logam seperti platina,
etena akan berubah menjadi etana :
CH 2=CH 2 + H 2 Pt CH 3 CH 3
Gambar 16.6
Sebelum ada lampu listrik portable, para penambang dan penjelajah gua menggunakan pene
Reaksi penting lainnya adalah reaksi polimerisasi, dimana molekulmolekul kecil yang mengandung ikatan rangkap bergabung membentuk molekul
besar seperti plastik. Suatu polimer terbentuk satuan-satuan kecil yang tersusun
berulang dan disebut sebagai monomer. Pembentukan polietilena adalah contoh
reaksi polimerisasi adisi, dimana monomer-monomer ditambahkan satu sama lain
tanpa kehilangan satu atompun. Penggabungan monomer-monomer pada ikatan
rangkapnya akan membentuk polimer, seperti yang ditunjukkan pada reaksi
polimerisasi etilena untuk membentuk polietilena di bawah ini :
H2C = CH2 + H2C = CH2 + H2C = CH2 +
CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2
Persamaan di atas dapat digeneralisasi untuk reaksi polimerisasi sejumlah n
monomer sebagai berikut :
nH2C = CH2 (CH2 CH2)n
Gugus-gugus yang terletak di dalam tanda kurung berulang dalam rantai sebanyak
n kali, dimana n merupakan suatu bilangan yang sangat besar.
Polietilena merupakan polimer yang sangat bermanfaat. Polimer ini dapat
dipanaskan sehingga menjadi lentur dan dapat dibentuk, kemudian dapat
didinginkan kembali menjadi plastik kembali sesuai dengan sifat aslinya. Itulah
mengapa wadah yang terbuah dari polietilena dapat disegel dalam kondisi panas.
Lembaran polietilena dapat menahan air atau mencegah masuknya uap air tetapi
memungkinkan terjadinya sirkulasi oksigen. Polietilena merupakan isolator listrik
yang baik. Polimer ini umumnya digunakan dalam botol soda, karton susu, bahan
produksi tas, pembungkus makanan, pelapis kabel, dan lain sebagainya (Gambar
16.7).
Propilena merupakan polimer yang mirip dengan etilena, tetapi
polimernya, polipropilena bersifat lebih keras dan kurang lentur jika dibandingkan
dengan polietilena karena polimer tersebut mengandung gugus metil sebagai
rantai cabangnya.
CH3
n H2C
CH
CH3
H2C
CH)
Bahan lain yang berhubungan dengan polimer adalah stirena, C6H5CH = CH2 :
n H2C CH
H2C
CH)
Gambar 16.8
CONTOH 16.9
Reaksi-reaksi Alkena
Tuliskan suatu persamaan yang menunjukkan reaksi antara 2heksena dan H2 !
Penyelesaian
Soal diatas merupakan contoh dari reaksi adisi, disebut juga reaksi hidrogenasi
Karena ke dalam molekul alkena ditambahkan hidrogen. Dengan bantuan katalis,
molekul hidrogen akan terpecah dan masing-masing atom hidrogen ditambahkan
ke atom karbon ikatan rangkap :
CH 3 CH =CH CH 2 CH 2 CH 3 + H 2 Pt CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3
Siklopropa
na yang bercincin kecil, meregang
Kebanyakan molekul siklik, terutama
karena tidak bisa mengadopsi sudut ikatan tetrahedral yang normal (109,5C) di
sekitar karbon. Dengan demikian, molekul ini cenderung agak lebih reaktif
daripada alkana. Sikloalkana yang paling umum adalah cairan bertitik didih
rendah siklopentana, C5H10, dan sikloheksana, C6H12:
Siklopenta
Sikloheksa
dipelajari Maya, yang terdiri dari lima ikatan karbon-karbon yang memiliki ikatan
rangkap dua, yang salah satunya adalah dalam cincin sikloheksena:
Siklohekse
Nomor 11 dalam nama resmi retinana
digunakan untuk menunjuk posisi ikatan
rangkap dua yang menimbulkan isomer. Beberapa contoh umum lainnya di alam
adalah vitamin A, yang dibutuhkan untuk penglihatan yang baik, dan limonene,
yang ditemukan dalam minyak dalam buah jeruk:
vitamin A
limonene
Hidrokarbon Aromatik
Omar mempelajari aspirin, yang mengandung cincin enam-karbon dengan ikatan
tunggal dan ganda yang bergantian. Aisha tertarik amfetamin, yang juga
mengandung cincin enam-karbon. Meskipun masing-masing molekul memiliki
gugus fungsional tambahan, keduanya diklasifikasikan sebagai aromatik.
Hidrokarbon aromatik umumnya adalah hidrokarbon siklik dengan ikatan karbonkarbon tunggal dan ganda yang bergantian.
Istilah aromatik awalnya ditetapkan dalam kelompok senyawa ini karena
kebanyakan senyawa memiliki aroma yang enak.
