Anda di halaman 1dari 24

PRESENTASI KELOMPOK BIOSTATISTIK

DISUSUN OLEH :

1. SINTA PUSPITA SARI


2. SITI MAYA ANGGRAINI
3. TILADENI PUJITA SUCMA
FARMASI V c

PROGRAM STUDI FARMASI


STIKES HARAPAN IBU JAMBI
TAHUN AJARAN 2016/2017

DISTRIBUSI FREKUENSI
Prinsip dari distribusi frekuensi ini adalah untuk memudahkan kita dalam membaca dan
memahami isi data tersebut beserta kesimpulan. Data yang dikumpulkan dari populasi
maupun sampel, biasanya masih berupa data mentah sehingga perlu diolah agar dapat
dipersentasikan denga lebih mudah. Pada metode penyajiannya sendiri haruslah menarik,
komunikatif dan lengkap agar mudah dipahami oleh pendengar dan apa yang akan
disampaikan tersalurkan.

Ada dua cara dalam menyajikan data, yaitu tabel dan grafik (diagram).

Tabel merupakan susunan angka-angka yang disusun menurut kategori tertentu sehingga
memudahkan dalam menganalisa data, contoh tabel sendiri ada tabel distribusi frekuensi,
tabel baris kolom, dan tabel kontingensi.

Sedangkan grafik adalah gambar-gambar yang menunjukan visual data berupa angka yang
biasanya juga berasal dari tabel yang telah dibuat dan contoh dari diagram berupa diagram
batang, diagram gaaris, diagram simbol, diagram lingkaran, diagram pencar, dan lain-lain.

Susunan dari data disebut juga distribusi data. Ada beberapa cara menyusun data, yaitu :

1. Distribusi frekuensi kuantitatif, yaitu peyusunan data menurut besarannya


(kuantitas).
2. Distribusi frekuensi kualitatif, yaitu penyusunan data menurut kualitasnya
(kategori).
3. Runtun waktu (time series), yaitu penyusunan data menurut waktu terjadinya.
4. Distribusi parsial, yaitu penyusunan data menurut tempat geografisnya.

Pemakaian distribusi frekuensi dan tabel frekuensi apabila jumlah data yang akan dianalisa
banyak sekali agar mempermudah menganalisa data.

Berikut ini cara menyusun distribusi frekuensi :

1. Tentukan banyak dan lebarnya interval kelas. Hal ini tergantung pada banyak dan
besarnya harga-harga yang akan disusun dalam distribusi itu banyak kelas interval
yang efisien biasanya antara 5 dan 15. Pada tahun 1925. H.A Sturgen menggunakan
rumus untuk menentukan banyak interval kelas, yaitu :
K = 1+ 3,322 log
Sedangkan lebar interval kelas ditentukan dengan membagi jangkauan atau
rentang (yaitu selisih harga terkecil) dengan banyak interval kelas yang
digunakan.
2. Interval interval kelas tersebut diletakan dalam suatu kolom, diurutkan dari interval
kelas terendah pada kolom paling atas dan seterusnya.
3. Data diperiksa dan dimasukkan ke dalam suatu interval kelas yang dinamakan
frekuensi interval kelas tersebut.

Contoh 2.1

Misalkan akan dilakukan suatu penelitian tentang berat badan pada pasien penderita penyakit
jantung coroner (PJK) dalam kg dan data tersebut adalah sebagai berikut:

30 55 27 45 56 48 45 49 32 75 47 56

37 55 52 34 54 42 32 59 35 46 24 57

32 26 40 28 53 54 29 42 42 54 53 59

39 56 59 58 49 53 30 53 21 34 28 50

52 57 43 46 54 31 22 31 24 24 57 29

Langkah-langkah membuat table distribusi frekuensi untuk contoh diatas adalah sebagai
berikut :

1. Menentukan jangkauan atau rentang


Data besar = 59
Data kecil = 21
Jangkauan = data terbesar data terkecil

= 59 21 = 38

2. Menentukan banyak kelas interval


Banyak kelas interval = K = 1 + 3,332 log 60
= 1 + 3,332 (1,778151)
= 1 + 5,907
= 6,907
Kita dapat membulatkan hasil ini menjadi 7 atau 8
3. Menentukan lebar interval atau panjang kelas interval
Lebar interval = jangkauan : banyak interval
= 38 : 7 = 5
4. Membuat table distribusi frekuensi
Dari keadaan diatas kita pilih banyak interval kelas 8 dengan lebar kelas 5. Kemudian
disusun dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 2.1 distribusi frekuensi berat badan


