PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk Tuhan yang dikaruniai pikiran. Inilah salah
Inilah salah satu keistimewaan manusia dibandingkan dengan makhluk lain
ciptaan-Nya. Dengan karunia itu manusia memiliki kemampuan untuk dapat
mengembangkan dirinya, bekerja mengolah dan mengelola alam, yang
semuanya dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, berkembang pula ilmu pengetahuan
manusia. Dengan segala kemampuan daya akalnya, manusia berusaha
mencari, menemukan, dan menciptakan teknologi untuk menunjang
kehidupannya dimuka bumi ini. Salah satunya adalah menemukan dan
menciptakan alat untuk meringankan dan memudahkan pekerjaan manusia
yang disebut dengan pesawat.
Penggunaan pesawat atau alat bantu sangat diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari, terutama untuk mempermudah pekerjaan kita. Pekerjaan rumah
tangga, aktivitas kita di sekolah atau tempat kerja, maupun aktivitas di luar
ruangan umumnya tidak terlepas dari bantuan sebuah pesawat. Tentunya yang
sering kita gunakan adalah pesawat yang rumit. Misalnya, penggunaan mesin
cuci, vacuum cleaner, lemari es, dan sebagainya di rumah tangga. Kita juga
bepergian dengan menggunakan kendaraan, baik kendaraan roda dua maupun
kendaraan roda empat. Di tempat kerja, kita juga melakukan aktivitas dengan
bantuan komputer. Semua itu merupakan contoh-contoh pesawat yang rumit.
Penggunaan pesawat yang lebih sederhana juga banyak kita jumpai dalam
kehidupan manusi sehari-hari. Misalnya, ketika memotong kita menggunakan
pisau atau gunting, tukang kayu mencabut paku dengan palu pencabut paku,
orang menaikkan drum minyak ke atas truk dengan papan atau bidang miring,
orang membuat tangga pada rumahnya yang berlantai dua, orang
menggunakan katrol ketika mengambil air dari dalam sumur, dan sebagainya.
Pesawat yang digunakan manusia untuk mempermudah dan meringankan
pekerjaannya ada dua macam, yaitu pesawat sederhana dan pesawat rumit.
Adapun dalam makalah ini akan membahas tentang berbagai jenis pesawat
1
sederhana beserta penerapannya dalam kegiatan sehari-hari, serta keuntungan
mekanis yang akan diperoleh dari penggunaan sebuah pesawat sederhana.
B. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang yang telah disampaikan, ditemukan beberapa
permasalahan diantaranya:
1. Apakah yang dimaksud dengan pesawat sederhana?
2. Apa saja jenis-jenis pesawat sederhana?
3. Apa saja contoh aplikasi pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari?
4. Apakah yang dimaksud dengan keuntungan mekanik?
5. Bagaimanakah rumus dari keuntungan mekanik?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui pengertian dari pesawat sederhana.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pesawat sederhana.
3. Untuk mengetahui contoh aplikasi pesawat sederhana dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Untuk mengetahui pengertian dari keuntungan mekanik.
5. Untuk mengetahui rumus dari keuntungan mekanik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pengungkit atau disebut juga tuas merupakan pesawat sederhana yang
paling sederhana. Pengungkit ini terdiri dari sebuah batang kaku (misalnya
logam, kayu, atau batang bambu) yang berotasi di sekitar titik tetap yang
dinamakan titik tumpu. Titik tumpu adalah tempat pengungkit itu
bertumpu, sehingga dapat bergerak memutar. Selain titik tumpu yang
menjadi tumpuan bagi pengungkit, ada dua titik lain pada pengungkit,
yaitu titik beban dan titik kuasa. Titik beban merupakan titik dimana kita
meletakkan atau menempatkan beban yang hendak diangkat atau
dipindahkan, sedangkan titik kuasa merupakan titik dimana gaya kuasa
diberikan untuk mengangkat atau memindahkan beban. Jarak antara titik
tumpu hingga beban disebut lengan beban, sedangkan jarak dari titik
tumpu hingga titik kuasa disebut lengan kuasa (Muslim, dkk., 2013: 5.4).
Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 1.
Gambar 1. Pengungkit
4
Pengungkit jenis pertama (disebut juga pengungkit kelas 1)
memiliki letak titik tumpu (T) yang berada diantara titik beban (B) dan
titik kuasa (K).
5
Gambar 4. Prinsip kerja pengungkit jenis kedua
6
3) Pengungkit Jenis Ketiga
Pengungkit jenis ketiga (disebut juga pengungkit kelas 3) memiliki
letak titik kuasa (K) yang berada diantara titik beban (B) dan titik
tumpu (T).
2. Bidang Miring
Bidang miring merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang
digunakan untuk memindahkan benda dengan lintasan yang miring
(Haryanto, 2007: 97). Dengan menggunakan bidang miring beban yang
berat dapat dipindahkan ketempat yang lebih tinggi dengan lebih mudah,
artinya gaya yang kita keluarkan menjadi lebih kecil bila dibanding tidak
7
menggunakan bidang miring. Bidang miring tidak mengurangi pekerjaan
melainkan mempermudah pekerjaan.
8
Gambar 10. Jalan daerah pegunungan dibuat berkelok-kelok
Bidang miring juga digunakan untuk membuat baji. Baji adalah salah
satu pesawat sederhana yang menggunakan prinsip bidang miring. Secara
teknis baji terdiri dari dua bidang miring, yang digunakan untuk
memisahkan dua obyek atau bagian-bagian obyek, dengan penerapan gaya
tegak lurus terhadap permukaan miring, yang dihasilkan oleh pengubahan
gaya yang diberikan pada bagian ujung yang lebar. Baji biasanya terbuat
dari batu atau logam yang dibuat tebal pada salah satu ujungnya sedangkan
ujung yang lain dibuat lebih tipis sehingga bagian ujung yang tipis
menjadi lebih tajam.
Baji digunakan untuk membelah kayu atau memotong hewan dan
memotong benda-benda lain. Sebagai contoh adalah peralatan rumah
tangga yang dibuat dalam bentuk baji misalnya:
Kapak digunakan untuk membelah atau memotong kayu.
Pahat digunakan oleh tukang ukir untuk membuat patung.
Paku digunakan untuk menyambung atau menempelkan benda
Pisau digunakan untuk memotong
9
Selain itu, sekrup juga menggunakan prinsip bidang miring. Pada
dasarnya sekrup adalah bidang miring yang melilit pada sebuah silinder
oleh karena itu apabila sekrup diputar atau diulir maka sekrup tersebut
dapat bergerak maju mundur.
3. Katrol
Katrol merupakan pesawat sederhana yang terdiri dari sebuah roda
atau piringan beralur dan tali atau kabel yang mengelilingi alur roda atau
piringan tersebut (Marti, 2012: 359). Cara kerja katrol sama dengan
pengungkit yang berputar, karena pada katrol juga terdapat titik tumpu,
titik kuasa, dan titik beban. Gambar 12 memberikan gambaran mengenai
kemiripan katrol dengan pengungkit.
10
Gambar 12. Katrol
11
Gambar 13. Katrol tetap: pada sumur timba (kiri) dan tiang
bendera (kanan)
2) Katrol Bebas
Katrol bebas merupakan katrol yang posisi atau kedudukannya
berubah ketika digunakan. Artinya, katrol bebas tidak ditempatkan di
tempat tertentu, melainkan ditempatkan pada tali yang kedudukannya
dapat berubah. Sehingga katrol bebas ikut bergerak searah dengan
benda yang diangkat atau ditarik. Katrol bebas tidak mengubah arah
gaya, tetapi melipatgandakan gaya. Ini berarti gaya kuasa 1 N akan
mengangkat beban 2 N. Contoh pemanfaatan katrol bebas adalah pada
alat pengangkat peti kemas.
