Anda di halaman 1dari 31

HIDROLISIS GARAM

A. DIAGRAM MATERI

Hidrolisis
Hidrolisis
Garam
Garam

Terbentuk
dari

Asam Kuat Basa Kuat Asam Lemah


Asam
+ Kuat Basa Asam+ Lemah
+ Kuat
+
Basa Lemah + +
Basa Lemah
Asam Lemah
Basa Lemah Asam Lemah Basa Lemah

bersifat bersifat bersifat

Asam Basa Asam


Asam Basa Asam
atau
atau
basa
basa

 Kw
[H ]  [garam]
Kb
pH = ½ pKw-1/2 pKb-1/2 log[G]

pH = ½ pKw+1/2 pKa+1/2
log[G]

pH = ½ pKw+1/2pKa-1/2
pKb

B. KATA KUNCI

1
Hidrolisis : adalah reaksi antara anion asam lemah dan atau kation
basa
lemah dari garam dengan air.
Hidrolisis Partial (sebagian) : Hidrolisis yang terjadi pada anion
asam
lemah atau kation basa lemah dari garam.
Garam dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis partial
(hidrolisis kation), larutannya bersifat asam.
Garam dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisi partial
(hidrolisis anion), larutannya bersifat basa.
Hidrolisis Total (sempurna) : Hidrolisis yang terjadi pada anion dan
kation
dari garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah.
Garam dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis
total, sifat
larutannya bergantung pada harga Ka dan Kb
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak
mengalami
hidrolisis, dan larutannya bersifat netral (pH = 7)

C. PENDAHULUAN

Pada bagian sebelumnya telah kalian pelajari reaksi antara asam


kuat dengan basa kuat yang membentuk garam dan air atau biasa
disebut reaksi penetralan (netralisasi). Akan tetapi, tidak semua
larutan garam dalam air selalu bersifat netral. Fenomena ini
disebabkan karena sebagian garam berinteraksi dengan air, peristiwa
ini disebut hidrolisis. Hidrolisis merupakan istilah yang digunakan
untuk reaksi suatu zat dengan air. Hidrolisis berasal adari kata Hydro
yang berarti air dan Lysis yang berarti penguraian. Menurut konsep ini,
spesi garam yaitu : kation atau anion yang berasal dari asam lemah
atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis) membentuk ion H +
atau OH-. Hidrolisis kation menghasilkan ion H+, sedangkan hidrolisis
anion menghasilkan ion OH-.

2
Hasil interaksi garam dengan air ini mengakibatkan ion H+
atau ion OH- tertinggal dengan berlebihan di dalam larutan, sehingga
menyebabkan larutan tersebut bersifat asam atau basa. Jadi larutan
garam dalam air dapat bersifat netral, asam, atau basa, tergantung
jenis garamnya (asal garam).
Hidrolisis garam merupakan reaksi asam-basa Bronsted-Lowry.
Sebagaimana telah kalian ketahui, bahwa semakin kuat suatu asam
semakin lemah basa konjugasinya, dan sebaliknya. Jadi garam yang
berasal dari asam lemah dan basa lemah merupakan basa atau asam
konjugasi yang relatif kuat, sehingga dapat bereaksi dengan air.
Sedangkan garam yang berasal dari asam kuat dengan basa kuat
merupakan basa atau asam konjugasi yang sangat lemah, sehingga
tidak dapat bereaksi dengan air. Dalam hal ini, air dapat berlaku
sebagai asam ataupun basa. Untuk memahami fenomena hidrolisis
dengan baik, akan dibahas sifat-sifat 4 jenis garam pada bagian
selanjutnya.

D. LARUTAN GARAM

D. 1 Sifat Larutan Garam


Garam merupakan elektrolit kuat yang terurai sempurna menjadi
ion-ionnya. Anion atau kation dari garam atau keduanya dapat
bereaksi dengan air dan reaksi ini disebut hidrolisis. Pada umumnya
garam yang mengalami hidrolisis mempengaruhi pH larutan. Berikut ini
akan dijelaskan larutan garam dalam air dan sifat-sifatnya.
1. Garam yang menghasilkan larutan netral
Pada umumnya garam yang mengandung ion-ion logam alkali atau
alkali tanah (kecuali Be 2+) dan basa konjugasi asam kuat, misalnya Cl -,
Br-, NO2- dan NO3- tidak mengalami hidrolisis.
NaCl(aq) H2O Na+(aq) + Cl-(aq)
Larutan garam-garam ini bersifat netral, garam yang terbentuk dari
asam kuat dan basa kuat akan bersifat netral. Demikian juga garam
yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah akan bersifat netral,
jika Ka=Kb.
2. Garam yang menghasilkan larutan basa

3
Garam yang terjadi dari asam lemah dan basa kuat, misalnya
CH3COONa akan mengalami dissosiasi sebagai berikut :
CH3COONa(s) H2O Na+(aq) + CH3COO-(aq)
Ion asetat merupakan basa konjugasi dari asam asetat mengalami
hidrolisis, dengan reaksi sebagai berikut :
CH3COO-(aq) + H2O(l) H2O CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Reaksi ini menghasilkan OH-, oleh karena itu larutan natrium asetat
bersifat basa. Hidrolisis ini disebut hidrolisis sebagian atau hidrolisis
partial. Untuk mempermudah reaksi hidrolisis, secara umum dapat
ditulis sebagai berikut :
A- + H2O HA + OH-

[HA][OH - ]
Tetapan hidrolisis, Kh  , jika pembilang maupun penyebut
[A  ]

[HA][H  ] [OH - ]
dikalikan dengan H , maka dipebroleh : Kh 
+
[H  ][A  ]

[HA] Kw
Kh  , maka Kh = Kw/Ka
[H  ][A  ]

Kw = tetapan air, Ka = tetapan asam HA


3. Garam yang menghasilkan larutan asam
Garam yang terbentuk dari basa lemah dan asam kuat, misalnya NH 4Cl
mengalami dissosiasi sebagai berikut:
NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl-(aq)
Ion NH+ yang merupakan asam konjugasi dari basa lemah NH3,
mengalami hidrolisis dengan reaksi sebagai berikut :
NH4+(aq) + H2O(l) NH3(aq) + H3O+(aq)
Atau secara umum reaksi hidrolisisnya adalah sebagai berikut :
B+ + H2O BOH + H+
[BOH][H  ]
Kh  , Jika pembilang dan penyebut dikalikan
[B  ]

dengan
[BOH][H  ] [OH - ]
(OH ), maka diperoleh, Kh 
-
[B  ][OH  ]