INTERVAL KELAS TANDA HITUNG FREKUENSI
20-25 IIII 5
26-30 IIII 6
31-35 IIII IIII 9
36-40 III 3
41-45 IIII 5
46-50 IIII III 8
51-55 IIII IIII 10
56-60 IIII IIII IIII 14
Jumlah - 60

Dengan data pada contoh 2.1 diatas dapat disusum distribusi frekuensi kumulatif kurang dari
dan distribusi kumulatif lebih dari sebagai berikut :

Tabel 2.2 (a) distribusi frekuensi kumulatif kurang dari

Interval kelas Frekuensi


Kurang dari 20 0
Kurang dari 25 5
Kurang dari 30 11
Kurang dari 35 20
Kurang dari 40 23
Kurang dari 45 28
Kurang dari 50 36
Kurang dari 55 46
Kurang dari 60 60

Tabel 2.2. (b) distribusi frekuensi kumulatif lebih dari

Interval kelas Frekuensi


Lebih dari 20 60
Lebih dari 25 55
Lebih dari 30 49
Lebih dari 35 40
Lebih dari 40 37
Lebih dari 45 32
Lebih dari 50 24
Lebih dari 55 14
Lebih dari 60 0

Jika ingin mengetahui beberapa persen berapa persen orang yang berat badannya antara harga
tertentu, lebih dari harga tertentu/kurang dari harga tertentu maka distribusi frekuensi diubah
menjadi distribusi relatif, distribusi frekuensi relatif lebih dari atau distribusi frekuensi
relative kurang dari.

Cara menghitung distribusi frekuensi relative :

Harga frekuensi pada setiap interval kelas


jumlah total frekuensi x 100 %

Untuk data pada contoh 2.1 distribusi frekuensi relatifnya adalah sebagai berikut :

Interval kelas Frekuensi relative Hasil


20-25 5/60 X 100 % 8,3%
26-30 6/60 X 100 % 10%
31-35 9/60 X 100 % 15%
36-40 3/60 X 100 % 5%
41-45 5/60 X 100 % 8,3%
46-50 8/60 X 100 % 13,3%
51-55 10/60 X 100 % 16,6%
56-60 14/60 X 100 % 23,3%
Jumlah 60 99,8%

C. Membuat dan Menyajikan Grafik

Penyajian data dalam bentuk grafik bertujuan untuk memberikan gambaran sebaran data
dalam bentuk visualisasi.

Ada beberapa macam grafik yang biasa digunakan untuk memberikan gambaran data, yakni:
histogram, poligon, dan Ogive.

1. Grafik Histogram
Histogram adalah grafik yang sering digunakan untuk menggambarkan distribusi
frekuensi.Histogram merupakan grafik batang dari distribusi frekuensi.Pada histogram,
batang-batangnya saling melekat atau berhimpitan. Grafik dibuat dengan cara menarik garis
dari satu titik tengah batang histogram ke titik tengah batang histogram yang lain. Agar
supaya diperoleh grafik yang tertutup harus dibuat dua kelas baru dengan panjang kelas sama
dengan frekuensi nol pada kedua ujungnya di kiri dan kanan.

Pembuatan dua kelas baru itu diperbolehkan karena grafik histogram merupakan kurve
tertutup.Pada pembuatan histogram digunakan sistem salib sumbu.Sumbu mendatar (sumbu
X) menyatakan interval kelas (batas bawah dan batas atas masing-masing kelas) dan sumbu
tegak (sumbu Y) menyatakan frekuensi.

Langkah-langkah Membuat Histogram :

a. Membuat absis dan ordinat, berbanding seperti 10 : 7

b. Absis diberi nama Nilai dan ordinat diberi nama Frekuensi, atau f

c. Membuat skala pada absis dan ordinat. Perskalaan pada absis ini tidak perlu sama dengan
perskalaan pada ordinat. Hal yang penting adalah skala pada absis harus dapat memuat semua
nilai (dan oleh karena histogram dibuat atas dasar batas nyata, maka skala-skala pada ordinat
harus dapat memuat frekuensi tertinggi).

d. Mendirikan segiempat-segiempat pada absis. Tinggi masing-masing segiempat harus sama


dengan (sesuai dengan) frekuensi tiap-tiap nilai variabelnya. Segiempat-segiempat ini
berimpit satu sama lain pada batas nyatanya.

