Ontologi:Inggris ontology dari Yunani on, ontos(ada, keberadaan)
logos(Studi, ilmu tentang). Arab nadrariyat al-wujud. Beberapa pengertian 1. Studi ciri ciri esensial dari Yang ada dalam dirinya sendiri yang berbeda dari Studi tentang hal hal yang ada secara khusus. 2. Cabang fisafat yang menggeluti tata dan struktur realitas dalam arti seluas mungkin yang menggunakan kategori-kategori seperti ada/menjadi,perubahan, aktualisasi/potensialitas, nyata/tampak, waktu, dll. 3. Cabang filsafat yang mencoba a) melukiskan hakekat yang ada yang terakhir, b) menunjukkan segala hal tergantung padanya bagi eksistensinya, c) menghubungkan pikiran dan tindakan manusia yang bersifat individual dan hidup dalam sejarahdengan realitas tertentu. 4. Cabang filsafat a) yang melontarkan pertanyaan”Apa arti”, “Ada”, “Berada”? “ dan b) yangenganalisis bermacam macam makna yang memungkinkan hal hal dapat dikatakan”ada”, “berada”. 5. Cabang filsafat yang a) menyelidiki status realitas suatu hal, b) menyelidiki jenis realitas yang dimiliki bilangan? Persepsi? Pikiran? Dan C) yang menyelidiki realitas yang menentukan apa yang kita sebut”realitas”dan “ilusi”.
Pandangan beberapa Filsuf:
Istilah di atas berarti”pengetahuan tentang yang ada”dan mengacu kepada suatu bagian filsafat yang materi pokoknya adalah pengetahuan macam ini. Istilah yang muncul pada abad ke- 17, ketika diperkenalkan oleh Goclenius tahun1636, digunakan oleh Clauberg tahun 1647.Hubungan antara metafisika dan ontologi tetap tidak jelas dan sering orang menyamakannya. 1. Clauberg menyebut ontologiilmu pertama” studi tentang yang ada ada sejauh ada. Dia juga menyebut didiplin ini ontosophia dan kemudian lebih senang dengan istilah ini. Kadang ontologi dan ontosophia digunakan secara bergantian. 2. Wolff mendefinisikan ontologi sebagai ilmu tentang yang ada pada umumnya dan menggunakan “filsafat pertama” sebagai sininimnya. 3. Baumgarten mendefinisikan ontologi sebagai studi tentang predikat predikat yang paling umum atau “abstrak” dan semua hal pada umumnya. Ia menggunakan istilah “ontoshopia”, “metafisika universal”, dan “filsafat pertama” sebagai sinonim ontologi. 4. Istilah ini masuk dengan mulus ke dalam pemikiran Skolastik. 5. Herbart mengontraskan metodologi dan ontologi. 6. Rosmini-Serbati mengontraskan ontologi dengan teologi dan kosmologi. Ontologi adalah doktrin universal tentang yang ada. Teologi adalah doktrin tentang yang ada absolut. Kosmologi adalah doktrin tentang yang ada relatif dan terbatas 7. Bagi geobertivontologi adalah disiplin filsafat dasariah. 8. Husserl membedakan ontologi formal dari ontologi material. 9. Heidegger memahami ontologi sebagai analisis eksistensi dan bertujuan menemukan apa yang memungkinkan eksistensi. 10. Lesniewski menggunakan istilah “ontologi” dalam bidang logika. Karena itu aksiomatika kalkulus disebut “aksiomatika ontologis”. 11. Carnapmenganggap semua implikasi ontologis ditarik secara palsu. 12. Bersamaan beranggapan bahwa bahasa mana saja mempunyai implikasi ontologis. 13. Quite mengontraskan ontologi dengan ideologi, seraya menghubungkan yang pertama dengan teori referensi dan yang belakangan dengan teori signifikansi.
