Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM KIMIA DASAR II

ASAM SULFAT

Disusun oleh :

2008511023 Sumik Pujirahayu

2008511042 Wildan Imannur Akbar

2008511052 VIC REYNALDI LIE

2008511056 Daud Halomoan Sianipar

2008511057 Mayi Emelya Somanta E Simangunsong

2008511059 Ferdinandus kalvino

2008511061 Ning Agnis Purnama Sari

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2021
1. Tujuan
A. Untuk mengetahui cara melakukan praktikum dengan asam sulfat
B. Untuk mengetahui teori praktikum asam sulfat
C. Untuk mengetahui cara mengencerkan asam sulfat
2. Dasar Teori

Rumus kimia asam sulfat adalah H2SO4, yang merupakan asam mineral
(anorganik) kuat. Zat tersebut larut dalam air dalam berbagai proporsi. Asam sulfat
memiliki berbagai macam kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri
kimia. Kegunaan utama meliputi pengolahan air limbah dan pemurnian minyak bumi,
pengolahan mineral dan sintesis kimia.

Di atmosfer, zat ini merupakan salah satu zat kimia penyebab hujan asam.
Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat ditemukan secara alami di bumi
karena higroskopisitasnya. Namun, asam sulfat adalah komponen utama hujan asam,
dan hujan asam terjadi karena oksidasi sulfur dioksida (oksidasi asam sulfat) di
atmosfer ketika ada air. Asam sulfat terbentuk secara alami melalui oksidasi mineral
sulfida (seperti besi sulfida). Air yang dihasilkan oleh oksidasi bersifat asam dan
disebut air asam tambang. Air asam ini dapat melarutkan logam dalam bijih sulfida,
sehingga menghasilkan uap beracun yang cerah. Asam sulfat dapat diproduksi dari
belerang, oksigen dan air melalui proses kontak dengan tahapan sebagai berikut:

o Langkah pertama, Pembakaran belerang menjadi Sulfur dioksida:


 S(s) + O2(g) → SO2(g)
o Sulfur dioksida kemudian dioksidasi menggunakan oksigen menjadi Sulfur
trioksida:
 2SO2 + O2(g) → 2SO3(g)
o Sulfur trioksida digabungkan dengan air menjadi asam sulfat:
 SO3(g) + H2O(l) → 2H2SO4(aq)

Asam sulfat adalah oksidan kuat. Asam sulfat pekat panas biasanya bertindak
sebagai oksidan, sedangkan asam encer bertindak sebagai asam biasa, sehingga bila
asam pekat panas bereaksi dengan Zn dan Cu, akan menghasilkan garam, air, dan
sulfur dioksida. Pada saat yang sama, asam encer bereaksi dengan logam seperti seng
akan membentuk garam dan hidrogen. Asam sulfat pekat bereaksi sangat kuat dengan
air dan menghasilkan panas tinggi. Dengan menambahkan asam secara perlahan ke
dalam air, asam sulfat pekat diencerkan sedikit demi sedikit sambil diaduk. Air tidak
boleh ditambahkan ke asam. Ini akan menyebabkan solusi tumpah, menyebabkan
bahaya. Selain dengan air, asam sulfat juga dapat bereaksi dengan sebagian besar
basa dan membentuk garam sulfat. Misalnya, garam tembaga (II) sulfat dibuat dengan
reaksi antara tembaga (II) oksida dan asam sulfat:

CuO + H2SO4 → CuSO4 + H2O

Asam sulfat pekat juga dapat digunakan sebagai agen dehidrasi untuk
menyerap air dari senyawa lain. Hal ini disebabkan oleh perbedaan massa jenis kedua
zat tersebut, karena massa jenis yang lebih rendah maka air akan mengapung di atas
asam sulfat. Oleh karena itu, jika diencerkan dengan menambahkan aquades ke asam
sulfat, akan terjadi reaksi yang hebat atau mendidih. Contoh asam sulfat sebagai
dehidrator, saat gula (sukrosa) ditambahkan dengan asam sulfat, gula putih akan
berubah menjadi arang hitam, sehingga mendorongnya keluar dari gelas. Gula adalah
sejenis karbohidrat, jadi saat kita mengeluarkan air dari molekulnya, pada dasarnya
yang tersisa adalah karbon. Reaksi dehidrasi ini adalah sejenis reaksi eliminasi.

C12H22O11 + H2SO4 → 12C + 11H2O + campuran air dan asam

Meskipun gula mengalami dehidrasi, air tidak akan hilang dalam reaksinya.
Beberapa tetap berada dalam cairan dalam bentuk asam.

