Anda di halaman 1dari 13

PENDAHULUAN

Asam Sulfat mempunyai rumus kimia H2SO4 , merupakan asam mineral yang kuat. Zat
ini larut dalam air pada semua kepekatan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan, termasuk
dalam kebanyakan reaksi kimia dan proses pembuatan. Ia digunakan secara meluas sebagai
bahan kimia pengilangan. Kegunaan utama termasuk produksi baja, memproses bijih mineral,
sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan penapisan minyak.

Di atmosfer, zat ini termasuk salah satu bahan kimia yang menyebabkan hujan asam.
Memang tidak mudah membayangkan bahwa bahan kimia yang sangat aktif, seperti asam sulfat,
juga merupakan bahan kimia yang paling banyak dipakai dan merupakan produk teknik yang
amat penting. Zat ini digunakan sebagai bahan untuk pembuatan garam garam sulfat dan untuk
sulfonasi, tetapi lebih sering dipakai terutama karena merupakan asam anorganik yang agak kuat
dan agak murah. Bahan ini dipakai dalam berbagai industri, tetapi jarang muncul dalam produk
akhir. Asam sulfat dipakai dalam pembuatan pupuk, plat timah, pengolahan minyak, dan dalam
pewarna tekstil.

1.1 Bahan Baku

a. Katalis

Fungsi katalis dalam setiap reaksi katalitik adalah meningkatkan laju reaksi. Katalis
konversi sulfur dioksida ini biasanya terdiri dari tanah diatomea , yang disusupi dengan lebih
dari 7 % V2O5 katalis komersial mengandung garam kalium ( sulfat , pirosulfat dan sebagainya )
disamping V2O5. Pada suhu operasi pewaris aktif ialah garam lebur yang terdapat pori pori
pelet silika.

Katalisator yang dapat digunakan untuk reaksi pembentukan belerang trioksida antara lain Pt,
V2O5, Fe2O3, Cr2O3, Mn2O3 dan Mn3O4.katalisator yang baik adalah Pt dan V2O5, tapi yang
paling banyak dipakai adalah Vanadium Pentoksida, karena :
V2O5 lebih murah harganya
Pt lebih sensitiv terhadap racun
V2O5 daya tahan terhadap suhu tinggi lebih baik
Konversi relatif lebih tinggi`
(Fairlie, Sherve, Kirk Othmer)

b. Belerang (Sulfur)

Belerang merupakan salah satu bahan dasar yang paling penting dalam industri
pengolahan kimia . Bahan ini terdapat di alam dalam wujud bebas dan dalam keadaan senyawa
pada bijih bijih seperti pirit ( FeS2 ) , Sfalerit ( ZnS ) dan Kalkopirit ( CuFeS2 ) . Bahan ini
juga terdapat di dalam minyak dan gas bumi ( sebagai H2S ). Penggunaannya yang terbesar
adalah dalam pembuatan asam sulfat.

Sifat-sifat kimia sulfur :
1. Dengan udara membentuk sulfur dioksida
Reaksi : S + O2 SO2
2. Dengan asam klorida dan katalis Fe akan menghasilkan hidrogensulfida.

c. Udara
Fase : gas
Komposisi : 20,9% O2 ; 79,1% N2
Kapasitas panas : 7,035 cal/gmol C (32C)
Berat molekul : 28,84 g/gmol
Berat jenis : 1,5.10-3 gr/cc (25C)

d. Air Proses (H2O)
Fase : cair
Berat molekul : 18 g/gmol
Berat jenis : 1 gr/cc (25C)
Kekentalan : 1 cp (25C)

e. Sulfur dioksida
Sifat-sifat fisika sulfur dioksida ditunjukkan pada tabel berikut ini


Sifat kimia sulfur dioksida :
1. Dengan klorin dan air membentuk asam klorida dan asam lainnya.
Reaksi : Cl2 + 2H2O + SO2 2HCl + H2SO4
2. Dengan hidrogen sulfida membentuk air dan sulfur
Reaksi : 2H2S + SO2 2H2O + 3S

f. Sulfur Trioksida


Sifat kimia sulfur trioksida :
1. Dengan air membentuk asam kuat
Reaksi : SO3 + H2O H2SO4
2. Dengan udara lembab sulfur trioksida membentuk uap putih tebal
dengan bau yang menyengat.

