Anda di halaman 1dari 350

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Pendahuluan

1.1. Pengertian Statistik dan Statistika


Statistik merupakan kumpulan angka yang bermakna.
Statistika merupakan suatu

ilmu pengetahuan pembantu yang berhubungan dengan cara

pengumpulan data, penyajian data dan penganalisisan data, dan dari analisis tersebut dapat
ditarik suatu kesimpulan dan dari kesimpulan dapat dibuat suatu keputusan,

yang mana

keputusan yang diambil sebenarnya dalam suasana ketidakpastian dan adanya variasi.
1.2. Data
Data bentuk jamak dari datum yang berarti keterangan atau ilustrasi.
Berdasarkan bentuknya data terdiri dari
a. berupa angka/bilangan
b. berupa simbul/lambang
Berdasarkan sifatnya data terdiri
a. data kualitatif yaitu berupa simbul atau lambang , misalnya Si A orangnya pintar. Si B
orangnya cantik, dan sebagainya.
b. data kuantitatif yaitu berupa angka atau bilangan, misalnya Si A nilai ujiannya 75, Si B
tinggi badannya 167 cm, dan sebagainya.
Data kuantitatif harganya berubah-ubah atau bersifat peubah (variable)
Berdasarkan kejadiannya atau jenisnya data terdiri dari:
a. Data diskrit yaitu data hasil perhitungan
b. Data kontinu yaitu data hasil pengukuran
Berdasarkan sumbernya data terdiri dari:
a. data intern
b. data ekstern

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Untuk apa dan buat apa data tersebut ?


Sesuai dengan pengertiannya yaitu keterangan atau ilustrasi maka data merupakan kumpulan
angka/lambang yang bermakna.
Selanjutnya mau diapakan data tersebut ?
Karena merupakan angka/lambang yang bermakna, selanjutnya akan disajikan agar lebih jelas
maknanya.
Banyak cara, dalam menyajikan data yaitu: dengan
1. Tabel atau Daftar
2. Grafik atau Diagram.
Macam-macam Tabel atau Daftar
a. Daftar baris kolom
b. Daftar kontingensi
c. Daftar sebaran frekuensi
Macam-macam Grafik atau Diagram
a. Diagram Garis
b. Diagram Batang
c. Diagram Lambang atau Simbol
d. Diagram Lingkaran atau Pastel
e. Diagram Peta atau Kartogram
f. Diagram Pencar atau Diagram Titik.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Contoh Grafik atau Diagram Garis

Data dari ketiga mahasiswa ( A, B dan C ) Tentang Indeks Prestasi Semester 1 sampai dengan 6.

Eri Setiawan

Contoh Grafik atau Diagam Batang

Pengantar Statistika

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Data Persentase Perolehan SMS dari Keempat Kontestan ( A, B, C dan D ) KDI Star
Pada Minggu 1 s.d 4 Tahun 2010.Propinsi Lampung
Lampung Timur
Lamping Barat
Lampung Utara
Lampung Selatan

Minggu 1
24.5
30.4
28.7
16.4

No Jenis Kelamin
1 Laki-laki

Minggu 2
21.4
27.8
24.4
26.4

Frekuensi
332

Minggu 3
19.7
23.5
27.1
29.7

Minggu 4
18
25
30
27

Persentase ( % )
68,60

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Perempuan
Total

152
484

31,40
100,00

Contoh: Grafik atau Diagram Lingkaran atau Pastel

Usia Responden

Sex Responden
Category
Perempuan
Laki-laki

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Usia Responden
No

Usia

frek

16 20

28

8,54

21 30

72

21,95

31 40

112

34,15

41 60

109

33,23

> 60

2,13

Total

328

100,00

Usia Responden
Category
> 60
16 - 20 Tahun
41 - 60
21 - 30
31 - 40

Usia Responden ( Dalam Persen )

Jenis Pekerjaan Responden

Jenis Pekerjaan Utama Responden


Jenis Pekerjaan
No Utama

frek

Category
Pensiunan
Pelajar/mahasiswa
Pekerja mandiri/sektor informal
Tidak bekerja
Lain-Lain
Pegawai swasta
Ibu rumah tangga
Pegawai negeri/TNI/Polri
Wiraswasta/Pengusaha
Petani/peternak

Eri Setiawan

1 PNS/TNI/Polri
2 Pegawai swasta
Wiraswasta/
3 Pengusaha
Pekerja mandiri/
4 sektor informal
5 Petani/peternak
6 Pelajar/mahasiswa
7 Ibu rumah tangga
8 Pensiunan
9 Tidak bekerja
10 Lain-Lain
Total

Pengantar Statistika

58
36

15,10
9,38

62

16,15

24
82
17
45
5
26
29
384

6,25
21,35
4,43
11,72
1,30
6,77
7,55
100,00

Jenis Pekerjaan Utama Responden

Hasil Kerja Kelompok A, B, C, D dan E Dari Tahun 1 sampai dengan 3.

Komposisi Mahasiswa Komputer pada Perguruan Tinggi di Kota Bandar Lampung Th. 2010

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Komposisi Mahasiswa Kedokteran pada Perguruan Tinggi di Kota Bandar Lampung Th. 2010

Data Penjualan Sepeda Motor di Dealer ABC Selama 1 Tahun


Bulan
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Septembe

Motor
750
800
675
725
700
650
800
750

r
Oktober
November
Desember

650
650
600
575

Grafik Penjualan Sepeda Motor di Dealer ABC Selama 1 Tahun

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

10

Trend Penjualan Motor

Banyaknya Motor

800

750

700

650

600

i
i
ar
ar
u
u
r
n
b
Ja
Pe

et
ar
M

ril
Ap

ei

ni
Ju

li
Ju

r
r
r
r
s
tu
be
be
be
be
s
o
u
t
em
em
em
Ag
Ok
pt
ov
es
e
N
D
S
Bulan Penjualan

Moving Average Plot for Penjualan Motor


Variable
Actual
Fits

Penjualan Motor

800

750

Moving Average
Length 2

700

Accuracy Measures
MAPE
3.93
MAD
27.27
MSD
1015.63

650

600

6
7
Bulan

10

11

12

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Contoh lain Pembuatan Histogram dan Poligon


Kelas Interval
23 - 31
32 - 40
41 - 49
50 - 58
59 - 67
68 - 76
77 - 85
86 - 94
Jumlah

Xi
27
36
45
54
63
73
81
90
-

fi
4
9
15
22
19
16
10
5
100

11

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

12

Poligon
25

Frekuensi

20

15

10

22.5

31.5

40.5

49.5

58.5

67.5

76.5

85.5

Xi

1.3. Pengukuran Data


Ada empat jenis pengukuran berdasarkan tingkat pengukuran ( level of measurement ) terhadap
data.
1. Data Nominal
Merupakan data kualitatif yang bersifat setara atau sama antar data yang satu dengan yang lain.
Jadi hanya diberikan nama.
Contoh : Jenis kelamin, dsb.
2.

Data Ordinal

Merupakan data kualitatif yang bersifat tidak setara setara atau tidak sama antar data yang satu
dengan yang lain. Jadi diberikan nama dan urutan.
Contoh.Sikap Seseorang, Jenjang Pendidikan, Rating acara Televisi, dsb.
3. Data Interval

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

13

Merupakan data kuantitatif yang mempunyai perbedaan antar data yang satu dengan yang
lainnya dan perbedaannya jelas terukur. Jadi berikan nama

, urutan.dan jarak dan

tidak

mempunyai titik nol murni


Contoh: Temperatur Suhu, dsb.
4.

Data Rasio

Merupakan data kuantitatif yang mempunyai perbedaan antar data yang satu dengan yang
lainnya
diukur dengan jelas dan mempunyai harga nol mutlak. Jadi berikan nama , urutan, jarak.dan
perbandingan.
Contoh : Berat Badan, Produksi.
Secara garis besarnya Statistika dibagi menjadi dua bagian, yaitu Statistik Deskriptif dan Induktif.
Statistik Deskriptif ( Eksplorasi ) merupakan penyajian dan analisis data, sedangkan Statistik
Induktif atau Inferensial atau Konfirmasi merupakan penarikan kesimpulan dari hasil analisis data.

DATA

DATA
KUALITATIF

DATA
NOMINAL

DATA
ORDINAL

DATA
KUANTITATIF

DATA
INTERVAL

DATA
RASIO

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

14

DATA RASIO

DATA INTERVAL

DATA ORDINAL

DATA NOMINAL

DATA INPUT

Statistik Deskriptif
Statistik
Deskriptif

METODE
STATISTIKA

Penyajian Data

DATA OUTPUT

Grafik

Tabel

Sari Numerik Data

Ukuran Pemusatan Data


Ukuran Letak Data
Ukuran Penyimpangan Data

Dimensi Waktu

Deret Waktu
Angka Indeks

Eri Setiawan

Jenis Data

Pengantar Statistika

Data Kualitatif

15

Grafik Bar ( Batang )


Grafik Pie ( Lingkaran )
Tabel Kontingensi

Data Kuantitatif

Grafik Line (Garis )


Steam and Leaf
Distribusi Frekuensi

Distribusi Frekuensi

Histogram
Poligon
Pareto

Ukuran Pemusatan Data

Rata-rata

Rata-rata Hitung

Rata-rata Ukur

Rata-rata Harmonik
Modus

Ukuran Letak

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Ukuran Letak Data

16

Median
Kuartil
Desil
Persentil

Ukuran Penyimpangan Data

Range ( Rank )
Variance ( Ragam )

Simpangan Baku

Koefisien Keragaman

Mengukur Angka Indeks


Indeks

Tak Tertimbang

Sederhana

Agregatif
Sederhana

Tertimbang

Relatif
Sederhana
Laspeyre
s
Paasche
Drobisch
Fisher
Marshall-Edgeworth

Bentuk ( Shape ) Data

Rantai

Eri Setiawan

Bentuk Data

Pengantar Statistika

Kemiringan

Koefisien Pearson
Momen Kemiringan

Keruncingan

Uji Bentuk Data

Momen Keruncingan

Boxplot
Histogram

Data Deret Waktu

Trend

Free Hand
Moving Average
Least Square

Siklus
Musim
Irreguler

Indeks

Harga
Kuantitas
Nilai

17

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

18

1.4. Populasi dan Sampel


Populasi merupakan kumpulan dari suatu obyek dengan ciri tertentu yang karakteristiknya akan
diukur, atau populasi adalah totalitas semua nilai yang karakteristiknya akan diukur, sedangkan
sampel merupakan bagian dari populasi.

POPULASI
Berukuran N

Sampel
n

1.5. Parameter dan Statistik


Parameter adalah besaran-besaran atau ukuran dari populasi
Statistk adalah besaran-besaran atau ukuran dari sampel.
Dalam prakteknya ukuran atau besaran parameter dinotasikan atau dilambangkan dengan huruf
Yunani, seperti , , , dan seterusnya, sedangkan ukuran atau besaran statistik dinotasikan
dengan huruf Latin, seperti x, y, t, z dan seterusnya.
Yang utama dalam mempelajari statistika adalah memahami dua besaran atau perumusan yang
memegang peranan penting, yaitu Rata-rata dan Ragam atau Simpangan Baku, yaitu:
Nama Besaran
Rata-rata (Nilai Tengah)
( Mean = Average)
Ragam (Variansi )
( Variance )
Simpangan baku
( Standard Deviation )

Parameter

Statistik

Xi

i 1

Xi
i 1

( X i )2
i 1

s
2

( X i )2
i 1

( X i X )2
i 1

n 1

( X i X )2
i 1

n 1

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

19

Contoh
Misalkan diketahui data populasi sebagai berikut: N = { 1, 2, 3, 4, 5 }.
Hitung rata-rata dan simpangan baku.
Jawab
N

Rata-rata populasi

Xi = X1 X 2 X 3 X 4 X 5 =
i 1
N

1 2 3 4 5
15
=
=3
5
5

Simpangan baku populasi

( X i )2 =
i 1
N

( X i ) 2 atau cari melalui ragam yaitu


i 1
N

( X i )2

2 i 1

(1 4 0 4 1)
(1 3) 2 ( 2 3) 2 (3 3) 2 (4 3) 2 (5 3) 2
=
=2
5
5

Setelah ragam diperoleh tinggal diakarkan, maka diperoleh simpangan baku atau =

2 = 1,414

Ada cara lain dalam menghitung ragam populasi jika tidak mencari dulu rata-rata, yaitu

N ( X i ) ( X i ) 2
2

N2

Data ke1
2
3
4
5
Jumlah

X2
1
4
9
16
25
Xi 2= 55

X
1
2
3
4
5
Xi=15

N ( X i ) ( X i ) 2
2

N2

275 225
50
5(55) (15) 2
=
=
=2
2
25
25
5

Ternyata hasilnya sama, yaitu 2 = 2.


Kalau diketahui data itu sampel, yakni n = { 1, 2, 3, 4, 5 } ditanyakan hitung rata-rata dan
simpangan baku
n

Rata-rata sampel

Xi = X1 X 2 X 3 X 4 X 5 =
i 1
n

1 2 3 4 5
15
=
=3
5
5

Eri Setiawan

Pengantar Statistika
n

Simpangan baku sampel

s
2

( X i X )2 =
i 1
n 1

20
n

( X i X ) 2 atau cari melalui ragam yaitu


i 1
n 1

s2

( X i X )2
i 1

n 1

10
(1 3) 2 (2 3) 2 (3 3) 2 (4 3) 2 (5 3) 2
=
= 2,5
4
5 1

Setelah ragam diperoleh tinggal diakarkan, maka s =

2,5

= 1,581

Ada cara lain dalam menghitung ragam sampel jika tidak mencari dulu rata-rata, yaitu

n( X i ) ( X i ) 2
2

s
2

n(n 1)

275 225
50
5(55) (15) 2
2,5
=
=
20
20
5(5 1)

Ternyata hasilnya sama, yaitu s 2 = 2,5


Apabila dilihat hasil normalitas dengan bantuan paket diperoleh:
Contoh lainnya
C1
10
20
30
40
50

C2
1
2
3
4
5

C3
11
12
13
14
15

C4
101
102
103
104
105

Descriptive Statistics: C1, C2, C3, C4


Variable

Mean

St-Dev

C1

30.00

C2

3.00

1.581

2.50

C3

13.00

1.581

2.50

C4

103.00

1.581

2.50

15.81

Variance
250.00

s=

2,5

= 1,581

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

21

Empirical CDF of C1
Normal
Mean
30
StDev 15.81
N
5

100

Percent

80

60
40

20

0
-10

10

20

30
C1

40

50

60

70

Empirical CDF of C2, C3


Normal
Variable
C2
C3

100

Mean StDev N
3 1.581 5
13 1.581 5

Percent

80

60
40

20

0
0

8
10
Data

II .

12

14

16

18

SARI NUMERIK DATA

Ukuran Pemusatan, Ukuran Letak dan Ukuran Penyimpangan Data


2.1. Bagi data mentah atau data tidak berkelompok
2.1.1 Ukuran Pemusatan Data

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

22

2.1.1.1 Rata-rata Hitung


Jika data populasi, misalkan N = {1, 2, 3, 4, 5}, maka
N

Xi =
i 1
N

1 2 3 4 5
3
5

Jika data sampel, misalkan n = {1, 2, 3, 4, 5}, maka


n

Xi =
i 1
n

1 2 3 4 5
3
5

2.1.1.2. Rata-rata Ukur ( Rata-rata Geometrik )


Digunakan untuk menghitung rata-rata laju kenaikan atau laju penurunan dari sekelompok data
pada peridr tertentu, yang mempunyai perubahan angka secara mencolok. Dengan notasi
sebagai
G

X 1 . X 2 ....... X n

Contoh
Tingkat penjualan motor PT Adira selama empat tahun terakhir adalah 1000, 3000, 5000, 9000
Jawab
n

Kalau dengan rata-rata hitung adalah


G

Xi =
i 1
n

1000 3000 5000 9000


4500
4

X 1 . X 2 ....... X n

G 4 1000 x3000 x5000 x9000.

= 3408,66 atau 3409.


Ditinjau dari trend penjualan sampai tahun ke empat.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

23

Trend Penjualan Motor dari Dealer Adira

Banyaknya Motor yang Terjual

9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
1

Tahun Penjualan

Ditinjau dari prakiraan penjualan sampai tahun ke sembilan.


Plot Analisis Penjualan Motor

Banyaknya Motor yang Terjual

Linear Trend Model


Yt = -2000 + 2600* t
Variable
Actual
Fits
Forecasts

20000

Accuracy Measures
MAPE
17
MAD
500
MSD
300000

15000

10000

5000

0
1

4
5
6
Tahun Penjualan

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

24

Moving Average Motor yang terjual


Variable
Actual
Fits

9000
8000

Moving Average
Length 2

7000

Accuracy Measures
MAPE
16
MAD
1333
MSD
4166667

c1

6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
1

Tahun Penjualan

Pareto Chart untuk Penjualan Motor


100
80

60
2
40
1

0
c1
Count
Percent
Cum %

20

1000
1
25.0
25.0

3000
1
25.0
50.0

Cara lainnya
Gn

X
X1 X 2
.
..... n
X 0 X1
X n 1

Xn
X0

5000
1
25.0
75.0

9000
1
25.0
100.0

Percent

Tahun Penjualan

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

25

dengan
G = rata-rata geometrik
X0 = Data awal
Xn = Data yang ke-n
n = banyaknya data
Gn

X
X1 X 2
.
..... n
X 0 X1
X n 1

3000 5000 9000


.
.
=
1000 3000 5000

9000
= 1,73
1000

Berarti rata-rata laju kenaikan penjualan motor secara rasio adalah 1,73 dari tahun ke tahun.
Rata-rata Geometrik ( Rasio 1,73 )
1.000 x 1,73 = 1.730
1,730 x 1,73 = 2.993
2.993 x 1,73 = 5.178
5.178 x 1,73 = 8.958
Kalau diperhatikan hasil 8 958 hampir sama dengan 9 000 ( karena pembulatan hasil 1,73 )

2.1.1.3. Rata-rata Harmonik ( Harmonic Mean )

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

26

Dalam rata-rata hitung secara matematis merupakan sebuah rasio atau proses pembagian antara
pembilang dengan penyebut, sedangkan dalam rata-rata harmonik akan digunakan bila

pembilang tetap sedangkan penyebut bervariasi. Dengan perumusan sebagai

n
1

dengan
H = rata-rata harmonik
Xi = data ke-i.
n = banyaknya data
Contoh: bila digunakan data di atas, maka :
H

4
4
1 =
1
1
1
1 = 148
= 2857
(

Xi
90000
1000 3000 5000 9000

Bila diperhatikan contoh di atas antara rata-rata hitung, rata-rata geometrik dan rata-rata harmonik
maka :
hasilnya adalah 2857 < 3409 < 4500 atau H < G < X .
n

w
i 1
n

wi

X
i 1

dengan
H = rata-rata harmonik
Xi = data ke-i.
n = banyaknya data
w = bobot dari data

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

27

Contoh
Sebuah mobil menempuh perjalanan dari kota A ke kota B, C dan D. Jarak antar kota sebagai
berikut: Kota A ke Kota B = 900 kilo meter
Kota A ke Kota C = 800 kilo meter
Kota A ke Kota D = 700 kilo meter
Untuk menempuh kota tersebut digunakan mobil dengan tiga kecepatan yang berbeda, yaitu:
Kota A ke Kota B dengan kecepatan 45 km perjam
Kota A ke Kota C dengan kecepatan 50 km perjam
Kota A ke Kota D dengan kecepatan 70 km perjam
Berapakah rata-rata kecepatan mobil tersebut.
Jawab
n

Jika menggunakan rata-rata hitung, maka rata-rata kecepatan

Xi =
i 1
n

45 50 70
55
3

w
i 1
n

wi

i 1 X i

900 800 700


900 800 700 = 52,174
(

)
45
50
70

Berarti rata-rata kecepatan harmonik adalah 52,174 km perjam

2.1.2. Modus ( Mode = Mo )


Modus adalah suatu fenomena yang sering muncul, atau suatu kejadian yang sering terjadi.
Contoh: misalkan datanya. 1, 3, 2, 4, 5, 3
Jawab:
Urutkan datanya dari kecil ke besar,sehingga:

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

28

1, 2, 3, 3, 4, 5
Maka Mo = 3
2.2. Ukuran Letak Data
2.2.1. Median ( Me )
Median adalah membagi data menjadi dua bagian yang sama.
Caranya:
Untuk data ganjil:
Misalnya: 2, 1, 3, 5, 6, 4, 2
1. Urutkan data tersebut dari kecil ke besar, sehingga: 1, 2, 2, 3, 4, 5, 6
2. Letak Median adalah data keempat
3. Nilai Mediannya adalah 3 atau Me = 3
Untuk data genap
Misalnya: 2, 1, 3, 5, 5, 6, 4, 2
1. Urutkan data tersebut dari kecil ke besar, sehingga: 1, 2, 2, 3, 4, 5, 5, 6
2. Tentukan Letak Median, yaitu :

( n 1)
2

Berhubung banyaknya data delapan,

( n 1) (8 1)
=
= 4,5 adalah data ke 4,5 ( empat koma
2
2

lima )
3. Nilai Mediannya adalah
Me = Data ke-4 + (Data ke-5 Data ke-4)
= 3 + (4 3) = 3,5
Misalnya: 2, 5, 7, 6, 9, 7, 8, 4
Urutkan data tersebut dari kecil ke besar, sehingga: 2, 4, 5, 6, 7, 7, 8, 9
Letak Median adalah data keempat dan data kelima atau data ke 4,5 ( empat koma lima )
Nilai Mediannya adalah

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

29

Me = Data ke-4 + (Data ke-5 Data ke-4)


= 6 + ( 7 6 ) = 6,5

2.2.2. Kuartil ( Ki )
Kuartil adalah membagi data menjadi empat bagian yang sama.
Jadi Ki , di mana i = 1, 2, 3.
Caranya:
1.

Susun data tersebut dari kecil ke besar

2.

Tentukan letak Kuartil yang diinginkan, yaitu dengan K i

3.

Tentukan nilai Kuartil yang diinginkan.

i ( n 1)
4

Contoh:
Data sebagai berikut: 75, 82, 66, 57, 64, 56, 92, 94, 86, 52, 60, 70
Setelah disusun menjadi: 52, 56, 57, 60, 64, 66, 70, 75, 82, 86, 92, 94
Maka letak untuk K1 =

1(12 1)
4

3 14

Jadi nilai K1 = Data ke-3 + ( Data ke-4 Data ke-3 )


= 57 + ( 60 57 )
= 57 = 57,75
Untuk K3 =

3(12 1)
4

9 43

Jadi nilai K3 = Data ke-9 + ( Data ke-10 Data ke-9 )


= 82 + ( 86 82 ) = 85
Untuk K2 = Me atau
K2 =

2 (12 1)
4

= 6,5

Jadi nilai K2 = Data ke-6 + ( Data ke-7 Data ke-6 )


= 66 + ( 70 66 ) = 68
K2 = Me, Jadi Median sama dengan nilai K2

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

30

2.2.3. Desil ( Di )
Desil adalah membagi data menjadi 10 bagian yang sama.
Jadi, Di , di mana i = 1, 2, . . . , 9.
Caranya:
1. Susun data tersebut dari kecil ke besar
2. Tentukan letak Desil yang diinginkan, yaitu dengan Di

i (n 1)
10

3. Tentukan nilai Di yang diinginkan.


Contoh:
Tentukan D3 ? dari data 52, 56, 57, 60, 64, 66, 70, 75, 82, 86, 92, 94
Letak D3 =

3(12 1)
= 3,9
10

Nilai D3 = Data ke-3 + 0,9 (data ke-4 data ke-3)


= 57 + 0,9 (60 57) = 57 + 2,7 = 59,7

2.2.4. Persentil ( Pi )
Persentil adalah membagi data menjadi seratus bagian yang sama. Jadi, P i , di mana i = 1, 2, . .
, 99
Caranya:
1. Susun data tersebut dari kecil ke besar
2. Tentukan letak Desil yang diinginkan, yaitu dengan Pi
3. Tentukan nilai Di yang diinginkan.
Contoh:

i ( n 1)
100

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

31

Tentukan nilai P10 ? dari data 52, 56, 57, 60, 64, 66, 70, 75, 82, 86, 92, 94
Letak P10 adalah P10

10(12 1)
= 1,3
100

= 52 + 0,3 (56 52) = 52 + 1,2 = 53,2


2.3.

Ukuran Penyimpangan Data

2.3.1. Simpangan Baku ( Standard Deviation )


n

Jika data sampel, maka

( X i X )2
i 1

n 1

Contoh
Diketahui data sampel sebagai berikut : 52, 56, 57, 60, 64, 66, 70, 75, 82, 86, 92, 94
Dari data tersebut diperoleh harga-harga n = 12, Xi = 854, Xi2 = 63 086, K1 = 57,75 dan K3 =
85,0 X = 71,17

n( X i ) ( X i ) 2
2

S =

n(n 1)

12(63086) (854) 2
= 209,97 maka s = 14,49
12(12 1)

2.3.2. Rentang Antar Kuartil ( RAK )


RAK = K3 K1
Untuk data tersebut di atas, maka RAK = 85,00 57,75 = 27,25

2.3.3. Koefisien Keragaman ( KK atau Coeffition of Variation )


KK =

s
x 100 %
x
14,49

Untuk data tersebut di atas, maka KK = 71,17 x100% = 20,36


Jika dihitung dengan paket program diperoleh:
Descriptive Statistics: C1
Variable

Mean St-Dev

Variance Coef-Var

Q1

Q3

IQR

Eri Setiawan

C1

Pengantar Statistika

12 71,17 14,49

209,97

20,36

32

57,75 85,00

27,25

Contoh Latihan
Diketahui data sampel mengenai nilai Quis dari 2 kelompok mahasiswa Unila, sebagai berikut:
I
40 41 42 42 43 43 45 45 45 45 47 47 48 48 49 50
II 35 36 36 37 37 38 40 40 40 40 42 43 43 44 44 45
a. Hitung Rata-rata, Modus , Median, Kuartil 1 dan Kuartil 3 untuk Mahasiswa Kelompok I
b. Hitung Rata-rata, Modus , Median, Kuartil 1 dan Kuartil 3 untuk Mahasiswa Kelompok II
c. Hitung Ragam dan Simpangan baku untuk kelompok I dan II
d. Hitung RAK dan KK untuk kelompok I dan II
e. Buatlah Boxplot dari kedua kelompok mahasiswa tersebut?
Jawab
a. Untuk Data Kelompok I
X

40 41 ...... 50
720
=
= 45 ,
16
16

Mo = 45
Letak Me =

( n 1)
(16 1)
=
= 8,5
2
2

Nilai Me = Data ke-8 + 0,5 ( Data ke-9 Data ke-8 )


= 45 + 0,5 ( 45 45 ) = 45 ,
Letak Ki atau Qi =
Letak K1 =

i ( n 1)
4

1(16 1)
= 4,25
4

Nilai K1 = Data ke-4 + 0,25 ( Data ke-5 Data ke-4 )


= 42 + 0,25 ( 43 42 ) = 42, 25 atau Q1 = 42,25

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

33

3(16 1)
51
Letak K3 =
=
= 12,75
4
4

Nilai K3 = Data ke-12 + 0,75 ( Data ke-13 Data ke-12 )


= 47 + 0,75 ( 48 47 ) = 47 + 0,75 = 47,75 atau Q 3 = 47,75
b. Untuk Data Kelompok II
X

35 36 ...... 45
640
=
= 40 ,
16
16

Mo = 40
Letak Me =

( n 1)
(16 1)
=
= 8,5
2
2

Nilai Me = Data ke-8 + 0,5 ( Data ke-9 Data ke-8 )


= 40 + 0,5 ( 40 40 ) = 40 ,
Letak Ki atau Qi =
Letak K1 =

i ( n 1)
4

1(16 1)
= 4,25
4

Nilai K1 = Data ke-4 + 0,25 ( Data ke-5 Data ke-4 )


= 37 + 0,25 ( 37 37 ) = 37 atau Q1 = 37
Letak K3 =

3(16 1)
51
=
= 12,75
4
4

Nilai K3 = Data ke-12 + 0,75 ( Data ke-13 Data ke-12 )


= 43 + 0,75 ( 43 43 ) = 43 + 0 = 43 atau Q3 = 43

n( X i ) ( X i ) 2
2

c. Ragam untuk Klp I adalah

s =

n(n 1)

simpangan baku untuk klp I adalah s =

S2

8,989

n( X i ) ( X i ) 2
2

Ragam untuk Klp II adalah s =

n(n 1)

simpangan baku untuk klp II adalah s =

S2

16(32534) (720) 2
= 8,933
16(16 1)

= 2,989
16( 25758) (640) 2
= 10,533
16(16 1)

10,533

= 3,246

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

34

d. RAK( IQR = Inter Quartile Range ) untuk KLP I = Q3 Q1 = 47,75 42,25 = 5,5
RAK( IQR = Inter Quartile Range ) untuk KLP II = Q3 Q1 = 43,0 37,0 = 6,0
KK ( CV = Coefficient of Variation ) untuk Klp I =

s
2,989
x 100 % =
x 100 % = 6,64 %
X
45

KK ( CV = Coefficient of Variation ) untuk Klp II =

s
3,246
x 100 % =
x 100 % = 8,11 %
X
40

e. Boxplot untuk Klp I dan II


Boxplot of Klp I
50

48

Klp I

46

44

42

40

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

35

Boxplot of Klp II
45,0

Klp II

42,5

40,0

37,5

35,0

Boxplot of Klp I; Klp II


50,0
47,5

Data

45,0
42,5
40,0
37,5
35,0
Klp I

Klp II

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

36

Jika dikerjakan dengan paket program statistik, yaitu Minitab, diperoleh sebagai berikut
Descriptive Statistics: Klp I; Klp II
Variable N

Mean St-Dev

Variance

Coef-Var Q1

Median Q3

RAK=IQR

Mode
Klp I

16 45,0

2,989

8,933

6,64

42,25

45,0

47,75

5,5

16 40,0

3,246

10,533

8,11

37,00

40,0

43,00

6,0

45
Klp II
40

Diagram Batang dan Daun Untuk Data Klp I dan II ( Stem-and-Leaf Display: Klp I; Klp II )
Stem-and-leaf of Klp I N = 16
Leaf Unit = 0,10
1 40 0
2 41 0
4 42 00
6 43 00
6 44
(4) 45 0000
6 46
6 47 00
4 48 00
2 49 0
1 50 0
Stem-and-leaf of Klp II N = 16
Leaf Unit = 0,10
1 35 0
3 36 00
5 37 00
6 38 0
6 39
(4) 40 0000
6 41
6 42 0
5 43 00
3 44 00
1 45 0

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

37

Dotplot Data Klp I dan II

Klp I

Klp II

36

38

40

42
Data

44

46

Each symbol represents up to 7 observations.

Individual Value Plot of Klp I; Klp II


50,0
47,5

Data

45,0
42,5
40,0
37,5
35,0
Klp I

Klp II

48

50

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

38

Boxplot Dari C1 C2 C3
50.0
47.5

Data

45.0
42.5
40.0
37.5
35.0
Kelompok I

Kelompok II

Probability Plot of Klp I


Normal - 95% CI
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

35

40

45
Klp I

50

55

45
2,989
16
0,288
0,570

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

39

Probability Plot of Klp II


Normal - 95% CI
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

40
3,246
16
0,422
0,283

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

30

35

40
Klp II

45

50

Trend Data Kelompok I dan II


Variable
Klp I
Klp I I

50.0
47.5

Data

45.0
42.5
40.0
37.5
35.0
2

8
10
Banyaknya Data

12

14

16

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

40

b. Bagi Data Berkelompok


Bagi data cukup banyak atau disebut data berkelompok sebaiknya dibuat dalam tabulasi.
Membuat Tabulasi Data
Tabulasi data dapat dikerjakan dengan menggunakan komputer, tabulasi data dengan komputer
dapat menghemat waktu dan efisien. Membuat tabulasi termasuk dalam kerja memproses data.
Membuat tabulasi data tidak lain dari memasukan data ke dalam tabel-tabel dan mengatur
angka-angka, sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori.
Bagian dari Tabel
Tabel terdiri dari baris dan kolom, tabel yang sederhana mempunyai 4 (empat) bagian penting,
yaitu:
1. membuat nomor dan judul tabel , 2. stub (potongan) , 3. box head ( ) dan 4. body (badan)
Tabel
Judul
Box head (Judul Kolom)
Stub
(Judul Baris)
body
( badan )

Jenis-jenis Tabel
Ada beberapa jenis tabel yang sering digunakan, antara lain:
a. Tabel induk (master table)
b. Tabel teks (text table)
c. Tabel frekuensi (frequention table)
Tabel Induk

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

41

Tabel induk adalah tabel yang berisi semua data yang tersedia secara terperinci. Tabel ini biasa
dibuat untuk melihat kategori data secara keseluruhan. Tabel tersebut tidak pernah dimasukan ke
dalam penjelasan keterangan, tetapi digunakan sebagai dasar tabel untuk membuat tabel lain
yang lebih singkat. Jika sangat diperlukan, tabel ini diletakan pada apendiks. Tabel induk berisi
semua informasi atau keterangan yang diperlukan.
Tabel Teks
Tabel teks adalah tabel yang telah diringkaskan untuk suatu keperluan tertentu. Tabel ini biasanya
diletakan dalam teks keterangan yang dibuat. Tabel teks digunakan ketika membuat penafsiran.
Tabel teks lebih pendek dan lebih padat serta tidak mengandung banyak baris dan kolom.
Tabel Frekuensi
Tabel frekuensi adalah tabel yang menyajikan berapa kali sesuatu hal terjadi. Kategori dinyatakan
dalam kelas tertentu dan terdapat dalam stub. Kelas atau kelompok diletakan dalam kolom kedua
dan jika diinginkan suatu persentase diletakan pada kolom ketiga. Tabel frekuensi yang
menyatakan persentase dinamakan tabel frekuensi relatif, sedangkan jika angka angka kumulatif
yang digunakan, maka tabel tersebut dinamakan tabel frekuensi kumulatif.
Untuk data yang berukuran cukup banyak sebaiknya dibuat dalam bentuk kelompok sebut saja
dibuat dalam bentuk sebaran (distribusi) frekuensi. Dari kelompok tersebut baru dianalisis secara
deskripsi.

2.2.1. Sebaran (distribusi) Frekuensi


Caranya?
Dari kelompok data yang masih mentah tersebut, susun atau urutkan terlebih dahulu dari data
terkecil ke data terbesar.
1. Tentukan Rank atau Range atau Rentang atau R, yaitu:
R = Data terbesar Data terkecil
2. Tentukan banyak kelas interval ( b ) dengan aturan Strugess, yaitu:
b = 1 + 3,3 log n

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

42

n = banyaknya data.
3. Tentukan panjang kelas interval ( p ), yaitu: p =

R
b

4. Tentukan nilai ujung kiri kelas interval pertama ( biasanya nilai data terkecil ).
Contoh 1:
Hasil ujian Statistika dari 100 mahasiswa Jurusan Manajemen , Jurusan Fakultas Ekonomi
Universitas Ruwa Jurai, Bandar Lampung. Semerter Genap 2005/2006, sebagai berikut:
36 40
41 43 44
37 40
42 43 44
37 40
42 43 44
38 40
42 43 44
38 40
42 43 44
38 41
42 43 45
39 41
42 44 45
39 41
42 44 45
39 41
43 44 45
39 41
43 44 45
Histogram berdasarkan data

45
45
45
45
45
46
46
46
46
46

46
46
46
46
47
47
47
47
47
47

47
47
48
48
48
48
48
48
48
49

49
49
49
49
49
50
50
50
50
50

51
51
51
51
52
52
52
53
53
54

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

43

1. Tentukan rentang atau range/rank (R) ialah data terbesar, yaitu 95 dikurangi data terkecil, yaitu
34, maka R = 54 36 = 18
2. Tentukan banyak kelas interval (b) dengan aturan Strurgess, yaitu:
b = 1 + (3,3) log n di mana n = banyaknya data = fi
b = 1 + 3,3 log 100
= 1 + 3,3 (2) = 7,6 8
3. Tentukan panjang kelas interval (p), yaitu:
p

R
18
=
3
b
8

4. Tentukan ujung kiri kelas interval pertama, biasanya diambil sama dengan data terkecil, yakni
36. Selanjutnya sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
NILAI UJIAN
36
38
39
41
42
44
45
47
48
50
51
53
54
56
JUMLAH

TABULASI
IIIII I
IIIII IIIII IIIII
IIIII IIIII IIIII IIIII IIII
IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII II
IIIII IIIII IIIII III
IIII III
I

FREKUENSI
6
15
24
27
18
9
1
100

Tabel Sebaran Frekuensi, sebagai berikut:


NILAI UJIAN
36
38
39
41
42
44
45
47
48
50
51
53
54
56
JUMLAH
Contoh 2.

NILAI TENGAH (XI)


37
40
43
46
49
51
54
-

FREKUENSI ( fi )
6
15
24
27
18
9
1
100

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

44

Hasil ujian Statistika dari 80 mahasiswa Program Studi Biologi, Jurusan MIPA FKIP Universitas
Ruwa Jurai, Bandar Lampung. Semerter Genap 2001/2002, sebagai berikut:
66. 41.
73. 57.
36. 65.
66. 81.
95. 37.
52. 73.
82. 61.
54. 63.
Prosedurnya:

69.
53.
87.
48.
68.
80.
77.
85.

46.
65.
63.
64.
56.
74.
64.
59.

61.
74.
72.
45.
58.
67.
68.
75.

67.
34.
93.
74.
65.
56.
55.
62.

70.
79.
47.
67.
44.
51.
64.
71.

76.
55.
66.
60.
57.
49.
59.
50.

84.
62.
75.
54.
78.
86.
76.
55.

56.
43.
90.
64.
39.
47.
58.
72.

Urutkan data dari kecil ke besar, maka:


34 36 37 39 41 43 44 45 46 47 47 48 49 50 51 52 53 54 54 55 55 55 55 56 56 56 57 57 58
58 59 59 60 61 61 62 62 63 63 64 64 64 65 65 65 66 66 66 67 67 67 68 68 69 70 71 72 72
73 73 74 74 74 75 75 76 76 77 78 79 80 81 82 84 85 86 87 90 93 95
1. Tentukan rentang atau range/rank (R) ialah data terbesar, yaitu 95 dikurangi data terkecil, yaitu
34, maka R = 95 34 = 61
2. Tentukan banyak kelas interval (b) dengan aturan Strurgess, yaitu:
b = 1 + (3,3) log n di mana n = banyaknya data = fi
b = 1 + 3,3 log 80
= 1 + 3,3 (1,903) = 7,28 7
3. Tentukan panjang kelas interval (p), yaitu:
p

R
61
=
9
b
7

4. Tentukan ujung kiri kelas interval pertama, biasanya diambil sama dengan data terkecil, yakni
34. Selanjutnya sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

NILAI UJIAN
34
42
43
51
52
60
61
69
70
78

TABULASI
IIIII
IIIII IIIII
IIIII IIIII IIIII III
IIIII IIIII IIIII IIIII I
IIIII IIIII IIIII

FREKUENSI
5
10
18
21
15

Eri Setiawan

79
88
JUMLAH

Pengantar Statistika

87
96

IIII III
III

45

8
3
80

Tabel Sebaran Frekuensi, sebagai berikut:


NILAI UJIAN
34
- 42
43
- 51
52
- 60
61
- 69
70
- 78
79
- 87
88
- 96
JUMLAH

NILAI TENGAH (XI)


38
47
56
65
74
83
92
-

FREKUENSI ( fi )
5
10
18
21
15
8
3
80

Histogram of Nilai Ujian


14
12

Frequency

10
8
6
4
2
0

40

50

60
70
Nilai Ujian

80

90

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

46

Nilai Ujian

Banyaknya Mahasiswa

0
34 36 37 39 41 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 84 85 86 87 90 93 95

Nilai Ujian

Individual Nilai Ujian

30

40

50

60
70
Nilai Ujian

80

90

100

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

47

Boxplot of Nilai Ujian


100
90

Nilai Ujian

80
70
60
50
40
30

Nilai UAS Mahasiswa Biologi FMIPA Unila


250

Frequency

200

150

100

50

40

48

56
64
72
Nilai Ujian Mahasiswa

80

88

96

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

48

Empirical CDF ( Cumulaive Density of Function ) Nilai Ujian


Normal
Mean
StDev
N

100

Persetase Nilai

80

60
40

20

0
30

40

50

60
70
Nilai Ujian

80

90

100

63.51
13.70
80

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

49

2.2.1.1. Rata-rata Hitung


Bagaimana cara menghitung rata-rata untuk data dalam sebaran frekuensi ?
Ada dua cara menghitung rata-rata untuk data dalam sebaran frekuensi, yaitu:
Cara biasa adalah X

fX
f
i

Dengan fi = frekuensi kelas interval dan Xi = nilai tengah kelas interval


Untuk contoh data tersebut di atas adalah
Kelas Interval
34
- 42
43
- 51
52
- 60
61
- 69
70
- 78
79
- 87
88
- 96
JUMLAH

Jadi, X fi =
fiXi

Cara coding

Nilai tengah ( Xi )
38
47
56
65
74
83
92

Frekuensi( fi )
5
10
18
21
15
8
3
80

fiXi
190
470
1 008
1 365
1 110
664
276
5 083

5083
= 63,5375
80

fici
X X 0 p fi

dengan X0 = rata-rata sementara di mana coding ditetapkan


p = panjang kelas interval
ci = coding ( pemberian kode )
fi = frekuensi kelas interval.
Kelas Interval
34
- 42
43
- 51
52
- 60
61
- 69
70
- 78
79
- 87
88
- 96
JUMLAH

Nilai tengah ( Xi )
38
47
56
65
74
83
92

Frekuensi ( fi ) Coding ( ci )
fici
5
-3
- 15
10
-2
- 20
18
-1
- 18
21
0
0
15
1
15
8
2
16
3
3
9
80
-13
fici
(
13
)
117
X X 0 p fi = 65 + 9
= 65 = 65 1,4625 = 63,5375

80
80

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

50

Jika dihitung secara langsung tanpa dibuat sebaran frekuensi terlebih dulu dengan bantuan paket
program diperoleh hasinya sebagai berikut:
Descriptive Statistics: Nilai
Variable N
Nilai

Mean

StDev Variance

80 63,61 13,72

188,11

N for
Q1
Median

Q3

Mode Mode

54,25 64,00

73,75

64; 65

Histogram of Nilai
18
16
14

Frequency

12
10
8
6
4
2
0

40

50

60

70
Nilai

80

90

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

51

Histogram (with Normal Curve) of Nilai


18

Mean 63,61
StDev 13,72
N
80

16
14

Frequency

12
10
8
6
4
2
0

40

50

60

70
Nilai

Boxplot of Nilai
100
90
80

Nilai

70
60
50
40
30

80

90

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

52

Jika dikerjakan dengan paket program SPSS Statistics 17.0 sebagai berikut:

Descriptives
Descriptive Statistics
N

Minimum

80

Valid N (listwise)

80

Frequencies
Statistics
X
N

Valid
Missing

80
0

34

Maximum
95

Mean
63.62

Std. Deviation
13.671

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

53

X
Frequency Percent
Valid

Valid
Percent

Cumulative
Percent

34

1.3

1.3

1.3

36

1.3

1.3

2.5

37

1.3

1.3

3.8

39

1.3

1.3

5.0

41

1.3

1.3

6.3

43

1.3

1.3

7.5

44

1.3

1.3

8.8

45

1.3

1.3

10.0

46

1.3

1.3

11.3

47

2.5

2.5

13.8

48

1.3

1.3

15.0

49

1.3

1.3

16.3

50

1.3

1.3

17.5

51

1.3

1.3

18.8

52

1.3

1.3

20.0

53

1.3

1.3

21.3

54

2.5

2.5

23.8

55

3.8

3.8

27.5

56

3.8

3.8

31.3

57

2.5

2.5

33.8

58

2.5

2.5

36.3

59

2.5

2.5

38.8

60

1.3

1.3

40.0

61

2.5

2.5

42.5

62

2.5

2.5

45.0

63

2.5

2.5

47.5

64

5.0

5.0

52.5

65

3.8

3.8

56.3

66

3.8

3.8

60.0

67

3.8

3.8

63.8

68

2.5

2.5

66.3

69

1.3

1.3

67.5

70

1.3

1.3

68.8

71

1.3

1.3

70.0

72

2.5

2.5

72.5

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

54

Explore
Case Processing Summary
Cases
Valid
N

Percent
80

100.0%

Missing
N

Total

Percent
0

.0%

Percent
80

100.0%

Descriptives
Statistic Std. Error
X

Mean
95% Confidence
Interval for Mean

63.63
Lower Bound

60.58

Upper Bound

66.67

5% Trimmed Mean

63.60

Median

64.00

Variance
Std. Deviation

186.896
13.671

Minimum

34

Maximum

95

Range

61

Interquartile Range

19

Skewness
Kurtosis

1.528

.027

.269

-.336

.532

Contoh lainnya
Diketahui data hasil Quis Statistika pada 80 mahasiswa yang sudah disajikan dalam bentuk
Sebaran atau distribusi frekuensi, namun sesuatu hal data tersebut hilang namun masih ingat
Nilai Tengah atau Tanda Kelas ( Xi ) dan Frekuensi ( fi ) untuk masing-masing kelas interval
sebagai berikut:

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

55

65 dan 21, 38 dan 5, 92 dan 3, 47 dan 10, 74 dan 15, 56 dan 18 serta 83 dan 8
Pertanyaannya
Buatlah Tabel sebaran frekuensi
Jawab
Untuk mendapatkan kelas interval, maka urutkan atau susun nilai X i dan fi dari kecil ke besar.
Selanjutnya lihat selisihnya berapa ? Dari 38 ke 47 selisihnya 9 dan dari 47 ke 56 juga 9, maka
pamjang kelas (p) adalah 9. Selanjutnya cari lebar kelas ( jika panjang kelas interval 9, maka
lebarnya adalah 8 ). Bila lebar dibagi dua atau 8 dibagi 2 adalah 4. Dari nilai tengah kelas interval
pertama, yaitu 38 dikurangi 4, maka didapat ujung kiri kelas interval pertama yaitu 34. Dari nilai
tengah kelas interval pertama, yaitu 38 ditambah 4, maka didapat ujung kanan kelas interval
pertama yaitu 42. dan seterusnya, sehingga diperoleh sebaran frekuensi dan dihitung untuk
keperluan lainnya sebagai berikut
Kelas Interval
34 - 42
43 - 51
52 - 60
61 - 69
70 - 78
79 - 87
88 - 96
Jumlah

Xi
38
47
56
65
74
83
92

fi
5
10
18
21
15
8
3
80

f i Xi
190
470
1 008
1 365
1 110
664
276
5 083

ci
-3
-2
-1
0
1
2
3

2.2.1.1. a. Rata-rata cara biasa, X fi =


fiXi

f i ci
-15
-20
-18
0
15
16
9
-13

fi Xi2
7 220
22 090
56 448
88 725
82 140
55 112
25 392
337 127

fi ci2
45
40
18
0
15
32
27
177

5083
= 63,5375
80

fici
2.2.1.1.b. Rata-rata cara coding, X X 0 p fi

13

80

= 65 + 9

= 65 1,4625 = 63,5375

hasilnya sama

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

2.2.1.2. Modus
Bagaimana cara menghitung Modus ( Mo ) untuk data dalam sebaran frekuensi ?
b1

Mo = b + p
b

b
1 2

dengan b = batas bawah dari kelas interval di mana Modus berada


p = panjang kelas interval
b1 = selisih frekuensi kelas Modus dengan sebelum kelas Modus
b2 = selisih frekuensi kelas Modus dengan sesudah kelas Modus.
b1

Jadi, Mo = b + p
b1 b2

36

= 60,5 + 9

= 60,5 + 3 = 63,5

2.2.1.3. Median ( Me )
Bagaimana cara menghitung Median ( Me ) untuk data dalam sebaran frekuensi?

Me =

n
F

b p 2
f

dengan n = banyaknya data


b = batas bawah dari kelas interval di mana Median berada
p = panjang kelas interval
F = jumlah frekuensi sebelum frekuensi kelas yang ada Median
f = frekuensi yang ada Median

56

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

80 33

2
60
,
5

9
Jadi, Me =
= 60,5 + 3 = 63,5

21

2.2.1.4. Kuartil ( Ki )
Bagaimana cara menghitung Kuartil (Ki ) untuk data dalam sebaran frekuensi?
Ki = b + p

in
F)
4
f

Contoh
Hitung K1
80 15

4
K1 = 51,5 + 9

18

= 51,5 + 2,5 = 54,0


Hitung K3
240 54

4
K3 = 69,5 + 9

15

= 69,5 + 3,6 = 73,1

2.2.1.5. Desil ( Di )
in F
4

Di = b + p

240 15

10
D3 = 51,5 + 9

18

= 51,5 + 4,5 = 56,00


560

D7 = 69,5 + 9

10
15

54

57

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

58

= 69,5 + 1,2 = 70,7

2.2.1.6. Persentil ( Pi )
in

Pi = b + p

100
f

800

P10 = 42,5 + 9

100
10

= 42,5 + 2,7 = 45,2


7200

P90 = 78,5 + 9

100
8

69

= 78,5 + 3,375 = 81,875

2.2.1.7. Ragam ( S2 ) dan Simpangan Baku ( S )


Untuk data dalam Sebaran Frekuensi

fi( fiXi ) ( fiXi)


( fi )
2

cara biasa s2 =

cara coding s = p (

( fidi 2 )

fi

s2 = 177,0741

fidi
fi

80(337127) (5083) 2
= 177,0736
6400

) = 92 (

177 13

80 80

s = 13,307

) = 81( 2,2125 0,0264)

s = 13,307

sama

Terlihat nilai rata-rata, yaitu 63,5375 adalah sama antara cara biasa dan cara coding, begitu juga
nilai simpangan baku cara biasa dan cara coding adalah sama yaitu 13,307.

2.2.1.8. Ukuran Kemiringan


Ukuran kemiringan merupakan ukuran yang menyatakan sebuah model sebaran atau distribusi
yang mempunyai kemiringan tertentu. Jika diketahui besarnya nilai ukuran kemiringan, maka

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

59

dapat diketahui bagaimana model distribusinya. Apakah distribusi tersebut simetris, positif atau
negatif, dengan melihat nilai dari koefisien kemiringan.
Ada empat jenis Koefisien Kemiringan, yaitu:
( x Mo)
s
3( x Mo)
2. K untuk Pearson 2 adalah k
s
( K 3 2 K 2 K1 )
3. K untuk Kuartil adalah k =
K 3 K1
( P90 2 P50 P10 )
4. K untuk Persentil adalah k =
P90 P10

1. K untuk Pearson 1 adalah k

Ada tiga kriteria untuk mengetahui model distribusi dari sekumpulan data, yaitu:
1. Jika koefisien kemiringan lebih kecil dari nol, maka bentuk distribusinya negatif.
2. Jika koefisien kemiringan lebih besar dari nol, maka bentuk distribusinya positif.
3.

Jika koefisien kemiringan sama dengan nol, maka bentuk distribusinya simetris.

2.2.1.9. Kurtosis
Kurtosis merupakan derajat kepuncakan dari suatu distribusi, biasanya diambil relatif terhadap
distribusi normal. Koefisien Kurtosis ( K ) dengan perumusan :
K=

0,5( K 3 K 1 )
P90 P10

a. Suatu distribusi yang mempunyai puncak relatif tinggi dinamakan leptokurtik.


b. Suatu distribusi yang mempunyai puncak relatif mendatar dinamakan platikurtik.
c. Suatu distribusi yang mempunyai puncak tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu mendatar
dinamakan mesokurtik.
Ada tiga kriteria untuk mengetahui derajat kepuncakan dari suatu distribusi, yaitu:
Jika koefisien kurtosis kurang dari 0,263, maka distribusinya disebut

1.
platikurtik.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

60

Jika koefisien kurtosis sama dengan 0,263, maka distribusinya disebut

2.
mesokurtik.

Jika koefisien kurtosis lebih dari 0,263, maka distribusinya disebut

3.
leptokurtik.

