Anda di halaman 1dari 7

Kriteria Pembelajaran Berbasis Ilmiah

1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan
logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kata-kata, khayalan, legenda, atau dongeng
semata.
2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka
(tidak berdasarkan perasaan) yang serta merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang
menyimpang dari alur berpikir logis.
3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat
mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi
pembelajaran.
4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan,
kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. ( sifat menduga adalah
hipotetik, dihubungkan dengan pengalaman yang dibandingkan, guru menghubungkan
antara jawaban siwa dengan guru atau abversesi, kalau tidak ada sistem yang saling
keterkaitan makan proses pembelajaran tidak berjalan dengan lancar).
5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan,

dan

mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi
pembelajaran.
6. Berbasis konsep, teori, dan fakta yang empiris yang dapat dipertanggung jawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem
penyajiannya. (dianggap menarik karena berhubungan dengan pengalaman pribadi,
dengan dihubungan dengan sistem pembelajar, dari media pembelajaran dari dalam
kelas, dan diluar kelas baik buatan manusia atau buatan Tuhan, contoh: pasar, dll, kalau
didalam kelas ada vidio dll, sesuai dengan tujuan, termasuk dengan guru harus
berperilaku menarik, disesuaikan dengan tujuan).
8. Proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nonilmiah (sastra berdasarkan
dari fakta empiris diatas logika karena multi tafsir, namun proses pembelajaran tetap
menggunakan ilmiah).
Langkah-Langkah Pembelajaran
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu, sikap( peserta didik tahu mengapa),
pengetahuan (peserta didik tahu apa) dan keterampilan ( peserta didik tahu bagaimana). Rana
yang paling tinggi merupakan sikap karena sikap menentukan nilai keterampilan dan
pengetahuan. Sedangkan ranah produktif, inovatif, kreatif, dan afektif merupakan pokok atau
dari ketiga ranah, baik dari sikap, keterampilan, dan pengetahuan semuanya harus didasarkan

dengan ranah produktif, inovatif, kreatif, afektif. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui pengetahuan keterampilan, dan pengetahuan
yang terintegrasi.
SYARAT MENCIPTAKAN PENDIIDIK
1. ING NGARSO SUNG TULODHO (hadir melalui teladan/ guru yang teladan,
memberikan contoh dari dirinya sendiri).
2. ING MADYA MANGUN KARSO (bersifat sosial dan religius, membangun motivasi,
memberikan fasilitas belajar).
3. TUTWURI HANDAYANI (dibelakang memberikan fasilitas).
Strategi seorang guru memiliki strategi pembelajaran yang standard, yakni yang ditentukan
oleh kurikulum, karena guru sudah membuat rancana pembelajaran. Jika terdapat siswa yang
keterlambatan dalam belajar seharusnya diberikan guru pendamping
Langkah-langkah pembelajaran
1. Ranah sikap menggamit transformasi subtansi atau materi ajar agar peserta didik tahu
mengapa.
2. Ranah keterampilan menggamit transformasi subtasnsi atau materi ajar agar peserta didik
tahu bagaimana. Mengandung subtansi pengetahuan terjadi proses perubahan yang
ditujuhkan untuk peserta didik.
3. Ranah pengetahuan menggamit transformasi subtansi atau materi ajar agar peserta didik
tahu apa.
4. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi
manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan
untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
5. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran,
yaitu menggunakan pendekatan scientific.
6. Pendekatan scientific dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi menggamati,
menanya, menelar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.

Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik


1. Observasing (mengamati)
2. Questioning (menanya)
3. Mengumpulkan informati/ eksperimen

4. Mengasosiasikan/mengola infomasi
5. Mengkomunikasikan

1.

Mengamati

Kegiatan belajarnya
Mengamati: melihat, membaca, mendengar, menyimak (tabpa atau dengan alat).
Kompetensi yang dikembangkan
Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Metode mengamati menggunakan kebermaknaan proses pemebelajaran (meaningfull


learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media objek
secara nyata, peserta didik senang dan tertangtang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu
saja kegiatan mengamati dalam rangkah pembelajaran ini biasanya memerlukan
waktu pesiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak

terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.


Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu pseserta didik,
sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan motde
observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang
dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Langkah-langkah mengamati

Menentukan objek apa yang akan di observasi


Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun

sekunder.
Menentukan dimana tempat objek yang akan diobservasi
Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk menumpulkan

data agar berjalan mudah dan lancar.


Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi, seperti
menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, vidio perekam, dan alat tulis
lainnya.

Jenis-jenis pengamatan

Observasi biasa (common observation). Peserta diidk merupakan subjek yang


sepenuhnya

melakukan observasi (complete observasi) dan sama sekali tidak

melibatkan diri dari perilaku, objek, atau situasi yang diamati. Cocok digunakan untuk

bahasa indonesia karena mengamati teks.


