PESAWAT SEDERHANA
Nama:
Laras Annisa (16312241006)
Meiningrum (16312241010)
Fajri Nur Maghfirah (16312241011)
Dian Risqi Fatimah (16312241020)
Rizki Oktavia (16312241033)
Nika Cahya Awani (16312241043)
KELOMPOK 3
PETA KONSEP
PENDAHULAN
Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan pesawat atau alat bantu sangat diperlukan,
terutama untuk mempermudah pekerjaan kita. Pekerjaan rumah tangga, aktivitas kita di sekolah
atau tempat kerja, maupun aktivitas di luar ruangan umumnya tidak terlepas dari bantuan sebuah
pesawat.Tentunya yang sering kita gunakan adalah pesawat yang rumit.Misalnya, penggunaan
mesin cuci, vacuum cleaner, lemari es, dan sebagainya di rumah tangga.Kita juga bepergian
dengan menggunakan kendaraan, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.Di
tempat kerja, kita juga melakukan aktivitas dengan bantuan komputer.Semua itu merupakan
contoh-contoh pesawat yang rumit.Tentunya Anda juga tahu bahwa pesawat rumit itu tersusun
dari sejumlah pesawat sederhana.Pesawat sederhana merupakan bentuk paling sedehana dari alat
atau pesawat yang rumit. Atau dengan kata lain, pesawat sederhana merupakan peralatan yang
melakukan usaha dengan hanya satu gerakan. Penggunaan pesawat sederhana dimaksudkan agar
memudahkan pekerjaan kita.Besar keuntungan yang diperoleh dari penggunaan pesawat
sederhana dinamakan keuntungan mekanis. Keuntungan mekanis yang akan dihasilkan dari
masing-masing pesawat sederhana ini berbeda-beda, bergantung jenis pesawat sederhana yang
digunakan. Berkaitan dengan hal tersebut maka pada modul ini Anda akan mempelajari berbagai
jenis pesawat sederhana beserta penerapannya dalam kegiatan sehari-hari, serta keuntungan
mekanis yang akan diperoleh dari penggunaan sebuah pesawat sederhana.
TES AWAL
1. Mengapa jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok?
2. Mengapa memindahkan batu bata dengan menggunakan gerobak dorong satu roda yang
memiliki gagang pendek terasa lebih berat daripada gerobak dorong satu roda yang
bergagang lebih panjang?
3. Mengapa ketika kita mengambil air di dalam sumur yang dalam dengan menggunakan
timba akan terasa lebih ringan?
4. Menapa anak anak yang bermain jungkat jungkit dapat bergerak naik turun?
KEGIATAN BELAJAR
Beban (B)
Gambar 1. Pengungkit
Pengungkit bekerja dengan cara mengubah besar gaya yang diperlukan untuk
mengangkat beban. Gambar 1 menunjukkan bentuk dasar dari sebuah pengungkit,
dimana pengungkit semacam ini telah digunakan orang sejak jaman dulu. Bentuk-bentuk
pengungkit lain yang biasanya kita gunakan diperlihatkan pada Gambar 2
Berdasarkan posisi ketiga titik (titik tumpu, titik beban, dan titik kuasa) tersebut,
pengungkit dapat dibedakan jenisnya menjadi tiga tipe atau tiga kelas, yaitu pengungkit
jenis pertama, pengungkit jenis kedua, dan pengungkit jenis ketiga.
1. Pengungkit Jenis Pertama
Pengungkit jenis pertama (disebut juga pengungkit kelas 1) memiliki letak titik
tumpu (T) yang berada diantara titik beban (B) dan titik kuasa (K).Bentuk ini adalah
bentuk dasar atau bentuk paling umum dari sebuah pengungkit.Contohnya adalah
jungkat-jungkit, gunting, tang, palu, linggis, dan sejenisnya.
