Kelas : 4D PGSD
NIM : 1807109
Usia : 8 Tahun
L/P : Perempuan
Kelas : 2 SD
A. Kecenderungan
B. Komposisi
Komposisi pada gambar diatas adalah meniru (stereo type). Gambar tersebut
berasal dari apa yang ia lihat sebelumnya misalnya saja dari buku cerita atau buku
pelajaran. Sehingga, anak menggambar dari apa yang ia lihat sebelumnya. Sehingga,
pada gambar diatas komposisinya adalah meniru.
C. Tipe
Pada gambar diatas memiliki tipe visual. Tipe visual yaitu gambar yang mudah
diidentifikasi oleh orang lain dan bentuk disusun sesuai dengan cerita/hanya sekedar
menyusun bentuk sederhana. Gambar ini bertipekan visual, karena orang yang
melihatnya akan tau maksud dari gambar tersebut. Objek yang digambarkan mudah
untuk ditebak dan terlihat juga bahwa anak menggambar sesuai dengan apa yang
sering ia lihat.
D. Unsur Gambar
1. Garis
Pada gambar diatas, terlihat bahwa anak menggambar tanpa ada keraguan.
Karena pada gambar diatas terlihat bahwa anak menggambar garis dengan tebal
dan tidak ada bekas hapusan garis yang salah. Dan gambar anak diatas juga
terlihat bahwa anak mengetahui betul apa yang ia akan gambar sehingga garis
yang ia buat sesuai dengan dimensi dan arah yang sebenarnya.
3. Warna
Penggunaan warna pada gambar diatas bisa dibilang cukup berani. Ada
beberapa gambar yang diwarnai sesuai dengan kenyataannya. Seperti gambar
daun yang bewarna hijau, gambar bunga yang warna-warni, dan gambar batang
yang bewarna coklat (walau anak menggunakan warna krem tetapi bagi saya
krem adalah warna yang sudah mendekati coklat). Tetapi, ada juga penggunaan
warna yang kurang sesuai dengan kenyataannya atau menggunakan imajinasi
anak. Yaitu, penggunaan warna pada gambar kupu-kupu. Pada warna kupu-kupu
anak menggunakan berbagai macam warna karena anak mengambarkan kupu-
kupu sebagai hewan yang memiliki paras indah.
E. Periodisasi
Gambar ini digambar oleh anak berusia 8 tahun. Pada umur 8 tahun berlaku
periode bagan atau schematic stage. Anak sudah mulai menggambar obyek dalam
suatu hubungan yang logis dengan gambar lain. Gambar mulai realistis dan mulai
mengarah ke bentuk-bentuk yang mendekati kenyataan.
Warna mulai obyektif. Yaitu anak menyadari adanya hubungan anatara warna
dengan obyek.
Anak telah menemukan konsep tertentu mengenai warna, yakni bahwa obyek
tertentu akan memiliki warna tertentu pula.