[BOH] Kw
Kh  , maka Kh = Kw/Kb
[B  ][OH  ]

Kb = tetapan basa lemah [BOH]


4. Garam yang kation dan anionnya mengalami hidrolisis

4
Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah, misalnya
CH3COONH4 mengalami hidrolisis sempurna. Secara umum reaksinya
adalah sebagai berikut:
BA B + + A-
B+ + A- + H2O HA + BOH
[HA] [BOH]
Kh 
[B  ][A  ]

Jika pembilang dan penyebut dikalikan dengan [H+] dan [OH-], maka
[HA] [BOH]
Kh   [H  ][OH  ]
[H ][A ] [B  ][OH  ]
 

Kw
Kh 
Ka . Kb

Jadi sifat larutan garam ini bergantung pada kekuatan relatif asam dan
basa penyusunnya, dalam hal ini ada 3 sifat, yaitu :
a). Bersifat netral, jika Ka = Kb
b). Bersifat asam, jika Ka > Kb
c). Bersifat basa, jika Ka < Kb

D. 2 Derajat Keasaman (pH) Larutan Garam


Hidrolisis dari suatu garam dapat menyebabkan perubahan pH
larutan, walaupun garam yang terhidrolisis jumlahnya relatif kecil.
Reaksi hidrolisis merupakan reaksi kesetimbangan, dengan tetapan
hidrolisisnya adalah Kh. Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa larutan
garam mempunyai sifat yang berbeda-beda tergantung jenis (asal
garamnya). Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana menghitung pH
larutan garam berdasarkan asal garamnya.
1. Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami
hidrolisis, karena [H+] = [OH-] maka pH larutan = 7 (bersifat netral).
2. Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, bila dilarutkan
dalam air akan mengalami hidrolisis parsial (hidrolisis anion). Karena
anion bergabung dengan ion H+ membentuk asam lemah yang
terionisasi sebagian, sehingga ion OH - lebih dominan dalam larutan,
sehingga larutan bersifat basa. Secara umum reaksi hidrolisis anion
yang terjadi adalah sebagai berikut:
A- (aq) + H2O (l) HA (aq) + OH- (aq)

5
Tetapan hidrolisisnya adalah:
[HA][OH - ]
Kh 
[A  ]

[OH - ] 2
[OH ] = [HA], sehingga Kh 
-
[A  ]

[OH  ]  Kh  [A  ] , dimana [A-] adalah konsentrasi anion garam.


Selanjutnya harga tetapan hidrolisis (Kh) dapat dikaitkan dengan
tetapan ionisasi asam lemah (Ka) dan tetapan kesetimbangan air (KW).
HA (aq) A- (aq) + H+ (aq) K = Ka
A- (aq) + H2O (l) HA (aq) + OH-(aq) K = Kh
H2O (l) H+(aq) + OH-(aq) K = KW
Menurut prinsip kesetimbangan, untuk reaksi-reaksi di atas berlaku
persamaan berikut :
Ka × Kh = KW
Atau
Kw
Kh 
Ka
Maka [OH-] = Kh  Kh  [A  ] = Kw / Ka  [A  ]

Dengan, Ka = tetapan ionisasi asam lemah


KW = tetapan kesetimbangan air
A- = konsentrasi anion garam yang terhidrolisis

Jadi pH = ½ pKw + ½ pKa + ½ log [garam]

Contoh Soal :

Berapakah pH larutan CH3COONa 0,10 M, jika diketahui Ka CH 3COOH =


1,8 × 10-5.

Penyelesaian:

pH = ½ pKw + ½ Pka + ½ log [garam]

= 7 + 2,37 – 0,50

= 8,87

3. Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami
hidrolisis kation, maka persamaan reaksi hidrolisis secara umum serta
persamaan tetapan hidrolisisnya sebagai berikut,
B+ (aq) + H2O (l) BOH (aq) + H+(aq)

6
[BOH][H  ]
Kh 
[B  ]

[H  ]2
[BOH] = [H ], sehingga Kh 
+
[B  ]

[H  ]  Kh  [B  ]

Dimana [B+] adalah konsentrasi kation garam.


Selanjutnya harga tetapan hidrolisis (Kh) dapat dikaitkan dengan
tetapan ionisasi basa lemah (Kb) dan tetapan kesetimbangan air (KW).
BOH (aq) B+ (aq) + OH-(aq) K = Kh
B+ (aq) + H2O (l) BOH(aq) + H+(aq) K = Kb
+
H2O (l) H+(aq) + OH -(aq) K = KW
Menurut prinsip kesetimbangan, untuk reaksi-reaksi di atas berlaku
persamaan berikut.
Kh × Kb = KW
Atau
Kw
Kh 
Ka
Maka [H+] = Kw / Ka  [B  ]

Dengan, KW = tetapan kesetimbangan air


Kb = tetapan ionisasi basa lemah
B+ = konsentrasi kation garam yang terhidrolisis
Jadi pH = ½ pKw – ½ pKb – ½ log [garam]
Contoh Soal :

Berapakah pH larutan NH4Cl 0,10 M, jika diketahui Kb NH3 = 1,8 × 10-5

Penyelesaian:

pH = ½ pKw – ½ pKa – ½ log [garam]

= 7 – 2,37 + 0,50

= 5,13

4. Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah bila dilarutkan
dalam air, akan mengalami hidrolisis yang agak kompleks. Hidrolisis
kationnya menghasilkan basa lemah yang tidak terdisosiasi,
sedangkan hidrolisis anionnya menghasilkan asam lemah, dengan
reaksi masing-masing sebagai berikut :

M+ + H2O MOH + H+

7
A- + H2O HA + OH-

Ion-ion H+ dan OH- yang terbentuk di atas sebagian bergabung kembali


membentuk air :

H+ + OH- H2O

Tetapi persamaan ini tidak boleh dijumlahkan, kecuali jika tetapan


disosiasi asam dan basa tersebut kebetulan sama. Tergantung dari nilai
relatif tetapan dissosiasinya, tiga hal kemungkinan terjadi, yaitu :

Jika Ka > Kb, maka [H+] > [OH-] sehingga larutan akan bersifat
asam

Jika Ka < Kb, maka [H+] < [OH-] sehingga larutan akan bersifat
basa

Jika Ka = Kb, maka [H+] = [OH-] sehingga larutan akan bersifat


netral

Seperti halnya garam amonium asetat, karena tetapan dissosiasi


asam asetat (Ka) praktis sama dengan tetapan dissosiasi amonium
hidroksida (Kb), masing-masing yaitu Ka = 1,75×10 -5 dan Kb =
1,71×10-5, maka reaksi hidrolisis yang terjadi adalah sebagai berikut :
NH4+(aq) + CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + NH4OH(aq)
Untuk menentukan harga Kh, pembilang dan penyebut dikalikan
dengan [H+][OH-], sehingga
[CH 3 COOH][NH 4 OH] [H  ][OH  ]
Kh  