3. Alat dan Bahan


A. Alat
 Tabung reaksi
 Pipet tetes
 Gelas beaker
 Pengaduk
 Alat pemanas
 Rak tabung reaksi
 Timbangan Analitik
B. Bahan
 H2SO4 Pekat dan Encer
 CuSO4·5H2O
 Batang korek api kayu
 Gula pasir
 Logam Zn, Fe, Cu
 Aquades
4. Prosedur Kerja

Percobaan :

A. pengenceran asam sulfat pekat


1) ambil H2SO4 menggunakan pipet tetes sebanyak 2ml
2) masukkan H2SO4 kedalam tabung reaksi
3) ambil air dingin sebanyak 25 ml lalu masukkan kedalam gelas Beker
4) 2 ml H2SO4 yang ada dalam tabung reaksi ,masukkan kedalam gelas
Beker
5) aduk air dan H2SOr yang ada dalam gelas Beker,amati perubahan yang
terjadi
B. reaksi dehidrasi
1) siapkan 3 buah tabung reaksi lalu isi masing-masing tagung reaksi
dengan H2SO4 sebanyak 2 ml
2) timbang 1 gr tembaga(II) sulfat pentahidrat dan 1 gr gula pasir
3) masukkan tabung reaksi pertama dengan tembaga(II) sulfat
pentahidrat,lalu tabung kedua masukkan gula pasir,dan tabung ketiga
masukkan korek api ,amati perubahan yang terjadi
4) keluarkan H2SO4 yang ada dalam tabung pertama(tembaga(II) sulfat
pentahidrat) dan tabung ketiga( korek api)
5) lalu siapkan 2 buah gelas Beker dan isi masing-masing 50 ml air
6) lalu pada gelas Beker pertama masukkan korek api bekas dari tabung
pertama dan gelas Beker kedua masukkan CuSO4 ,amati perubahan
yang terjadi,
7) lakukan percobaan pada asam sulfat pekat dan asam sulfat encer
C. reaksi oksidasi
a. Asam sulfat encer
1) siapkan 3 buah tabung reaksi lalu masukkan pada tabung reaksi masing-
masing Zn,Fe,dan Cu
2) kemudian masukkan pada ketiga tabung reaksi 2 ml asam sulfat
encer,dan amati gas yang timbul
b. Asam sulfat pekat
1) siapkan 3 buah tabung reaksi lalu masukkan pada masing-masing
tabung asam sulfat pekat
2) kemudian masukkan pada ketiga tabung tersebut masing-masing
Zn,Fe,dan Cu
3) panaskan dan amati perubahan yang terjadi
5. Hasil Pengamatan

Percobaan 1 : reaksi pengenceran asam sulfat pekat

Asam sulfat pekat Air Perubahan suhu

2 ml 25 ml Suhu hangat dan meningkat

Asam sulfat encer Air Perubahan suhu

2 ml 25 ml Suhu tetap ,tidak berubah

Percobaan 2 : reaksi dehidrasi

No Bahan kimia Dehidrator Pengamatan dan hasil

1 CuSO4.5H2O Asam sulfat pekat Terdapat endapan,CuSO4


berubah,suhu tetap,larutan bening

2 Gula pasir Asam sulfat pekat Gula larut,menggumpal,suhu


tetap,warna kecoklatan
gelap,menghitam

3 Kayu(korek api) Asam sulfat pekat Terjadi perubahan warna,suhu


meningkat
Asam sulfat pekat

4 Hasil no.1 Air CuSO4 larut dalam air,larutan


bening

5 Hasil no.2 Air Warna tetap,tidak larut,larutan


bening

Bahan Pereaksi Pengamatan dan hasil

CuSO4.5H2O Asam sulfat encer 1M CuSO4 larut dalam H2SO4,warna


larutan biru,dan suhu tetap

Gula pasir Asam sulfat encer 1M Gula mengendap belum larut


sempurna,suhu tetap, larutan
tetap bening,

Korek api Asam sulfat encer 1M Korek api tidak berubah


warna,larutan tetap bening,
suhu tetap

Percobaan 3 : reaksi oksidasi

No Bahan Oksidator Pengamatan dan hasil

1 Zn Asam sulfat encer Timbul gelembung banyak,larutan


tetap bening,ada reaksi

2 Fe Asam sulfat encer Timbul gelembung,larutan


berwarna abu-abu( seharusnya
berwarna hijau)

