A. DIAGRAM MATERI
Hidrolisis
Hidrolisis
Garam
Garam
Terbentuk
dari
Kw
[H ] [garam]
Kb
pH = ½ pKw-1/2 pKb-1/2 log[G]
pH = ½ pKw+1/2 pKa+1/2
log[G]
pH = ½ pKw+1/2pKa-1/2
pKb
B. KATA KUNCI
1
Hidrolisis : adalah reaksi antara anion asam lemah dan atau kation
basa
lemah dari garam dengan air.
Hidrolisis Partial (sebagian) : Hidrolisis yang terjadi pada anion
asam
lemah atau kation basa lemah dari garam.
Garam dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis partial
(hidrolisis kation), larutannya bersifat asam.
Garam dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisi partial
(hidrolisis anion), larutannya bersifat basa.
Hidrolisis Total (sempurna) : Hidrolisis yang terjadi pada anion dan
kation
dari garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah.
Garam dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis
total, sifat
larutannya bergantung pada harga Ka dan Kb
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak
mengalami
hidrolisis, dan larutannya bersifat netral (pH = 7)
C. PENDAHULUAN
2
Hasil interaksi garam dengan air ini mengakibatkan ion H+
atau ion OH- tertinggal dengan berlebihan di dalam larutan, sehingga
menyebabkan larutan tersebut bersifat asam atau basa. Jadi larutan
garam dalam air dapat bersifat netral, asam, atau basa, tergantung
jenis garamnya (asal garam).
Hidrolisis garam merupakan reaksi asam-basa Bronsted-Lowry.
Sebagaimana telah kalian ketahui, bahwa semakin kuat suatu asam
semakin lemah basa konjugasinya, dan sebaliknya. Jadi garam yang
berasal dari asam lemah dan basa lemah merupakan basa atau asam
konjugasi yang relatif kuat, sehingga dapat bereaksi dengan air.
Sedangkan garam yang berasal dari asam kuat dengan basa kuat
merupakan basa atau asam konjugasi yang sangat lemah, sehingga
tidak dapat bereaksi dengan air. Dalam hal ini, air dapat berlaku
sebagai asam ataupun basa. Untuk memahami fenomena hidrolisis
dengan baik, akan dibahas sifat-sifat 4 jenis garam pada bagian
selanjutnya.
D. LARUTAN GARAM
3
Garam yang terjadi dari asam lemah dan basa kuat, misalnya
CH3COONa akan mengalami dissosiasi sebagai berikut :
CH3COONa(s) H2O Na+(aq) + CH3COO-(aq)
Ion asetat merupakan basa konjugasi dari asam asetat mengalami
hidrolisis, dengan reaksi sebagai berikut :
CH3COO-(aq) + H2O(l) H2O CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Reaksi ini menghasilkan OH-, oleh karena itu larutan natrium asetat
bersifat basa. Hidrolisis ini disebut hidrolisis sebagian atau hidrolisis
partial. Untuk mempermudah reaksi hidrolisis, secara umum dapat
ditulis sebagai berikut :
A- + H2O HA + OH-
[HA][OH - ]
Tetapan hidrolisis, Kh , jika pembilang maupun penyebut
[A ]
[HA][H ] [OH - ]
dikalikan dengan H , maka dipebroleh : Kh
+
[H ][A ]
[HA] Kw
Kh , maka Kh = Kw/Ka
[H ][A ]
dengan
[BOH][H ] [OH - ]
(OH ), maka diperoleh, Kh
-
[B ][OH ]
[BOH] Kw
Kh , maka Kh = Kw/Kb
[B ][OH ]
4
Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah, misalnya
CH3COONH4 mengalami hidrolisis sempurna. Secara umum reaksinya