1.2 Produk Intermediet

Asam Sulfat

Asam sulfat terdiri dari sulfur atau belerang dan beberapa gabungan dari unsur unsur
lainnya. Sekeping sulfur melebur menjadi cecair merah darah. Apabila terbakar, ia mengeluarkan
nyala berwarna biru.Pada suhu bilik, sulfur adalah satu pepejal lembut berwarna kuning terang.
Walaupun sulfur adalah terkenal dengan baunya yang tidak menyenangkan - kerap dipadankan
dengan telur-telur busuk - bau tersebut adalah sebenarnya ciri bagi hidrogen sulfida (H2S); sulfur
keunsuran adalah tidak berbau. Ia terbakar dengan nyalaan biru dan mengeluarkan sulfur
dioksida, yang dikenali kerana bau peliknya yang menyesakkan. Sulfur adalah tak larut dalam air
tetapi larut dalam karbon disulfida dan pada kadar kelarutan yang kurang sedikit dalam pelarut
organik lain seperti benzena. Keadaan pengoksidaan sulfur yang biasa termasuk 2, +2, +4 dan
+6. Sulfur membentuk sebatian stabil bersama semua unsur kecuali gas nadir.
Sulfur dalam keadaan pepejal biasanya wujud sebagai siklik berbentuk mahkota yang
terdiri daripada molekul-molekul S8. Sulfur mempunyai banyak alotrop selain S8. Dengan
membuang satu atom daripada mahkota akan menghasilkan S7, yang yang berperanan dalam
warna kuning sulfur yang unik. Terdapat banyak lagi bentuk cincin lain yang disediakan,
termasuk S12 dan S18. Secara bandingannya, jirannya oksigen yang lebih ringan hanya wujud
dalam dua keadaan yang mempunyai kepentingan kimia: O2 dan O3. Selenium, analog sulfur
yang lebih berat boleh membentuk cincin tetapi lebih sering dijumpai sebagai satu rangkaian
polimer

Adapun sifat sifat kimia dan fisika dari asam sulfat sendiri adalah sebagai berikut :

Sifat fisika :
Titik leleh (C) : 10
Titik didih (C) : 290
Tekanan uap (mmHg) : 1 (146 C)
Berat jenis cairan : 1,84 (100 persen)
Berat jenis uap : 3,4 (udara = 1)

Sifat kimia asam sulfat :
1. Dengan basa membentuk garam dan air.
Reaksi : H2SO4 + 2 NaOH Na2SO4 + H2O
2. Dengan alkohol membentuk eter dan air.
Reaksi : 2C2H5OH + H2SO4 C2H5OC2H5 + H2O + H2SO4
1.3 Fungsi Asam Sulfat

Di bidang industri, asam sulfat merupakan produk kimia yang paling banyak dipakai,
sehingga memperoleh julukan the lifeblood of industry. Asam sulfat penting sekali terutama
dalam produksi:

Pupuk
Kilang minyak
Serabut buatan
Bahan kimia industri
Plastik
Pharmasi
Baterai
Bahan ledak

Pada makalah ini asam sulfat lebih ditekankan sebagai produk intermediet maka dipilih
fungsi asam sulfat sebagai pembuatan pupuk fosfat (tripel fosfat). Sekarang orang lebih banyak
menggunakan pupuk dengan konsentrasi tinggi agar biaya transportasi dan pemakaiannya
menjadi lebih rendah. Pabrik tripel superfosfat lebih padat modal dari pada pabrik superfosfat
biasa.. Asam yang dihasilkan mempunyai konsentrasi 93,2 % H2SO4 dan dapat disimpan dengan
aman didalam tangki baja. Asam ini diencerkan dalam fasilitas produksi fosfat bilamana
diperlukan.

Asam sulfat yang dibuat dalam pabrik asam kamar, tersedia dalam beberapa kualitas,
masing masing mempunyai tujuan penggunaan tertentu. Kualitas 53 sampai 56Be digunakan
untuk pembuatan superfosfat , asam ini dibuat dalam pabrik asam kamar tanpa memerlukan
operasi pemekatan yang mahal. Kualitas 60Be dipakai dalam pembuatan sulfat sulfat
ammonia, tembaga (batu biru , bluestone), alumuniaum (alum), magnesium (garam Epsom),
seng, besi (koperas), dan sebagainya serta asam asam organik, seperti asam sitrat, oksalat,
asetat, tartrat.