Struktur yang sebenarnya dari hidrokarbon aromatik seperti C6H6 memiliki
elektron dalam ikatan rangkap dua yang menyebar atau terdelokalisasi di atas
sistem cincin keseluruhan, seperti yang dibahas dalam Bagian 14.2. Ikatan
rangkap dua dengan elektron terdelokalisasi di atas seluruh cincin kurang reaktif
dibandingkan ikatan rangkap dua biasa. Kepasifan (inertness) yang dihasilkan
disebut sebagai karakter aromatik. Ikatan terdelokalisasi di benzena,, C6H6
biasanya diwakili oleh lingkaran dalam struktur tersebut, dan atom hidrogen, yang
melekat pada setiap atom karbon, tidak ditampilkan:
aspirin
amfetamin
ngengat
Rumus Struktur
metilbenzena (atau
Nama
1,2-dimetilbenzena
toluena)
klorobenzena
1,3-dimetilbenzena
aminobenzena (atau
1,4-dimetilbenzena
anilina)
etilbenzena
2,4,6-trinitrotoluena
(TNT)
1-amino-4-klorobenzena
(atau 4-kloroanilina)
Perihatikan nama senyawa aromatik pada Tabel 14.6. Dapatkah Anda memberikan
sejumlah aturan untuk tata namanya?
Apakah Anda menemukan beberapa aturan? Bagaimana Anda menamai
cincin? Bagaimana Anda menetapkan posisi dan nama-nama gugus yang terikat?
Jika Anda membutuhkan bantuan, silakan lihat Bagian 14.9. Lihat apakah Anda
dapat menerapkan aturan tersebut untuk penamaan beberapa senyawa aromatik.
CONTOH 14.10 NAMA SENYAWA AROMATIK
Beri nama senyawa berikut:
Penyelesaian:
Struktur dasar adalah cincin aromatik enam-karbon, sehingga senyawa ini disebut
sebagai turunan benzena. Kita mulai penomoran cincin pada gugus yang terikat
pertama (dalam urutan abjad), etil, sehingga gugus metil pada karbon 4. Nama
senyawa ini 1-etil-4-metilbenzena.
Latihan:
Beri nama senyawa berikut:
Alkohol adalah zat yang berguna, dan beberapa adalah salah satu bahan kimia 50
teratas yang diproduksi di Amerika Serikat. Alkohol yang diproduksi dalam
jumlah besar termasuk metanol (CH3OH), etilen glikol (HOCH2CH2OH),
isopropanol atau 2-propanol (C3H7OH), dan etanol (C2H5OH).
glukosa
fruktosa
Perhatikan juga keberadaan gugus fungsional eter, sebuah atom O terikat pada
dua atom karbon dalam gula sederhana. Gula yang lebih besar seperti sukrosa dan
maltosa berisi dua unit glukosa dan/atau fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan
eter. Pati dan selulosa merupakan polimer yang lebih besar dari glukosa, juga
terhubung oleh ikatan eter. Manusia dan hewan vertebrata lainnya memiliki enzim
yang diperlukan untuk metabolisme pati, mengubahnya kembali menjadi glukosa,
yang digunakan sel sebagai sumber energi utama mereka. Namun, mereka tidak
dapat mencerna selulosa yang ada dalam rumput dan sebagian besar makanan
nabati lainnya. Pemakan rumput seperti sapi bergantung pada bakteri yang hidup
dalam ususnya untuk mencerna selulosa.
TABEL 14.7 Rumus dan Nama Beberapa Alkohol
Rumus Struktur
Nama
metanol
etanol
1-propanol
2-propanol
1-butanol
2-butanol
4-metil-2-pentanol
Tatanama Alkohol Perhatikan nama dan rumus dari beberapa alkohol yang
diberikan dalam Tabel 14.7.Cobalah untuk menentukan aturan untuk tata nama
senyawa tersebut.
Apakah Anda menemukan beberapa aturan? Bagaimana Anda menamai
rantai? Bagaimana Anda menentukan posisi setiap cabang? Bagaimana Anda
menentukan posisi gugus OH? Jika Anda membutuhkan bantuan, silakan lihat
Bagian 14.9. Cobalah untuk menggunakan aturan yang Anda tetapkan untuk
menamai beberapa alkohol.
CONTOH 14.11 NAMA ALKOHOL
Beri nama alkohol berikut:
Penyelesaian:
Rantai terpanjang yang mengandung gugus OH memiliki empat karbon, jadi ini
merupakan turunan dari butana. Akhiran -ana diubah menjadi -anol, menjadi
butanol. OH melekat pada karbon kedua, sehingga nama rantai ini 2-butanol.
Sebuah gugus metil terikat pada atom karbon 3, sehingga nama lengkapnya adalah
3-metil-2-butanol.
Latihan:
Beri nama alkohol berikut:
fenol
Molekul ini dikenal sebagai fenol. Sifat kimia gugus OH berubah drastis saat
terikat langsung ke cincin aromatik, dan senyawa tersebut diklasifikasikan bukan
sebagai alkohol, tetapi sebagai fenol.