3) Katrol Majemuk
Katrol majemuk merupakan perpaduan antara katrol tetap dan
katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol
12
majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas dan salah satu ujung tali
dikaitkan pada penampang katrol tetap. Bila ujung tali yang lain
ditarik, maka beban akan terangkat. Contoh pemanfaatan sistem katrol
diantaranya alat pengangkat pada mobil derek, chain hoist (alat untuk
mengangkat mesin mobil dari bodi mobil), hingga crane.
4. Roda Berporos
Roda berporos merupakan pesawat sederhana yang memakai roda dan
mempunyai poros tempat roda berputar. Roda berporos bekerja dengan
cara mengubah besar dan arah gaya yang digunakan untuk memindahkan
sebuah benda. Prinsip kerja roda berporos adalah semakin besar roda, gaya
yang diperlukan akan semakin kecil dan semakin kecil roda maka gaya
yang diperlukan semakin besar (Haryanto, 2007: 99).
13
Gambar 17. Beberapa contoh roda berporos
14
Gambar 18 menunjukkan sebuah batang (pengungkit) yang
dipergunakan untuk memindahkan sebuah batu. Komponen-komponen
yang terdapat dalam sebuah pengungkit diantaranya:
a. Titik kuasa (K) yaitu bagian ujung pengungkit yang diberi gaya kuasa
untuk mengangkat beban.
b. Titik beban (B), yaitu bagian ujung pengungkit yang digunakan untuk
mengangkat atau memindahkan benda yang hendak diangkat atau
dipindahkan.
c. Titik tumpu (T), yaitu bagian pengungkit yang menjadi posisi tumpuan
atau penyangga. Letak titik tumpu ini beragam, ada yang ditengah-
tengah bagian pengungkit, ada pula yang di bagian ujungnya,
bergantung jenis pengungkit.
d. Lengan kuasa (Lk), yaitu jarak antara titik kuasa dengan titik tumpu.
e. Lengan beban (Lb), yaitu jarak antara titik beban dengan titik tumpu.
f. Gaya berat beban (Fb),yaitu gaya berat yang ditimbulkan beban pada
pengungkit.
g. Gaya kuasa (Fk), yaitu gaya yang diperlukan untuk mengangkat atau
memindahkan beban.
Semakin jauh jarak kuasa dari titik tumpu, maka semakin kecil gaya
kuasa yang diperlukan untuk memindahkan/mengangkat sebuah beban.
Demikian pula semakin dekat beban dari titik tumpu, maka semakin kecil
gaya kuasa yang diperlukan. Secara matematis, hubungan gaya kuasa,
gaya berat beban, lengan kuasa, dan lengan beban dinyatakan oleh
persamaan:
Fb.Lb = Fk.Lk
dengan:
Fb = gaya berat beban yang akan diangkat (satuannya newton)
Fk = gaya kuasa yang diberikan (satuannya newton)
Lk = panjang lengan kuasa/jarak antara titik kuasa dan titik tumpu
(satuannya meter)
Lb = panjang lengan beban/jarak antara titik beban dan titik tumpu
(satuannya meter)
15
Contoh Soal:
Sebuah benda akan diangkat dengan menggunakan pengungkit seperti
tampak pada gambar berikut.
Penyelesaian:
Diketahui:
Fb = 1200 N
Lb = 1 m
Lk = L Lb = 3 m 1 m = 2 m
Ditanya:
Fk =............ ?
KM=............?
Jawab:
Fb.Lb = Fk.Lk
16
Dari contoh di atas dapat kita simpulkan bahwa jika lengan kuasa lebih
panjang daripada lengan beban, maka keuntungan mekanis yang diperoleh
akan lebih besar dari satu. Sebelumnya telah diketahui bahwa pengungkit
terdiri dari 3 jenis bila ditinjau dari posisi titik tumpu, titik beban, dan titik
kuasanya, sehingga keuntungan mekanis masing-masing jenis pengungkit
juga akan berbeda-beda, karena panjang lengan kuasa dan lengan
bebannya beragam (Muslim, dkk., 2013: 11).