NILAI BATAS NYATA FREKUENSI


8.5
8 7.5 4
7 6.5 23
6 5.5 28
5 4.5 16
4 3.5 1
JUMLAH - 72
Dari tabel 1.9, dapat dibuat histogram sebagai berikut.

Chart Title
30

25

20

Axis Title 15

10

0
8.5 7.5 6.5 5.5 4.5 3.5

Axis Title

Contoh lain, dengan data distribusi prestasi belajar Statitiska I dari mahasiswa PGSD,
diperoleh data sebagai berikut.

INTERVAL KELAS TITIK TENGAH FREKUENSI


70-74 72 1
65-69 67 3
60-64 62 4
55-59 57 9
50-54 52 9
45-49 47 11
40-44 42 5
35-39 37 4
30-34 32 2
JUMLAH - 48

Dari data pada tabel 1.9 , diperoleh histogram sebagai berikut.

Chart Title
80
70
60
50 TITIK TENGAH
FREKUENSI
Axis Title 40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Axis Title

Dari kedua contoh tersebut, tidak terdapat perbedaan pembuatan histogram dengan
menggunakan batas nyata dengan pembuatan histogram dengan menggunakan titik
tengah.Hal yang berbeda dalam hal ini adalah nilai-nilai yang dicantumkan pada absis, yang
satu mencantumkan batas nyata, sedangkan lainnya mencantumkan titik tengah.

2. Grafik Poligon
Untuk membuat grafik poligon, sebenarnya tidak ada perbedaan penting antara grafik
histogram dengan grafik poligon.
Perbedaan dalam hal ini terletak hanya pada :
a) Grafik histogram lazimnya dibuat dengan mengunakan batas nyata, sedangkan grafik
poligon selalu menggunakan titik tengah.
b) Grafik histogram berwujud segiempat-segiempat, sedang grafik poligon berwujud garis-
garis atau kurve (garis-garis yang sudah dilicinkan).
Grafik poligon disebut juga grafik poligon frekuensi, dibuat dengan menghubung-hubungkan
titik-titik koordinat (pertemuan titik tengah dengan frekuensi tiap kelas) secara berturut-turut.
Sebagai contoh, grafik poligon sebagai berikut :

3. Grafik Ogive
Grafik ini disebut juga dengan grafik frekuensi meningkat.Grafik semacam ini, tidak banyak
digunakan dibandingkan dengan kedua grafik sebelumnya (histogram dan poligon).Grafik
Ogive dapat dibuat, baik dari distribusi tunggal maupun dari distribusi bergolong.
Pembuatan Ogive dimulai dengan cara-cara seperti membuat grafik lainnya, yaitu:
(1) membuat sumbu absis dan ordinat, berbanding kira-kira seperti satu banding tiga
perempat, (2) membuat skala pada absis untuk mencantumkan batas-batas nyata, dan skala
pada ordinat untuk mencantumkan frekuensi meningkatnya,
(3) menarik garis-garis dari batas bawah di sebelah kiri berturut-turut ke batas nyata di
atasnya pada ketinggian menurut frekuensi intervalinterval yang bersangkutan,
(4) selanjutnya, disempurnakan dengan mencantumkan keterangan yang diperlukan untuk
penyajian. Hal yang perlu diketahui bahwa grafik Ogive dibuat dengan menggunakan batas
nyata dan bukan titik tengah sebagaimana grafik poligon.
Berikut ini diberikan contoh untuk membuat grafik Ogive dari distribusi bergolong. Grafik
Ogive dapat dibuat dengan frekuensi meningkat dari atas atau dari bawah..
INTERVAL FREKUENS FREKUENSI FREKUENSI
NILAI I MENINGKAT DARI MENINGKAT
BAWAH DARI BAWAH
DALAM %
70-74 1 48 100
56-69 3 47 98
60-64 4 44 92
55-59 9 40 83
50-54 9 31 65
45-49 11 22 46
40-44 5 11 23
35-39 4 6 13
30-34 2 2 4
JUMLAH 48 - -