SYNTHESIS STEPS

Step 1. Eliminate differences in molecular types

2.1. Beberapa Contoh Proses Pembuatan Asam Sulfat:

1. Proses Kontak

Pembuatan asam Sulfat Menurut Proses Kontak Industri lainnya yang berdasarkan reaksi
kesetimbangan yaitu pembuatan asam sulfat yang dikenal dengan proses kontak. Secara garis
besar tahapan proses kontak yang terjadi diuraikan sebagai berikut :

1. Pencairan belerang padat di melt tank
2. Pemurnian belerang cair dengan cara filtrasi
3. Pengeringan udara proses
4. Pembakaran belerang cair dengan udara kering untuk menghasilkan sulfur dioksida (SO2)
5. Reaksi oksidasi lanjutan SO2 menjadi SO3 dalam empat lapis bed konverter dengan
menggunakan katalis V2O5
6. Pendinginan gas
7. Penyerapan SO3 dengan asam sulfat 93%-98,5%
(Fairlie, 1951) :

Reaksi yang terjadi dapat diringkas sebagai berikut:

Pertama, belerang dibakar menjadi belerang dioksida.

S(s) + O2(g) ----> SO2(g)

Belerang dioksida kemudian dioksidasi lbh lanjut jd belerang trioksida.

2SO2(g) + O2(g) <====> 2SO3(g)....... H= -98 KJ

Reaksi ini berlangsung pd suhu sekitar 500 oC, tekanan 1 atm dgn katalisator V2O5.
Kemudian gas SO2 dilarutkan dalam asam sulfat pekat hingga menjadi asam sulfat pekat
berasap (dsb oleum, H2SO4.SO3 atau H2S2O7).

SO3(g) + H2SO4(l) -------> H2S2O7(l)

H2S2O7(l) + H2O(l) ------> 2H2SO4(l)

Dari proses kontak ini lalu akan terbentuk asam sulfat pekat dengan kadar 98%
Tahap penting dalam proses ini adalah reaksi (2). Reaksi ini merupakan reaksi
kesetimbangan dan eksoterm. Sama seperti pada sintesis amonia, reaksi ini hanya
berlangsung baik pada suhu tinggi. Akan tetapi pada suhu tinggi justru kesetimbangan
bergeser ke kiri.

Pada proses kontak digunakan suhu sekitar 500oC dengan katalisator V2O5. sebenarnya
tekanan besar akan menguntungkan produksi SO3, tetapi penambahan tekanan ternyata tidak
diimbangi penambahan hasil yang memadai. Oleh karena itu, pada proses kontak tidak
digunakan tekanan besar melainkan tekanan normal, 1 atm.


2. Proses Chamber

Sulfur dioksida dihasilkan dengan membakar unsur belerang atau pemanggangan bijih
piritik dalam udara:

S8 + 8 O2 8 SO2
3 FeS2 + 8 O2 Fe3O4 + 6 SO2

Nitrogen oksida dihasilkan oleh dekomposisi niter yang mengandung asam sulfat atau
hidrolisis asam nitrosylsulfuric:

2 NaNO3 + H2SO4 Na2SO4 + H2O + NO + NO2 + O2
2 NOHSO4 + H2O 2 H2SO4 + NO + NO2

Dalam ruang reaksi, sulfur dioksida dan nitrogen dioksida larut dalam reaksi liquor.
Nitrogen dioksida hidrat untuk menghasilkan asam nitrit yang kemudian mengoksidasi belerang
dioksida menjadi asam sulfat dan oksida nitrat. Reaksi ini tidak dikategorikan baik tetapi
diketahui bahwa asam nitrosylsulfuric merupakan produk intermediate. Reaksi keseluruhan
utama adalah:

2 NO2 + H2O HNO2 + HNO3
SO2 (aq) + HNO3 NOHSO4
NOHSO4 + HNO2 H2SO4 + NO2 + NO
SO2 (aq) + 2 HNO2 H2SO4 + 2 NO

Nitrat oksida keluar dari reaksi liquor dan kemudian reoxidized oleh oksigen molekuler
menjadi nitrogen dioksida. Ini menentukan langkah dalam proses [3]:

2 NO + O2 2 NO2

Nitrogen oksida diserap dan regenerasi dalam proses, dan dengan demikian berfungsi
sebagai katalis untuk reaksi keseluruhan:

2 SO2 + 2 H2O + O2 2 H2SO4

3. Proses Wet Sulfuric Acid (WSA)

Proses WSA merupakan salah satu kunci proses desulfurisasi gas di pasaran saat ini.
Sejak Perusahaan Danish catalyst mematenkan teknologi ini pada akhir 1980. Proses ini telah
dikenal sebagai proses yang efisien dalam recovery sulfur dari bermacam macam pemrosesan
gas dan menghasilkan kualitas asam sulfat yang komersil. Proses ini juga dapat menghasilkan
banyak steam tekanan tinggi. WSA proses diterapkan pada banyak industry dimana
penghilangan sulfur dibutuhkan.