adalah sebagai berikut:
BA B + + A-
B+ + A- + H2O HA + BOH
[HA] [BOH]
Kh
[B ][A ]
Jika pembilang dan penyebut dikalikan dengan [H+] dan [OH-], maka
[HA] [BOH]
Kh [H ][OH ]
[H ][A ] [B ][OH ]
Kw
Kh
Ka . Kb
Jadi sifat larutan garam ini bergantung pada kekuatan relatif asam dan
basa penyusunnya, dalam hal ini ada 3 sifat, yaitu :
a). Bersifat netral, jika Ka = Kb
b). Bersifat asam, jika Ka > Kb
c). Bersifat basa, jika Ka < Kb
5
Tetapan hidrolisisnya adalah:
[HA][OH - ]
Kh
[A ]
[OH - ] 2
[OH ] = [HA], sehingga Kh
-
[A ]
Contoh Soal :
Penyelesaian:
= 7 + 2,37 – 0,50
= 8,87
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami
hidrolisis kation, maka persamaan reaksi hidrolisis secara umum serta
persamaan tetapan hidrolisisnya sebagai berikut,
B+ (aq) + H2O (l) BOH (aq) + H+(aq)
6
[BOH][H ]
Kh
[B ]
[H ]2
[BOH] = [H ], sehingga Kh
+
[B ]
[H ] Kh [B ]
Penyelesaian:
= 7 – 2,37 + 0,50
= 5,13
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah bila dilarutkan
dalam air, akan mengalami hidrolisis yang agak kompleks. Hidrolisis
kationnya menghasilkan basa lemah yang tidak terdisosiasi,
sedangkan hidrolisis anionnya menghasilkan asam lemah, dengan
reaksi masing-masing sebagai berikut :
M+ + H2O MOH + H+
7
A- + H2O HA + OH-
H+ + OH- H2O
Jika Ka > Kb, maka [H+] > [OH-] sehingga larutan akan bersifat
asam
Jika Ka < Kb, maka [H+] < [OH-] sehingga larutan akan bersifat
basa
1/Ka 1/Kb Kw
8
Jika pembilang dan penyebut masing-masing dikalikan dengan [H +]2,
maka akan diperoleh :
2
[CH 3 COOH]2 [H ] 2 [CH 3 COOH]
Kh 2 2
[H ] 2
[CH 3 COO ] [H ]
[CH 3 COO ][H ]
Kh = [1/Ka]2 [H+]2, maka [H+]2 = Kh × Ka2
Kw
Maka Dari persamaan sebelumnya Kh Ka Kb
Kw Kw
[H ]2 Ka 2 Ka
Ka Kb Kb
Jadi [H+] = Kw / Kb Ka
Penyelesaian:
=7
E. EVALUASI
9
1. Suatu asam lemah HA 0,01 M memiliki pH 3,5. Konstanta asam (Ka)
tersebut adalah …
a. 5 × 10-8 d. 2 × 10-3
b. 1 × 10-7 e. 1 × 10-2
c. 1 × 10-5
2. Tetapan disosiasi (Ka) suatu asam lemah bervalensi satu adalah 10 -
. larutan
7
0,10 M asam ini memiliki pH …
a. 2 d. 5
b. 3 e. 6
c. 4
3. Diketahui tetapan disosiasi basa lemah BOH adalah 10 -5 sehingga
larutan BOH 0,10 M memiliki pH ...
a. 3 d. 9
b. 5 e. 11
c. 7
4. Asam lemah HA memiliki pH = 3 dan Ka = 1 × 10-5. Konsentrasi HA
adalah ...
a.0,10 M d. 0,0001 M
b. 0,01M e. 0,00001 M
c. 0,001 M
5. Larutan asam (Ka = 2 × 10-5) yang memiliki pH sama dengan pH
larutan HCl 2 × 10-3 M, memiliki konsentrasi ...
a. 0,100 M d. 0,205 M
b. 0,105 M e. 0,40 M
c. 0,200 M
10
a. Na+ d. Al3+
b. CN- e. S2-
c. CO32-
c. BaCO3
a. 9 d. 5
b. 7 e. 1
c. 6
11
a.3 d. 9
b. 5 e. 11
c.7
12
c. 8,0 × 10-3
18. pH air akan menjadi lebih besar dari 7 bila ke dalamnya dilarutkan
a. ammonium asetat d. aluminium klorida
b. natrium sulfat e. ammonium sulfat
c. natrium karbonat
19. Kb NH4OH = 10-5. 50 mL larutan NH4OH 0,20 M dicampur dengan
200 mL larutan HCl 0,05 M pH larutan yang terjadi adalah ….
a. 2 – log 5 d. 2 – ½ log 2
b. 4½ + log 5 e. 11 + ½ log 4
c. 9,5 – log 5
20. Tetapan ionisasi, Ka manakah yang menunjukkan asam paling kuat
adalah ….