[CH 3 COO  ][NH 4 ] [H  ][OH  ]

[CH 3 COOH] [NH 4 OH]


  
  
 [H  ][OH  ]
[CH 3 COO ][H ] [NH 4 ][OH ]

1/Ka 1/Kb Kw

Maka Kh = 1/Ka × 1/Kb × Kw


Kw
Kh 
Ka  Kb

Pada reaksi hidrolisis, [CH3COOH] selalu sama dengan [NH4OH] dan


[CH3COO-] = [NH4+], sehingga :

[CH 3 COOH][NH 4 OH] [CH 3 COOH]2


Kh  

[CH 3 COO  ][NH 4 ] [CH 3 COO - ] 2

8
Jika pembilang dan penyebut masing-masing dikalikan dengan [H +]2,
maka akan diperoleh :
2
[CH 3 COOH]2 [H  ] 2  [CH 3 COOH] 
Kh   2  2
    
[H  ] 2
[CH 3 COO ] [H ] 
[CH 3 COO ][H ] 
Kh = [1/Ka]2 [H+]2, maka [H+]2 = Kh × Ka2
Kw
Maka Dari persamaan sebelumnya Kh  Ka  Kb

Kw Kw
[H  ]2   Ka 2   Ka
Ka  Kb Kb

Jadi [H+] = Kw / Kb  Ka

pH = ½ pKw + ½ pKa – ½ pKb


Jiki Ka = Kb, maka pH larutan = 7 (netral)
Berdasarkan persamaan tersebut di atas, [H +] atau [OH-] hanya
bergantung pada harga Ka atau Kb.
Contoh Soal :

Berapakah pH larutan CH3COONH4, jika diketahui Ka = Kb = 1,8 × 10-5

Penyelesaian:

pH = ½ pKw + ½ pKa – ½ pKb = 7 + 2,37 – 2,37

=7

E. EVALUASI

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar

9
1. Suatu asam lemah HA 0,01 M memiliki pH 3,5. Konstanta asam (Ka)
tersebut adalah …
a. 5 × 10-8 d. 2 × 10-3
b. 1 × 10-7 e. 1 × 10-2
c. 1 × 10-5
2. Tetapan disosiasi (Ka) suatu asam lemah bervalensi satu adalah 10 -
. larutan
7
0,10 M asam ini memiliki pH …
a. 2 d. 5
b. 3 e. 6
c. 4
3. Diketahui tetapan disosiasi basa lemah BOH adalah 10 -5 sehingga
larutan BOH 0,10 M memiliki pH ...
a. 3 d. 9
b. 5 e. 11
c. 7
4. Asam lemah HA memiliki pH = 3 dan Ka = 1 × 10-5. Konsentrasi HA
adalah ...
a.0,10 M d. 0,0001 M
b. 0,01M e. 0,00001 M
c. 0,001 M
5. Larutan asam (Ka = 2 × 10-5) yang memiliki pH sama dengan pH
larutan HCl 2 × 10-3 M, memiliki konsentrasi ...
a. 0,100 M d. 0,205 M
b. 0,105 M e. 0,40 M
c. 0,200 M

6. Ion berikut mengalami hidrolisis dalam air kecuali...

10
a. Na+ d. Al3+
b. CN- e. S2-
c. CO32-

7. Garam berikut, yang mengalami hidrolisis total ialah ....


a. NH4Br d. AlCl3
b. K2CO3 e. Al2(CO3)3 v

c. BaCO3

8. Dari campuran larutan di bawah ini, yang menghasilkan garam


terhidrolisis sebagian dan bersifat basa adalah...
a. 50 cm3 0,5 M HCl + 50 cm3 0,5 M NaOH
b. 50 cm3 0,5 M HCl + 50 cm3 0,5 M NH3
c. 50 cm3 0,5 M HCl + 100 cm3 0,5 M NH3
d. 50 cm3 0,5 M CH3COOH + 50 cm3 0,5 M NH3
e. 50 cm3 0,5 M CH3COOH + 50 cm3 0,5 M NaOH

9. Dalam larutan terdapat natrium asetat 0,10 mol/L yang


mengalami hidrolisis,
CH3COO- (aq) + H2O (l) CH3COOH (aq) + OH- (aq)

Jika tetapan hidrolisis, Kh = 10 maka larutan mempunyai pH .....


-9

a. 9 d. 5
b. 7 e. 1
c. 6

10. Jika diketahui Ka CH3COOH = 1,8 × 10-5 maka pH larutan


Ca(CH3COO)2 0,10 M adalah ....
a. 5 d. 9 – log 1,4
b. 5 – log 1,4 e. 9 + log 1,4
c. 9

11. Larutan NH3 0,10 M mempunyai pH = 11. Berapakah pH larutan


NH4Cl 0,10 M?

11
a.3 d. 9
b. 5 e. 11
c.7

12. Ke dalam 50 mL larutan CH3COOH 0,10 M ditambahkan 50 mL


ditambahkan 50 mL larutan NaOH 0,10 M. pH larutan akan
berubah dari ........ (Ka CH3COOH = 1,8 × 10-5)
a. 1 menjadi 3 d. 3 menjadi 8,85
b. 3 menjadi 5 e. 3 menjadi 9
c. 3 menjadi 7

13. Sebanyak 50 mL larutan CH3COOH 0,10 M (Ka CH3COOH = 1,8 ×


10-5) direaksikan dengan 50 mL KOH 0,10 M. pH campuran yang
terjadi adalah...
a. 3
b. 6 – log 7 d. 9 – log 7
c. 8 + log 7 e. 9 + log 7
15. Diketahui 8,2 g natrium asetat dilarutkan dalam air menjadi 100
mL larutan. Jika Ka asam asetat = 1,8 × 10-5, maka pH larutan
tersebut adalah ….
a. 11,63 d. 9,28
b. 9,87 e. 4,63
c. 9,26
16. Jika 50 g cm3 NH3(aq) 0,03 M (Kb = 10-5) dicampurkan dengan
100 g cm3 HCl 0,01 M, maka pH larutan adalah ….
a. 6 – log 3 d. 8 – log 5
b. 8 + log 5 e. 6 + log 5
c. 6 + log 3
17. Konsentrasi ion hidrogen dalam larutan asam benzoat 1 M adalah
8 × 10-3 M. Tetapan asam ini adalah ….
a. 6,4 × 10-5 d. 8,0 × 10-6
b. 6,4 × 10-6 e. 1,6 × 10-5