INTERVAL NILAI BIAYA FREKUENSI FREKUENSI


NYATA MENINGKAT(ef)
38,5
36-38 35,5 2 100
33-35 32,5 3 98
30-32 29,5 2 95
27-29 26,5 6 93
24-26 23,5 5 87
21-23 20,5 5 82
18-20 17,5 5 77
15-17 14,5 14 72
12-14 11,5 10 58
9-11 8,5 17 48
6-8 5,5 15 31
3-5 2,5 14 16
0-2 0,5 2 2
JUMLAH - N = 100 -
Grafik Ogive digunakan, apabila ingin mengetahui kedudukan seseorang tentang sesuatu
hal dalam kelompoknya sendiri, bukan pola sifat atau kecakapan kelompok seluruhnya.Oleh
karena itu, banyak ditemui hasil-hasil tes bakat, tes kemampuan khusus, dan semacamnya
yang dilaporkan dalam bentuk Ogive atau grafik frekuensi meningkat. Hal ini disebabkan
karena nilai-nilai test semacam itu kerapkali digunakan untuk mengadakan penilaian tentang
kecakapan perorangan.
SOAL

1. Tentukan histogram untuk daftar distribusi frekuensi dan frekuensi relatifnya


berdasarkan data jumlah siswa yang terlambat masuk sekolah selama 30 hari di
SMAN Jaya Selalu

Jawaban:
Maka histrogamnya
2. Diketahui nilai ujian 40 siswa di SMA Jaya Selalu. Tentukan histogram daftar
distribusi frekuensi dan frekuensi relatifnya.

Jawaban:
Maka histogramnya
3. Tentukan poligon frekuensi dari data di bawah ini:

Jawaban :

Cara membuat poligon frekuensi

sehingga poligon frekuensinya


4. Tentukan ogive dari tabel daftar distribusi frekuensi berikut dan kemudian tentukan
berdasarkan kurva tersebut jumlah siswa yang nilainya di bawah 70.

Jawaban:

Ogivenya
Dari kurva tersebut, dapat ditentukan jumlah siswa yang nilainya di bawah 70 ada 18
orang.

5. Pak Budi, guru matematika SMA Jaya Selalu, sedang mendata nilai ujian 100 siswa-
siswi kelas XII. Nilai yang didapat aadalah sebagai berikut:

97 97 23 100 87 90 90 90 90 63

47 47 50 33 53 60 60 63 63 65

80 83 73 73 75 65 65 65 65 73

85 85 77 77 77 65 70 70 73 75

93 93 83 83 83 73 75 75 75 83

43 73 87 87 87 77 80 80 80 57

40 75 93 95 95 43 43 45 45 63

57 57 60 83 83 55 55 55 55 65

63 65 65 97 97 97 80 80 57 73

67 67 67 55 55 57 85 85 63 77

a) Buatlah daftar distribusi frekuensinya


b) Buatlah ogive dari data tersebut.
c) Siswa yang harus remedial test adalah siswa yang mendapatkan nilai 75 ke bawah.
Apabila siswa yang nilainya di bawah 75 berjumlah lebih dari setengah jumlah siswa,
maka Pak budi harus mengadakan remedial teaching. Berdasarkan ogive, tentukan
banyak siswa yang harus mengikuti remedial test. Apakah Pak Budi harus
mengadakan remedial teaching?
Jawaban :

Jawaban soal a

Step 1: Menentukan banyak kelas

K = 1 + 3.32 log n

Banyak data = n = 100

k = 1 + 3.32 log 100 = 1 + 6.64 = 7.64

Banyak kelas --> dibulatkan ke atas = 8 kelas

Step 2: Menentukan panjang kelas

Xmaks = 100

Xmin = 23

R = Xmaks Xmin = 100 23 = 77

Panjang kelas = 77/8 = 9.6

Panjang kelas --> dibulatkan ke atas = 10

Agar perhitungan menjadi mudah, kelas interval pertama yang diambil adalah 21 30

Step 3: Menentukan kelas interval dan frekuensi setiap kelas interval


Maka hasil akhirnya ialah sebagai berikut

Jawaban soal b

Step 1: Membuat daftar distribusi frekuensi kumulatif

Step 2: Menggambarkan frekuensi kumulatif dalam bentuk grafik


Jawaban soal c

Step 1: menarik garis ke sumbu X (sumbu nilai ujian) pada ogive dan
menyesuaikan posisinya pada sumbu Y (sumbu frekuensi kumulatif)

