Anda di halaman 1dari 5

Nama: Cici Ambarsari

Difa' Amalina Rodhiya

ONTOLOGI(METAFISIKA UMUM)

Ontologi:Inggris ontology dari Yunani on, ontos(ada, keberadaan)


logos(Studi, ilmu tentang). Arab nadrariyat al-wujud.
Beberapa pengertian
1. Studi ciri ciri esensial dari Yang ada dalam dirinya sendiri yang
berbeda dari Studi tentang hal hal yang ada secara khusus.
2. Cabang fisafat yang menggeluti tata dan struktur realitas dalam arti
seluas mungkin yang menggunakan kategori-kategori seperti
ada/menjadi,perubahan, aktualisasi/potensialitas, nyata/tampak,
waktu, dll.
3. Cabang filsafat yang mencoba a) melukiskan hakekat yang ada yang
terakhir, b) menunjukkan segala hal tergantung padanya bagi
eksistensinya, c) menghubungkan pikiran dan tindakan manusia
yang bersifat individual dan hidup dalam sejarahdengan realitas
tertentu.
4. Cabang filsafat a) yang melontarkan pertanyaan”Apa arti”, “Ada”,
“Berada”? “ dan b) yangenganalisis bermacam macam makna yang
memungkinkan hal hal dapat dikatakan”ada”, “berada”.
5. Cabang filsafat yang a) menyelidiki status realitas suatu hal, b)
menyelidiki jenis realitas yang dimiliki bilangan? Persepsi? Pikiran?
Dan C) yang menyelidiki realitas yang menentukan apa yang kita
sebut”realitas”dan “ilusi”.

Pandangan beberapa Filsuf:


Istilah di atas berarti”pengetahuan tentang yang ada”dan
mengacu kepada suatu bagian filsafat yang materi pokoknya
adalah pengetahuan macam ini. Istilah yang muncul pada abad ke-
17, ketika diperkenalkan oleh Goclenius tahun1636, digunakan
oleh Clauberg tahun 1647.Hubungan antara metafisika dan
ontologi tetap tidak jelas dan sering orang menyamakannya.
1. Clauberg menyebut ontologiilmu pertama” studi tentang yang
ada ada sejauh ada. Dia juga menyebut didiplin ini ontosophia
dan kemudian lebih senang dengan istilah ini. Kadang ontologi
dan ontosophia digunakan secara bergantian.
2. Wolff mendefinisikan ontologi sebagai ilmu tentang yang ada
pada umumnya dan menggunakan “filsafat pertama” sebagai
sininimnya.
3. Baumgarten mendefinisikan ontologi sebagai studi tentang
predikat predikat yang paling umum atau “abstrak” dan semua
hal pada umumnya. Ia menggunakan istilah “ontoshopia”,
“metafisika universal”, dan “filsafat pertama” sebagai sinonim
ontologi.
4. Istilah ini masuk dengan mulus ke dalam pemikiran Skolastik.
5. Herbart mengontraskan metodologi dan ontologi.
6. Rosmini-Serbati mengontraskan ontologi dengan teologi dan
kosmologi. Ontologi adalah doktrin universal tentang yang
ada. Teologi adalah doktrin tentang yang ada absolut.
Kosmologi adalah doktrin tentang yang ada relatif dan
terbatas
7. Bagi geobertivontologi adalah disiplin filsafat dasariah.
8. Husserl membedakan ontologi formal dari ontologi material.
9. Heidegger memahami ontologi sebagai analisis eksistensi dan
bertujuan menemukan apa yang memungkinkan eksistensi.
10. Lesniewski menggunakan istilah “ontologi” dalam bidang
logika. Karena itu aksiomatika kalkulus disebut “aksiomatika
ontologis”.
11. Carnapmenganggap semua implikasi ontologis ditarik
secara palsu.
12. Bersamaan beranggapan bahwa bahasa mana saja
mempunyai implikasi ontologis.
13. Quite mengontraskan ontologi dengan ideologi, seraya
menghubungkan yang pertama dengan teori referensi dan
yang belakangan dengan teori signifikansi.