12
c. 8,0 × 10-3
18. pH air akan menjadi lebih besar dari 7 bila ke dalamnya dilarutkan
a. ammonium asetat d. aluminium klorida
b. natrium sulfat e. ammonium sulfat
c. natrium karbonat
19. Kb NH4OH = 10-5. 50 mL larutan NH4OH 0,20 M dicampur dengan
200 mL larutan HCl 0,05 M pH larutan yang terjadi adalah ….
a. 2 – log 5 d. 2 – ½ log 2
b. 4½ + log 5 e. 11 + ½ log 4
c. 9,5 – log 5
20. Tetapan ionisasi, Ka manakah yang menunjukkan asam paling kuat
adalah ….
a. 1 × 10-7 d. 6,7 × 10-4
b. 4 × 10-7 e. 7,1 × 10-3
c. 1,7 × 10-4
21. Peristiwa hidrolisis tidak terjadi pada larutan …
a. CH3COOK d. (NH4)2SO4
b. NH2Cl e. K2SO4
c. CH3COONH4
22. Di antara garam-garam berikut, yang mengalami hidrolisis
sempurna adalah …
a. CH3COONa d. NH4Cl
b. CH3COONH4 e. NaCN
c. NaCl

23. Garam berikut ini yang larutannya dalam air bersifat basa adalah
….
a. KCN d. NH4Cl
b. K2SO4 e. (NH4)2SO4
c. NH4CN

13
24. Di antara senyawa-senyawa berikut ini, yang larutannya dalam
air memiliki pH terbesar adalah ….
a. natrium klorida d. ammonium asetat
b. kalium nitrat e. natrium setat
c. ammonium klorida
25. Garam berikut ini yang larutannya dalam air bersifat basa adalah
….
a. kalium asetat d. ammonium asetat
b. natrium sulfat e. ammonium klorida
c. natrium klorida
26. Diketahui garam-garam:
1. BaSO4 3. NaCl 5. K2S
2. Na2CO3 4. Mg(NO3)2
Pasangan garam yang larutannya dalam air bersifat basa adalah
….
a. 1 dan 2 d. 3 dan 4
b. 1 dan 4 e. 3 dan 5
c. 2 dan 5
27. Garam-garam berikut yang mempunyai pH > 7 dalam larutannya
adalah ….
a. NaCl d. K2CO3
b. NaSO4 e. K2SO4
c. NH4Cl

KELARUTAN DAN HASIL KALI


KELARUTAN

14
A. PETA MATERI

Kelarutan dan Hasil


Kelarutan dan Hasil
Kali Kelarutan
Kali Kelarutan

Kelarutan Hasil Kali Kelarutan


Kelarutan Hasil Kali Kelarutan

Gram atau Mol Zat Ksp


Gram atau Ksp
Terlarut TiapMol
LiterZat
Terlarut
Larutan JenuhLiter
Tiap
Larutan Jenuh

Dipengaruhi oleh
Dipengaruhi
Suhu, oleh
Jenis Zat
A  B   KspA  B   KspA  B   Ksp
y x x- y y x x- y y x x- y

Suhu, Jenis Zat


Terlarut dan Pelarut
Terlarut dan Pelarut
Tidak Mengendap Larutan Jenuh Mengendap
Tidak Mengendap Larutan Jenuh Mengendap

Ion Sejenis
Ion Sejenis
Menurunkan Kelarutan
Menurunkan Kelarutan

B. KATA KUNCI

15
Kelarutan adalah banyaknya zat yang dapat larut dalam sejumlah
volume tertentu pelarut pada temperatur kamar
Kelarutan (khususnya untuk zat yang sukar larut) dinyatakan
dalam mol L-
jadi kelarutan sama dengan kemolaran larutan jenuh.
Tetapan hasilkali larutan (Ksp) adalah hasil perkalian konsentrasi
ion-ion
dalam larutan jenuh, masing-masing dipangkatkan dengan
koefisien ionisasinya.
Nilai Ksp dapat ditentukan dari kelarutan sebaliknya kelarutan dapat
ditentukan dari data Ksp.
Kelarutan dipengaruhi oleh pH larutan dan ion senama

16
C. PENDAHULUAN

Setiap zat mempunyai sifat yang berbeda-beda, termasuk


kelarutannya dalam air. Ada yang mudah larut, sukar larut dan tidak
dapat larut dalam air. Berdasarkan hasil-hasil percobaan, untuk
elektrolit biner yang mempunyai kelarutan < 10-3 M, maka zat tersebut
termasuk zat yang sukar larut. Kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh
beberapa hal, antara lain : suhu, komposisi pelarut, pH, ion senama
dan lain sebagainya.
Dalam bab ini akan dibahas kelarutan garam dan basa dalam air.

a. KELARUTAN DAN TETAPAN


HASILKALI KELARUTAN

D. 1 Kelarutan (S)
Istilah kelarutan (solubility) digunakan untuk menyatakan
jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu
pelarut pada suhu tertentu (suhu kamar). Jumlah zat yang terlarut
dapat dinyatakan dalam mol atau gram.
Dalam suatu larutan elektrolit, zat-zat yang terlarut akan
terionisasi dan menghasilkan kation dan anion. Jika keadaan sudah
lewat jenuh, maka akan terdapat padatan yang tidak larut. Antara
ion-ion yang dihasilkan dan padatan yang tidak larut, terjadi
keseimbangan heterogen. Hal ini bisa kalian coba dengan
menambahkan satu sendok teh kristal NaCl (garam dapur) ke dalam
segelas air, kemudian diaduk. Apakah NaCl tersebut larut ? Apa yang
terjadi jika ditambah NaCl terus menerus sambil diaduk ? Apakah

17
natrium klorida dapat larut semua ? Tentu tidak, pada suatu saat
larutan menjadi jenuh, dan NaCl tidak dapat larut lebih banyak lagi.

Contoh Soal :
Kelarutan Mg(OH)2 dalam 500 mL air adalah 4,40 mg, berapa molar
kelarutan Mg(OH)2 ? Diketahui Ar Mg = 24, O = 16 dan H = 1
Penyelesaian :
4,40 mg
Kelarutan (S) Mg(OH)2 =
500 mL
1000
Dalam 1 L (1000 mL) = × 4,40 mg = 8,80 mg = 8,80 × 10-3 gram
500
8,80  10 -3
= = 1,517 = 1,52 mol/L
58,0 mol

Jadi kelarutan Mg(OH)2 = 1,52 M.