Distribution Plot
Normal
0.09

Mean StDev
30
5
60
20

0.08

Fungsi Padat

0.07
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0.00

20

40

60
X

80

100

120

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

61

Distribution Plot
Normal
0.09

Mean StDev
30
5
50
10

0.08

Fungsi Padat

0.07
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0.00

10

20

30

40

50

60

70

80

Untuk lebih jelasnya diberikan contoh data sebagai berikut:


Diketahui data sebagai berikut:
Kelas Interval
61
- 65
66
- 70
71
- 75
76
- 80
81
- 85
86
- 90
91
- 95
Jumlah

Xi
63
68
73
78
83
88
93

fi
4
9
11
2
4
7
3
40

fi Xi
Xi2
fi Xi2
ci
ci2
fi ci2
252
3 969
15 876
-3
-12
36
612
4 624
41 616
-2
-18
36
803
5 329
58 619
-1
-11
11
156
6 084
12 168
0
0
0
332
6 889
27 556
1
4
4
616
7 744
54 208
2
14
28
279
8 649
25 947
3
9
27
3 050 43 288 235 990
0
-14
142

Pertanyaannya
a. Hitunglah rata-rata x ( baik cara biasa maupun cara coding )
b. Hitung Modus ( Mo ) dan Median ( Me )
c. Hitung Kuartil 1 ( K1 ) dan Kuartil 3 ( K3 )

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

d. Hitung Desil 3 ( D3 ) dan Desil 7 ( D7 )


e. Hitung Persentil 10 ( P10 ) dan Persentil 90 ( P90 )
f. Hitung simpangan baku ( s ) cara biasa maupun cara coding
g. Hitung Koefisien Kemiringan ( k )
h. Hitung Koefisien Keruncingan K ( Kurtosis )
Jawab
x

a. cara biasa

fiXi
fi

3050
= 76,25
40

fici
fi

cara coding x x0 p

14
= 78 1,75 = 76,25
40

= 78 + 5

b1
2
= 70,5 + 5
= 70,5 + 0,91 = 71,41
b. Mo = b + p
29
b1 b2

2 F

Me = b + p

in

c. Ki = b + p

20 13
= 70,5 + 3,18 = 73,68
11

= 70,5 + 5

K1 = 65,5 + 5

K3 = 80,5 + 5

(10 4
= 65,5 + 3,33 = 68,83
9
30 28
= 80,5 + 2,5 = 83,00
4

d. Di = b + p

in

10

30 28
= 65,5 + 2,5 = 68,00
4

28 26
= 80,5 + 5 = 85,50
D7 = 80,5 + 5
4

D3 = 65,5 + 5

e. Pi = b + p

in

10

62

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

63

40
= 60,5 + 5 = 65,50
4
36 30
= 85,5 + 4,29 = 89,79
= 85,5 + 5
7

P10 = 60,5 + 5
P90

fi( fiXi ) ( fiXi)


( fi )
2

f.

cara biasa s2 =

137100
= 85,6875
1600
2

cara coding s = p (

( fici 2 )

fi

9439600 9302500
40(235990) (3050) 2
=
1600
1600

s = 9,257

fici
fi

= 25 (3,4275) = 85,6875

) = 52 (

142 14

40 40

s = 9,257

g. Koefisien Kemiringan
(76,25 71,41)
( x Mo)
=
= 0,523
9,257
s
3(76,25 71,41)
3( x Mo)
k untuk Pearson 2 adalah k
=
= 1,569
9,257
s

k untuk Pearson 1 adalah k

(K 3 2K 2 K1 )
[83,00 2(73,68) 68,83]
=
= 0,315
83,00 68,83
K 3 K1
( P90 2 P50 P10 )
[89,79 2(73,68) 65,50]
k untuk Persentil adalah k =
=
= 0,326
89,79 65,50
P90 P10

k untuk Kuartil adalah k =

Karena keempat nilai k 0, maka bentuk distribusinya adalah positif ( miring ke kanan )
h. Kurtosis K =

0,5( K 3 K 1 )
0,5(83,00 68,83))
=
= 0,338
89,79 65,50
P90 P10

Karena nilai K 0,263 , maka bentuk distribusinya adalah leptokurtik

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

64

Distribusi Normal Miring ke kanan ( Leptokurtik )


0.08
0.07

Density

0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0.00

10

20
X

30

40

Contoh soal
1. Diketahui data sampel mengenai nilai Quis dari 2 kelompok mahasiswa, sebagai berikut:
I
II

60
55

61
57

62
57

62
58

63
58

63
59

65
60

65
60

65
60

65
60

67
61

67
62

68
62

68
63

69
63

70
65

a. Hitung Rata-rata, Modus , Median, Kuartil 1 dan Kuartil 3 untuk Mahasiswa Kelompok I
b. Hitung Rata-rata, Modus , Median, Kuartil 1 dan Kuartil 3 untuk Mahasiswa Kelompok II
c. Buatlah Boxplot dari kedua kelompok mahasiswa tersebut?
d. Hitung Simpangan baku untuk kelompok II (sampai 3 desimal atau 3 angka dibelakang
koma.).
2. Diketahui informasi mengenai Sebaran Frekuensi namun hanya Nilai Tengah dan Frekuensi
untuk masing-masing kelas interval sebagai berikut: 60,0 dan 15;
65,3 dan 11; 54,7 dan 12;

70,6 dan 7

44,1 dan 3.

a. Lengkapilah tabel sebaran frekuensi.tersebut.


b. Hitunglah rata-rata dengan cara biasa dan cara coding

49,4 dan 8;

75,9 dan 4;

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

65

c. Hitunglah Modus dan Median


d. Hitunglah K1 dan K3
e. Buat Histogram dan Poligon
Jawab
1. Descriptive Statistics: Klp I; Klp II
Variable

Mean StDev Variance Q1

Median

Q3

Mode

Klp I

65,000 2,989

8,933 62,25 65,0 67,75

65

Klp II

60,000 3,246 10,533 57,00 60,0 63,00

60

1.a. X

Xi =
i 1
n

1.b.

1040
= 65, Mo = 65 , Me = 65 , K1 = 62,25 , K3 = 67,75
16

Xi =
i 1

960
= 60, Mo = 60 , Me = 60 , K1 = 57 , K3 = 63
16

1.c.
BOXPLOT Klp I dan Klp II
70,0
67,5

Data

65,0
62,5
60,0
57,5
55,0
Klp I

1.d.

( X i X ) 2 = 2,989
i 1
n 1

Klp II

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

66

2.a
Kelas Interval
41,5 - 46,7
46,8 - 51,1
51,2 - 57,3
57,4 - 62,6
62,7 - 67,9
68,0 - 73,2
73,3 - 78,5
Jumlah

Xi
44,1
49,4
54,7
60,0
65,3
70,6
75,9

2b. Rata-rata cara biasa,

fi
3
8
12
15
11
7
4
60

Xi2
1 944,81
2 440,36
2 992,09
3 600,00
4 264,09
4 984,36
5 760,81
25 986,52

f i Xi
132,3
395,2
656,4
900,0
718,3
494,2
303,6
3600,0

fi Xi2
5 834,43
19 522,88
35 905,08
54 000,00
46 904,99
34 890,52
23 043,24
220 101,14

fiXi
3600
X fi =
= 60,0

60

fici
Rata-rata cara coding, X X 0 p fi

0
= 60
60

= 60,0 + 5,3
b1

2.c. Mo = b + p
b1 b2

3 4

= 57,35 + 5,3

= 57,35 + 2,27 = 59,62

Me =

n
F

b p 2
f

60 23

2
Me = 57,35 5,3
= 57,35 + 2,47 = 59,82
15

2d.

Ki = b + p

in
F)
4
f

60 11

4
K1 = 51,15 + 5,3
= 51,15 + 1,77 = 52,92
12

60 38

4
K3 = 62,65 + 5,3
= 62,65 + 3,37 = 66,02
11

ci
-3
-2
-1
0
1
2
3

fi ci
-9
-16
-12
0
11
14
12
0

ci2
9
4
1
0
1
4
9

fi ci 2
27
32
12
0
11
28
36
146

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

67

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

68

Histogram
16
14

Frek ( fi )

12
10
8
6
4
2
0

44.1

49.4

54.7

60.0
Xi

65.3

70.6

75.9

70,6

75,9

Histogram dan Poligon


16
14

Frekuensi

12
10
8
6
4
2
0

44,1

49,4

54,7

60,0
Xi

65,3

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

69

III PENGANTAR TEORI PELUANG

3.1. Pendahuluan
Dalam Teori Peluang kita sebenarnya ingin mengukur derajat ketidakpastian dari suatu kejadian,
apalagi kejadian tersebut belum terjadi.
Contoh:
1. Berapa peluang besok akan hujan? Jawabnya adalah

1
= 0,5 mengapa ?
2

Perhatikan kemungkinan terjadi kejadiannya (outcame) adalah hujan atau tidak hujan.
Jadi hujan dan tidak hujan merupakan anggota dari ruang sampel (S) atau S = { hujan, tidak
hujan }
Anggota dari ruang sampel merupakan titik sampel. Jadi kalau ditanya berapa peluang besok
akan hujan

adalah ada satu diantara dua atau satu per dua atau 0,5.

2. Pelantunan sebuah mata uang ( koin ) yang homogen, maka peluangnya adalah 0,5, karena
kemungkinan hasil dari pelantunan mata uang adalah muncul H (huruf) atau G (Gambar)
Jadi S = { H, G }. Peluang munculnya H pada pelantunan sebuah mata uang yang homogen
adalah
P(H) = 0,5
3. Pelantunan sebuah dadu yang homogen.
Hasil dari pelantunan dadu adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Jika ditanya berapa peluang muncul
mata
dadu genap pada pelantunan tersebut?
Jawabnya adalah 3 diantara 6 atau

3
= 0,5.
6

4. Pelantunan sebuah dadu yang homogen dan kejadian A adalah mata dadu kurang dari 3 dan
kejadian B adalah mata dadu ganjil, ditanyakan berapa P(A) dan P(B)

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

70

Jawab
Diketahui S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} A = {1, 2} B = {1, 3, 5}, maka P(A) =
P(B) =

1
2
=
dan
6
3

3
= 0,5.
6

Definisi:
Peluang adalah banyaknya titik sampel dari suatu kejadian sebut saja n dibagi dengan

banyaknya titik sampel yang harus terjadi.sebut saja N, makapeluang kejadian adalah

n
N

Jadi nilai peluang terletak antara 0 sampai dengan 1 atau 0 P( sesuatu kejadian ) 1
Berarti peluang suatu kejadian benar-benar tidak terjadi, maka peluangnya adalah 0 dan peluang
suatu kejadian benar-benar terjadi sepenuhnya adalah 1.
Jadi yang namanya peluang tidak mungkin kurang dari 0 atau negatif dan tidak mungkin lebih dari
1, karena n N dan n N.
Selanjutnya untuk itu perlu diketahui istilah-istilah dan definisi dalam mempelajari peluang seperti:
Ruang Sampel ( S ) adalah himpunan semua kemungkinan hasil dari suatu percobaan.
Kejadian adalah suatu himpunan bagian (sub himpunan) dari ruang sampel.
Kejadian sederhana adalah suatu kejadian yang hanya mempunyai satu titik sampel.
Kejadian majemuk adalah suatu kejadian yang hanya mempunyai lebih dari satu titik sampel.
Ruang nol (Ruang kosong) atau adalah himpunan bagian (sub himpunan) dari ruang sampel
yang tidak mengandung satupun titik sampel.
3.2. Pengolahan Terhadap Kejadian
3.2.1. Irisan Dua Kejadian
Irisan dua kejadian A dan B dilambangkan dengan A B adalah kejadian yang mengandung
semua unsur unsur persekutuan kejadian A dan B.
Contoh:

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

71

3.2.2. Gabungan (Paduan) Dua Kejadian


Gabungan atau paduan dua kejadian A dan B, dilambangkan A B, adalah kejadian yang
mencakup semua unsur atau anggota A atau anggota B atau keduanya.
Contoh

A
A

B
B

3.2.3. Komplemen Suatu Kejadian


Komplemen suatu kejadian A relatif terhadap S, adalah himpunan semua anggota S yang bukan
anggota A, dilambangkan dengan A = A '
Contoh

3.3. Kaidah Penjumlahan


Bila A dan B adalah dua kejadian sembarang, maka

3.3.1. Kejadian Saling Terpisah


Dua kejadian A dan B dikatakan saling terpisah, bila A B =
Contoh

S
A

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

72

Akibat dari definisi-definisi tersebut di atas diperoleh dalil sebagai berikut:


1. A =
5. S =

2. A = A
6. = S

3.
7.

A A =

. 4. . A A = S

( A ) = A

3.4. Mencacah Titik Sampel


Dalam mencacah titik sampel ada 3 jenis, yaitu: Kaidah Penggandaan, Permutasi dan
Kombinasi.
3.4.1. Kaidah Penggandaan
Bila suatu operasi dapat dilakukan dalam n 1 cara, dan bila untuk setiap cara tersebut operasi
kedua dapat dilakukan dalam n2 cara, maka kedua operasi itu secara bersama-sama dapat
dilakukan dalam
n1. n2 cara.
3.4.2. Permutasi
Permutasi adalah suatu susunan yang dibentuk oleh keseluruhan atau sebagian dari
sekumpulan benda.
3.4.2.1. Permutasi Penuh
Banyaknya permutasi n benda yang berbeda ada n!
Ada enam orang duduk berbaris untuk difoto, ada berapa susunan mereka berbaris ?
Jawab
n ! = 6 ! = 1 x 2 x 3 x 4 x 5 x 6 = 720
3.4.2.2. Permutasi Sebagian
Banyaknya permutasi akibat pengambilan r unsur dari n benda yang berbeda adalah:
nPr=

n!
(n r )!

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

73

contoh
Diketahui data n = 1, 2, 3, 4, 5 diambil disusun r =2 , maka:
5P2=

5!
1x 2 x3 x 4 x5
=
= 20
(5 2)!
1x 2 x3

3.4.2.3. Permutasi Melingkar


Banyaknya permutasi n benda yang berbeda yang disusun dalam suatu lingkaran adalah: (n 1)!
contoh
Empat buah lilin yang berbeda warna sebut saja putih, kuning, merah dan hijau akan ditaruh di
atas kue yang bentuk melingkar. Ada berapa susunan yang berbeda ?
Jawab
(n 1)! = ( 4 1 )! = 3 ! = 1 x 2 x 3 = 6

3.4.2.4.

Permutasi Bagian-Bagian

Banyaknya permutasi n benda yang berbeda dari n benda yang n 1 diantaranya berjenis pertama,

n2

diantaranya berjenis kedua,

n!

. , nk berjenis ke-k adalah: n !n .!,...n !


1
2
k

contoh
Pelantunan sebuah dadu yang homogen sebanyak 12 kali dan muncul mata 1 sebanyak 2 kali,
muncul mata 2 sebanyak 2 kali, muncul mata 3 sebanyak 2 kali, muncul mata 4 sebanyak 2 kali,
muncul mata 5 sebanyak 2 kali, muncul mata 6 sebanyak 2 kali.
Jawab
12 P ( 2.2.2.2.2.2 ) =

n!
12!
= 2!!2!,2!.2!.2!.2! = 7.484.400
n1 ! n 2 .!,...n k !

3.4.3. Kombinasi

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Banyaknya kombinasi r unsur yang berbeda dari n benda adalah:

74

n n!

r ( !rrn !)

contoh
Kasus yang sama pada permutasi sebagian, yaitu n = 5 dan r =2 dengan cara kombinasi.
Jawab

n n!

r ( !rrn !)

5 5!

2 (52)!2

1x 2 X 3 x 4 x5
= 10
1x 2 x3 x1x1x 2

3.5. Peluang Suatu Kejadian


Peluang suatu Kejadian A adalah jumlah semua titik sampel di A di bagi dengan semua titik
sampel yang mesti terjadi di S.
Dengan demikian 0 P( A ) 1,

P( ) = 0,

P( S ) = 1

3.5.1. Kaidah Penjumlahan


3.5.1.1. Bila A dan B adalah dua kejadian sembarang, maka:
P(A B) = P(A) + P(B) P(A B)
Bukti
Perhatikan Gambar sebagai berikut:

AB

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

II

75

III

P(A B) = I + II + III
= AB + A saja + Bsaja
= AB + A B A B
= AB + A( 1 B ) + ( 1 A)B
= AB + A AB + B AB
= A + B AB
= A + B (A B), maka
P(A B) = P(A) + P(B) P(A B) terbukti.
Contoh
Suatu sampel acak berukuran 100 responden yang ditanya mengenai musik gemarannya dari
hasil survei yang ditanya ternyata ada 70 responden senang musik pop ( P ) dan 65 responden
senang musik dangdut ( D ).
a. Buatlah permasalahan tersebut dalam bentuk diagram venn.
b. Berapa peluang yang menyukai kedua jenis musik tersebut.
c. Berapa peluang yang menyukai musik pop saja dan musik dangdut saja.
Jawab
a.

PD

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

76

b. P(P D) = P(P) + P(D) P(P D)


(P D) = P + D (P D)
(P D) = P + D (P D)
(P D) = 70 + 65 100
(P D) = 35, jadi
P(P D) =
c.

35
= 0,35
100

P( P D ) =

P( P ) P(P D)

=
P ( P D)

70
35
35

=
= 0,35
100 100
100

= P( D ) P(P D) =

65
35
30

=
= 0,30
100
100
100

3.5.1.2. Bila A dan B saling terpisah, maka P(A B) = P(A) + P(B)


Bila A dan A adalah dua kejadian yang satu merupakan komplemen lainnya, maka
P(A) +

P( A ) =

3.45.1.3. Bila A dan B dan C adalah tiga kejadian sembarang, maka:


P(A B C) = P(A) + P(B) + P(C) P(A B) - P(A C) - P(B C) + P(A B C)
Bukti (A B C) = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 +6 +7
5

Di mana

2
4

1 = ABC
2. ABC = AB( 1 C ) = AB - ABC

6
1

3. A BC = ( 1 A )BC = BC - ABC
4. AB C = A( 1 B )C = (A AB)C = AC - ABC
5. AB C = A( 1 B )( 1 C ) = (A AB)(1 C) = A AC AB + ABC
6. A BC = (1 A )B(1 C) = (B AB)( 1 C ) = B BC AB + ABC
7. A B C = (1 A)(1 B)C = (1 B A + AB)C = C BC AC + ABC
(A B C) = ABC + AB ABC + BC ABC + AC ABC + A AC AB + ABC + B BC
AB + ABC + C BC AC + ABC
= A = B + C AB AC BC + ABC,

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

77

= A + B + C ( A B ) ( A C ) ( B C ) + ( A B C ), maka
P(A B C) = P(A) + P(B) + P(C) P(A B) - P(A C) - P(B C) + P(A B C). Terbukti.
Contoh
Suatu sampel acak berukuran 200 responden yang ditanya mengenai produk telepon genggam
( hp, hand phone ) yang disukai, dari hasil survei yang ditanya ternyata ada 90 responden
menyukai produk Nokia ( N ), ada 70 responden menyukai produk Samsung ( S ), ada 80
responden menyukai produk Sony Ericson ( SE ). Ada 35 responden menyukai produk Nokia
dan Samsung , ada 30 responden menyukai produk Nokia dan Sony Ericson, ada 25 responden
menyukai produk Samsung dan Sony Ericson , ada 10 responden menyukai produk Nokia dan
Samsung dan Sony Ericson.
a. Buatlah permasalahan tersebut dalam bentuk diagram venn.
b. Berapa peluang yang tidak menyukai ketiga jenis hp tersebut.
c. Berapa peluang yang menyukai Nokia dan Samsung saja, Nokia dan Sony Ericson saja dan
Samsung
dan Sony Ericson saja.
d. Berapa peluang yang menyukai jenis Nokia saja, Samsung saja dan Sony Ericson saja.
Jawab

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

78

ABC

ABC

ABC

ABC

ABC

ABC

Diketahui N = 90, S = 70 dan SE =80, N S = 50

N SE = 45 S SE = 40 N S SE = 25

( N S SE ) = N + S + SE ( N S ) ( N SE ) ( S SE ) + ( N S SE ) ( N S SE )
= 90 + 70 + 80 50 45 40 + 25
( N S SE ) = 130
( N S SE ) = 200 130 = 70, maka
P( N S SE ) =

70
= 0,35
200

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

79

P( N S SE ) = P( N S ) P ( N S SE )
=

50
25
25

=
= 0,125
200 200
200

P( N S SE ) = P( N SE ) P( N S SE )
=

45
25
20

=
= 0,100
200 200
200

P( N S SE ) = P( N SE ) P( N S SE )
=

40
25
15

=
= 0,075
200 200
200

P( N S SE ) = P( N) P( N S SE ) P( N S SE ) P( N S SE )
=

90
25
15
25
25

=
= 0,125
200 200
200
200
200

P( N S SE ) = P( S) P( N S SE ) P( S S SE ) P( N S SE )
=

70
25
15
25
5

=
= 0,025
200 200
200
200
200

P( N S SE ) = P( SE ) P( N S SE ) P( S S SE ) P( N S SE )
=

80
20
15
25
20

=
= 0,100
200 200
200
200
200

3.6. Peluang Bersyarat ( Conditional Probability ).


Peluang bersyarat B, bila A diketahui dilambangkan dengan P(B!A) =

P( A B)
, dimana P(A) > 0
P ( A)

Misalkan ruang sampel ( S ) terdiri atas populasi sarjana S-1 di suatu kota dan dikategorikan
menurut jenis kelamin dan status pekerjaan, sebagai berikut:
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah

Bekerja
30
20
50

Menganggur
10
40
50

Jumlah
40
60
100

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

80

Misalkan kita mengambil secara acak seorang diantara mereka untuk ditugaskan menjadi
anggota KPU dikota tersebut. Perhatikan kejadian berikut ini:
A = yang terpilih adalah perempuan
B = yang terpilih sudah bekerja
Berapa peluang terpilih adalah perempuan yang sudah bekerja.
Jawab
P( A! B ) =

P( A B)
20
=
= 0,4 atau cara lain adalah
P( B)
50

Diketahui P( B ) =

50
100

P( A B)
P( A! B ) =
=
P( B)

P( A B ) =

20
50

100

100

20
100

20
= 0,4
50

IV. PEUBAH ACAK ( RANDOM VARIABLE )


4.1. Pendahuluan
Peubah Acak adalah pemetaan ( fungsi ) dari ruang sampel menjadi bilangan nyata ( real ).
Sebagai ilustrasi perhatikan pelantunan dua mata uang yang homogen sekaligus. Ruang sampel
yang mesti terjadi adalah: S = { HH, HG, GH, GG }
Jika X menyatakan banyaknya huruf H yang muncul pada pelantunan dua buah mata uang
tersebut, maka:

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

81

HH
2
HG
1
GH
0
GG

Peubah Acak terdiri dari Peubah Acak Diskrit dan Peubah Acak Kontinu
Peubah Acak Diskrit adalah jika interval dari X terhingga atau takterhingga tetapi terbilang.
Peubah Acak Kontinu adalah jika interval dari X terhingga atau takterhingga tetapi takterbilang.
Untuk yang diskrit kaitannya dengan notasi dibaca sigma atau penjumlahan bilangan cacah
sedangkan untuk yang kontinu kaitannya dengan notasi

dibaca integral atau notasi

penjumlahan titik (Reimann).

4.2.1. Peubah Acak Diskrit


Syaratnya:
1. P( X = x ) 0, selalu ada
2.

P( X = x ) = 1

Di mana X adalah peubah acak, sedangkan x adalah nilai dari peubah acak.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

82

Contoh:
Pelantunan tiga mata uang yang homogen sekaligus. Jika X menyatakan banyaknya huruf G yang
muncul pada pelantunan tersebut ? Buatlah sebaran peluang untuk X
Jawab
Ruang sampel yang terjadi adalah: S = { HHH, HHG, HGH, GHH, HGG, GHG, GGH, GGG }.
Jika X menyatakan banyaknya huruf G, maka X = 0, 1, 2, 3

HHH
HHG
HGH
GHH
HGG
GHG
GGH
GGG

0
1
2
3

1
8
3
Jadi untuk X = 0 adalah ada 1 diantara 8 atau
8
3
Jadi untuk X = 0 adalah ada 1 diantara 8 atau
8
1
Jadi untuk X = 0 adalah ada 1 diantara 8 atau
8

Jadi untuk X = 0 adalah ada 1 diantara 8 atau

Jika dibuat tabel adalah


X
0
P( X = x )
1/8
Contoh lainnya

1
3/8

2
3/8

3
1/8

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

83

Sebuah kotak berisi 8 (delapan) kaset VCD lagu-lagu yang terdiri dari 5 lagu-lagu pop dan 3 lagulagu dangdut. Dari kotak tersebut diambil dua buah kaset VCD secara acak, jika yang terambil
ada kaset VCD lagu dangdut kita sebut peubah acak X. Buatlah sebaran peluang untuk X
tersebut.
Jawab.
Diketahui 8 VCD terdiri dari 5 VCD lagu pop dan 3 VCD lagu dangdut. Diambil 2 secara acak.

Ruang sampel yang mesti terjadi adalah kombinasi 8 dan 2 atau

8

2

Ruang sampel untuk X = VCD dangdut yang terambil adalah 0, 1, 2

Perumusan untuk masalah tersebut adalah: P( X = x ) =

3 5

x 2 x
8

2

8!
= 28
(8 2)!2!

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Masukan untuk harga X tersebut, yaitu:

P( X = 0 ) =

P( X = 1 ) =

3 5

0 20
28
3 5

1 21
28

(1)(10)
10
=
28
28

(3)(5)
15
=
28
28

84

Eri Setiawan

P( X = 2 ) =

Pengantar Statistika

3 5

2 22
28

85

(3)(1)
3
=
28
28

X
P( X = x)

0
10/28

1
2
15/28 3/28

4.2.1.2. Ekspekstasi dari Peubah Acak Diskrit

Ekspekstasi ( Nilai Harapan / Rata-rata ) dari Peubah Acak Diskrit


E( X ) =

XP( X

x)

Untuk kasus VCD, maka E( X ) adalah:


E( X ) = 0 (10/28) + 1(15/28) + 2(3/28) = 21/28 =

3
4

4.2.1.3. Variance ( Ragam ) dari Peubah Acak Diskrit

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

86

Var ( X ) = E( X2 ) [E( X )]2


Untuk kasus VCD, maka E( X ) adalah:
E( X2 ) =

3
sedangkan E( X2) adalah:
4

P ( X x)

E( X2 ) = 02 (10/28) + 12 (15/28) + 22 (3/28) = 27/28


Var ( X ) = E( X2 ) [E( X )]2
= 27/28 (

3 2
108
63
45

) = 27/28 - 9/16 =
=
4
112 112
112

Contoh
Sebuah kotak berisi 10 spidol white board Snowman terdiri dari 6 warna hitam dan 4 warna biru.
Dari kotak tersebut diambil dua buah spidol secara acak, jika yang terambil ada warna biru kita
sebut peubah acak X.
a. Buatlah sebaran peluang untuk X.
b. Hitung E( X ) dan Var ( X )

4.2.2.1. Peubah Acak Kontinu


Syaratnya:
1. f(x) 0, selalu ada
2.

f ( x ) dx 1

Di mana

f ( x ) dx

merupakan fungsi padat atau fungsi kepekatan atau density of function

Contoh
1. Diketahui f(x) = 1/3 ,

1<x<4

= 0, selainnya

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

87

Buktikan apakah f(x) merupakan fungsi padat? Atau tunjukkan bahwa luas daerah di bawah kurva
nya sama dengan 1.
Jawab
Diketahui f(x) = 1/3 , 1 < x < 4
= 0, selainnya

Maka syarat yang ke dua adalah

f ( x ) dx 1

3 dx 1

( 1/3 X 14 = 4/3 1/3 = 1

Jadi f(x) merupakan fungsi padat.


2. Diketahui f(x) = 1/3 ,

1<x<4

= 0, selainnya
a. Hitung P( x < 3 )
b. Hitung P( x > 3 )
c. Hitung P( 2 < x <3 )
Jawab
3

3dx

a. P( x < 3 ) =

= 1/3 X 13 = 3/3 1/3 = 2/3

b. P( x > 3 ) =

3dx

1/3 X 3 = 4/3 3/3 = 1/3

c. P( 2 < x < 3 ) =

3dx 1/3 X

3
2

= 3/3 2/3 = 1/3

Latihan
Diketahui f(x) =

2cX
,1 x 3
3

= 0, selainnya
Hitunglah konstanta c, sehingga f (x ) merupakan fungsi padat.
a. Hitung P ( X 2 )

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

88

b. Hitung P ( X 2 )
4.2.2.2. Ekspekstasi ( Nilai Harapan / Rata-rata ) dari Peubah Acak Kontinu

E( X ) = X

= Xf ( x ) dx

f ( x ) dx

Contoh
Diketahui f(x) = 1/3 , 1 < x < 4
= 0, selainnya
Hitung E( X )
Jawab
4

E( X ) = x

f ( x ) dx

3 xdx

1/3 ( X2 ! 14 = 1/3 (16/2 1/2) = 1/3 (15/2) = 5/2

4.2.2.3. Variance ( Ragam ) dari Peubah Acak Kontinu

Var ( X ) = E( X2 ) [E( X )]2

E( X ) = X

f ( x ) dx

E( X ) = X

f ( x ) dx

3x

dx

Var ( X ) = E( X2 ) [E( X )]2


= 7 (5/2)2 = 28/4 25/4 =

1/3 ( 1/3 X3 ! 14 = 1/3( 64/3 1/3) = 1/3 (21) = 7

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

89

Latihan .
1. Diketahui f ( x ) =

2(1 X )
27

dengan batas x = 2 dan x = 5.

= 0, selainnya
a. Buktikan apakah f (x ) merupakan fungsi padat?
b. Hitung P( X < 4 )
c. Hitung P ( 2 X < 4 )
d. Hitung E( X ) dan Var ( X ).
2. Diketahui f (x ) = x

, untuk 0 < x < 1

= 2 x , untuk 1 x < 2
= 0, selainnya
a. Buktikan apakah f( x ) merupakan fungsi padat atau bukan
b. Hitung P( X 1,5 )
c. Hitung P( X 0,5 )
d. Hitung E ( X ) dan Var ( X )

4.3.

Peubah Acak Ganda ( Bersama ) untuk yang Diskrit

Syarat
P( X = x, Y = y ) 0, selalu ada
P( X = x, Y = y ) = 1
Ilustrasi
Sebuah kotak berisi 9 ( sembilan ) buah kaset VCD yang terdiri dari 4 kaset VCD lagu pop, 3
kaset VCD lagu barat dan 2 kaset VCD lagu dangdut. Dari kotak tersebut diambil dua buah kaset
VCD secara acak. Jika yang terambil ada kaset VCD lagu dangdut kita sebut peubah acak X dan
jika yang terambil ada kaset VCD lagu pop kita sebut peubah acak Y. Buatlah sebaran peluang
bersama X dan Y.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

90

Jawab

Diketahui ruang sampel yang mesti terjadi dari 9 diambil dua secara acak adalah:

9

2

= 36

Dari 9 terdiri dari 4 pop, 3 barat dan 2 dangdut. Jika X = dangdut dan Y = pop, maka ruang
sampel untuk hal tersebut adalah: S = {( X, Y )}= {(0,0), (0,1), (0,2), (1,0), (1,1), (2,0)}

Perumusan untuk hal tersebut adalah: P( X = x, Y = y ) =

342

yx 2 yx
9

2

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

91

Selanjutnya masukan harga S = {( X, Y )}= {(0,0), (0,1), (0,2), (1,0), (1,1), (2,0)} ke dalam rumus
tersebut, sehingga diperoleh:

P( X = 0, Y= 0 ) =

2 4 3

0 0 002
36

(1)(1)(3)
3
=
36
36

Eri Setiawan

P( X = 0, Y = 1 ) =

P( X = 0, Y= 2 ) =

Pengantar Statistika

2 4 3

0 1 102
36
2 4 3

0 2 202
36

(1)(4)(3)
12
=
36
36

(1)(6)(1)
6
=
36
36

92

Eri Setiawan

P( X = 1, Y= 0 ) =

P( X = 1, Y= 1 ) =

Pengantar Statistika

2 4 3

1 0 012
36
2 4 3

1 1 21
36

( 2)(1)(3)
6
=
36
36

( 2)(4)(1)
8
=
36
36

93

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

P( X = 2, Y= 0 ) =

2 4 3

2 0 022

(1)(1)(1)
1
=
36
36

36
Disajikan dalam Tabel Sebaran Peluang Bersama X dan Y adalah:
Y
X
0
1
2

0
3
36
6
36
1
36
10
36

12
36
8
36

6
36

21
36
14
36
1
36

20
36

6
36

4.3.1. Ekspekstasi dari Peubah Acak Ganda


E( X ) = X P( X = x, Y = y )
E( Y ) = Y P( X = x, Y = y )
E( XY ) = XY P( X = x, Y = y )

94

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

95

Untuk kasus di atas, maka diperoleh:


E( X ) = 0 (21/36) + 1 (14/36) + 2 (1/36) = 16/36 = 4/9
E( Y ) = 0 (10/36) + 1 (20/36) + 2 (6/36) = 32/36 = 8/9
E( XY ) = 0 + 0 + 0 + 0 + (1)(1)(8/36) = 8/36 = 2/9

4.3.2 Variance ( Ragam ) dari Peubah Acak Ganda


Var( X ) = E( X2 ) [E( X )]2
Var( Y ) = E( Y2 ) [E( Y )]2
E( X2 ) = 02 (21/36) + 12 (14/36) + 22 (1/36) = 18/36 =
Var( X ) = - (4/9)2 = 81/162 32/162 =

49
162

E( Y2 ) = 02 (10/36) + 12 (20/36) + 22 (6/36) = 44/36 =


Var( Y ) = 11/9 (8/9)2 = 121/81 64/81 =

4.4.

1
2

11
9

57
81

Theorema

1. Jika E( X ) . E( Y ) = E( XY ), maka X dan Y dikatakan saling bebas ( independent ).


2. Jika E( X ) . E( Y ) E( XY ), maka X dan Y dikatakan tidak saling bebas ( dependent ).
3. Jika point 2, maka ada kovariansi ( peragam ) yang ditulis dengan Cov( XY ) dengan rumus
Cov( XY ) = E( XY ) - E( X ) . E( Y )
4. Jika point 3, maka ada korelasi antara X dengan Y yang ditulis dengan Corr( XY ) dengan

rumus Corr(XY) =

Cov ( XY )
Var ( X )Var (Y )

, nilainya berkisar antara -1 Corr( XY ) 1

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

96

Contoh
Dari soal di atas diperoleh E( X ) = 4/9 , E( Y ) = 8/9 , E( XY ) = 2/9 , Var( X ) = 49/162 ,
Var( Y ) = 57/81 = 114/162
Ditanyakan
a. Buktikan apakah X dan Y saling bebas atau tidak?
b. Jika tidak saling bebas, hitung nilai Cov( XY )
c. Hitung nilai Corr( XY )
Jawab
a. E( XY ) = E( X ) . E( Y )
2/9 = (4/9) (8/9)

18
32

81
81

2/9 = 32/81

Jadi X dan Y tidak saling bebas (dependent )


b. Cov( XY ) = E( XY ) - E( X ) . E( Y )
= 2/9 = (4/9) (8/9)
= 2/9 - 32/81 = 18/81 32/81 = - 14/81

c. Corr( XY ) =

14

Cov ( XY )

=
Var ( X )Var (Y )

49

162

81
114

= - 0,446

162

Contoh Latihan
Sebuah kotak berisi 10 Spidol Boardmarker Snowman yang terdiri dari 4 warna hitam, 3 warna
biru dan 3 warna merah. Dari kotak tersebut diambil 2 spidol secara acak. Jika yang terambil ada
warna hitam kita sebut peubah acak X dan jika yang terambil ada warna biru kita sebut peubah
acak Y.
a. Buatlah sebaran peluang bersama X dan Y.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

b. Hitung E( X ), E ) Y ) dan E( XY )
c. Apakah X dan Y saling bebas atau tidak?
d. Hitung Cov.( X,Y )
e. Hitung Var (X) dan Var (Y)
f. Hitung Corr (XY)
Jawab
Diketahui 4 Hitam , 3 Biru dan 3 Merah diambil 2 secara acak, maka:

Ruang sampel yang mesti terjadi adalah S =

10

2

= 45

Jika X = Hitam dan Y = Biru, maka ruang sampel untuk X dan Y atau
S = X , Y = { (0,0), (0,1), (0,2), (1,0), (1,1), (2,0) }

97

Eri Setiawan

P( X = x, Y = y ) =

Pengantar Statistika

334

yx 2 yx
10

2

Selanjutnya masukan masing-masing harga X dan Y tersebut.

98

Eri Setiawan

a. P( X = 0, Y= 0 ) =

P( X = 0, Y = 1 ) =

Pengantar Statistika

4 3 3

0 0 002
45
4 3 3

0 1 102
45

(1)(1)(3)
3
=
45
45

(1)(3)(3)
9
=
45
45

99

Eri Setiawan

P( X = 0, Y= 2 ) =

P( X = 1, Y= 0 ) =

Pengantar Statistika

4 3 3

0 2 202
45
4 3 3

1 0 012
45

(1)(3)(1)
3
=
45
45

( 4)(1)(3)
12
=
45
36

100

Eri Setiawan

P( X = 1, Y= 1 ) =

P( X = 2, Y= 0 ) =

Pengantar Statistika

4 3 3

1 1 21
45
4 3 3

2 0 022
45

( 4)(3)(1)
12
=
45
45

(6)(1)(1)
6
=
45
45

101

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

102

Disajikan dalam Tabel Sebaran Peluang Bersama X dan Y adalah:


Y

3
45
12
12
6
45
21
45

9
45
12
45

3
45

15
45
24
45
6
45

21
45

3
45

X
0
1
2

b. E( X ) = X P( X = x, Y = y ) = 0 (15/45) + 1(24/45) +2(6/45) = 36/45 = 4/5


E( Y ) = Y P( X = x, Y = y ) = 0 (21/45) + 1 (21/45) + 2 (3/45) = 27/45 = 3/5
E( XY ) = XY P( X = x, Y = y ) = 0 + 0 + 0 + 0 + (1)(1)(12/45) = 12/45 = 4/15
c. E( X ) . E( Y ) = E( XY )

(4/5) (3/5) = 4/15

12/25 = 4/15

36/75 20/75

Jadi X dan Y tidak saling bebas.


d. Cov ( XY ) = E( XY ) - E( X ) . E( Y )

20/75 - 36/75 = - 16/75

e. Var( X ) = E( X2 ) [E( X )]2


Var( Y ) = E( Y2 ) [E( Y )]2
E( X2 ) = 02 (15/45) + 12 (24/45) + 22 (6/45) = 48/45 =16/15
Jadi Var( X ) = 16/15 - (4/5)2 = 16/15 16/25 = 80/75 48/75 = 32/75
E( Y2 ) = 02 (21/45) + 12 (21/45) + 22 (3/45) = 33/45 = 11/15
Jadi Var( Y ) = 11/15 (3/5)2 = 11/15 9/25 = 55/75 27/75 = 28/75

f. Corr( XY ) =

Cov ( XY )

=
Var ( X )Var (Y )

16
32

75

75
28

= - 0,5338

75

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

V.

Sebaran Peluang

103

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

104

Sebaran-sebaran Peluang yang dibahas adalah: Sebaran Binomial, Poisson dan Normal. Adapun
sebaran peluang lainnya seperti Sebaran Student t, Sebaran 2 ( Khi- Kuadrat ) dan sebaran F,
dibahas cara penggunaan tabel untuk mendapatkan nilai kritis yang diperlukan.

5.1. Sebaran Binomial


Sifatnya:
a. Suatu percobaan yang menghasilkan dua kategori
b. Setiap kejadian bersifat saling bebas
c. Mempunyai peluang p adalah tetap
b. Percobaan dilakukan sebanyak n kali
Percobaan tersebut dikenal dengan nama Sebaran Binomial dengan sebaran peluangnya adalah:

P( X =x ) =

n x xn
p (1 p)
x

b(x: n; p ) =

, untuk x = 0, 1, 2,

n x xn
p (1 p)
x

, untuk x = 0, 1, 2,

.... , n atau

..... , n

Sebaran Binomial mempunyai rata-rata atau = np dan ragam (variance) atau 2 = np(1 p )
Jika data mengikuti sebaran Binomial, maka ditulis sebagai X ~ b( X; n,p )
Contoh
Seorang ibu yang mempunyai 5 orang anak dan X menyatakan banyaknya anak laki-laki. Buatlah
sebaran peluangnya?

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

105

Jawab
Diasumsikan peluang lahir laki-laki sama dengan peluang lahir perempuan maka p =

1
dan
2

Jika X menyatakan banyaknya anak laki-laki, maka X = 0, 1, 2, 3, 4, 5 lalu masukan masing

masing nilai X ke rumus ini P( X =x ) =

n x xn
p (1 p)
x

P( X = 0 ) =

5 0 51
(1/2) (1 /2)
0

= (1)(1)(1/32) = 1/32

P( X = 1 ) =

5 1 51
(1/2) (11/2)
1

= (5)(1/2)(1/16) = 5/32

P( X = 2 ) =

5 2 5 2
(1/2) (1 /2)
2

= (10)(1/4)(1/8) =10/32

sehingga diperoleh sebagai berikut:

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

P( X = 3 ) =

5 3 5 3
(1/2) (1 /2)
3

= (10)(1/8)(1/4) = 10/32

P( X = 4 ) =

5 4 5 4
(1/2) (1 /2)
4

= (5)(1/16)(1/2) = 5/32

P( X = 5 ) =

5 5 5
(1/2) (1 /2)
5

= (1)(1/32)(1) = 1/32

106

Selanjutnya disajikan dalam bentuk sebaran peluabg sebagai berikut:


X
P( X = x )

0
1/32

1
5/32

2
10/32

3
10/32

4
5/32

5
1/32

Jadi setelah dibuat tabel, selanjutnya tinggal apa pertanyaan yang akan diajukan, misalkan
a. Berapa peluang seorang ibu yang mempunyai anak laki-laki paling banyak 3.
b. Berapa peluang seorang ibu yang mempunyai anak laki-laki paling sedikit 4.
c. Berapa peluang seorang ibu yang mempunyai anak laki-laki antara 2 s.d 4..
Jawab
a. P( X 3 ) = P( X = 0) + P( X = 1 ) + P( X = 2 ) + P( X = 3 )
= 1/32 + 5/32 + 10/32 + 10/32 = 26/32 = 0,8125 atau
P( X 3 ) = 1 { P( X = 4 ) + P( X = 5 ) }
= 1 { 5/32 + 1/32 }

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

107

= 1 0,1875 = 0,8125
b. P( X 4 ) = 1 { P( X = 0) + P( X = 1 ) + P( X = 2 ) + P( X = 3 ) }
= 1 0,8125 = 0,1875
c. P( 2 X 4 ) = P( X = 2) + P( X = 3 ) + P( X = 4 )
= 10/32 + 10/32 + 5/32 = 25/32 = 0,7813
Penggunaan Tabel Binomial dan cara penulisannya
Untuk contoh menjawab pertanyaan di atas jika dijawab dengan bantuan Tabel Binomial caranya:
Diketahui X

P( X =x ) =

b( x : n; p)

n x xn
p (1 p)
x

dengan p = 0,5 dan n = 5

i 0

, X = 0, 1, 2, 3, 4, 5

a. P( X 3 ) =

b( x : 5;0,5)

= 0,8125

( Lihat dalam Tabel Binomial pada n = 5 dan p = 0,5 )

i 0

b. P( X 4 ) = 1

b( x : 5;0,5)

= 1 0,8125 = 0,1875 ( Lihat dalam Tabel seperti di atas)

i 0
4

c. P( 2 X 4 ) =

b( x : 5;0,5) i 0

b( x : 5;0,5)

= 0,9688 0,1875 = 0,7813 ( Lihat dalam

i 0

Tabel seperti di atas)

Ternyata hasil manual sama saja dengan hasil tabel. Selanjutnya gunakan hasil tabel untuk n dan
p yang diketahui.
Contoh
Peluang seseorang sembuh dari suatu penyakit darah adalah 0,4. Bila 15 orang diketahui
menderita penyakit tersebut, berapa peluang bahwa:
a. sekurang-kurangnya 10 orang dapat sembuh

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

108

b. ada 3 sampai dengan 8 orang yang dapat sembuh


c. tepat 5 orang yang sembuh.
Jawab
Diketahui n = 15 p = 0,4

P( X =x ) =

n x xn
p (1 p)
x

, dengan x = 0, 1, 2,

.... , 15

a. P( X 10 ) = 1 -

b( X ;15;0,4)

= 1 0,9662 = 0,0338

i 0
8

b. P( 3 X 8 ) =

b( X ;15;0,4) i 0

c. P( X = 5 ) =

b( X ;15;0,4) i 0

b( X ;15;0,4)

= 0,9050 0,0271 = 0,8779

i 0

b( X ;15;0,4) = 0,4032 0,2173 = 0,1859


i 0

Soal Latihan
1. Tim Panahan Putri Indonesia pada Olympiade Seaul 1988, mempunyai peluang memanah
tepat sasaran adalah 0,7. Jika tim tersebut diberi kesempatan sebanyak 13 kali, berapa
peluang:
a. paling banyak 8 tepat sasaran.
b. paling sedikit 6 tepat sasaran
c. antara 7 sampai dengan 9 tepat sasaran
2. Suatu ujian terdiri atas 20 soal pilihan berganda, masing-masing dengan empat kemungkinan
jawaban dan hanya satu yang benar. Berapa peluang seseorang yang menjawab secara
menebak-nebak saja:
a. Paling sedikit 6 soal dijawab dengan benar.
b. Paling banyak 8 soal dijawab dengan benar.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

109

c. Antara 5 sampai dengan 7 soal dijawab dengan benar.

5.2. Sebaran Poisson


Suatu sebaran Binomial yang mempunyai peluang p nya terlalu kecil atau terlalu besar dan n
percobaannya cukup besar, maka dilakukan pendekatan sebaran Poisson, yang perumusannya
sebagai berikut:
P( X = x ) =

e x
, untuk x = 0, 1, 2, dst
x!

p( x; ) =

dengan e = 2,71828 atau

e x
, untuk x = 0, 1, 2, dst
x!

Sebaran Poisson mempunyai rata-rata = dan ragam 2 =


Untuk mempermudah perhitungan digunakan tabel Poisson penerapannya hampir sama dengan
Tabel Binomial, asalkan diketahui rata-ratanya yaitu , di mana = np.
Contoh
Misalkan diketahui bahwa 1 diantara 1000 mahasiswa diduga pecandu narkoba. Hitunglah
peluang bahwa dalam sampel acak beukuran 500 mahasiswa:
paling banyak 4 mahasiswa pecandu narkoba
paling sedikit 3 mahasiswa pecandu narkoba
antara 2 sampai dengan 5 mahasiswa pecandu narkoba
Jawab
Diketahui p =
P( X = x ) =

1
= 0,001 n = 500
1000

e x
, untuk x = 0, 1, dan seterusnya.
x!

= np = 500 ( 0,001 ) = 0,5

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

110

Lalu lihat Tabel untuk sebaran Poisson pada = 0,5

a. P( X 4 ) =

p( X ;0,5) = 0,9998
i 0

b. P( X 3 ) = 1 -

p( X ;0,5)

= 1 0,9856 = 0,0144

i 0
5

c. P( 2 X 5 ) = p ( X ;0,5) i 0

p( X ;0,5)

= 1 - 0,9098 = 0, 0902

i 0

Yang terpenting dalam mengerjakan sebaran Poisson, asal tahu rata-ratanya yaitu banyaknya
percobaan atau n dikalikan dengan besarnya peluang p atau = n p , apalagi kalau dalam soal
sudah langsung diketahui rata-ratanya itulah nilai tinggal gunakan tabel Poisson yang sesuai
dengan harga .
Soal Latihan
1. Peluang pada persilangan Kelinci untuk mendapatkan warna putih adalah 1/16 yang lainnya
warna bukan putih, bila persilangan dilakukan sebanyak 152 kali, berapa peluang:
a. paling sedikit 4 kelinci warna putih
b. paling banyak 6 kelinci warna putih
c. antara 3 sampai dengan 7 kelinci warna putih.
2

Secara rata-rata disuatu perempatan jalan terjadi tiga kecelakaan lalu lintas per bulan, berapa
peluang bahwa pada suatu bulan tertentu di perempatan tersebut terjadi:
a. Tepat tiga kecelakaan.
b. Paling banyak empat kecelakaan.
c. Paling sedikit dua kecelakaan
d. Antara satu sampai dengan lima kecelakaan.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

111

5.3. Sebaran Normal


Sifatnya:
1. Grafiknya selalu berada di atas sumbu X.
2. Mempunyai satu modus
3. Grafiknya simetris terhadap X = , ke kiri dicapai X = - 3 dan ke kanan X = + 3
4. Luas daerah grafiknya sama dengan satu unit persegi.
Definisi: Sebaran Normal .
Bila X adalah peubah acak normal dengan nilai tengah dan ragam 2, maka persamaan kurva
normalnya adalah :
N( X: ; ) =

1
2 2

1 / 2

, untuk - < x < , - < <

dan 2 > 0 dengan = 3,14159 dan e = 2,71828

Jadi X N(,2 )

ditransformasi

X N(0,1 ) atau

Normal umum di transformasi oleh Transformasi Z, yaitu: Z =

(x )
sehingga menjadi normal

baku ( standard ) atau normal Gauss.


f( X: ; ) =

1
2 2

1 / 2

,ditransformasi menjadi f( z ) =

1
2

e -1/2 Z

Selanjutnya perhitungan nilai peluang dapat dicari melalui Tabel Sebaran Normal Baku atau
atau Tabel Z.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

112

Plot Distribusi Normal Baku Z


Normal, Mean=0, StDev=1

Fungsi Kepekatan

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0

-3

-2

-1

0
X

Luas daerah bila Z = 1,00 atau P ( Z 1,00 ) = 0,8413


Distribution Plot
Normal, Mean=0, StDev=1

Fungsi Kepekatan

0.4

0.3

0.2

0,841

0.1

0.0

-3,5

Nilai P( -1,96 Z 1,96 ) = 0,9500

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

113

Distribution Plot
Normal, Mean=0, StDev=1

Fungsi Kepekatan

0.4

0.3

0.2

0.1
0,025
0.0

0,025
-1,96

0
X

1,96

P ( 0,05 Z 0,99 )
Distribution Plot
Normal, Mean=0, StDev=1

Fungsi Kepekatan ( Fungsi Padat )

0.4

0.94

0.3

0.2

0.1

0.0

Contoh

-1.64

0
X

2.33

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

114

1. Untuk sebaran normal dengan rata-rata = 50 dan simpangan baku = 10, hitunglah peluang
bahwa X nilainya antara 45 dan 60.
Jawab
Diketahui = 50 dan = 10 dan X N( 0, 1 ), maka Z =

(X )

P( 45 < X < 60 ) = ?
Z1 =

45 50
= - 0,50
10

dan Z2 =

60 50
= 1,00
10

P( Z = - 0,50 ) = 0,3085 dan P( Z = 1,00 ) = 0,8413 ( Lihat harga Tabel Z atau Normal Baku )
Jadi P( 45 < X < 60 ) = 0,8413 0,3085 = 0,5328

2. Suatu penyebrangan ASDP (angkutan sungai danau dan penyebrangan ) Bakauheni-Merak


atau sebaliknya dengan menggunakan kapal cepat ( jetfoil ) waktu tempuhnya mengikuti sebaran
normal dengan rata-rata 45 menit dan ragam 25. Berapa peluang pada suatu penyebrangan
menempuh waktu:
a.

paling banyak 55 menit

b. paling sedikit 40 menit


c. antara 35 sampai dengan 50 menit.
Jawab
Diketahui rata-rata = 45 dan 2 = 25
a. P( X 55 menit ) = ?
Z=

55 45
= 2,00
5

P( Z = 2,00 ) = 0,9772
Jadi P( X 55 menit ) = 0,9772
b. P( X 40 menit ) = ?