3 Cu Asam sulfat encer Tidak terdapat gelembung,tidak


bereaksi

4 Zn Asam sulfat pekat Terdapat gelembung,logam tidak


mengapung,suhu panas

5 Fe Asam sulfat pekat Terdapat gelembung gas,adanya


endapan,larutan berwarna abu
kehitaman,timbul bau
menyengat,dan suhu panas
6 Cu Asam sulfat pekat Cu belum bereaksi
sempurna,timbul gelembung,dan
suhu panas

6. Pembahasan

Pada percobaan asam sulfat ini memiliki beberapa tujuan diantaranya agar
mampu melakuan pengenceran asam sulfat pekat dan dapat memahami sifat asam
sulfat pekat sebagai oksidator maupun dehidrator. Percobaan asam sulfat ini
menggunakan 3 percobaan dalam prosedur kerjanya, yaitu:

1) Percobaan pertama yaitu pengenceran asam sulfat pekat. Dalam


percobaan ini bahan yang digunakan adalah 25 mL aquades dan 2 mL
asam sulfat pekat. Asam sulfat pekat 2 mL ditambahkan ke dalam 25
mL aquades secara perlahan sambil diaduk. Hasil yang diperoleh
adalah meningkatnya suhu larutan yang menunjukkan adanya reaksi
eksoterm di dalamnya.
2) Percobaan kedua adalah reaksi dehidrasi. Pada percobaan ini
menggunakan 3 tabung reaksi yang masing-masing berisi 2 mL asam
sulfat pekat.
Tabung reaksi pertama ditambahkan sekitar 1 gram CuSO4.5H2O yang
kemudian menghasilkan endapan CuSO4 disebabkan asam sulfat
menarik senyawa air dari CuSO4.5H2O dan warna larutan menjadi
bening.
Tabung reaksi kedua ditambahkan sekitar 1 gram gula pasir yang
kemudian menghasilkan larutan berwarna hitam dan sedikit kental
dengan gula yang larut dan sebagian menggumpal di permukaan
larutan berwarna hitam disebabkan asam sulfat menarik senyawa air
dari gula pasir.
Reaksi :
C12H22O11 + H2SO4 → 12 C + 11 H2O + campuran air dan asam
Tabung ketiga ditambahkan kayu (batang korek api) yang dipotong
menjadi 3 bagian yang kemudian menghasilkan larutan berwarna
coklat pekat dan kayu menjadi hitam disebabkan senyawa air dalam
kayu ditarik oleh asam sulfat pekat.Setelah mendapat hasil masing-
masing tabung, maka larutan H2SO4 yang ada di tabung pertama (yang
berisi CuSO4) dan tabung ketiga (yang berisi kayu) dibuang.
Kemudian CuSO4 dan kayu dimasukkan ke dalam 50 mL aquades.
CuSO4 larut dalam aquades dan menghasilkan larutan berwarna biru
bening disebabkan CuSO4 kembali mengikat senyawa air. Sedangkan
kayu tetap berwarna hitam, tidak larut, dan larutan tetap berwarna
bening (tidak ada perubahan). Hal ini bisa disebabkan karena waktu
untuk kayu bereaksi dengan air kurang.
3) Percobaan ketiga adalah reaksi oksidasi. Percobaan ini melibatkan
beberapa logam yaitu Zn, Fe, dan Cu. Sedangkan oksidator yang
digunakan adalah asam sulfat pekat dan asam sulfat encer. Percobaan
ini dilakukan dengan cara memasukkan logam Zn, Fe, dan Cu ke
dalam 3 tabung reaksi berbeda kemudian dimasukkan 2 mL larutan
H2SO4 encer ke masing-masing tabung reaksi.
Tabung reaksi dengan logam Zn dan H2SO4 encer menghasilkan
gelembung gas yang berasal dari logam Zn tersebut.
Reaksi :
Zn(s) + H2SO4(aq) → ZnSO4(aq) + H2(g)
Tabung reaksi dengan logam Fe dan H2SO4 encer menghasilkan
endapan, adanya gelembung gas, dan logam Fe tidak larut.
Reaksi :
Fe(s) + H2SO4(aq) → FeSO4(aq) + H2(g)
Tabung reaksi yang berisi logam Cu dan H2SO4 encer tidak bereaksi
dan tidak menghasilan gelembung (tidak terjadi perubahan).
Reaksi :Cu(s) + H2SO4(aq) → tidak ada hasil reaksi
Percobaan selanjutnya adalah mereaksikan logam Zn, Fe, dan Cu
dengan menggunakan oksidator asam sulfat pekat 1 mL pada masing-
masing tabung reaksi dengan cara dipanaskan.
Tabung yang berisi logam Zn dan asam sulfat pekat menimbulkan
banyak gelembung gas dan Zn bereaksi.
Reaksi :Zn(s) + 2H2SO4(aq) → ZnSO4(aq) + 2H2O(l) + SO2(g)