Eter
Eter adalah suatu molekul organik yang mengandung atom O terikat pada dua
atom karbon. Eter berkaitan dengan alkohol, tetapi memiliki dua gugus
hidrokarbon yang terikat pada oksigen: ROR'. Nama eter termasuk nama gugus
alkil yang terikat, disusun menurut abjad dan diikuti oleh kata eter, seperti dalam
dietil eter (CH3CH2O CH2CH3). Eter cenderung lebih volatil dibandingkan
dengan alkohol yang sebanding. Perhatikan titik didih alkana, eter, dan alkohol
dengan massa sebanding:
Rumus
Titik didih (C)
CH3CH2CH3
42,1
CH3OCH3
23,6
CH3CH2OH
78,5
Eter adalah molekul polar, sehingga memiliki gaya antarmolekul yang kuat dan
titik didih yang lebih tinggi dari alkana. Dengan tidak adanya atom hidrogen yang
terikat pada atom oksigen dalam eter, tidak ada ikatan hidrogen, sehingga eter
memiliki titik didih yang lebih rendah daripada alkohol yang sebanding.
Salah satu molekul pertama kali digunakan sebagai anestesi umum adalah
dietil eter:
Gambar 14.9
Busa urea-formaldehida yang digunakan untuk
menghangatkan (insulation) dibentuk dengan mencampur
dua cairan. Kedua cairan bereaksi untuk menghasilkan
polimer dan gas. Gas menyebabkan polimer meluas dan
membentuk busa. Dalam waktu singkat busa mengeras
menjadi padatan yang kaku dan mengandung banyak gas
yang terperangkap.
Asetaldehida (nama umum), atau etanal (nama IUPAC ), CH3CHO, adalah
cairan tidak berwarna, mudah menguap, dan larut dalam air. Senyawa ini memiliki
karakteristik, bau yang tajam seperti apel hijau dipotong. Senyawa ini beracun dan
mudah terbakar. Asetaldehida digunakan dalam parfum, pewarna anilin, plastik,
dan karet sintetis. Aldehida mudah teroksidasi, menjadikannya agen pereduksi
yang baik. Uji Tollens menggunakan sifat ini menunjukkan adanya aldehida
(Gambar 14.10).
Gambar 14.10
Dalam uji Tollens untuk aldehida, ion perak(I)
direduksi menjadi logam perak dan aldehida
teroksidasi. Reaksi dengan formaldehida ini
menciptakan cermin perak pada labu. Keton
tidak mudah teroksidasi dan tidak bereaksi
dengan cara ini.
Keton
Keton serupa dengan aldehida karena keduanya mengandung karbon ikatan
rangkap dua yang terikat pada sebuah oksigen, atau C=O. Dalam aldehida, gugus
ini terletak pada karbon terakhir. Namun, dalam keton, gugus organik, seringkali
gugus alkil seperti metil atau etil yang ditunjukkan oleh R dan R' terikat pada
kedua sisi gugus C=O :
Contoh lainnya adalah asam laktat yang diproduksi otot dari metabolisme
glukosa:
Asam laktat
Asam linoleat
Asam karboksilat yang paling umum adalah asam asetat, CH 3CO2H, yang
diproduksi sebagai larutan dalam air, yang disebut cuka, ketika fermentasi sari
apel. Fermentasi menyebabkan gula membentuk etanol dengan adanya enzim ragi
katalitik. Dengan kehadiran udara, etanol teroksidasi lebih lanjut membentuk
asam asetat:
ragi
Asam asetat murni adalah cairan yang memiliki bau tajam dan membakar kulit.
Asam tersebut larut sempurna dalam air dan merupakan pelarut yang sangat baik
untuk senyawa organik, termasuk resin dan minyak. Asam asetat digunakan dalam
sintesis karet dan berbagai jenis plastik asetat. Hal ini digunakan dalam
pencetakan belacu dan pencelupan sutra.
Ester
Ester adalah senyawa dengan rumus umum RCO2R'. Dalam ester, salah satu
gugus organik (seringkali alkil) secara langsung melekat pada karbon, yang
lainnya terikat pada salah satu oksigen, dan oksigen lainnya terikat rangkap pada
karbon:
Aspirin yang menarik perhatian Omar adalah keduanya, baik asam karboksilat
maupun ester. Contoh lain dari ester adalah metil metakrilat, yang digunakan
untuk membentuk polimer kaca:
Ester yang terbentuk dari reaksi gliserol dengan asam bermassa molar
tinggi adalah minyak cair atau lemak padat, tergantung pada jumlah ikatan
rangkap pada gugus alkil dari asam. (Asam karboksilat seperti ini disebut asam
lemak) Jika asam lemak jenuh (tanpa ikatan rangkap), trigliserida adalah padatan,
atau lemak, dan jika asam lemaknya sangat tak jenuh, dengan banyak ikatan
rangkap karbon-karbon, trigliserida merupakan cairan, atau minyak. Semakin
besar ketidakjenuhan, trigliserida lebih seperti cairan. Lemak umum termasuk
lemak babi, lemak, dan lemak susu. Minyak umum adalah biji rami, kapas,
kelapa, kedelai, kacang tanah, jagung, dan minyak zaitun.