a. 1 × 10-7 d. 6,7 × 10-4
b. 4 × 10-7 e. 7,1 × 10-3
c. 1,7 × 10-4
21. Peristiwa hidrolisis tidak terjadi pada larutan …
a. CH3COOK d. (NH4)2SO4
b. NH2Cl e. K2SO4
c. CH3COONH4
22. Di antara garam-garam berikut, yang mengalami hidrolisis
sempurna adalah …
a. CH3COONa d. NH4Cl
b. CH3COONH4 e. NaCN
c. NaCl
23. Garam berikut ini yang larutannya dalam air bersifat basa adalah
….
a. KCN d. NH4Cl
b. K2SO4 e. (NH4)2SO4
c. NH4CN
13
24. Di antara senyawa-senyawa berikut ini, yang larutannya dalam
air memiliki pH terbesar adalah ….
a. natrium klorida d. ammonium asetat
b. kalium nitrat e. natrium setat
c. ammonium klorida
25. Garam berikut ini yang larutannya dalam air bersifat basa adalah
….
a. kalium asetat d. ammonium asetat
b. natrium sulfat e. ammonium klorida
c. natrium klorida
26. Diketahui garam-garam:
1. BaSO4 3. NaCl 5. K2S
2. Na2CO3 4. Mg(NO3)2
Pasangan garam yang larutannya dalam air bersifat basa adalah
….
a. 1 dan 2 d. 3 dan 4
b. 1 dan 4 e. 3 dan 5
c. 2 dan 5
27. Garam-garam berikut yang mempunyai pH > 7 dalam larutannya
adalah ….
a. NaCl d. K2CO3
b. NaSO4 e. K2SO4
c. NH4Cl
14
A. PETA MATERI
Dipengaruhi oleh
Dipengaruhi
Suhu, oleh
Jenis Zat
A B KspA B KspA B Ksp
y x x- y y x x- y y x x- y
Ion Sejenis
Ion Sejenis
Menurunkan Kelarutan
Menurunkan Kelarutan
B. KATA KUNCI
15
Kelarutan adalah banyaknya zat yang dapat larut dalam sejumlah
volume tertentu pelarut pada temperatur kamar
Kelarutan (khususnya untuk zat yang sukar larut) dinyatakan
dalam mol L-
jadi kelarutan sama dengan kemolaran larutan jenuh.
Tetapan hasilkali larutan (Ksp) adalah hasil perkalian konsentrasi
ion-ion
dalam larutan jenuh, masing-masing dipangkatkan dengan
koefisien ionisasinya.
Nilai Ksp dapat ditentukan dari kelarutan sebaliknya kelarutan dapat
ditentukan dari data Ksp.
Kelarutan dipengaruhi oleh pH larutan dan ion senama
16
C. PENDAHULUAN
D. 1 Kelarutan (S)
Istilah kelarutan (solubility) digunakan untuk menyatakan
jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu
pelarut pada suhu tertentu (suhu kamar). Jumlah zat yang terlarut
dapat dinyatakan dalam mol atau gram.
Dalam suatu larutan elektrolit, zat-zat yang terlarut akan
terionisasi dan menghasilkan kation dan anion. Jika keadaan sudah
lewat jenuh, maka akan terdapat padatan yang tidak larut. Antara
ion-ion yang dihasilkan dan padatan yang tidak larut, terjadi
keseimbangan heterogen. Hal ini bisa kalian coba dengan
menambahkan satu sendok teh kristal NaCl (garam dapur) ke dalam
segelas air, kemudian diaduk. Apakah NaCl tersebut larut ? Apa yang
terjadi jika ditambah NaCl terus menerus sambil diaduk ? Apakah
17
natrium klorida dapat larut semua ? Tentu tidak, pada suatu saat
larutan menjadi jenuh, dan NaCl tidak dapat larut lebih banyak lagi.