17
Gambar 20. Keuntungan mekanis pengungkit jenis kedua
18
Gambar 22. Bagian-bagian bidang miring
Dengan:
F = gaya kuasa yang diperlukan untuk
memindahkan beban
B = gaya berat beban
T = ketinggian kemana beban dipindahkan atau perbedaan ketinggian
ujung-ujung bidang miring
P = panjang bidang miring
Sumber: Muslim, dkk., (2013: 30).
Keuntungan mekanis yang kita peroleh dengan menggunakan bantuan
bidang miring adalah:
19
Contoh soal!
Sebuah peti yang beratnya 200 N akan dipindahkan ke sebuah rak yang
tingginya 2 m melalui suatu bidang miring yang panjangnya 4 m.
Berapakah gaya yang diperlukan untuk memindahkan peti tersebut?
(asumsikan bidang miring cukup licin sehingga tidak ada gaya gesekan
antara peti dan bidang miring) Berapa keuntungan mekanis yang diberikan
oleh bidang miring tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
B = 200 N
t=2m
p=4m
Ditanya:
F = .......... ?
KM = .........?
Jawab:
20
Pada katrol tetap (Gambar 23) hanya terdapat satu penggal tali
yang menahan beban, sehingga besar gaya kuasa (F k) untuk menarik
beban sama dengan gaya berat beban (Fb), atau Fb = Fk
sehingga keuntungan mekanis untuk katrol tetap adalah
21
bebas hanya diperlukan gaya yang diperlukan untuk mengangkat
beban tersebut bila tanpa menggunakan katrol. Penggunaan katrol
bebas berfungsi untuk melipatgandakan gaya. Sesuai dengan hokum
kekekalan energi, jarak kuasanya harus dua kali lebih besar dari jarak
beban.
22
Gambar 26. Keuntungan mekanis pada katrol majemuk
23
Gambar 27. Keuntungan mekanis roda berporos
Oleh karena R biasanya lebih besar dari r (R > r), maka gaya kuasa
yang diperlukan untuk mengangkat beban lebih kecil daripada gaya berat
beban. Dengan demikian, roda berporos memiliki fungsi melipatgandakan
gaya kuasa, dimana besarnya bergantung pada perbandingan jari-jari roda
dan porosnya.
Contoh soal:
Seseorang bermaksud untuk melubangi kayu dengan menggunakan sebuah
bor tangan. Bila jari-jari mata bor adalah 1 cm dan radius putar gagang bor
tersebut adalah 10 cm, berapa keuntungan mekanis yang ia peroleh ketika
melubangi kayu tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
Jari-jari mata bor (r) = 1 cm
Radius putar gagang bor (R) = 10 cm
Ditanya:
Keuntungan mekanis (KM) = ?
Jawab:
24
Jadi, keuntungan mekanis dari penggunaan bor tangan ketika
digunakan melubangi kayu adalah 10 kali lebih besar dibandingkan tanpa
menggunakan bor tangan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pesawat sederhana merupakan alat bantu sederhana yang digunakan untuk
memudahkan pekerjaan manusia. Alat yang mempermudah pekerjaan disebut
pesawat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pesawat sederhana dan pesawat
rumit. Mesin cuci, televisi, dan komputer merupakan contoh pesawat rumit.
Namun sebesar dan serumit apapun pesawat atau mesin yang kita temui
tetaplah terdiri atas pesawat pesawat sederhana, yang termasuk jenis pesawat
sederhana yaitu pengungkit atau tuas, bidang miring, katrol, dan roda
berporos.
keuntungan mekanis merupakan suatu bilangan yang menyatakan
pelipatgandaan hasil dari suatu pesawat sederhana terhadap gaya atau jarak
perpindahannya. Artinya, suatu pesawat sederhana memiliki nilai keuntungan
mekanis sama dengan 2 (dua) apabila gaya yang diperlukan untuk
memindahkan sebuah beban adalah setengah dari beban tersebut.
25
DAFTAR PUSTAKA
26