D. 2 Hasil Kali Kelarutan (Ksp)


Perak klorida (AgCl), merupakan salah satu garam yang sukar
larut dalam air. Jika kalian memasukkan sedikit kristal garam AgCl ke
dalam gelas kimia yang berisi 50 mL air kemudian diaduk, kalian akan
melihat bahwa sebagian besar dari garam tersebut tidak larut
(mengendap di dasar gelas kimia). Larutan perak mudah sekali jenuh.
Apakah setelah mencapai keadaan jenuh proses pelarutan berhenti ?
Ternyata tidak. Melalui percobaan telah diketahui bahwa dalam larutan
jenuh tetap terjadi proses melarut, tetapi pada saat yang sama terjadi
pula proses pengkristalan dengan laju yang sama. Dengan kata lain,
dalam keadaan jenuh terdapat kesetimbangan antara zat padat tak
larut dengan larutannya. Khusus untuk elektrolit (garam atau basa),
kesesetimbangan itu terjadi antara zat padat tak larut dengan ion-
ionnya. Kesetimbangan dalam larutan jenuh perak klorida adalah
sebagai berikut:
AgCl (s) Ag+ (aq) + Cl+ (aq)

18
Reaksi ini merupakan reaksi kesetimbangan heterogen, karena
AgCl ada dalam fase padat, sedangkan ion-ion Ag + dan Cl- ada dalam
fase terlarut. Tetapan kesetimbangan garam atau basa yang sedikit
larut disebut tetapan hasil kali kelarutan (solubility product constant)
dan dinyatakan dengn Ksp. Tetapan kesetimbangan untuk AgCl pada
reaksi di atas adalah sebagai berikut:
[Ag  ][Cl  ]
K
[AgCl]

Karena [AgCl] dalam fase padat adalah tetap, maka tetapannya


dinamakan tetapan hasilkali kelarutan (Ksp). Tetapan hasilkali
kelarutan untuk pelarutan AgCl adalah sebagai berikut :
Ksp = [Ag+] [Cl-]
Secara umum, persamaan kesetimbangan larutan garam A×By yang
sedikit larut adalah sebagai berikut:
A×By (s) × Ay+ (aq) + y B×- (aq)

Ksp = [ Ay+ ]× [ B-×]y


Contoh Soal :
Larutan jenuh AgCl mengandung 0,0015 g zat terlarut dalam 1 L.
Berapakah hasil kali kelarutan AgCl ? Diketahui Mr AgCl = 143,3 g/mol.
Penyelesaian :
0,0015 g 1
Kelarutan (S) = 0,0015 g =  = 1,04 × 10-5 mol/L
143,3 g / mol 1L

Dalam larutan jenuh terjadi dissosiasi sempurna :


AgCl Ag+ + Cl-
Satu mol AgCl menghasilkan 1 mol Ag+ dan 1 mol Cl-
[Ag+] = [Cl-] = 1,04 × 10-5 mol/L
Maka Ksp = 1,04 × 10-5 × 1,04 × 10-5
= 1,10 × 10-10

D. 3 Hubungan Kelarutan (s) dan Tetapan Hasilkali Kelarutan


(Ksp)

19
Perhatikan kesetimbangan yang terjadi dalam larutan jenuh
Ag2CO3.
Ag2CO3(s) 2 Ag+(aq) + CO32-(aq)
Konsentrasi kesetimbangan ion Ag+ dan ion CO32- dalam larutan jenuh
dapat dikaitkan dengan kelarutan Ag2CO3 dinyatakan dengan s, maka
konsentrasi ion Ag+ dalam larutan itu sama dengan 2s dan konsentrasi
ion CO32- sama dengan s:
Ag2CO3(s) 2 Ag+(aq) + CO32-(aq)
s 2s s
dengan demikian, nilai tetapan hasil kali kalarutan (K Sp) Ag2CO3 dapat
dikaitkan dengan nilai kelarutannya (s), sebagai berikut:
Ksp = [ Ag+] [ CO3- ]
= (2s)2 (s)
= 4s3
Secara umum, hubungan antara kelarutan (s) dengan tetapan
hasilkali kelarutan (Ksp) untuk elektrolit A×By dapat dinyatakan sebagai
berikut:
A×By(s) × Ay+(aq) + y B×-(aq)
S ×S yS
Ksp = [Ay+ ]× [B×- ]y
= (×s)× (ys)y
= ×× yy s(×+y)
Jika [Ay+]× [B×-]y < Ksp, maka A×By tidak mengendap
[Ay+]× [B×-]y = Ksp, maka A×By larutan jenuh
[Ay+]× [B×-]y > Ksp, maka A×By mengendap
Contoh Soal :
1. Bagaimanakah hubungan kelarutan dengan tetapan hasilkali
kelarutan Ag2SO4
Penyelesaian :

Ag2SO4(s) 2Ag+(aq) + SO42-(aq)

20
s 2s s
Jika kelarutan Ag2SO4 = s molL-1, maka konsentrasi ion Ag+ = 2s mol
L-1 dan konsentrasi ion SO42- = s mol L-1.
Ksp = [Ag+]2 [SO42-]
= (2s)2 (s)
= 4s3
2. Pada suhu 250 C, harga Ksp Ag2CrO4 = 2,4 × 10-12. Hitunglah
kelarutan Ag2CrO4 dan konsentrasi Ag+ dalam keadaan jenuh.
Penyelesaian :
Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO42-(aq)
Ksp = [Ag+]2[CrO42-] = 4S3
= 2,4 × 10-12
2,4  10 12
S 3  8,4  10 5 mol/L
4
Kelarutan Ag2CrO4 dalam air pada suhu 250C = 8,4×10-5 M
Jadi konsentrasi Ag+ = 2 × 8,4×10-5 M

D. 4 PENGARUH ION SENAMA TERHADAP KELARUTAN


Kalian telah mempelajari kelarutan elektrolit dalam air murni dan
elektrolit tersebut akan terionisasi menghasilkan ion-ionnya (yang
hanya berasal dari satu sumber yaitu elektrolit). Akan tetapi, seringkali
terdapat sumber lain dari ion yang senama (sejenis) dalam larutan.
Coba kalian perhatikan contoh larutan berikut ini, jika AgCl dimasukkan
ke dalam larutan AgNO3. Sebelum terbentuk ion Ag+ dan Cl-, berarti
dalam larutan sudah ada ion Ag + dari AgNO3. Ion Ag+ yang sudah ada
dalam larutan tersebut dinamakan ion senama (sejenis). Begitu pula
jika kalian melarutkan AgCl ke dalam larutan NaCl, ion Cl - dalam
larutan tersebut juga sebagai ion senama. Apakah yang akan terjadi
bila kedalam larutan jenuh AgCl di tambah larutan AgNO 3 atau larutan
NaCl ?