Contoh Soal :
Kelarutan Mg(OH)2 dalam 500 mL air adalah 4,40 mg, berapa molar
kelarutan Mg(OH)2 ? Diketahui Ar Mg = 24, O = 16 dan H = 1
Penyelesaian :
4,40 mg
Kelarutan (S) Mg(OH)2 =
500 mL
1000
Dalam 1 L (1000 mL) = × 4,40 mg = 8,80 mg = 8,80 × 10-3 gram
500
8,80 10 -3
= = 1,517 = 1,52 mol/L
58,0 mol
18
Reaksi ini merupakan reaksi kesetimbangan heterogen, karena
AgCl ada dalam fase padat, sedangkan ion-ion Ag + dan Cl- ada dalam
fase terlarut. Tetapan kesetimbangan garam atau basa yang sedikit
larut disebut tetapan hasil kali kelarutan (solubility product constant)
dan dinyatakan dengn Ksp. Tetapan kesetimbangan untuk AgCl pada
reaksi di atas adalah sebagai berikut:
[Ag ][Cl ]
K
[AgCl]
19
Perhatikan kesetimbangan yang terjadi dalam larutan jenuh
Ag2CO3.
Ag2CO3(s) 2 Ag+(aq) + CO32-(aq)
Konsentrasi kesetimbangan ion Ag+ dan ion CO32- dalam larutan jenuh
dapat dikaitkan dengan kelarutan Ag2CO3 dinyatakan dengan s, maka
konsentrasi ion Ag+ dalam larutan itu sama dengan 2s dan konsentrasi
ion CO32- sama dengan s:
Ag2CO3(s) 2 Ag+(aq) + CO32-(aq)
s 2s s
dengan demikian, nilai tetapan hasil kali kalarutan (K Sp) Ag2CO3 dapat
dikaitkan dengan nilai kelarutannya (s), sebagai berikut:
Ksp = [ Ag+] [ CO3- ]
= (2s)2 (s)
= 4s3
Secara umum, hubungan antara kelarutan (s) dengan tetapan
hasilkali kelarutan (Ksp) untuk elektrolit A×By dapat dinyatakan sebagai
berikut:
A×By(s) × Ay+(aq) + y B×-(aq)
S ×S yS
Ksp = [Ay+ ]× [B×- ]y
= (×s)× (ys)y
= ×× yy s(×+y)
Jika [Ay+]× [B×-]y < Ksp, maka A×By tidak mengendap
[Ay+]× [B×-]y = Ksp, maka A×By larutan jenuh
[Ay+]× [B×-]y > Ksp, maka A×By mengendap
Contoh Soal :
1. Bagaimanakah hubungan kelarutan dengan tetapan hasilkali
kelarutan Ag2SO4
Penyelesaian :
20
s 2s s
Jika kelarutan Ag2SO4 = s molL-1, maka konsentrasi ion Ag+ = 2s mol
L-1 dan konsentrasi ion SO42- = s mol L-1.
Ksp = [Ag+]2 [SO42-]
= (2s)2 (s)
= 4s3
2. Pada suhu 250 C, harga Ksp Ag2CrO4 = 2,4 × 10-12. Hitunglah
kelarutan Ag2CrO4 dan konsentrasi Ag+ dalam keadaan jenuh.
Penyelesaian :
Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO42-(aq)
Ksp = [Ag+]2[CrO42-] = 4S3
= 2,4 × 10-12
2,4 10 12
S 3 8,4 10 5 mol/L
4
Kelarutan Ag2CrO4 dalam air pada suhu 250C = 8,4×10-5 M
Jadi konsentrasi Ag+ = 2 × 8,4×10-5 M
21
Dalam larutan jenuh AgCl terdapat kesetimbangan antara AgCl
padat dengan ion-ion Ag+ dan Cl-
AgCl (s) Ag+ (aq) + Cl- (aq)
Contoh Soal :
Pada contoh soal nomor 2 di atas telah dihitung kelarutan Ag 2CrO4
dalam air murni yaitu 8,4 × 10 -5 mol L-1 pada suhu 25°C. Tentukan
kelarutan Ag2CrO4 tersebut dalam :
a). larutan AgNO3 0,100 M
b). larutan AgNO3 0,200 M
c). larutan K2CrO4 0,100 M. Diketahui (Ksp Ag2CrO4 = 2,4 ×10-12)
Penyelesaian :
a. Kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,10 M.
larutan AgNO3 0,10 M mengandung 0,10 M ion Ag+ dan 0,10M ion
NO3-.
AgNO3 (aq) Ag+ (aq) + NO3- (aq)
22
Jika ke dalam larutan ditambahkan Ag 2CrO4 padat maka kristal itu
akan larut sampai larutan jenuh.