Ester padat terbentuk dari asam stearat dan gliserol, C17H35CO2H, yang
merupakan asam lemak jenuh:
Ester cair terbentuk dari asam linoleat dan gliserol, C17H31CO2H, yang merupakan
asam lemak tak jenuh:
Mengapa kedua ester-satu padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar-memiliki
titik leleh yang berbeda? Jawabannya terletak pada struktur asam karboksilat dari
mana ester diturunkan:
Asam stearat
Asam linoleat
molekul rantai lurus dapat berinteraksi untuk tingkat yang lebih besar daripada
dengan yang berbentuk bengkok, rantai lurus memiliki gaya antarmolekul yang
lebih besar, sebagai akibatnya titik lelehnya lebih tinggi. Logika yang sama
berlaku di sini. Asam linoleat memiliki titik leleh -12C, sedangkan asam stearat
memiliki titik leleh 70C. Dengan demikian, ester yang diturunkan dari kedunya
memiliki titik leleh yang berbeda dengan cara yang sama.
Gliserida dari asam linoleat ditemukan dalam minyak biji-bjian dan
sayuran. Asam stearat berasal dari lemak hewan dan minyak. Apakah semua
lemak padat berasal dari hewan, sedangkan lemak cair berasal dari sayuran?
Secara umum, ya, tapi minyak dari sayuran dapat dikonversi di laboratorium
menjadi padat oleh proses hidrogenasi, dimana molekul hidrogen ditambahkan
melintang pada ikatan rangkap dua dengan adanya katalis yang sesuai. Berikut ini
adalah bagaimana margarin dibuat.
Hidrogenasi: C3H5(C17H31CO2)3 + 6H2 C3H5(C17H35CO2)3
Tak jenuh (minyak)
Jenuh (padatan)
Senyawa natrium dari asam-asam karboksilat yang diperoleh dari lemak dan
minyak digunakan dalam sabun. Anionnya memiliki ujung polar yang menarik air
dan ujung nonpolar yang menarik lemak dan minyak, mendispersikannya ke
dalam air. Sabun dibuat dari lemak hewan melalui saponifikasi, yaitu reaksi
dengan natrium hidroksida yang memutus ikatan ester dan mengkonversi ester
menjadi natrium karboksilat dan gliserol:
panas
O
C
metil salisilat
wintergreen
OH
isoamil asetat
(CH3)2CHCH2CH2O2CCH3
pisang
oktil asetat
CH3(CH2)6CH2O2CCH3
jeruk
metil butirat
CH3O2CCH2CH2CH3
apel
14.8 AMINA
Aisha tertarik pada amfetamin molekul aromatik. Karena mengandung atom
nitrogen tunggal yang terikat pada karbon, amfetamin juga merupakan contoh dari
amina organik. Amina aromatik lainnya adalah anilin, C6H5NH2, yang digunakan
dalam pewarna. Amina dapat dianggap sebagai turunan dari amoniak, NH3,
dengan satu atau lebih atom hidrogen yang digantikan oleh gugus organik. Contoh
dari beberapa amina sederhana ditampilkan di sini.
amoniak
metilamina
dimetilamina
trimetilamina
Hal ini juga memungkinkan untuk membuat senyawa amonium kuarterner seperti
tetrametil amonium klorida, (CH3)4N+Cl-. Hal ini bisa dianggap turunan dari NH 4+Cl-,
dengan semua empat atom hidrogen digantikan dengan metil.
Alkana
Untuk menggunakan nomenklatur IUPAC, mulai dengan nama-nama gugus alkil
yang diturunkan dari alkana dengan menghilangkan satu atom hidrogen, dengan
rumus umum CnH2n
+1
dalam Tabel 14.2, kecuali akhiran ana digantikan dengan il. Maka CH3 adalah
metil dan C2H5 adalah etil.
Beberapa aturan memungkinkan kita untuk mencapai nomenklatur yang
konsisten untuk alkana.
1. Tentukan rantai karbon kontinu yang paling panjang dalam hidrokarbon.
Nama alkana ini merupakan nama induk (utama).
2. Beri nomor atom karbon dalam hidrokarbon induk dari ujung cabang yang
lenih dekat, sehingga cabang akan memiliki nomor posisi serendah
mungkin.
3. Cabang yang melekat pada rantai induk disebut sebagai gugus alkil.
4. Nama ini terdiri dari nomor posisi, tanda hubung, nama cabang, dan nama
rantai lurus. Jika ada lebih dari satu cabang, beri nama sesuai urutan abjad.
Jika cabang gugus alkil sama, dahului namanya dengan awalan (di-, tri-,
dll) yang menunjukkan jumlah gugus alkil dalam molekul, dan
memisahkan nomor posisi dengan koma.
Sikloalkana diberi nama dengan cara yang sama seperti alkana rantai lurus, tetapi
dengan awalan siklo. Dengan demikian, C6H12, dimana enam karbon terikat
dalam cincin, bernama sikloheksana.