= 5 X N( 0, 1 ), maka Z =

(X )

Eri Setiawan

40 45
Z=
= - 1,00
5

Pengantar Statistika

115

P( Z = - 1,00 ) = 0,1587
Jadi P( X 40 menit ) = 1 0,1587 = 0,8413
c. P( 35 X 50 menit ) = ?
Z1 =

35 45
= - 2,00
5

Z2 =

50 45
= 1,00
5

P( Z = - 2,00 ) = 0,0228
P( Z = 1,00 ) = 0,8413
Jadi P( 35 X 50 menit ) = 0,8413 0,0228 = 0,8185
3. Suatu ujian Statistika hasilnya mengikuti sebaran normal dengan rata-rata 42,50 dan
ragamnya 20,25. dari hasil ujian tersebut mau dibuat kriteria nilai dengan menggunakan PAN
( Penilaian Acuan Normal ) dan diinginkan yang mendapat nilai A ada 10 %, nilai B ada 20 %, nilai
C ada 40 %, nilai D ada 20 % dan nilai E ada 10 %. Buatlah kriteria nilai tersebut.
Jawab.
Diketahui rata-rata = 42,50 dan 2 = 20,25
X N( 0, 1 ), maka Z =

= 4,5

(X )
diinginkan nilai E = 10 %, D = 20 %, C = 40 %, B = 20 % dan

A =10 %,
Cari nilai A minimum berapa ?
Untuk mendapatkan nilai A minimum, berarti P( Z =
Z=

(X )

X = 42,50 + ( 4,5 ) ( 1,28 )

Z=X-

) = 0,9000
X= + Z

X = 42,50 + 5,76 = 48,26

Jadi A minimum adalah 48,26, maka B maksimum adalah 48,25

Z = 1,28

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

116

Cari nilai B minimum berapa


Untuk mendapatkan nilai B minimum, berarti P( Z =
Z=

(X )

Z=X-

X = 42,50 + ( 4,5 ) ( 0,52 )

) = 0,7000

Z = 0,52

X=+ Z
X = 42,50 + 2,34 = 44,84

Jadi B minimum adalah 44,84, maka C maksimum adalah 44,83


Cari nilai C minimum berapa ?
Untuk mendapatkan nilai C minimum, berarti P( Z =
Z=

(X )

Z=X-

X = 42,50 + ( 4,5 ) ( - 0,52 )

) = 0,3000

Z = - 0,52

X= + Z
X = 42,50 2,34 = 40,16

Jadi C minimum adalah 40,16, maka D maksimum adalah 40,15


Cari nilai D minimum berapa ?
Untuk mendapatkan nilai D minimum, berarti P( Z =
Z=

(X )

Z=X-

X = 42,50 + ( 4,5 ) ( - 1,28 )

) = 0,1000
X= + Z

X = 42,50 - 5,76 = 36,74

Jadi D minimum adalah 36,74, maka E maksimum adalah 36,73


Selanjutnya di tulis Kriteria Nilai
A 48,26
44,84 B 48,83
40,16 C 44,83
36,74 D 40,15
E 36,73

Z = - 1,28

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

117

Distribution Plot
Normal, Mean=42.5, StDev=4.5
0.09
0.08
0.07

Density

0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01

0,1

0,1

0.00
E < 36,74

42,5

A > 48,25

Distribution Plot
Normal, Mean=0, StDev=1
0.4

Density

0.3

0.2

0.1
0.2
0.0

0.2

36,74 < D < 40,15 44,84 < B < 48,83


X

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

118

Distribution Plot
Normal, Mean=42.5, StDev=4.5
0.09
0.08
0.07

Density

0.06
0.05
0.04
0.03
0.02

0,3

0,3

0.01
0.00

40,15 < C < 48.84

Latihan
4.

Diketahui sebaran Normal dengan rata-rata = 52,0 dan ragam 25,0, Hitunglah
a. Luas daerah di bawah 47,0
b. Luas daerah di atas 54,5
c. Luas daerah antara 44,5 dan 62,0
d. Nilai x yang luas daerahnya di bawah 60 %
e. Nilai x yang kuas daerahnya di atas 35 %

5.

Diketahui peubah acak X dengan nilai tengah 48 dan simpangan baku 4,2. Hitunglah
a. P ( X < 50,1 )
b. P ( X > 52,2 )
c. P ( 41,7 < X < 58,5 )
d. Nilai k yang memenuhi P ( X < k ) = 0,9332
e. Nilai k yang memenuhi P ( X > k ) = 0,3085

5.4.

Sebaran t Student

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

119

Sebaran t student atau sebaran t mempunyai fungsi densitas


f ( x)

K
t 2 1 / 2n
(1
)
n 1

atau lebih sering digunakan dalam operasional t

(x )
s

atau

Bila x dan s2 masing-masing adalah nilai tengah dan ragam, suatu sampel acak berukuran n

yang diambil dari suatu populasi normal dengan nilai tengah dan ragam , maka
2

(x )
s
n

merupakan sebuah nilai peubah acak T yang mempunyai sebaran t dengan derajat bebas v = n
1

Distribution Plot
T; df=30
0,4

Density

0,3

0,2

0,1

0,0

-4

-3

-2

-1

0
X

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

120

Plot Distribusi t
T, df=15
0.4

Density

0.3

0.2

0.1

0.0

-4

-3

-2

-1

0
X

P ( t t ) = 0,9500 = - 1,753
Distribution Plot
T; df=15
0,4

Density

0,3

0,2

0,1
0,05
0,0

-1,75

0
X

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

121

Diketahui n =16 = 5 % , maka t0,05 ( 15 ) = 1,753

Distribution Plot
T; df=15
0,4

Density

0,3

0,2

0,1
0,05
0,0

0
X

1,75

Diketahui n =16 = 5 % , maka t0,025 ( 15 ) = 2,131 dan t0,975 ( 15 ) = - 2,131


Distribution Plot
T; df=15
0,4

Density

0,3

0,2

0,1

0,025
0,0

0,025
-2,13

0
X

2,13

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

122

5.5. Sebaran Khi-Kuadrat ( )


2

Sebaran Khi-Kuadrat mempunyai fungsi densitas:


f (u ) K .u

1 / 2 ( v 1)

1 / 2 u

(n 1) S 2
atau sebih sering digunakan dalam operasional adalah
02
2

dan bergantung pada db = derajat bebas ( df = degree of freedom ) = n 1.


Plot Distribusi Chi-Kuadrat
Chi-Square, df=15
0.08
0.07

Density

0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0.00

10

20
X

Diketahui n =16 = 5 % , maka 2 0,05 ( 15 ) = 24,996 = 25,0

30

40

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

123

Distribution Plot
Chi-Square; df=15
0,08
0,07

Density

0,06
0,05
0,04
0,03
0,02
0,01
0,00

0,05
0

25,0

Diketahui n =16 = 5 % , maka menjadi

, sehingga 2 0,925 ( 15 ) = 6,262 dan 2 0,025 ( 15 ) =

27,488
Distribution Plot
Chi-Square, df=15
0.08
0.07

Density

0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0.00

0,025
0

0,025
6,262

27,488

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

124

Contoh soal dan Jawabannya

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2011/2012

IBI DARMA JAYA

MATA KULIAH
: STATISTIKA
Dosen
: Drs. Eri Setiawan, M. Si.
JURUSAN
: Sistem Informasi
Waktu
: 80 Menit
Kelas
: P2, P3, P5 dan P6
Sifat
: Open Table/Open Book
Hari/Tanggal
: Jumat/27 Januari 2012
Keterangan : Teori
==========================================================================
Soal dikumpulkan / selipkan di lembar jawaban
1.

Waktu 90 Menit

Suatu studi dilakukan tehadap mahasiswa IBI Bandar Lampung yang menyukai Netbook merk Asus
Eee PC 1215-P adalah 0,3 . Berapa peluang bahwa dari 13 yang terjual yang membelinya adalah
mahasiswa IBI:
a. Paling banyak 5 mahasiswa .
b. Paling sedikit 4 mahasiswa.
c. Antara 3 s.d 6 mahasiswa .

2. Peluang tersambung komunikasi dengan menggunakan jaringan GSM di handphone pada daerah
terpencil adalah 0,005 jika dilakukan komunikasi pada jaringan tersebut sebanyak 500 kali, berapa
peluang:
a. Paling sedikit 5 tersambung komunikasi
b. Paling banyak 4 tersambung komunikasi
c. Antara 3 s,d 6 tersambung komunikasi
3. Hasil ujian Statistika mengikuti sebaran normal dengan rata-rata 41,0 dan ragam 29,16. Hasil tersebut
akan disajikan dalam bentuk Penilaian Acuan Normal ( PAN ) dengan komposisi
A = 15 %. B = 20 %, C = 30 %, D = 20 % dan E = 15 %. Buatlah kriteria nilai dari A s.d E
( hitungan sampai dua decimal ).

Jawaban
1. Diketahui n = 13 p = 0,3

X b( X; n,p)

Eri Setiawan

P( X =x ) =

Pengantar Statistika

n x xn
p (1 p)
x

, dengan x = 0, 1, 2,

125

.... , 13

a. P( X 5 ) = 1 -

b( X ;13;0,3)

= 0,8346

i 0
3

b. P( X 4 ) = 1 -

b( X ;13;0,3)

= 1 0,4206 = 0,5794

i 0
6

c. P( 3 X 6 ) =

b( X ;13;0,3) -

b( X ;13;0,4)

i 0

2. Diketahui p = 0,005 n = 500


P( X = x ) =

= 0,9376 0,2025 = 0,7351

i 0

p( X; )

e x
, untuk x = 0, 1, ... , .
x!

= np = 500 ( 0,005 ) = 2,5

a. P( X 5 ) = 1 -

p( X ;2,5)

= 1 0,8912 = 0,1088

i 0

b. P( X 4 ) =

p( X ;2,5)

= 0,8912

i 0

c. P( 3 X 6 ) =

p( X ;3,0) i 0

p( X ;3,0)

= 0,9858 0,5438 = 0,4420

i 0

3. Diketahui rata-rata = 41,0 dan 2 = 28,16


X N( 0, 1 ), maka Z =

= 5,4

(X )
diinginkan nilai A = 15 %, B = 20 %, C = 30 %,

D = 20 % dan E =15 %,
Cari nilai A minimum berapa ?
Untuk mendapatkan nilai A minimum, berarti P( Z =
Z=

(X )

Z=X-

X = 41,0 + ( 5,4 ) ( 1,04 )

) = 0,8500

X= + Z
X = 41,0 + 5,62 = 46,62

Jadi A minimum adalah 46,62, maka B maksimum adalah 46,61


Cari nilai B minimum berapa ?

Z = 1,04

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

126

Untuk mendapatkan nilai B minimum, berarti P( Z =


Z=

(X )

Z=X-

X = 41,0 + ( 5,4 ) ( 0,39 )

) = 0,6500

Z = 0,39

X=+ Z
X = 41,0 + 2,11 = 43,11

Jadi B minimum adalah 43,11, maka C maksimum adalah 43,10


Cari nilai C minimum berapa ?
Untuk mendapatkan nilai C minimum, berarti P( Z =
Z=

(X )

Z=X-

X = 41,0 + ( 5,4 ) ( - 0,39 )

) = 0,3500

Z = - 0,39

X= + Z
X = 41,0 2,11 = 38,89

Jadi C minimum adalah 38,89, maka D maksimum adalah 38,88


Cari nilai D minimum berapa
Untuk mendapatkan nilai D minimum, berarti P( Z =
Z=

(X )

Z=X-

X = 41,0 + ( 5,4 ) ( - 1,04 )

) = 0,1000

X= + Z
X = 41,0 - 5,62 = 35,38

Jadi D minimum adalah 35,38, maka E maksimum adalah 35,37


Selanjutnya di tulis Kriteria Nilai
A 46,62
43,11 B 46,61
38,89 C 43,10
35,38 D 38,88
E 35,37

Z = - 1,28

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

127

VI TEKNIK SAMPLING
6.1. Pendahuluan
Teknik Sampling adalah suatu cara atau prosedur dalam pengambilan sampel.
Dalam pengambilan sampel kita mengenal adanya sampling non peluang dan ada sampling
peluang.
Sampling non peluang yaitu suatu penarikan sampel yang tidak melibatkan kaidah peluang,
sedangkan sampling peluang yaitu suatu penarikan sampel yang melibatkan kaidah peluang.
Yang bagaimana sampling non peluang ?
Berberapa jenis sampling non peluang yaitu:
a. Sampling Seadanya ( accedental sampling ) artinya suatu pengambilan anggota sampel
diambil seperlunya, misalnya kita ingin melihat pendapat umum atau opini masyarakat di
sini ukuran sampelnya diambil seperlunya oleh yang bersangkutan.
b. Sampling Pertimbangan ( purprosive sampling ) artinya suatu pengambilan anggota
sampel atas pertimbangan tertentu atau pertimbangan kepakaran keilmuan tertentu,
misalnya kuisioner.

6.2. Sampling Peluang


Berberapa jenis sampling peluang yaitu:
6.2.1. Samping Acak Sederhana ( Simple Randomized Sampling ) artinya pengambilan anggota
sampel dilakukan secara acak ( melalui tabel bilangan acak ) dari anggota populasi diasumsikan
hampir sama atau homogen.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

128

6.2.2. Sampling Stratifikasi artinya populasi dibuat strata-strata ( lapisan ) dalam strata diharapkan
homogen dan antar strata heterogen, lalu pengambilan sampel dilakukan secara acak dari
masing-masing strata.
6.2.3. Sampling Klaster artinya populasi dibuat strata-strata ( lapisan ) dalam strata diharapkan
heterogen dan antar strata homogen, lalu pengambilan sampel dilakukan secara acak dari
masing-masing strata.
6.2.4. Sampling Proporsi artinya populasi dibuat strata-strata ( lapisan ) lalu pengambilan lapisan
sampel dilakukan secara acak dari masing-masing strata yang banyaknyanya berbeda-beda
setiap strata.
6.2.5. Sampling Sistimatik artinya pengambilan sampel pertama dilakukan secara acak
selanjutnya anggota sampel berikutnya berdasarkan rasio dari N populasi dengan n sampel yang
mau diambil.
6.2.6. Sampling Quota
6.2.7. Sampling Sekuensial
6.3. Cara Pengambilan Sampel
Dalam hal ini di bahas bagaimana sampel itu terbentuk dari anggota populasi. Cara atau prosedur
untuk mendapatkan sampel ada dua yaitu: pengambilan dengan cara dengan pengembalian atau
pemulihan ( with replacement ) dan tanpa pengembalian atau pemulihan ( without replacement ).
Perhatikan Gambar berikut ini:
Populasi berukuran N

Sampel
berukuran n

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

129

Yang dimaksud dengan pengembalian adalah anggota sampel pertama diambil dari anggota
populasi lalu disimpan kembali dan anggota sampel yang kedua diambil dari angota populasi lalu
disimpan kembali dan seterusnya sampai sebanyak anggota sampel yang diinginkan.
Yang dimaksud tanpa pengembalian adalah anggota sampel pertama diambil dari anggota
populasi lalu tidak disimpan kembali dan anggota sampel yang kedua diambil dari angota populasi
lalu tidak disimpan kembali dan seterusnya sampai sebanyak anggota sampel yang diinginkan.
Jika pengambilan sampel dilakukan dengan pengembalian, maka akan terbentuk sebanyak Nn
buah sampel yang akan terjadi, sedangkan jika pengambilan sampel dilakukan dengan

pengembalian, maka akan terbentuk sebanyak

N

n

buah sampel yang akan terjadi.

Contoh
Misalkan suatu populasi sebut saja N = { 1, 2, 3, 4, 5 }diambil sampel berukuran dua atau n = 2
satu persatu.
Jika dengan pengembalian, maka akan terbentuk sebanyak N n = 52 = 25 buah sampel.
Apa saja sampelnya?
1. ( 1, 1 )

6. ( 2, 1 )

11. ( 3, 1 )

16. ( 4, 1 )

21. ( 5, 1 )

2. ( 1, 1 )

7. ( 2, 1 )

12. ( 3, 1 )

17. ( 4, 1 )

22. ( 5, 1 )

3. ( 1, 1 )

8. ( 2, 1 )

13. ( 3, 1 )

18. ( 4, 1 )

23. ( 5, 1 )

4. ( 1, 1 )

9. ( 2, 1 )

14. ( 3, 1 )

19. ( 4, 1 )

24. ( 5, 1 )

5. ( 1, 1 )

10. ( 2, 1 )

15. ( 3, 1 )

20. ( 4, 1 )

25. ( 5, 1 )

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

130

Jika dengan pengembalian, maka akan terbentuk sebanyak

N

n

5

2

= 10 buah sampel.

Apa saja sampelnya?


1. ( 1, 2 )

3. ( 1, 4 ) 5. ( 2, 3 )

7. ( 2, 5 ) 9. ( 3, 5 )

2. ( 1, 3 )

4. ( 1, 5)

8. ( 3, 4 ) 10. (4, 5 )

6. ( 2, 4 )

Misalkan perhatikan pengambilan sampel tanpa pengembalian dari populasi N = {1, 2, 3,4,5}
diambil sampel berukuran n = 2 lalu kita hitung rata-rata sampel atau X dan ragamnya S2
diperoleh:
No

Sampel
Yang
Terjadi

Rata-rata Sampel X

Ragam Sampel ( S2 )

Xi

(X

i 1

i 1

( 1, 2 )
( 1, 3 )
( 1, 4 )
( 1, 5 )
( 2, 3 )
( 2, 4 )
( 2, 5 )
( 3, 4 )
( 3, 5 )
( 4, 5 )

X )2

n 1

n
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

S2 =

1,5
2,0
2,5
3,0
2,5
3,0
3,5
3,5
4,0
4,5
i

0,5
2,0
4,5
8,0
0,5
2,0
4,5
0,5
2,0
0,5

30,0

Dari rata-rata sampel kita rata-ratakan lagi atau double mean ditulis X atau x =
Dari populasi dihitung rata-rata ( ) dan ragam ( 2 ) diperoleh = 3 dan 2 = 2
Jadi x = .
6.4. Sebaran-sebaran Sampling
.4.1. Sebaran Sampling Rata-rata ( S S Rata-rata )
a. S S Rata-rata mempunyai rata-rata x = .

30,0
3,0
10

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

131

dan simpangan baku ( galat baku ) x =


n

Persamaan normalnya adalah:

n
, jika
< 5 % sehingga:
N

X x
Z=
n

b. S S Rata-rata mempunyai rata-rata x = .


dan simpangan baku ( galat baku ) x =

N n
N 1

, jika

n
5 % sehingga:
N

X x

Persamaan normalnya adalah:

Z=

N-n
n N -1

Contoh
Suatu penyebrangan ASDP ( angkutan sungai dan penyebrangan ) dari Bakauheni ke Merak
atau sebaliknya menggunakan kapal cepat ( Jetfoil ) mengikuti sebaran normal dengan rata-rata
46 menit dan ragam 36. Pada suatu waktu tertentu diambil sampel secara acak berukuran 16
penyebrangan. Berapa peluang rata-rata penyebrangan:
a. kurang dari 49,00 menit
b. lebih dari 44,50 menit
c. antara 43,00 s.d 47,50 menit
Jawab
Diketahui rata-rata = 46 ragam 2 = 36
N = ( tidak diketahui ) X N(0,1 )

simpangan baku = 6 dan n = 16


Z=

(X )

Maka rata-rata x = . = 46
galat baku x =

6
16

= 1,50 sehingga

X x
persamaan normalnya Z =
n
a. P( X < 49,0 menit ) = ?
Z=

49,0 46,0
= 2,00
1,5

P( Z = 2,00 ) = 0,9772
Jadi P( X < 49,0 menit ) = 0,9772

X x
menjadi Z =
n

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

132

b. P( X > 44,5 menit ) = ?


Z=

44,5 46,0
= - 1,00
1,5

P( Z = -1,00 ) = 0,1587
Jadi P( X > 44,5 menit ) = 1 0,1587 = 0,8413
c. P( 43,0 < X < 47,5 menit ) = ?
Z1 =

43,0 46,0
= - 2,00
1,5

Z2 =

47,5 46,0
= 1,00
1,5

P( Z1 = - 2,00 ) = 0,0228
P( Z2 = 1,00 ) = 0,8413
Jadi P( 43,0 < X < 47,5 menit ) = 0,8413 0,0228 = 0,8185
Latihan
Hasil penelitian pada 8000 ekor kambing di Bandar Lampung menghasilkan nilai tengah (ratarata) berat daging-tulang (karkas) sebesar 42,900 kg dengan ragam 12,96 kg 2. Pada suatu hari
tertentu diambil sampel secara acak sebanyak 64 ekor kambing yang disembelih. Tentukan
peluang memperoleh rata-rata berat kambing yang disembelih:
a. paling sedikit 42,450 kg
b. paling banyak 43,125 kg
c. antara 42,450 s.d 43,125 kg

6.4.2. Sebaran Sampling Selisih atau Beda Dua Rata-rata


Rata-ratanya sr = x1 x 2 = 1 - 2
2

Galat baku sr = x1 x 2 =

1 2

n1
n2

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

133

( x1 x 2 ) ( 1 2 )

1 2

n1
n2
2

Persamaan Normalnya Z =

Contoh
Pada bula Januari dan Februari di Kota Bandar Lampung musim buah duku dan penjualan eceran
buah duku mengikuti sebaran normal. Penjualan di Pasar Bawah laku secara rata-rata perhari 50
kg dengan simpangan baku 1,9 kg sedangkan penjualan di Pasar Tugu laku secara rata-rata
perhari 45 kg dengan simpangan baku 1,6 kg. Suatu waktu diambil sampel secara acak dari
penjualan kedua pasar tersebut masing-masing sebanyak 25 penjual. Berapa peluang selisih
rata-rata kedua pasar tersebut:
a. paling banyak 6,5 kg
b. paling sedikit 2,0 kg
c. antara 3,5 s.d 8,0 kg
Jawab
Diketahui rata-rata pasar Bawah 1 = 50 kg, 1 = 1,9
rata-rata pasar Tugu 2 = 45 kg, 2 = 1,6

12 = 3,61, n1 = 25
22 = 2,56,

Rata-ratanya sr = x1 x 2 = 1 - 2 = 50 45 = 5,0
2

1 2

=
n1
n2

Galat baku sr = x1 x 2 =

3,61 2,56

= 1,5
25
25

( x1 x 2 ) ( 1 2 )
Persamaan Normalnya Z =

1 2

n1
n2
2

a. P [( X 1 X 2 ) 6,5 kg ] = ?
P [( X 1 X 2 ) 6,5 kg ] =

6,5 5.0
= 1,00
1,5

P ( Z = 1,00 ) = 0,8413
Jadi P [( X 1 X 2 ) 6,5 kg ] = 0,8413
b. P [( X 1 X 2 ) 2,0 kg ] = ?
P [( X 1 X 2 ) 2,0 kg ] =

2,0 5.0
= - 2,00
1,5

P ( Z = - 2,00 ) = 0,0228
Jadi P [( X 1 X 2 ) 2,0 kg ] = 1 0,0228 = 0,9772
c. P [3,5 ( X 1 X 2 ) 8,0 kg ] = ?

n2 = 25

Eri Setiawan
3,5 5.0
Z1 =
1,5

Z2 =

Pengantar Statistika

134

= - 1,00

8,0 5.0
= 2,00
1,5

P ( Z = - 1,00 ) = 0,1587
P ( Z = 2,00 ) = 0,9772
Jadi P [3,5 ( X 1 X 2 ) 8,0 kg ] = 0,9772 0,1587 = 0, 8185
6.4.3. Sebaran Sampling Proporsi
Proporsi = p =

x
dan ingat Sebaran Binomial rata-rata = n p dan
n

simpangan baku =

np (1 p )

X ~ b( X; n, p ) maka rata-rata = n p dan simpangan baku =


x
~ b( X; n, p ) maka rata-rata = p dan simpangan baku =
n

np (1 p )

maka

p (1 p )
jadi
n

Rata-rata untuk sebaran sampling proporsi p = p dan


Galat baku untuk sebaran sampling proporsi p =

Sehingga persamaan normalnya adalah

Z=

p (1 p )
n

x
p
n
p (1 p )
n

Contoh
Ada petunjuk kuat bahwa Calon A di daerah pemilihan I akan mendapat suara 10 %. Suatu
sampel acak telah diambil berukuran n = 100 orang untuk diwawancaradari daerah pemilihan I.
Berapa peluang
a. paling banyak 13 dari 100 orang akan memilih calon A
b. paling sedikit 4 dari 100 orang akan memilih calon A
c. antara 7 s. d 16 orang dari 100 akan memilih calon A
Jawab
Diketahui p = 0,1 n = 100
p = p = 0,1 , p =

X N(0,1 ), maka

p (1 p )
=
n

0,1(1 0,1)
= 0,03
100

Eri Setiawan

135

x
p
n
p (1 p )
n

Z=

a. P(

Pengantar Statistika

13
x

)=?
n 100

13
0,10
Z = 100
1,00
0,03

P( Z = 1,00 ) = 0,8413
Jadi P(
b.

P(

x
7

) = 0,1587
n 100

4
x

)=?
n 100

4
0,10
Z = 100
2,00
0,03

P( Z = - 2,00 ) = 0,0228
4
x

) = 1 - 0,0228 = 0,9772
n 100

Jadi P(
c.

P(

7
x
16

)=?
100
n
100

7
0,10
Z1 = 100
1,00
0,03
16

Z2 = 100

0,10

0,03

2,00

P( Z1 = - 1,00 ) = 0,1587
P( Z2 = 2,00 ) = 0,9772
Jadi P(

7
16
x

) = 0,9772 0,1587 = 0,8185


100
n
100

Latihan .
Sebuah perusahaan angkutan barang pecah belah (jenis gelas untuk minum) biasanya
mengalami kerusakan 4 % dari barang-barang yang dikirim. Hitunglah peluang dari 600 barang
yang diangkut perusahaan tersebut mengalami kerusakan:
a. paling sedikit terdapat 0,060 yang rusak.,
b. paling banyak terdapat 0,032 yang rusak

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

136

c. antara 0,032 s.d 0,060 yang rusak.


6.4.4. Sebaran Sampling Selisih atau Beda Dua Proporsi
Rata-rata untuk sebaran sampling selisih atau beda dua proporsi
Galat baku untuk sebaran sampling proporsi sp =

(
Sehingga persamaan normalnya adalah

Z=

sp

= p1 p2 dan

p1 (1 p1 ) p 2 (1 p 2 )

n1
n2

x1 x 2
) ( p1 p 2 )
n1 n 2

p1 (1 p1 ) p 2 (1 p 2 )

n1
n2

Contoh:
Ada petunjuk kuat bahwa calon A mendapat suara 60 % dalam Pilkada. Dua buah sampel acak
secara bebas telah diambil masing-masing terdiri dari 300 orang . tentukan peluang akan terjadi
perbedaan persentase 10 % yang akan memilih calon A.
Jawab
Diketahui n1 = 300, n2 = 300 p1 = 0,60 p2 = 0,60 diminta p1 p2 = 10 %
atau - 0,10 p1 p2 0,10
Diperoleh sp = p1 p2 = 0,6 0,6 = 0
p1 (1 p1 ) p 2 (1 p 2 )

=
n1
n2

sp =

0,6(1 0,6) 0,6(1 0,6)

= 0,04
300
300

Selanjutnya p1 p2 = - 0,10 dan p1 p2 = 0,10

(
Z1 =

x1 x 2
) ( p1 p 2 )
n1 n2

p1 (1 p1 ) p 2 (1 p 2 )

n1
n2
(

Z2 =

x1 x 2
) ( p1 p 2 )
n1 n2

p1 (1 p1 ) p 2 (1 p 2 )

n1
n2

0,10 0
= - 2,50
0,04

0,10 0
= 2,50
0,04

P( Z = - 2,50) = 0,0062 dan P(Z = 2,50) = 0,9938


maka peluang akan terjadi perbedaan persentase sebesar 10 % adalah 0,9938 0,0062 = 0,9876

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

137

6.3.5. Sebaran Sampling Simpangan Baku


Rata-rata sebaran sampling simpangan baku adalah =
Galat baku sebaran sampling simpangan baku adalah =

2n

s
Sehingga persamaan normalnya adalah Z =
2n
Contoh
Ragam sebuah populasi yang berdistribusi normal sebesar 6,25 , diambil sampel berukuran 50.
Tentukan peluang sampel tersebut akan mempunyai simpangan baku ( s )
a. Lebih dari 2,25
b. Kurang 3,0
c. Antara 2,00 s. d 2,75
Jawab
Diketahui 2 = 6,25 maka = 2,5 n = 225 , maka
= = 2,5

2n

2,5
=
2 x50

2,5
= 0,25
100

s
Z=
=
2n
a. P( s 2,25 ) = ?
Z=

2,25 2,50
= - 1,00
0,25

P( Z = - 1,00 ) = 0,1587
Jadi P( s 2,25 ) = 1 0,1587 = 0,8413
b. P( s 3,00 ) = ?
Z=

3,00 2,50
= 2,00
0,25

P( Z = 2,00 ) = 0,9772
Jadi P( s 3,00 ) = 0,9772
c. P( 2,00 s 2,75 ) = ?
Z1 =

2,00 2,50
= - 2,00
0,25

Eri Setiawan
2,75 2,50
Z2 =
0,25

Pengantar Statistika

138

= 1,00

P( Z = - 2,00 ) = 0,0228
P( Z = 1,00 ) = 0,8413
Jadi P( 2,00 s 2,75 ) = 0,8413 0,0228 = 0,8185

VII PENDUGAAN PARAMETER


7.1. Pendahuluan
Parameter merupakan besaran-besaran yang diperoleh dari populasi, secara umum dinotasikan
dengan , sedangkan statistik merupakan besaran-besaran yang diperoleh dari sampel, secara
umum dinotasikan dengan . Selanjutnya parameter tersebut akan diduga oleh statistik, atau
akan diduga oleh

Eri Setiawan

Jadi merupakan

Pengantar Statistika

139

penduga ( estimator ) bagi .

Dengan demikian bisa berupa , 2, p dan

berupa x , S2,

x
n

Parameter rata-rata (nilai tengah) adalah akan diduga (estimator) oleh statistik x
Parameter ragam (variance) adalah 2 akan diduga (estimator) oleh statistik S2
Parameter proporsi adalah p akan diduga (estimator) oleh statistik

x
n

Jadi x merupakan penduga rata-rata (nilai tengah) bagi , S 2 merupakan penduga ragam bagi
2
S merupakan penduga simpangan baku bagi dan

x
merupakan penduga proporsi bagi p
n

7.2. Jenis Pendugaan


Penduga Titik ( Point Estimate ) hasil dugaan berupa satu nilai tertentu
Penduga Selang ( Interval Estimate ) hasil dugaan berupa dua nilai diantara
7.3. Sifat-sifat Pendugaan
a. Penduga harus bersifat tak bias artinya secara harapan penduga sama dengan yang

diduga.atau E( )= .
b. Penduga harus mempunyai ragam minimum
c. Penduga harus bersifat statistik cukup
d. Penduga harus bersifat konsisten
e. Penduga harus bersifat lengkap.
Penduga yang baik adalah memenuhi dua sifat pendugaan yaitu: tak bias dan mempunyai ragam
minimum.
Penduga akan dikatakan lebih baik (terbaik), bila semua sifat pendugaan dipenuhi.
Kita tidak akan membicarakan penduga titik, karena terlalu riskan untuk dibuat kesimpulan. Dalam

pendugaan titik bisa diperoleh hasil dugaan over estimate, karena hasil dari bisa terlalu tinggi
atau terlalu rendah.
Sehingga akan dibicarakan adalah penduga selang ( Interval Estimate ).
Perhatikan Gambar berikut ini:

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

140

Distribution Plot
Normal; Mean=0; StDev=1
0,4

Density

0,3

0,2

0,1
0,025

0,025

0,0

-1,96

0
X

1,96

7.4.1. . Menduga Rata-rata ( Nilai Tengah )


7.4.1.a. Untuk diketahui maka P( Z/2 Z Z1 - /2 ) = 1 -
Ingat sebaran sampling persamaan normal adalah : Z
sehingga kalau Z kita ganti menjadi

P( Z /2

(X )

/ n

(X )
Z1 - /2 ) = 1 -
/ n

hasil manipulasi matematiknya menjadi: atau rumus yang akan digunakan adalah:
P(

- Z/2

+ Z/2

n )=1-

7.4.1.b. Untuk tidak diketahui maka P( t/2 t t1 - /2) = 1 -


Ingat sebaran sampling t, yaitu t =

P( t/2

(X )
s
sehingga kalau t kita ganti menjadi
n

(X )
s

t1 - /2) = 1 -
n

hasil manipulasi matematiknya menjadi: atau rumus yang akan digunakan adalah
P ( X - t/2

s
X + t/2
n

s
)=1-
n

Bagaimana cara memandang persoalan ? Perhatikan contoh soal berikut ini:

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

141

1. Suatu sampel acak berukuran 36 mahasiswa tingkat akhir mempunyai nilai tengah dan
simpangan baku IPK adalah 2,6 dan 0,3. Buatlah selang kepercayaan 95 % dan 99 % bagi nilai
tengah IPK seluruh mahasiswa tingkat akhir.
Jawab.
1. a. . Diketahui rata-rata ( nilai tengah ) X 2,6, simpangan baku
1 = 0,95

0,3, n =36,

Z = 1,96
0,3

P( 2,6 1,96

36

< < 2,6 + 1,96

0,3
36

) = 0,95

P(2,6 0,098 < < 2,6 + 0,098 ) = 0,95


P( 2,502 < < < 2,698 ) = 0,95
Jadi rata-rata atau nilai tengah IPK seluruh mahasiswa adalah antara 2,502 sampai
dengan 2,698

dengan selang kepercayaan 95 %.

1.b. Diketahui rata-rata ( nilai tengah ) X 2,6, simpangan baku


1 = 0,99

0,3, n =36,

Z = 2,57

P( 2,6 2,57

0,3
0,3
< < 2,6 + 2,57
) = 0,99
36
36

P(2,6 0,128 < < 2,6 + 0,128 ) = 0,99


P( 2,472 < < 2,728 ) = 0,99
2.

Isi 9 kaleng asam sulfat adalah 9,8 10,2 10,4 9,8 10,0 10,2 9,8 9.7 10,1 Tentukan
selang kepercayaan 95 % bagi nilai tengah isi semua kaleng.
Jawab
9

Diketahui rata-rata

( Xi x )
n 1

Xi

11

i 1

dan simpangan bakunya,


90,0
10,0
9

( Xi 10,0) 2
9 1

0,240 , t0,025(8) = 2,306

Dikerjakan dengan paket program, hasilnya:


Descriptive Statistics: Volume Kaleng
Variable

Mean

SE Mean St-Dev Variance

Volume Kaleng 10.000 0.0799


P ( X - t/2

s
n

P( 10,0 2,306

X + t/2

0.240
s
n

0.0575

)=1-

0,240
0,240
10,0 + 2,306
) = 0,95
9
9

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

142

P( 10,0 0,184 10,0 + 0,184 ) = 0, 95


P( 9,816 10,184 ) = 0,95
Jadi nilai tengah isi kaleng asam sulfat yang sebenarnya adalah antara 9,816 s.d 10,184 dengan
selang kepercayaan 95 %.
Atau bila dianalisis dengan paket program diperoleh:
One-Sample T: Isi
Variable N
Isi

Mean

St-Dev SE Mean

10.0000 0.2398

0.0799

95% CI
(9.8157, 10.1843)

7.4.2. Menduga Beda /Selisih Dua Rata-rata ( Nilai tengah )


Dalam Menduga Beda/Selisih Dua Rata-rata ( Nilai tengah ) ada 4 masalah, yaitu:
7.4.2.a. Jika 1 dan 2 diketahui, maka:
2

P[ ( X 1 - X 2 ) Z/2

2
2
1 2
1 2

< 1- 2 < ( X 1 - X 2 ) + Z/2


]=1-
n1
n2
n1
n2

Contoh
Suatu ujian bahasa Inggris diberikan pada 75 mahasiswi dan 50 mahasiswi. Mahasiswa
mempunyai rata-rata dan simpangan baku adalah 82 dan 8 sedangkan mahasiswi 76 dan 6.
Tentukan selang kepercayaan 96 % bagi beda rata-rata ( nilai tengah ) nilai mahasiswa dan
mahasiswi.
Jawab
Diketahui: X 1 82 dan s1 = 8

s12 = 64 X 2 76 dan s2 = 6

s22 = 36 dan 1 = 0,96 ,

maka harga Z = 2,05


2

P[ ( X 1 - X 2 ) Z/2
P[(82 76) 2,05

1 2
1 2

< 1- 2 < ( X 1 - X 2 ) + Z/2


]=1
n1
n2
n1
n2
64 36

< 1- 2 < [(82 76) + 2,05


75 50

64 36

] = 0,96
75 50

P( 6 2,571 < 1- 2 < 6 + 2,571 ) = 0,96


P( 3,429 < 1- 2 < 8,571 ) = 0,96
Jadi beda rata-rata ( nilai tengah ) nilai mahasiswa dan mahasiswi adalah antara 3,429 s.d 8, 571
dengan selang kepercayaan 96 %.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

143

7.4.2.b. Jika 1 dan 2 tidak diketahui tapi diasumsikan 1 = 2 , maka:


1
1

< 1- 2 < ( X 1 X 2 ) + t/2 Sp


n1 n2

P[( X 1 X 2 ) - t/2 Sp

(n 1) S1 (n2 1) S 2
Dengan S = 1
n1 n2 2

1
1

]=1
n1 n2

2
p

Sp =

Sp

Contoh
Suatu program pengajaran matematika dengan Metode I diberikan kepada 12 siswa dan Metode
II diberikan kepada 10 siswa. Selanjutnya diberi ujian dan hasilnya adalah Metode I mencapai
rata-rata 85 dan simpangan bakunya 4, sedangkan Metode II mencapai rata-rata 81 dan
simpangan bakunya 5. Tentukan selang kepercayaan 90 % bagi selisih rata-rata, bila kedua
simpangan baku populasi tidak diketahui dan diasumsikan sama.
Jawab
S12 = 16 n1 = 12

Diketahui X 1 = 85 S1 = 4
1 = 0,90

X 2 = 81 S1 = 5

S22 = 25 n2 = 10

t/2 (n1 + n2 - 2 ) = t0,05 (20) = 1,725


2

(n 1) S1 (n2 1) S 2
S = 1
n1 n2 2
2
p

(12 1)16 (10 1)25


= 20,05
12 10 2

1
1

< 1- 2 < ( X 1 X 2 ) + t/2 Sp


n1 n2

P[( X 1 X 2 ) - t/2 Sp

P[(85 81) 1,725 (4,478)

P( 0,693 < 1- 2 < 7,307 ) = 0,90


Two-Sample T-Test and CI
Sample N Mean StDev SE Mean
12 85.00 4.00

1.2

10 81.00 5.00

1.6

1
1

]=1
n1 n2

1
1

< 1- 2 < (85 81) 1,725 (4,478)


12 10

P( 4 3,307 < 1- 2 < 4 + 3.307 ) = 0,90

Sp = 4.478

Difference = mu (1) - mu (2)


Estimate for difference: 4.00
90% CI for difference: (0.69, 7.31)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 2.09
P-Value = 0.050 DF = 20
Both use Pooled StDev = 4.4777

1
1

] = 0,90
12 10

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

144

7.4.2.c. Jika 1 dan 2 tidak diketahui tapi diasumsikan 1 2 , maka:


2

S1
S
2 < 1- 2 < ( X 1 X 2 ) + t/2
n1
n2

P[( X 1 X 2 ) - t/2

S1
S
2 ]=1
n1
n2
2

Cari dulu derajat bebas dugaannya ( db ) =

S1 2 S 2 2

n n
2
1
2 2
2 2
S1 S 2

n1 n2

n1 1 n2 1

Contoh
Jika kasus b) bila diasumsikan 1 2 , maka harus menghitung db , yaitu:
2

db =



16 25

12 10
2
2
16 25

12 10
12 1 10 1

14,694

= 0,856 = 17,166 18

S1
S
2 < 1- 2 < ( X 1 X 2 ) + t/2
n1
n2

P[( X 1 X 2 ) - t/2

P[( 85 81 ) 1,734

S1
S
2 ]=1
n1
n2

16 25

< 1- 2 < ( 85 81 ) + 1,734


12 10

16 25

] = 0,90
12 10

P( 4 3,395 < 1- 2 < 4 + 3,395 ) = 0,90


P( 0,605 < 1- 2 < 7,395 ) = 0,90

7.4.2.d.

Jika 1 dan 2 tidak diketahui dan diasumsikan data berpasangan, maka:

P( d t / 2

Sd
n

< d < d t / 2

Sd
n

)=1

Dengan Sd2 =

n(d i ) (d i ) 2
dan Sd =
n(n 1)

Sd

db = n -1 , n1 = n2 = n

Contoh: Diketahui data berpasangan sebagai berikut:

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

145

Sesudah
68
67
55
58
71
75
62
64
Sebelum
71
62
57
60
66
77
60
63
Tentukan selang kepercayaan 95 % bagi selisih data berpasangan.

69
65

65
63

Jawab
Sesudah
Sebelum
Di = selisih
di2

68
71
-3
9

67
62
5
25

55
57
-2
4

58
60
-2
4

71
66
5
25

n1 = 10 n2 = 10 dan n = 10 1 = 0,95
d i 10
d

1,0
n
10

P( d t / 2

Sd
n

Sd

n d i ( d i ) 2

n(n 1)

< d < d t / 2

P( 1,0 2,262

3,091
10

Sd
n

62
60
2
4

64
63
1
1

69
65
4
16

65
63
2
4

10
96

t0,025 (9) = 2,262

75
77
-2
4

10(96) (10) 2
860

9,556
10(10 1)
90

Sd =3,091

)=1

< d < 1,0 2,262

3,091
10

) = 0,95

P( 1,0 2,211 < d < 1,0 + 2,211 ) = 0,95


P( - 1,211 < d < 3,211) = 0,95
Paired T-Test and CI: Sesudah, Sebelum
Paired T for Sesudah - Sebelum
N Mean StDev SE Mean
Sesudah

10 65.40 5.99

1.89

Sebelum

10 64.40 5.85

1.85

Difference 10 1.000 3.091

0.978

95% CI for mean difference: (-1.211, 3.211)


T-Test of mean difference = 0 (vs not = 0): T-Value = 1.02
P-Value = 0.333
7.4.3. Menduga Ragam ( Variance ) 2
(n 1) S 2
Dalam menduga ragam statistik yang digunakan adalah ( khi-kuadrat ) di mana
2
2

P(2/2 2 21 - /2 ) = 1 -
(n 1) S 2
P( /2
21 - /2 ) = 1 -
1

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

P(

146

(n 1) S
( n 1) S
2 2
) 1
2
/2
1 / 2
2

Contoh
Data berikut ini berupa volume (dalam desiliter ) dari 10 kaleng buah-buahan sebagai berikut:
46,4 46,1 45,8 47,0 46,1 45,9 45,8 46,9 45,2 dan 46,0. Buat selang kepercayaan 95 % bagi
ragam volume kaleng buah-buahan hasil perusahaan tersebut.
Jawab
nXi 2 (Xi ) 2
Hitung dulu ragam sampelnya ( S ), yaitu: S =
= 0,286
n(n 1)
2

(n 1) S 2
( n 1) S 2
2
2
) 1
P(
2 / 2
1 / 2
P(

(10 1)(0,286)
(10 1)(0,286)
2
) = 0,95
19,023
2,700

P( 0,135 2 0,953 ) = 0,95

1
7.4.4. Menduga Nisbah ( Rasio ) Ragam ( 2 )
2
Untuk menduga rasio ( nisbah ) ragam statistik yang digunakan adalah statistik F, di mana

pendugaannya diperoleh sebagai berikut: F =

v1
v2

S1

S2

2 2 S1 2
=
2
2
1 S2

P( f/2 F f1 - /2 ) = 1 -

2 2 S1 2

2
2 f1 - /2 ) = 1 - atau
1 S2

P( f/2

P[

S1

S2

f / 2 (v1 , v 2 )

1
S1
2
2 f/2 ( v2, v1) ] = 1 -
2
S2

Contoh:
Suatu program pengajaran matematika dengan Metode I diberikan kepada 16 siswa dan Metode
II diberikan kepada 9 siswa. Selanjutnya diberi ujian dan hasilnya adalah Metode I mencapai rata-

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

147

rata 85 dan simpangan bakunya 4, sedangkan Metode II mencapai rata-rata 81 dan simpangan
bakunya 5. Buatlah selang kepercayaan 90 % bagi rasio ragam.
Jawab
n2 = 9 S2 = 5 S22 = 25 1 - = 0,90

Diketahui n1 = 16 S1 = 4 S12 = 16
f 0,05 ( 15, 8 ) = 3,22

P[

S1

S2

f / 2 (v1 , v 2 )

1
16
P[

25 (3,22)

f 0,05 ( 8, 15 ) = 2,64

f 0 , 05 (15,8)

= 3,22 = 0,311

1
S1
2
2 f/2 ( v2, v1) ] = 1 -
2
S2
2

1
16
2 25 ( 2,64 ) ] = 0,90
2

1
P( 0,174
2 1,478 ) = 0,90
2
2

Distribution Plot
F; df1=8; df2=15
0,8
0,7

Density

0,6
0,5
0,4
0,3
0,2

0,05

0,1
0,0

0,05
0 0,311

2,64

Contoh Latihan
1. Diketahui data sampel tentang besarnya cahaya pada bunga bagian atas dan bawah sebagai
berikut: yang dikumpulkannya adalah:
Bunga b. atas

39 52 54 42 47 39 41 46 45

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

148

Bunga b. bawah 41 37 47 38 36 43 45 40 42
a. Dugalah nilai tengah bunga bag. atas yang sesungguhnya dengan 1- = 0,95
b. Dugalah nilai tengah bunga bag. bawah yang sesungguhnya dengan 1- = 0,90
c. Dugalah beda nilai tengah bunga yang sesungguhnya dengan 1- = 0,90, jika diasumsikan
Adan B tidak ketahui dan A = B.
d. Dugalah ragam bunga bag. atas yang sesungguhnya dengan 1- = 0,90
e. Dugalah ragam bunga bag. bawah yang sesungguhnya dengan 1- = 0,95
f. Dugalah nisbah ( rasio ) ragam bunga yang sesungguhnya dengan 1- = 0,90
2. Data besarnya volume penjualan komodi di Pasar 1 dan Pasar 2 sebagai berikut
Pasar 1

3,9 5,2 5,4 4,2 4,7 3,9 4,1 4,6 4,5

Pasar 2

4,1 3,7 4,7 3,8 3,6 4,3 4,5 4,0 4,2

a. Dugalah rata-rata atau nilai tengah volume penjualan komodi di Pasar 1 yang sesungguhnya
dengan 1- = 0,90
b. Dugalah rata-rata atau nilai tengah volume penjualan komodi di Pasar 2 yang sesungguhnya
dengan 1- = 0,90
c. Dugalah beda rata-rata atau nilai tengah bunga yang sesungguhnya dengan 1- = 0,95
3. Hitunglah:
a. P(t < 2,365 ), bila v = 7
b. P( t > 1,318 ), bila v = 24
c. t 0,025 , bila v = 25
d

- t 0,025 , bila v = 15

e t 0,99 , bila v = 20
f. P( - t /2 t t/2 ) = 0,90 untuk n = 20
g. P ( 2 1 - /2 2 2/2 ) = 0,95 untuk n = 15
h. P( f /2 f f 1-/2 ) = 0,98 untuk n1 = 16 dan n2 = 25

VIII PENGUJIAN HIPOTESIS

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

149

8.1. Pendahuluan
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Hypo dan Titenai
Hypo artinya di bawah Titenai artinya menempatkan. Jadi artinya menempatkan di bawah
Secara umum hipotesis merupakan landasan berpijak bagi peneliti dalam melakukan penelitian.
Jadi hipotesis merupakan asumsi atau perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat
untuk menjelaskan hal tersebut. Jika asumsi itu mengenai populasi, yaitu nilai-nilai parameter,
maka disebut hipotesis statistik.
Hipotesis bisa benar, bisa tidak benar sehingga diperlukan prosedur untuk menentukan diterima
atau ditolak.
Jadi pengujian hipotesis merupakan prosedur untuk menentukan apakah menerima atau menolak
hipotesis.
Hipotesis atau pernyataan tersebut biasanya dinotasikan dengan H 0 , sedangkan alternatif
hipotesis atau versusnya dinotasikan dengan H 1. Jadi
H0 : mengenai apa
H1 : mengenai apa
Menerima H0 berarti kesimpulannya adalah kalimat pada H0 dan menolak H0 berarti
kesimpulannya adalah kalimat pada H1 sebagai alternatif H0. Meskipun kita akan sering
menggunakan istilah menerima atau menolak tetapi bahwa penolakan suatu hipotesis berarti
menyimpulkan bahwa hipotesis itu salah, sedangkan penerimaan suatu hipotesis semata-mata
mengimplikasikan bahwa kita tidak cukup bukti untuk mempercayainya. Dengan pengertian
tersebut maka statistikawan atau peneliti sering mengambil sebagai hipotesisnya suatu
pernyataan yang diharapkan akan menolaknnya.
Dalam melakukan pengujian hipotesis akan terdapat dua jenis kesalahan yang dapat terjadi,
yaitu:
Tipe Kesalahan Jenis I dan Tipe Kesalahan Jenis II. Pernyataan tersebut diperoleh dari

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Kesimpulan
Menerima Hipotesis
Menolak Hipotesis

Keadaan
Hipotesis Benar
Benar
Kesalahan Tipe I ( )

150

Sebenarnya
Hipotesis Salah
Kesalahan Tipe II ( )
Benar

Tipe Kesalahan Jenis I = = P ( menolak H0 padahal H0 benar )


Tipe Kesalahan Jenis II = = P ( menerima H0 padahal H1 benar )
sedangkan 1 - adalah kuasa uji ( power test ) di mana 1 - = P ( menolak H0 padahal H1 benar
)
Daerah kritis atau daerah penolakan hipotesis.
Perhatikan Gambar berikut ini:

Pengujian Dua Pihak ( Dua arah )


Distribution Plot
Normal; Mean=0; StDev=1
0,4

Density

0,3

0,2

0,1
0,025
0,0

0,025
-1,96

0
X

1,96

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

151

Pengujian Satu Pihak ( Satu Arah ) Untuk Arah Kanan


Distribution Plot
Normal; Mean=0; StDev=1
0,4

Density

0,3

0,2

0,1
0,05
0,0

0
X

Pengujian Satu Pihak ( Satu Arah ) Untuk Arah Kiri


Distribution Plot
Normal; Mean=0; StDev=1
0,4

Density

0,3

0,2

0,1
0,05
0,0

-1,64

0
X

1,64

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

152

Harga digunakan untuk sebelah kiri atau kanan, jadi harga tidak dibagi dua.
a. Uji Dua Arah H0 : 0

b. Uji Satu Arah H0 : 0

H1: 0

H1: 0

c. Uji Satu Arah

H0 : 0
H1: 0

Uji dua arah artinya ada dua daerah penolakan pihak kiri dan kanan sehingga menjadi

dan uji satu arah artinya ada satu daerah penolakan dikanan H 1: 0 dan dikiri H1: 0

8.2. Prosedur Pengujian Hipotesis


a. Tentukan perumusan hipotesis sesuai dengan permasalahannya. H 0 : apa dan H1 apa.
b. Tentukan taraf nyata ( ) yang diinginkan
c. Tentukan Statistik Uji yang digunakan, tentunya sesuai dengan permasalahan.
d. Bandingkan antara statistik hitung dengan statistik tabel.
e. Buat Kesimpulan.
8.3.1. Menguji Rata-rata ( Nilai Tengah )
No
1a

H0
H0 : = 0

H1
H0 : 0

1b

H0 : = 0

H0 : 0

1c

H0 : = 0

H0 : 0

2a

H0 : = 0

H0 : 0

2b

H0 : = 0

H0 : 0

2c

H0 : = 0

H0 : 0

Keterangan
Informasi
diketahui

Statistik Uji

Informasi
diketahui
Informasi
diketahui
Informasi
tidak diket.

X
Z=
/ n
X
Z=
/ n
X
t=
S/ n

Informasi
tidak diket.
Informasi
tidak diket.

X
Z=
/ n

X
S/ n
X
t=
S/ n

t=

Daerah Kritis
Zhitung Z/2 atau
Zhitung - Z/2
Zhitung Z
Zhitung - Z
t hitung t /2 atau
t hitung - t /2
t hitung t
t hitung - t

Contoh
1. Sebuah perusahaan memproduksi lampu listrik yang umurnya mendekati sebaran normal
dengan nilai tengah 800 jam dan simpangan baku 40 jam. Bila suatu sampel acak berukuran
30 menghasilkan nilai tengah 788 jam Ujilah hipotesis bahwa nilai tengah lampu listrik belum
tentu 800 jam dengan taraf nyata 4 %.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

153

Jawab
Diketahui = 800 jam, = 40

X = 788

n = 30 = 4 %

H0 : = 800
H1 : 800
= 4 % maka Z = - 2,05 dan Z = 2,05
Z=

788 800
12
X
=
= 7,303 = - 1,64
40 / 30
/ n

Karena Z hitung > - Z tabel , maka H0 diterima.


