Anda di halaman 1dari 5

Philosophical problems

in physics, biology,
and psychology
Kelompok 6 :
1. Titis Nurmadhani (16312241029)
2. Rizki Oktavia (16312241033)
3. Bella Dwi Utami (16312241035)
4. Risha Kurnia D H (16312241039)
5. Mukti Syarifah (16312241040)
Gottfried Leibniz (1646-1716) dan
Isaac Newton (1642-1727)
 Topik pertama kami adalah debat antara Gottfried Leibniz (1646-
1716) dan Isaac Newton (1642-1727), dua dari ilmuwan terkemuka
intelek abad ke-17, tentang sifat ruang dan waktu.
 Newton menyatakan tentang konsepsi ruang 'absolut'.
Menurut pandangan ini, ruang memiliki keberadaan 'absolut'
melebihi dan di atas hubungan spasial antar objek. Newton
memikirkan ruang sebagai wadah tiga dimensi yang dimiliki Tuhan
menempatkan alam semesta material pada penciptaan. Ini
menyiratkan ruang itu ada sebelum ada benda material, seperti
wadah seperti kotak sereal ada sebelum potongan sereal
dimasukkan ke dalam. Satu-satunya perbedaan antara ruang dan
wadah biasa, menurut Newton, wadah memiliki dimensi yang
terbatas, sedangkan ruang meluas tanpa batas di setiap arah.
 Leibniz sangat tidak setuju dengan pandangan absolut
tentang ruang, dan banyak hal lain dalam filsafat Newton.
Dia berpendapat bahwa ruang hanya terdiri dari totalitas
hubungan spasial antar material benda
 Konsepsi 'relasionis' tentang ruang menyiratkan bahwa
sebelum ada objek material, ruang tidak ada
 Leibniz berpendapat bahwa ruang muncul ketika Tuhan
menciptakan alam semesta material; itu tidak ada
sebelumnya, menunggu untuk diisi dengan benda material.
 Alasan utama Newton untuk memperkenalkan konsep ruang
absolut adalah untuk membedakan antara gerakan absolut
dan relatif.
 Gerak relatif adalah gerak satu benda terhadap benda lain.
Sejauh menyangkut gerak relatif, tidak masuk akal untuk
bertanya apakah suatu objek 'benar-benar' bergerak atau
tidak - kita hanya bisa bertanya apakah benda itu bergerak
sehubungan dengan beberapa objek lain.
 Newton percaya bahwa selain gerak relatif, ada juga gerakan
absolut. Akal sehat mendukung pandangan ini. Karena
secara intuitif, masuk akal untuk bertanya apakah suatu
benda 'benar-benar' bergerak atau tidak.
 Newton mengasumsikan bahwa gerak, baik absolut atau
relatif, tidak dapat menjadi 'fakta kasar' tentang suatu objek;
itu hanya bisa menjadi fakta tentang hubungan objek dengan
sesuatu yang lain. Sesuatu yang lain bisa berupa objek
material lain, atau bisa juga ruang absolut.
 Leibniz menerima bahwa ada perbedaan antara gerakan
relatif dan absolut, tetapi ia membantah bahwa gerak
sehubungan dengan ruang absolut. Karena dia menganggap
konsep ruang absolut sebagai tidak koheren.
 Anggapan Leibniz dinamakan PII (Princple of identity of the
indiscernibles )
 PII mengatakan bahwa jika dua objek tidak dapat dibedakan,
maka mereka identik, yaitu mereka benar-benar satu dan
objek yang sama.

Anda mungkin juga menyukai