Alkena dan Alkuna
Nama-nama alkena menggunakan turunan alkana, dengan akhir ene yang
menggantikan akhiran ana. Jika ikatan rangkap dua memiliki lebih dari satu
posisi yang mungkin, nomor menunjukkan lokasinya. Atom-atom karbon diberi
nomor dari ujung yang lebih dekat dengan ikatan rangkap dua. Untuk senyawa
berikut, rantai karbon diberi nomor dari kiri ke kanan, yang menempatkan ikatan
C=C antara atom karbon 1 dan 2:
Molekul ini memiliki empat atom karbon, sehingga merupakan turunan butana.
Molekul tersebut memiliki ikatan rangkap dua, sehingga akhiran ana digantikan
oleh ena, memberiikan nama butena. Posisi ikatan rangkap dua ditunjukkan oleh
karbon dengan nomor terendah yang terlibat dalam ikatan tersebut, sehingga
molekul ini adalah 1-butena. Demikian pula molekul CH3CH=CHCH3 bernama
2-butena.
Nama-nama untuk rantai samping pada alkena, mengikuti aturan untuk
penamaan gugus alkil. Nama rantai samping memiliki akhiran il, dan nomor
menunjukkan posisi karbon yang terikat. Sekali lagi, penomoran dimulai pada
ujung terdekat dari ikatan rangkap.
Molekul mungkin memiliki lebih dari satu ikatan rangkap. Dalam kasus
seperti itu, sebuah awalan yang tepat (seperti di-) ditempatkan sebelum akhiran
-ena untuk menunjukkan jumlah ikatan rangkap dua. Sebagai contoh,
H2C=CHCH=CH2 bernama 1,3-butadiena.
Alkuna diberi nama sama dengan alkena, tetapi menggunakan akhiran
-una bukan akhiran -ena.
Jika ikatan rangkap dua paling dekat dengan sisi kanan molekul, seperti yang
tertulis, maka kita mulai menghitung dari ujung molekul:
H3CCH2CH=CH2
Hidrokarbon Aromatik
Sebuah gugus aromatik terbentuk oleh penghapusan sebuah atom hidrogen dari
cincin benzena yang disebut gugus aril, dimana aromatik analog dengan gugus
alkil. Gugus aril terbentuk dari benzena, C6H5, yang disebut fenil. Misalnya,
C6H5CCH umumnya dikenal sebagai fenilasetat.
Jika dua atau lebih posisi pada sebuah cincin benzena memiliki gugus
subtituen, posisi ditunjukkan oleh angka, dihitung dari lokasi gugus subtituen.
Jika dua gugus metil yang digantikan pada benzena, molekul tersebut adalah
dimetilbenzena
atau
xilena.
Ada
tiga
isomer:
1,2-dimetilbenzena,
1,3
metilbenzena
(toluena)
hidroksibenzena
(fenol)
aminobenzena
(anilin)
1,2-dimetilbenzena
1,3-dimetilbenzena
1,4-dimetilbenzena
Eter
Aldehida
Keton
Aturan Penamaan
Nama umum dari alkohol terdiri dari nama gugus alkil diikuti oleh kata
alkohol. Nama IUPAC menggunakan turunan alkana dan mengganti
akhiran a dengan ol. Maka, CH3OH adalah metil alkohol atau metanol,
C2H5OH adalah etil alkohol atau etanol, dan C3H7OH adalah propil
alkohol atau propanol.
Nama umum dari eter terdiri dari nama gugus alkil tersubstitusi, terinci
secara alfabetis, dan diikuti oleh kata eter, seperti dalam dietil eter,
C2H5OC2H5, atau etilmetil eter, C2H5OCH3.
Nama umum menggunakan akhiran aldehida, seperti di formaldehida,
HCHO, atau asetaldehida, CH3CHO. Nama IUPAC menggunakan nama
alkana dengan akhiran al, seperti di metanal, HCHO, atau etanal,
CH3CHO.
Nama umum menggunakan nama kedua gugus alkil yang terikat pada
gugus C=O, diikuti oleh kata keton. Nama IUPAC menggunakan nama
Kelas
Senyawa
Asam
Karboksilat
Ester
Amina
Aturan Penamaan
alkana dengan akhiran on. Pada umumnya pelarut disebut aseton,
(CH3)2C=O, adalah dimetil keton atau propanon.
Asam karboksilat sering memiliki nama umum, seperti asam format,
HCO2H, dan asam asetat, CH 3CO2H. Nama IUPAC menggunakan nama
alkana dengan asam diakhiri oat. Dua contohnya berturut-turut adalah
asam metanoat dan asam etanoat.
Ester memiliki gugus alkil menggantikan hidrogen asam dalam asam
karboksilat. Ester diberi nama dengan cara yang sama seperti asam
karboksilat dari mana mereka diturunkan, menggunakan akhiran oat.
Dengan demikian, HCO2CH2CH3 adalah etil metanoat (atau etil format),
dan CH3CO2CH3 adalah metil etanoat (atau metil asetat)
Amina biasanya dinamai dengan merinci gugus alkil yang terikat pada
nitrogen, diikuti oleh kata amina. Misalnya, NH2CH2CH3 adalah
etilamina dan NH(CH3)2 adalah dimetilamina.