Kesimpulan : Kita tidak cukup alasan untuk mengatakan bahwa nilai tengah lampu listrik yang
diproduksinya bukan 800 jam dengan selang kepercayaan 96 %.
2. Ujilah hipotesis bahwa rata-rata atau nilai tengah isi kaleng suatu jenis minyak pelumas lebih
dari 10,0 liter. Bila suatu sampel acak berukuran 9 kaleng adalah: 10,3 9,8 10,2 10,4 9,9
10,1 10,5 10,4 dan 10,2 (dalam liter) dengan taraf nyata 1 %.
Jawab
Diketahui = 10,0 jam,
X dan s di cari dulu dari data di atas, sehingga diperoleh X = 10,2 s = 0,234 n = 9 = 1 %

H0 : = 10,0
H1 : > 10,0
= 1 % , maka t 0,01 (8) = 2,896
t=

X
S/

10,2 10,0

0,200

= 0,078 = 2,564
0, 234 / 9

Karena t hitung < t tabel , maka H0 diterima.


Kesimpulan : Kita tidak cukup alasan untuk mengatakan bahwa nilai tengah isi kaleng
pelumas bukan 10,0 liter dengan selang kepercayaan 99 %.

8.3.2. Menguji Selisih ( Beda ) Dua Rata-rata ( Nilai Tengah ) 1 - 2


No

H0

H1

Keterangan

Statistik Uji

Daerah Kritis

Eri Setiawan

1.a

H0 : 1 = 2

Pengantar Statistika

H1 : 1 2

Informasi 1 dan 2
diketahui

1.b

H0 : 1 = 2

H1 : 1 2

H0 : 1 = 2

H1 : 1 2

H0 : 1 = 2

H1 : 1 2

2;b

H0 : 1 = 2

H1 : 1 2

2.c

H0 : 1 = 2

H1 : 1 2

3.a

H0 : 1 = 2

H1 : 1 2

3.b

H0 : 1 = 2

H1 : 1 2

3.c

H0 : 1 = 2

H1 : 1 2

4.a

H0 : d = d0

H1 : d d0

diasumsikan 1 2
Informasi 1 dan 2
tidak diketahui dan

Sp

Sp

( X 1 X 2 ) ( 1 2 )

t hitung t

t hitung - t

t hitung t /2 atau
t hitung - t /2
t hitung t

S1
S
2
n1
n2

( X 1 X 2 ) ( 1 2 )
2

t=

t=

t hitung - t /2

1
1

n1 n 2

S1
S
2
n1
n2

t=

t hitung t /2 atau

1
1

n1 n 2

t=

diasumsikan 1 2
Informasi 1 dan 2
tidak diketahui dan

1
1

n1 n 2

( X 1 X 2 ) ( 1 2 )

diasumsikan 1 2
Informasi 1 dan 2
tidak diketahui dan

Sp

( X 1 X 2 ) ( 1 2 )

t=

Zhitung - Z

( X 1 X 2 ) ( 1 2 )

diasumsikan 1 = 2
Informasi 1 dan 2
tidak diketahui dan

( X 1 X 2 ) ( 1 2 )

t=

Zhitung Z

1 2

n1
n2

Z=

t=

Zhitung - Z/2

( X 1 X 2 ) ( 1 2 )

diasumsikan 1 = 2
Informasi 1 dan 2
tidak diketahui dan

Zhitung Z/2 ata

1 2

n1
n2

Z=

diasumsikan 1 = 2
Informasi 1 dan 2
tidak diketahui dan

( X 1 X 2 ) ( 1 2 )

Informasi 1 dan 2
tidak diketahui dan

1 2

n1
n2

Z=

Informasi 1 dan 2
diketahui

2.a

( X 1 X 2 ) ( 1 2 )

Informasi 1 dan 2
diketahui

1c

154

t hitung - t

S1
S
2
n1
n2
d d0

t hitung t /2 atau

Sd / n

t hitung - t /2

d d0

t hitung t

diasumsikan data
4.b

H0 : d = d0

H1 : d d0

berpasangan
Informasi 1 dan 2
tidak diketahui dan
diasumsikan data
berpasangan

t=

Sd / n

Eri Setiawan

4.c

Pengantar Statistika

H0 : d = d0

H1 : d d0

Informasi 1 dan 2
tidak diketahui dan

155

t=

t hitung - t

d d0
Sd / n

diasumsikan data
berpasangan
Contoh
Sebuah perusahaan menyatakan bahwa kekuatan rentangan rata-rata tali A melebihi rata-rata tali
B sebesar sekurang-kurangnya 12 kilogram. Untuk diuji pernyataan ini, 50 tali dari masingmasing jenis tersebut di uji di bawah kondisi yang sama. Hasil uji memperlihatkan tali A
mempunyai kekuatan rentangan rata-rata 86,7 kg dengan simpangan baku 6,28 kg, sedangkan
tali B mempunyai kekuatan rentangan rata-rata 77,8 kg dengan simpangan baku 5,61 kg. Ujilah
pernyataan tersebut ? dengan taraf nyata 5 %.
Jawab.
Diketahui X 1 86,7
X 2 77,8

1 = 6,28

12 = 39,4384 n1 = 50

2 = 5,61

22 = 31,4721 n2 = 50

= 5 %.

H0 : A = B
H1 : A < B
= 5 %.

Z = - 1,96

( X 1 X 2 ) ( 1 2 )
Z=

1 2

n1
n2

(86,7 77,8) 0

39,4384 31,4721 =

50
50

8,9 12,0
= - 2,60
1,191

Karena Z hitung < - Z tabel maka H0 ditolak


Kesimpulan : Kita tidak cukup alasan untuk menyatakan bahwa kekuatan rentangan rata-rata tali
A melebihi rata-rata tali B sekurang-kurangnya 12 kilogram.
Dari dua populasi normal yang bebas diambil sampel acak berkukuran n 1 = 11 dan n2 =14 yang
menghasilkan rata-rata masing-masing adalah 75 dan 60 dan simpangan baku adalah
6,1 dan 5,3.
a. Ujilah hipotesis 1 - 2 belum tentu sama pada taraf nyata 5 %, bila diasumsikan 1 = 2
b. Ujilah hipotesis 1 - 2 belum tentu sama pada taraf nyata 5 %, bila diasumsikan 1 2
Jawab
a. Diketahui X 1 75 S1 = 6,1
X 2 60

S2 = 5,3

S12 = 37,21 n1 = 11
S22 = 28,09 n2 = 14

= 5 %.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika
2

Sp2 =

(n1 1) S1 (n2 1) S 2
n1 n2 2

156

(11 1)37,21 (14 1) 28,09


= 32,055
11 14 2

Sp = 5,662

H0 : 1 = 2
H1 : 1 2
= 5 %.

t0,025(23) = 2,069

( X 1 X 2 ) ( 1 2 )

t=

1
1

n1 n2

Sp

(75 60) 0

15

1
1 =
= 6,576
2,281
5,662

11 14

Karena t hitung > t tabel maka H0 ditolak


Kesimpulan
Kita tidak cukup alasan untuk menyatakan bahwa 1 = 2 pada taraf nyata 5 %.
b. H0 : 1 = 2
H1 : 1 2
= 5 %.

t0,025(20) = 2,086
2

( db ) =

S1 2 S 2 2

n n
2
1
2 2
2 2
S1 S 2

n1 n2

n1 1 n2 1

37,21 28,09

14
11

( X 1 X 2 ) ( 1 2 )
t=

28,09

14

13

(75 60)

S1
S
2
n1
n2

37,21

=
11

10

= 19, 9 20

15

37,21 28,09 =
= 6,463
2,321

11
14

Karena t hitung > t tabel maka H0 ditolak


Kesimpulan
Kita tidak cukup alasan untuk menyatakan bahwa 1 = 2 pada taraf nyata 5 %.
Untuk mengetahui apakah aktif di UKM mempunyai akibat baik atau buruk terhadap IPK yang
dihasilkan. Data mengenai rata-rata IPK telah dikumpulkan selama periode 5 tahun:
UKM
Aktif
Tidak Aktif

1
2
2,2

2
2
1,9

Tahun
3
2,3
2,5

4
2,1
2,3

5
2,4
2,4

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

157

Ujilah pada taraf nyata 5 % apakah aktif di UKM berakibat buruk pada IPK?
Jawab.
Diketahui
Aktif
Tidak Aktif
di
di2

d
d
n

2
2,2
- 0,2
0,04

0,5
0,1
=
5

2
1,9
0,1
0,01

2,3
2,5
- 0,2
0,04

2,1
2,3
- 0,2
0,04

n d i ( d i ) 2

2,4
2,4
0
0

2
d

S =

n( n 1)

- 0,5
0,13

5(0,13) ( 0,5) 2
= 0,02
5(5 1)

Sd = 0,1414

H0 : d = 0
H1 : d 0
= 5 %.

- t0,025(4) = - 2,776

0,1
0
t=
= ,1414 = - 1,587
Sd / n
5

d d0

karena t hitung > - t tabel maka H0 diterima


Kesimpulan
Kita tidak cukup alasan untuk menyatakan bahwa aktif di UKM berakibat buruk pada IPK
dengan taraf nyata 5 %.
Jika dikerjakan dengan paket program, diperoleh
Paired T-Test and CI: Aktif, Tdk Aktif
Paired T for Aktif - Tdk Aktif
N

Mean

St-Dev

SE Mean

Aktif

2.160

0.182

0.081

Tdk Aktif

2.260

0.230

0.103

0.1414

0.0632

Difference 5 -0.100

95% CI for mean difference: (-0.2756, 0.0756)


T-Test of mean difference = 0 (vs not = 0): T-Value = -1.58
P-Value = 0.189
8.3.3. Menguji Ragam ( 2 )
No

H0

H1

Statistik Uji

Daerah Kritis

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

H0 : = 0

H0 : 2 = 02

H0 : 2 = 02

H1 :
2

2
0

H1 : 2 > 02
H1 : 2 < 02

2

2

158

(n 1) S
02

tabel

atau

1 - /2

<

tabel

21 - < 2tabel

(n 1) S 2

>

2 > 2tabel

(n 1) S 2

2
/2

Contoh
Sebuah perusahaan aki mobil mengatakan bahwa umur aki yang diproduksinya mempunyai
simpangan baku populasi sebesar 0,9 tahun. Bila suatu sampel acak berukuran 10 buah aki telah
diambil, ternyata simpangan bakunya adalah 1,2 tahun. Ujilah apakah menurut simpangan baku
populasi sudah lebih dari 0,9 tahun ? dengan taraf nyata 5 %.
Jawab
Diketahui = 0,9

2 = 0,81 n = 10 S = 1,2

S2 = 1,44 = 0,05

H0 : 2 = 0,81
H1 : 2 > 0,81
= 0,05

20,05(9) = 16,919

(n 1) S 2

(10 1)1,44
= 16,000
0,81

Karena 2hitung < 2tabel maka H0 diterima


Kesimpulan
Kita tidak cukup alasan untuk mengatakan bahwa ragam umur aki yang diproduksi oleh
perusahaan tersebut sudah berubah dari 0,9 tahun, dengan taraf nyata 5 %.

1
8.3.4.. Menguji Nisbah ( Perbandingan ) Ragam (
)
22
2

N0
A

H0
H0 : 12 = 22

H1
H1 : 12 22

Statistik Uji

f =

S1

S2

Daerah Kritis
f hitung > f /2 ( v2, v1 )
1

atau f hitung < f (v , v )


/2
2
1

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

H0 : = 2

2
1

H0 : 12 = 22

H1 : 1 >
2

2
2

f =

H1 : 12 < 22

f =

S1

S2

S1

S2

159

f hitung > f ( v2, v1 )

f hitung <

1
f (v 2 , v1 )

Contoh
Dari dua populasi normal yang bebas diambil sampel acak berkukuran n 1 = 11 dan n2 =14 yang
menghasilkan rata-rata masing-masing adalah 75 dan 60 dan simpangan baku masing-masing
adalah 6,1 dan 5,3. Ujilah dengan taraf nyata 10 %, nisbah ragam tersebut apakah masih sama
atau tidak?
Jawab
Diketahui X 1 75 S1 = 6,1
X 2 60

S2 = 5,3

= 10 %.

S12 = 37,21 n1 = 11
S22 = 28,09 n2 = 14

H0 : 12 = 22
H1 : 12 < 22
= 10 %.

f =

f /2 ( v2, v1 ) = f 0,05 (13 , 10 ) = 2,89 dan f 1 - /2 ( v1, v2 ) =

S1

S2

1
1
= 2,89 = 0,346
f / 2 (v1 , v 2 )

37,21

= 28,09 = 1,32

Karena f hitung < f tabel , maka H0 diterima


Kesimpulan: Kita cukup alasan untuk mengatakan bahwa 12 = 22 dengan taraf nyata 10 %.
Untuk = 10 % dan

2 sebelah kiri = f 0, 05(13,10 ) = 2,89 = 0,346

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

160

Distribution Plot
F; df1=10; df2=13
0,8
0,7

Density

0,6
0,5
0,4
0,3
0,2

0,05

0,1
0,0

0 0,346

Untuk = 5 % dan v1 = 10 dan v2 = 13 , maka

f 0 , 05 (10 ,13) = 2,67

Distribution Plot
F; df1=10; df2=13
0,8
0,7

Density

0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0,0

0,05
0

2,67

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Untuk = 10 % maka

2 sebelah kiri =

1
f 0 , 05 (13,10 )

161

= 2,89 = 0,346 dan sebelah kanan f 0 , 05(10 ,13) =

2,67
Distribution Plot
F; df1=10; df2=13
0,8
0,7

Density

0,6
0,5
0,4
0,3
0,2

0,05

0,1
0,0

0,05
0 0,346

2,67

Soal Latihan
1. Seorang peneliti mempelajari pengaruh pencahayaan terhadap bunga Lucerne pada kondisi
lingkungan yang berbeda. Ia mengambil sampel secara acak 9 dan 9 tanaman yang segar
dengan bunga-bunga yang tersinari tanpa halangan di bagian atas dan bunga-bunga yang
tersembunyi mungkin di bagian bawahnya. Kemudian ia menghitung banyak biji perdua polong
pada setiap lokasi. Data yang dikumpulkannya adalah:
Bunga b. atas

3,9 5,2 5,4 4,2 4,7 3,9 4,1 4,6 4,5

Bunga b. bawah 4,1 3,7 4,7 3,8 3,6 4,3 4,5 4,0 4,2
a. Ujilah nilai tengah bunga bag, atas yang sesungguhnya > 4,2 dengan taraf nyata 1 %
b. Ujilah nilai tengah bunga bag, bawah yang sesungguhnya > 4,2 dengan taraf nyata 5 %
c. Ujilah beda nilai tengah yang sesungguhnya belum tentu sama, dengan taraf nyata 10 %., jika
diasumsikan Adan B tidak ketahui dan A = B.
d. Uji ragam bunga bag. atas yang sesungguhnya < 0,200 dengan taraf nyata 1 %.
e. Uji ragam bunga bag. bawah yang sesungguhnya < 0,200 dengan taraf nyata 5 %.
f. Ujuilah nisbah ragam yang sesungguhnya denagn taraf nyata 10 %.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

162

2. Data besarnya volume penjualan komodi di Pasar 1 dan Pasar 2 sebagai berikut
Pasar 1

3,9 5,2 5,4 4,2 4,7 3,9 4,1 4,6 4,5

Pasar 2

4,1 3,7 4,7 3,8 3,6 4,3 4,5 4,0 4,2

a. Ujilah rata rata atau nilai tengah volume penjualan komodi di Pasar 1 yang sesungguhnya
dengan alternatif 1 > 4,2 dengan taraf nyata 5 %
b. Ujilah rata rata atau nilai tengah volume penjualan komodi di Pasar 2 yang sesungguhnya
dengan alternatif 2 > 4,2 dengan taraf nyata 5 %
c. Ujilah beda rata-rata atau nilai tengah yang sesungguhnya dengan alternatif 1 2 , dengan
taraf nyata 5 %., jika diasumsikan 1dan 2 tidak ketahui dan 1 = 2.
d. Ujilah ragam volume penjualan komodi di Pasar 1 yang sesungguhnya dengan alternatif 12 >
0,25 dengan taraf nyata 1 %
e. Ujilah ragam volume penjualan komodi di Pasar 2 yang sesungguhnya dengan alternatif 22 >
0,20 dengan taraf nyata 1 %
f. Ujilah nisbah ragam volume penjualan komodi di Pasar 1 dan Pasar 2 yang sesungguhnya
dengan alternatif belum tentu sama dengan taraf nyata 10 %

8.4. Menguji Homogenitas Ragam


H0 : 12 = 22 = 32 =

= k2

H1 : H0 ditolak
Statistik yang digunakan

dengan s =

Bartlett (ln10){B (ni 1)}log si }


2

(n 1)s
(n 1)
i

2
2
dan B = (log s ) (ni 1)

2 Bartlett (ln10){B (ni 1)}log si }


2

Contoh
Perlak 1

Perlak 2

Perlak 3

Perlak 4

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

16
20
23
18
15

13
15
17
18
21

7
9
12
10
11

163

10
14
11
15
16

Descriptive Statistics: Respon

Variable Ragam N Mean StDev


Respon

s1

Variance

5 18.40

3.210

10.300

s2

5 16.80

3.030

9.200

s3

1.924

3.700

s 4 s1
sp

9.80

5 13.20
20 14.55

Sampel Ke

db

1
db

1
2
3
4
Jumlah

4
4
4
4
16

0,25
0,25
0,25
0,25
-

2.590
2,734
Si2
10,300
9.200
3,700
6.700
-

6.700
7.475
log Si2
1,0128
0,9638
0,5682
0,8261
-

( db ) log Si2
0,2532
0,2409
0,1420
0,2065
0,8426

log Sp2 = log 7,475 = 0,8736


B = (log s p ) (ni 1) = 0,8736 ( 16) = 13,9776
2

Bartlett (ln10){B (ni 1)}log si } = 2,303 ( 13,9776 - 13, 4836 ) = 1,138


2

tabel 2 = 5 % = 2 0, 05( 3) 7,815

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

164

Distribution Plot
Chi-Square, df=3
0.25

Density

0.20

0.15

0.10

0.05

0.00

0.05
0

7.815

Kesimpulan:
Karena 2hitung < 2tabel maka H0 diterima berarti Kita tidak cukup alasan untuk mengatakan bahwa
keempat ragam tersebut berbeda.
Hasil manual adalah 1,138 sedangkan hasil olahan paket program adalah 1,03 ( perbedaan
antara 1,138 dan 1,03 disebabkan pembulatan dari perkalian saja ).
Jika dengan paket program adalah
Test for Equal Variances: Respon versus Ragam
95% Bonferroni confidence intervals for standard deviations
Ragam N

Lower

StDev

Upper

1.69426

3.20936

13.3149

1.60123

3.03315

12.5838

1.01546

1.92354

7.9803

1.36646

2.58844

10.7388

Bartlett's Test (Normal Distribution)


Test statistic = 1.03, p-value = 0.794
Levene's Test (Any Continuous Distribution)
Test statistic = 0.36, p-value = 0.781

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

165

Uji Homogenitas Ragam


Bartlett's Test
Test Statistic
P-Value

Perlakuan 1

1.03
0.794

Ragam Perlakuan

Levene's Test
Test Statistic
P-Value

Perlakuan 2

0.36
0.781

Perlakuan 3

Perlakuan 4

0
2
4
6
8
10
12
14
95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs

8.5. Uji Kebaikan Suai atau Uji Kecocokan ( Goodness of fit test )
Uji Kebaikan Suai artinya ingin melihat sejauhmana antara frekuensi yang teramati (observasi)
( oi e i ) 2
dengan frekuensi harapan ( ekspekstasi ) didasarkan pada besaran:
ei
i 1
2

Prosedurnya
a. Tentukan perumusan hipotesisnya sesuai dengan masalahnya, yaitu:
H0 : Tidak ada masalah
H1: H0 ditolak .
b. Tentukan taraf nyata yang diinginkan
c. Tentukan statistik ujinya, yaitu:
d. Bandingkan antara statistik uji dengan statistik tabel.
e. Buat Kesimpulan.
Contoh
Pelantunan sebuah dadu yang seimbang ( homogen ) sebanyak 120 kali.Hasil percobaan sebagai
berikut:
Permukaan dadu
Hasil observasi

1
23

2
22

3
17

4
21

5
19

6
18

120

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

166

Ujilah dengan = 5 %, apakah dadu tersebut mempunyai permukaan yang sama (seimbang)
atau tidak?
Jawab.
H0 : Pelantunan sebuah dadu sebanyak 120 masih seimbang
H1: Pelantunan sebuah dadu sebanyak 120 sudah tidak seimbang atau H 0 ditolak
=5%

20,05 ( 5 ) = 11,070
Distribution Plot
Chi-Square, df=5

0.16
0.14

Density

0.12
0.10
0.08
0.06
0.04
0.02
0.05
0.00

11.070

(oi ei ) 2 (23 20) 2 (22 20) 2 (17 20) (21 20) 2 (19 20) 2 (18 20) 2

=

= 1,400
ei
20
20
20
20
20
20
i 1
2

Karena 2 hitung < 2 tabel , maka H0 diterima


Kesimpulan: Kita cukup alasan untuk mengatakan bahwa pelantunan sebuah dadu sebanyak 120
masih seimbang dengan taraf nyata 5 %.
8.6

Uji Kebebasan ( Freedom of test )

Uji kebebasan artinya ingin melihat sejauhmana ada hubungan atau tidak antara faktor yang satu
dengan faktor yang lainnya, secara umum disebut dengan Kontingensi dan hal tersebut
( oi e i ) 2
didasarkan pada besaran:
ei
i 1
2

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

167

Prosedurnya
Tentukan perumusan hipotesisnya sesuai dengan masalahnya, yaitu:
H0 : Apakah ada hubungan atau tidak antara .........
H1: H0 ditolak .
a. Tentukan taraf nyata yang diinginkan
b. Tentukan statistik ujinya, yaitu:
c. Bandingkan antara statistik uji dengan statistik tabel.
Buat Kesimpulan.
Contoh
Dalam suatu penelitian dikumpulkan data untuk menentukan apakah proporsi produk yang cacat
oleh pekerja yang bertugas pagi, sore dan malam hari sama atau tidak. Data diperoleh sebagai
berikut:
Hasil Produk
Cacat
Tidak Cacat
Jumlah

Pagi
50
750
800

Waktu Kerja
Sore
Malam
60
70
740
730
800
800

Jumlah
180
2220
2400

Ujilah dengan taraf nyata 5 %, apakah ada hubungan atau tidak antara hasil produk dengan
waktu kerja.
Jawab
Cari nilai ekspeksi dulu untuk masing-masing sel, yaitu
E(Cacat Pagi) =

(180 x800)
= 60
2400

E( Tidak Cacat Pagi) =

(2220 x800)
= 740
2400

E(Cacat Sore) =

(180 x800)
= 60
2400

E(Tidak Cacat Sore) =

(2220 x800)
= 740
2400

E(Cacat Malam) =

(180 x800)
= 60
2400

E(Tidak Cacat Malam) =

H0 : Tidak ada hubungan antara hasil produk dengan waktu kerja.


H1 : H0 ditolak
=5%

20,05 ( 2 ) = 5,991

( 2220 x800)
= 740
2400

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

168

Distribution Plot
Chi-Square, df=2
0.5

Density

0.4

0.3

0.2

0.1

0.0

2
i 1

0.05
0

5.991

(oi ei ) 2 (50 60) 2 (60 60) 2 (70 60) 2 (750 740) 2 (740 740) 2 (730 740) 2

=
ei
60
60
60
740
740
740

= 1,667 + 0 + 1,667 + 0,135 + 0,135 + 0,135 = 5,406


Karena 2 hitung < 2 tabel , 5,406 5,991, maka H0 diterima
Kesimpulan: Kita cukup alasan untuk mengatakan bahwa tidak ada hubungan atau tidak
pengaruh antara hasil produk dengan waktu kerja, berarti proporsi produk yang cacat oleh pekerja
yang bertugas pagi, sore dan malam hari adalah sama dengan taraf nyata 5 %.
Soal Latihan
Suatu penelitian untuk melihat apakah ada hubungan antara kelas pasar kebiasaan belanja dan
status ekonomi , diperoleh data sebagai berikut:

Pasar Tradisional
Pasar Modern
Jumlah

Ekonomi Ekonomi
Ekonomi Jumlah
Bawah
Menengah Atas
90
70
40
200
30
70
100
200
120
140
140
400

Ujilah dengan taraf nyata = 5 %, apakah ada hubungan antara kelas pasar kebiasaan belanja
dengan status ekonomi ?.
IX ANALISIS RAGAM

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

169

9.1. Pendahuluan
Teknik Analisis Ragam (Analysis of Variance) digunakan untuk menguji rata-rata (nilai tengah )
bila lebih dari dua atau untuk menguji beberapa rata-rata.
Analisis ragam artinya suatu metode untuk menguraikan keragaman total menjadi komponenkomponen yang mengukur berbagai sumber keragaman.

9.2. Model Matematik


Dalam Statistika, jika kita mengukur lebih dari satu kali maka diperoleh rata-rata data dan
penyimpangan dari data itu sendiri. Hal tersebut dituangkan dalam bentuk persamaan
matematiknya adalah : Yi = i
Artinya Yi = hasil pengamatan atau pengukuran,ke-i, = rata-rata atau nilai tengah dan
i = galat percobaan
Model matematik tersebut dikenal dengan istilah Model Linear Aditif.
Andaikan yang diukur itu adalah suatu perlakuan ( treatmen ), maka model linear aditifnya adalah
Yij = + i + ij

di mana i = perlakuan ( treatmen ) dengan i = 1, 2, . . . , t dan


j = ulangan ( replikasi ) dengan j = 1, 2,

. . . , r.

Yij = pengaruh yang akan kita ukur

= rata-rata atau nilai tengah


i = pengaruh perlakuan ke-i

i j = galat percobaan yang mendapat perlakuan ke-i dan ulangan ke-j.


Jadi Yij = + i + ij adalah

FK = Faktor Koreksi =

ij

JKT = Jumlah Kuadrat Total =

JKP = Jumlah Kuadrat Perlakuan =

( Yij ) 2
tr

ij

Yi. 2

( Yij ) 2
tr
( Yij ) 2

JKG = Jumlah Kuadrat Galat = JKT - JKP


JKT

FK

JKP

JKG

tr

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

170

9.3. Klasifikasi Satu Arah


Misalkan kita ingin menguji lebih dari dua rata-rata atau nilai tengah sebutlah uji beberapa ratarata, maka hipotesisnya
H0 : 1 = 2 = 3 =

... = k

H1 : H0 ditolak atau sekurang-kurangnya dua rata-rata tidak sama.


Identitas Jumlah Kuadrat Klasifikasi Satu Arah
k

k
k
n
2

(
y

y
..)

n
y

y
)

ij
i. .. ( yij yi. ) 2
i 1 j 1

i 1

(y

ij

i 1 j 1

[( y

[( y

( y

i 1 j 1
k

di mana 2

i.

i.

y.. ) ( yij y i. )] 2

y..) 2 2( y i. y.. )( y ij y i. ) ( y ij y i. ) 2 ]

( y ij yi. ) = yij
j 1

j 1

y.. ) 2 + 2

i 1 j 1

ny i .

i 1 j 1

i.

y.. ) 2 = n

(y
i 1

( y
i 1 j 1

ij

i.

y.. )( y ij y i. ) +

j 1

j 1

y ij n

y.. ) 2 = n

i.

ij

=0

( y

( y

y.. )( y ij y i. ) = 0

Jadi

i.

i 1 j 1

( y
i 1 j 1

i.

i 1 j 1
k

y.. ) 2 =

y.. ) 2
k

(y
i 1

i.

y.. ) 2 +

( y
i 1 j 1
k

Dan diperoleh JKT = Jumlah Kuadrat Total =


k

JKK = Jumlah Kuadrat Kolom = n

i 1

JKG = Jumlah Kuadrat Galat =

(y

i.

( y
i 1 j 1

ij

ij

y i. ) 2

( y
i 1 j 1

y.. ) 2

y i. ) 2

i.

y.. ) 2

( y
i 1 j 1

ij

y i. ) 2

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

171

Dengan demikian identitas jumlah kuadrat dinotasikan sebagai persamaan


JKT = JKK + JKG

Rumus Operasional JKT =

y
i 1 j 1

Rumus Operasional JKK =

y
i 1

2
ij

2
i.

( y ij ) 2
nk

( y ij ) 2

nk

Rumus Operasional JKG = JKT JKK

Tabel Klasifikasi Satu Arah


Perlakuan

Jumlah

Ulangan
1
2

1
Y11
Y21

2
Y12
Y22

t
Y1t
Y21

Y.j
Y.j

r
Jumlah

Yri
Yi .

Yr2
Yi.

Yrt
Yi.

Y.j
Yij

Kolom dalam hal ini menyatakan banyaknya perlakuan atau banyaknya rata-rata yang akan diuji.

Selanjutnya dibuat dalam tabel analisis ragam, yaitu:


Sumber
Keragaman
Perlakuan

Derajat
Bebas
t -1

Jumlah
Kuadrat
JKP

Galat

t(r1)

JKG

Kuadrat Tengah
JKP
dbPerlakuan
JKG
dbGalat

F hitung
KTP
KTG

F tabel
0,05
0,01
.......
.......

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Total

tr 1

JKT

172

JKT
dbtotal

9.4. Kriteria Pengujian


f hitung > f tabel , 5 % maupun 1 %, maka H0 sangat ditolak ( sangat berbeda/ higly significant )
f hitung > f tabel , 5 % tapi < 1 %, maka H0 ditolak ( berbeda/ significant )
f hitung < f tabel , 5 % maupun 1 %, maka H0 diterima ( tidak berbeda/ non significant )

Contoh
Dari 5 ( lima ) tablet sakit kepala yang diberikan kepada 25 dicatat berapa lama tablet-tablet itu
dapat mengurangi rasa sakit. Ke 25 orang itu dibagi secara acak ke dalam 5 jenis tablet sakit
kepala sebut saja tablet merk A, B, C, D dan E yang masing-masing diberi satu. Hasilnya reaksi
pengobatan dicantumkan dalam tabel sebagai berikut:
Orang
1
2
3
4
5
Jumlah

A
4
5
8
6
3
26

Tablet
B
C
9
3
7
5
8
2
6
3
9
7
39
20

D
2
3
4
1
4
14

E
7
6
9
4
7
33

25
26
31
20
30
132

Apakah ada pengaruh yang berarti atau tidak dari kelima tablet sakit kepala tersebut?
Jawab
H0: Secara rata-rata kelima jenis tablet mempunyai reaksi yang sama dalam mengurangi rasa
sakit kepala.
H1: Secara rata-rata kelima jenis tablet belum tentu mempunyai reaksi yang sama dalam
mengurangi rasa sakit kepala.
Atau dengan bahasa statistiknya
H0 : A = B = C = D = E
H1 : H0 ditolak ( artinya salah satu ada yang tidak sama )

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

173

Selanjutnya hitung
1. FK =

( Yij ) 2
tr

2. JKT =

Yij -

3. JKP =

i.

17424
(132) 2
=
= 696,96
25
5 x5

( Yij ) 2
tr

( Yij ) 2
tr

= [ 4 2 + 52 +

...

+ 72 ] 696,96 = 834 - 696,96 = 137,04

(26) 2 (39) 2 (20) 2 (14) 2 (33) 2


=[
] 696,96 = 776,40 696,96 =
5

79,44
4. JKG = JKT JKP = 137,04 79,44 = 57,60
Selanjutnya disajikan dalam tabel

Tabel Analisis ragam


Sumber
Keragaman
Perlakuan
Galat
Total

Derajat Bebas

Jumlah

Kuadrat

51=4
5(51) =20
5x5 1 = 24

Kuadrat
79,44
57,60
137,04

Tengah
19,86
2,88

f hitung
6,90

**

f tabel
0,05
2,87

0,01
4,43

Kesimpulan
Karena f hitung > f tabel baik 5 % ataupun 1 %, maka H0 sangat ditolak, berarti kelima jenis tablet sakit
kepala memberikan reaksi yang sangat berbeda.

Bila dihitung melalui paket program hasilnya adalah


General Linear Model: Respons versus Perlakuan
Factor

Type Levels Values

Perlakuan fixed

5 A, B, C, D, E

One-way ANOVA: Respon versus Perlakuan


Analysis of Variance for Respon
Source
DF
SS
MS

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Perlakuan
Error
Total

4
20
24

79.44
57.60
137.04

174

19.86
2.88

6.90

0.001

Pooled St Dev = 1.697


Kesimpulan
Karena f hitung > f tabel baik 5 % ataupun 1 %, maka H0 ditolak, berarti kelima jenis tablet sakit kepala
memberikan reaksi yang sangat berbeda.
Perhatikan
Terlihat hasil perhitungan secara manual dan hasil melalui paket program di atas adalah sama
pada tabel analisis ragam dan pada tabel Analysis of Variance .
Selanjutnya dilihat hasil ploting data tersebut sebgai berikut.
Residual Plots for Treatmen
Normal Probability Plot

Versus Fits

99

3,0
Residual

Percent

90
50

0,0
-1,5

10
1

1,5

-3,0
-4

-2

0
Residual

Versus Order

4,8

3,0

3,6

1,5

Residual

Frequency

Histogram

2,4

0,0
-1,5

1,2
0,0

6
Fitted Value

-3,0
-2,4

-1,2

0,0
1,2
Residual

2,4

Contoh lainnya
Orang
1
2
3
4
5
Jumlah

A
4
5
8
6
3
26

B
9
7
8
6
30

Tablet
C
3
5
2

D
2
3

E
7
6
9

10

22

25
26
21
12
3
93

8 10 12 14 16 18 20 22 24
Observation Order

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

175

Hasil Analisis
Sumber
Keragaman
Perlakuan
Galat
Total

Derajat
Bebas
4
12
16

Jumlah
Kuadrat
58,602
29,633
88,235

Kuadrat
Tengah
14,650
2,469

f hitung
5,93 **

0,05
3,26

f tabel
0,01
5,41

Kesimpulan
Karena f hitung > f tabel baik 5 % ataupun 1 %, maka H0 ditolak, berarti kelima jenis tablet sakit kepala
memberikan reaksi yang sangat berbeda.
One-way ANOVA: Respon versus Perlakuan
Source

DF

SS

MS

Perlakuan 4

58.60

14.65

Error

12

29.64

2.47

Total

16

88.24

5.93

P
0.007

S = 1.571 R-Sq = 66.42% R-Sq(adj) = 55.22%


Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled St-Dev
Level N Mean St-Dev +---------+---------+---------+--------A
5 5.200 1.924
(-----*-----)
B
4 7.500 1.291
(------*------)
C
3 3.333 1.528
(-------*-------)
D
2 2.500 0.707 (---------*---------)
E
3 7.333 1.528
(-------*-------)
+---------+---------+---------+--------0.0
2.5
5.0
7.5
Pooled St-Dev = 1.571

Kesimpulan
Karena f hitung > f tabel baik 5 % ataupun 1 %, maka H0 sangat ditolak, berarti kelima jenis tablet sakit
kepala memberikan reaksi yang sangat berbeda.
Perhatikan diperoleh data sampel mengenai nilai hasil dari peserta LUAN SMA 2009 sebagai
berikut:
Pelajaran

Siswa
3

Eri Setiawan

Matematika
B Indonesia
B Inggris
IPA
IPS
Pertanyaannya

Pengantar Statistika

61
72
67
70
75

67
75
69
73
74

68
70
72
74
76

65
77
71
72
80

176

68
70
73
74
76

a. Apakah ada perbedaan kemampuan dari kelima siswa tersebut.


b. Apakah ada perbedaan tingkat kesulitan dari kelima pelajaran tersebut
Jawab
Sebelum menjawab hal tersebut akan diuji terlebih dahulu asumsi normalitas data dan
homogenitas ragam data
a. Uji Normalitas Data sebagai berikut:
H0 : Data kemampuan siswa 1 adalah normal
H1 : data kemampuan siswa 1 tidak normal.
Taraf Nyata ( ) = 5 %

Z tabel = 1,96

Z hitung menurut Anderson Darling ( AD ) = 0,165


Kesimpulan :
Karena Z hitung < Z tabel , maka H0 : diterima, berarti kemampuan siswa 1 adalah normal.
H0 : Data kemampuan siswa 1 adalah normal
H1 : data kemampuan siswa 1 tidak normal.
Taraf Nyata ( ) = 5 %

Z tabel = 1,96

Z hitung menurut Anderson Darling ( AD ) = 0,165


Kesimpulan :
Karena Z hitung < Z tabel , maka H0 : diterima, berarti kemampuan siswa 1 adalah normal.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

177

Uji Normalitas Data Siswa 1


Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

5.2
1.924
5
0.166
0.871

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

10

H0 : Data kemampuan siswa 2 adalah normal


H1 : data kemampuan siswa 2 tidak normal.
Taraf Nyata ( ) = 5 %

Z tabel = 1,96

Z hitung menurut Anderson Darling ( AD ) = 0,289


Kesimpulan :
Karena Z hitung < Z tabel , maka H0 : diterima, berarti kemampuan siswa 2 adalah normal.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

178

Uji Normalitas Data Siswa 2


Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

7.8
1.304
5
0.289
0.454

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

10

11

H0 : Data kemampuan siswa 3 adalah normal


H1 : data kemampuan siswa 3 tidak normal.
Taraf Nyata ( ) = 5 %

Z tabel = 1,96

Z hitung menurut Anderson Darling ( AD ) = 0,334


Kesimpulan :
Karena Z hitung < Z tabel , maka H0 : diterima, berarti kemampuan siswa 3 adalah normal.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

179

Uji Normalitas Data Siswa 3


Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

4
2
5
0.334
0.336

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

10

H0 : Data kemampuan siswa 4 adalah normal


H1 : data kemampuan siswa 4 tidak normal.
Taraf Nyata ( ) = 5 %

Z tabel = 1,96

Z hitung menurut Anderson Darling ( AD ) = 0,289


Kesimpulan :
Karena Z hitung < Z tabel , maka H0 : diterima, berarti kemampuan siswa 4 adalah normal.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

180

Uji Normalitas Data Siswa 4


Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

2.8
1.304
5
0.289
0.454

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

H0 : Data kemampuan siswa 5 adalah normal


H1 : data kemampuan siswa 5 tidak normal.
Taraf Nyata ( ) = 5 %

Z tabel = 1,96

Z hitung menurut Anderson Darling ( AD ) = 0,245


Kesimpulan :
Karena Z hitung < Z tabel , maka H0 : diterima, berarti kemampuan siswa 5 adalah normal.
Z

(X

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

181

Uji Normalitas Data Siswa 5


Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

6.6
1.817
5
0.245
0.570

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

10

11

H0 : Data tingkat kesulitan mata pelajaran Matematika adalah normal


H1 : Data tingkat kesulitan mata pelajaran Matematika tidak normal.
Taraf Nyata ( ) = 5 %

Z tabel = 1,96

Z hitung menurut Anderson Darling ( AD ) = 0,449


Kesimpulan :
Karena Z hitung < Z tabel , maka H0 : diterima, berarti data tingkat kesulitan mata pelajaran
Matematika adalah normal

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

182

Uji Normalitas Data Nilai Ujian Matematika


Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

65.8
2.950
5
0.449
0.150

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

60

62

64

66
Math

68

70

72

74

H0 : Data tingkat kesulitan mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah normal


H1 : Data tingkat kesulitan mata pelajaran bahasa Indonesia tidak normal.
Taraf Nyata ( ) = 5 %

Z tabel = 1,96

Z hitung menurut Anderson Darling ( AD ) = 0,325


Kesimpulan :
Karena Z hitung < Z tabel , maka H0 : diterima, berarti data tingkat kesulitan mata pelajaran
Bahasa Indonesia adalah normal

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

183

Uji Normalitas Data Nilai Ujian Bahasa Indonesia


Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

72.8
3.114
5
0.325
0.356

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

65.0

67.5

70.0

72.5
B Ind

75.0

77.5

80.0

H0 : Data tingkat kesulitan mata pelajaran Bahasa Inggris adalah normal


H1 : Data tingkat kesulitan mata pelajaran Bahasa Inggris tidak normal.
Taraf Nyata ( ) = 5 %

Z tabel = 1,96

Z hitung menurut Anderson Darling ( AD ) = 0,203


Kesimpulan :
Karena Z hitung < Z tabel , maka H0 : diterima, berarti data tingkat kesulitan mata pelajaran
Bahasa Inggris adalah normal

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

184

Uji Normalitas Data Nilai Ujian Bahasa Inggris


Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

70.4
2.408
5
0.203
0.740

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

65.0

67.5

70.0
B Ing

72.5

75.0

77.5

H0 : Data tingkat kesulitan mata pelajaran IPA adalah normal


H1 : Data tingkat kesulitan mata pelajaran IPA tidak normal.
Taraf Nyata ( ) = 5 %

Z tabel = 1,96

Z hitung menurut Anderson Darling ( AD ) = 0,336


Kesimpulan :
Karena Z hitung < Z tabel , maka H0 : diterima, berarti data tingkat kesulitan mata pelajaran IPA
adalah normal

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

185

Uji Normalitas Data Nilai Ujian IPA


Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

72.6
1.673
5
0.336
0.331

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

IPA

H0 : Data tingkat kesulitan mata pelajaran IPS adalah normal


H1 : Data tingkat kesulitan mata pelajaran IPS tidak normal.
Taraf Nyata ( ) = 5 %

Z tabel = 1,96

Z hitung menurut Anderson Darling ( AD ) = 0,444


Kesimpulan :
Karena Z hitung < Z tabel , maka H0 : diterima, berarti data tingkat kesulitan mata pelajaran IPS
adalah normal

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

186

Uji Normalitas Data Nilai Ujian IPS


Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

70

72

74

76
IPS

78

80

b. Uji Homogenitas Ragam


H0 : Ragam kemampuan kelima siswa adalah homogen
H1 : Ragam kemampuan kelima siswa tidak homogen
Taraf Nyata ( ) = 5 %

2 tabel = 20,05 ( 20 ) = 31,410

Descriptive Statistics: Math, B Ind, B Ing, IPA, IPS


Variable N Mean StDev Variance
Math

5 65.80 2.95

8.70

B Ind

5 72.80 3.11

9.70

B Ing

5 72.00 3.16

10.00

IPA

5 73.00 5.79

33.50

IPS

5 76.20 2.28

5.20

82

76.2
2.280
5
0.444
0.157

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

db
1
2
3
4
5

1
db

4
4
4
4
4
20

Sp

Si

0,25
0,25
0,25
0,25
0,25

Log S i

8,70
9.70
10,00
33,50
5,20

187
2

(db) Log S i

0,939
0,987
1,000
1,525
0,716

3,756
3,948
4,000
6,100
2,864
20,668

4(8,7) 4(9,7) 4(10,0) 4(33,5) 4(5,2)


20
= 13,42

Log Sp 2 = Log 13,42 = 1,128


B = ( Log Sp 2) ( ni 1) = ( 1,128 ) (20 ) = 22,56

Bartlett (ln 10){B (ni 1) log S p } = 2,3026{22,56 20,668}= 4,356


2

Kesimpulan
Karena 2 hitung < 2 tabel, maka H0 diterima, berarti kelima ragam adalah homogen.
H0 : Ragam kelima mata pelajaran adalah homogen
H1 : Ragam kelima mata pelajaran tidak homogen
Taraf Nyata ( ) = 5 %

2 tabel = 20,05 ( 20 ) = 31,410

Descriptive Statistics: Siswa 1, Siswa 2, Siswa 3, Siswa 4, Siswa 5


Variable N Mean StDev Variance
Siswa 1 5 69.00 5.34

28.50

Siswa 2 5 71.60 3.44

11.80

Siswa 3 5 72.00 3.16

10.00

Siswa 4 5 73.00 5.79

33.50

Siswa 5 5 72.20 3.19

10.20

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

derajat
bebas ( db )
4
4
4
4
4
20

1
2
3
4
5

Sp

1
db

Si

0,25
0,25
0,25
0,25
0,25

28,50
11,80
10,00
33,50
10,20

Log S i

188
2

(db) Log S i

1,455
1,072
1,000
1,525
1,009

5,820
4,288
4,000
6,100
4,036
24,244

4( 28,5) 4(11,8) 4(10,0) 4(33,5) 4(10,2)


20
= 18,80

Log Sp 2 = Log 18,80 = 1,274


B = ( Log Sp 2) ( ni 1) = ( 1,274 ) (20 ) = 25,48

Bartlett (ln 10){B (ni 1) log S p } = 2,3026{25,48 24,244}= 2,846


2

Kesimpulan
Karena 2 hitung < 2 tabel, maka H0 diterima, berarti ragam kelima mata pelajaran adalah
homogen.
Selanjutnya di dihitung analisis ragam sebagai berikut:
FK =

( Yij ) 2
tr

JK Total = JKT =

(1789) 2
= 128 020,84
25

JK Siswa = JK S =

- FK = 128 443 128 020,84 = 442,16

ij

JK Pelajaran = JK P =

i.

- FK = 128 067 128 020,84 = 46,16

.j

- FK = 128 314,20 128 020,84 = 293,36

JK Galat = JKG = JKT JKS JKP = 442,16 46,16 293,36 = 102,64

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

189

Tabel Analisis Ragam


Sumber

Derajat

Jumlah

Kuadrat

f hitung

Keragaman
Siswa
Pelajaran
Galat
Total

Bebas
4
4
16
24

Kuadrat
46,16
293,36
82,64
442,16

Tengah
11,540
73,340
5,160

2,23 tn
14,21 *

F tabel
0,05
3,01
3,01

0,01
4,77
4,77

Bila dikerjakan dengan bantuan paket program diperoleh:


General Linear Model: Nilai versus Siswa; Pelajaran
Factor

Type

Levels

Values

Siswa

random

1; 2; 3; 4; 5

Pelajaran

fixed

B Indonesia; B Inggris; IPA; IPS;


Matematika

Analysis of Variance for Nilai, using Adjusted SS for Tests


Source

DF

Seq SS

Adj SS

Adj MS

Siswa

46,160

46,160

11,540

2,23

0,111

Pelajaran

293,360

293,360

73,340

14,20

0,000

Error

16

82,640

82,640

5,165

Total

24

422,160

S = 2,27266

R-Sq = 80,42%

R-Sq(adj) = 70,64%

Perhatikan
Terlihat hasil secara manual dan hasil melalui paket program adalah sama pada tabel analisis
ragam dan pada tabel Analysis of Variance dari paket program.
Selanjutnya dilihat hasil ploting data tersebut sebgai berikut.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

190

Residual Plots for Nilai


Versus Fits
4

90

2
Residual

Percent

Normal Probability Plot


99

50
10
1

0
-2
-4

-5,0

-2,5

0,0
Residual

2,5

5,0

65

70
Fitted Value

Histogram

Versus Order
4
2

3,6

Residual

Frequency

4,8

2,4
1,2
0,0

75

0
-2
-4

-4

-2
0
Residual

8 10 12 14 16 18 20 22 24
Observation Order

Test for Equal Variances: Respon versus Perlakuan


95% Bonferroni confidence intervals for standard deviations
Perlakuan

Lower

StDev

Upper

0.997970

1.92354

8.456

0.624071

1.29099

8.349

0.663620

1.52753

21.575

0.251905

0.70711

112.837

0.663620

1.52753

21.575

Bartlett's Test (Normal Distribution)


Test statistic = 1.15, p-value = 0.887
Levene's Test (Any Continuous Distribution)
Test statistic = 0.37, p-value = 0.829

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

191

Uji Homogenitas Ragam


Bartlett's Test

Test Statistic
P-Value

1.15
0.887

Levene's Test
Test Statistic
P-Value

Perlakuan

E
0

20
40
60
80
100
95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs

120

Kesimpulan : H0 diterima, berarti kelima ragam adalah homogen.


Selanjutnya analisis ragam
FK =

( Yij ) 2
tr

JK Total = JKT =

(1789) 2
= 128 020,84
25

- FK = 128 443 128 020,84 = 442,16

ij

JK Siswa = JK S =

JK Pelajaran = JK P =

i.

- FK = 128 067 128 020,84 = 46,16

.j

- FK = 128 314,20 128 020,84 = 293,36

JK Galat = JKG = JKT JKS JKP = 442,16 46,16 293,36 = 102,64


Sumber

Derajat

Jumlah

Keragaman
Siswa
Pelajaran
Galat
Total

Bebas

Kuadrat Tengah
46,16
11,540 2,23 tn
293,36
73,340 14,20 **
82,64
5,160
442,16

Kesimpulan :

4
4
16
24

Kuadrat

f hitung

f tabel
0,05
3,01
3,01

0,01
4,77
4,77

0.37
0.829

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

192

a. Karena f hitung < f tabel , maka H0 diterima, berarti tidak terdapat perbedaan kemampuan yang
berarti dari kelima siswa adalah sama.
b.

Karena f hitung > f tabel , maka H0 ditolak, berarti terdapat perbedaan yang berarti tingkat
kesulitan dari kelima mata pelajaran tersebut.

