Anda di halaman 1dari 9

FUNGSI PROTEIN SEBAGAI RESEPTOR DALAM

MEMBRAN SEL

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Biokimia I


Dosen Pengampu : Ibu Purbowatiningrum, M.Si

Disusun Oleh:

Rini Suherniawati 24030112120001


Fifi Milda Sari 24030112120021
Emmanuella Sukmasari 24030112120011
Lu’lu’ Shoffatun Najichah 24030112140031
Zenima Patris 24030112130042
Septiyandini 24030112130062
Arif Abdul Malik 24030112130052

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA


JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia I.
Makalah ini membahas mengenai “Fungsi Protein Sebagai Reseptor
Dalam Membran Sel”.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi sarana pembelajaran bagi pembaca
di masa yang akan datang.

Semarang, 23 November 20 14

PENULIS
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………………………………………………………..i

KATA PENGANTAR ……………………………………………….…..…..ii

DAFTAR IS…………………………....………………………………….....iii

BAB 1. PENDAHULUAN ……………………………………………..…....1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………....1


1.2 Rumusan Masalah…………………………………….…..….......1
1.3 Tujuan…………………………….………………….………......1

BAB II TINJAUAN PUST…………………………………….….…….2


2.1 Membran sel dan Komponennya…………………………….2

2.2 Peran Protein membrane sel sebagai reseptor………..……3


BAB III PENUTUP ………………………………………………………....5

3.1 KESIMPULAN…………………………………………………..5

3.2 SARAN………………………………………………………..…5

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..…..6


BAB I

PENDAHULUAN

I.1 PENDAHULUAN

Membran sel atau membran plasma adalah struktur selaput tipis yang


menyelubungi sebuah sel yang membatasi keberadaan sebuah sel, sekaligus juga
memelihara perbedaan-perbedaan pokok antara isi sel dengan lingkungannya.
Namun membran sel tersebut tidak sekedar merupakan sebuah penyekat pasif,
melainkan juga sebuah filter yang memiliki kemampuan memilih bahan bahan
yang melintasi dengan tetap memelihara perbedaan kadar ion di luar dan di
dalam sel. Bahan bahan yang diperlukan oleh sel dapat masuk, sedang bahan
bahan yang merupakan limbah sel dapat melintas ke luar sel. Komponen
penyusun membran sel terdiri dari komponen lipid, protein dan karbohidrat.
Umumnya, kandungan lipid pada membran sel berkisar 40%, protein 40%,
karbohidrat 1-10% dan air 20%. Protein pada membran sel merupakan protein
globuler.Protein-protein tersebut terdistribusi secara tidak merata pada membran
sel. Sebagian protein membran terletak pada bagian perifer dan sebagian yang
lainnya tertanam pada setengah lapisan lipid atau tertanam menembus kedua
lapisan lipid. Bagian karbohidrat membran sel biasanya dalam bentuk
oligosakarida. Karbohidrat pada membran biasanya terikat pada lipid dan
sebagian yang lainnya terikat pada protein. Protein pada membran plasma
memiliki fungsi yang sangat luas, antara lain sebagai reseptor. Berikut
keterangan mengenai protein sebagai reseptor. 

I.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Apa yang dimaksud membran sel dan komponen apa saja yang tedapat

dalam membran sel?

1.2.2 Bagaimana peran protein membran sebagai reseptor?

I.3 TUJUAN

1.3.1 Menjelaskan mengenai membran sel

1.3.2 Menjelaskan mengenai peran rotein sebagai reseptor


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 MEMBRAN SEL DAN KOMPONENNYA

Membran sel (bahasa Inggris: cell membrane, plasma membrane,


plasmalemma) adalah fitur universal yang dimiliki oleh semua jenis sel berupa
lapisan antarmuka yang disebut membran plasma, yang memisahkan sel dengan
lingkungan diluar sel (kecuali pada sel tumbuhan, bagian luarnya masih terdapat
dinding sel atau cell wall) . Yang fungsinya untuk melindungi inti sel dan sistem
kelangsungan hidup yang bekerja di dalam sitoplasma (Wikipedia,2012:1).
Berdasarkan analisis kimia, membran sel tersusun atas lipida dan protein
(lipoprotein). Lipidanya berupa fosfolipid, glikolipid dan sterol. Sterol umumnya
berupa kolesterol. Menurut Ardiyanto (2011:1) protein penyusun membran sel
terutama terdiri dari glikoprotein, Berikut adalah penyusun membrane sel :
1. Lipid
Membran sel terdiri dari tiga kelas lipid amphipathic: fosfolipida, glikolipid, dan
kolesterol. Jumlah dari masing-masing ter-gantung pada jenis sel, tetapi dalam
sebagian besar kasus fosfolipid yang paling berlimpah.
2. Protein
Protein dalam membran merupakan kunci untuk fungsi membran secara
keseluruhan. Protein berguna terutama dalam transportasi bahan kimia dan
sistem informasi di seluruh membran. Setiap membran memiliki kandungan
protein yang berbeda-beda. Protein bisa dalam bentuk perifer atau integral.
Jumlah protein berbeda pada tiap spesies dan bergantung pada fungsinya bagi
spesies tersebut.
3. Karbohidrat
Karbohidrat pada membrane sel terdapat dalam bentuk yang berikatan dengan
lipid atau protein (glikolipid dan glikoprotein). Selain itu juga terdapat pada
permukaan sel dan berfungsi dalam interaksi sel dan sekitarnya. Pada sel epitel
glikolipid terdapat pada permukaan apical yang terpapar dan berfunsi untuk
melindungi dari pH rendah dan degradasi enzim. Karbohidrat pada membran
plasma terikat pada protein atau lipida dalam bentuk glikolipida dan
glikoprotein. Pada membran plasma terkandung 2 – 10% karbohidrat.
Karbohidrat dalam lemak berfungsi untuk meningkatkan hidrofisilitas lemak dan
protein.