RANGKUMAN
Senyawa organik mengandung karbon, hidrogen, dan terkadang termasuk unsurunsur lainnya. Karbon membentuk sejumlah besar senyawa karena atomnya
membentuk empat ikatan yang kuat. Karbon dapat terikat pada atom karbon lain
untuk membentuk rantai atau cincin. Rantai tersebut dapat memiliki satu, ikatan
dua, atau tiga ikatan, dan ikatan tersebut dengan mudah terikat pada oksigen dan
nitrogen. Banyak senyawa organik ada sebagai isomer dengan rumus molekul
yang sama tetapi struktur, sifat fisika, dan kereaktifan yang berbeda. Untuk alasan
ini, kita biasanya menggunakan rumus struktur, rumus struktur termampatkan,
atau struktur garis ketika menggambarkan senyawa organik.
Senyawa organik diklasifikasikan berdasarkan bentuknya, jenis-jenis
ikatan yang dikandungnya, dan adanya gugus fungsi. Gugus fungsi memberiikan
sifat-sifat khusus pada senyawa organik, yang umumnya merupakan bagian dari
molekul yang mengalami reaksi karakteristik.
Hidrokarbon hanya mengandung karbon dan hidrogen, tetapi dapat
memiliki satu, dua, atau tiga ikatan antara atom-atom karbonnya. Hidrokarbon
umumnya diperoleh dari minyak bumi. Hidrokarbon paling sederhana adalah
alkana, yang hanya memiliki ikatan tunggal antara atom karbonnya. Alkana
terkadang disebut hidrokarbon jenuh karena alkana memiliki jumlah maksimum
yang mungkin untuk atom hidrogen (CnH2n+2 untuk rantai alkana). Karena
kurangnya gugus fungsi, alkana agak tidak reaktif, dengan pengecualian reaksi
pembakaran dan reaksi lain yang harus dimulai oleh panas atau cahaya.
Alkena mengandung ikatan rangkap dua dan alkuna mengandung ikatan
rangkap tiga. Alkena dan alkuna mengalami reaksi, seperti reaksi polimerisasi dan
adisi, yang mengakibatkan hilangnya beberapa ikatan. Hidrokarbon aromatik yang
paling umum mengandung sebuah cincin benzen, C6H6. Delokalisasi elektron
dalam benzena membuatnya kurang reaktif daripada alkena.
Alkohol (ROH) dan eter (RO'R) mengandung ikatan tunggal karbonoksigen. Alkohol adalah cairan atau padatan pada suhu kamar karena ikatan
hidrogen. Reaksi alkohol dan eter terjadi pada bagian oksigen dari molekul.
Alkohol dapat teroksidasi menjadi aldehida, dan kemudian lebih lanjut menjadi
asam karboksilat atau keton.
Aldehida dan keton mengandung gugus karbonil (C=O). Dalam aldehida
gugus karbonil setidaknya memiliki satu atom hidrogen yang terikat pada atom
karbon dari gugus karbonil, sehingga ditemukan pada akhir rantai karbon.
Asam karboksilat (RCO2H) adalah "asam organik," karena kereaktifannya
sering melibatkan hilangnya H+. Ester (RCO2R) terbentuk dari asam karboksilat
dan alkohol. Ester bertanggung jawab pada banyak bau sedap tanaman.
Amina mengandung atom karbon satu hingga tiga ikatan tunggal dengan
atom nitrogen (RNH2, R2NH, atau R3N). Amina umumnya bertindak sebagai basa
dalam reaksi dan ditemukan dalam obat-obatan seperti kafein dan nikotin.
Nomenklatur
organik
membantu
kita
mengkomunikasikan
tanpa
eter (14.5)
gugus alkil (14.3)
gugus aril (14.9)
alkuna (14.3)
alkohol (14.5)
amina (14.8)
asam karboksilat (14.7)
ester (14.7)
SOAL-SOAL
Pertanyaan-pertanyaan dan masalah berikut, kecuali untuk bagian Pertanyaan
Tambahan sudah berpasangan. Pertanyaan yang berpasangan fokus pada konsep
yang sama.
Menjodohkan Definisi dengan Istilah Kunci
14.1
RCO2R
senyawa organik yang mengandung gugus fungsi CHO
hidrokarbon yang memiliki struktur cincin rantai-tertutup
hidrokarbon yang hanya mengandung karbon-kabon ikatan tunggal
gugus turunan alkana dengan menghilangkan satu atom hidrogen
alkana yang mengandung struktur cincin
hidrokarbon yang mengandung ikatan tunggal, rangkap dua, atau
lain: R2C=O
senyawa organik yang mengandung gugus fungsi CO2H
bagian reaktif dari molekul yang mengalami reaksi karakteristik
hidrokarbon yang mengandung dua atau lebih ikatan rangkap tiga
senyawa organik yang mengandung gugus fungsional O yang
(k) hidrokarbon yang memiliki struktur rantai lurus atau bercabang hanya
dengan ikatan tunggal
(l) basa organik dengan satu atau lebih gugus alkil terikat pada atom
14.3
14.4
14.5
nitrogen
Jelaskan jenis ikatan pada masing-masing molekul berikut.