Observasi terkendali (controlled observation). Peserta didik sama sekali tidak
melibatkan diri dengan perilaku, objek, atau situasi, yang diamati. Pada observasi
terkendali pelaku atau objek yang diamati ditempatkan pada ruang atau situasi yang
dikhususkan. Bukan bagian dari objek yang diamati, eksperimen, percobaan,
melakukan pengataman sebagai pengamat atau disebut sebagai ilmuan. Tidak

dibiarkan secara alami.


Observasi partisipatif (participant observation). Pada observasi partisipatif, peserta
diidk melibatkan diri secara langsung dengan pelaku atau objek yang diamati.
Observasi semacam ini mengharuskan peserta didik melibatkan diri pelaku, komnitas,

atau objek yang diamati.


2. Menanya
Kegiatan belajarnya
Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati
atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati

dimulai dari pertanyaan faktual sampai pertanyaan yang bersifat hipotetik.


Kompetensi yang dikembangkan
Mengembangkan kreatifitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertnyaan
untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang

hayat.
Guru yang efektif yang mampu menginspiriasi peserta didik meningkatkan pada
mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru
bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya, ketika
itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang

baik.
Berbeda denga

penugasan yang menginginkan

tindakan

nyata

pertanyaan

dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan verbal. Istilah pertanyaa tidak selalu


dalam bentuk kalimat tanya melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan
keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalanya: apakah
ciri-ciri kalimat yang efektif? Bentuk pertnyaan, misalnya: sebutkan ciri-ciri kalimat
efektif?
3. Mengumpulkan informasi/eksperimen
Kegiatan belajarnya

Melakukan eksperimen
Membaca sumber lain selain buku teks
Mengamati objek/kejadian
Aktivitas
Wawancara dengan nara sumber

Kompetensi yang dikembangkan


Mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, mengahargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagia cara
yang dipelajari, mengambangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
4. Mengasosiasikan/ mengolah
Kegiatan belajarnya
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan eksperimen mauapun hasil mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi. Sedang menyusun atau menjadikan satu objek tertentu.
Kompetensi yang dikembangkan
Mengmbangkan sikap juju, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta dekduktif dalam menyimpulkan.
s
5. Mengkomunikasikan
Kegiatan belajarnya
Menyampaikan pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya.
Kompetensi yang dikembangkan
Mengembangkan

sikap

jujur,

teliti,

toleransi,

kemampuan

berpikir

sistematis,

mengungkapkan pendapat dnegan singkat dan jelas, dan mengmbangkan kemampuan


berbahasa yang baik dan benar.

Kegiatan Pembelajaran dengan Menerapkan Pendekatan Saintifik


Kompetensi Dasar

3.2 Membandingkan teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur

Topik/ bahasan

kompleks, dan negoiasasi baik melalui lisan maupun teks.


Membandingkan prosedur komplek dan teks eksposisi berdasarkan

Alokasi waktu

strukturnya
1x pertemuan (2jp)

Tahapan
Pembelajaran
mengamati

kegiatan
1. Peserta didik membaca prosedur komplek eksposisi melalui
buku teks halaman 36 dan 72
2. Peserta didik membaca informasi mengenai struktur prosedur
komplek dan teks eskposisi melalui buku halaman 38 dan 78

Menanya

3. Guru

memberi

kesempatan

kepada

siswa

untuk

mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda masalah yang


relevan dengan bahan `
4. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, siswa untuk
mengidentifikasi merumuskan salah satu studi diantaranya
Mengumpulkan

struktur dan ciri ciri bahasa


5. Guru memberikan kepada siswa secara berkelompok untuk

data/ekperimen

mencari tahu tentang hal hal berhubungan dengan struktur


teks hasil prosedur komplek dan teks eskposisi melalui
kegiatan nenvaca literatut diperpustakaan atau internet sekolah
6. Peserta didik membaca prosedur komplek dileks prosedur
komplek dan teks eksposisi halaman 36 dan 72
7. Peserta didik mengenal dan mendiskusikan struktur teks
prosedur komplek dan teks eksposisi dan

Mengolah informasi
mengasosiasikan

menggunakan tugas halaman 62 dan 98


8. Guru memberikan kesempatan kepada

tersebut dengan
siswa

secara

berkelompok untuk mengola infromasi yang diperoleh dan


hasil kegiatan sebelumnya untuk memperluas, memperdalam,
atau mencari solusi dari masalah terkait materi
9. Guru memberikan ksempatan kepada siswa

untuk

memverifikasikan sehingga dapat menemukan konsep tentang


mengkomunikasika
n

struktur teks hasil observasi


10. Setelah menemukan kesimpulan peserta didik membuat
laporan dan peserta didik dapat menyampaikan laporan hasil
pengamatan struktur teks hasil laporan observasi.

Anda mungkin juga menyukai