Bila dikerjakan dengan bantuan paket program diperoleh:


General Linear Model: Nilai versus Siswa; Pelajaran
Factor

Type

Levels

Values

Siswa

random

1; 2; 3; 4; 5

Pelajaran

fixed

B Indonesia; B Inggris; IPA; IPS; Matematika

Analysis of Variance for Nilai, using Adjusted SS for Tests


Source

DF

Seq SS

Adj SS

Adj MS

Siswa

46,160

46,160

11,540

2,23

0,111

Pelajaran

293,360

293,360

73,340

14,20

0,000

Error

16

82,640

82,640

5,165

Total

24

422,160

S = 2,27266

R-Sq = 80,42%

R-Sq(adj) = 70,64%

Perhatikan
Terlihat hasil secara manual dan hasil melalui paket program adalah sama pada tabel analisis
ragam dan pada tabel Analysis of Variance dari paket program.
Selanjutnya dilihat hasil ploting data tersebut sebgai berikut.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

193

Residual Plots for Nilai


Versus Fits
4

90

2
Residual

Percent

Normal Probability Plot


99

50
10
1

0
-2
-4

-5,0

-2,5

0,0
Residual

2,5

5,0

65

70
Fitted Value

Histogram

Versus Order
4
2

3,6

Residual

Frequency

4,8

2,4
1,2
0,0

75

0
-2
-4

-4

-2
0
Residual

8 10 12 14 16 18 20 22 24
Observation Order

One-way ANOVA: Nilai versus Pelajaran


Source

DF

SS

MS

293.36

73.34

11.39

0.000

Error

20

128.80

6.44

Total

24

422.16

Pelajaran

S = 2.538

R-Sq = 69.49%

R-Sq(adj) = 63.39%

Level

Mean

StDev

B Indonesia

72.800

3.114

B Inggris

70.400

2.408

IPA

72.600

1.673

IPS

76.200

2.280

Matematika

65.800

2.950

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

194

Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev


Level

-+---------+---------+---------+--------

B Indonesia

(-----*-----)

B Inggris

(-----*-----)

IPA

(----*-----)

IPS

(-----*----)

Matematika

(----*-----)
-+---------+---------+---------+-------64.0

68.0

72.0

76.0

Pooled StDev = 2.538


Hsu's MCB (Multiple Comparisons with the Best)
Family error rate = 0.05
Critical value = 2.30
Intervals for level mean minus largest of other level means
Level Lower

Center Upper

---+---------+---------+---------+------

B Indonesia -7.099

-3.400 0.299

(-----*-----)

B Inggris

-9.499

-5.800 0.000

(-----*---------)

IPA

-7.299

-3.600 0.099

(-----*-----)

IPS

-0.299

3.400 7.099

Matematika -14.099 -10.400

(-----*-----)

0.000

(-----*----------------)

---+---------+---------+---------+------12.0

-6.0

One-way ANOVA: Nilai versus Siswa


Source

DF

SS

MS

Siswa

46.2

11.5

0.61

0.658

Error

20

376.0

18.8

Total

24

422.2

S = 4.336

R-Sq = 10.93%

R-Sq(adj) = 0.00%

0.0

6.0

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

195

Individual 95% CIs For Mean Based on


Pooled StDev
Level

Mean

StDev

----+---------+---------+---------+-----

69.000

5.339

(----------*-----------)

71.600

3.435

72.000

3.162

73.000

5.788

72.200

3.194

(-----------*----------)
(-----------*----------)
(-----------*----------)
(----------*-----------)
----+---------+---------+---------+----66.5

70.0

73.5

77.0

Pooled StDev = 4.336


Tukey 95% Simultaneous Confidence Intervals
All Pairwise Comparisons among Levels of Siswa
Individual confidence level = 99.28%
Siswa = 1 subtracted from:
Siswa

Lower Center

Upper

------+---------+---------+---------+---

-5.602

2.600

10.802

(------------*-------------)

-5.202

3.000

11.202

(-------------*-------------)

-4.202

4.000

12.202

-5.002

3.200

11.402

(-------------*------------)
(------------*-------------)
------+---------+---------+---------+---6.0

0.0

6.0

12.0

Siswa = 2 subtracted from:


Siswa

Lower Center Upper

-7.802

0.400

8.602

-6.802

1.400

9.602

-7.602

0.600

8.802

------+---------+---------+---------+--(-------------*------------)
(------------*-------------)
(-------------*-------------)
------+---------+---------+---------+---6.0

0.0

6.0

12.0

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

196

Siswa = 3 subtracted from:


Siswa

Lower Center Upper

-7.202

1.000

9.202

-8.002

0.200

8.402

------+---------+---------+---------+--(-------------*------------)
(------------*-------------)
------+---------+---------+---------+---6.0

0.0

6.0

12.0

Siswa = 4 subtracted from:


Siswa

Lower Center Upper

-9.002

-0.800

------+---------+---------+---------+---

7.402

(-------------*------------)

------+---------+---------+---------+---6.0

0.0

6.0

Residual Plots for Nilai


Versus Fits
4

90

2
Residual

Percent

Normal Probability Plot


99

50
10
1

0
-2
-4

-5,0

-2,5

0,0
Residual

2,5

5,0

65

70
Fitted Value

Histogram

Versus Order
4
2

3,6

Residual

Frequency

4,8

2,4
1,2
0,0

75

0
-2
-4

-4

-2
0
Residual

8 10 12 14 16 18 20 22 24
Observation Order

12.0

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

197

X. Analisis Regresi dan Korelasi


10.1. Pendahuluan
Analisis statistika bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua atau lebih
peubah. Bila hubungan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk matematik, maka akan dapat
menggunakannya untuk keperluan peramalan.
Regresi berasal dari kata regress artinya cenderung, pengertian regresi berarti kecenderungan
mendekati.
Jadi kecenderungan pola hubungan peubah secara fungsional merupakan suatu garis lurus atau
tidak.
Analisis Regresi merupakan hubungan fungsional antara dua atau lebih peubah sedangkan
Analisis Korelasi merupakan hubungan keeratan antara dua atau lebih peubah.
Suatu fungsi ditulis Y f ( X ) . Hubungan funsional tersebut ditulis Y X dalam hal ini Y
merupakan peubah tak bebas ( terikat/dependent ) dan X merupakan peubah bebas (
independent ). Sehingga hubungan tersebut dapat ditulis menjadi Y X

10.2 Jenis Regresi


Regresi terdiri dari regresi linear dan non linear.
a.1. Regresi Linear berarti garisnya merupakan garis lurus. Regresi Linear terdiri dari
Regresi Linear Sederhana artinya hubungan garis lurus dengan satu peubah bebas.
a.2. Regresi Linear Berganda artinya hubungan garis lurus dengan lebih dari satu peubah bebas
b. Regresi Non Linear berarti garisnya bukan merupakan garis lurus, mungkin
b.1. Regresi Kuadratik Y a bX cX 2
b.2. Regresi Kubik Y a bX cX 2 + dX3
b.3. Regresi Geometrik Y aX b .
b.4. Regresi Eksponensial Y ab x

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

b.5. Regresi Logistik Y =

198

1
ab x c

10.3. Regresi Linear Sederhana


Persamaan garis

Y X

dalam operasionalnya diduga melalui sampel menjadi y a bx

dengan a = koefisien titik potong dan b = koefisien regresi. Selanjutnya dengan metode kuadrat
terkecil ( Ordinary Least Squares ) diperoleh persamaan untu koefisien:
b=

n X i Yi ( X i )( Yi )
n X i ( X i )
2

dan

a = y bx dengan x

X
n

dan y

Contoh
1. Perhatikan data sebagai berikut:
X

Buatlah persamaan garis regresi linear sederhana.


Jawab
X

1
2
3
4
5
6
21

X
x

6
8
9
20
20
12
75
i

21
3,5
6

Sx =

Sx

6
4
3
5
4
2
24

Y
y

X2

XY

3,5

Y2
1
4
9
16
25
36
91

36
16
9
25
16
4
106

n X i ( X i ) 2
2

Sx =

24
4,0
6

Sx2 =

= 1,871

Sy =

n(n 1)

Sy =

6(91) ( 21) 2
= 3,5
6(6 1)
Sy

2,0

= 1,414

6(75) ( 21)(24)
450 504
54
=
=
= - 0,514
6(91) ( 21) 2
546 441
105

a = 4.0 ( - 0,514 ) ( 3,5 ) = 4 + 1,8 = 5,8

n Yi ( Yi ) 2
2

Sy2 =

n(n 1)

6(106) ( 24) 2
= 2,0
6(6 1)

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Jadi persamaan garis regresi linear sederhana adalah

y 5,8

199

0,514 x

Jika dikerjakan dengan paket program hasilnya, sebagai berikut:


Regression Analysis: Volume versus Harga
The regression equation is
Volume = 5.80 - 0.514 Harga
Predictor
Constant
Harga

Coef
5.800
-0.514

S = 1.15882

SE Coef
1.079
0.277

R-Sq = 46.3%

T
5.38
-1.86

P
0.006
0.137

R-Sq(adj) = 32.9%

r = - 0,68

Analysis of Variance
Source
Regression
Residual Error
Total

DF
1
4
5

SS
4.629
5.371
10.000

MS
4.629
1.343

F
3.45

P
0.137

Jika data tersebut kita plot, maka hasilnya sebagai berikut:


Fitted Line Plot
Y = 5,800 - 0,5143 X
S
R-Sq
R-Sq(adj)

2
1

4
X

1,15882
46,3%
32,9%

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

200

Normal Probability Plot


(response is Y)
99

95
90

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

-3

-2

-1

0
Residual

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

201

Jadi persamaan garis regresi yang kita duga tidak pas dengan data yang kita punya, artinya ada
penyimpangan atau keragaman dalam pembuatan garis regresi.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

202

10.3.1 Keragaman Sehubungan dengan Regresi Linear Sederhana


2
2
2
a. Ragam Galat ( atau y .x ) akan diduga melalui Se2 = S y .x =

b. Ragam Koefisien Regresi ( ) akan diduga melalui Sb2 =


2

S y.x

(X

( n 1)
[ Sy2 b2 Sx2 ]
( n 2)

X )2

2
2
c. Ragam Koefisien Titik Potong ( ) akan diduga melalui Sa2 = S y .x {

x2
}
(X i X )2

Hasil perhitungan dengan data di atas diperoleh :


2
a. S y .x =

( n 1)
[ Sy2 b2 Sx2 ]
( n 2)

(6 1)
5
[ 2 ( - 0,514)2 ( 3,5 ) ] =
[ 2 0,925 ] = 1,343
( 6 2)
4

Untuk menghitung b, cari dulu nilai


Sx2 =

b. Sb =

(X

X )2

n 1

S y.x

(X

dan diperoleh

X ) 2 melalui rumus ragam lainnya, yaitu :

(X

X ) 2 = ( n 1 ) Sx2 = ( 6 1 ) 3,5 = 17,5

1.343

=
= 0,077
(X i X ) 17,5

2
c. Sa2 = S y .x {

kalau ditanya Sb =

kalau ditanya Sa =

0,077

= 0,277

x2
1 (3,5) 2

}
=
1,343
{
} = 1,343 ( 0,167 + 0,7 ) = 1,164
6
17,5
(X i X )2
1,164

= 1,079

10.3.2 Pendugaan Sehubungan dengan Regresi Linear Sederhana


a. Menduga Ragam Galat ( ) dengan P[
2

( n 2) S y . x

/ 2 2

( n 2) S y . x

1 / 2 2

]=1

2
b. Menduga Ragam Koefisien Regresi dengan P[ b t /2 Sb b + t /2 Sb ] = 1 -

c. Menduga Ragam Koefisien Regresi dengan P[ a t /2 Sa a + t /2 Sa ] = 1 -


2

Untuk soal di atas tadi dengan 1 = 0,95, maka

Eri Setiawan

a.

P[

P[

Pengantar Statistika

(n 2) S y. x

/ 2 2

y .x 2

(n 2) S y. x

203

1 / 2 2

]=1

(6 2)1,343
(6 2)1,343
2
y .x
] = 0,95
11,143
0,484

P( 0,482 11,099 ) = 0,95


2

b. P[ b t /2 Sb b + t /2 Sb ] = 1
P[ - 0,514 (2,776)(0,277) - 0,514 + (2,776)(0,277) ] = 0,95
P( - 1,283 0,255 ) = 0,95
c. P[ a t /2 Sa a + t /2 Sa ] = 1
P[ 5,8 (2,776)(1,079) 5,8 + (2,776)(1,079) ] = 0,95
P( 2,805 8,795 ) = 0,95

10.3.3. Pengujian Hipotesis Sehubungan dengan Regresi Linear Sederhana


H0 : Garis regresi linear sederhana
H1 : Garis regresi tidak linear sederhana
Prosedur Pengujian
a. Hitung FK =
b. Hitung JKT =

( Yi ) 2
n

( Yi ) 2
n

c. Hitung JKR = Jumlah Kuadrat Regresi = b

d. Hitung JKG = JKT JKR

Tabel Analisis Ragam

X Y
i

( X i )( Yi )
n

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Sumber
Keragama
n

204

Derajat Jumlah

Kuadrat

Bebas

Tengah

Kuadrat

Regresi

Galat

n2

Total

( X i )( Yi )
n

Sy.x2 =

(Yi Y ) 2

n1

0,05

S galat

X Y

f tabel

S regresi

f hitung

n2
( Yi ) 2

JKR
dbR

0,01

KTR
KTG

JKG
dbG

Untuk contoh soal di atas adalah:


FK =

( Yi ) 2

JKT =

JKR = b

( Yi ) 2

X Y
i

( 24) 2
= 96
6

= 106 96 = 10

( X i )( Yi )

( 21)(24)

= 4,626
= ( - 0,514 ) (75)
6

JKG = JKT JKR = 10 4,626 = 5,374


Selanjutnya disajikan dalam Tabel Analisis Ragam
Sumber
Keragaman
Regresi
Galat
Total

Derajat
Bebas
1
62=4
61=5

Jumlah
Kuadrat f hitung
Kuadrat
Tengah
4,626
4,626 3,45 tn
5,374
1,343
10,000

f table
0,05
0,01
7,71
21,20

Karena f hitung < f tabel , maka hipotesis diterima


Kesimpulan : berarti garis regresi linear sederhana
Perhatikan hasil perhitungan menggunakan alat bantu ( program komputer paket Minitab )

Regression Analysis: Y versus X

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

205

The regression equation is

= 5,80 - 0,514 X

Predictor

Coef

SE Coef

Constant

5,800

1,079

-0,5143

S = 1,15882

0,2770

R-Sq = 46,3%

5,38

0,006

-1,86

0,137

R-Sq(adj) = 32,9%

Analysis of Variance
Source

DF

SS

MS

Regression

4,629

4,629

Residual Error

5,371

1,343

Total

10,000

3,45

0,137

Trend Analysis Plot for Y


Linear Trend Model
Yt = 5.80 - 0.514286* t
Variable
Actual
Fits

Accuracy Measures
MAPE
25.5397
MAD
0.9143
MSD
0.8952

2
1

4
Index

Eri Setiawan

Data X
1
2
3
4
5
6

Data Y
6
4
3
5
4
3

206

Persamaan Regresi

Gambar

Y1 = 5.47 - 0.371 X1

b0 = + ( positif )
b1 = - ( negatif )

Fitted Line Plot


Y1 = 5.467 - 0.3714 X1
S
R-Sq
R-Sq(adj)

6.0

1.05108
35.3%
19.2%

5.5
5.0
Y1

No
1

Pengantar Statistika

4.5
4.0
3.5
3.0
1

X1

1
2
3
4
5
6

4
4
5
6
7
7

Y2 = 3.00 + 0.714 X2

b0 = + ( positif )
b1 = + ( positif )

Fitted Line Plot


Y2 = 3.000 + 0.7143 X2
7.5

S
R-Sq
R-Sq(adj)

7.0

0.377964
94.0%
92.5%

6.5
6.0
Y2

5.5
5.0
4.5
4.0
3.5
1

X2

4.

1
2
3
4
5
6

4
7
5
3
6
5

1
2
3
4
5
6

3
4
5
6
7
8

Y3 = 10.0 - 1.00 X3

b0 = + ( positif )
b1 = - ( negatif )

Fitted Line Plot


Y3 = 10.00 - 1.000 X3
9

S
R-Sq
R-Sq(adj)

0
100.0%
100.0%

S
R-Sq
R-Sq(adj)

1.58114
0.0%
0.0%

7
Y3

9
8
7
6
5
4

4
1

X3

Fitted Line Plot


Y4 = 5.000 + 0.0000 X4

Y4 = 5.00 + 0.000 X4

b0 = + ( positif )
b1 = 0

Y4

1
2
3
4
5
6

3
1

X4

Fitted Line Plot


Y5 = 2.000 + 1.000 X5

Y5 = 2.00 + 1.00 X5

b0 = + ( positif )
b1 = + ( positif )

S
R-Sq
R-Sq(adj)

0
100.0%
100.0%

7
6
Y5

5
4
3
1

X5

Suatu penelitian ingin mengukur banyaknya volume penjualan ( dalam unit ) pada berbagai waktu
jual ( dalam minggu ) , datanya sebagai berikut :
Waktu Jual ( x )
Volume Penjualan ( y )

11
14

12 13 14 15 16 17
15 16 16 17 18 18

18 19 20
19 20 22

a. Tentukan persamaan garis regresi linear sederhana ? hitungan sampai 3 desimal


2
2
2
b. Hitunglah keragaman untuk S y .x , S b1 dan S b 0
c. Jika waktu jual pada minggu ke-25 , berapa prakiraan ( ramalan ) volume penjualan ( y )

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

207

4. Diketahui data
Y
XY
X2
14
154 121
15
180 144
16
208 169
16
224 196
17
255 225
18
288 256
18
306 289
19
342 324
20
380 361
22
440 400
175 2777 2485

X
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
155

= 155

X
x

Y
y

Sx =

Sx

b1

2
x

S =

175
17,5
10

X Y

= 2777

2
i

n X i ( X i ) 2

= 2485

Y = 3115

= 175

Y2
196
225
256
256
289
324
324
361
400
484
3115

n(n 1)

n Yi ( Yi ) 2
2

Sy =

n(n 1)

155
15,5
10

10(92485) (155) 2
10(3115) (175) 2
2
S =
= 9,167 Sy =
= 5,833
10(10 1)
10(10 1)
2
x

9,167

= 3,028

Sy =

Sy

5,833

= 2,415

10( 2777) (155)(175)


27770 27125 645
=
=
= 0,782
10( 2485) (155) 2
24850 24025 825

b0 = 17,5 ( 0,782 ) ( 15,5 ) = 17,5 - 12,121 = 5,379

a. Jadi persamaan garis regresi linear sederhana adalah y 5,379 + 0,782 X

2
b.1. S y .x =

( n 1)
[ Sy2 b2 Sx2 ]
( n 2)

(10 1)
9
[ 5,833 ( 0,782)2 ( 9,167 ) ] =
[ 5,833 5,606 ] = 0,227
(10 2)
8

Untuk menghitung b, cari dulu nilai


Sx2 =

(X

b.2. S

X )2

n 1

2
b1

dan diperoleh

S y. x

(X

(X

0,277

X ) 2 melalui rumus ragam lainnya, yaitu :

X ) 2 = ( n 1 ) Sx2 = ( 10 1 ) 9,167 = 82,503

=
= 0,003
(X i X ) 82,503

2
b,3,. Sbo2 = S y .x {

kalau ditanya Sbo =

kalau ditanya Sb1 =

0,003

= 0,058

x2
1
(15,5) 2

}
=
0,277
{
} = 0,277 ( 0,1 + 2,912 ) = 0,834
10 82,503
( X i X )2
0,834

= 0,913

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

208

10.4. Analisis Korelasi


Analisis Korelasi merupakan hubungan keeratan antara dua atau lebih peubah, koefisien korelasi
ditulis dengan notasi r dan persamaannya sebagai berikut:

n XiYi ( Xi)(Yi)
r =

{n Xi ( X ) }{nY (Y ) }
2

2 2 2
i i

besarnya nilai r antara -1 r 1, sedangkan bila r dikuadratkan atau r 2 atau R2 merupakan


koefisien determinasi yang berarti kemampuan mendeteksi Y ( peubah respon ) oleh X ( peubah
bebas ) yang dinyatakan dalam persen.
Hubungan antara Regresi dengan Korelasi dinyatakan dalam bentuk

r=

bS x
dengan
Sy

r = koefisien korelasi, b= koefisien regresi, Sx=simpangan baku data X dan Sy =simpangan baku
data Y.atau dapat diturunkan dari JKG = Jumlah Kuadrat Galat = ( n 1 ) ( s y2 b2 sx2 ) , sehingga
diperoleh
r2 1

JKG
2
( n 1) s y

Untuk contoh soal Diketahui data sebagai berikut:


X

Y
1
2
3
4

6
4
3
5

XY
6
8
9
20

X2
1
4
9
16

Y2
36
16
9
25

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

5
6
21

4
2
24

209

20
25
16
12
36
4
75
91
106

n XiYi ( Xi)(Yi)
r =

6(75) (21)(24)

{6(91) ( 21) 2 }{6(106) ( 24) 2 }

{n Xi ( X ) }{nY (Y ) }
2

= - 0,68

2 2 2
i i

bS x
Sy

atau r =

Coba perhatikan hubungan r =

bS x
Sy

- 0,68 =

0,514(1,871)
benar adanya.
1,414

Apabila dihitung nilai r2 = ( - 0,68 )2 = 0,4623


R2 atau r2 disebut koefisien determinasi
Dari mana nilai-nilai tersebut? Bila dengan paket program diperoleh hasil sebagai berikut:
Descriptive Statistics: X; Y
Variable N

Mean

St-Dev

Variance

3,500

1,871

3,500

4,000

1,414

2,000

Regression Analysis: Y versus X


The regression equation is
Y = 5,80 - 0,514 X
Descriptive Statistics: X; Y

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Variable

Mean

St Dev

Variance

3,500

1,871

3,500

4,000

1,414

2,000

Constant

5,800

1,079

5,38

0,006

-0,5143 0,277

-1,86

0,137

S = 1,15882 R-Sq = 46,3% R-Sq(adj) = 32,9% r = - 0,6804

Analysis of Variance
Source

DF

SS

MS

3,45 0,137

Regression

4,629

4,629

Residual Error

5,371

1,343

Total

10,000

Descriptive Statistics: X; Y
Variable N

Mean

St Dev

Variance

3,500

1,871

3,500

4,000

1,414

2,000

210

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

211

Eri Setiawan

X1
1
2
3
4
5
6

Pengantar Statistika

Y1
6
4
3
5
4
3

X2
1
2
3
4
5
6

Y2
4
4
5
6
7
7

X3
1
2
3
4
5
6

212

Y3
9
8
7
7
6
5

X4
1
2
3
4
5
6

Y4
4
7
5
3
6
5

S = 1.05108

R-Sq =

35.3%

R-Sq(adj) =

19.2%

S = 0.377964

R-Sq =

94.0%

R-Sq(adj) =

92.5%

S = 0

R-Sq = 100.0%

R-Sq(adj) = 100.0%

S = 1.58114

R-Sq =

R-Sq(adj) =

S = 0

R-Sq = 100.0%

No
1

Data X

1
2
3
4
5
6
2
1
2
3
4
5
6
3
1
2
3
4
5
6
4
1
2
3
4
5
6
5
1
2
3
4
5
6
Contoh lainnya

Data Y
6
4
3
5
4
3
4
4
5
6
7
7
9
8
7
6
5
4
4
7
5
3
6
5
3
4
5
6
7
8

0.0%

Koefisien
Korelasi
r = 0,594

r = 0,97

X5
1
2
3
4
5
6

Y5
3
4
5
6
7
8

0.0%

R-Sq(adj) = 100.0%
Makna

Intepretasi

Hubungan kurang dan


negatif

Jika X naik, maka Y


menurun

Hubungan sangat kuat dan


positif

Jika X naik, maka Y naik

r = - 1,00

Hubungan sangat kuat dan


negatif

Jika X naik, maka Y


menurun
atau Jika X turun, maka
Y naik.

r=0

Hubungan tidak ada

Tidak ada hubungan


dengan X naik atau turun.

r = 1,00

Hubungan sangat kuat dan


positif

Jika X naik, maka Y naik

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Data Skor tes intelegensia dan Nilai Quis Statistika Mahasiswa


Skor Nilai
65

85

50

74

55

76

65

90

55

85

70

87

65

94

70

98

55

81

70

91

50

76

55

74

Correlations: X; Y
Pearson correlation of X and Y = 0,862 P-Value = 0,000
r2 = 0,744

r = 0,862
Hasilnya analisisnya
X
65
50
55
65
55
70
65
70
55
70
50
55
725

Y
85
74
76
90
85
87
94
98
81
91
76
74
1 011

XY
5 525
3 700
4 180
5 850
4 675
6 090
6 110
6 860
4 455
6 370
3 800
4 070
61 685

X2
4 225
2 500
3 025
4 225
3 025
4 900
4 225
4 900
3 025
4 900
2 500
3 025
44 475

Y2
7 225
5 476
5 776
8 100
7 225
7 569
8 836
9 604
6 561
8 281
5 776
5 476
85 905

213

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

n XiYi ( Xi)(Yi)

r=

{n Xi ( X ) }{nY (Y ) }
2

214

11(61685) (725)(1011)
{11( 44475) (725) 2 }{11(85905) (1011) 2 }

2 2 2
i i

= 0,862
Selanjutnya r2 = ( 0,862 )2 = 0,744
Fitted Line Plot
NILAI = 30.04 + 0.8972 SKOR
100

S
R-Sq
R-Sq(adj)

95

NILAI

90

85
80

75
50

55

60
SKOR

65

70

4.31923
74.4%
71.8%

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

215

Normal Probability Plot


(response is NILAI)
99

95
90

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

-3

-2

-1
0
1
Standardized Residual

Versus Order
(response is NILAI)
1.5

Standardized Residual

1.0
0.5
0.0
-0.5
-1.0
-1.5
1

5
6
7
8
Observation Order

10

11

12

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

216

Versus Fits
(response is NILAI)
1.5

Standardized Residual

1.0
0.5
0.0
-0.5
-1.0
-1.5
75

80

85
Fitted Value

90

95

Dan analisis data diperoleh:


Histogram of SKOR
4

Frequency

50

55

60
SKOR

65

70

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

217

Histogram of NILAI
4

Frequency

75

80

85

90

95

100

NILAI

Histogram (with Normal Curve) of SKOR


Mean 60,42
StDev 7,821
N
12

Frequency

45

50

55

60
SKOR

65

70

75

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

218

Histogram (with Normal Curve) of NILAI


Mean 84,25
StDev 8,137
N
12

Frequency

65

70

75

80

85
NILAI

90

Boxplot of SKOR
70

SKOR

65

60

55

50

95

100

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

219

Boxplot of NILAI
100

95

NILAI

90

85

80

75

Regression Analysis: Nilai versus Skor


The regression equation is
Nilai = 30,0 + 0,897 Skor
Predictor

Coef

Constant

30,04

Skor

SE Coef
10,14

0,8972

S = 4,31923

T
2,96

0,014

5,39

0,000

0,1665

R-Sq = 74,4%

R-Sq(adj) = 71,8%

Analysis of Variance
Source
Regression

DF

SS

MS

541,69

541,69

Residual Error

10

186,56

18,66

Total

11

728,25

F
29,04

P
0,000

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

220

Gambar Persamaan Garis Regresi


Fitted Line Plot
NILAI = 30,04 + 0,8972 SKOR
100

S
R-Sq
R-Sq(adj)

4,31923
74,4%
71,8%

95

NILAI

90

85
80

75
50

55

60
SKOR

65

70

Residual Plots for Y


Normal Probability Plot

Versus Fits

99
5,0
Residual

Percent

90
50
10
1

2,5
0,0
-2,5
-5,0

-10

-5

0
Residual

10

75

80

Histogram

90

95

Versus Order

5,0

Residual

Frequency

85
Fitted Value

2,5
0,0
-2,5
-5,0

-5,0

Soal Latihan

-2,5

0,0
Residual

2,5

5,0

4 5 6 7 8 9
Observation Order

10 11 12

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

221

1. Suatu penelitian ingin mengukur banyaknya gula yang terbentuk pada berbagai suhu,
Suhu (x)
Gula yang terbentuk (y)

7,0 7,1
8,1 8,3

7,2
8,5

7,3
8,6

7,4
8,8

7,5
8,9

7,6
9,0

7,7
9,2

7,8
9,3

7,9
9,4

8,0
9,5

a. Tentukan persamaan garis regresi linear sederhana ?


b. Hitung ragam s2 y.x , sb2 , sa2
c. Hitung selang kepercayaan bagi , dan 2 dengan taraf nyata 1 %
d. Ujilah apakah garis regresi linear atau tidak?

2. Suatu penelitian ingin mengukur apakah hasil penjualan dipengaruhi oleh besarnya modal
yang digulirkan, datanya sebagai berikut:
Modal (x)
Hasil Penjualan (y)

80
61

81
63

82
65

83
66

84
68

85
69

86
70

87
72

88
73

a. Tentukan persamaan garis regresi linear sederhana ?


b. Hitung ragam s2 y.x , sb2 , sa2
c. Hitung selang kepercayaan bagi , dan 2 dengan taraf nyata 5 %

Regression Analysis: Hasil Penjualan versus Modal


The regression equation is
Hasil Penjualan = - 1.491 + 1.382 Modal
S = 0.0488246

R-Sq = 99.0%

R-Sq(adj) = 98.9%

Analysis of Variance
Source
Regression
Error
Total

DF
1
9
10

SS
2.10036
0.02145
2.12182

10.5. Jenis-jenis Korelasi

MS
2.10036
0.00238

F
881.08

P
0.000

89
74

90
75

Eri Setiawan

Jenis
Data
Nominal
Ordinal

Interval
Rasio

Pengantar Statistika

Nominal

Ordinal

a. Korelasi Phi ( ) Koefisien


Kontingensi ( KK)
b. Koefisien
Kontingensi ( KK)
Koefisien
Kontingensi ( rs )
a. Korelasi
Tetrachorik ( rtc )
b. Korelasi Kendall
c.
KorelasiSpearma
n
Korelasi Point
Korelasi Serial
Serial ( rps )
( rps )
Korelasi Serial ( rs ) Korelasi
Biserial ( rbs )

1.

Korelasi Spearman
rs 1

6( d i )

n(n 2 1)

Keterangan
di = selisih data berpasangan
n = banyaknya berpasangan
2. Korelasi Serial
rs

{(or ot )( )}
{(or ot )}
s
p
total

Keterangan
or = ordinat rendah
ot = ordinat tinggi
= rata-rata
s total = simpangan baku dari seluruh data
p = proporsi
3. Korelasi Point Serial

222

Interval

Rasio

Korelasi Point
Serial ( rps )

Korelasi Serial
( rs )

Korelasi Serial
( rs )

Korelasi
Biserial ( rbs )

Korelasi Product
Moment
Korelasi Product
Moment

Korelasi Product
Moment
Korelasi Product
Moment

Eri Setiawan

rps

( 1 2 )
s total

Pengantar Statistika

p(1 p )

Keterangan
or = ordinat rendah
ot = ordinat tinggi
1 = rata-rata data kelompok 1
2 = rata-rata data kelompok 2
s total = simpangan baku dari seluruh data
p = proporsi

4. Koefisien Kontingensi ( KK )
2
2 n

KK =
Keterangan

2 = Khi-Kuadrat ordinat rendah


n = banyaknya data
( oi ei ) 2
=
ei
2

KK maks =

n 1
n

Sehingga KK

rps

( 1 2 )
stotal

KK
x100%
KK maks

p (1 p ) =

(6,6 6,4)

223

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

224

Korelasi Spearman Diketahui data sebagai berikut:


X
65
50
55
65
55
70
65
70
55
70
50
55
725

Y
85
74
76
90
85
87
94
98
81
91
76
74
1011

rs 1

Rank X
5
11.5
8.5
5
8.5
2
5
2
8.5
2
11.5
8.5
-

6( d i )

n(n 1)
2

Rank Y
6.5
11.5
9.5
4
6.5
5
2
1
8
3
9.5
11.5
-

=1-

di = (Rank X Rank Y )
-1.5
0
-1
1
2
-3
3
1
0.5
-1
2
-3
0

6(41,5)
249
=1= 0,855
2
12(12 1)
1716

Correlations
X
Spearman's rho

Correlation Coefficient

1.000

.849**

.000

12

12

**

1.000

.000

12

12

Sig. (1-tailed)
N
Y

Correlation Coefficient
Sig. (1-tailed)
N

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

.849

di2
2.25
0
1
1
4
9
9
1
0.25
1
4
9
41,50

Eri Setiawan

Pengantar Statistika
Correlations
X

Pearson Correlation

.862**

Sig. (1-tailed)

.000

N
Y

225

Pearson Correlation

12

12

**

.862

Sig. (1-tailed)

.000

12

12

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Correlations: X, Y
Pearson correlation of X and Y = 0.862
P-Value = 0.000

Korelasi Serial Diketahui data mengenai hubungan aktifitas dalam diskusi sebagai berikut:
Keaktifan dalam diskusi
Aktif Cukup Kurang
7.8
6.8
5.8
8,0
6.4
6,0
7.2
6,0
5.4
6.8
6.2
6,0
7.7
7,0
6.6
7,0
6,0
6.2
6,0
6.2
37.5
70.4
23.2
7.5
6.4
5.8
0.25
0,55
0.2

Variable N Mean StDev Variance


S

20 6.555 0.716

Status

0.512

( or ot )

(or ot ) 2
p

(or ot )

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

226

0
Aktif

0,25

Cukup

11

0,55

- 0,31778

0,403936

7,5

2,38335

- 0,03782

0,002600

6,4

- 0,24205

- 0,27996

0,391898

5,8

1,62377

0,318
0,280
Kurang

0,20
1

rs

20

{(or ot )( )}
{(or ot )}
s
p

total

0,798424

0,51753

0,51753
0,51753
= 0,57167 = 0,905
(0,716)(0,798424)

Korelasi Point Serial.


Diketahui data prestasi belajar bidang IPS dengan jenis kelamin ( sex ) dari sampel berukuran 20.
Rata-rata Nilai yang
diperoleh pada UAS

Jumlah
Rata-rata

Jenis Kelamin
Wanita ( X1 )
Pria ( X 2)
6,1
5,4
6,1
5,8
6,2
6,0
6,3
6,1
6,4
6,3
6,6
6,4
6,7
6,5
6,9
7,0
7,2
7,1
7,5
7,4
66
64
6,6
6,4

Proporsi = p = 0,5
Variable N Mean StDev Variance
c
rps

20 6.500 0.550
( 1 2 )
stotal

p (1 p ) =

0.302
(6,6 6,4)
0,55

10.6. Regresi Linear Berganda

(0,5)(0,5) = 0,182

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

227

Yn = 0 + 1 X1 + ... + 1 X1 + n diduga oleh:


b0 +
y

b1X1 + b2X2 + ... + bnXn

Untuk Peubah bebas dua yaitu X1 dan X2 , maka:


b0 +
y

b1X1 + b2X2

Selanjutnya dicari koefisien b0, b1 dan b2 melalui persamaan normalnya sebagai berikut:
Yi = n b0 + b1 X1 + b2 X2
X1Y = b0 X1 + b1 X12 + b2 X1 X2
X2Y = b0 X2 + b1 X1 X2 + b2 X22
Berbagai cara untuk mendapatkan koefisien b0, b1 dan b2 , salah satu yang akan dibahas yaitu
dengan Metode Cramer.
Caranya adalah sebagai berikut:
1. Cari Nilai-nilai , b0 , b1 dan b2
X1

n
=

X2

X1 X12

X1X2

X2 X1X2

X22

Y
b0 =

X1

X1Y X12

X2
X1 X2

X2Y X1X2 X22

n
b1 =

X2

X1 X1Y

X1 X2

X2 X2Y

X22

X1

Eri Setiawan

b2 =

Pengantar Statistika

X1

228

X1 Y

2
1

X2 X1X2

X2Y

Sehingga diperoleh koefisien=koefisien b 0, b1 dan b2 dengan cara


b0 =

b0
,

b1 =

b1

dan

b2 =

b2

Selanjutnya y b0 b1 x1 b2 x 2
Contoh
Diketahui data mengenai hasil survei sebagai berikut: apakah keputusan pembelian ( Y )
dipengaruhi oleh desain produk ( X1 ) dan mutu produk ( X2 ).
X1
17
19
15
18
16
14
23
8
21
13
22
20
18
19
19
15
9
20
16
12
18
23
11
10
17
413

X2
19
22
18
17
27
23
30
17
26
24
26
23
24
29
26
21
18
26
24
22
25
26
20
19
26
578

Y
30
35
27
29
37
30
47
19
40
32
43
38
36
44
41
33
25
40
36
31
37
45
29
25
40
869

X12
X22
Y2
X1 Y
X2 Y
289
361
900
510
570
361
484 1 225
665
770
225
324
729
405
486
324
289
841
522
493
256
729 1 369
592
999
196
529
900
420
690
529
900 2 209 1 081 1 410
64
289
361
152
323
441
676 1 600
840 1 040
169
576 1 024
416
768
484
676 1 849
946
1 118
400
529 1 444
760
874
324
576 1 296
648
864
361
841 1 936
836 1 276
361
676 1 681
779 1 066
225
441 1 089
495
693
81
324
625
225
450
400
676 1 600
800 1 040
256
576 1 296
576
864
144
484
961
372
682
324
625 1 369
666
925
529
676 2 025 1 035 1 170
121
400
841
319
580
100
361
625
250
475
289
676 1 600
680 1 040
7 253 13 694 31 395 14 990 20 666

X1 X 2
323
418
270
306
432
322
690
136
546
312
572
460
432
551
494
315
162
520
384
264
450
598
220
190
442
9 809

Selanjutnya akan dicari nilai-nilai untuk koefisien-koefisien b 0 , b1 dan b2.dengan cara:

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

X1

X2

= X1 X12

X1 X2

X2 X1X2

X22

X1

25

b 0 = X1 X12

9809

578

9809

13694

869
=

b1 =

X1

X1 X12

14990

X1

b2 = X1 X12

X2

25

X1 X2

X2 X1X2 X22

b0 =

b0
7561953
=
= - 4,064
1860639

b1 =

b1
1499634
=
= 0,806
1860639

b2 =

b2
2052933
=
= 1,103
1860639

578

7253 9809

= - 7 561 953

869

578

413 14990

9809

= 1 499 634

578 20666 13694

X2
X1 X2

413

= 1 860 639

20666 9809 13694

X2 X1X2 X22
n

578

7253

X2 X1X2 X22

413

413

X2
X1 X2

229

25
=

413

869

413

7253 14990 = 2 052 933

578

9809 20666

Jadi Persamaan garis regresi linear berganda adalah y 4,064 0,806 X 1 1,103 X 2

Pengujian Hipotesis Sehubungan dengan Regresi Linear Berganda

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

230

H0 : Garis regresi linear berganda


H1 : Garis regresi belum tentu linear berganda
Prosedur Pengujian
a. Hitung FK =

( Yi ) 2

b. Hitung JKT =

Yi

(869) 2
= 30 206,44
25

( Yi ) 2

= 31 395 30 206,44 = 1 188,56

c. Hitung JKR = Jumlah Kuadrat Regresi = b

d. JKR = {[b1 ( X 1Y

( X 1 )( Y )

= 0,806 [14 990 -

X Y
i

] [b2 ( X 2Y

( X i )( Yi )
n

( X 2 )( Y )
n

]}

( 413)(869)
(578)(869)
] + 1,103 [ 20 666 ] = 1 145,20
25
25

e. Hitung JKG = JKT JKR = 1 188,56 1 145,20 = 43,36

Tabel Analisis Ragam


Sumber
Keragaman
Regresi
Galat
Total

Derajat
bebas
2
22
24

Jumlah
Kuadrat
1 145,20
43,36
1 188,56

Kuadrat
Tengah
572,6
1,97

f hitung
290,55 **

f tabel
0,05
0,01
3,44
5,72

Kesimpulan
Keputusan Pembelian sangat dipengaruhi oleh variabel Desain Produk dan Mutu Produk dengan
persamaan garis sebagai berikut : y - 4,064 + 0,806 desain produk + 1,103 mutu produk.

Perhitungan dengan paket program adalah


Regression Analysis: Kpts P versus Desain P; Mutu P
The regression equation is

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

231

Kpts P = - 4,064 + 0,806 Desain P + 1,103 Mutu P


Predictor

Coef

Constant

-4,064

SE Coef
1,814

-2,24

0,035

Desain P

0,80598

0,09357

8,61

0,000

Mutu P

1,1033

0,1067

10,34

0,000

S = 1,40384

R-Sq = 96,4%

R-Sq(adj) = 96,0%

Analysis of Variance
Source

DF

SS

MS

1145,20

572,60

290,55

0,000

Residual Error

22

43,36

1,97

Total

24

1188,56

Regression

Source

DF

Seq SS

Desain P

934,61

Mutu P

210,59

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

232

Normal Probability Plot of the Residuals


(response is Kpts)

Standardized Residual

-1

-2
-2

-1

Normal Score

Residuals Versus the Fitted Values


(response is Kpts)

Standardized Residual

-1

-2
20

30

40

Fitted Value

50

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

233

Residuals Versus the Order of the Data


(response is Kpts)

Standardized Residual

-1

-2
5

10

15

20

25

Observation Order

Residual Plots for Kpts P


Normal Probability Plot

Versus Fits
Standardized Residual

99

Percent

90
50
10
1

-2

-1
0
1
Standardized Residual

2
1
0
-1
-2

20

30

Histogram
Standardized Residual

Frequency

6
4
2

-2,0 -1,5 -1,0 -0,5 0,0 0,5 1,0


Standardized Residual

50

Versus Order

40
Fitted Value

1,5

2
1
0
-1
-2
2

8 10 12 14 16 18 20 22 24
Observation Order

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

234

PLS Response Plot


(response is Keputusan)
2 components
50

Calculated Response

45
40
35
30
25
20
20

25

30
35
Actual Response

40

45

50

PLS Coefficient Plot


(response is Keputusan)
2 components
1.2

Coefficients

1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
1

2
Predictors

Data berikut ini menyatakan kemungkinan kepemilikan mobil per orang ( MO ), Produk Nasional
Bruto, PNB ( dalam juta rupiah ) , Rata-rata Harga Mobil, RHM ( dalam juta rupiah ) dan Harga
Bahan Bakar Minyak, HBBM ( dalam ribu rupiah ).

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

235

MO
PNB
RHM
HBBM
0,22
18,3
82,2
4,5
0,24
23,8
88,9
4,5
0,27
31,9 106,9
4,5
0,35
40,8 146,3
4,5
0,54
54,0 241,4
4,5
0,64
67,6 244,0
4,5
0,65
78,5 243,0
4,5
0,69
94,4 263,1
7,0
0,88 103,6 315,5
7,0
0,95
117,1
335,0
7,0
0,52
48,3 232,2
4,5
0,57
53,8 272,9
7,0
0,55
51,9 266,9
7,0
0,45
40,8 226,3
4,5
0,52
49,0
211,4
4,5
0,74
97,6 315,0
7,0
0,78
98,5 333,0
7,0
0,62
84,4 263,1
7,0
0,75
99,0 315,5
7,0
0,85 107,1 320,0
7,0
Buatlah Persamaan garis regresi linear berganda
Regression Analysis: RHM versus MO; PNB; HBBM
Regression
Variables Entered/Removedb
Variables
Model
1

Variables Entered
HBBM, MO, PNB

Removed

Method

Enter

a. All requested variables entered.


b. Dependent Variable: RHM

Model Summaryb
Model
1

R
,967

R Square
a

,935

a. Predictors: (Constant), HBBM, MO, PNB


b. Dependent Variable: RHM

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate
,922

22,0589

Durbin-Watson
1,211

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

236

ANOVA
Model
1

Sum of Squares
Regression

Mean Square

111482,502

37160,834

7785,500

16

486,594

119268,002

19

Residual
Total

df

Sig.
,000a

76,369

a. Predictors: (Constant), HBBM, MO, PNB


b. Dependent Variable: RHM

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

Coefficients

Std. Error

Collinearity Statistics

Beta

(Constant)

-34,737

28,544

MO

504,699

91,474

PNB

-1,472

HBBM

13,692

Sig.

Tolerance

VIF

-1,217

,241

1,336

5,517

,000

,070

14,372

,668

-,566

-2,203

,043

,062

16,213

6,129

,222

2,234

,040

,414

2,413

a. Dependent Variable: RHM

Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Model

Dimension

Eigenvalue

Condition Index

(Constant)

MO

PNB

3,883

1,000

,00

,00

,00

,00

,099

6,260

,15

,01

,03

,01

,014

16,631

,45

,06

,00

,90

,004

30,539

,40

,93

,96

,09

a. Dependent Variable: RHM

Residuals Statisticsa
Minimum
Predicted Value

Maximum

Mean

Std. Deviation

110,972

368,193

241,130

76,5996

20

-37,2367

32,3687

,0000

20,2426

20

Std. Predicted Value

-1,699

1,659

,000

1,000

20

Std. Residual

-1,688

1,467

,000

,918

20

Residual

a. Dependent Variable: RHM

Regression Analysis: RHM versus MO; PNB; HBBM

HBBM

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

237

The regression equation is


RHM = - 34,74 + 504,70 MO - 1,47 PNB + 13,69 HBBM
Predictor
Constant
MO
PNB
HBBM

Coef
-34,74
504,70
-1,4721
13,692

S = 22,06
PRESS = 11480,7

SE Coef
28,54
91,47
0,6683
6,129

T
-1,22
5,52
-2,20
2,23

R-Sq = 93,5%
R-Sq(pred) = 90,37%

P
0,241
0,000
0,043
0,040

VIF
14,4
16,2
2,4

R-Sq(adj) = 92,2%

Analysis of Variance
Source
Regression
Residual Error
Total
Source
MO
PNB
HBBM

DF
1
1
1

DF
3
16
19

SS
111483
7786
119268

MS
37161
487

Seq SS
107909
1145
2428

Durbin-Watson statistic = 1,21


Jadi persamaan garisregresi linear berganda adalah

= - 35,74 + 504,70 MO - 1,49 PNB + 13,69 HBBM

F
76,37

P
0,000

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

238

Residual Plots for RHM


Normal Probability Plot

Versus Fits
Standardized Residual

99

Percent

90
50
10
1

-2

-1
0
1
Standardized Residual

2
1
0
-1
-2
100

200
300
Fitted Value

Versus Order
Standardized Residual

Histogram

Frequency

4,8
3,6
2,4
1,2
0,0

-2,0 -1,5 -1,0 -0,5 0,0 0,5 1,0


Standardized Residual

400

1,5

2
1
0
-1
-2

8
10 12 14
Observation Order

16

18

20

Pengujian Asumsi Klasik


10.7.1. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas menunjukkan bahwa antar variabel independent mempunyai hubungan langsung
(berkorelasi).
Hipotesis multikolinearitas :
Ho : Tidak ada Multikolinearitas
H1 : Ada Multikolinearitas
Keputusan :
Jika Variance Inflation Factor > 10 maka Ho ditolak
(ada multikolinearitas)
Jika Variance Inflation Factor < 10 maka Ho diterima
(tidak ada multikolinearitas)
Hasil Uji Multikolinearitas
Misalnya

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Variabel Independen
Laba Akuntansi
Total Arus Kas

VIF
2,068
2,068

239

Ho
diterima
diterima

Kesimpulan
tidak ada multikolinearitas
tidak ada multikolinearitas

Nilai VIF untuk variabel Laba Akuntansi dan Total Arus Kas kurang dari 10, sehingga tidak
terdapat multikolinearitas.

10,7.2. Uji Heteroskedastisitas


Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa varians dari setiap error bersifat heterogen yang berarti
melanggar asumsi klasik yang mensyaratkan bahwa varians dari error harus bersifat homogen.
Metode yang digunakan adalah uji Glejser.
Hipotesis heteroskedastisitas:
Ho

: tidak ada heteroskedastisitas

Ha

: ada heteroskedastisitas

Keputusan :
Jika signifikan < 0.05, maka Ho ditolak (ada heteroskedastisitas)
Jika signifikan > 0.05, maka Ho diterima (tidak ada heteroskedastisitas)
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Misalnya
Variabel
Laba Akuntansi
Total Arus Kas

Sig.
0,958
0,809

Ho
Diterima
Diterima

Kesimpulan
tidak ada heteroskedastisitas
tidak ada heteroskedastisitas

Nilai signifikan dari variabel Laba Akuntansi dan Total Arus Kas lebih besar dari 0,05
sehingga tidak terdapat heteroskedastisitas.

10.7.3. Uji Autokorelasi


Autokorelasi menunjukkan bahwa ada korelasi antara error dengan error periode sebelumnya
dimana pada asumsi klasik hal ini tidak boleh terjadi.
Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan metode Durbin Watson.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

240

Hipotesis autokorelasi:
Ho : tidak ada autokorelasi
Ha : ada autokorelasi
Keputusan :
Hipotesa Nol (Ho)
Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada autokorelasi
negatif
Tidak ada autokorelasi
negatif
Tidak ada autokorelasi
(positif atau negatif)

Keputusan
H0 ditolak
tidak ada keputusan

Kriteria
0 < d <dL
dL d d U

H0 ditolak

4-dL < d < 4

tidak ada keputusan

4-dU d 4-dL

H0 diterima

dU < d < 4-dU

Tabel Hasil Uji Autokorelasi (n = 100 , k = 2)


di
1,634

Du
1,715

4-du
2,285

4-dl
2,366

DW
1,974

Kesimpulan
Tidak ada autokorelasi

Diketahui nilai DW = 1,974 terletak diantara d u dan 4-du maka H0 diterima sehingga tidak ada
autokorelasi.
Gambar :

Ada Autokorelasi
positif

Tidak Ada Autokorelasi

Inconclusive

dL
1,634

dU
1,715

10.7.4. Pengujian Model

Inconclusive

Goodness of fit Model (R2)

Ada Autokorelasi
negatif

4-dU
1,974

2,285

4-dL
2,366

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

241

Dari hasil pengolahan Regresi Berganda diketahui bahwa koefisien determinasi Adjusted R2 =
0,003. Artinya bahwa variasi dari variabel independent total arus kas (TAK) dan laba akuntansi
(LAK) mampu menjelaskan variasi dari variable dependen (harga saham) sebesar 0,3%.
Sedangkan sisanya (100%-0,3%=99,7%) mampu dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
diikutsertakan dalam model.

XI

Analisis Data

11.1. Contoh 1
Apabila kita ingin mengukur suatu pengaruh, misalnya ingin melihat pengaruh motivasi belajar dengan
dua kategori ( Rendah dan Tinggi ) dan metode pembelajaran dengan dua kategori ( Diskusi dan Inquiri )
terhadap skor nilai yang diperoleh.
Diketahui data hasil penelitian yang dilakukan pada Tahun 2008 mengenai apakah ada pengaruh yang
berarti terhadap skor nilai yang diperoleh pada motivasi belajar ( Rendah dan Tinggi ) dan metode
pembelajaran ( Diskusi dan Inquiri ) sebagai berikut:
MOTIVASI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI

METODE
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI

REPLIKASI
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2

SKOR
26
24
22
24
24
26
24
22
24
22
24
22
24
22
24
24
22
20
22
24

TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI

INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI

1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1

24
22
24
26
28
26
28
26
28
28
26
24
24
26
24
24
26
24
26
28
26

Eri Setiawan
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH

Pengantar Statistika
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI

1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2

26
24
24
24
24
22
22
20
24
22
24
22
24
26
28
26
28
26
28
28
26
24
24
26
24
24
26
24
26
28
26
24
22
24
28
26
22
22
20
22
20
18
18
16
18
20
18
18
16
18
20
18
20
22

TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH

242
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI

2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1

24
22
24
28
26
22
22
20
22
20
18
18
16
18
20
18
18
16
18
20
18
20
22
22
20
18
16
16
16
18
20
20
20
22
24
22
20
22
24
22
24
24
22
22
20
22
24
24
22
20
24
24
26
24

Eri Setiawan
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH
RENDAH

DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI
DISKUSI

Pengantar Statistika
22
RENDAH
20
RENDAH
18
RENDAH
16
RENDAH
16
RENDAH
16
RENDAH
18
RENDAH
20

1
2
1
2
1
2
1
2

243
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI
INKUIRI

2
1
2
1
2
1
2

22
22
22
24
22
24
26

TD = motivasi tinggi dengan metode diskusi , TI = motivasi tinggi dengan metode diskusi
RD = motivasi rendah dengan metode diskusi, RI = motivasi rendah dengan metode inquiri

1. Uji Normalitas Data


Uji Normalitas Data Skor Nilai
Normal
99.9

Mean
StDev
N
AD
P-Value

99

Percent

95
90

22.48
3.202
164
3.414
<0.005

80
70
60
50
40
30
20
10
5
1
0.1

10

15

20

25

30

35

Skor Nilai

2. Uji Homogenitas ragam diperoleh:


Test for Equal Variances: R1; R2
95% Bonferroni confidence intervals for standard deviations
N

Lower

StDev

Upper

R1

56

2,38236

2,89357

3,66881

R2

56

2,37051

2,87917

3,65056

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

244

F-Test (Normal Distribution)


Test statistic = 1,01; p-value = 0,971
Levene's Test (Any Continuous Distribution)
Test statistic = 0,00; p-value = 1,000
Test for Equal Variances for R1; R2
F-Test
Test Statistic
P-Value

R1

1,01
0,971

Levene's Test
Test Statistic
P-Value

R2

2,50

2,75
3,00
3,25
3,50
95% Bonferroni Confidence I ntervals for StDevs

3,75

R1

R2

15,0

17,5

20,0

22,5

25,0

27,5

Data

3. Pengujian Perbedaan Dua Rata-rata


Hasilnya
Two-sample T for TD1 vs TI1
N
Mean StDev SE Mean
TD1 14 23,71
1,33
0,35
TI1 14 25,57
1,95
0,52

Difference = mu (TD1) - mu (TI1)


Estimate for difference:
95% CI for difference:

-1,857
(-3,153; -0,562)

T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -2,95


P-Value = 0,007

DF = 26

0,00
1,000

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

245

Both use Pooled StDev = 1,6674

Individual Value Plot of TD1; TI1


28
27

Data

26
25
24
23
22
TD1

TI1

Two-Sample T-Test and CI: RD1; RI1


Two-sample T for RD1 vs RI1
N

Mean

StDev

SE Mean

RD1

14

19,00

1,88

0,50

RI1

14

22,71

1,27

0,34

Difference = mu (RD1) - mu (RI1)


Estimate for difference:
95% CI for difference:

-3,714
(-4,960; -2,468)

T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -6,13


P-Value = 0,000

DF = 26

Both use Pooled StDev = 1,6036

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

246

Individual Value Plot of RD1; RI1


24
23
22

Data

21
20
19
18
17
16
15
RD1

RI1

Two-Sample T-Test and CI: TD2; TI2


Two-sample T for TD2 vs TI2
N

Mean

StDev

SE Mean

TD2

14

22,86

1,70

0,46

TI2

14

25,00

1,88

0,50

Difference = mu (TD2) - mu (TI2)


Estimate for difference:
95% CI for difference:

-2,143
(-3,537; -0,749)

T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -3,16


P-Value = 0,004

DF = 26

Both use Pooled StDev = 1,7944

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

247

Individual Value Plot of TD2; TI2


28
27
26

Data

25
24
23
22
21
20
19
TD2

TI2

Two-Sample T-Test and CI: RD2; RI2


Two-sample T for RD2 vs RI2
N

Mean

StDev

SE Mean

RD2

14

19,00

2,18

0,58

RI2

14

23,00

1,88

0,50

Difference = mu (RD2) - mu (RI2)


Estimate for difference:
95% CI for difference:

-4,000
(-5,583; -2,417)

T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = -5,19


P-Value = 0,000

DF = 26

Both use Pooled StDev = 2,0381

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

248

Individual Value Plot of RD2; RI2


27,5

25,0

Data

22,5

20,0

17,5

15,0
RD2

RI2

General Linear Model: SKOR versus REPLIKASI; MOTIVASI; METODE


Factor

Type

Levels

Values

REPLIKASI

fixed

1; 2

MOTIVASI

random

RENDAH; TINGGI

METODE

random

DISKUSI; INKUIRI

Analysis of Variance for SKOR, using Adjusted SS for Tests


Source

DF

Seq SS

Adj SS

Adj MS

MOTIVASI

315,57

315,57

315,57

13,07

0,172

METODE

240,14

240,14

240,14

9,95

0,195

MOTIVASI*METODE

24,14

24,14

24,14

7,69

0,007

Error

108

338,86

338,86

3,14

Total

111

918,71

S = 1,77132

R-Sq = 63,12%

R-Sq(adj) = 62,09%

Hasil analisis memperlihatkan bahwa pengaruh sederhana ( simple efect ) memperlihatkan


pengaruh yang sangat nyata.
Terlihat dari gambar sebagai berikut:

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

249

Pengaruh Sederhana dari Motivasi dan Metode


26

MOTIVASI
RENDAH
TI NGGI

25

Mean

24
23
22
21
20
19
DISKUSI

INKUIRI
METODE

Residual Plots for SKOR


Normal Probability Plot

Versus Fits

99,9

4
2

90

Residual

Percent

99

50
10
1
0,1

0
-2
-4

-5,0

-2,5

0,0
Residual

2,5

5,0

20

22
24
Fitted Value

Versus Order

16

12

2
Residual

Frequency

Histogram

8
4
0

26

0
-2
-4

-4

-3

-2

-1
0
Residual

10

20

30

40

50

60

70

80

Observation Order

90 100 110

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

250

11.2. Contoh 2
Dari data hasil tes formatif baik pada kelas inquiri maupun kelas diskusi diperoleh sebagai
berikut:
Kelas
Inquiri
75
65
80
75
80
70
85
75
85
80

Kelas
Kelas
Diskusi Inquiri
65
75
60
80
75
90
65
80
85
70
65
70
80
75
65
80
80
90
70
85

Kelas
Kelas
Diskusi Inquiri
70
90
80
85
85
70
70
80
60
95
80
75
60
85
80
75
85
85
65
80

Kelas
Kelas
Diskusi Inquiri
85
85
80
70
80
80
65
80
65
85
60
85
80
70
80
65
80
85
60
90

Kelas
Diskusi
65
60
65
75
85
65
75
65
75
60

Sebelum dianalisis akan dilihat apakah data tersebut secara asumsi dipenuhi atau tidak.
1. Uji Asumsi data.
a. Uji Validitas dan Reliabilitas
RELIABILITY

/VARIABLES=Inquiri Diskusi

Validitas Data') ALL

/MODEL=SPLIT

/SUMMARY=TOTAL.