(a) CH3CH3
(b) CH2CH2
(c) CHCH
Jelaskan jenis ikatan pada masing-masing molekul berikut.
(a) CH3CH2CH3
(b) CH3CHCH2
(c) CHCCH3
Identifikasi dan klasifikasikan gugus fungsional pada masing-masing
molekul berikut.
(a) CH3NH2
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
CH3CH2OH
CH2=CHCH3
CH3CH2CH2CO2H
CH3C=CH
(g)
(h) CH3CH2OCH3
14.6
(i)
Identifikasi dan klasifikasikan gugus fungsional pada masing-masing
molekul berikut.
(a) CH3CH2C=CH
(b)
(c) CH3CH2NH2
(d)
(e) CH3CH2OCH2CH3
(f)
(g) CH3CO2H
(h) CH3CH2CH=CH2
14.7
(i)
Dari model bola dan stik (ball and stick model), tentukan rumus molekul
dan gambarkan rumus struktur dan struktur garis dari molekul berikut.
14.8
Dari model bola dan stik (ball and stick model), tentukan rumus molekul
dan gambarkan rumus struktur dan struktur garis dari molekul berikut.
14.9
14.14 Tuliskan rumus struktur dan gambarkan struktur garis dari masingmasing.
14.24 Jelaskan mengapa terjadi perbedaan titik didih antara dua molekul
dengan struktur garis berikut.
14.25 Senyawa manakah dalam setiap kelompok berikut yang diduga memiliki
gaya intermolekuler terkuat?
(a) CH4, CH3CH3, CH3CH2CH3
(b) CH3(CH2)4CH3, CH3CH(CH3)CH(CH3)CH3, CH3CH2C(CH3)2CH3
14.26 Senyawa manakah dalam setiap kelompok berikut yang diduga memiliki
gaya intermolekuler terkuat?
(a) CH2CH2, CH3CHCH2, CH3CHCHCH3
(b) CH3CH2CH2CH2CH3, CH3C(CH3)3, CH3CH2CH(CH3)2
14.27 Apa nama masing-masing alkana rantai-lurus berikut?
14.28
14.29
14.30
14.31
14.32
14.33
(a) CH3CH3
(b) CH3CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH3
(c) CH3CH2CH3
(d) CH3CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH3
Apa nama masing-masing alkana rantai-lurus berikut?
(a) CH3CH2CH2CH3
(b) CH3CH2CH2CH2CH3
(c) CH3CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH3
(d) CH3CH2CH2CH2CH2CH2CH3
(e) CH3CH2CH2CH2CH2CH3
Gambarkan semua isomer yang mungkin dari rumus C6H14.
Gambarkan semua isomer yang mungkin dari rumus C5H12.
Tuliskan nama IUPAC dari senyawa berikut.
(a) CH3CH2CH2CH(CH3)CH3
(b) CH3CH(CH3)CH2CH3
(c) CH3CH2CH(CH3)CH3
Tuliskan nama IUPAC dari senyawa berikut.
(a) CH3CH(CH3)2
(b) CH3CH2CH(CH3)CH2CH2CH3
(c) CH3CH2CH(CH2CH3)CH2CH2CH3
Tuliskan nama IUPAC dari senyawa berikut.
panas
(b) CH3CH2CH3 + O2
panas
cahaya
(b)
(c)
14.42 Tuliskan nama IUPAC dari senyawa berikut.
(a) (CH3)2C=CHCH3
(b) CH3CH=CHC(CH3)3
(c)
14.43 Senyawa manakah yang memiliki isomer cis dan trans?
(a) CH2=CH2
(b) (CH3)2C=CHCH3
(c) CH3CH2C(CH3)=C(CH3)CH2CH3
14.44 Senyawa manakah yang memiliki isomer cis dan trans?
(a) CH3CH=CHCH3
(b) CH3CH=CH2
(c) (CH3)2C=C(CH3)2
14.45 Tuliskan struktur garis dari senyawa berikut.
(a) 3-metil-1-butena
(b) propuna
(c) trans-2-butena
(d) cis-3-heksena
14.46 Tuliskan struktur garis dari senyawa berikut.
(a) 2,3,3-trimetil-1-heksena
(b) 1-butuna
(c) cis-2-butena
(d) trans-3-heksena
14.47 Lengkapilah reaksi berikut.
(a) CH3CH=CHCH3 + HBr
(b) CH3CH2CH=CHCH3 + Br2
(c)
14.48 Lengkapilah reaksi berikut.
(a) CH3CH2CH=CHCH2CH3 + HBr
(c)
Hidrokarbon Siklik
14.49 Apa keunggulan umum dari semua hidrokarbon aromatik?
14.50 Manakah yang termasuk aromatik?
(a) CH2=CHCH=CH2
(b)
(c)
14.51 Beri nama struktur berikut.
14.70
dapat larut.
Apa yang dimaksud eter?
Bagaimana membedakan eter dari alkohol?
Senyawa manakah yang termasuk eter?
(a) CH3OCH3
(b) CH3CH2OH
(c) CH3CH(OH)CH3
(d) CH3COCH3
(e) CH3CH2CHO
Senyawa manakah yang termasuk eter?