Kuasa (K)
Beban (B)
Beban (B)
Kuasa (K)
Kuasa (K)
Beban (B)
Semakin jauh jarak kuasa dari titik tumpu, maka semakin kecil gaya kuasa
yang diperlukan untuk memindahkan/mengangkat sebuah beban. Demikian pula
semakin dekat beban dari titik tumpu, maka semakin kecil gaya kuasa yang
diperlukan. Secara matematis, hubungan gaya kuasa, gaya berat beban, lengan
kuasa, dan lengan beban dinyatakan oleh persamaan:
Fb. Lb = Fk. Lk
meter)
Fb Lb
KM = =
Fk Lk
Pengungkit jenis pertama memiliki posisi titik tumpu yang berada diantara titik
beban dan titik kuasa (Gambar 7) Panjang lengan beban dan panjang lengan
kuasanya bergantung pada posisi titik tumpunya, sehingga keuntungan mekanis yang
dihasilkan bisa lebih besar atau lebih kecil dari satu.
Fb
KM = =1
Fk
Fb
bebas adalah KM = =2
Fk
Fb
yang dihasilkan adalah 2 (dua), atau KM =
Fk
Fb
KM =
Fk
Fb
majemuk adalah KM = =4
Fk
Keuntungan mekanis yang diberikan oleh katrol majemuk seperti ini adalah 4
(empat), artinya bahwa pada katrol majemuk tersebut gaya yang diperlukan untuk
mengangkat beban adalah ¼ dari gaya berat bebannya. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa semakin banyak penggal tali yang menyangga beban, maka
semakin kecil gaya kuasa yang diperlukan untuk mengangkat atau memindahkan
beban tersebut, atau dengan kata lain semakin besar keuntungan mekanisnya. Contoh
pemanfaatan sistem katrol diantaranya alat pengangkat pada mobil derek, chain hoist
(alat untuk mengangkat mesin mobil dari bodi mobil), hingga crane.
C. Bidang Miring
Bidang miring merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang terdiri dari
bidang datar yang salah satu ujungnya lebih tinggi daripada ujung lainnya. Bidang miring
diposisikan miring agar dapat memperkecil gaya yang dibutuhkan untuk memindahkan
benda ke tempat yang lebih tinggi dibandingkan mengangkatnya secara vertikal (Gambar
18)
B p
adalah: KM = =
F t
Roda dan poros bekerja dengan cara mengubah besar dan arah gaya yang
digunakan untuk memindahkan (dalam hal ini, memutar) sebuah benda. Contoh
penerapan roda dan poros dalam kehidupan diantaranya pemutar keran air, pegangan
pintu yang bulat, obeng, roda pada kendaraan, setir kendaraan, alat serutan pensil, bor
tangan, dan sejenisnya. Berikut persamaan dari roda dan poros :
Fb .r =Fk . R
Fb R
KM = =
Fk r
Dengan, Fb = Gaya berat
Fk = Gaya Kuasa
R = Jari-jari
r = poros
Oleh karena R biasanya lebih besar dari r (R>r), maka gaya kuasa yang
diperlukan untuk mengangkat beban lebih kecil daripada gaya berat beban. Dengan
demikian, roda dan poros memiliki fungsi melipatgandakan gaya kuasa, dimana
besarnya bergantung pada perpandingan jari-jari roda dan porosnya.
INFO SAINS
Pada topik yang terkait pesawat sederhana, tahukah kamu, ide pertama daripesawat
sederhana berawal dari seorang filsuf Yunani sekitar abad ke-3 sebelummasehi, yaitu
Archimedes (sekitar 287 SM-212 SM). Archimedes mempelajari tigamacam pesawat sederhana:
katrol, pengungkit, dan sekrup. Archimedes menemukanrumusan untuk mencari keuntungan
mekanik pada pengungkit. Para ilmuwan Yunanisendiri akhirnya mendefinisikan lima macam
pesawat sederhana (tidak termasukbidang miring) dan mereka dapat menghitung keuntungan
mekanik semua alat-alattersebut (meski perhitungan untuk baji dan sekrup tidak terlalu akurat
dikarenakangaya gesek yang besar). Ilmuwan berikutnya adalah Al Jazari (1136-1206 M),
seorangtokoh besar di bidang mekanik dan industri yang menemukan konsep robotikamodern. Al
Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yangkemudian hari dikenal
sebagai mesin robot. Dalam bukunya, Al Jazari begitu detailmemaparkan instruksi untuk
mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin.AlJazari mendapat julukan sebagai Bapak
Modern Engineering berkat temuan-temuannya yang banyak mempengaruhi rancangan mesin-
mesin modern saat ini.