Misal kelarutan Ag2CrO4 = s mol L-1 maka konsentrasi ion Cr2O42-
yang dihasilkan = s mol L-1 dan ion Ag+ = 2s mol L-1.
Ag2CrO4 (s) 2Ag+ (aq) + CrO42- (aq)
s 2s s
Jadi konsentrasi total ion Ag+ = 0,10 + 2s mol L-1. Oleh karena nilai s
relatif kecil, yaitu s < 8,4 × 10 -5, maka konsentrasi ion Ag+ dapat
dianggap = 0,10 mol L-1(0,10 + 2s = 0,10). Dalam larutan jenuh
Ag2CrO4 berlaku:
[Ag+]2 [CrO42-] = Ksp Ag2CrO4
(0,10)2 (s) = 2,4 × 10-12
s = 2,4 × 10-10
Jadi, kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,10 M = 2,4 × 10 -10
mol L-1, (kurang lebih 350 ribu kali lebih kecil dibanding
kelarutannya dalam
air murni).
s = 6,0 × 10-11
Jadi, kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,20 M = 6 × 10-11 mol
L-1, yaitu sekitar 1,4 × 106 kali lebih kecil dibanding kelarutannya
dalam air murni, atau sekitar empat kali lebih kecil dibandingkan
kelarutannya dalam larutan AgNO3 0,10 M
23
c. Kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan K2CrO4 0,10 M.
Larutan K2CrO4 0,10 M mengandung 0,20 M ion K+ dan 0,10 M ion
CrO42-. Apabila ke dalam larutan ditambahkan Ag 2CrO4 padat, maka
zat tersebut akan larut hingga larutan jenuh. Misal kelarutan
Ag2CrO4 itu = s mol L-1 berarti ion Ag+ dan ion CrO42- yang dihasilkan
berturut-turut adalah 2s dan s mol L-1. Konsentrasi ion CrO42- dalam
larutan adalah (0,10 + s) mol L -1, karena s relatif kecil dibandingkan
0,10 maka konsentrasi ion CrO42- dapat dianggap sama dengan 0,10
M (0,10 + s ≈ 0,10). Dalam larutan jenuh berlaku:
[Ag+]2 [CrO42-] = Ksp Ag2CrO4
(2)2 (s) = 2,4 × 10-12
s2 = 6,0 × 10-11
s = 2,4 × 10-5
Jadi, kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan K2CrO4 0,10 M = 2,4 ×10-5
molL-1, yaitu sekitar 34 kali lebih kecil dibanding kelarutannya dalam
air murni.
D. 5 PENGENDAPAN
Salah satu ciri terjadinya reaksi kimia adalah terbentuknya
endapan, reaksi ini dapat terjadi jika dua jenis larutan dicampur dan
salah satu hasil reaksinya berupa endapan. Dalam reaksi kimia dapat
mengeluarkan suatu ion dari larutannya melalui reaksi pengendapan.
Misalnya ion kalsium (Ca2+) dalam air sadah dapat dikeluarkan dengan
menambahkan larutan Na2CO3. dalam hal ini ion Ca2+ akan bergabung
dengan ion karbonat (CO32-) membentuk CaCO3, suatu garam yang
sukar larut, sehingga mengendap.
Ca2+ (aq) + CO32- (aq) CaCO3 (s)
Contoh yang lain adalah pengendapan ion Cl- dalam air laut dengan
menambahkan larutan perak nitrat (AgNO 3). Ion Cl- akan bergabung
dengn ion Ag+ membentuk AgCl yang sukar larut.
24
Cl- (aq) + Ag+ (aq) AgCl(s)
E. Evaluasi
1. Kelarutan Ca(OH)2 = 1 × 10-2 M. Ksp Ca(OH)2 adalah....
a. 1 × 10-6 d. 4 × 10-6
25
b. 2 × 10-6 e. 4 × 10-6
c. 2 × 10-6
2. Jika Ksp Mg(OH)2 pada suhu tertentu sama dengan 4,0 × 10-12,
maka kelarutan Mg(OH)2 dalam 500 cm3 larutan ..... (Mr Mg(OH) 2
= 58)
a. 58 × 10-9 d. 58 × 10-4
b. 116 × 10-9 e. 116 × 10-6
c. 29 × 10-4
3. Diantara zat berikut ini yang kelarutannya paling besar, dinyatakan
dalam mol L-1 ialah..........