21
Dalam larutan jenuh AgCl terdapat kesetimbangan antara AgCl
padat dengan ion-ion Ag+ dan Cl-
AgCl (s) Ag+ (aq) + Cl- (aq)

Penambahan larutan AgNO3 atau NaCl akan memperbesar konsentrasi


ion Ag+ atau Cl- dalam larutan.
AgNO3 (aq) Ag+ (aq) + NO3- (aq)

NaCl (aq) Na+ (aq) + Cl-(aq)


Jika dalam larutan sudah terdapat ion Ag+ atau Cl-, maka reaksi ke
kanan akan sukar, berarti elektrolit akan semakin sukar larut.
Sesuai dengan azas Le Chatelier tentang pergeseran
kesetimbangan, penambahan konsentrasi ion Ag + atau ion Cl- akan
menggeser kesetimbangan ke kiri. Akibat dari pergeseran tersebut,
maka jumlah AgCl yang larut menjadi berkurang. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa ion senama memperkecil kelarutan. Akan tetapi,
sebagaimana halnya kesetimbangan pada umumnya, ion senama tidak
akan mempengaruhi harga hasilkali kelarutan (jika suhu tidak
berubah).

Contoh Soal :
Pada contoh soal nomor 2 di atas telah dihitung kelarutan Ag 2CrO4
dalam air murni yaitu 8,4 × 10 -5 mol L-1 pada suhu 25°C. Tentukan
kelarutan Ag2CrO4 tersebut dalam :
a). larutan AgNO3 0,100 M
b). larutan AgNO3 0,200 M
c). larutan K2CrO4 0,100 M. Diketahui (Ksp Ag2CrO4 = 2,4 ×10-12)
Penyelesaian :
a. Kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,10 M.
larutan AgNO3 0,10 M mengandung 0,10 M ion Ag+ dan 0,10M ion
NO3-.
AgNO3 (aq) Ag+ (aq) + NO3- (aq)

0,10 M 0,10 M 0,10 M

22
Jika ke dalam larutan ditambahkan Ag 2CrO4 padat maka kristal itu
akan larut sampai larutan jenuh.
Misal kelarutan Ag2CrO4 = s mol L-1 maka konsentrasi ion Cr2O42-
yang dihasilkan = s mol L-1 dan ion Ag+ = 2s mol L-1.
Ag2CrO4 (s) 2Ag+ (aq) + CrO42- (aq)

s 2s s

Jadi konsentrasi total ion Ag+ = 0,10 + 2s mol L-1. Oleh karena nilai s
relatif kecil, yaitu s < 8,4 × 10 -5, maka konsentrasi ion Ag+ dapat
dianggap = 0,10 mol L-1(0,10 + 2s = 0,10). Dalam larutan jenuh
Ag2CrO4 berlaku:
[Ag+]2 [CrO42-] = Ksp Ag2CrO4
(0,10)2 (s) = 2,4 × 10-12
s = 2,4 × 10-10
Jadi, kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,10 M = 2,4 × 10 -10
mol L-1, (kurang lebih 350 ribu kali lebih kecil dibanding
kelarutannya dalam
air murni).

b. Kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,20 M.


Menggunakan penjelasan yang sama seperti pada nomor (a), maka
konsentrasi ion Ag+ dalam larutan dianggap = 0,20 M, sedangkan
konsentrasi ion CrO42- = s.
[Ag+]2 [CrO42-] = Ksp Ag2CrO4
(0,20)2 (s) = 2,4 ×10-12

s = 6,0 × 10-11
Jadi, kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,20 M = 6 × 10-11 mol
L-1, yaitu sekitar 1,4 × 106 kali lebih kecil dibanding kelarutannya
dalam air murni, atau sekitar empat kali lebih kecil dibandingkan
kelarutannya dalam larutan AgNO3 0,10 M

23
c. Kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan K2CrO4 0,10 M.
Larutan K2CrO4 0,10 M mengandung 0,20 M ion K+ dan 0,10 M ion
CrO42-. Apabila ke dalam larutan ditambahkan Ag 2CrO4 padat, maka
zat tersebut akan larut hingga larutan jenuh. Misal kelarutan
Ag2CrO4 itu = s mol L-1 berarti ion Ag+ dan ion CrO42- yang dihasilkan
berturut-turut adalah 2s dan s mol L-1. Konsentrasi ion CrO42- dalam
larutan adalah (0,10 + s) mol L -1, karena s relatif kecil dibandingkan
0,10 maka konsentrasi ion CrO42- dapat dianggap sama dengan 0,10
M (0,10 + s ≈ 0,10). Dalam larutan jenuh berlaku:
[Ag+]2 [CrO42-] = Ksp Ag2CrO4
(2)2 (s) = 2,4 × 10-12
s2 = 6,0 × 10-11
s = 2,4 × 10-5
Jadi, kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan K2CrO4 0,10 M = 2,4 ×10-5
molL-1, yaitu sekitar 34 kali lebih kecil dibanding kelarutannya dalam
air murni.

D. 5 PENGENDAPAN
Salah satu ciri terjadinya reaksi kimia adalah terbentuknya
endapan, reaksi ini dapat terjadi jika dua jenis larutan dicampur dan
salah satu hasil reaksinya berupa endapan. Dalam reaksi kimia dapat
mengeluarkan suatu ion dari larutannya melalui reaksi pengendapan.
Misalnya ion kalsium (Ca2+) dalam air sadah dapat dikeluarkan dengan
menambahkan larutan Na2CO3. dalam hal ini ion Ca2+ akan bergabung
dengan ion karbonat (CO32-) membentuk CaCO3, suatu garam yang
sukar larut, sehingga mengendap.
Ca2+ (aq) + CO32- (aq) CaCO3 (s)
Contoh yang lain adalah pengendapan ion Cl- dalam air laut dengan
menambahkan larutan perak nitrat (AgNO 3). Ion Cl- akan bergabung
dengn ion Ag+ membentuk AgCl yang sukar larut.