Reliability
Scale: Uji Reliabilitas dan Validitas Data

/SCALE('Uji Reliabilitas dan

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

251

Case Processing Summary


N
Cases Valid
Excludeda
Total

%
40

100.0

.0

40

100.0

a. Listwise deletion based on all


variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha

Part 1 Value

1.000
1a

N of Items
Part 2 Value

1.000
1b

N of Items
Total N of Items

Spearman-Brown
Coefficient

Correlation Between
Forms

.369

Equal Length

.539

Unequal Length

.539

Guttman Split-Half
Coefficient

.531

a. The items are: Inquiri


b. The items are: Diskusi
Item-Total Statistics
Scale
Scale Mean if Variance if
Item Deleted Item Deleted

Corrected
Item-Total
Correlation

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

Inquiri

79.50

78.910

.369

.a

Diskusi

72.75

53.590

.369

.a

a. The value is negative due to a negative average covariance


among items. This violates reliability model assumptions. You may
want to check item codings.
Nilai korelasi Guttman Split-Half Coefficient = 0,531 lebih besar dari r tabel = 0,444.
Dengan demikian dikatakan bahwa alat ukur tersebut adalah valid dan reliabel.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

252

b. Uji Normalitas Data


Ho : Data penelitian CTL kelas inquiri bersifat normal
H1 ;: Data penelitian CTL kelas inquiri bersifat tidak normal
Taraf Nyata ( ) = 5 %

statistik tabelnya = 1,960

Uji Normalitas Data CTL Kelas Inquiri


Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

79,5
7,321
40
0,886
0,021

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

60

70

80
Inquiri

90

100

Dari uji normalitas yang diberikan oleh AD ( Anderson-Darling ) statistik hitungnya adalah 0,886
Kriteria uji : Terima H0 jika thitung < ttabel dan Tolak H0 jika thitung > ttabel
Kesimpulan:
Karena thitung < ttabel , yaitu: 0,886 < 1,960 , maka Ho diterima, berarti data hasil tes formatif kelas
inquiri bersifat normal.
Ho : Data penelitian CTL kelas diskusi bersifat normal
H1 ;: Data penelitian CTL kelas diskusi bersifat tidak normal
Taraf Nyata ( ) = 5 %

statistik tabelnya = 1,960

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

253

Uji Normalitas Data CTL Kelas Diskusi


Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

71,75
8,883
40
1,949
<0,005

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

50

60

70
Diskusi

80

90

Dari uji normalitas yang diberikan oleh AD ( Anderson-Darling ) statistik hitungnya adalah 1,949
Kriteria uji : Terima H0 jika thitung < ttabel dan Tolak H0 jika thitung > ttabel
Kesimpulan:
Karena thitung < ttabel , yaitu: 1,949 < 1,960 , maka Ho diterima, berarti data hasil tes formatif kelas
diskusi bersifat normal.
c.

Uji Homogenitas Ragam ( Test for Equal Variance )

Ho : Data penelitian mempunyai ragam yang sama ( homogen )


H1 ;: Data penelitian mempunyai ragam yang tidak sama ( tidak homogen )
Taraf Nyata ( ) = 10 %

statistik tabelnya adalah f/2 ( v1, v2 ) = f0,05 (39, 39) = 1,690

Statistik hitung yang diberikan oleh uji F adalah 0,93


Kriteria uji : Terima H0 jika Fhitung < Ftabel dan Tolak H0 jika Fhitung > ttabel
Kesimpulan:
Karena Fhitung < Ftabel , yaitu: 1,949 < 1,960 , maka Ho diterima, berarti data hasil tes formatif kelas
inquiri dan diskusi mempunyai ragam yang sama ( homogen ).

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

254

Uji Homogenitas Ragam ( Variance )


F-Test
Test Statistic
P-Value

I nquiri

0.93
0.810

Levene's Test
Test Statistic
P-Value

Diskusi

5.0

5.5
6.0
6.5
7.0
7.5
95% Bonferroni Confidence I ntervals for StDevs

8.0

8.5

0.07
0.799

2. Uji
Perbedaan
Dua Rata-Rata
Uji perbedaan
dua rata-rata
hasil belajar

I nquiri

siswa
hipotesisnya

Diskusi

60

65

70

75
Data

80

85

90

adalah:
H0 : Tidak ada

perbedaan antara rata-rata kelas inquiri dengan rata-rata kelas diskusi atau H 0 : 1 = 2
H1: Terdapat perbedaan antara rata-rata kelas inquiri dengan rata-rata kelas diskusi atau H 1: 1
2
Taraf nyata ( ) = 5 % , dengan ttabel = t0,025 ( 78 ) = 1,96
Statistik Uji yang digunakan
t hitung

2 ( 1 2 )
1 1
S gab x

n1 n2

(77,75 73,50)

6,1054

1
1

40 40

= 3,11

Kriteria uji : Terima H0 jika thitung < ttabel ,


Tolak H0 jika thitung > ttabel
Kesimpulan:

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

255

Karena thitung > ttabel , yaitu: 3,11> 1,96 , maka Ho ditolak, berarti terdapat perbedaan antara ratarata kelas inquiri dengan kelas diskusi artinya kita tidak cukup alasan untuk mengatakan bahwa
tidak terdapat perbedaan antara rata-rata kelas inquiri dengan kelas diskusi dalam hal prestasi
belajar.
Boxplot of Inquiri; Diskusi
100

Data

90

80

70

60
Inquiri

Diskusi

Time Series Plot of Inquiri, Diskusi


100

Variable
I nquiri
Diskusi

Data

90

80

70

60
4

12

16

20
24
Index

28

32

36

40

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

256

Trend Analysis Plot for Inquiri


Linear Trend Model
Yt = 77.10 + 0.117* t
Variable
Actual
Fits

95
90

Accuracy Measures
MAPE
7.4055
MAD
5.7531
MSD
50.4178

Inquiri

85
80
75
70
65
4

12

16

20
24
Index

28

32

36

40

Trend Analysis Plot for Diskusi


Linear Trend Model
Yt = 72.96 - 0.059099* t
Variable
Actual
Fits

85

Diskusi

80

Accuracy Measures
MAPE
11.4583
MAD
8.1097
MSD
76.4721

75
70
65
60
4

12

16

20
24
Index

28

32

36

40

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

257

Box-Cox Plot of Inquiri


Lower CL

8.75

Lambda
(using 95.0% confidence)
Estimate

8.50

Lower CL
Upper CL
Rounded Value

StDev

8.25

8.00

1.39
-2.19
*
1.39

Limit

7.75

7.50
-5.0

-2.5

0.0
Lambda

2.5

5.0

Box-Cox Plot of Diskusi


11.00

Lower CL

Upper CL
Lambda
(using 95.0% confidence)
Estimate

10.75

Lower CL
Upper CL

StDev

Rounded Value

10.50
Limit
10.25

10.00

-5.0

-2.5

0.0
Lambda

2.5

5.0

0.21
-2.76
3.54
0.00

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

11.3. Contoh 3.
Data hasil Penelitian sebagai berikut
PreT
PBI
70
80
80
87
80
73
76
73
80
67
63
83
67
76
78
87
66
66
73
70
86
80
73
70
73
80
70
73
70
80
73
80

Post
TPBI
83
90
88
93
74
70
87
95
70
80
85
97
80
75
80
85
75
75
87
90
85
85
88
80
73
71
70
75
83
88
85
90

TS
PBI
72
86
88
86
88
82
90
94
94
90
92
86
84
88
86
84
90
88
78
82
92
88
84
78
90
76
88
84
86
84
82
80

PreT
NPBI
65
73
75
80
75
67
70
68
73
62
60
76
63
70
72
80
63
62
66
64
80
74
66
66
67
73
65
68
66
74
67
75

PostT
NPBI
73
88
75
85
70
63
80
88
65
75
80
88
74
65
76
78
70
68
75
80
80
75
80
80
70
66
68
70
78
75
78
87

TS
NPBI
68
80
82
78
82
76
82
86
82
78
82
80
76
76
80
80
84
78
70
76
78
82
78
72
86
70
80
84
80
76
74
72

258

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

259

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

260

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

261

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

262

Boxplot
100

Data

90

80

70

60
PreT PBI

Post TPBI

TS PBI

PreT NPBI

PostT NPBI

TS NPBI

Pie Chart of PreT PBI, Post TPBI, TS PBI, PreT NPBI, PostT NPBI, ...
PreT PBI

Post TPBI

TS PBI

PreT NPBI

PostT NPBI

TS NPBI

Category
63
66
67
70
73
76
78
80
83
86
87
71
74
75
85
88
90
93
95
97
72
82
84
92
94
60
62
64
65

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

263

3 D Untuk PBI

90
TS PBI
80

100
90

70
60

Post TPBI

80
70

80

PreT PBI

70
90

3 D Untuk Non PBI

85

TS NPBI

80
75

90

70

80
70

60
70
PreT NPBI

80

60

PostT NPBI

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

264

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

265

RELIABILITY
/VARIABLES=TSPBI TSNPBI
/SCALE('Uji Reliabilitas dan
Validitas Data') ALL
/MODEL=SPLIT
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Scale: Uji Reliabilitas dan Validitas Data
Case Processing Summary
N
Cases Valid
Excludeda
Total

%
32

100.0

.0

32

100.0

a. Listwise deletion based on all


variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha

Part 1 Value

1.000
1a

N of Items
Part 2 Value

1.000
1b

N of Items
Total N of Items

Spearman-Brown
Coefficient

Correlation Between
Forms

.842

Equal Length

.914

Unequal Length

.914

Guttman Split-Half
Coefficient

.911

a. The items are: TSPBI


b. The items are: TSNPBI
Item-Total Statistics
Scale
Scale Mean if Variance if
Item Deleted Item Deleted

Corrected
Item-Total
Correlation

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

TSPBI

85.63

21.016

.842

.a

TSNPBI

78.38

26.177

.842

.a

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

266

Case Processing Summary


N
Cases Valid

%
32

100.0

.0

32

100.0

Excludeda
Total

a. Listwise deletion based on all


variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha

Part 1 Value

1.000
1a

N of Items
Part 2 Value

1.000
1b

N of Items
Total N of Items

Spearman-Brown
Coefficient

Correlation Between
Forms

.842

Equal Length

.914

Unequal Length

.914

Guttman Split-Half
Coefficient

.911

a. The items are: TSPBI


b. The items are: TSNPBI
Item-Total Statistics
Scale
Scale Mean if Variance if
Item Deleted Item Deleted

Corrected
Item-Total
Correlation

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

a. The value is negative due to a negative average covariance


among items. This violates reliability model assumptions. You may
want to check item codings.
Kesimpulan
Nilai korelasi Guttman Split-Half Coefficient = 0,9115 lebih besar dari r tabel product moment
untuk = 5 % pada n = 16 di bagi dua dari n = 32 di bagi dua dari menjadi n = 16 , nilai r = 0,497.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

267

Dengan demikian data hasil tes formatif baik untuk model PBI maupun model Tanpa PBI
dikatakan reliabel, sehingga alat ukur tersebut adalah valid..

b. Uji Normalitas Data


Ho : Data penelitian untuk kelas dengan model PBI bersifat normal
H1 : Data penelitian untuk kelas dengan model PBI belum tentu bersifat normal
Taraf Nyata ( ) = 5 %

statistik tabelnya = 1,960

Hasilnya:

Uji Normalitas Untuk Data Metode PBI

Uji normalitas

Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

Percent

80
70

85.63
5.116
32
0.459
0,246

yang diberikan
oleh A D
( Anderson
Darling )

60
50
40

statistik

30
20

hitungnya

10

adalah 0,459

Kriteria uji :
70

75

80

85
TS PBI

thitung < ttabel dan Tolak H0 jika thitung > ttabel

90

95

100

Terima H0 jika

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

268

Kesimpulan:
Karena thitung < ttabel , yaitu: 0,459 < 1,960 , maka Ho diterima, berarti data hasil penelitian untuk
kelas dengan model PBI bersifat normal
Ho : Data penelitian untuk kelas tanpa model PBI bersifat normal
H1 : Data penelitian untuk kelas tanpa model PBI belum tentu bersifat normal
Taraf Nyata ( ) = 5 %

statistik tabelnya = 1,960

Hasilnya:

Uji Normalitas Untuk DataTanpa Metode PBI


Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

78,38
4,584
32
0,559
0,137

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

70

75

80
TS N PBI

85

90

Kesimpulan:
Karena thitung < ttabel , yaitu: 0,559 < 1,960 , maka Ho diterima, berarti data hasil penelitian untuk
kelas tanpa model PBI bersifat normal
c. Uji Homogenitas Ragam
Ho : Data penelitian mempunyai ragam yang sama ( homogen )
H1 : Data penelitian mempunyai ragam yang tidak sama ( tidak homogen )

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Taraf Nyata ( ) = 10 %

statistik tabelnya adalah f0,05 (31, 31) = 1,645

Statistik hitung yang diberikan oleh uji F adalah 0,95


Kriteria uji : Terima H0 jika Fhitung < Ftabel dan Tolak H0 jika Fhitung > ttabel

Hasil analisis:
f=

S1

S2

26,1735
(5,116 ) 2
= 1,25
2 =
21,013
(4,584)

Kriteria uji : Terima H0 jika fhitung < ftabel dan Tolak H0 jika fhitung > ftabel
Kesimpulan:
Karena fhitung < f tabel, yaitu: 1,25 < 1,84 , maka Ho diterima, berarti data hasil tes H o : Data
penelitian mempunyai ragam yang sama.

Test for Equal Variances: TS PBI; TS N PBI


95% Bonferroni confidence intervals for standard deviations
N

Lower

StDev

Upper

32

3,97900

5,11639

7,10425

TS N PBI 32

3,56522

4,58434

6,36548

TS PBI

F-Test (Normal Distribution)


Test statistic = 1,25; p-value = 0,545
Levene's Test (Any Continuous Distribution)
Test statistic = 0,11; p-value = 0,745

269

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

270

Test for Equal Variances for TS PBI; TS N PBI


F-Test
Test Statistic
P-Value

TS PBI

1,25
0,545

Levene's Test
Test Statistic
P-Value

TS N PBI

3,5

4,0
4,5
5,0
5,5
6,0
6,5
95% Bonferroni Confidence I ntervals for StDevs

7,0

TS PBI

TS N PBI

70

75

80
Data

85

90

95

Two-Sample T-Test and CI: PBI; N PBI


Two-sample T for PBI vs N PBI
N

Mean

StDev

SE Mean

PBI

32

85,63

5,12

0,90

N PBI

32

78,37

4,58

0,81

Difference = mu (PBI) - mu (N PBI)


Estimate for difference:
95% CI for difference:

7,25
(4,82; 9,68)

T-Test of difference = 0(vs not =):T-Value = 5,97


P-Value=0,000

DF=62

Both use Pooled StDev = 4,8577


Secara deskriptif diperoleh
Descriptive Statistics: PreT PBI; PostT PBI
Variable

Mean

SE Mean

StDev

Variance

PreT PBI

75,09

1,13

6,40

40,99

0,11
0,745

Eri Setiawan

PostT PBI

Pengantar Statistika

82,25

1,35

7,66

271

58,71

Histogram of PreT PBI


9
8
7

Frequency

6
5
4
3
2
1
0

66

72

78

84

PreT PBI

Histogram of PostT PBI


7
6

Frequency

5
4
3
2
1
0

72

76

80

84
PostT PBI

88

92

96

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

272

Histogram (with Normal Curve) of PreT PBI


9

Mean 75,09
StDev 6,402
N
32

8
7

Frequency

6
5
4
3
2
1
0

60

66

72

78

84

90

PreT PBI

Histogram (with Normal Curve) of PostT PBI


Mean 82.25
StDev 7.662
N
32

7
6

Frequency

5
4
3
2
1
0

64

72

80
PostT PBI

88

96

Normalitas Data
Ho : Data penelitian untuk kelas dengan model PBI bersifat normal
H1 : Data penelitian untuk kelas dengan model PBI belum tentu bersifat normal

b. Uji

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

273

Taraf Nyata ( ) = 5 %

statistik tabelnya = 1,960

Hasilnya:
Uji Normalitas Data Tes Sumatif PBI
Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

85,63
5,116
32
0,459
0,246

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

70

75

80

85
TS PBI

90

95

100

Uji normalitas yang diberikan oleh A D ( Anderson Darling ) statistik hitungnya adalah 0,459
Kriteria uji : Terima H0 jika thitung < ttabel dan Tolak H0 jika thitung > ttabel
Kesimpulan:
Karena thitung < ttabel , yaitu: 0,459 < 1,960 , maka Ho diterima, berarti data hasil tes H o : Data
penelitian untuk kelas dengan model PBI bersifat normal
Ho : Data penelitian untuk kelas tanpa model PBI bersifat normal
H1 : Data penelitian untuk kelas tanpa model PBI belum tentu bersifat normal
Taraf Nyata ( ) = 5 %
Hasilnya:

statistik tabelnya = 1,960

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

274

Uji Normalitas Data Tes Sumatif NPBI


Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

78,38
4,584
32
0,559
0,137

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

70

75

80
TS NPBI

85

90

Uji normalitas yang diberikan oleh A D ( Anderson Darling ) statistik hitungnya adalah 0,559
Kriteria uji : Terima H0 jika thitung < ttabel dan Tolak H0 jika thitung > ttabel
Kesimpulan:
Karena thitung < ttabel , yaitu: 0,559 < 1,960 , maka Ho diterima, berarti data hasil tes H o : Data
penelitian untuk kelas tanpa model PBI bersifat normal
Uji Normalitas Data Pre Test PBI
Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

60

65

70

75
PreT PBI

80

85

90

75,09
6,402
32
0,642
0,086

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

275

Uji Normalitas Data Post Test PBI


Normal
99

95
90

Mean
StDev
N
AD
P-Value

82,25
7,662
32
0,543
0,150

Mean
StDev
N
AD
P-Value

69,53
5,617
32
0,577
0,123

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

60

70

80
PostT PBI

90

100

Uji Normalitas Data Pre Test NPBI


Normal
99

95
90

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

55

60

65

70
PreT NPBI

75

80

85

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

276

Uji Normalitas Data Post Test NPBI


Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

75,72
7,049
32
0,428
0,293

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

60

65

70

75
80
PostT NPBI

85

90

95

Uji Homogenitas Ragam


Ho : Data penelitian mempunyai ragam yang sama ( homogen )
H1 : Data penelitian mempunyai ragam yang tidak sama ( tidak homogen )
Taraf Nyata ( ) = 10 %

statistik tabelnya adalah f0,05 (31, 31) = 1,645

Statistik hitung yang diberikan oleh uji F adalah 0,95


Kriteria uji : Terima H0 jika Fhitung < Ftabel dan Tolak H0 jika Fhitung > ttabel
Hasil analisis:
f=

S1

S2

26,1735
(5,116 ) 2
=
= 1,25
2 =
21,013
(4,584)

Kriteria uji : Terima H0 jika fhitung < ftabel dan Tolak H0 jika fhitung > ftabel
Kesimpulan:
Karena fhitung < f tabel, yaitu: 1,25 < 1,84 , maka Ho diterima, berarti data penelitian mempunyai
ragam yang sama.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

277

Test for Equal Variances: TS PBI; TS N PBI


95% Bonferroni confidence intervals for standard deviations
N

Lower

StDev

Upper

32

3,97900

5,11639

7,10425

TS N PBI 32

3,56522

4,58434

6,36548

TS PBI

F-Test (Normal Distribution)


Test statistic = 1,25; p-value = 0,545
Levene's Test (Any Continuous Distribution)
Test statistic = 0,11; p-value = 0,745

Test for Equal Variances for TS PBI; TS N PBI


F-Test
Test Statistic
P-Value

TS PBI

1,25
0,545

Levene's Test
Test Statistic
P-Value

TS N PBI

3,5

4,0
4,5
5,0
5,5
6,0
6,5
95% Bonferroni Confidence I ntervals for StDevs

0,11
0,745

7,0

TS PBI

TS N PBI

70

75

80
Data

85

90

95

1. Uji Rata-rata
H0 : Tidak ada pengaruh secara rata-rata nilai tes sumatif dengan model PBI atau PBI = 0
H1 : Ada pengaruh secara rata-rata nilai tes sumatif dengan model PBI atau PBI 0
Taraf nyata ( ) = 5 %

t0,025 ( 31 ) = 1,96

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

278

Uji Statistik yang digunakan


t=

(x )
s
n

(85,625 80,00)
5,625
t=
= 0,904 = 6,22
5,116
32
Kesimpulan :
Karena t hitung > t tabel , yaitu 6,22 > 1,96 , maka H0 ditolak, berarti Kita tidak cukup alasan untuk
mengatakan tidak ada pengaruh secara rata-rata nilai tes sumatif dengan model PBI.
2. Uji Perbedaan Dua Rata-rata
H0 : Tidak ada pengaruh secara rata-rata antara nilai tes sumatif dengan model PBI dengan
model yang tidal menggunakan model PBI atau 1 = 2 .
H1 : H0 ditolak atau 1 2 .
Taraf nyata ( ) = 5 %
2

gab

(n 1) S1 (n2 1) S 2
1
n1 n2 2
=

t0,025 ( 76 ) = 1,96
2

(39 1)47,0596 (39 1)49,2804


= 48,212
39 39 2

Sgab = 6,9435

Uji Statistik yang digunakan


t hitung

t hitung

2 ( 1 2 )
1 1
S gab

n1 n2

85,625 78,375 0
4,8577

1
1

32 32

= 5,97

Kesimpulan :
Karena t hitung > t tabel , yaitu 5,97 > 1,96 , maka H0 ditolak, berarti kita tidak cukup alasan untuk
mengatakan tidak ada pengaruh perbedaan dua rata-rata antara hasil belajar

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

279

Bila dengan paket program hasilnya:


One-Sample T: TS PBI
Test of mu = 80 vs not = 80
Variable N
TS PBI

Mean

32 85,625

StDev SE Mean
5,116

0,904

95% CI
(83,780; 87,470)

T
6,22

P
0,000

Individual Value Plot of TS PBI


(with Ho and 95% t-confidence interval for the mean)

_
X
Ho

70

75

80

85
TS PBI

90

95

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

280

Boxplot of TS PBI
(with Ho and 95% t-confidence interval for the mean)

_
X
Ho

70

75

80

85

90

95

TS PBI

Two-Sample T-Test and CI: TS PBI; TS N PBI


Two-sample T for TS PBI vs TS N PBI
N

Mean

StDev

SE Mean

TS PBI

32

85,63

5,12

0,90

TS N PBI

32

78,37

4,58

0,81

Difference = mu (TS PBI) - mu (TS N PBI)


Estimate for difference: 7,25
95% CI for difference: (4,82; 9,68)
T-Test of difference = 0 (vs not =): T-Value = 5,97 P-Value = 0,000 DF = 62
Both use Pooled StDev = 4,8577

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

281

Individual Value Plot of TS PBI; TS N PBI


95

90

Data

85

80

75

70

TS PBI

TS N PBI

Boxplot of TS PBI; TS N PBI


95

90

Data

85

80

75

70

TS PBI

TS N PBI

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

282

3. Uji Kecocokan ( Goodness of fit test )


H0 : Ada pengaruh hubungan antara kelas dengan model PBI dengan kelas tanpa PBI terhadap
prestasi belajar dalam tes sumatif.
H1 : H0 ditolak
Taraf nyata ( ) = 5 %

2
=

2 (2-1) = 20,05 ( 1 ) = 3,941

( oi e i ) 2
ei

(72 73,09) 2
(68 66,91) 2
+
+ ...
73,09
66,91

(72 72,64) 2
72,64

= 1,370
Kesimpulan:
Karena 2hitung < 2 atau 1,370 < 3,941, maka H0 diterima, berarti kita tidak cukup alasan untuk
mengatakan tidak ada pengaruh hubungan antara kelas dengan model PBI dengan kelas tanpa
PBI terhadap prestasi belajar dalam tes sumatif.
Bila dengan paket program diperoleh
Chi-Square Test: TS PBI; TS N PBI
Expected counts are printed below observed counts
Chi-Square contributions are printed below expected counts

TS PBI TS N PBI Total


1
2
3
4

72
73,09
0,016
86
86,67
0,005
88
88,76
0,006
86
85,63

68
140
66,91
0,018
80
166
79,33
0,006
82
170
81,24
0,007
78
164
78,38

Eri Setiawan

5
6
7
8
9
10
11
12
13

14
15
16
17
18
19
20

0,002 0,002
88
82
170
88,76
81,24
0,006
0,007
82
76
158
82,49
75,51
0,003
0,003
90
82
172
89,80
82,20
0,000 0,000
94
86
180
93,98 86,02
0,000 0,000
94
82
176
91,89 84,11
0,048 0,053
90
78
168
87,71 80,29
0,060 0,065
92
82
174
90,85 83,15
0,015 0,016
86
80
166
86,67 79,33
0,005 0,006
84
76
160
83,54 76,46
0,003 0,003
88
76
164
85,63
78,38
0,066
0,072
86
80
166
86,67
79,33
0,005
0,006
84
80
164
85,63
78,38
0,031
0,034
90
84
174
90,85
83,15
0,008
0,009
88
78
166
86,67
79,33
0,020
0,022
78
70
148
77,27
70,73
0,007
0,008
82
76
158
82,49
75,51
0,003
0,003

Pengantar Statistika

283

Eri Setiawan

21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

Total

Pengantar Statistika

92
78
170
88,76
81,24
0,118
0,129
88
82
170
88,76
81,24
0,006
0,007
84
78
162
84,58 77,42
0,004 0,004
78
72
150
78,32 71,68
0,001 0,001
90
86
176
91,89 84,11
0,039 0,042
76
70
146
76,23 69,77
0,001 0,001
88
80
168
87,71 80,29
0,001 0,001
84
84
168
87,71 80,29
0,157 0,172
86
80
166
86,67 79,33
0,005 0,006
84
76
160
83,54 76,46
0,003 0,003
82
74
156
81,45 74,55
0,004 0,004
80
72
152
79,36 72,64
0,005 0,006
2740

2508 5248

Chi-Sq = 1,370; DF = 31; P-Value = 1,000

284

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

285

Interval Plot of TS PBI, TS NPBI


95% CI for the Mean
88
86

Data

84
82
80
78
76
TS PBI

TS NPBI

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

286

11.4. Contoh 4.
Data 1. Awal Mulai Berbunga
Ulangan
1
1
1
1
2
2
2
2
3
3
3
3
4
4
4
4
5
5
5
5
6
6
6
6

Perlakuan
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D

Respon
40
39
35
38
39
36
32
39
37
37
32
38
40
35
34
37
37
36
34
38
40
39
34
38

Descriptive Statistics: Respon

Variable
Respon

Perlakuan
A
B
C
D

Uji Normalitas Data

N
6
6
6
6

Mean
38.833
37.333
34.67
37.67

StDev
1.472
2.251
2.66
3.01

Variance
2.167
5.067
7.07
9.07

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

287

Uji Normalitas Data


Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

36.83
2.408
24
0.548
0.142

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

30

32

34

36
38
Respon

40

42

44

Uji Homogenitas Ragam


Test for Equal Variances: Respon versus Perlakuan
95% Bonferroni confidence intervals for standard deviations
Perlakuan

Lower

StDev

Upper

0.817317

1.47196

4.89137

0.929123

1.67332

5.56050

0.680048

1.22474

4.06987

0.351176

0.63246

2.10167

Bartlett's Test (Normal Distribution)


Test statistic = 4.01, p-value = 0.260
Levene's Test (Any Continuous Distribution)
Test statistic = 1.43, p-value = 0.264

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

288

Uji Homogenitas Ragam


Bartlett's Test
Test Statistic
P-Value

4.01
0.260

Perlakuan

Levene's Test
Test Statistic
P-Value

1.43
0.264

1
2
3
4
5
95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs

Analisis Ragam
General Linear Model: Respon versus Ulangan, Perlakuan
Factor

Type

Levels

Values

Ulangan

fixed

1, 2, 3, 4, 5, 6

Perlakuan

fixed

A, B, C, D

Analysis of Variance for Respon, using Adjusted SS for Tests


Source

DF

Seq SS

Adj SS

Adj MS

Ulangan

13.833

13.833

2.767

2.02

0.133

Perlakuan

99.000

99.000

33.000

24.15

0.000

Error

15

20.500

20.500

1.367

Total

23

133.333

S = 1.16905

R-Sq = 84.63%

R-Sq(adj) = 76.43%

Sidak 95.0% Simultaneous Confidence Intervals


Response Variable Respon
All Pairwise Comparisons among Levels of Perlakuan

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Perlakuan = A
Perlakuan

289

subtracted from:

Lower Center

Upper

-3.876 -1.833

0.209

-7.376 -5.333 -3.291

-2.876 -0.833

--------+---------+---------+-------(----*-----)
(----*----)

1.209

(----*----)
--------+---------+---------+--------4.0

Perlakuan = B
Perlakuan

0.0

4.0

subtracted from:

Lower Center

Upper

-5.542 -3.500 -1.458

-1.042

--------+---------+---------+--------

1.000

(----*----)

3.042

(-----*----)
--------+---------+---------+--------4.0

Perlakuan = C

4.0

subtracted from:

Perlakuan Lower Center Upper


D

0.0

2.458

--------+---------+---------+--------

4.500 6.542

(----*----)
--------+---------+---------+--------4.0

0.0

Sidak Simultaneous Tests


Response Variable Respon
All Pairwise Comparisons among Levels of Perlakuan
Perlakuan = A

subtracted from:

Difference

SE of

of Means

Difference

T-Value

P-Value

-1.833

0.6749

-2.716

0.0919

-5.333

0.6749

-7.902

0.0000

-0.833

0.6749

-1.235

0.8011

Perlakuan = B

subtracted from:

Perlakuan

Adjusted

4.0

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

290

Difference

SE of

of Means

Difference

T-Value

P-Value

-3.500

0.6749

-5.186

0.0007

1.000

0.6749

1.482

0.6466

Perlakuan

Perlakuan = C

Adjusted

subtracted from:

Difference

SE of

of Means

Difference

T-Value

P-Value

4.500

0.6749

6.667

0.0000

Perlakuan
D

Adjusted

Residual Plots for Respon


Normal Probability Plot

Versus Fits

99
1
Residual

Percent

90
50
10
1

0
-1
-2

-2

-1

0
Residual

32

34

Histogram

36
Fitted Value

38

40

Versus Order

6.0
Residual

Frequency

1
4.5
3.0
1.5
0.0

0
-1
-2

-1.5

-1.0

-0.5 0.0
0.5
Residual

Data 2 Umur Bunga

1.0

1.5

8 10 12 14 16 18 20 22 24
Observation Order

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Ulangan

Perlakuan

Respon

1
1
1
1
2
2
2
2
3
3
3
3
4
4
4
4
5
5
5
5
6
6
6
6

A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D

8
7
11
8
8
8
13
8
9
11
12
9
9
10
6
11
8
9
9
10
9
8
10
10

Uji Normalitas

291

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

292

Uji Normalitas Data Bunga


Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

9,208
1,615
24
0,618
0,095

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

9
10
Respon

11

12

13

Uji Homogenitas Ragam


Test for Equal Variances: Respon versus Perlakuan
95% Bonferroni confidence intervals for standard deviations
Perlakuan

Lower

StDev

Upper

0.304127

0.54772

1.82010

0.582359

1.04881

3.48523

0.573467

1.03280

3.43201

0.672450

1.21106

4.02439

Bartlett's Test (Normal Distribution)


Test statistic = 2.74, p-value = 0.433
Levene's Test (Any Continuous Distribution)
Test statistic = 0.90, p-value = 0.458

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

293

Uji Homogenitas Ragam


Bartlett's Test
Test Statistic
P-Value

2.74
0.433

Perlakuan

Levene's Test
Test Statistic
P-Value

0.90
0.458

1
2
3
4
95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs

Analisis Ragam
General Linear Model: Respon versus Ulangan, Perlakuan
Factor

Type

Levels

Values

Ulangan

fixed

1, 2, 3, 4, 5, 6

Perlakuan

fixed

A, B, C, D

Analysis of Variance for Respon, using Adjusted SS for Tests


Source

DF

Seq SS

Adj SS

Adj MS

Ulangan

7.8333

7.8333

1.5667

1.99

0.139

Perlakuan

13.6667

13.6667

4.5556

5.77

0.008

Error

15

11.8333

11.8333

0.7889

Total

23

33.3333

S = 0.888194

R-Sq = 64.50%

R-Sq(adj) = 45.57%

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

294

Tukey 95.0% Simultaneous Confidence Intervals


Response Variable Respon
All Pairwise Comparisons among Levels of Perlakuan
Perlakuan = A
Perlakuan

subtracted from:

Lower

Center Upper

-1.479 0.00000 1.479

0.354 1.83333 3.313

-0.646 0.83333 2.313

-----+---------+---------+---------+(--------*--------)
(--------*---------)
(--------*--------)
-----+---------+---------+---------+-1.6

Perlakuan = B
Perlakuan

0.0

1.6

3.2

subtracted from:

Lower Center Upper

-----+---------+---------+---------+-

0.3539 1.8333 3.313

(--------*---------)

-0.6461 0.8333 2.313

(--------*--------)
-----+---------+---------+---------+-1.6

Perlakuan = C
Perlakuan
D

0.0

1.6

3.2

subtracted from:

Lower Center

Upper

-2.479 -1.000

-----+---------+---------+---------+-

0.4794

(--------*--------)
-----+---------+---------+---------+-1.6

0.0

Tukey Simultaneous Tests


Response Variable Respon
All Pairwise Comparisons among Levels of Perlakuan
Perlakuan = A

subtracted from:

Difference

SE of

of Means

Difference

T-Value

P-Value

0.00000

0.5128

0.00000

1.0000

1.83333

0.5128

3.57515

0.0131

0.83333

0.5128

1.62507

0.3950

Perlakuan

Adjusted

1.6

3.2

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Perlakuan = B

295

subtracted from:

Difference

SE of

of Means

Difference

T-Value

P-Value

1.8333

0.5128

3.575

0.0131

0.8333

0.5128

1.625

0.3950

Perlakuan = C

subtracted from:

Perlakuan

Adjusted

Difference

SE of

of Means

Difference

T-Value

P-Value

-1.000

0.5128

-1.950

0.2497

Perlakuan
D

Adjusted

Residual Plots for Respon


Normal Probability Plot

Versus Fits

99
1.0
Residual

Percent

90
50
10

0.5
0.0
-0.5
-1.0

-2

-1

0
Residual

9
10
Fitted Value

Histogram

Versus Order

4.8

1.0

3.6

Residual

Frequency

11

2.4
1.2

0.5
0.0
-0.5
-1.0

0.0

-1.2

-0.6

0.0
Residual

0.6

1.2

8 10 12 14 16 18 20 22 24
Observation Order

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Data 3. Diameter Buah


Ulangan

Perlakuan

Respon

1
1
1
1
2
2
2
2
3
3
3
3
4
4
4
4
5
5
5
5
6
6
6
6

A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D

3.68
3.88
4.00
4.16
2.91
3.32
3.67
4.26
4.15
3.82
3.95
3.32
3.99
3.00
2.72
4.09
4.28
4.23
3.83
3.54
4.10
2.85
4.19
3.88

Uji Normalitas

296

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

297

Uji Normalitas Data Diameter Buah


Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

3,742
0,4800
24
1,054
0,007

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

2,5

3,0

3,5

4,0

4,5

5,0

Respon

Uji Homogenitas Ragam


Test for Equal Variances: Respon versus Perlakuan
Uji Homogenitas Ragam
Bartlett's Test
Test Statistic
P-Value

0,74
0,865

Perlakuan

Levene's Test
Test Statistic
P-Value

0,30
0,828

0,0

0,5
1,0
1,5
95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs

2,0

95% Bonferroni confidence intervals for standard deviations


Perlakuan

Lower

StDev

Upper

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

298

0,279784

0,503882

1,67442

0,302392

0,544598

1,80972

0,290281

0,522787

1,73724

0,207156

0,373082

1,23976

Bartlett's Test (Normal Distribution)


Test statistic = 0,74; p-value = 0,865
Levene's Test (Any Continuous Distribution)
Test statistic = 0,30; p-value = 0,828
Analisis Ragam
One-way ANOVA: Respon versus Perlakuan
Source

DF

SS

MS

0,484

0,161

0,67

0,580

Error

20

4,815

0,241

Total

23

5,299

Perlakuan

S = 0,4907

R-Sq = 9,14%

R-Sq(adj) = 0,00%

Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev


Level

Mean

StDev

-------+---------+---------+---------+--

3,8517

0,5039

(-------------*-------------)

3,5167

0,5446

3,7267

0,5228

3,8750

0,3731

(-------------*-------------)
(-------------*-------------)
(-------------*-------------)
-------+---------+---------+---------+-3,30

Pooled StDev = 0,4907

Data 4. Jumlah Buah

3,60

3,90

4,20

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Ulangan

Perlakuan

Respon

1
1
1
1
2
2
2
2
3
3
3
3
4
4
4
4
5
5
5
5
6
6
6
6

A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D

9
15
19
10
7
9
7
11
9
13
10
19
11
6
7
10
10
20
10
16
10
8
9
6

Uji Normalitas

299

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

300

Uji Normalitas Data J umlah Buah


Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

10,88
4,079
24
1,378
<0,005

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

10
Respon

15

20

Uji Homogenitas Ragam


Test for Equal Variances: Respon versus Perlakuan
Uji Homogenitas Ragam
Bartlett's Test
Test Statistic
P-Value

6,88
0,076

Perlakuan

Levene's Test
Test Statistic
P-Value

1,39
0,276

2
4
6
8
10
12
14
16
95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs

18

95% Bonferroni confidence intervals for standard deviations


Perlakuan

Lower

StDev

Upper

0,75863

1,36626

4,5401

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

301

2,88342

5,19294

17,2563

2,47489

4,45720

14,8114

2,60439

4,69042

15,5864

Bartlett's Test (Normal Distribution)


Test statistic = 6,88; p-value = 0,076
Levene's Test (Any Continuous Distribution)
Test statistic = 1,39; p-value = 0,276
One-way ANOVA: Respon versus Perlakuan
Source

DF

SS

MS

29,1

9,7

0,55

0,654

Error

20

353,5

17,7

Total

23

382,6

Perlakuan

S = 4,204

R-Sq = 7,61%

R-Sq(adj) = 0,00%

Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev


Level

Mean

StDev

-------+---------+---------+---------+--

9,333

1,366

(-------------*--------------)

11,833

5,193

10,333

4,457

12,000

4,690

(-------------*--------------)
(-------------*--------------)
(-------------*-------------)
-------+---------+---------+---------+-7,5

Pooled StDev = 4,204

Data 5. Jumlah Biji


Ulangan

Perlakuan

Respon

10,0

12,5

15,0

Eri Setiawan

1
1
1
1
2
2
2
2
3
3
3
3
4
4
4
4
5
5
5
5
6
6
6
6

Pengantar Statistika

A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D

Uji Normalitas

17,443
18,162
18,949
23,064
15,855
15,682
18,633
20,374
17,634
17,520
19,395
18,388
20,128
13,522
14,771
21,614
21,833
15,563
15,682
19,978
19,164
18,543
18,482
21,055

302

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

303

Uji Normalitas Data J umlah Biji


Normal
99

Mean
StDev
N
AD
P-Value

95
90

1,839
0,2385
24
0,215
0,829

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

1,2

1,4

1,6

1,8
Respon

2,0

2,2

2,4

Uji Homogenitas Ragam


Test for Equal Variances: Respon versus Perlakuan
Uji Homogenitas Ragam Data J umlah Biji
Bartlett's Test
Test Statistic
P-Value

0,42
0,936

Perlakuan

Levene's Test
Test Statistic
P-Value

0,26
0,856

0,0

0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs

95% Bonferroni confidence intervals for standard deviations


Perlakuan

Lower

StDev

Upper

0,118771

0,213903

0,710806

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

304

0,106494

0,191792

0,637331

0,106958

0,192627

0,640106

0,087830

0,158180

0,525636

Bartlett's Test (Normal Distribution)


Test statistic = 0,42; p-value = 0,936
Levene's Test (Any Continuous Distribution)
Test statistic = 0,26; p-value = 0,856
One-way ANOVA: Respon versus Perlakuan
Source

DF

SS

MS

0,5851

0,1950

5,39

0,007

Error

20

0,7233

0,0362

Total

23

1,3084

Perlakuan

S = 0,1902

R-Sq = 44,72%

R-Sq(adj) = 36,43%

Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev


Level

Mean

StDev

1,8676

0,2139

1,6499

0,1918

1,7652

0,1926

2,0745

0,1582

------+---------+---------+---------+--(-------*-------)
(-------*--------)
(-------*-------)
(-------*-------)
------+---------+---------+---------+--1,60

Pooled StDev = 0,1902

11.5. Contoh 5.
Perendaman

Konsentrasi

Replikasi

Respon

1,80

2,00

2,20

Eri Setiawan
P1
P1
P1
P2
P2
P2
P3
P3
P3
P4
P4
P4
P5
P5
P5
P1
P1
P1
P2
P2
P2
P3
P3
P3
P4
P4
P4
P5
P5
P5
P1
P1
P1
P2
P2
P2
P3
P3
P3
P4
P4
P4
P5
P5
P5

Perendaman
P1
P1
P1
P2

K1
K1
K1
K1
K1
K1
K1
K1
K1
K1
K1
K1
K1
K1
K1
K2
K2
K2
K2
K2
K2
K2
K2
K2
K2
K2
K2
K2
K2
K2
K3
K3
K3
K3
K3
K3
K3
K3
K3
K3
K3
K3
K3
K3
K3

Konsentrasi
K1
K1
K1
K1

1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3

Replikasi
1
2
3
1

Pengantar Statistika
100
100
96
92
88
88
96
100
100
92
100
96
84
100
88
96
100
88
80
88
96
100
84
96
92
92
88
92
96
92
96
92
96
88
92
84
96
96
88
100
96
92
88
100
92

Respon
100
100
96
92

305

Eri Setiawan
P2
P2
P3
P3
P3
P4
P4
P4
P5
P5
P5
P1
P1
P1
P2
P2
P2
P3
P3
P3
P4
P4
P4
P5
P5
P5
P1
P1
P1
P2
P2
P2
P3
P3
P3
P4
P4
P4
P5
P5
P5

K1
K1
K1
K1
K1
K1
K1
K1
K1
K1
K1
K2
K2
K2
K2
K2
K2
K2
K2
K2
K2
K2
K2
K2
K2
K2
K3
K3
K3
K3
K3
K3
K3
K3
K3
K3
K3
K3
K3
K3
K3

2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3

Pengantar Statistika
88
88
96
100
100
92
100
96
90
93
88
96
100
93
85
88
87
100
95
96
92
92
88
92
96
92
96
92
96
88
92
84
96
96
93
95
96
92
93
95
92

306

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

307

Uji Normalitas Data


Normal
99

Mean
StDev
N
KS
P-Value

95
90

93.49
4.246
45
0.083
>0.150

Percent

80
70
60
50
40
30
20
10
5

85

90

95
Respon

100

105

Test for Equal Variances: Respon versus Perendaman, Konsentrasi


95% Bonferroni confidence intervals for standard deviations
Perendaman

Konsentrasi

Lower

StDev

Upper

P1

K1

0.91309

2.30940

56.5450

P1

K2

1.38853

3.51188

85.9874

P1

K3

0.91309

2.30940

56.5450

P2

K1

0.91309

2.30940

56.5450

P2

K2

0.60395

1.52753

37.4010

P2

K3

1.58152

4.00000

97.9387

P3

K1

0.91309

2.30940

56.5450

P3

K2

1.04608

2.64575

64.7804

P3

K3

0.68482

1.73205

42.4087

P4

K1

1.58152

4.00000

97.9387

P4

K2

0.91309

2.30940

56.5450

P4

K3

0.82305

2.08167

50.9689

P5

K1

0.99502

2.51661

61.6184

P5

K2

0.91309

2.30940

56.5450

P5

K3

0.60395

1.52753

37.4010

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

308

Bartlett's Test (Normal Distribution)


Test statistic = 4.33, p-value = 0.993
Levene's Test (Any Continuous Distribution)
Test statistic = 0.23, p-value = 0.997

Uji Homogenitas Ragam


Perendaman

Konsentrasi

P1

K1

Bartlett's Test

K2
K3
P2

Test Statistic
P-Value

Levene's Test

K1
K2
K3

P3

K1
K2
K3

P4

K1

4.33
0.993

Test Statistic
P-Value

0.23
0.997

K2
K3
P5

K1
K2
K3

0
20
40
60
80
100
95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs

General Linear Model: Respon versus Perendaman, Konsentrasi


Factor

Type

Levels

Values

Perendaman

random

P1, P2, P3, P4, P5

Konsentrasi

fixed

K1, K2, K3

Analysis of Variance for Respon, using Adjusted SS for Tests


Source

DF

Seq SS

Adj SS

Adj MS

Perendaman

472.133

472.133

118.033

10.55

0.003

Konsentrasi

28.311

28.311

14.156

1.27

0.333

Perendaman*Konsentrasi

89.467

89.467

11.183

1.65

0.152

Error

30

203.333

203.333

6.778

Total

44

793.244

S = 2.60342

R-Sq = 74.37%

R-Sq(adj) = 62.40%

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

309

Residual Plots for Respon


Versus Fits
5.0

90

2.5

Residual

Percent

Normal Probability Plot


99

50
10
1

-5.0

-2.5

0.0
Residual

2.5

0.0
-2.5
-5.0

5.0

85

90

Histogram

2.5

Residual

12
Frequency

100

Versus Order
5.0

0.0
-2.5

3
0

95
Fitted Value

-4

-2

0
Residual

-5.0

10

15 20 25 30 35
Observation Order

Main Effects Plot for Respon


Main Effects Plot for Respon
Data Means
96
95
94
Mean

93
92
91
90
89
88
P1

P2

P3
Perendaman

P4

P5

40

45

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

310

Scale: Uji Reliabilitas Data


Case Processing Summary
N
Cases

Valid
Excludeda
Total

%
57

100.0

.0

57

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha

Part 1

Value
N of Items

Part 2

Value
N of Items
Total N of Items

Spearman-Brown Coefficient

.791
21a
.896
21b
42

Correlation Between Forms

.691

Equal Length

.817

Unequal Length

.817

Guttman Split-Half Coefficient

.804

a. The items are: X101, X102, X103, X104, X105, X106, X107, X108, X109, X110,
X111, X112, X113, X114, X115, X116, X117, X118, X119, X120, X121.
b. The items are: X122, X123, X124, X125, X126, X127, X128, X129, X130, X131,
X132, X133, X134, X135, X136, X137, X138, X139, X140, X141, X142.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

311

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item

Scale Variance if Item Corrected Item-Total

Cronbach's Alpha if

Deleted

Deleted

Correlation

Item Deleted

X101

145.91

115.439

.261

.911

X102

145.75

115.617

.265

.911

X103

145.98

113.018

.447

.909

X104

145.65

115.232

.287

.910

X105

145.81

117.873

.047

.913

X106

145.89

115.739

.255

.911

X107

145.84

113.921

.376

.909

X108

145.74

115.697

.198

.912

X109

145.79

113.633

.385

.909

X110

145.91

111.653

.531

.907

X111

146.00

111.036

.433

.909

X112

145.65

116.446

.241

.911

X113

145.84

113.707

.351

.910

X114

145.89

113.489

.407

.909

X115

145.82

114.469

.384

.909

X116

145.82

113.969

.433

.909

X117

146.12

112.074

.394

.910

X118

145.74

114.876

.370

.909

X119

145.95

111.944

.458

.908

X120

145.75

114.046

.448

.909

X121

146.00

114.214

.401

.909

X122

145.79

113.955

.410

.909

X123

145.91

110.867

.565

.907

X124

145.93

111.031

.615

.906

X125

145.79

112.919

.506

.908

X126

145.93

112.745

.500

.908

X127

145.75

113.796

.473

.908

X128

145.96

111.820

.584

.907

X129

145.86

111.516

.547

.907

X130

145.79

113.812

.458

.909

X131

146.09

112.867

.477

.908

X132

145.82

113.862

.443

.909

X133

146.04

111.534

.494

.908

X134

145.88

111.538

.490

.908

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

r tabel = 0,433

312

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

313

Item-Total Statistics
Scale
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Variance if
Total
Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted
Correlation
Deleted

Keputusan

X101

145.91

115.439

.261

.261

Tidak Valid

X102

145.75

115.617

.265

.265

Tidak Valid

X103

145.98

113.018

.447

.447

Valid

X104

145.65

115.232

.287

.287

Tidak Valid

X105

145.81

117.873

.047

.047

Tidak Valid

X106

145.89

115.739

.255

.255

Tidak Valid

X107

145.84

113.921

.376

.376

Tidak Valid

X108

145.74

115.697

.198

.198

Tidak Valid

X109

145.79

113.633

.385

.385

Tidak Valid

X110

145.91

111.653

.531

.531

Valid

X111

146.00

111.036

.433

.433

Valid

X112

145.65

116.446

.241

.241

Tidak Valid

X113

145.84

113.707

.351

.351

Tidak Valid

X114

145.89

113.489

.407

.407

Tidak Valid

X115

145.82

114.469

.384

.384

Tidak Valid

X116

145.82

113.969

.433

.433

Valid

X117

146.12

112.074

.394

.394

Tidak Valid

X118

145.74

114.876

.370

.370

Tidak Valid

X119

145.95

111.944

.458

.458

Valid

X120

145.75

114.046

.448

.448

Valid

X121

146.00

114.214

.401

.401

Tidak Valid

X122

145.79

113.955

.410

.410

Tidak Valid

X123

145.91

110.867

.565

.565

Valid

X124

145.93

111.031

.615

.615

Valid

X125

145.79

112.919

.506

.506

Valid

X126

145.93

112.745

.500

.500

Valid

X127

145.75

113.796

.473

.473

Valid

X128

145.96

111.820

.584

.584

Valid

X129

145.86

111.516

.547

.547

Valid

X130

145.79

113.812

.458

.458

Valid

X131

146.09

112.867

.477

.477

Valid

X132

145.82

113.862

.443

.443

Valid

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

314

BAHAN BACAAN

1. Anto Dayan, 1984, Pengantar Metode Statistik. Jilid I dan II, LP3ES, Jakarta.
2. Dudewicz, E.J. and Misra, S.N., 1988, Modern Mathematical Statistics, John Wiley & Sons Ltd Inc.
3. Husaini Usman dan Purnomo S A., 2008, Pengantar Staistika. Edisi Kedua, Bumi Aksara, Jakarta
4. Nar Herrhyanto dan HM Akib Hamid, 2007, Statistika Dasar, Universitas Terbuka, Jakarta.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

315

5. Program Paket Minitab 15 Statistical Software English dan Program Paket Minitab 11.12 32 Bit.
6. Program Paket SPSS Statistics 17.0
7. Riduwan. 2007. Pengantar Staistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan
Bisnis. Alfabeta. Bandung.
8. Sidney Siegel, 1992, Statistik Nonparametrik: Untuk Ilmu-ilmu Sosial, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
9. Singgih Santoso, 2003, Statistik Deskriptif: Konsep dan Aplikasi dengan Microsoft Excel dan
Andi , Yogyakarta.