a. BaCrO4 (Ksp = 1,2 × 10- d. Ag2CrO4 (Ksp = 1,1 × 10-
)
10
)
12
4. Ksp CaF2 = 4,0 × 10-11, maka kelarutan CaF2 dalam 0,01 m CaCl2
adalah......
a. 2,5 × 10-5 d. 3,4 × 10-4
b. 3,2 × 10-5 e. 4,3 × 10-4
c. 1,28 × 10-4
5. Kelarutan AgCl dalam air adalah 1 × 10 -5 mol L-1. Kelarutan AgCl
dalam larutan CaCl2 0,05 M adalah ......
a. 2 × 10-9 d. 2 × 10-4
b. 1 × 10-9 e. 1 × 10-4
c. 5 × 10-10
6. Dalam suatu larutan terdapat ion-ion Ca 2+, Sr2+, Ba2+, dan Pb2+
dengan konsentrasi yang sama. Apabila larutan itu ditetesi dengan
larutan Na2SO4 maka zat yang mula-mula mengendap ...
a. CaSO4 (Ksp = 2,4 × 10-10) c. BaSO4 (Ksp = 1,1 × 10 -
b. SrSO4 (Ksp = 2,5 × 10-7) 10
)
26
d. PbSO4 (Ksp = 1,7 × 10- e. Mengendap bersama-
8
) sama
7. Ke dalam 100 mL larutan netral yang merupakan campuran dari
larutan-larutan garam, KCl (10-3 mol), K2CrO4 (10-3 mol), dan K2SO4
(10-3 mol) ditambah 100 mL larutan Pb(NO 3)2 (2 × 10-3 mol).
Campuran ini tidak diaduk secara merata. Ksp PbCl 2 = 1,7 × 10-5,
Ksp PbCrO4 = 2 × 10-14. Ksp PbSO4 = 2 ×10-8. endapan yang
terjadi adalah...
a. PbSO4 saja d. PbCl2 dan PbCrO4
b. PbCl2 saja e. PbCrO4 dan PbSO4
c. PbCrO4 saja
8. Hasil kali kelarutan perak kromat 1 ×10-12. Jika dalam suatu larutan
konsentrasi ion kromat 1×10-14 mol/L, maka konsentrasi Ag+
dinyatakan dalam mol/L adalah …
a. 0,5 × 10-8 d. 0,5 × 10-4
b. 1 × 10-8 e. 1 × 10-4
c. 1× 10-6
9. Pada 25 0C hasil kali kelarutan raksa (II) sulfide adalah 1 × 60 ×
10-52. Hitung jumlah ion Hg2+ yang terdapat dalam 1 liter pada 25
0
C. (tetapan Avogadro = 6 × 1023).
a. 10-28 d. 102
b. 10-26 e. 1026
c. 10-2
10. Jika pada temperatur 25 0
C kelarutan PbBr2(s) 0,022 M, Ksp
PbBr2(s) adalah ….
a. 1,1 × 10-5 d. 4,8 × 10-5
b. 1,9 × 10-5 e. 9,7 × 10-5
c. 4,3× 10-5
11. Jika Ksp Ca(OH)2 5,5 × 10-6, maka pH larutan jenuh Ca(OH)2 adalah
a. 8,72 d. 12,34
b. 11,28 e. 13,00
27
c. 12,04
12. Jika Ksp Ca(OH)2 = 4,0 × 10-6, kelarutan Ca(OH)2 (Mr = 74) dalam
250 mL larutan adalah ….
a. 0,74 g d. 7,4 g
b. 0,37 g e. 3,7 g
c. 0,18 g
13. Jika Ksp L(OH)2 = 1,08 × 10-10, pH larutan L(OH)2 jenuh adalah ….
a. 10 + log 6 d. 9 + log 6
b. 10 – log 6 e. 9 – log 6
c. 10
14. Harga hasil kali kelarutan (Ksp) Ag 2SO4 = 3,2 × 10-5 maka
kelarutannya dalam 1 liter air adalah ….
a. 2,0 × 10-5 mol d. 1,0 × 10-2 mol
b. 2,0 × 10-2 mol e. 4,0 × 10-2 mol
c. 1,0 × 10-2,5 mol
15. Kelarutan Ca(OH)2 (Mr = 74) dalam 100 mL air adalah 0,1061 g.
hasil kali kelarutannya adalah ….