(a) CH3CHO
(b) (CH3)2C(OH)CH3
(c) CH3CH2COCH3
(d) CH3CH2OCH2CH3
(e) CH3CH2CH2CH2OH
14.90 Prediksi dan jelaskan kelarutan relatif dalam air dari CH3(CH2)2CO2H
dan CH3(CH2)5CO2H.
Amina
14.91 Apa yang dimaksud amina?
14.92 Apa yang menyebabkan amina bersifat basa?
14.93 Gambarkan struktur garis dari amina berikut.
(a) (CH3)2NH
(b) (CH3)2NC2H5
(c) C6H5NH2
14.94 Gambarkan struktur garis dari amina berikut.
(a) CH3CH2CH2NH2
(b) CH3N(C2H5)2
(c) (C6H5)2NH
14.95 Jelaskan mengapa titik didih CH3CH3 adalah 88,6C, tetapi titik didih
CH3NH2 6,3C.
14.96 Jelaskan mengapa titik didih CH3NH2 adalah 6,3C, tetapi titik didih
CH3CH2NH2 17C.
14.97 Lengkapilah persamaan untuk reaksi amina dengan asam klorida berikut.
(CH3CH2)2NH + HCl(aq)
14.98 Lengkapilah persamaan untuk reaksi amina dengan air berikut.
Pertanyaan Tambahan
14.99 Buatlah rangkuman perbedaan jenis-jenis hidrokarbon.
14.100 Apa yang dimaksud alkana?
14.101 Bagaimana membedakan alkena dari alkuna?
14.102 Bagaimana membedakan eter dari alkohol?
14.103 Bagaimana membedakan aldehid dari keton?
14.104 Bagaimana membedakan asam karboksilat dari ester?
14.105 Beri nama senyawa berikut.
(a) CH3CH(CH3)CH2CH(CH3)2
(b)
(c) (CH3)3CC(CH3)3
14.106 Sarankan uji sederhana untuk membedakan CH3CH2CH2CH3 dari
CH2=CHCH2CH3.
14.107 Sarankan uji sederhana untuk membedakan CH3CH2CH=CHCH3 dari
CH3CH2CHOCH2CH3.
14.108 Sarankan metode untuk membedakan sikloheksana dari sikloheksanol.
14.109 Propana, dimetil eter, dan etanol masing-masing memiliki titik didih
42,1C, 23,6C, dan 78,5C. Jelaskan mengapa perbedaan ini terjadi.
14.110 Beri nama senyawa berikut.
(a) CH3CH2CH2CHO
(b) CH3CH2COCH2CH3
(c) (CH3)2CO
(d) H2CO
(e) CH3CHO
14.111 Tuliskan rumus struktur senyawa berikut.
(a) aseton (propanon)
(b) butanon
(c) propanal
(d) 2-butenal
(e) asetaldehida (etanal)
14.112 Beri nama senyawa berikut.
(a) CH3CH2CO2H
(b) CH3CH2CO2CH3
(c) HCO2CH3
(d) C6H5CO2CH2CH3
(e) (CH3)2CHCO2H
14.113 Tuliskan rumus struktur senyawa berikut.
(a) etil buatanoat
(b) asam pentanoat
(c) metil asetat
(d) asam format
(e) asam propanoat
14.114 Gambarkan struktur dan beri nama eter yang terbentuk dari reaksi 2propanol dengan asam asetat.
14.115 Berikan nama umum senyawa berikut.
(a) (CH3)2NH
(b) (CH3)2N(C2H5)
(c) C6H5NH2
14.116 Tuliskan rumus struktur senyawa berikut.
(a) dimetilpropilamina
(b) sipropilamina
(c) metiletilamina
14.117 Berikan rumus struktur untuk senyawa berikut.
(a) 2,2,4-trimetilpentana
(b) 3-etil-2-pentena
(c) 1,3-butadiena
(d) siklobutana
(e) klorobenzena
14.118 Berikan satu contoh untuk masing-masing kelompok senyawa berikut.
(a) keton
(b) asam karboksilat
(c) eter
(d) aldehida
(e) alkohol
(f) alkena
(g) ester
14.119 Identifikasi masing-masing kelompok senyawa berikut.
(a) CH3CH2CH2CH3
(b) (CH3)2CHOCH3
(c) CH3CH2COOH
(d) (CH3)2CHCHO
(e) (CH3)3CCOOCH2CH3
(f) CH3CH2NHCH3
(g) (CH3CH2)2CO
14.120 Tuliskan rumus struktur dari empat isomer C4H9Cl.
14.121 Manakah dari senyawa berikut yang memiliki isomer cis dan trans?
Tuliskan struktur garis dari senyawa yang Anda anggap benar.
(a) propena
(b) 1-butena
(c) 2-butena
(d) 2-pentena
(e) 3-pentuna
14.122 gambarkan struktur garis dari eter dan dua alkohol yang memiliki rumus
molekul C3H8O.
14.123 Untuk masing-masing struktur berikut, tentukan manakah yang
merupakan senyawa yang sama atau isomer dari