LATIHAN
1. Perhatikan tuas di bawah ini
Untuk menahan beban 600 Newton agar berada pada posisi seimbang, tentukan besar
gaya F yang harus diberikan!
2. Seorang pekerja hendak menaikkan sebuah almari k bak belakang truk dengan
menggunakan bidang miring seperti gambar.
Jika massa almari 120 kg, dan percepatan gravitasi 10 m/s2, tentukan:
a) gaya minimal yang diperlukan pekerja untuk menaikkan almari
b) keuntungan mekanik bidang miring
3. Seorang anak memodifikasi sebuah katrol dan bidang miring untuk menaikkan sebuah
balok seperti terlihat pada gambar berikut
Tentukan:
a) gaya yang diperlukan anak untuk menaikkan balok
b) keuntungan mekanik sistem katrol dan bidang miring
4. Sistem katrol digunakan pada suatu proyek bangunan seperti gambar berikut
Tentukan gaya yang diperlukan untuk menaikkan beban seberat 120 Newton!
RANGKUMAN
1. Pesawat sederhana adalah alatalat sederhana yang dapat membantu melakukan usaha.Terdiri
dari pengungkit, katrol, bidang miring dan roda dan poros.
2. Pengungkit merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang paling sederhana, terdiri dari
sebuah batang kaku (misalnya logam, kayu, atau batang bambu) yang berotasi di sekitar titik
tetap yang dinamakan titik tumpu.
3. Komponen-komponen yang terdapat dalam pengungkit yaitu titikkuasa, titik beban, dan titik
tumpu.
4. Terdapat tiga jenis pengungkit berdasarkan susunan ketiga titiktersebut, yaitu pengungkit
jenis pertama, pengungkit jenis kedua, dan pengungkit jenis ketiga.
5. Pada pengungkit golongan pertama, titik tumpu berada di antara titik beban dan titik
kuasa.Pengungkit golongan kedua, titik beban beradadi antara titik tumpu dan titik kuasa.
Pengungkitgolongan ketiga, titik kuasa berada di antaratitik tumpu dan titik beban.
6. Keuntungan mekanis dari pengungkit jenis pertama bergantung pada posisi titik beban dan
titik kuasanya. Adapun keuntungan mekanis pengungkit jenis kedua selalu lebih besar dari 1.
Sedangkan untuk pengungkit jenis ketiga, keuntungan mekanisnya selalu lebih kecil dari 1.
7. Katrol digunakan orang untuk mengangkat beban. Katrol merupakan salah satupesawat
sederhana yang terdiri dari sebuah roda atau piringan beralur bertali dan tali atau kabelyang
mengelilingi alur roda atau piringan tersebut.
8. Katrol terdiri atas katrol tetap, katroltunggal bergerak, dan katrol bergandaatau majemuk.
9. Cara kerja katrol adalah dengan cara mengubaharah gaya, sehingga memudahkan pekerjaan
seseorang.
10. Keuntungan mekanis yang dihasilkan katrol tetapadalah 1, sedangkan untuk katrol bergerak
menghasilkan keuntungan mekanis sama dengan 2.
11. Bidang miring terdiri dari sebidang benda yang diposisikan miring sehingga dapat
memperkecil usaha yang dibutuhkanuntuk memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi.
12. Penggunaan bidang miring untuk memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi dengan
gaya yang lebihkecil, sehingga memudahkan pekerjaan.
13. Keuntungan mekanis dari bidang miring yaitu perbandingan antara jarak lintasandengan
ketinggian perpindahanbenda secara vertikal.