Proses katalis basah biasanya lebih tepat digunakan untuk memproses satu atau lebih aliran yang
mengandung sulfur seperti :

Gas H2S dari unit pengolahan gas amin (amine gas treating unit)
Off-gas from Sour Water Stripper (SWS gas)
Off-gas from Rectisol
Spent acid from e.g. Alkylation
Claus process tail gas
Heavy residue or petcoke-fired utility boiler off-gas
Boiler flue gases from various processes SNOX flue gas desulfurisation
Metallurgical process gas
Production of sulfuric acid

Reaksi Utama pembentukan Asam Sulfat dengan Wet Sulfuric Acid adalah :
Pembakaran: H2S + 1.5 O2 = H2O + SO2 + 518 kJ/mole
Oksidasi: SO2 + O2 = SO3 + 99 kJ/mole (in the presence of a vanadium (V) oxide catalyst)
Hidras : SO3 + H2O = H2SO4 (g) + 101 kJ/mole
Kondensasi: H2SO4 (g) = H2SO4 (l) + 90 kJ/mole
Energi yang diproduksi dari reaksi diatas digunakan untuk produksi steam. Energi nya mendekati
2-3 ton steam tekanan tinggi/ton asam yang di produksi.
Perbandingan Proses Pembuatan Asam Sulfat

Proses Kontak Proses Chamber Proses WSA



Kesimpulan:
Proses kontak mempunyai banyak keunggulan di bandingkan dengan proses Lead Chamber dan
WSA. Oleah karena itu di makalah kami, kami menekankan pada proses kontak.





Step 2. Distribute The Chemicals



Asam sulfat dan oleum (H2S2O7) dibuat dari sulfur dan oksigen. Air juga diperlukan dalam
proses ini. Asam dan oleum diasumsikan dalam rasio molar 10:1. Gambaran neraca masa dari
proses yang 10 kmol/min H2SO4 adalah :


Step 3. Eliminate differences in Temperature, Pressure, and Phase























Step 4. Task Integration




ANALISIS PROSES

Setelah dibandingkan antara proses kontak dengan proses kamar timbal, maka untuk
perancangan pabrik asam sulfat ini dipilih Proses Kontak dengan pertimbangan :

a. Konversi yang tinggi dan kualitas produk lebih pekat.
b. Biaya produksi lebih murah.
c. Umur katalis dapat mencapai 10 tahun dalam pemakaian normal.
d. Proses produksi satu kali proses dalam meningkatkan konsentrasi asam.

Pada sintesis proses dapat disimpulkan bahwa proses kontak merupakan proses yang
paling potensial dan banyak digunakan di industri. Karena itu analisa proses yang akan
dijelaskan adalah dari proses kontak.

Berikut adalah Heuristic yang dipilih dalam proses kontak:

Dalam proses kontak, ada spesies yang sulit untuk diseparasi (absorbsi) maka spesies
tersebut di keluarkan dalam fase uap.

Dalam proses kontak digunakan T= 5000C dan P= 1 atm yang merupakan kondisi operasi
optimal untuk mendapatkan yield yang tinggi.

Dalam flowsheet pembuatan asam sulfat dengan proses kontak digunakan absorbsi sebagai
proses separasi. Untuk mengalirkan udara dari filter udara ke menara pengering digunakan
blower turbo. Hal ini menunjukkan tekanan gas berkisar antara 10,1 kPa -206 kPa.

Pada plant asam sulfat terdapat tiga pompa cair, pemilihan pompa, disarkan pada
heuristic 37, tergantung pada flowrate dan ketinggian. Asumsi pressure drop pipa aliran cair
adalah 2 Psi per 100 ft, dan pada control valve paling rendah 10 Psi. Heuristic ini penting untuk
perhitungan yang membutuhkan pressure drop aliran pipa. Heuristic ini penting untuk
memperkirakan Teoritical Horsepower untuk pompa zat cair.



DAFTAR PUSTAKA

Seider. Product and Process Design Principles Second Edition.
Internet aka Google search

Anda mungkin juga menyukai