24
Cl- (aq) + Ag+ (aq) AgCl(s)

Kalian dapat melakukan percobaan di laboratorium dan


perhatikan secara seksama proses terjadinya endapan AgCl ketika
larutan yang mengandung ion Cl- ditetesi larutan Ag+. Apakah endapan
AgCl terbentuk begitu ada ion Ag + memasuki larutan ? Kalian perlu
ingat kembali bahwa AgCl dapat larut dalam air, meskipun dalam
jumlah yag sangat sedikit. Artinya, ion Ag + dan Cl- dapat berada
bersama-sama dalam larutan hingga larutan jenuh, yaitu sampai
hasilkali [Ag+] [Cl-] sama dengan nilai Ksp AgCl. Apabila penambahan
ion Ag+ dilanjutkan sehingga hasilkali [Ag+] [Cl-] > Ksp, maka kelebihan
ion Ag+ dan ion Cl- akan bergabung membentuk endapan AgCl. Jadi,
pada penambahan larutan Ag+ ke dalam larutan Cl - dapat terjadi tiga
hal sebagai berikut:
Jika [Ag+] [Cl-] < Ksp, larutan belum jenuh
Jika [Ag+] [Cl-] = Ksp, larutan tepat jenuh
Jika [Ag+] [Cl-] > Ksp, terjadi pengendapan
Contoh Soal :
Berapakah konsentrasi minimum ion CO32- yang diperlukan untuk
mengendapkan ion Ca2+ dari larutan Ca(NO3)2 0,01 M. Ksp Ca(NO3)2
= 4, 8 × 10-9
Penyelesaian :
CaCO3 akan mengendap jika [Ca2+] [CO32+] > Ksp CaCO3
[Ca2+] = [Ca(NO3)2] = 0,010 M
(0,01) [Ca(NO3)2] > 4,8 ×10-9
[CO32-] > 4,8 ×10-7
Jadi, CaCO3 akan mengendap jika [CO32-] > 4,8 × 10-7

E. Evaluasi
1. Kelarutan Ca(OH)2 = 1 × 10-2 M. Ksp Ca(OH)2 adalah....
a. 1 × 10-6 d. 4 × 10-6

25
b. 2 × 10-6 e. 4 × 10-6
c. 2 × 10-6
2. Jika Ksp Mg(OH)2 pada suhu tertentu sama dengan 4,0 × 10-12,
maka kelarutan Mg(OH)2 dalam 500 cm3 larutan ..... (Mr Mg(OH) 2
= 58)
a. 58 × 10-9 d. 58 × 10-4
b. 116 × 10-9 e. 116 × 10-6
c. 29 × 10-4
3. Diantara zat berikut ini yang kelarutannya paling besar, dinyatakan
dalam mol L-1 ialah..........
a. BaCrO4 (Ksp = 1,2 × 10- d. Ag2CrO4 (Ksp = 1,1 × 10-
)
10
)
12

b. BaSO4 (Ksp = 1,1 × 10-10) e. CaF2 (Ksp = 3,2 × 10-11)


c. AgCl (Ksp = 1,8 × 10-10)

4. Ksp CaF2 = 4,0 × 10-11, maka kelarutan CaF2 dalam 0,01 m CaCl2
adalah......
a. 2,5 × 10-5 d. 3,4 × 10-4
b. 3,2 × 10-5 e. 4,3 × 10-4
c. 1,28 × 10-4
5. Kelarutan AgCl dalam air adalah 1 × 10 -5 mol L-1. Kelarutan AgCl
dalam larutan CaCl2 0,05 M adalah ......
a. 2 × 10-9 d. 2 × 10-4
b. 1 × 10-9 e. 1 × 10-4
c. 5 × 10-10
6. Dalam suatu larutan terdapat ion-ion Ca 2+, Sr2+, Ba2+, dan Pb2+
dengan konsentrasi yang sama. Apabila larutan itu ditetesi dengan
larutan Na2SO4 maka zat yang mula-mula mengendap ...
a. CaSO4 (Ksp = 2,4 × 10-10) c. BaSO4 (Ksp = 1,1 × 10 -
b. SrSO4 (Ksp = 2,5 × 10-7) 10
)

26
d. PbSO4 (Ksp = 1,7 × 10- e. Mengendap bersama-
8
) sama
7. Ke dalam 100 mL larutan netral yang merupakan campuran dari
larutan-larutan garam, KCl (10-3 mol), K2CrO4 (10-3 mol), dan K2SO4
(10-3 mol) ditambah 100 mL larutan Pb(NO 3)2 (2 × 10-3 mol).
Campuran ini tidak diaduk secara merata. Ksp PbCl 2 = 1,7 × 10-5,
Ksp PbCrO4 = 2 × 10-14. Ksp PbSO4 = 2 ×10-8. endapan yang
terjadi adalah...
a. PbSO4 saja d. PbCl2 dan PbCrO4
b. PbCl2 saja e. PbCrO4 dan PbSO4
c. PbCrO4 saja
8. Hasil kali kelarutan perak kromat 1 ×10-12. Jika dalam suatu larutan
konsentrasi ion kromat 1×10-14 mol/L, maka konsentrasi Ag+
dinyatakan dalam mol/L adalah …
a. 0,5 × 10-8 d. 0,5 × 10-4
b. 1 × 10-8 e. 1 × 10-4
c. 1× 10-6
9. Pada 25 0C hasil kali kelarutan raksa (II) sulfide adalah 1 × 60 ×
10-52. Hitung jumlah ion Hg2+ yang terdapat dalam 1 liter pada 25
0
C. (tetapan Avogadro = 6 × 1023).
a. 10-28 d. 102
b. 10-26 e. 1026
c. 10-2
10. Jika pada temperatur 25 0
C kelarutan PbBr2(s) 0,022 M, Ksp
PbBr2(s) adalah ….
a. 1,1 × 10-5 d. 4,8 × 10-5
b. 1,9 × 10-5 e. 9,7 × 10-5
c. 4,3× 10-5
11. Jika Ksp Ca(OH)2 5,5 × 10-6, maka pH larutan jenuh Ca(OH)2 adalah
a. 8,72 d. 12,34
b. 11,28 e. 13,00