SPSS,

10. Steel, R., G., D., and Torrie, J.,H., 1980, Principles and Procedures of Statistics, Mc Graw Hill
Kogakusha, Ltd., Tokyo.
11. Sudjana. 1996. Metode Statistika. Edisi Ke-6, Tarsito. Bandung.
12. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.
13. Walpole, R.E., 1997, Pengantar Staistika. Edisi ke-3 , Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
.

Lampiran-lampiran
Gambar 1.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

316

Distribution Plot
Binomial; n=5; p=0,5
0,35
0,30

Probability

0,25
0,20
0,15
0,10
0,05

0,0313

0,00

Gambar 2
Distribution Plot
Binomial; n=20; p=0,5
0,20

Probability

0,15

0,10

0,05

0,00

0,0207
3

15

Untuk mendapatkan harga Tabel Binomial baik harga Probability Density Function maupun Cumulative
Distribution Function. Caranya sebagai berikut:
Dalam Program Minitab.
Langkah-langkahnya

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

317

Isi Worksheet C1 misal judul Binom 5, lalu isi kolom tersebut dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5.
Selanjutnya klik Calc pilih Probability Distributions pilih Binomial
Pilih Probability isi Number of trials dengan angka 5 dan isi event probalility dengan angka 0,5 Input
column dengan Binom 5 pindahkan ke kotak dialog caranya klik-klik
OK
maka diperoleh hasil sebagai berikut
Probability Density Function
Binomial with n = 5 and p = 0,5
x

P( X = x )

0,03125

0,15625

0,31250

0,31250

0,15625

0,03125

Dengan cara yang sama


Langkah 1 dan 2 sama
Pilih Cumulative Distribution
OK
Cumulative Distribution Function
Binomial with n = 5 and p = 0,5
x

P( X <= x )

0,03125

0,18750

0,50000

0,81250

0,96875

1,00000

Hasilnya disajikan dalam tabel sebagai berikut: ( sampai 4 desimal )


Gambar 3

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

318

Distribution Plot
Binomial, n=5, p=0.5
0.35
0.30

Probability

0.25
0.20
0.15
0.10
0.05
0.00

Tabel 1. Tabel Kumulatif Sebaran atau Distribusi Binomial ( Jumlah Peluang Binomial

b( X ; n, p)
x 0

N
1
2

X
0
1
0

0,1
0,9000
1
0,8100

0,2
0,8000
1
0,6400

0,25
0,7500
1
0,5625

0,3
0,7000
1
0,4900

0,4
0,6000
1
0,3600

0.5
0,5000
1
0,2500

0,6
0,4000
1
0,1600

0.7
0,3000
1
0,0900

0,75
0,2500
1
0,0625

0,8
0,2000
1
0,0400

0,9
0,1000
1
0,0100

Eri Setiawan
1
2
3
0
1
2
3
4
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
6
0
1
2
3
4
5
6
7
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0
1
2
3
4
5
6
7
8

N
9

x
0
1
2
3
4
5

0,9900
1
0,7290
0,9720
0,9990
1
0,6561
0,9477
0,9963
0,9999
1
0,5905
0,9185
0,9914
0,9995
1
1
0,5314
0,8857
0,9842
0,9987
0,9999
1
1
0,4783
0,8503
0,9743
0,9973
0,9998
1
1
1
0,4305
0,8131
0,9619
0,9950
0,9996
1
1
1
1

0,1
0,3874
0,7748
0,9470
0,9917
0,9991
0,9999

0,9600
1
0,5120
0,8960
0,9920
1
0,4096
0,8192
0,9728
0,9984
1
0,3277
0,7373
0,9421
0,9933
0,9997
1
0,2621
0,6554
0,9011
0,9830
0,9984
0,9999
1
0,2097
0,5767
0,8520
0,9667
0,9953
0,9996
1
1
0,1678
0,5033
0,7969
0,9437
0,9896
0,9988
0,9999
1
1

0,2
0,1342
0,4362
0,7382
0,9144
0,9804
0,9969

0,9375
1
0,4219
0,8438
0,9844
1
0,3164
0,7383
0,9492
0,9961
1
0,2373
0,6328
0,8965
0,9844
0,9990
1
0,1780
0,5339
0,8306
0,9624
0,9954
0,9998
1
0,1335
0,4449
0,7564
0,9294
0,9871
0,9987
0,9999
1
0,1001
0,3671
0,6785
0,8862
0,9727
0,9958
0,9996
1
1

0,25
0,0751
0,3003
0,6007
0,8343
0,9511
0,9900

Pengantar Statistika
0,9100 0,8400 0,7500
1
1
1
0,3430 0,2160 0,1250
0,7840 0,6480 0,5000
0,9730 0,9360 0,8750
1
1
1
0,2401 0,1296 0,0625
0,6517 0,4752 0,3125
0,9163 0,8208 0,6875
0,9919 0,9744 0,9375
1
1
1
0,1681 0,0778 0,0313
0,5282 0,3370 0,1875
0,8369 0,6826 0,5000
0,9692 0,9130 0,8125
0,9976 0,9898 0,9688
1
1
1
0,1176 0,0467 0,0156
0,4202 0,2333 0,1094
0,7443 0,5443 0,3437
0,9295 0,8208 0,6563
0,9891 0,9590 0,8906
0,9993 0,9959 0,9844
1
1
1
0,0824 0,0280 0,0078
0,3294 0,1586 0,0625
0,6471 0,4199 0,2266
0,8740 0,7102 0,5000
0,9712 0,9037 0,7734
0,9962 0,9812 0,9375
0,9998 0,9984 0,9922
1
1
1
0,0576 0,0168 0,0039
0,2553 0,1064 0,0352
0,5518 0,3154 0,1445
0,8059 0,5941 0,3633
0,9420 0,8263 0,6367
0,9887 0,9502 0,8555
0,9987 0,9915 0,9648
0,9999 0,9993 0,9961
1
1
1

Peluang p
0,3
0,4
0,0404 0,0101
0,1960 0,0705
0,4628 0,2318
0,7297 0,4826
0,9012 0,7334
0,9747 0,9006

0,5
0,0020
0,0195
0,0898
0,2539
0,5000
0,7461

0,6400
1
0,0640
0,3520
0,7840
1
0,0256
0,1792
0,5248
0,8704
1
0,0102
0,0870
0,3174
0,6630
0,9222
1
0,0041
0,0410
0,1792
0,4557
0,7667
0,9533
1
0,0016
0,0188
0,0963
0,2898
0,5801
0,8414
0,9720
1
0,0007
0,0085
0,0498
0,1737
0,4059
0,6846
0,8936
0,9832
1

0,6
0,0003
0,0038
0,0250
0,0994
0,2666
0,5174

0,5100
1
0,0270
0,2160
0,6570
1
0,0081
0,0837
0,3483
0,7599
1
0,0024
0,0308
0,1631
0,4718
0,8319
1
0,0007
0,0109
0,0705
0,2557
0,5798
0,8824
1
0,0002
0,0038
0,0288
0,1260
0,3529
0,6706
0,9176
1
0
0,0013
0,0113
0,0580
0,1941
0,4482
0,7447
0,9424
1

0,7
0
0,0004
0,0043
0,0253
0,0988
0,2703

0,4375
1
0,0156
0,1563
0,5781
1
0,0039
0,0508
0,2617
0,6836
1
0,0010
0,0156
0,1035
0,3672
0,7627
1
0,0002
0,0046
0,0376
0,1694
0,4661
0,8220
1
0
0,0013
0,0129
0,0706
0,2436
0,5551
0,8665
1
0
0,0004
0,0042
0,0273
0,1138
0,3215
0,6329
0,8999
1

0,75
0
0,0001
0,0013
0,0100
0,0489
0,1657

0,3600
1
0,0080
0,1040
0,4880
1
0,0016
0,0272
0,1808
0,5904
1
0,0003
0,0067
0,0579
0,2627
0,6723
1
0
0,0016
0,0170
0,0989
0,3446
0,7379
1
0
0,0004
0,0047
0,0333
0,1480
0,4233
0,7903
1
0
0
0,0012
0,0104
0,0563
0,2031
0,4967
0,8322
1

0,8
0
0
0,0003
0,0031
0,0196
0,0856

319
0,1900
1
0,0010
0,0280
0,2710
1
0,0001
0,0037
0,0523
0,3439
1
0
0,0005
0,0086
0,0815
0,4095
1
0
0
0,0013
0,0159
0,1143
0,4686
1
0
0
0,0002
0,0027
0,0257
0,1497
0,5217
1
0
0
0
0,0004
0,0050
0,0381
0,1869
0,5695
1

0,9
0
0
0
0
0,0009
0,0083

Eri Setiawan
6
7
8
9
10
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

N
13

X
0
1
2
3
4
5
6
7
8

1
1
1
1
0,3487
0,7361
0,9298
0,9872
0,9984
0,9999
1
1
1
1
1
0,3138
0,6974
0,9104
0,9815
0,9972
0,9997
1
1
1
1
1
1
0,2824
0,6590
0,8891
0,9744
0,9957
0,9995
0,9999
1
1
1
1
1
1

0,9997
1
1
1
0,1074
0,3758
0,6778
0,8791
0,9672
0,9936
0,9991
0,9999
1
1
1
0,0859
0,3221
0,6174
0,8389
0,9496
0,9883
0,9980
0,9998
1
1
1
1
0,0687
0,2749
0,5583
0,7946
0,9274
0,9806
0,9961
0,9994
0,9999
1
1
1
1

0,9987
0,9999
1
1
0,0563
0,2440
0,5256
0,7759
0,9219
0,9803
0,9965
0,9996
1
1
1
0,0422
0,1971
0,4552
0,7133
0,8854
0,9657
0,9924
0,9988
0,9999
1
1
1
0,0317
0,1584
0,3907
0,6488
0,8424
0,9456
0,9857
0,9972
0,9996
1
1
1
1

Pengantar Statistika
0,9957 0,9750 0,9102
0,9996 0,9962 0,9805
1
0,9997 0,9980
1
1
1
0,0282 0,0060 0,001
0,1493 0,0464 0,0107
0,3828 0,1673 0,0547
0,6496 0,3823 0,1719
0,8497 0,6331 0,3770
0,9527 0,8338 0,6230
0,9894 0,9452 0,8281
0,9984 0,9877 0,9453
0,9999 0,9983 0,9893
1
0,9999 0,9990
1
1
1
0,0198 0,0036 0,0005
0,1130 0,0302 0,0059
0,3127 0,1189 0,0327
0,5696 0,2963 0,1133
0,7897 0,5328 0,2744
0,9218 0,7535 0,5000
0,9784 0,9006 0,7256
0,9957 0,9707 0,8867
0,9994 0,9941 0,9673
1
0,9993 0,9941
1
1
0,9995
1
1
1
0,0138 0,0022 0,0002
0,0850 0,0196 0,0032
0,2528 0,0834 0,0193
0,4925 0,2253 0,0730
0,7237 0,4382 0,1938
0,8822 0,6652 0,3872
0,9614 0,8418 0,6128
0,9905 0,9427 0,8062
0,9983 0,9847 0,9270
0,9998 0,9972 0,9807
1
0,9997 0,9968
1
1
0,9998
1
1
1

0,1
0,2542
0,6213
0,8661
0,9658
0,9935
0,9991
0,9999
1
1

0,2
0,0550
0,2336
0,5017
0,7473
0,9009
0,9700
0,9930
0,9988
0,9998

0,25
0,0238
0,1267
0,3326
0,5843
0,7940
0,9198
0,9757
0,9944
0,9990

Peluang p
0,3
0,4
0,0097 0,0013
0,0637 0,0126
0,2025 0,0579
0,4206 0,1686
0,6543 0,3530
0,8346 0,5744
0,9376 0,7712
0,9818 0,9023
0,9960 0,9679

0,5
0,0001
0,0017
0,0112
0,0461
0,1334
0,2905
0,5000
0,7095
0,8666

0,7682
0,9295
0,9899
1
0,0001
0,0017
0,0123
0,0548
0,1662
0,3669
0,6177
0,8327
0,9536
0,9940
1
0
0,0007
0,0059
0,0293
0,0994
0,2465
0,4672
0,7037
0,8811
0,9698
0,9964
1
0
0,0003
0,0028
0,0153
0,0573
0,1582
0,3348
0,5618
0,7747
0,9166
0,9804
0,9978
1

0,5372
0,8040
0,9596
1
0
0,0001
0,0016
0,0106
0,0473
0,1503
0,3504
0,6172
0,8507
0,9718
1
0
0
0,0006
0,0043
0,0216
0,0782
0,2103
0,4304
0,6873
0,8870
0,9802
1
0
0
0,0002
0,0017
0,0095
0,0386
0,1178
0,2763
0,5075
0,7472
0,9150
0,9862
1

0,3993
0,6997
0,9249
1
0
0
0,0004
0,0035
0,0197
0,0781
0,2241
0,4744
0,7560
0,9437
1
0
0
0,0001
0,0012
0,0076
0,0343
0,1146
0,2867
0,5448
0,8029
0,9578
1
0
0
0
0,0004
0,0028
0,0143
0,0544
0,1576
0,3512
0,6093
0,8416
0,9683
1

0,2618
0,5638
0,8658
1
0
0
0
0,0009
0,0064
0,0328
0,1209
0,3222
0,6242
0,8926
1
0
0
0
0,0002
0,0020
0,0117
0,0504
0,1611
0,3826
0,6779
0,9141
1
0
0
0
0
0,0006
0,0039
0,0194
0,0726
0,2054
0,4417
0,7251
0,9313
1

320
0,0530
0,2252
0,6126
1
0
0
0
0
0,0001
0,0016
0,0128
0,0702
0,2639
0,6513
1
0
0
0
0
0
0,0003
0,0028
0,0185
0,0896
0,3026
0,6862
1
0
0
0
0
0
0
0,0005
0,0043
0,0256
0,1109
0,3410
0,7176
1

0,6

0,7

0,75

0,8

0,9

0
0,0001
0,0013
0,0078
0,0321
0,0977
0,2288
0,4256
0,6470

0
0
0
0,0007
0,0040
0,0182
0,0624
0,1654
0,3457

0
0
0
0,0001
0,0010
0,0056
0,0243
0,0802
0,2060

0
0
0
0
0,0002
0,0012
0,0070
0,0300
0,0991

0
0
0
0
0
0
0
0,0009
0,0065

Eri Setiawan
9
10
11
12
13
14
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

1
1
1
1
1
0,2288
0,5846
0,8416
0,9559
0,9908
0,9985
0,9998
1
1
1
1
1
1
1
1
0,2059
0,5490
0,8159
0,9444
0,9873
0,9978
0,9997
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
0,0440
0,1979
0,4481
0,6982
0,8702
0,9561
0,9884
0,9976
0,9996
1
1
1
1
1
1
0,0352
0,1671
0,3980
0,6482
0,8358
0,9389
0,9819
0,9958
0,9992
0,9999
1
1
1
1
1
1

0,9999
1
1
1
1
0,0178
0,101
0,2811
0,5213
0,7415
0,8883
0,9617
0,9897
0,9978
0,9997
1
1
1
1
1
0,0134
0,0802
0,2361
0,4613
0,6865
0,8516
0,9434
0,9827
0,9958
0,9992
0,9999
1
1
1
1
1

Pengantar Statistika
0,9993 0,9922 0,9539
0,9999 0,9987 0,9888
1
0,9999 0,9983
1
1
0,9999
1
1
1
0,0068 0,0008 0
0,0475 0,0081 0,0009
0,1608 0,0398 0,0065
0,3552 0,1243 0,0287
0,5842 0,2793 0,0898
0,7805 0,4859 0,2120
0,9067 0,6925 0,3953
0,9685 0,8499 0,6047
0,9917 0,9417 0,7880
0,9983 0,9825 0,9102
0,9998 0,9961 0,9713
1
0,9994 0,9935
1
0,9999 0,9991
1
1
0,9999
1
1
1
0,0047 0,0005 0
0,0353 0,0052 0,0005
0,1268 0,0271 0,0037
0,2969 0,0905 0,0176
0,5155 0,2173 0,0592
0,7216 0,4032 0,1509
0,8689 0,6098 0,3036
0,9500 0,7869 0,5000
0,9848 0,9050 0,6964
0,9963 0,9662 0,8491
0,9993 0,9907 0,9408
0,9999 0,9981 0,9824
1
0,9997 0,9963
1
1
0,9995
1
1
1
1
1
1

0,8314
0,9421
0,9874
0,9987
1
0
0
0,0006
0,0039
0,0175
0,0583
0,1501
0,3075
0,5141
0,7207
0,8757
0,9602
0,9919
0,9992
1
0
0
0,0003
0,0019
0,0093
0,0338
0,0950
0,2131
0,3902
0,5968
0,7827
0,9095
0,9729
0,9948
0,9995
1

0,5794
0,7975
0,9363
0,9903
1
0
0
0
0,0002
0,0017
0,0083
0,0315
0,0933
0,2195
0,4158
0,6448
0,8392
0,9525
0,9932
1
0
0
0
0
0,0007
0,0037
0,0152
0,0500
0,1311
0,2784
0,4845
0,7031
0,8732
0,9647
0,9953
1

0,4157
0,6674
0,8733
0,9762
1
0
0
0
0
0,0003
0,0022
0,0103
0,0383
0,1117
0,2585
0,4787
0,7189
0,8990
0,9822
1
0
0
0
0
0,0001
0,0008
0,0042
0,0173
0,0566
0,1484
0,3135
0,5387
0,7639
0,9198
0,9866
1

0,2527
0,4983
0,7664
0,9450
1
0
0
0
0
0
0,0004
0,0024
0,0116
0,0439
0,1298
0,3018
0,5519
0,8021
0,9560
1
0
0
0
0
0
0,0001
0,0008
0,0042
0,0181
0,0611
0,1642
0,3518
0,6020
0,8329
0,9648
1

321
0,0342
0,1339
0,3787
0,7458
1
0
0
0
0
0
0
0
0,0002
0,0015
0,0092
0,0441
0,1584
0,4154
0,7712
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0003
0,0022
0,0127
0,0556
0,1841
0,4510
0,7941
1

Tabel Kumulatif Sebaran atau Distribusi Binomial ( Jumlah Peluang Binomial

b( X ; n, p)
x 0

N
16

x
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

0,1
0,1853
0,5147
0,7892
0,9316
0,9830
0,9967
0,9995
0,9999
1
1
1

0,2
0,0281
0,1407
0,3518
0,5981
0,7982
0,9183
0,9733
0,9930
0,9985
0,9998
1

0,25
0,0100
0,0635
0,1971
0,4050
0,6302
0,8103
0,9204
0,9729
0,9925
0,9984
0,9997

Peluang p
0,3
0,4
0,0033 0,0003
0,0261 0,0033
0,0994 0,0183
0,2459 0,0651
0,4499 0,1666
0,6598 0,3288
0,8247 0,5272
0,9256 0,7161
0,9743 0,8577
0,9929 0,9417
0,9984 0,9809

0,5
0
0,0003
0,0021
0,0106
0,0384
0,1051
0,2272
0,4018
0,5982
0,7728
0,8949

0,6
0
0
0,0001
0,0009
0,0049
0,0191
0,0583
0,1423
0,2839
0,4728
0,6712

0,7
0
0
0
0
0,0003
0,0016
0,0071
0,0257
0,0744
0,1753
0,3402

0,75
0
0
0
0
0
0,0003
0,0016
0,0075
0,0271
0,0796
0,1897

0,8
0
0
0
0
0
0
0,0002
0,0015
0,0070
0,0267
0,0817

0,9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0005
0,0033

Eri Setiawan
11
12
13
14
15
16
17
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
19
11
12
13
14
15
16
17

1
1
1
1
1
1
0,1668
0,4818
0,7618
0,9174
0,9779
0,9953
0,9992
0,9999
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
0,0225
0,1182
0,3096
0,5489
0,7582
0,8943
0,9623
0,9891
0,9974
0,9995
0,9999
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
0,0075
0,0501
0,1637
0,3530
0,5739
0,7653
0,8929
0,9598
0,9876
0,9969
0,9994
0,9999
1
1
1
1
1
1

Pengantar Statistika
0,9997 0,9951 0,9616
1
0,9991 0,9894
1
0,9999 0,9979
1
1
0,9997
1
1
1
1
1
1
0,0023 0,0002 0
0,0193 0,0021 0,0001
0,0774 0,0123 0,0012
0,2019 0,0464 0,0064
0,3887 0,1260 0,0245
0,5968 0,2639 0,0717
0,7752 0,4478 0,1662
0,8954 0,6405 0,3145
0,9597 0,8011 0,5000
0,9873 0,9081 0,6855
0,9968 0,9652 0,8338
0,9993 0,9894 0,9283
0,9999 0,9975 0,9755
1
0,9995 0,9936
1
0,9999 0,9988
1
1
0,9999
1
1
1
1
1
1

0,8334
0,9349
0,9817
0,9967
0,9997
1
0
0
0
0,0005
0,0025
0,0106
0,0348
0,0919
0,1989
0,3595
0,5522
0,7361
0,8740
0,9536
0,9877
0,9979
0,9998
1

0,5501
0,7541
0,9006
0,9739
0,9967
1
0
0
0
0
0,0001
0,0007
0,0032
0,0127
0,0403
0,1046
0,2248
0,4032
0,6113
0,7981
0,9226
0,9807
0,9977
1

0,3698
0,5950
0,8029
0,9365
0,9900
1
0
0
0
0
0
0
0,0006
0,0031
0,0124
0,0402
0,1071
0,2347
0,4261
0,6470
0,8363
0,9499
0,9925
1

0,2018
0,4019
0,6482
0,8593
0,9719
1
0
0
0
0
0
0
0
0,0005
0,0026
0,0109
0,0377
0,1057
0,2418
0,4511
0,6904
0,8818
0,9775
1

322
0,0170
0,0684
0,2108
0,4853
0,8147
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0001
0,0008
0,0047
0,0221
0,0826
0,2382
0,5182
0,8332
1

Tabel Kumulatif Sebaran atau Distribusi Binomial ( Jumlah Peluang Binomial

b( X ; n, p)
x 0

N
18

x
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
19
11
12
13
14

0,1
0,1501
0,4503
0,7338
0,9018
0,9718
0,9936
0,9988
0,9998
1
1
1
1
1
1
1

0,2
0,0180
0,0991
0,2713
0,5010
0,7164
0,8671
0,9487
0,9837
0,9957
0,9991
0,9998
1
1
1
1

0,25
0,0056
0,0395
0,1353
0,3057
0,5187
0,7175
0,8610
0,9431
0,9807
0,9946
0,9988
0,9998
1
1
1

Peluang p
0,3
0,4
0,0016 0,0001
0,0142 0,0013
0,0600 0,0082
0,1646 0,0328
0,3327 0,0942
0,5344 0,2088
0,7217 0,3743
0,8593 0,5634
0,9404 0,7368
0,9790 0,8653
0,9939 0,9424
0,9986 0,9797
0,9997 0,9942
1
0,9987
1
0,9998

0,5
0
0
0,0007
0,0038
0,0154
0,0481
0,1189
0,2403
0,4073
0,5927
0,7597
0,8811
0,9519
0,9846
0,9962

0,6
0
0
0
0,0002
0,0013
0,0058
0,0203
0,0576
0,1347
0,2632
0,4366
0,6257
0,7912
0,9058
0,9672

0,7
0
0
0
0
0
0,0003
0,0014
0,0061
0,0210
0,0596
0,1407
0,2783
0,4656
0,6673
0,8354

0,75
0
0
0
0
0
0
0,0002
0,0012
0,0054
0,0193
0,0569
0,1390
0,2825
0,4813
0,6943

0,8
0
0
0
0
0
0
0
0,0002
0,0009
0,0043
0,0163
0,0513
0,1329
0,2836
0,4990

0,9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0002
0,0012
0,0064
0,0282
0,0982

Eri Setiawan
15
16
17
18
19
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
19
11
12
13
14
15
16
17
18
19

1
1
1
1
0,1351
0,4203
0,7054
0,8850
0,9648
0,9914
0,9983
0,9997
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
0,0144
0,0829
0,2369
0,4551
0,6733
0,8369
0,9324
0,9767
0,9933
0,9984
0,9997
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
0,0042
0,0310
0,1113
0,2631
0,4654
0,6678
0,8251
0,9225
0,9713
0,9911
0,9977
0,9995
0,9999
1
1
1
1
1
1
1

Pengantar Statistika
1
1
0,9999
1
1
0,9999
1
1
1
1
1
1
0,0011 0
0
0,0104 0,0008 0
0,0462 0,0055 0,0004
0,1332 0,0230 0,0022
0,2822 0,0696 0,0096
0,4739 0,1629 0,0318
0,6655 0,3081 0,0835
0,8180 0,4878 0,1796
0,9161 0,6675 0,3238
0,9674 0,8139 0,5000
0,9895 0,9115 0,6762
0,9972 0,9648 0,8204
0,9994 0,9884 0,9165
0,9999 0,9969 0,9682
1
0,9994 0,9904
1
0,9999 0,9978
1
1
0,9996
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0,9987
0,9987
0,9999
1
0
0
0
0,0001
0,0006
0,0031
0,0116
0,0352
0,0885
0,1861
0,3325
0,5122
0,6919
0,8371
0,9304
0,9770
0,9945
0,9992
0,9999
1

0,9858
0,9858
0,9984
1
0
0
0
0
0
0,0001
0,0006
0,0028
0,0105
0,0326
0,0839
0,1820
0,3345
0,5261
0,7178
0,8668
0,9538
0,9896
0,9989
1

0,9605
0,9605
0,9944
1
0
0
0
0
0
0
0
0,0005
0,0023
0,0089
0,0287
0,0775
0,1749
0,3322
0,5346
0,7369
0,8887
0,9690
0,9958
1

0,9009
0,9009
0,9820
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0003
0,0016
0,0067
0,0233
0,0676
0,1631
0,3267
0,5449
0,7631
0,9171
0,9856
1

323
0,5497
0,5497
0,8499
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0003
0,0017
0,0086
0,0352
0,1150
0,2946
0,5797
0,8649
1

Tabel Kumulatif Sebaran atau Distribusi Binomial ( Jumlah Peluang Binomial

b( X ; n, p)
x 0

N
20

x
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

0,1
0,1216
0,3917
0,6769
0,8670
0,9568
0,9887
0,9976
0,9996
0,9999
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0,2
0,0115
0,0692
0,2061
0,4114
0,6296
0,8042
0,9133
0,9679
0,9900
0,9974
0,9994
0,9999
1
1
1
1
1
1
1

0,25
0,0032
0,0243
0,0913
0,2252
0,4148
0,6172
0,7858
0,8982
0,9591
0,9861
0,9961
0,9991
0,9998
1
1
1
1
1
1

Peluang p
0,3
0,4
0,0008 0
0,0076 0,0005
0,0355 0,0036
0,1071 0,0160
0,2375 0,0510
0,4164 0,1256
0,6080 0,2500
0,7723 0,4159
0,8867 0,5956
0,9520 0,7553
0,9829 0,8725
0,9949 0,9435
0,9987 0,9790
0,9997 0,9935
1
0,9984
1
0,9997
1
1
1
1
1
1

0,5

0,6

0,7

0,75

0,8

0
0
0,0002
0,0013
0,0059
0,0207
0,0577
0,1316
0,2517
0,4119
0,5881
0,7483
0,8684
0,9423
0,9793
0,9941
0,9987
0,9998
1

0
0
0
0
0,0003
0,0016
0,0065
0,0210
0,0565
0,1275
0,2447
0,4044
0,5841
0,7500
0,8744
0,9490
0,9840
0,9964
0,9995

0
0
0
0
0
0
0,0003
0,0013
0,0051
0,0171
0,0480
0,1133
0,2277
0,3920
0,5836
0,7625
0,8929
0,9645
0,9924

0
0
0
0
0
0
0
0,0002
0,0009
0,0039
0,0139
0,0409
0,1018
0,2142
0,3828
0,5852
0,7748
0,9087
0,9757

0
0
0
0
0
0
0
0
0,0001
0,0006
0,0026
0,0100
0,0321
0,0867
0,1958
0,3704
0,5886
0,7939
0,9308

0,9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0001
0,0004
0,0024
0,0113
0,0432
0,1330
0,3231
0,6083

Eri Setiawan
19 1
20 1
21
0 0,1094
1 0,3647
2 0,6484
3 0,8480
4 0,9478
5 0,9856
6 0,9967
7 0,9994
8 0,9999
9 1
10 1
11 1
12 1
13 1
14 1
15 1
16 1
17 1
18 1
19 1
20 1
21 1

1
1
0,0092
0,0576
0,1787
0,3704
0,5860
0,7693
0,8915
0,9569
0,9856
0,9959
0,9990
0,9998
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
0,0024
0,0190
0,0745
0,1917
0,3674
0,5666
0,7436
0,8701
0,9439
0,9794
0,9936
0,9983
0,9996
0,9999
1
1
1
1
1
1
1
1

Pengantar Statistika
1
1
1
1
1
1
0,0006 0
0
0,0056 0,0003 0
0,0271 0,0024 0,0001
0,0856 0,0110 0,0007
0,1984 0,0370 0,0036
0,3627 0,0957 0,0133
0,5505 0,2002 0,0392
0,7230 0,3495 0,0946
0,8523 0,5237 0,1917
0,9324 0,6914 0,3318
0,9736 0,8256 0,5000
0,9913 0,9151 0,6682
0,9976 0,9648 0,8083
0,9994 0,9877 0,9054
0,9999 0,9964 0,9608
1
0,9992 0,9867
1
0,9998 0,9964
1
1
0,9993
1
1
0,9999
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
0
0
0
0
0,0002
0,0008
0,0036
0,0123
0,0352
0,0849
0,1744
0,3086
0,4763
0,6505
0,7998
0,9043
0,9630
0,9890
0,9976
0,9997
1
1

0,9992
1
0
0
0
0
0
0
0,0001
0,0006
0,0024
0,0087
0,0264
0,0676
0,1477
0,2770
0,4495
0,6373
0,8016
0,9144
0,9729
0,9944
0,9994
1

0,9968
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0004
0,0017
0,0064
0,0206
0,0561
0,1299
0,2564
0,4334
0,6326
0,8083
0,9255
0,9810
0,9976
1

0,9885
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0002
0,0010
0,0041
0,0144
0,0431
0,1085
0,2307
0,4140
0,6296
0,8213
0,9424
0,9908
1

Tabel Kumulatif Sebaran atau Distribusi Binomial ( Jumlah Peluang Binomial

b( X ; n, p)
x 0

P
N
25

x
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

0,1
0.0038
0.0274
0.0982
0.2340
0.4207
0.6167
0.7800
0.8909
0.9532
0.9827
0.9944
0.9985
0.9996
0.9999
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0,2
0.0008
0.0070
0.0321
0.0962
0.2137
0.3783
0.5611
0.7265
0.8506
0.9287
0.9703
0.9893
0.9966
0.9991
0.9998
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0,25
0.0001
0.0016
0.0090
0.0332
0.0905
0.1935
0.3407
0.5118
0.6769
0.8106
0.9022
0.9558
0.9825
0.9940
0.9982
0.9995
0.9999
1
1
1
1
1
1
1

324
0,8784
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0001
0,0006
0,0033
0,0144
0,0522
0,1520
0,3516
0,6353
0,8906
1

0,3

0,4

0,5

0,6

0.75

0,8

0,9

0.0004
0.0024
0.0095
0.0294
0.0736
0.1536
0.2735
0.4246
0.5858
0.7323
0.8462
0.9222
0.9656
0.9868
0.9957
0.9988
0.9997
0.9999
1
1
1
1

0.0005
0.0020
0.0073
0.0216
0.0539
0.1148
0.2122
0.3450
0.5000
0.6550
0.7878
0.8852
0.9461
0.9784
0.9927
0.9980
0.9995
0.9999
1
1

0.0003
0.0012
0.0043
0.0132
0.0344
0.0778
0.1538
0.2677
0.4142
0.5754
0.7265
0.8464
0.9264
0.9706
0.9905
0.9976
0.9996
0.9999

0.0005
0.0018
0.0060
0.0175
0.0442
0.0978
0.1894
0.3231
0.4882
0.6593
0.8065
0.9095
0.9668
0.9910
0.9984

0.0002
0.0009
0.0034
0.0107
0.0297
0.0713
0.1494
0.2735
0.4389
0.6217
0.7863
0.9038
0.9679
0.9930

0.0004
0.0015
0.0056
0.0173
0.0468
0.1091
0.2200
0.3833
0.5793
0.7660
0.9018
0.9726

0.0005
0.0023
0.0095
0.0334
0.0980
0.2364
0.4629
0.7288

Eri Setiawan
24 1
25 1

1
1

Pengantar Statistika
1
1
1
1
1
1

1
1

325
0.9999
1

0.9992
1

0.9962
1

0.9282
1

Tabel Kumulatif Sebaran atau Distribusi Binomial ( Jumlah Peluang Binomial

b( X ; n, p)
x 0

N
30

X
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

0,1
0,0424
0,1837
0,4114
0,6474
0,8245
0,9268
0,9742
0,9922
0,9980
0,9995
0,9999
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0,2
0,0012
0,0105
0,0442
0,1227
0,2552
0,4275
0,6070
0,7608
0,8713
0,9389
0,9744
0,9905
0,9969
0,9991
0,9998
0,9999
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0,25
0,0002
0,0020
0,0106
0,0374
0,0979
0,2026
0,3481
0,5143
0,6736
0,8034
0,8943
0,9493
0,9784
0,9918
0,9973
0,9992
0,9998
0,9999
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Nilai peluang p
0,3
0,4
0
0
0,0003 0
0,0021 0
0,0093 0,0003
0,0302 0,0015
0,0766 0,0057
0,1595 0,0172
0,2814 0,0435
0,4315 0,0940
0,5888 0,1763
0,7304 0,2915
0,8407 0,4311
0,9155 0,5785
0,9599 0,7145
0,9831 0,8246
0,9936 0,9029
0,9979 0,9519
0,9994 0,9788
0,9998 0,9917
1
0,9971
1
0,9991
1
0,9998
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

0,5
0
0
0
0
0
0,0002
0,0007
0,0026
0,0081
0,0214
0,0494
0,1002
0,1808
0,2923
0,4278
0,5722
0,7077
0,8192
0,8998
0,9506
0,9786
0,9919
0,9974
0,9993
0,9998
1
1

0,6
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0002
0,0009
0,0029
0,0083
0,0212
0,0481
0,0971
0,1754
0,2855
0,4215
0,5689
0,7085
0,8237
0,9060
0,9565
0,9828
0,9943
0,9985
0,9997

0,7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0002
0,0006
0,0021
0,0064
0,0169
0,0401
0,0845
0,1593
0,2696
0,4112
0,5685
0,7186
0,8405
0,9234
0,9698
0,9907

0,75
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0002
0,0008
0,0027
0,0082
0,0216
0,0507
0,1057
0,1966
0,3264
0,4857
0,6519
0,7974
0,9021
0,9626

0,8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0002
0,0009
0,0031
0,0095
0,0256
0,0611
0,1287
0,2392
0,3930
0,5725
0,7448
0,8773

0,9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0001
0,0005
0,0020
0,0078
0,0258
0,0732
0,1755
0,3526

Eri Setiawan
27
28
29
30

1
1
1
1

1
1
1
1

1
1
1
1

1
1
1
1

Pengantar Statistika
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1

0,9979
0,9997
1
1

0,9894
0,998
0,9998
1

0,9558
0,9895
0,9988
1

326
0,5886
0,8163
0,9576
1

Tabel 2.a. Sebaran Geometrik untuk Kumulatif ( CDF ) dan Peluang ( PDF ) untuk p = 0,5 dan n = 12
X
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

P( X x )
0
0.5000
0.7500
0.8750
0.9375
0.9688
0.9844
0.9922
0.9961
0.9980
0.9990
0.9995
0.9998

P(X=x)
0
0.5000
0.2500
0.1250
0.0625
0.0313
0.0156
0.0078
0.0039
0.0020
0.0010
0.0005
0.0002
Tabel 2.b. Nilai Kritis Koefisien Korelasi Peringkat Spearman

N
5
6
7
8
9
10
11
12
13

0,900
0,829
0,714
0,643
0,600
0,564
0,523
0,497
0,475

= 0,025

= 0,01

= 0,005

0,886
0,786
0,738
0,683
0,648
0,623
0,591
0,566

0,943
0,893
0,833
0,783
0,745
0,736
0,703
0,673

0,881
0,853
0,834
0,818
0,780
0,745

Eri Setiawan

14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Pengantar Statistika

0,457
0,441
0,425
0,412
0,399
0,388
0,377
0,368
0,359
0,351
0,343
0,336
0,329
0,323
0,317
0,311
0,305

0,545
0,525
0,507
0,490
0,476
0,462
0,450
0,438
0,428
0,418
0,409
0,400
0,392
0,385
0,377
0,370
0,364

327

0,646
0,716
0,623
0,698
0,601
0,666
0,582
0,645
0,564
0,625
0,549
0,608
0,534
0,591
0,521
0,576
0,508
0,562
0,496
0,549
0,485
0,537
0,475
0,526
0,465
0,515
0,456
0,505
0,448
0,496
0,440
0,487
0,432
0,478
Tabel 2.c. Product Moment ( r )

PRODUCT MOMENT ( r )

n
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Taraf
Signifikan
5%
!%
0,997 0,999
0,950 0,990
0,878 0,959
0,811 0,917
0,754 0,874
0,707 0,834
0,666 0,798
0,632 0,765
0,602 0,735
0,576 0,708
0,553 0,684
0,532 0,661
0,514 0,641
0,497 0,623
0,482 0,606
0,468 0,590
0,456 0,575
0,444 0,561
0,433 0,549
0,423 0,537
0,413 0,526
0,404 0,515
0,396 0,505
0,388 0,496

n
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

Taraf
Signifikan
5%
!%
0,381 0,487
0,374 0,478
0,367 0,470
0,361 0,463
0,355 0,456
0,349 0,449
0,344 0,442
0,339 0,436
0,334 0,430
0,329 0,424
0,325 0,418
0,320 0,413
0,316 0,408
0,312 0,403
0,308 0,398
0,304 0,393
0,301 0,389
0,297 0,384
0,294 0,380
0,291 0,376
0,288 0,372
0,284 0,368
0,281 0,364
0,279 0,361

n
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
112
115
117
200
300
400
500
600
700
800
900
1000

Taraf
Signifikan
5%
!%
0,266 0,345
0,254 0,330
0,244 0,317
0,235 0,306
0,227 0,296
0,220 0,286
0,213 0,278
0,207 0,270
0,202 0,263
0,195 0,256
0,176 0,230
0,159 0,210
0,148 0,194
0,138 0,181
0,113 0,148
0,098 0,128
0,088 0,115
0,080 0,105
0,074 0,097
0,070 0,091
0,065 0,086
0,062 0,081

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

328

Tabel.2.d. Spearman Rank atau Rho ( )

Taraf
Signifikansi
5%
1%

Taraf
Signifikansi
N
5%

5
6
7
8
9
10
12
14

1,000
0,886
0,786
0,738
0,683
0,648
0,591
0,544

16
18
20
22
24
26
28
30

1,000
0,929
0,881
0,833
0,794
0,777
0,715

0,506
0,475
0,450
0,428
0,409
0,392
0,377
0,364

1%
0,665
0,626
0,591
0,562
0,537
0,515
0,496
0,478

Tabel 2.e Nilai Kritis h Untuk Uji Tanda


N

6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

0,0 0,0
1
5
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
2
1
2
1
2
2
3
2
3
2
4
3
4
3
4
3
5
4
5
4
5
4
6
5
6
5
7
6
7
6
7
6
8

36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58

0,0 0,0
1
5
9 11
10 12
10 12
11 12
11 13
11 13
12 14
12 14
13 15
13 15
13 15
14 16
14 16
15 17
15 17
15 18
16 18
16 18
17 19
17 19
17 20
18 20
18 21

66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88

0,0
1
22
22
22
23
23
24
24
25
25
25
26
26
27
27
28
28
28
29
29
30
30
31
31

0,0
5
24
25
25
25
26
26
27
27
28
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
32
33
33
34

Eri Setiawan

29
30
31
32
33
34
35

Pengantar Statistika

7
7
7
8
8
9
9

8
9
9
9
10
10
11

59
60
61
62
63
64
65

19
19
20
20
20
21
21

21
21
22
22
23
23
24

89
90
91
92
93
94
95

329

31
32
32
33
33
34
34

34
35
35
36
36
37
37

Tabel 2. f Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors


Ukuran
Sampel
n=4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
25
30
n > 30

0,01
0,417
0,405
0,364
0,348
0,331
0,311
0,294
0,284
0,275
0,268
0,261
0,257
0,250
0,245
0,239
0,235
0,231
0,200
0,187
1,031

Taraf Nyata
0,05
0,381
0,337
0,319
0,300
0,285
0,271
0,258
0,249
0,242
0,234
0,227
0.220
0,213
0,206
0,200
0,195
0,19
0,173
0,161
0,886

0,10
0,352
0,315
0,294
0,276
0.261
0,249
0,239
0,230
0,223
0,214
0,207
0,201
0,195
0,189
0,184
0,179
0,174
0,158
0,144
0,805

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

Tabel 2. g Nilai kritis J untuk Uji Wilcoxon


N
6
7
8
9
0
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Taraf Nyata
0,01
0,05
0
2
0
4
2
6
3
8
5
11
7
14
10
17
13
21
16
25
20
30
23
35
28
40
32
46
38
52
43
59
49
66
55
73
61
81
68
89
Tabel 2. h Batas Kritis untuk Uji Korelasi berdasarkan Koefisien Korelasi Rank

=1%

=5%

330

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

331

4
1,000
5
1,000
0,900
6
0,943
0,829
7
0,893
0,714
8
0,833
0,643
9
0,783
0,600
10
0,746
0,564
12
0,701
0,504
14
0,645
0,456
16
0,601
0,425
18
0,564
0,399
20
0,534
0,377
22
0,508
0,359
24
0,485
0,343
26
0,465
0,329
28
0,448
0,317
30
0,432
0,306
Tabel 2.i TABEL ORDINAT DARI KURVA NORMAL
TABEL ORDINAT DARI KURVA NORMAL
P

0,01
0,02
0,03
0,04
0,05
0,06
0,07
0,08
0,09
0,10
0,11
0,12
0,13
0,14
0,15
0,16
0,17
0,18
0,19
0,20
0,21
0,22
0,23
0,24
0,25

(1-p)

0,99
0,98
0,97
0,96
0,95
0,94
0,93
0,92
0,91
0,90
0,89
0,88
0,87
0,86
0,85
0,84
0,83
0,82
0,81
0,80
0,79
0,78
0,77
0,76
0,75

0,027
0,048
0,068
0,086
0,103
0,119
0,134
0,149
0,162
0,176
0,188
0,200
0,212
0,223
0,233
0,243
0,253
0,262
0,271
0,280
0,288
0,296
0,304
0,311
0,318

P(1 - p)/Y

0,366667
0,408333
0,427941
0,446512
0,461165
0,473950
0,485821
0,493960
0,505556
0,511364
0,520745
0,528000
0,533491
0,539910
0,547210
0,553086
0,557708
0,563359
0,567897
0,571429
0,576042
0,579730
0,582566
0,586495
0,589623

0,26
0,27
0,28
0,29
0,30
0,31
0,32
0,33
0,34
0,35
0,36
0,37
0,38
0,39
0,40
0,41
0,42
0,43
0,44
0,45
0,46
0,47
0,48
0,49
0,50

(1-p)

0,74
0,73
0,72
0,71
0,70
0,69
0,68
0,67
0,66
0,65
0,64
0,63
0,62
0,61
0,60
0,59
0,58
0,57
0,56
0,55
0,54
0,53
0,52
0,51
0,50

0,324
0,331
0,337
0,342
0,348
0,353
0,358
0,362
0,366
0,370
0,374
0,378
0,381
0,384
0,386
0,389
0,391
0,393
0,394
0,396
0,397
0,398
0,398
0,399
0,399

p(1-p)/Y

0,593827
0,595468
0,598220
0,602047
0,603448
0,605949
0,607821
0,610773
0,613115
0,614865
0,616043
0,616667
0,618373
0,619531
0,621762
0,621851
0,623018
0,623664
0,625381
0,625000
0,625693
0,625879
0,627136
0,626316
0,626566

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

332

Tabel 2.j Batas Kritis Untuk Runtun U Dengan Taraf Nyata 5 %


5

2
8
2

2
8
2
1
0
3
1
1
3
1
2
3
1
3

2
8
2
1
0
3
1
1
3
1
2
4
1
3
4
1
4

2
8
2
1
0
3
1
2
4
1
3
4
1
4
5
1
4
5
1
5

1
0

1
1

2
8
2
1
0
3
1
2
4
1
3
5
1
4
5
1
5
5
1
6
6
1
6

2
8
3
1
0
4
1
2
4
1
3
5
1
4
5
1
5
6
1
6
6
1
7
7

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

9
2
1
0

9
3
1
0
3
1
1

1
2
2
6
2
8
3
1
0
4
1
2
4
1
3
5
1
4
6
1
6
6
1
6
7
1
7
7

1
3
2
6
2
8
3
1
0
4
1
2
5
1
4
5
1
5
6
1
6
6
1
7
7
1
8
7

1
4
2
6
2
8
3
1
0
4
1
2
5
1
4
5
1
5
6
1
6
7
1
7
7
1
8
8

1
5
2
6
3
8
3
1
0
4
1
2
5
1
4
6
1
5
6
1
7
7
1
8
7
1
8
8

1
6
2
6
3
8
4
1
0
4
1
2
5
1
4
6
1
6
6
1
7
7
1
8
8
1
9
8

1
7
2
6
3
8
4
1
0
4
1
2
5
1
4
6
1
6
7
1
7
7
1
8
8
1
9
9

1
8
2
6
3
8
4
1
0
5
1
2
5
1
4
6
1
6
7
1
7
8
1
8
8
1
9
9

1
9
2
6
3
8
4
1
0
5
1
2
6
1
4
6
1
6
7
1
7
8
1
8
8
2
0
9

2
0
2
6
3
8
4
1
0
5
1
2
6
1
4
6
1
6
7
1
7
8
1
8
9
2
0
1

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

1
7
12

333

1
8

1
9

1
9

1
9

2
0

2
0

2
0

7
1
9

8
1
9

8
2
0

8
2
0

9
2
1

8
2
0

9
2
0

9
2
1

9
2
1

9
2
2
1
0
2
2

9
2
1
1
0
2
2
1
0
2
3
1
1
2
3

9
2
1
1
0
2
2
1
0
2
3
1
1
2
3
1
1
2
4
1
1
2
5

9
2
1
1
0
2
2
1
0
2
3
1
1
2
4
1
1
2
5
1
2
2
5
1
2
2
6

13

14

15

16

17

18

19

20

Tabel k Batas Uji Durbin-Watson = 5 %


p1=1

p1=
2

p1=3

p1=4

p-1=5

2
1
1
0
2
2
1
0
2
3
1
1
2
3
1
1
2
4
1
2
2
5
1
2
2
6
1
3
2
7
1
3
2
7

0
2
1
1
0
2
2
1
1
2
3
1
1
2
4
1
2
2
4
1
2
2
5
1
3
2
6
1
3
2
7
1
3
2
7
1
4
2
8

Eri Setiawan

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100

dL
1,08
1,10
1,13
1,16
1,18
1,20
1,22
1,24
1,26
1,27
1,29
1,30
1,32
1,33
1,34
1,35
1,36
1,37
1,38
1,39
1,40
1,41
1,42
1,43
1,43
1,44
1,48
1,50
1,53
1,55
1,57
1,58
1,60
1,61
1,62
1,63
1,64
1,65

Pengantar Statistika

dU
1,36
1,37
1,38
1,39
1,40
1,41
1,42
1,43
1,44
1,45
1,45
1,46
1,47
1,48
1,48
1,49
1,50
1,50
1,51
1,51
1,52
1,52
1,53
1,54
1,54
1,54
1,57
1,59
1,60
1,62
1,63
1,64
1,65
1,66
1,67
1,68
1,69
1,69

dL
0,95
0,98
1,02
1,05
1,06
1,10
1,13
1,15
1,17
1,19
1,21
1,22
1,24
1,26
1,27
1,28
1,30
1,31
1,32
1,33
1,34
1,35
1,36
1,37
1,38
1,39
1,43
1,46
1,49
1,51
1,54
1,55
1,57
1,59
1,60
1,61
1,62
1,63

dU
1,54
1,54
1,54
1,53
1,53
1,54
1,54
1,54
1,54
1,55
1,55
1,55
1,56
1,56
1,56
1,57
1,57
1,57
1,58
1,58
1,58
1,59
1,59
1,59
1,60
1,60
1,62
1,63
1,64
1,65
1,66
1,67
1,68
1,69
1,70
1,70
1,71
1,72

dL
0,82
0,86
0,90
0,93
0,97
1,00
1,03
1,05
1,08
1,10
1,12
1,14
1,16
1,18
1,20
1,21
1,23
1,24
1,26
1,27
1,28
1,29
1,31
1,32
1,33
1,34
1,38
1,42
1,45
1,48
1,50
1,52
1,54
1,56
1,57
1,59
1,60
1,61

dU
1,75
1,73
1,71
1,69
1,68
1,68
1,67
1,66
1,66
1,66
1,66
1,65
1,65
1,65
1,65
1,65
1,65
1,65
1,65
1,65
1,65
1,65
1,66
1,66
1,66
1,66
1,67
1,67
1,68
1,69
1,70
1,70
1,71
1,72
1,72
1,73
1,73
1,74

dL
0,69
0,74
0,78
0,82
0,86
0,90
0,93
0,96
0,99
1,01
1,04
1,06
1,08
1,10
1,12
1,14
1,16
1,18
1,19
1,21
1,23
1,24
1,25
1,26
1,27
1,29
1,34
1,38
1,41
1,44
1,47
1,49
1,51
1,53
1,55
1,57
1,58
1,59

334

dU
1,97
1,93
1,90
1,87
1,85
1,83
1,81
1,80
1,79
1,78
1,77
1,76
1,76
1,75
1,74
1,74
1,74
1,73
1,73
1,73
1,73
1,73
1,72
1,72
1,72
1,72
1,72
1,72
1,72
1,73
1,73
1,74
1,74
1,74
1,75
1,75
1,75
1,76

Gambar 4.

dL
0,56
0,62
0,67
0,71
0,75
0,79
0,83
0,86
0,90
0.93
0.95
0,98
1,01
1,03
1,05
1,07
1,09
1,11
1,13
1,15
1,16
1,18
1,19
1,21
1,22
1,23
1,29
1,34
1,38
1,41
1,44
1,47
1,49
1,51
1,52
1,54
1,56
1,57

dU
2,21
2,15
2,10
2,06
2,02
1,96
1,94
1,92
1,90
1,89
1,88
1,86
1,85
1,84
1,83
1,83
1,82
1,81
1,81
1,80
1,80
1,80
1,79
1,79
1,79
1,78
1,77
1,77
1,77
1,77
1,77
1,77
1,77
1,77
1,77
1,78
1,78
1,78

