ASAM SULFAT
Disusun oleh :
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
1. Tujuan
A. Untuk mengetahui cara melakukan praktikum dengan asam sulfat
B. Untuk mengetahui teori praktikum asam sulfat
C. Untuk mengetahui cara mengencerkan asam sulfat
2. Dasar Teori
Rumus kimia asam sulfat adalah H2SO4, yang merupakan asam mineral
(anorganik) kuat. Zat tersebut larut dalam air dalam berbagai proporsi. Asam sulfat
memiliki berbagai macam kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri
kimia. Kegunaan utama meliputi pengolahan air limbah dan pemurnian minyak bumi,
pengolahan mineral dan sintesis kimia.
Di atmosfer, zat ini merupakan salah satu zat kimia penyebab hujan asam.
Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat ditemukan secara alami di bumi
karena higroskopisitasnya. Namun, asam sulfat adalah komponen utama hujan asam,
dan hujan asam terjadi karena oksidasi sulfur dioksida (oksidasi asam sulfat) di
atmosfer ketika ada air. Asam sulfat terbentuk secara alami melalui oksidasi mineral
sulfida (seperti besi sulfida). Air yang dihasilkan oleh oksidasi bersifat asam dan
disebut air asam tambang. Air asam ini dapat melarutkan logam dalam bijih sulfida,
sehingga menghasilkan uap beracun yang cerah. Asam sulfat dapat diproduksi dari
belerang, oksigen dan air melalui proses kontak dengan tahapan sebagai berikut:
Asam sulfat adalah oksidan kuat. Asam sulfat pekat panas biasanya bertindak
sebagai oksidan, sedangkan asam encer bertindak sebagai asam biasa, sehingga bila
asam pekat panas bereaksi dengan Zn dan Cu, akan menghasilkan garam, air, dan
sulfur dioksida. Pada saat yang sama, asam encer bereaksi dengan logam seperti seng
akan membentuk garam dan hidrogen. Asam sulfat pekat bereaksi sangat kuat dengan
air dan menghasilkan panas tinggi. Dengan menambahkan asam secara perlahan ke
dalam air, asam sulfat pekat diencerkan sedikit demi sedikit sambil diaduk. Air tidak
boleh ditambahkan ke asam. Ini akan menyebabkan solusi tumpah, menyebabkan
bahaya. Selain dengan air, asam sulfat juga dapat bereaksi dengan sebagian besar
basa dan membentuk garam sulfat. Misalnya, garam tembaga (II) sulfat dibuat dengan
reaksi antara tembaga (II) oksida dan asam sulfat:
Asam sulfat pekat juga dapat digunakan sebagai agen dehidrasi untuk
menyerap air dari senyawa lain. Hal ini disebabkan oleh perbedaan massa jenis kedua
zat tersebut, karena massa jenis yang lebih rendah maka air akan mengapung di atas
asam sulfat. Oleh karena itu, jika diencerkan dengan menambahkan aquades ke asam
sulfat, akan terjadi reaksi yang hebat atau mendidih. Contoh asam sulfat sebagai
dehidrator, saat gula (sukrosa) ditambahkan dengan asam sulfat, gula putih akan
berubah menjadi arang hitam, sehingga mendorongnya keluar dari gelas. Gula adalah
sejenis karbohidrat, jadi saat kita mengeluarkan air dari molekulnya, pada dasarnya
yang tersisa adalah karbon. Reaksi dehidrasi ini adalah sejenis reaksi eliminasi.
Meskipun gula mengalami dehidrasi, air tidak akan hilang dalam reaksinya.
Beberapa tetap berada dalam cairan dalam bentuk asam.
Percobaan :
6. Pembahasan
Pada percobaan asam sulfat ini memiliki beberapa tujuan diantaranya agar
mampu melakuan pengenceran asam sulfat pekat dan dapat memahami sifat asam
sulfat pekat sebagai oksidator maupun dehidrator. Percobaan asam sulfat ini
menggunakan 3 percobaan dalam prosedur kerjanya, yaitu:
Tabung yang berisi logam Fe dan asam sulfat pekat menimbulkan busa
berwarna putih, terdapat gelembug gas, terdapat endapan, dan larutan
berwarna abu-abu kehitaman.
Daftar Pustaka
I Putu Adi Surya Mahardika. 2013. laporan kimia dasar II asam sulfat.
https://dokumen.tips/documents/laporan-kimia-dasar-ii-asam-sulfat.html.
(diakses pada 24-02-2021).