a. 9,0 × 104 d. 4,0 × 10-7
b. 10-5 e. 10-4
c. 8,0 × 10-6
16. Jika konsentrasi Ca2+ dalam larutan jenuh CaF2 sebesar 2,0 × 10-4
mol/L, maka hasil kali kelarutan CaF2 adalah ….
a. 8 × 10-8 d. 2 × 10-12
b. 3,2 × 10-11 e. 4× 10-12
c. 1,6 × 10-11
17. Larutan senyawa hidroksida M(OH) 3 jenuh memiliki pH 9,0. Harga
Ksp senyawa tersebut adalah ….
a. 3,3 × 10-21 d. 3,0 × 10-36
b. 3,0 × 10-20 e. 3,3×10-37
c. 1,1 × 10-10
28
18. Pada suhu tertentu, kelarutan PbI2 dalam air adalah 1,50 ×10-3
mol/L. Berdasarkan data tersebut, harga Ksp PbI2 adalah ….
a. 4,50 × 10-9 d. 4,50 × 10-8
b. 3,37× 10-9 e. 1,35 ×10-8
c. 6,75 × 10-8
19. Kelarutan perak klorida yang dinyatakan dalam gram per liter
larutan pada suhu 25 0C (Ksp AgCl = 1,96 ×10-10), Ar Ag = 108,
dan Ar Cl = 35,5) adalah ….
a. 22,96 ×10-4 g d. 14,35 × 10-4 g
b. 20,09× 10-4 g e. 2,09 ×10-4 g
c. 17,22 × 10-4 g
20. Senyawa PbCl2 memiliki Ksp = 3,2 ×10 -5 sehingga kelarutan PbCl2
adalah ….
a. 1,0 ×10-2 mol L-1 d. 8,0 × 10-3 mol L-1
b. 2,0 × 10-2 mol L-1 e. 1,0 ×10-6 mol L-1
c. 4,0 × 10-3 mol L-1
21. Ksp BaSO4 = 1,1 ×10-10, kelarutan BaSO4 dalam larutan Na2SO4
0,02 M adalah ….
a. 5 ×10-8 mol L-1 d. 5,5 × 10-9 mol L-1
b. 5,5 × 10-8 mol L-1 e. 5,5 ×10-7 mol L-1
c. 5 × 10-9 mol L-1
22. Kelarutan PbSO4 dalam air = 1,4 ×10-4 mol/L . Kelarutan PbSO4
dalam larutan K2SO4 0,05 M adalah ….
a. 2 ×10-6 mol L-1 d. 5 × 10-6 mol L-1
b. 3 × 10-7 mol L-1 e. 5 ×10-8 mol L-1
c. 4 × 10-9 mol L-1
23. Diketahui Ksp Mg(OH)2 = 4 ×10-12. Jika larutan MgCl2 0,04 M
dinaikkan pH-nya, akan mulai terbentuk endapan pada pH kira-
kira ….
a. 12 d. 9
b. 11 e. 8
29
c. 10
24. Massa atom Mn = 55, O = 16, H = 1. Ksp Mn(OH) 3 ialah 1,0 ×10-
. Kelarutan Mn(OH)3 dalam mol/liter adalah ….
36
30
a. Belum terjadi endapan PbCl2
b. Terjadi endapan PbCl2
c. Terjadi campuran penyangga
d. Terjadi hidrolisis
e. Tidak terjadi reaksi
30. Ksp AgCl = 1,6 ×10-10. Kelarutan AgCl paling kecil adalah ….
a. NaCl 0,10 M d. NH4Cl 0,02 M
b. HCl 0,01 M e. air murni
c. AgNO3 0,03 M
31. Jika 500 mL Ba(OH)2 yang memiliki pH = 12 direaksikan dengan
500 mL larutan H2SO4 yan memiliki pH = 2, endapan BaSO 4
(Mr = 233) yang terbentuk adalah ...
a. 1,0 × 10-2 × 233 g d. 2,5 × 10-2 × 233 g
b. 2,5 × 10-3 × 233 g e. 5,0 × 10-2 × 233 g
c. 5,0 × 10-3 × 233 g
31