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

335

Distribution Plot
Poisson; Mean=3
0,25

Probability

0,20

0,15

0,10

0,05
0,0335
0,00

Gambar 5.
Distribution Plot
Poisson; Mean=15
0,10

Probability

0,08

0,06

0,04

0,02

0,00

10

15
X

20

25

30

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

336

Tabel 3. Tabel Kumulatif Sebaran/Distribusi Poisson ( Jumlah Peluang Poisson


X
0
1
2
3
4
5
6

0,1
0,9048
0,9953
0,9998
1,0000

0,2
0,8187
0,9825
0,9989
0,9999
1,0000

0,3
0,7408
0,9631
0,9964
0,9997
1,0000

0,4
0,6730
0,9384
0,9921
0,9992
0,9999
1,0000

0,5
0,6165
0,9098
0,9856
0,9982
0,9998
1,0000

0,6
0,5488
0,8781
0,9769
0,9966
0,9996
1,0000

Tabel Kumulatif Sebaran/Distribusi Poisson ( Jumlah Peluang Poisson

P( X ; )
x 0

0,7
0,4966
0,8442
0,9659
0,9942
0,9992
0,9999
1,0000

0,8
0,4493
0,8088
0,9526
0,9909
0,9986
0,9998
1,0000

P( X ; )
x 0

X
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

1,0
0,3679
0,7358
0,9197
0,9810
0,9963
0,9994
0,9999
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1,5
0,2231
0,5578
0,8088
0,9344
0,9814
0,9955
0,9991
0,9998
1
1
1
1
1
1
1
1
1

2,0
0,1353
0,4060
0,6767
0,8571
0,9473
0,9834
0,9955
0,9989
0,9998
1
1
1
1
1
1
1
1

2,5
0,0821
0,2873
0,5438
0,7576
0,8912
0,9580
0,9858
0,9958
0,9989
0,9997
0,9999
1
1
1
1
1
1

3,0
0,0498
0,1991
0,4232
0,6472
0,8153
0,9161
0,9665
0,9881
0,9962
0,9989
0,9997
0,9999
1
1
1
1
1

3,5
0,0302
0,1359
0,3208
0,5366
0,7254
0,8576
0,9347
0,9733
0,9901
0,9967
0,9990
0,9997
0,9999
1
1
1
1

4,0
0,0183
0,0916
0,2381
0,4335
0,6288
0,7851
0,8893
0,9489
0,9786
0,9919
0,9972
0,9991
0,9997
0,9999
1
1
1

Tabel Kumulatif Sebaran/Distribusi Poisson ( Jumlah Peluang Poisson

4,5
0,0111
0,0611
0,1736
0,3423
0,5321
0,7029
0,8311
0,9134
0,9597
0,9829
0,9933
0,9976
0,9992
0,9997
0,9999
1
1

5,0
0,0067
0,0404
0,1247
0,2650
0,4405
0,6160
0,7622
0,8666
0,9319
0,9682
0,9863
0,9945
0,9980
0,9993
0,9998
0,9999
1

P( X ; )
x 0

0,9
0,4066
0,7725
0,9371
0,9865
0,9977
0,9997
1,0000

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

337

X
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

5,5
0,0041
0,0266
0,0884
0,2017
0,3575
0,5289
0,6860
0,8944
0,9462
0,9747
0,9890
0,9955
0,9983
0,9994
0,9998
0,9999
1
1
1
1
1
1
1
1
1

6,0
0,0025
0,0174
0,0620
0,1512
0,2851
0,4457
0,6063
0,8472
0,9161
0,9574
0,9799
0,9912
0,9964
0,9986
0,9995
0,9998
0,9999
1
1
1
1
1
1
1
1

6,5
0,0015
0,0113
0,0430
0,1118
0,2237
0,3690
0,5265
0,7916
0,8774
0,9332
0,9661
0,9840
0,9929
0,9970
0,9988
0,9996
0,9998
1
1
1
1
1
1
1
1

7,0
0,0009
0,0073
0,0296
0,0818
0,1730
0,3007
0,4497
0,7291
0,8305
0,9015
0,9467
0,9730
0,9872
0,9943
0,9976
0,9990
0,9996
1
1
1
1
1
1
1
1

7,5
0,0006
0,0047
0,0203
0,0591
0,1321
0,2414
0,3782
0,6620
0,7764
0,8622
0,9208
0,9573
0,9784
0,9897
0,9954
0,9980
0,9992
0,9999
1
1
1
1
1
1
1

8,0
0,0003
0,0030
0,0138
0,0424
0,0996
0,1912
0,3134
0,5925
0,7166
0,8159
0,8881
0,9362
0,9658
0,9827
0,9918
0,9963
0,9984
0,9997
0,9999
1
1
1
1
1
1

8,5
0,0002
0,0019
0,0093
0,0301
0,0744
0,1496
0,2562
0,5231
0,6530
0,7634
0,8487
0,9091
0,9486
0,9726
0,9862
0,9934
0,9970
0,9995
0,9998
0,9999
1
1
1
1
1

Tabel Kumulatif Sebaran/Distribusi Poisson ( Jumlah Peluang Poisson

9,0
0,0001
0,0012
0,0062
0,0212
0,0550
0,1157
0,2068
0,4557
0,5874
0,7060
0,8030
0,8758
0,9261
0,9585
0,9780
0,9889
0,9947
0,9989
0,9996
0,9998
0,9999
1
1
1
1

P( X ; )
x 0

9,5
0
0,0008
0,0042
0,0149
0,0403
0,0885
0,1649
0,3918
0,5218
0,6453
0,7520
0,8364
0,8981
0,9400
0,9665
0,9823
0,9911
0,9980
0,9991
0,9996
0,9999
0,9999
1
1
1

Eri Setiawan

X
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37

10
0
0,0005
0,0028
0,0103
0,0293
0,0671
0,1301
0,2202
0,3328
0,4579
0,5830
0,6968
0,7916
0,8645
0,9165
0,9513
0,9730
0,9857
0,9928
0,9965
0,9984
0,9993
0,9997
0,9999
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Pengantar Statistika

11
0
0,0002
0,0012
0,0049
0,0151
0,0375
0,0786
0,1432
0,2320
0,3405
0,4599
0,5793
0,6887
0,7813
0,8540
0,9074
0,9441
0,9678
0,9823
0,9907
0,9953
0,9977
0,9990
0,9995
0,9998
0,9999
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

12
0
0
0,0005
0,0023
0,0076
0,0203
0,0458
0,0895
0,1550
0,2424
0,3472
0,4616
0,5760
0,6815
0,7720
0,8444
0,8987
0,9370
0,9626
0,9787
0,9884
0,9939
0,9970
0,9985
0,9993
0,9997
0,9999
0,9999
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

13
0
0
0,0002
0,0011
0,0037
0,0107
0,0259
0,0540
0,0998
0,1658
0,2517
0,3532
0,4631
0,5730
0,6751
0,7636
0,8355
0,8905
0,9302
0,9573
0,9750
0,9859
0,9924
0,9960
0,9980
0,9990
0,9995
0,9998
0,9999
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Tabel 4.a. Tabel Z ( Normal Baku )

14
0
0
0
0,0005
0,0018
0,0055
0,0142
0,0316
0,0621
0,1094
0,1757
0,2600
0,3585
0,4644
0,5704
0,6694
0,7559
0,8272
0,8826
0,9235
0,9521
0,9712
0,9833
0,9907
0,9950
0,9974
0,9987
0,9994
0,9997
0,9999
0,9999
1
1
1
1
1
1
1

338

15
0
0
0
0,0002
0,0009
0,0028
0,0076
0,0180
0,0374
0,0699
0,1185
0,1848
0,2676
0,3632
0,4657
0,5681
0,6641
0,7489
0,8195
0,8752
0,9170
0,9469
0,9673
0,9805
0,9888
0,9938
0,9967
0,9983
0,9991
0,9996
0,9998
0,9999
1
1
1
1
1
1

16
0
0
0
0
0,0004
0,0014
0,0040
0,0100
0,0220
0,0433
0,0774
0,1270
0,1931
0,2745
0,3675
0,4667
0,5660
0,6593
0,7423
0,8122
0,8682
0,9108
0,9418
0,9633
0,9777
0,9869
0,9925
0,9959
0,9978
0,9989
0,9994
0,9997
0,9999
0,9999
1
1
1
1

17
0
0
0
0
0,0002
0,0007
0,0021
0,0054
0,0126
0,0261
0,0491
0,0847
0,1350
0,2009
0,2808
0,3715
0,4677
0,5640
0,6550
0,7363
0,8055
0,8615
0,9047
0,9367
0,9594
0,9748
0,9848
0,9912
0,9950
0,9973
0,9986
0,9993
0,9996
0,9998
0,9999
1
1
1

18
0
0
0
0
0
0,0003
0,0010
0,0029
0,0071
0,0154
0,0304
0,0549
0,0917
0,1426
0,2081
0,2867
0,3751
0,4686
0,5622
0,6509
0,7307
0,7991
0,8551
0,8989
0,9317
0,9554
0,9718
0,9827
0,9897
0,9941
0,9967
0,9982
0,9990
0,9995
0,9998
0,9999
0,9999
1

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

339
Distribution Plot
Normal; Mean=0; StDev=1
0,4

Distribution Plot
Normal; Mean=0; StDev=1
0,4

0,3
Density

Density

0,3

0,2

0,2

0,841

0,1
0,1

0,0

0,0
-3,5

-3

-2

-1

Z
-3,4
-3,3
-3,2
-3,1
- 3,0
-2,9
-2,8
-2,7
-2,6
-2,5
-2,4
-2,3
-2,2
-2,1
-2,0
-1,9
-1,8
-1,7
-1,6
- 1,5
- 1,4
-1,3
-1,2
-1,1
-1,0
-0,9
-0,8
-0,7
-0,6
-0,5
-0,4
-0,3
-0,2
-0,1

0,00
0,0003
0,0005
0,0007
0,0010
0,0013
0,0019
0,0026
0,0015
0,0047
0,0062
0,0082
0,0107
0,0139
0,0179
0,0228
0,0287
0,0359
0,0446
0,0548
0,0668
0,0808
0,0968
0,1151
0,1357
0,1587
0,1841
0,2119
0,2420
0,2743
0,3085
0,3446
0,3821
0,4207
0,4602

0,01
0,0003
0,0005
0,0007
0,0008
0,0013
0,0018
0,0025
0,0034
0,0045
0,0060
0,0080
0,0104
0,0136
0,0174
0,0222
0,0281
0,0351
0,0434
0,0538
0,0655
0,0793
0,0951
0,1131
0,1335
0,1562
0,1814
0,2090
0,2389
0,2709
0,3050
0,3409
0,3821
0,4168
0,4562

0,03
0,0003
0,0005
0,0006
0,0009
0,0013
0,0017
0,0024
0,0033
0,0044
0,0059
0,0078
0,0102
0,0132
0,0170
0,0217
0,0274
0,0344
0,0427
0,0526
0,0643
0,0778
0,0934
0,1112
0,1314
0,1539
0,1788
0,2061`
0,2358
0,2676
0,3015
0,3372
0,3783
0,4129
0,4522

0,03
0,0003
0,0004
0,0006
0,0009
0,0012
0,0017
0,0023
0,0032
0,0043
0,0057
0,0075
0,0099
0,0129
0,0166
0,0212
0,0268
0,0336
0,0418
0,0516
0,0630
0,0764
0,0918
0,1093
0,1292
0,1515
0,1762
0,2033
0,2327
0,2643
0,2981
0,3336
0,3745
0,4090
0,4487

Tabel 4.b. Tabel Z ( Normal Baku )

0,04
0,0003
0,0004
0,0006
0,0008
0,0012
0,0016
0,0023
0,0031
0,0041
0,0055
0,0073
0,0096
0,0125
0,0162
0,0207
0,0262
0,0329
0,0409
0,0505
0,0618
0,0749
0,0901
0,1075
0,1271
0,1492
0,1736
0,2005
0,2296
0,2611
0,2946
0,3300
0,3707
0,4052
0,4443

0,05
0,0003
0,0004
0,0006
0,0008
0,0011
0,0016
0,0022
0,0030
0,0040
0,0054
0,0071
0,0094
0,0122
0,0158
0,0202
0,0256
0,0322
0,0401
0,0495
0,0606
0,0735
0,0885
0,1056
0,1251
0,1469
0,1711
0,1977
0,2266
0,2578
0,2912
0,3264
0,3669
0,4013
0,4404

0,06
0,0003
0,0004
0,0005
0,0008
0,0011
0,0015
0,0021
0,0029
0,0039
0,0052
0,0069
0,0091
0,0119
0,0152
0,0197
0,0250
0,0314
0,0392
0,0485
0,0594
0,0722
0,0869
0,1038
0,1230
0,1446
0,1685
0,1949
0,2236
0,2546
0,2877
0,3228
0,3632
0,3974
0,4364

0
X

0,07
0,0003
0,0004
0,0005
0,0008
0,0011
0,0015
0,0021
0,0028
0,0038
0,0051
0,0068
0,0089
0,0116
0,0150
0,0192
0,0244
0,0307
0,0384
0,0475
0,0582
0,0708
0,0853
0,1020
0,1210
0,1423
0,1660
0,1922
0,2206
0,2514
0,2843
0,3192
0,3594
0,3936
0,4325

0,08
0,0002
0,0004
0,0005
0,0007
0,0010
0,0014
0,0020
0,0027
0,0037
0,0049
0,0066
0,0087
0,0113
0,0146
0,0188
0,0239
0,0301
0,0375
0,0465
0,0571
0,0694
0,0838
0,1003
0,1190
0,1401
0,1635
0,1894
0,2177
0,2483
0,2810
0,3156
0,3520
0,3897
0,4286

0,09
0,0002
0,0004
0,0005
0,0007
0,0010
0,0014
0,0019
0,9974
0,0036
0,0048
0,0064
0,0084
0,0110
0,0143
0,0183
0,0233
0,0294
0,0367
0,0455
0,0559
0,0681
0,0823
0,0985
0,1170
0,1379
0,1611
0,1867
0,2148
0,2451
0,2776
0,3121
0,3483
0,3859
0,4247

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

340
Distribution Plot
Normal; Mean=0; StDev=1

Distribution Plot
Normal; Mean=0; StDev=1

0,4

0,4

0,3

0,2

Density

Density

0,3

0,841

0,2

0,1

0,1

0,0

0,0

-3,5

-3

-2

Z
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1,0
1,1
1,2
1,3
1,4
1,5
1,6
1,7
1,8
1,9
2,0
2,1
2,2
2,3
2,4
2,5
2,6
2,7
2,8
2,9
3,0
3,1
3,2
3,3
3,4

0,00
0,5000
0,5398
0,5793
0,6179
0,6554
0,6915
0,7257
0,7580
0,7881
0,8159
0,8413
0,8643
0,8849
0,9032
0,9192
0,9332
0,9452
0,9554
0,9641
0,9713
0,9772
0,9821
0,9861
0,9893
0,9918
0,9938
0,9953
0,9965
0,9974
0,9981
0,9987
0,9990
0,9993
0,9995
0,9997

0,01
0,50
40
0,5438
0,5832
0,6179
0,6591
0,6950
0,7291
0,7611
0,7910
0,8186
0,8438
0,8665
0,8869
0,9049
0,9207
0,9345
0,9463
0,9564
0,9649
0,9719
0,9778
0,9826
0,9864
0,9896
0,9920
0,9940
0,9955
0,9966
0,9975
0,9982
0,9987
0,9991
0,9993
0,9995
0,9997

0,03

0,03

0,04

0,5080
0,5478
0,5871
0,6217
0,6628
0,6985
0,7324
0,7642
0,7939
0,8212
0,8461
0,8686
0,8888
0,9066
0,9222
0,9357
0,9474
0,9573
0,9656
0,9726
0,9783
0,9830
0,9868
0,9898
0,9922
0,9941
0,9956
0,9967
0,9976
0,9982
0,9987
0,9991
0,9994
0,9995
0,9997

0,5120
0,5517
0,5910
0,6255
0,6664
0,7019
0,7357
0,7673
0,7967
0,8238
0,8485
0,8708
0,8907
0,9082
0,9236
0,9370
0,9484
0,9582
0,9664
0,9732
0,9788
0,9834
0,9871
0,9901
0,9925
0,9943
0,9957
0,9968
0,9977
0,9983
0,9988
0,9991
0,9994
0,9996
0,9997

0,5160
0,5557
0,5948
0,6293
0,6700
0,7054
0,7389
0,7704
0,7995
0,8264
0,8508
0,8729
0,8925
0,9099
0,9251
0,9382
0,9495
0,9591
0,9671
0,9738
0,9793
0,9838
0,9875
0,9904
0,9927
0,9945
0,9959
0,9969
0,9977
0,9984
0,9988
0,9992
0,9994
0,9996
0,9997

Tabel 5. Tabel t ( t Student )

0,05
0,519
9
0,5596
0,5987
0,6331
0,6736
0,7088
0,7422
0,7734
0,8023
0,8289
0,8531
0,8749
0,8944
0,9115
0,9265
0,9394
0,9505
0,9599
0,9678
0,9744
0,9798
0,9842
0,9878
0,9906
0,9929
0,9946
0,9960
0,9970
0,9978
0,9984
0,9989
0,9992
0,9994
0,9996
0,9997

-1

0
X

0,06

0,07

0,08

0,09

0,5239
0,5636
0,6026
0,6368
0,6772
0,7123
0,7454
0,7764
0,8051
0,8315
0,8554
0,8770
0,8962
0,9131
0,9278
0,9406
0,9515
0,9608
0,9686
0,9750
0,9803
0,9846
0,9881
0,9909
0,9931
0,9948
0,9961
0,9971
0,9979
0,9985
0,9989
0,9992
0,9994
0,9996
0,9997

0,5279
0,5675
0,6064
0,6406
0,6808
0,7157
0,7486
0,7794
0,8078
0,8340
0,8577
0,8790
0,8980
0,9147
0,9292
0,9418
0,9525
0,9616
0,9693
0,9756
0,9808
0,9850
0,9884
0,9911
0,9932
0,9949
0,9962
0,9972
0,9979
0,9985
0,9989
0,9992
0,9995
0,9996
0,9997

0,5319
0,5714
0,6103
0,6480
0,6844
0,7190
0,7517
0,7823
0,8106
0,8365
0,8599
0,8810
0,8997
0,9162
0,9306
0,9429
0,9535
0,9625
0,9699
0,9761
0,9812
0,9854
0,9887
0,9913
0,9934
0,9951
0,9963
0,9973
0,9980
0,9986
0,9990
0,9993
0,9995
0,9996
0,9997

0,5359
0,5753
0,6141
0,6517
0,6879
0,7224
0,7549
0,7852
0,8133
0,8389
0,8621
0,8830
0,9015
0,9077
0,9319
0,9441
0,9545
0,9633
0,9706
0,9767
0,9817
0,9857
0,9890
0,9916
0,9936
0,9952
0,9964
0,9974
0,9981
0,9986
0,9990
0,9993
0,9995
0,9997
0,9998

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

341

Distribution Plot
T, df=15

Distribution Plot
T; df=15

0.4
0,4

0.3

Density

Density

0,3

0.9
0.2

0.1

0,2

0,1
0,05

0.0

Nilai Kritis Sebaran t Student


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
40
60
120
Inf

0,100
3,078
1,886
1,638
1,533
1,476
1,440
1,415
1,397
1,383
1,372
1,363
1,356
1,350
1,345
1,341
1,337
1,333
1,330
1,328
1,325
1,323
1,321
1,319
1,318
1,316
1,315
1,314
1,313
1,311
1,310
1,300
1,300
1,290
1,280

0,050
6,314
2,920
2,353
2,132
2,015
1,943
1,895
1,860
1,833
1,812
1,796
1,782
1,771
1,761
1,753
1,746
1,740
1,734
1,729
1,725
1,721
1,717
1,714
1,711
1,708
1,706
1,703
1,701
1,699
1,700
1,680
1,670
1,660
1,645

0,025
12,706
4,303
3,182
2,776
2,571
2,447
2,365
2,306
2,262
2,228
2,201
2,179
2,160
2,145
2,131
2,120
2,110
2,101
2,093
2,086
2,080
2,074
2,069
2,064
2,060
2,056
2,052
2,048
2,045
2,040
2,020
2,000
1,980
1,960

0,010
31,821
6,965
4,541
3,747
3,365
3,143
2,998
2,896
2,821
2,764
2,718
2,681
2,650
2,624
2,602
2,583
2,567
2,552
2,539
2,528
2,518
2,508
2,500
2,492
2,485
2,479
2,473
2,467
2,462
2,460
2,420
2,390
2,360
2,330

0
X

0,005
63,657
9,925
5,841
4,604
4,032
3,707
3,499
3,355
3,250
3,169
3,106
3,055
3,012
2,977
2,947
2,921
2,898
2,878
2,861
2,845
2,831
2,819
2,807
2,797
2,787
2,779
2,771
2,763
2,756
2,750
2,700
2,660
2,620
2,580

0,200
1,376
1,061
0,978
0,941
0,920
0,906
0,896
0,889
0,883
0,879
0,876
0,873
0,870
0,868
0,866
0,885
0,863
0,862
0,861
0,860
0,859
0,858
0,858
0,857
0,856
0,856
0,855
0,855
0,854
0,854
0,851
0,848
0,845
0,842

0,0

1.34

0,250
1,000
0,816
0,765
0,741
0,727
0,718
0,711
0,706
0,703
0,700
0,697
0,695
0,694
0,692
0,691
0,690
0,689
0,688
0,688
0,687
0,686
0,686
0,685
0,685
0,684
0,684
0,684
0,683
0,683
0,683
0,681
0,679
0,677
0,674

0,900
-3,078
-1,886
-1,638
-1,533
-1,476
-1,440
-1,415
-1,397
-1,383
-1,372
-1,363
-1,356
-1,350
-1,345
-1,341
-1,337
-1,333
-1,330
-1,328
-1,325
-1,323
-1,321
-1,319
-1,318
-1,316
-1,315
-1,314
-1,313
-1,311
-1,310
-1,300
-1,300
-1,290
-1,280

Chi-Square; df=15

Chi-Square, df=15

0.07

0,07

0.06

0,06

0.05

0,05

Density

Density

0,08

0.9

0.04

Tabel 6. Tabel ( Khi- Kuadrat )

0,04

0.03

0,03

0.02

0,02
0,01

0.01

0.00

0,975
-12,706
-4,303
-3,182
-2,776
-2,571
-2,447
-2,365
-2,306
-2,262
-2,228
-2,201
-2,179
-2,160
-2,145
-2,131
-2,120
-2,110
-2,101
-2,093
-2,086
-2,080
-2,074
-2,069
-2,064
-2,060
-2,056
-2,052
-2,048
-2,045
-2,040
-2,020
-2,000
-1,980
-1,960

Distribution Plot

Distribution Plot
0.08

0,950
-6,314
-2,920
-2,353
-2,132
-2,015
-1,943
-1,895
-1,860
-1,833
-1,812
-1,796
-1,782
-1,771
-1,761
-1,753
-1,746
-1,740
-1,734
-1,729
-1,725
-1,721
-1,717
-1,714
-1,711
-1,708
-1,706
-1,703
-1,701
-1,699
-1,700
-1,680
-1,670
-1,660
-1,645

22.3
X

0,00

0,05
0

25,0

0
X

1,75

0,990
-31,821
-6,965
-4,541
-3,747
-3,365
-3,143
-2,998
-2,896
-2,821
-2,764
-2,718
-2,681
-2,650
-2,624
-2,602
-2,583
-2,567
-2,552
-2,539
-2,528
-2,518
-2,508
-2,500
-2,492
-2,485
-2,479
-2,473
-2,467
-2,462
-2,460
-2,420
-2,390
-2,360
-2,330

Eri Setiawan
Pengantar Statistika

342

V
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

0,995
0,000393
0,0100
0,0717
0,207
0,412
0,676
0,989
1,344
1,735
2,156
2,603
3,074
3,565
4,075
4,601
5,142
5,697
6,265
6,844
7,434
8,034
8,643
9,260
9,886
10,520
11,160
11,808
12,461
13,121
13,787

0,990
0,00157
0,0201
0,115
0,297
0,554
0,872
1,239
1,646
2,088
2,558
3,053
3,571
4,107
4,660
5,229
5,812
6,408
7,015
7,633
8,260
8,897
9,542
10,196
10,856
11,524
12,198
12,879
13,565
14,256
14,953

0,975
0,00982
0,0506
0,216
0,484
0,831
1,237
1,690
2,180
2,700
3,247
3,816
4,404
5,009
5,629
6,262
6,908
7,564
8,231
8,907
9,591
10,283
10,982
11,689
12,401
13,120
13,844
14,573
15,308
16,047
16,791

0,950
0,0393
0,103
0,352
0,711
1,145
1,635
2,167
2,733
3,325
3,940
4,575
5,226
5,892
6,571
7,261
7,962
8,672
9,390
10,117
10,851
11,591
12,338
13,091
13,848
14,611
15,379
16,151
16,928
17,708
18,493

0,050
3,841
5,991
7,815
9,488
11,070
12,592
14,067
15,507
16,919
18,307
19,675
21,026
22,326
23,685
24,996
26,296
27,587
28,869
30,144
31,410
32,671
33,924
35,172
36,415
37,652
38,885
40,113
41,337
42,557
43,773

0,025
5,024
7,378
9,348
11,143
12,832
14,449
16,013
17,535
19,023
20,483
21,920
23,337
24,736
26,119
27,488
28,845
30,191
31,526
32,852
34,170
35,479
36,781
38,076
39,364
40,646
41,923
43,194
44,461
45,722
46,979

0,010
6,635
9,210
11,345
13,277
15,086
16,812
18,475
20,090
21,666
23,209
24,725
26,217
27,688
29,141
30,578
32,000
33,409
34,805
36,191
37,566
38,932
40,289
41,638
42,980
44,314
45,642
46,963
48,278
49,588
50,892

0,005
7,879
10,597
12,838
14,860
16,750
18,548
20,278
21,955
23,589
25,188
26,757
28,300
29,819
31,319
32,807
34,267
35,718
37,156
38,582
39,997
41,401
42,796
44,181
45,558
46,928
48,290
49,645
50,993
52,336
53,672
Distribution Plot

Distribution Plot

F; df1=25; df2=25

F, df1=8, df2=15
1,2

0.8
0.7

1,0

0.6

Tabel 7.a Tabel F


1
2
3
4
5
6
7

1
161,4
4052
18,51
98,49
10,13
34,12
7,71
21,20
6,61
16,26
5,99
13,74
5,59
12,25

2
199,5
4999
19,00
99,00
9,55
30,82
6,94
18,00
5,79
13,27
5,14
10,92
4,74
9,55

0.4
0.3

0,6
0,4

0.2

= 5 % dan 1 %
3
215,7
5403
19,16
99,17
9,55
29,46
6,94
16,69
5,79
12,06
5,14
9,78
4,74
8,45

0,8

0.5

D
ensity

D
ensity

f ( v1,v 2 )

0.9

4
224,6
5625
19,25
99,25
9,12
28,71
6,39
15,98
5,19
11,39
4,53
9,15
4,12
7,85

5
230,2
5764
19,30
99,30
9,01
28,24
6,26
15,52
5,05
10,97
4,39
8,75
3,97
7,46

0,2

0.1

0,05
0.0

6
234,0
5859
19,33
99,33
8,94
27,91
6,16
15,21
4,95
10,67
4,28
8,47
3,87
7,19

2.12

0,0

7
236,8
5928
19,35
99,36
8,89
27,67
6,09
14,98
4,88
10,46
4,21
8,26
3,79
6,99

1,96
X

8
238,9
5981
19,37
99,37
8,85
27,49
6,04
14,80
4,82
10,29
4,15
8,10
3,73
6,84

9
240,5
6022
19,38
99,39
8,81
27,35
6,00
14,66
4,77
10,16
4,10
7,98
3,68
6,72

10
241,9
6056
19,40
99,40
8,79
27,23
5,96
14,55
4,74
10,05
4,06
7,87
3,64
6,62

11
243
6082
19,40
99,41
8,76
27,13
5,93
14,45
4,70
9,96
4,03
7,79
3,60
6,54

12
243,9
6106
19,41
99,42
8,74
27,05
5,91
14,37
4,68
9,89
4,00
7,72
3,57
6,47

Eri Setiawan
8
5,32
11,26
9
5,12
10,56
10
4,96
10,01
11
4,81
9,65
12
4,75
9,33
13
4,67
9,07
14
4,60
8,86
15
4,54
8,68
16
4,49
8,53
17
4,45
8,40
18
4,41
8,28
19
4,38
8,18
20
4,35
8,10
21
4,32
8,02
22
4,30
7,94

4,46
8,65
4,26
8,02
4.10
7,56
3,98
7,21
3,89
6,93
3,81
6,70
3,74
6,51
3,68
6,36
3,63
6,23
3,59
6,11
3,55
6,01
3,52
5,93
3,49
5,85
3,47
5,78
3,44
5,72

4,46
7,59
4,26
6,99
4,10
6,55
3,98
6,22
3,89
5,95
3,81
5,74
3,74
5,56
3,68
5,42
3,63
5,29
3,59
5,18
3,55
5,09
3,52
5,01
3,49
4,94
3,47
4,87
3,44
4,82

Tabel 7.b. Tabel F

3,84
7,01
3,63
6,42
3,48
5,99
3,36
5,67
3,26
5,41
3,18
5,21
3,11
5,04
3,06
4,89
3,01
4,77
2,96
4,67
2,93
4,58
2,90
4,50
2,87
4,43
2,84
4,37
2,82
4,31

Pengantar Statistika
3,69
3,58
6,63
6,37
3,48
3,37
6,06
5,80
3,33
3,22
5,64
5,39
3,20
3,09
5,32
5,07
3,11
3,00
5,06
4,82
3,03
2,92
4,86
4,62
2,96
2,85
4,69
4,46
2,90
2,79
4,56
4,32
2,85
2,74
4,44
4,20
2,81
2,70
4,34
4,10
2,77
2,66
4,25
4,01
2,74
2,63
4,17
3,94
2,71
2,60
4,10
3,87
2,68
2,57
4,04
3,81
2,66
2,55
3,99
3,76

3,50
6,18
3,29
5,61
3,14
5,20
3,01
4,89
2,91
4,64
2,83
4,44
2,76
4,28
2,71
4,14
2,66
4,03
2,61
3,93
2,58
3,84
2,54
3,77
2,51
3,70
2,49
3,64
2,46
3,59

3,44
6,03
3,23
5,47
3,07
5,06
2,95
4,74
2,85
4,50
2,77
4,30
2,70
4,14
2,64
4,00
2,59
3,89
2,55
3,79
2,51
3,71
2,48
3,63
2,45
3,56
2,42
3,51
2,37
3,45

3,39
5,91
3,18
5,35
3,02
4,94
2,90
4,63
2,80
4,39
2,71
4,19
2,65
4,03
2,59
3,89
2,54
3,78
2,49
3,68
2,46
3,60
2,42
3,52
2,39
3,46
2,37
3,40
2,34
3,35

3,35
5,81
3,14
5,26
2,98
4,85
2,85
4,54
2,75
4,30
2,67
4,10
2,60
3,94
2,54
3,80
2,49
3,69
2,45
3,59
2,41
3,51
2,38
3,43
2,35
3,37
2,32
3,31
2,30
3,26

3,31
5,74
3,10
5,18
2,94
4,78
2,82
4,46
2,72
4,22
2,63
4,02
2,56
3,86
2,51
3,73
2,45
3,61
2,41
3,52
2,37
3,44
2,34
3,36
2,31
3,30
2,28
3,24
2,26
3,18

343
3,28
5,67
3,07
5,11
2,97
4,71
2,79
4,40
2,69
4,16
2,60
3,96
2,53
3,80
2,48
3,67
2,42
3,55
2,38
3,46
2,34
3,37
2,31
3,30
2,28
3,23
2,25
3,17
2,23
3,12

f ( v1,v 2 ) = 5 % dan 1 %

Distribution Plot

Distribution Plot

F, df1=8, df2=15

F; df1=25; df2=25

0.8

1,2

0.7
1,0

0.6

0.9
0,8
Density

Density

0.5
0.4
0.3

0,6
0,4

0.2
0,2

0.1
0.0

23
24
25
26

1
4,28
7,88
4,26
7,82
4,24
7,77
4,23
7,72

2.12

2
3,42
5,66
3,40
5,61
3,39
5,57
3,37
5,53

0,0

3
3,03
4,76
3,01
4,72
2,99
4,68
2,98
4,64

4
2,80
4,26
2,78
4,22
2,76
4,18
2,74
4,14

5
2,64
3,94
2,62
3,90
2,60
3,85
2,59
3,82

6
2,53
3,71
2,51
3,67
2,49
3,63
2,47
3,59

7
2,44
3,54
2,42
3,50
2,40
3,46
2,39
3,42

0,05
0

8
2,37
3,41
2,36
3,36
2,34
3,32
2,32
3,29

9
2,32
3,30
2,36
3,26
2,34
3,22
2,32
3,18

1,96

10
2,27
3,21
2,25
3,17
2,24
3,13
2,22
3,09

11
2,24
3,14
2,22
3,09
2,20
3,05
2,18
3,02

12
2,20
3,07
2,18
3,03
2,16
2,99
2,15
2,96

Eri Setiawan
27
4,21
7,68
28
4,20
7,64
29
4,18
7,60
30
4,17
7,56
32
4,15
7,50
34
4,13
7,44
40
4,08
7,31
50
4,03
7,17
60
4,00
7,08
100
3,91
6,90
120
3,92
6,85

3,84
6,63

3,35
5,49
3,34
5,45
3,33
5,42
3,32
5,39
3,30
5,34
3,28
5,29
3,23
5,18
3,18
5,06
3,15
4,98
3,09
4,82
3,07
4,79

2,96
4,60
2,95
4,57
2,93
4,54
2,92
4,51
4,51
4,46
2,88
4,42
2,84
4,31
2,79
4,20
2,76
4,13
2,70
3,98
2,61
3,95

2,73
4,11
2,71
4,07
2,70
4,04
2,69
4,02
2,67
3,97
2,65
3,93
2,61
3,83
2,56
3,72
2,53
3,65
2,46
3,51
2,45
3,48

Pengantar Statistika
2,57
2,46
2,37
3,78
3,56
3,39
2,56
2,45
2,36
3,75
3,53
3,36
2,55
2,43
2,35
3,73
3,50
3,33
2,53
2,42
2,33
3,70
3,47
3,30
2,51
2,40
2,32
3,66
3,42
3,25
2,49
2,38
2,30
3,61
3,38
3,21
2,45
2,34
2,25
3,51
3,29
3,12
2,40
2,29
2,20
3,41
3,18
3,02
2,37
2,25
2,17
3,34
3,12
2,95
2,30
2,19
2,10
3,20
2,99
2,82
2,29
2,17
2,09
3,17
2,96
2,79

2,31
3,26
2,29
3,23
2,28
3,20
2,27
3,17
2,25
3,12
2,23
3,08
2,18
2,99
2,43
2,88
2,10
2,82
2,03
2,69
2,02
2,66

2,31
3,15
2,29
3,12
2,28
3,09
2,27
3,07
2,19
3,01
2,17
2,97
2,18
2,89
2,07
2,78
2,10
2,72
1,97
2,59
2,02
2,56

2,20
3,06
2,19
3,03
2,18
3,00
2,16
2,98
2,14
2,94
2,12
2,89
2,08
2,80
2,02
2,70
1,99
2,63
1,92
2,31
1,91
2,47

2,16
2,98
2,15
2,95
2,14
2,92
2,12
2,90
2,10
2,86
2,08
2,82
2,04
2,73
1,98
2,62
1,95
2,56
1,88
2,13
1,86
2,40

344
2,13
2,93
2,12
2,90
2,10
2,87
2,09
2,84
2,07
2,80
2,05
2,76
2,00
2,66
1,95
2,56
1,92
2,50
1,85
2,36
1,83
2,34

3,00
4,61

2,60
3,78

2,37
3,32

2,21
3,02

1,94
2,51

1,88
2,41

1,83
2,32

1,79
2,21

1,75
2,18

2,10
2,80

2,01
2,64

Distribution Plot

Distribution Plot

F; df1=25; df2=25

F, df1=8, df2=15
1,2

0.8
0.7

1,0

0.6

0,8

0.5

D
ensity

D
ensity

f ( v1,v 2 )

0.9

0.4
0.3

0,6
0,4

0.2

Tabel 7.c.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Tabel F

14
245
6142
19,42
99,43
8,71
26,92
5,87
14,24
4,64
9,77
3,96
7,60
3,52
6,35
3,23
5,56
3,02
5,00
2,86

15
245,9
6157
19,43
99,43
8,70
26,87
5,86
14,20
4,62
9,72
3,94
7,56
3,51
6,31
3,22
5,52
3,01
4,96
2,91

= 5 % dan 1 %
16
246
6169
19,43
99,44
8,69
26,83
5,84
14,15
4,60
9,68
3,92
7,52
3,49
6,27
3,20
5,48
2,98
4,92
2,82

20
248,0
6209
19,45
99,45
8,66
26,69
5,80
14,02
4,56
9,55
3,87
7,40
3,44
6,16
3,15
5,36
2,94
4,81
2,77

24
249
6234
19,45
99,46
8,64
26,60
5,77
13,93
4,53
9,47
3,84
7,31
3,41
6,07
3,12
5,28
2,90
4,73
2,74

0,2

0.1

0,05
0.0

30
250,1
6261
19,46
99,47
8,62
26,60
5,75
13,84
4,50
9,38
3,81
7,23
3,38
5,99
3,08
5,20
2,86
4,65
2,70

2.12

0,0

40
251
6286
19,47
99,47
8,60
26,41
5,71
13,75
4,46
9,29
3,77
7,14
3,34
5,91
3,05
5,12
3,56
4,57
2,67

1,96
X

50
252
6302
19,47
99,48
8,58
26,30
5,70
13,69
4,44
9,24
3,75
7,09
3,32
5,85
3,02
5,06
2,80
4,51
2,64

60
252,2
6313
19,48
99,48
8,57
26,32
5,69
13,65
4,43
9,29
3,74
7,14
3,30
5,91
3,01
5,12
2,79
4,57
2,62

100
253
6334
19,49
99,49
8,56
26,23
5,66
13,57
4,40
9,13
3,71
6,99
3,28
5,75
2,98
4,96
2,76
4,41
2,59

120
253,3
6339
19,49
99,49
8,55
26,22
5,66
13,56
4,40
9,11
3,70
6,97
3,27
5,74
2,97
4,95
2,75
4,40
2,58

254,3
6366
19,50
99,50
8,53
26,13
5,63
13,46
4,36
9,02
3,67
6,88
3,23
5,65
2,93
4,86
2,71
4,31
2,54

Eri Setiawan
4,60
11
2,74
4,29
12
2,64
4,05
13
2,55
3,85
14
2,48
3,70
15
2,43
3,56
16
2,37
3,45
17
2,33
3,35
18
2,29
3,27
19
2,26
3,19
20
2,23
3,13
21
2,20
3,07
22
2,18
3,02

4,56
2,72
4,25
2,62
4,01
2,53
3,82
2,46
3,66
2,40
3,52
2,35
3,41
2,31
3,31
2,27
3,23
2,23
3,15
2,20
3,09
2,18
3,03
2,15
2,98

4,52
2,70
4,21
2,60
3,98
2,51
3,78
2,44
3,62
2,39
3,48
2,33
3,37
2,29
3,27
2,26
3,19
2,21
3,12
2,18
3,05
2,15
2,99
2,13
2,94

Tabel 7.d. Tabel F

4,41
2,65
4,10
2,54
3,86
2,46
3,66
2,39
3,51
2,33
3,37
2,28
3,26
2,23
3,16
2,19
3,08
2,16
3,00
2,12
2,94
2,10
2,88
2,07
2,83

Pengantar Statistika
4,33
4,25
2,61
2,57
4,02
3,94
2,51
2,47
3,78
3,70
2,42
2,38
3,59
3,51
2,35
2,31
3,43
3,35
2,29
2,25
3,29
3,21
2,24
2,19
3,18
3,10
2,19
2,15
3,08
3,00
2,15
2,11
3,00
2,92
2,11
2,07
2,92
2,84
2,08
2,04
2,86
2,78
2,05
2,01
2,80
2,72
2,03
1,98
2,75
2,67

4,17
2,53
3,86
2,42
3,62
2,34
3,43
2,27
3,27
2,21
3,13
2,16
3,02
2,11
2,92
2,07
2,84
2,02
2,76
1,99
2,69
1,96
2,64
1,93
2,58

4,12
2,50
3,80
2,40
3,56
2,32
3,37
2,24
3,21
2,18
3,07
2,13
2,96
2,08
2,86
2,04
2,78
2,00
2,70
1,96
2,63
1,93
2,58
1,91
2,53

4,17
2,49
3,86
2,38
3,62
2,30
3,43
2,22
3,27
2,16
3,13
2,11
3,02
2,06
2,92
2,02
2,84
1,98
2,76
1,95
2,69
1,92
2,64
1,89
2,58

4,01
2,45
3,70
2,35
3,46
2,26
3,27
2,19
3,11
2,12
2,97
2,07
2,86
2,02
2,76
1,98
2,68
1,94
2,60
1,90
2,53
1,87
2,47
1,84
2,42

4,00
2,45
3,69
2,34
3,45
2,25
3,25
2,18
3,09
2,11
2,96
2,06
2,84
2,01
2,75
1,97
2,66
1,93
2,58
1,90
2,52
1,87
2,46
1,84
2,40

345
3,91
2,40
3,60
2,30
3,36
2,21
3,17
2,13
3,00
2,07
2,87
2,01
2,75
1,96
2,65
1,92
2,57
1,88
2,49
1,84
2,42
1,81
2,36
1,78
2,31

f ( v1,v 2 ) = 5 % dan 1 %

Distribution Plot

Distribution Plot

F, df1=8, df2=15

F; df1=25; df2=25

0.8

1,2

0.7
1,0

0.6

0.9
0,8
Density

Density

0.5
0.4
0.3

0,6
0,4

0.2
0,2

0.1
0.0

23
24
25
26
27
28
29

14
2,14
2,97
2,13
2,93
2,11
2,89
2,10
2,86
2,08
2,83
2,06
2,80
2,05

2.12

15
2,13
2,93
2,11
2,89
2,09
2,85
2,07
2,81
2,06
2,78
2,04
2,75
2,03

0,0

16
2,10
2,89
2,09
2,85
2,06
2,81
2,05
2,77
2,03
2,74
2,02
2,71
2,00

20
2,05
2,78
2,03
2,74
2,01
2,70
1,99
2,66
1,97
2,63
1,96
2,60
1,94

24
2,01
2,70
1,98
2,66
1,96
2,62
1,95
2,58
1,93
2,55
1,91
2,52
1,90

30
2,62
1,96
2,58
1,94
2,54
1,92
2,50
1,90
2,47
1,88
2,44
1,87
2,41

40
1,91
2,54
1,89
2,49
1,87
2,45
1,85
2,42
1,84
2,38
1,82
2,35
1,81

0,05
0

50
1,88
2,48
1,86
2,44
1,84
2,40
1,82
2,36
1,80
2,33
1,78
2,30
1,77

60
1,86
2,45
1,84
2,40
1,82
2,36
1,80
2,33
1,79
2,29
1,77
2,26
1,75

1,96

100
1,82
2,37
1,80
2,33
1,77
2,29
1,76
2,25
1,74
2,21
1,72
2,18
1,71

120
1,81
2,35
1,79
2,31
1,77
2,27
1,75
2,23
1,73
2,20
1,71
2,17
1,70

1,76
2,26
1,73
2,21
1,71
2,17
1,69
2,13
1,67
2,10
1,65
2,08
1,64

Eri Setiawan
2,77
30
2,04
2,74
32
2,02
2,70
34
2,00
2,66
40
1,95
2,56
50
1,90
2,46
60
1,86
2,40
100
1,79
2,26
120
1,77
2,33

1,69
2,07

2,73
2,01
2,70
2,00
2,66
1,97
2,62
1,92
2,52
1,87
2,43
1,84
2,35
1,77
2,23
1,75
2,19

2,68
1,99
2,66
1,97
2,62
1,95
2,58
1,90
2,49
1,83
2,39
1,80
2,30
1,75
2,19
1,72
2,15

2,57
1,93
2,55
1,91
2,51
1,89
2,47
1,84
2,37
1,78
2,26
1,75
2,20
1,68
2,06
1,66
2,03

Pengantar Statistika
2,49
1,85
2.33
1,89
2,39
1,79
2,47
1,84
2,30
1,86
1,82
1,76
2,42
2,34
2,25
1,84
1,80
1,74
2,38
2,30
2,21
1,79
1,74
1,69
2,29
2,20
2,11
1,74
1,69
1,63
2,18
2,10
2,00
1,75
1,63
1,59
2,12
2,00
1,93
1,63
1,57
1,51
1,98
1,89
1,79
1,66
1,55
1,49
1,95
1,85
1,75

2,27
1,76
2,24
1,74
2,20
1,71
2,15
1,66
2,05
1,60
1,94
1,56
1,87
1,48
1,73
1,45
1,68

2,23
1,74
2,21
1,73
2,21
1,70
2,13
1,64
2,02
1,59
1,92
1,53
1,84
1,46
1,71
1,43
1,66

2,15
1,69
2,13
1,67
2,08
1,64
2,04
1,60
1,97
1,52
1,82
1,48
1,74
1,39
1,59
1,36
1,51

2,14
1,68
2,11
2,09
2,07
2,06
2,03
1,58
1,92
1,52
1,82
1,47
1,73
1,39
1,61
1,35
1,53

346
2,03
1,62
2,01
1,60
1,97
1,58
1,94
1,51
1,80
1,45
1,50
1,39
1,60
1,38
1,57
1,25
1,38

1,67
2,04

1,64
1,99

1,57
1,88

1,57
1,79

1,35
1,52

1,32
1,47

1,24
1,36

1,22
1,32

1,00
1,00

1,46
1,69

1,40
1,59

Gambar 6. Pendekatan Sebaran Binomial ke Normal


Distribution Plot
0.09

Distribution n
p
Binomial
100 0,5

0.08

Distribution Mean StDev


Normal
60
5

0.07

Density

0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0.00

30

40

50

60

70

80

Pendekatan Sebaran Khi-Kuadrat ke Normal

Gambar 7.

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

347

Distribution Plot
0,06

Distribution Mean StDev


Normal
60
20
Distribution df
Chi-Square 30

0,05

Density

0,04
0,03
0,02
0,01
0,00

20

40

60
X

80

Gambar 8.

100

120

Pendekatan Sebaran F ke Normal

Distribution Plot
1.0

Distribution Mean StDev


Normal
0
1
Distribution df1 df2
F
15 24

Density

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

-3

-2

-1

Gambar 9.

Pendekatan Sebaran Poisson ke Normal

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

348

Distribution Plot
0.12

Distribution Mean
Poisson
12.5
Distribution Mean StDev
Normal
45
4

0.10

Density

0.08
0.06
0.04
0.02
0.00

10

20

30
X

40

50

60

CURICULUM VITAE
1. Data Pribadi
a. N a m a
b. Tempat dan Tanggal lahir
c. NIP
d. Pekerjaan
e. Pangkat / Golongan
f. Jabatan Fungsional
g. Alamat Rumah
h. Alamat Kantor
i. No. KTP
i. NPWP
j Telepon
k. Handphone
l. e-mail

: Drs. Eri Setiawan, M.Si.


: Banjarsari, 01 November 1958
: 19581101 198803 1 002
: Staf. Pengajar Jurusan Matematika, FMIPA Unila.
: Pembina / IV a
: Lektor Kepala
: Jl. Asoka B-60 Perumahan Bataranila, Hajimena, Natar,
Lampung Selatan, 35144
: Jurusan Matematika, FMIPA Unila.
Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung.
: 18.01.04.2001/1077/01111958
: 78.362.742.325.000
: (0721) 781417
: 08127270312 / 08197991541
: erstatis @ ymail..com.

2. Pendidikan
SD Negeri IV Kec. Banjarsari, Kab. Ciamis, Jawa Barat. Lulus Tahun 1971.
SMP Negeri Kec. Banjarsari, Kab. Ciamis, Jawa Barat. Lulus Tahun 1974
SMA Negeri I Ciamis, Jawa Barat. Lulus Tahun 1977
S-1 Jurusan Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran, Bandung, Lulusan Tahun 1986
S-2 Jurusan Matematika, FMIPA Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Lulusan Tahun 2003

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

349

PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun
Jenis Pelatihan
1993/1994 Pelatihan Pengajaran Statistika
( HEDS Project )
1994/1995 Pelatihan Penelitian
2006
2006
2006
2007
2007

Lokakarya Peningkatan
Kemampuan dan Pengabdian
Kepada Masyarakat
Pelatihan Tecnical Assistance
Penelitian Bidang Matematika
Pelatihan Tecnical Assistance
Penelitian Bidang Statistika
Pelatihan Tecnical Assistance
Penelitian Bidang Komputer
Pelatihan Tecnical Assistance
Quality Assurance

Penyelenggara
Jurusan Staistika IPB
Bogor
Jurusan Matematika
ITB Bandung
PHK A2 Jurusan
Matematika

Jangka Waktu
3 Bulan (Des03
s.d Peb04)
3 Bulan (Des04
s.d Peb05)
1 Minggu
(Juni 2006)

PHK A2 Jurusan
Matematika
PHK A2 Jurusan
Matematika
PHK A2 Jurusan
Matematika
PHK A2 Jurusan
Matematika

1 Minggu
(Juli 2006)
1 Minggu
(Juli 2006)
1 Minggu
(Sept 2007)
1 Minggu
(Nov 2007)

PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun

Judul Penelitian

1995

Analisis Regresi Berganda untuk Model


Kombinasi yang Mungkin
Robust Principal Component Analysis
Anggota
Using Minimum Covariance Determinant
Estimator.
Indeks Kecocokan Dari Beberapa Metode Mandiri
Estimasi untuk Ukuran Sampel Tertentu
Pada Model Persamaan Struktural
Pengaruh Langsung dan Tak Langsung
Mandiri
dari Peubah Laten Pada Model
Persamaan Struktural

2006
2007
2008

Ketua/
Anggota Tim
Mandiri

KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
Tahun
Judul Kegiatan
Penyelenggara
2002
( 28 Sept.)
2006
( 9-11 Juli )
2007
(15-23 Mei)

Seminar Nasional Statistika


Seminar dan Rapat Tahunan
(SEMIRATA) KE-19 BKS PTN
Wilayah Barat Bidang MIPA
Lokakarya: Peningkatan
Efisiensi Pembimbingan Skripsi
dan Akademik

Jurusan Statistika
FMIPA IPB Bogor
Universitas Andalas
& Universitas
Negeri Padang.
PHK A2 Jurusan
Biologi FMIPA
Unila

Sumber Dana
DIPA PNPB
Unila
PHK A2
PHK A2
DIPA PNPB
Unila

Panitia/Peserta/
Pembicara
Pembicara
Peserta &
Pembicara
Pembicara

Eri Setiawan

Pengantar Statistika

2007
( 9-11 Juli )

Seminar dan Rapat Tahunan


(SEMIRATA) KE-20 BKS PTN
Wilayah Barat Bidang MIPA

2011
( 9-11 Mei )

Seminar dan Rapat Tahunan


(SEMIRATA) KE-24 BKS PTN
Wilayah Barat Bidang MIPA

Universitas Islam
Negeri Syarif
Hidayatullah,
Jakarta.
Universitas
Lambung Mangkurat
Banjarmasin

350

Peserta &
Pembicara
Peserta &
Pembicara

KERJASAMA
Tahun Judul Kegiatan
2006 Survey Kepuasan Masyarakat di
Kabupaten Lampung Timur.(Awal)
2007 Survey Kepuasan Masyarakat di
Kabupaten Lampung Utara.(Awal).
2009 Survey Kepuasan Masyarakat di
Kabupaten Lampung Selatan.(Awal)
2009 Survey Kepuasan Masyarakat di
Kabupaten Lampung Utara.(Akhir)

Penyelengara
Proyek SCBD dan Pemda
Lampung Timur
Proyek SCBD dan Pemda
Lampung Utara
Proyek SCBD dan Pemda
Lampung Selatan
Proyek SCBD dan Pemda
Lampung Utara

Gambar 10
Masalah Dalam Analisis Statistik Tentang Konseptual

Kedudukan
Tenaga Akhli
Statistik
Tenaga Akhli
Statistik
Tenaga Akhli
Statistik
Tenaga Akhli
Statistik

Anda mungkin juga menyukai