Step 2: Menarik kesimpulan


Jumlah siswa yang nilainya di bawah 75 ada sebanyak 70 orang, lebih dari 50
(setengah dari 100). Maka Pak Budi harus melakukan remedial teaching

6. Berdasarkan hasil pengukuran tinggi badan siswa yang dilakukan oleh seorang guru
terhadap 40 siswa adalah sebagai berikut:
160, 160, 168, 165, 169, 170, 160, 176, 150, 175, 149, 158, 164, 166, 150, 167, 168,
155, 159, 175, 147, 174, 154, 167, 150, 164, 176, 166, 148, 161, 170, 158, 151, 163,
158, 163, 170, 159, 153, 156.
Buatlah tabel distribusi frekuensi dari data tersebut.

Kita harus menghitung jangkauan data tersebut terlebih dahulu. Dari data tersebut
diketahui bahwa datum terkecil adalah 147 dan datum terbesar adalah 176, maka
jangkauan data terssebut adalah:

J = datum terbesar datum terkecil.


J = 176 147
J = 29
Sekarang kita tentukan banyaknya interval kelas, misalnya kita akan membuat banyak
interval kelas ada 6.
Sekarang kita tentukan panjang tiap interval kelas, yakni dengan rumus:
p = J/n
p = 29/6
p = 4,833 5
Sekarang kita akan menentukan batas bawah dan batas atas setiap interval kelas
interval ke-1 adalah 147, dan batas atasnya 151. Batas bawah interval ke-2 adalah
152, dan batas atasnya 156, dan seterusnya.
Menentukan frekuensi pada masing-masing interval kelas dengan menggunakan
sistem turus (tally), yakni:
a) frekuensi interval ke-1 adalah 8
b) frekuensi interval ke-2 adalah 4, dan seterusnya.
Dengan demikian, diperoleh tabel distribusi frekuensi seperti terlihat pada gambar di
bawah ini.

NILAI TURUS FREKUENSI


147-151 IIIII III 8
152-156 IIII 4
157-161 IIIII III 8
162-166 IIIII II 7
167-171 IIIII III 8
172-176 IIIII 5
JUMLAH - 40

7. Jumlah lulusan SMA X di suatu daerah dari tahun 2001 sampai tahun 2004
adalah sebagai berikut.

TAHUN JUMLAH
2000 20
2001 40
2002 50
2003 70
2004 100

Nyatakan data di atas dalam bentuk diagram batang.

Penyelesaian
Data tersebut dapat disajikan dengan diagram batang sebagai berikut.
Histogram

8. Data banyaknya siswa kelas 9 yang tidak masuk sekolah dalam 8 hari
berurutan sebagai berikut.

Poligon Frekuensi

9. Berdasarkan contoh di atas dapat dibuat poligon frekuensinya seperti


gambar berikut ini.

10.Hasil pengukuran berat badan terhadap 100 siswa SMP X digambarkan


dalam distribusi bergolong seperti di bawah ini. Sajikan data tersebut
dalam histogram dan poligon frekuensi.
BERAT BADAN (Kg) TITIK TENGAH FREKUENSI
15 - 19 17 2
20 - 24 22 10
25 - 29 27 19
30 - 34 32 27
35 - 39 37 16
40 - 44 42 10
45 - 49 47 6
50 - 54 52 5
55 - 59 57 3
60 - 64 62 2
100

Penyelesaian:

Histogram dan poligon frekuensi dari tabel di atas dapat ditunjukkan


sebagai berikut.

Poligon Frekuensi Kumulatif

11.Hasil tes ulangan Matematika terhadap 40 siswa kelas 9 digambarkan


dalam tabel di bawah.
a. Buatlah daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari.
b. Gambarlah ogive naik dan ogive turun.

HASIL FREKUENSI
ULANGAN
65 - 67 2
68 - 70 5
71 - 73 13
74 - 76 14
77 - 79 4
80 - 82 2
40

Penyelesaian :

a. Data frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari adalah sebagai
berikut :
DATA FREKUENSI KUMULATIF KURANG
DARI
67,5 2
7
70,5 20
73,5 34
76,5 38
79,5 40
82,5

DATA FREKUENSI KUMULATIF KURANG


DARI
67,5 2
70,5 7
73,5 20
76,5 34
79,5 38
82,5 40

b. Ogive naik dan ogive turun data di atas adalah sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai