Anda di halaman 1dari 3

Nama : Seren Nabila

NIM : 06101181823013

Kutipan Langsung Kurang dari 4


Baris ( Silerberg, 2009:4)
Terlepas dari apakah ini pertama kalinya atau bukan pada saat kita mempelajari
kimia, kita tentunya memiliki gambaran awal tentang sifat dasar ilmu kimia dan tentang apa
yang dilakukan oleh para kimiawan dalam mempelajari ilmu kimia. Kemungkinan besar, kita
berpikir ilmu kimia dikerjakan di laboratorium oleh seseorang yang mengenakan jas putih yang
Pembuka

mempelajari sesuatu dalam tabung reaksi, membuat larutan, melakukan percobaan dengan
P.

menggunakan larutan-larutan yang ada di laboratorium. Sebagian besar ilmu kimia merupakan
ilmu yang mempelajari struktur materi, sifat-sifat materi, perubahan suatu materi menjadi materi
lain, serta energi yang menyertai perubahan materi). Di dalam bidang pendidikan di Indonesia
ilmu kimia secara resmi diajarkan di tingkat SMA. Namun, pada tingkat dasar seperti SD dan
SMP ilmu kimia sudah mulai diperkenalkan dalam mata pelajaran IPA.

Dibandingkan dengan bidang yang lain, kimia sering terkesan lebih sulit, paling
tidak pada tingkat dasarnya. Kimia terkesan lebih sulit dibandingkan dengan ilmu yang lainnya
hal ini dikarenakan kimia memiliki perbendaharaan kata yang sangat khusus. Selain itu, beberapa
konsepnya bersifat abstrak. Namun, kita dapat mempelajari kimia dengan sangat menyenangkan
dan tidak terkesan sulit dengan mempelajari imu dasar nya yakni dengan metode ilmiah,
penggolongan materi serta sifat materi. Dalam metode ilmiah terdapat 3 bagian yakni
pengamatan, penyajian, dan penafsiran. Sebelum melakukan pengamatan kita harus
mendefinisikan masalah terlebih dahulu, setelah masalah telah dimengerti barulah pengamatan

Raymond, 2003:5)
Langsung ( Chang,
P. Isi

Kutipan Tidak
dilakukan, setelah pengamatan selesai penyajian pun dilakukan. Penyajian dilakulan dengan
menggunakan lambang-lambang dan persamaan kimia apabila yang kita teliti mengenai larutan
ataupun zat-zat. Setelah kita melakukan pengamatan dan penyajian barulah data diperoleh.
Langkah berikutnya dalam metode ilmiah ialah penafsiran (interpretasi) menjelaskan fenomena
yang telah diamati. Berdasarkan data yang telah diperoleh, peneliti merumuskan hypothesis
(hypothesis), atau penjelasan sementara dari hasil pengamatan. Setelah data terkumpul langkah
yang harus dilakukan selanjutnya ialah merangkum informasi data tersebut menjadi ringkas
sebagai suatu hukum. Dalam sains, hukum (law) adalah suatu pernyataan yang meringkas
tentang hubungan antar kejadian-kejadian yang selalu sama dalam keadaan yang sama juga.
Raymond, 2004:6)
Langsung ( Chang,
Kutipan Tidak

Materi (matter) adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai
massa. Pada prinsipnya, semua materi dapat berada dalam tiga wujud: padat, cair, dan gas.
Dalam materi dapat digolongkan menjadi zat, campuran, unsur, dan senyawa. Zat (substance)
memiliki susunan tertentu atau tetap dan sifat-sifat yang tertentu pula. Campuran (mixture)
dapat mempertahankan identitasnya masing-masing dari hasil penggabungan dua zat atau lebih.
Contohnya seperti udara, minuman ringan, susu dan semen.Campuran terbagi lagi menjadi dua
macm yakni campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen (Sama). Contoh

P. Isi
dari campuran homogen yakni ketika sesendok gula dilarutkan dalam air. Campuran heterogen
(Tidak seragam atau tidak sama). Contoh campuran heterogen yakni pasir yang dicampurkan
dengan serbuk besi. Suatu zat juga dapat berupa unsur atau senyawa. Didalam unsur terbagi lagi
menjadi dua bagian yakni unsur buatan dan unsur alami. Salah satu contoh dari unsur alami
yakni oksigen, hydrogen dan natrium. Kebanyakan unsur dapat bereaksi dengan satu atau lebih
unsur lain membentuk senyawa. Sebagai contoh, gas hidrogen yang terbakar dalam gas oksigen
membentuk air.
Kutipan Langsung Lebih dari
4 baris (Goldberg, David E.

Setiap zat mempunyai karakteristik tertentu yang membedakannya dengan zat yang
lainnya dan karakteristik tersebut digunakan untuk menentukan apakah zat tersebut sama.
2004:4)

Karakteristik-karakteristik tersebut disebut dengan sifat materi. Semua sifat materi yang dapat
diukur dibagi dalam dua golongan ykni sifat ekstensif (yang diukur berdasarkan banyak nya
materi) dan sifat intensif (tidak bergantung pada banyaknya jumlah materi yang diukur).

P. Isi
Sifat materi ini sendiri dibagi menjadi dua macam sifat yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
Sifat fisika adalah sifat-sifat yang berhubungan dengan wujud zat seperti zat padat, cair
dan gas sedangkan sifat kimia adalah sifat yang berhubungan dengan reaksi kimia.
Contoh dari sifat-sifat kimia antara lain kemampuan terbakar, ketahanan terhadap karat,
reaktivitas dan kemampuan menjalani biodegradasi (biodegrability).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ilmu kimia adalah ilmu yang
mempelajari materi dan energi dan interaksi di antara keduanya. Dimana kita dapat mempelajari
Penutup
P.

ilmu kimia dengan menggunakan metode ilmiah, penggolongan materi dalam ilmu kimia serta
sifat materi kimia. Oleh sebab itu, diharapkan kita dapat mengetahui pengetahuan tentang ilmu
kimia lebih dalam lagi dengan cara memperluas ilmu kimia kita.
Daftar Pustaka

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti. Ciracas, Jakarta: Penerbit Erlangga

Goldberg, David E. 2004. Kimia Untuk Pemula. Ciracas, Jakarta : Penerbit Erlangga

Murtiningrum, Tri, Ashadi dan Sri Mulyani. Pembelajaran Kimia Dengan Problem Solving
Menggunakan Media E-Learning dan Komik Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Abstrak dan
Kreativitas Siswa. Jurnal Inkuiri, 2(3): 288-301

Anda mungkin juga menyukai