Dalam Perjalanan Sejarah


Istilah ontologi muncul sekitar pertengahan abad ke
17 pada waktu itu ungkapan filsafat mengenai yang ada
(philosophia entis) digunakan untuk hal yang sama.
Menurut akar kata Yunani, ontologi berarti teori
mengenai ada yang berada. Karena itu, orang bisa
menyamakan ontologi dengan filsafat pertama
Aristoteles, yang kemudian disebut metafisika(murni
atau umum).
Karena ontologi menjadi suatu cabang khusus
pengetahuan teristimewa melalui karya Christian Wolff
hubungan antara eksistensi dan Allah dalam pemikiran
modern menjadi sangat berbelit-belit.Bertentangan
dengan Kant, dalam abad ke 20 telah tumbuh suatu
ontologi baru yang berasal dari neo-Kantianisme dan
filsafat eksistensial sebuah ontologi yang sekali lagi
mengambil eksistensi sebagai yang terakhir. Demikian
pula, Nikolai Hartmann menutup pintu ontologisnya bagi
gagasan tentang Allah dan eksistensi yang dianggap
Heidegger sebagai dasar eksistensi terbatas yang
seluruhnya tetap tidak dapat dijelaskan.

Teori-Teori tentang Sifat Realitas Tertinggi


“Apa itu realitas sesungguhnya”sebuah pertanyaan
yang muncul dalam brnak para pemikir sepanjang abad
dan pada semua kebudayaan umat manusia. Seorang
filsuf Yunani awal bernama Tales(abad ke 6 SM)
mengatakan bahwa dunia dari air. Anaximenes
berpendapat bahwa dunia berasal dari udara.

Monisme, Pluralisme, dan Dualisme


Perbedaan mendasar yang dapat dilakukan adalah
antara pendapat yang menekankan kesatuan atau
interelasi realis dengan terdapat yang mengatakan
adanya dualitas atau pluralisme esensial.
Bagaimanapun juga filsafat modern melahirkan berbagai
kecenderungan titik Pernyataan ini dapat ditelusuri
kembali sampai dada filsafat Yunani, democritus atau
460 sampai 360 SM.
Pendapat ketiga muncul untuk menjelaskan realitas
dalam istilah yang berbeda atau oposisi. Dasarnya, baik
penjelasan monistik maupun pluralistik tentang realitas
sama-sama menggunakan perbedaan yang kontradiktif.
Hegel, misalnya, penulis sebuah pendapat yang berbeda
atau oposisi dan melakukan sintesis dan antitesis
mengatakan tentang perbedaan antara materi atom
dengan ruang kosong.
Idealisme, Realisme, dan Pragmatisme
Spekulasi berkaitan dengan sifat realitas berkembang
kurang lebih dalam istilah oposisi dualisme, pluralitas
atau pluralisme, atau kesatuan atau monisme. Lebih
lanjut spekulasi berkaitan dengan realitas menegaskan
baik peran mental dalam menggambarkan atau
menjelaskan realita maupun di lain pihak, unsur-unsur
lain dari pikiran atau kesadaran, seperti materi.
Cenderung memisahkan antara dunia dan objeknya dari
orang yang mengetahui atau knower atau pikiran
sementara idealis menekankan adanya hubungan yang
dalam antara yang mengetahui dan yang diketahui titik
pragmatis berbeda dengan kedua aliran tersebut dan
Menolak adanya knower tradisional dan Bendy yang
diketahui yang dikatakan berbeda, Seperti dikemukakan
James.
Mistisisme, Materialisme, dan Supranaturalisme
Sejumlah filsuf berusaha memecahkan permasalahan
realitas dengan mengemukakan jawaban dari
mistisisme. Walaupun mengatakan kesatuan realitas,
konisme berusaha melebihi perbedaan
metafisikmanisme, dualisme, dan pluralisme dengan
alasan bahwa realitas tertinggi terlalu Suci untuk
dikatakan.
Perbedaan dan hubungan antar teori
Meskipun penjelasan monetic dan dualistik cenderung
kepada pendapat-pendapat idealistik, mistik atau
supranaturalistik dan penjelasan pluralistik cenderung
kepada realistik, kecenderungan-kecenderungan
tersebut tidak terlalu penting.
Klasifikasi kasar juga dapat dilakukan dalam bentuk
monisme dualisme, dalam pluralisme. Seseorang bisa
saja membedakan teori-teori realitas ke dalam
naturalistik dan naturalistik. Dalam hal ini naturalistik
menitikberatkan pendapat bahwa alam yang dirasakan
dalam fenomena adalah perluasan dari realitas yang
diketahui, sementara nonaturalistik mengatakan
bahwasannya pendapat tersebut belumlah cukup.
Semua label dan pembedaan tidaklah mungkin dapat
dihindari dan karena itu harus menggunakan reservasi

Anda mungkin juga menyukai