14. Roda dan poros merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang terdiri darisebuah benda
melingkar (roda) dengan sebuah batang (poros) yang berputar bersama danterikat pada pusat
roda.
15. Roda dan poros bekerja dengan cara mengubah besar dan arah gaya yang digunakan untuk
memindahkan (memutar) sebuah benda.
16. Keuntungan mekanis dari roda dan poros merupakan perbandingan antara jari-jari roda
dengan jari-jari porosnya.
TES FORMATIF
Bila berat beban yang hendak diangkat adalah 600 N, berapakah gaya yang
diperlukan untuk mengangkat beban tersebut?
A. 100 N
B. 300 N
C. 600 N
D. 1200 N
9. Bidang miring merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang bekerja dengan
cara ...
A. memperbesar gaya kuasa
B. mengurangi ketinggian
C. menambah panjang lintasan
D. menambah berat benda
10. Berikut ini merupakan contoh penerapan bidang miring dalam kehidupan sehari-hari,
kecuali...
A. anak tangga
B. setir mobil
C. bor tangan
D. pahat
KUNCI JAWABAN
A. Tes awal
1. Mengapa jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok?
Karena menggunakan konsep bidang miring.Dengan dibuat berkelok-kelok meskipun
panjang jalan menjadi lebih panjang, namun sudut kemiringannya lebih kecil, sehingga
energi yang diperlukan lebih sedikit daripada harus menanjak di jalan lurus.
2. Mengapa memindahkan batu bata dengan menggunakan gerobak dorong satu roda yang
memiliki gagang pendek terasa lebih berat daripada gerobak dorong satu roda yang
bergagang lebih panjang?
Pada waktu mengangkat batu bata dengan menggunakan gerobak dorong satu roda,
kamu pasti merasa berat jika gagang pendorongnya terlalu pendek.Itu dikarenakan jarak
titik kuasa dan titik beban terlalu dekat. Jika gagang pegangannya panjang, kamu pasti
akan merasa ringan mengangkut batu. Itu dikarenakan jarak titik kuasa dan titik beban
terletak sangat jauh.Tetapi jika terlalu terlalu jauh juga dapat menyulitkan dalam
penggunaannya.Oleh sebab itu, disesuaikan jarak antara titik kuasa, beban dan tumpu di
letakkan.
3. Mengapa ketika kita mengambil air di dalam sumur yang dalam dengan menggunakan
timba akan terasa lebih ringan?
Karena katrol tetap berfungsi membelokkan gaya sehingga berat beban tetap sama
dengan gaya kuasanya tetapi dapat dilakukan dengan mudah, sehingga ketika menimba
air dengan menggunakan katrol akan terasa ringan.
4. Menapa anak anak yang bermain jungkat jungkit dapat bergerak naik turun?
Karena pada jungkat-jungkit terdapat titik tumpu, yaitu benda yang menjadi
tumpuan.sehingga di saat salah satu ujungnya bergerak naik maka ujung yang lain
bergerak turun. inilah yang menyebabkan anak anak yang bermain jungkat jungkit dapat
bergerak naik turun.
B. Latihan
1. Data dari soal:
Lb = 1/2 meter
Lk = 2 meter, perhatikan bukan 1 1/2 meter
F x Lk = W x Lb
F x (2) = 600 x (1/2)
F = 150 Newton
2. a) gaya minimal yang diperlukan pekerja untuk menaikkan almari
F = h/S x W
dimana
h = tinggi bidang miring
S = panjang sisi miring
W = berat beban (Newton)
Gaya F kemudian dibagi ke dua buah tali, satu dipegang anak dan satu lagi terikat
pada tonggak, sehingga F untuk anak saja adalah:
Fanak = F : 2 =720 : 2 = 360 Newton
C. Tes Formatif
1. B, bagian pengungkit yang diberi gaya kuasa dinamakan titik kuasa.
2. B, salah satu contoh pesawat sederhana adalah gerobak pasir, disamping pembuka
botol, pemecah kemiri, dan pemotong kertas.