Dalam Perjalanan Sejarah
Istilah ontologi muncul sekitar pertengahan abad ke 17 pada waktu itu ungkapan filsafat mengenai yang ada (philosophia entis) digunakan untuk hal yang sama. Menurut akar kata Yunani, ontologi berarti teori mengenai ada yang berada. Karena itu, orang bisa menyamakan ontologi dengan filsafat pertama Aristoteles, yang kemudian disebut metafisika(murni atau umum). Karena ontologi menjadi suatu cabang khusus pengetahuan teristimewa melalui karya Christian Wolff hubungan antara eksistensi dan Allah dalam pemikiran modern menjadi sangat berbelit-belit.Bertentangan dengan Kant, dalam abad ke 20 telah tumbuh suatu ontologi baru yang berasal dari neo-Kantianisme dan filsafat eksistensial sebuah ontologi yang sekali lagi mengambil eksistensi sebagai yang terakhir. Demikian pula, Nikolai Hartmann menutup pintu ontologisnya bagi gagasan tentang Allah dan eksistensi yang dianggap Heidegger sebagai dasar eksistensi terbatas yang seluruhnya tetap tidak dapat dijelaskan.
Teori-Teori tentang Sifat Realitas Tertinggi
“Apa itu realitas sesungguhnya”sebuah pertanyaan yang muncul dalam brnak para pemikir sepanjang abad dan pada semua kebudayaan umat manusia. Seorang filsuf Yunani awal bernama Tales(abad ke 6 SM) mengatakan bahwa dunia dari air. Anaximenes berpendapat bahwa dunia berasal dari udara.
Monisme, Pluralisme, dan Dualisme
Perbedaan mendasar yang dapat dilakukan adalah antara pendapat yang menekankan kesatuan atau interelasi realis dengan terdapat yang mengatakan adanya dualitas atau pluralisme esensial. Bagaimanapun juga filsafat modern melahirkan berbagai kecenderungan titik Pernyataan ini dapat ditelusuri kembali sampai dada filsafat Yunani, democritus atau 460 sampai 360 SM. Pendapat ketiga muncul untuk menjelaskan realitas dalam istilah yang berbeda atau oposisi. Dasarnya, baik penjelasan monistik maupun pluralistik tentang realitas sama-sama menggunakan perbedaan yang kontradiktif. Hegel, misalnya, penulis sebuah pendapat yang berbeda atau oposisi dan melakukan sintesis dan antitesis mengatakan tentang perbedaan antara materi atom dengan ruang kosong. Idealisme, Realisme, dan Pragmatisme Spekulasi berkaitan dengan sifat realitas berkembang kurang lebih dalam istilah oposisi dualisme, pluralitas atau pluralisme, atau kesatuan atau monisme. Lebih lanjut spekulasi berkaitan dengan realitas menegaskan baik peran mental dalam menggambarkan atau menjelaskan realita maupun di lain pihak, unsur-unsur lain dari pikiran atau kesadaran, seperti materi. Cenderung memisahkan antara dunia dan objeknya dari orang yang mengetahui atau knower atau pikiran sementara idealis menekankan adanya hubungan yang dalam antara yang mengetahui dan yang diketahui titik pragmatis berbeda dengan kedua aliran tersebut dan Menolak adanya knower tradisional dan Bendy yang diketahui yang dikatakan berbeda, Seperti dikemukakan James. Mistisisme, Materialisme, dan Supranaturalisme Sejumlah filsuf berusaha memecahkan permasalahan realitas dengan mengemukakan jawaban dari mistisisme. Walaupun mengatakan kesatuan realitas, konisme berusaha melebihi perbedaan metafisikmanisme, dualisme, dan pluralisme dengan alasan bahwa realitas tertinggi terlalu Suci untuk dikatakan. Perbedaan dan hubungan antar teori Meskipun penjelasan monetic dan dualistik cenderung kepada pendapat-pendapat idealistik, mistik atau supranaturalistik dan penjelasan pluralistik cenderung kepada realistik, kecenderungan-kecenderungan tersebut tidak terlalu penting. Klasifikasi kasar juga dapat dilakukan dalam bentuk monisme dualisme, dalam pluralisme. Seseorang bisa saja membedakan teori-teori realitas ke dalam naturalistik dan naturalistik. Dalam hal ini naturalistik menitikberatkan pendapat bahwa alam yang dirasakan dalam fenomena adalah perluasan dari realitas yang diketahui, sementara nonaturalistik mengatakan bahwasannya pendapat tersebut belumlah cukup. Semua label dan pembedaan tidaklah mungkin dapat dihindari dan karena itu harus menggunakan reservasi