Tabung yang berisi logam Fe dan asam sulfat pekat menimbulkan busa
berwarna putih, terdapat gelembug gas, terdapat endapan, dan larutan
berwarna abu-abu kehitaman.

Reaksi :Fe(s) + 2H2SO4(aq) → FeSO4(aq) + 2H2O(l) + SO2(g)


Tabung yang berisi logam Cu dan asam sulfat pekat menimbulkan
adanya gelembung gas namun Cu belum bereaksi semua.
Reaksi : Cu(s) + 2H2SO4(aq) → CuSO4(aq) + 2H2O(l) + SO2(g)
Dari beberapa percobaan yang telah dilakukan, dapat
dibuktikan bahwa asam sulfat pekat bertindak sebagai dehidrator yang
berarti menarik air dari senyawa lainnya. Asam sulfat pekat juga
berperan sebagai oksidator pada logam-logam sehingga dapat
terjadinya reaksi kimia.
7. Kesimpulan
1. Pengenceran asam sulfat pekat dilakukan dengan cara menambahkan
asam kedalam air secara perlahan, dan sedikit demi sedikit sambil
diaduk. Air tidak boleh ditambahkan kedalam asam sulfat. Hal ini
dikarenakan akan terjadi percikan atau memerciknya larutan sehingga
menimbulkan sesuatu yang membahayakan.
2. Asam sulfat pekat terbukti bertindak sebagai dehidrator, yaitu zat yang
menarik molekul air dari senyawa lain. Dan pada percobaan ini asam
sulfat pekat menarik air dari senyawa CuSO4.5H2O, gula pasir, dan
batang korek api yang menyebabkan senyawa-senyawa tersebut
kehilangan molekul airnya ( mengalami dehidrasi).
3. Asam sulfat encer maupun asam sulfat pekat yang dipanaskan terbukti
bertindak sebagai oksidator kuat. Dimana jika suatu logam yang
direaksikan dengan asam sulfat pekat maupun asam sulfat encer,
logam tersebut akan mengalami reaksi oksidasi dan berperan sebagai
reduktor dan asam sulfat akan mengalami reaksi reduksi dan berperan
sebagai oksidator.
4. Logam Zn dan logam Fe adalah logam yang reaktif sehingga bisa
bereaksi dengan asam sulfat pekat panas maupun asam sulfat encer.
Sedangkan logam Cu adalah logam yang kurang reaktif sehingga tidak
bisa bereaksi dengan asam sulfat encer tetapi dapat bereaksi dengan
asam sulfat pekat yang dipanaskan.
5. Jika suatu logam yang direaksikan dengan asam sulfat encer akan
menghasilkan suatu larutan, gas H2O Sedangkan jika logam
direaksikan dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan akan
menghasilkan suatu larutan,gas SO2 dan air H2O.

Daftar Pustaka

Febby hartesa. 2013. laporan kimia dasar II asam sulfat. http://yumehikari-


yeppeo.blogspot.com/2013/05/laporan-kimia-dasar-ii-asamsulfat.html.
(diakses pada 24-02-2021).

HELEN HELDA PRASTIKA. 2015. laporan praktikum asam sulfat.


https://www.academia.edu/12044810/Laporan_Praktikum_Asam_Sulfat.
(diakses pada 24-02-2021).

I Putu Adi Surya Mahardika. 2013. laporan kimia dasar II asam sulfat.
https://dokumen.tips/documents/laporan-kimia-dasar-ii-asam-sulfat.html.
(diakses pada 24-02-2021).

Katrinwalensky. 2014. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II ASAM


SULFAT https://katrinwalensky.wordpress.com/2014/10/27/laporan-
kimiadasar/ . (diakses pada 24-02-2021).
Prastika, H. ( 2015, Maret ). Laporan Praktikum Asam Sulfat.
https://www.academia.edu/12044810/Laporan_Praktikum_Asam_Sulfat.
(diakses pada 24/01/2021)

Anda mungkin juga menyukai