Anda di halaman 1dari 3

POLITEKNIK YAKPERMAS BANYUMAS

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


UTS KIMIA ANALITIK

Program : DIV TLM


Hari/Tanggal : Februari 2021
Waktu : 1 jam

Kerjakan soal-soal di bawah ini:

I. a. Jelaskan yang dimaksud dengan larutan standar!


Jawab : larutan yang memiliki konsentrasi atau kandungan yang pasti dan memenuhi
persyaratan sebagai acuan/standar dalam analisis atau reaksi kimia.
Larutan baku yang diperoleh langsung dari pembuatannya disebut larutan standar primer,
sedangkan larutan yang dapat berfungsi sebagai larutan baku setelah dilakukan
pembakuan disebut larutan baku sekunder.
b. Jelaskan perbedaan larutan standar primer dan sekunder!
Jawab :

II. a. Jelaskan pengertian asam basa menurut Arhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis!

Jawab :
b. Hitung pH dari larutan yang dibuat dengan melarutkan 235 mg NaOH dalam 500 mL
larutan (Mr NaOH = 40)!
Jawab :
Pertama harus dihitung konsentrasi NaOH dalam molaritas, dari data ini diperoleh
harga [OH–]. Karena yang diketahui adalah [OH–], maka pH tidak dapat langsung dihitung.
Dari [OH–] dapat dihitung pOH, baru kemudian dapat dihitung pH.

III. a. Jelaskan pengertian dari larutan! Sebutkan jenis-jenisnya!


Jawab : Larutan adalah campuran homogen, disebut campuran karena terdiri atas dua atau
lebih senyawa, dan disebut homogen karena komposisi dan sifat-sifatnya seragam,artinya
masing-masing komponen tidak dapat dilihat secara sendiri-sendiri.
Larutan ada 2 : pekat dan encer.
b. Jelaskan yang dimaksud dengan Molaritas (M)! setelah mengetahui apa itu Molaritas
(M), hitung berapa gram NaCl harus dilarutkan dalam air untuk membuat 500 ml larutan
NaCl dengan konsentrasi 1,3 M?
jawab :

c. Jelaskan yang dimaksud dengan istilah:


1. “sedikit larut” pada Konsep Ksp
Jawab : Kelarutan biasa digunakan untuk menyatakan jumlah maksimal zat yang
dapat larut dalam sejumlah tertentu zat pelarut dan larutan. Kelarutan tergantung pada
jenis zat terlarut ada zat yang mudah larut tetapi banyak juga yang sedikit larut
2. “efek garam” pada Konsep Ksp
Jawab : ‘Ion tidak senama’ atau kebalikan ion senama biasa disebut efek garam.
Karena efek garam, harga Ksp yang didasarkan pada konsentrasi molaritas akan
bervariasi tergantung pada atmosfer ionik.
3. 50 mL Na2SO4 (aq) 0,0152 M ditambahkan pada 50 mL Ca(NO3)2 (aq) 0,0125 M.
CaSO4 (p) ⇄ Ca2+ (aq) + SO4 2– (aq) Ksp = 9,1 x 10–6
Apakah akan terjadi pengendapan CaSO4 (p)?
Jawab :
Untuk dapat mengetahui terjadinya endapan, harus dihitung harga Q yang
kemudian dibandingkan dengan harga Ksp. Terlebih dahulu harus dihitung
konsentrasi ion yang ada sesudah pencampuran, yaitu ion Ca 2+ dan SO42–. Volume
akhir campuran adalah volume total yaitu 100 mL = 0,1 L.
Ca 2+¿ 1
[Ca2+] = 0,05 L x 0,0125 mol ¿x = 6,25 x 10-3 M
L 0,1 L
Ca 2 +¿ 1
[SO42–] = = 0,05 L x 0,0152 mol ¿x = 7,6 x 10-3 M
L 0,1 L

Q = [Ca2+] [SO42–] = (6,25 x 10–3) (7,6 x 10–3) = 4,75 x 10–5

Q (4,75 x 10–5) > Ksp (9,1 x 10–6)  Terjadi pengendapan CaSO4 (p).

----------- GOOD LUCK ------------

Anda mungkin juga menyukai