27
c. 12,04
12. Jika Ksp Ca(OH)2 = 4,0 × 10-6, kelarutan Ca(OH)2 (Mr = 74) dalam
250 mL larutan adalah ….
a. 0,74 g d. 7,4 g
b. 0,37 g e. 3,7 g
c. 0,18 g
13. Jika Ksp L(OH)2 = 1,08 × 10-10, pH larutan L(OH)2 jenuh adalah ….
a. 10 + log 6 d. 9 + log 6
b. 10 – log 6 e. 9 – log 6
c. 10
14. Harga hasil kali kelarutan (Ksp) Ag 2SO4 = 3,2 × 10-5 maka
kelarutannya dalam 1 liter air adalah ….
a. 2,0 × 10-5 mol d. 1,0 × 10-2 mol
b. 2,0 × 10-2 mol e. 4,0 × 10-2 mol
c. 1,0 × 10-2,5 mol
15. Kelarutan Ca(OH)2 (Mr = 74) dalam 100 mL air adalah 0,1061 g.
hasil kali kelarutannya adalah ….
a. 9,0 × 104 d. 4,0 × 10-7
b. 10-5 e. 10-4
c. 8,0 × 10-6
16. Jika konsentrasi Ca2+ dalam larutan jenuh CaF2 sebesar 2,0 × 10-4
mol/L, maka hasil kali kelarutan CaF2 adalah ….
a. 8 × 10-8 d. 2 × 10-12
b. 3,2 × 10-11 e. 4× 10-12
c. 1,6 × 10-11
17. Larutan senyawa hidroksida M(OH) 3 jenuh memiliki pH 9,0. Harga
Ksp senyawa tersebut adalah ….
a. 3,3 × 10-21 d. 3,0 × 10-36
b. 3,0 × 10-20 e. 3,3×10-37
c. 1,1 × 10-10

28
18. Pada suhu tertentu, kelarutan PbI2 dalam air adalah 1,50 ×10-3
mol/L. Berdasarkan data tersebut, harga Ksp PbI2 adalah ….
a. 4,50 × 10-9 d. 4,50 × 10-8
b. 3,37× 10-9 e. 1,35 ×10-8
c. 6,75 × 10-8
19. Kelarutan perak klorida yang dinyatakan dalam gram per liter
larutan pada suhu 25 0C (Ksp AgCl = 1,96 ×10-10), Ar Ag = 108,
dan Ar Cl = 35,5) adalah ….
a. 22,96 ×10-4 g d. 14,35 × 10-4 g
b. 20,09× 10-4 g e. 2,09 ×10-4 g
c. 17,22 × 10-4 g
20. Senyawa PbCl2 memiliki Ksp = 3,2 ×10 -5 sehingga kelarutan PbCl2
adalah ….
a. 1,0 ×10-2 mol L-1 d. 8,0 × 10-3 mol L-1
b. 2,0 × 10-2 mol L-1 e. 1,0 ×10-6 mol L-1
c. 4,0 × 10-3 mol L-1
21. Ksp BaSO4 = 1,1 ×10-10, kelarutan BaSO4 dalam larutan Na2SO4
0,02 M adalah ….
a. 5 ×10-8 mol L-1 d. 5,5 × 10-9 mol L-1
b. 5,5 × 10-8 mol L-1 e. 5,5 ×10-7 mol L-1
c. 5 × 10-9 mol L-1
22. Kelarutan PbSO4 dalam air = 1,4 ×10-4 mol/L . Kelarutan PbSO4
dalam larutan K2SO4 0,05 M adalah ….
a. 2 ×10-6 mol L-1 d. 5 × 10-6 mol L-1
b. 3 × 10-7 mol L-1 e. 5 ×10-8 mol L-1
c. 4 × 10-9 mol L-1
23. Diketahui Ksp Mg(OH)2 = 4 ×10-12. Jika larutan MgCl2 0,04 M
dinaikkan pH-nya, akan mulai terbentuk endapan pada pH kira-
kira ….
a. 12 d. 9
b. 11 e. 8

29
c. 10
24. Massa atom Mn = 55, O = 16, H = 1. Ksp Mn(OH) 3 ialah 1,0 ×10-
. Kelarutan Mn(OH)3 dalam mol/liter adalah ….
36

a. 4,4 ×10-10 d. 7,6 × 10-10


b. 1 × 10-18 e. 1 ×10-9
c. 3 × 10-35
25. Kelarutan besi (II) hidroksida (Mr = 90) yang mempunyai Ksp =
1,6 ×10-14 dinyatakan dalam gram per liter ialah ….
a. 1,26 ×10-7 d. 1,4 × 10-14
b. 1,13 × 10-5 e. 1,4 ×10-3
c. 1,6 × 10-5
26. Jika hasil kali kelarutan, Ksp dari Be(OH) 2 sama dengan 4 ×10-18,
maka kelarutan Be(OH)2 dalam 1 liter larutan kira-kira sama
dengan ….
a. 4 ×10-9 gram d. 1 × 10-6 gram
b. 4 × 10-6 gram e. 2 ×10-9 mol
c. 4 × 10-5 gram
27. Dari zat-zat di bawah ini yang kelarutannya paling kecil adalah ….
a. BaCO3 Ksp = 1,6 ×10-9
b. CaCO3 Ksp = 6,9 ×10-9
c. CuCO3 Ksp = 2,5 ×10-10
d. CdCO3 Ksp = 5,2 ×10-12
e. MgCO3 Ksp = 4 ×10-5
28. Bila pada suatu suhu tertentu kelarutan PbCl 2 dalam air adalah
2,5 ×10-2 mol/L, maka hasil kali kelarutannya adalah ….
a. 6,25 ×10-6 d. 1,56× 10-6
b. 6,25 × 10-5 e. 1,25 ×10-5
c. 1,66 × 10-5
29. Hasil kali kelarutan PbCl2 ialah 1,6 ×10-5. Bila 500 mL larutan
Pb(NO3)2 0,02 M dicampur dengan 500 mL larutan HCl 0,02 M,
adalah ….

30
a. Belum terjadi endapan PbCl2
b. Terjadi endapan PbCl2
c. Terjadi campuran penyangga
d. Terjadi hidrolisis
e. Tidak terjadi reaksi
30. Ksp AgCl = 1,6 ×10-10. Kelarutan AgCl paling kecil adalah ….
a. NaCl 0,10 M d. NH4Cl 0,02 M
b. HCl 0,01 M e. air murni
c. AgNO3 0,03 M
31. Jika 500 mL Ba(OH)2 yang memiliki pH = 12 direaksikan dengan
500 mL larutan H2SO4 yan memiliki pH = 2, endapan BaSO 4
(Mr = 233) yang terbentuk adalah ...
a. 1,0 × 10-2 × 233 g d. 2,5 × 10-2 × 233 g
b. 2,5 × 10-3 × 233 g e. 5,0 × 10-2 × 233 g
c. 5,0 × 10-3 × 233 g

31

Anda mungkin juga menyukai