3. B, susunan titik pada pengungkit jenis kedua adalah titik tumpu, titik beban, dan
titik kuasa (T – B – K).
4. A, susunan titik pada pengungkit jenis ketiga adalah titik beban, titik kuasa, dan
titik tumpu (B – K – T).
5. A, karena panjang lengan kuasa adalah 2 kali panjang lengan beban, maka gaya
yang diperlukan untuk mengangkat beban sebesar ½ berat bebannya.
6. C, katrol tetap bekerja dengan cara mengubah arah gaya, yaitu membalikkan gaya
usaha yang diperlukan, yang asalnya arahnya ke atas menjadi ke bawah.
7. B, gaya yang diperlukan untuk menangkat seember air menggunakan sebuah
katrol bebas (bergerak) adalah setengah (½) dari gaya berat seember air.
8. A, pada gambar tersebut tampak bahwa beban ditopang oleh 6 buah tali, sehingga
gaya yang diperlukan untuk mengangkat bebannya sebesar 1/6 gaya berat beban.
9. C, bidang miring bekerja memperkecil gaya kuasa yang diperlukan untuk
memindahkan benda dengan cara menambah panjang lintasan bidang miring.
10.B, contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari adalah anak tangga, bor tangan,
dan pahat (baji).
11.A, keuntungan mekanis penggunaan bidang miring merupakan perbandingan
antara gaya berat beban terhada gaya kuasa (B/F) atau panjang lintasan bidang
miring terhadap beda ketinggian ujung-ujung bidang miring (p/t).
12.B, gaya yang diperlukan adalah
t 1m
F=B =500 N =250 N
p 2m
p
13.D, tinggi lantai 2 rumah diukur dari lantai dasar adalah KM = atau
t
p 4m
t= = ≅ 2,7 m
KM 1,5
14.D, pemanfaatan roda dan poros pada mobil adalah pada setir mobil (diameter setir
dan batang setir) dan susunan gigi-gigi transmisi (diameter gigi transmisi dan
poros gigi transmisi)
15.D, keuntugan mekanis penggunaan roda setir adalah
R 40 cm
KM = = =8
r 5 cm
GLOSARIUM
Baji: Sebuah benda mirip kapak yang digunakan untuk membelah kayu atau batu.
Bidang miring: Sebuah pesawat sederhana yang terdiri dari sebidang benda yang
diposisikan miring yang dapat memperkecil gaya yangdibutuhkan untuk memindahkan
benda ke tempat yang lebih tinggi.
Crane: Alat untuk mengangkat benda-benda besar yang bekerja berdasarkan prinsip kerja
katrol; umumnya digunakan dalam pekerjaan konstruksi.
Katrol: Sebuah pesawat sederhana yang terdiri dari sebuah roda atau piringan beralur dan
tali atau kabel yang mengelilingi alur roda atau piringan tersebut.
Keuntungan mekanis: Suatu nilai yang menyatakan seberapa besar pesawat sederhana
memudahkan pekerjaan dengan memperkecil gaya kuasa yang diperlukan.
Pengungkit: Sebuah pesawat sederhana yang terdiri dari sebuah batang kaku yang
berrotasi di sekitar titik tetap yang dinamakan titiktumpu.
Roda dan poros: Sebuah pesawat sederhana yang terdiri dari sebuah benda melingkar
yang dinamakan roda dengan sebuah batang yang dinamakan poros yang berputar
bersama dan terikat pada pusat roda.
Titik Tumpu: Bagian pada pengungkit yang menjadi posisi tumpuan atau penyangga
DAFTAR PUSTAKA
Halliday, D., & R. Resnick (1997). Physics. Terjemahan: Patur Silaban dan Erwin
Sucipto. Jakarta: Erlangga.
Pratiwi P, R., dkk. (2008). Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas VIII Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Sulistyanto, H & Edi Wiyono (2008).Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas V.
Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Tim SEQIP. (2007). Buku IPA Guru Kelas 5. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Depdiknas.
Tipler, P.A. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.