II.2 Peran Protein Membran Sel sebagai Reseptor

Reseptor merupakan komponen makromolekul sel (umumnya berupa


protein) yang berinteraksi dengan senyawa kimia endogen pembawa pesan
(hormon, neurotransmiter, mediator kimia dalam sistem imun, dan lain-lain)
untuk menghasilkan respon seluler. Jenis jenis protein reseptor di membran sel:
A. Reseptor terkopling protein G (GPCR)
GPCR, disebut juga reseptor metabotropik, berada di sel membran dan
responnya terjadi dalam hitungan detik. GPCR mempunyai rantai polipeptida
tunggal dengan 7 heliks transmembran. Tranduksi sinyal terjadi dengan aktivasi
bagian protein G yang kemudian memodulasi/mengatur aktivitas enzim atau
fungsi kanal.
B. Reseptor terhubung kanal ion
Reseptor ini berada di membran sel, disebut juga reseptor ionotropik.
Respon terjadi dalam hitungan milidetik. Kanal merupakan bagian dari reseptor.
Contoh : reseptor nikotinik, reseptor GABAA, reseptor ionotropik glutamat
C. Reseptor terhubung transkripsi gen
Reseptor terhubung transkripsi gen disebut juga reseptor nuklear
(walaupun beberapa ada di sitosol, merupakan reseptor sitosolik yang kemudian
bermigrasi ke nukleus setelah berikatan dengan ligand, seperti reseptor
glukokortikoid). Contoh : reseptor kortikosteroid, reseptor estrogen dan
progestogen, reseptor vitamin D.
D. Reseptor terhubung enzim
Reseptor terhubung enzim merupakan protein transmembran dengan
bagian besar ekstraseluler mengandung binding site untuk ligan (contoh : faktor
pertumbuhan, sitokin) dan bagian intraseluler mempunyai aktivitas enzim
(biasanya aktivitas tirosin kinase). Aktivasi menginisiasi jalur intraseluler yang
melibatkan tranduser sitosolik dan nuklear, bahkan transkripsi gen. Reseptor
sitokin mengaktifkan Jak kinase, yang pada gilirannya mengaktifkan faktor
transkripsi Stat, yang kemudian mengaktifkan transkripsi gen.
Salah satu Cara komunikasi antar sel adalah melalui reseptor yang
terdapat dipermukaan membran sel (reseptor membran). Dalam hal ini molekul
ligan bekerja sebagai ligan yang berikatan dengan molekul komplemen pada
permukaan luar membran sel. Ikatan ini menyebabkan perubahan komponen
reseptor di dalam sel atau menginduksi respons seluler yang spesifik. proses-
proses tersebut dikenal dengan signal transduksi.salah satu kelompok reseptor
pada permukaan membran mengaktivasi protein G yang dikenal dengan G
protein-coupled receptors (GPCRs),yang di temukan pada semua sel
eukariotik,mulai dari yeast hingga manusia.Genum manusia misalnya mengkode
beberapa ribu GCPR. Termasuk di sini reseptor pada
mata,peraba,perasa,beberapa reseptor neurotrasmiter dan reseptor hormon yang
mengontrol metabolisme karbohidrat,asam amino pada umumnya. Kumunikasi
menggunakan signal ektraseluler biasanya melibatkan beberapa langkah berikut:

1. Sintesis
2. Pelepasan molekul signal oleh sel signal
3. Transpor signal menuju sel target
4. Molekul signal berikatan ke protein reseptor untuk mengaktivasinya
5.Inisiasi satu atau lebih jalur signal transduksi yang telah diaktivasi oleh
reseptor
6.Terjadi perubahan spesifik pada fungsi seluler, metabolisme atau
perkembangan
7. Pelepasan signal sehingga seringkali menyebabkan terhentinya respon seluler.
BAB III
PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

III.1.1 Reseptor merupakan komponen makromolekul sel (umumnya berupa protein) yang
berinteraksi dengan senyawa kimia endogen pembawa pesan untuk menghasilkan
respon seluler.
III.1.2 Jenis-jenis reseptor meliputi : reseptor terhubung kanal ion, reseptor terhubung enzim,
reseptor terkopling protein G dan reseptor reseptor nuklear.
III.1.3 Reseptor terkopling protein-G (GPCR) berada di sel membran. Tranduksi sinyal
terjadi dengan aktivasi bagian protein G yang kemudian memodulasi / mengatur
Daftar Pustaka

Korolkovas, A., 1970, Essentials of Molecular Pharmacology : Background for


Drug Design, Wiley-Interscience, New York.
Brody, T. M., Larner, J. and Minneman, K. P. (Eds.), 1998, Human Pharmacology :
Molecular to Clinical, 3th ed., Mosby Inc., St. Louis, Missouri.
Foreman, J. C. and Johansen, T. (Eds.) (1996) Textbook of Receptor Pharmacology, CRC
Press.,USA.

Anda mungkin juga menyukai