Anda di halaman 1dari 4

MATEMATIKA POSITIVISME DAN KONVENSIONALISME.

MATEMATIKA POSITIVISME BARKELEY

Salah satu kritikus awal filsafat ilmu Newton adalah George Berkeley, seorang filsuf yang
mengajukan beberapa argumen “Kami mempercayai keberadaan obyek hanya karena kami
melihat dan menyentuhnya, dan obyek-obyek tersebut terpantul pada kita melalui persepsi
kita. Jadi, obyek yang kita tangkap dengan persepsi hanyalah gagasan, dan gagasan ini pada
dasarnya tidak ada kecuali dalam benak kita. Karena semua obyek ini hanya ada dalam
pikiran, ini berarti bahwa kita terperdaya oleh penipuan ketika kita membayangkan alam
semesta dan benda-benda yang memiliki keberadaan di luar benak. Jadi, tidak ada benda
sekitar kita yang mempunyai suatu keberadaan di luar benak kita”.

Berkeley, juga menunjukkan tidak adanya zat materi. Pada awalnya, diyakini bahwa warna,
bau, dan lain-lain “benar-benar ada”, tetapi selanjutnya pandangan demikian ditinggalkan,
dan terlihat bahwa itu semua tergantung pada penginderaan kita belaka. Kesimpulannya,
alasan kita melihat obyek-obyek berwarna bukan karena obyek-obyek itu berwarna atau
karena memiliki keberadaan material yang terpisah di luar obyek itu sendiri.

Dalam kritiknya terhadap Newton, Berkeley menuduh Newton gagal untuk mengindahkan
peringatannya sendiri. Newton telah memperingatkan bahwa ada satu hal untuk merumuskan
korelasi matematika yang melibatkan gaya, dan hal lain untuk menemukan apakah gaya itu
“in themselves”. Berkeley menyatakan bahwa Newton telah tepat untuk membedakan teori
matematika pembiasan dan gravitasi dari setiap hipotesis tentang "real nature" cahaya dan
gravitasi. Apa yang ditekankan Berkeley adalah bahwa Newton berbicara tentang gaya
seolah-olah mereka sesuatu yang lebih dari istilah dalam persamaan. Berkeley menyatakan
bahwa "gaya" dalam mekanika analog dengan epicycles dalam astronomi. Konstruksi
matematika ini berguna dalam menghitung gerakan benda. Namun menurut Berkeley, itu
adalah suatu kesalahan menghubungkan konstruksi gaya sebagai eksistensi nyata di dunia.

Berkeley menyatakan bahwa seluruh isi mekanika Newton diberikan dalam satu set
persamaan, bersama-sama dengan klaim bahwa benda tidak bergerak sendiri. Berkeley cukup
bersedia untuk menyetujui klaim Newton bahwa benda tidak memiliki tenaga untuk bergerak
diri. Namun ia mengingatkan bahwa referensi Newton untuk "gaya tarik menarik", "gaya
kohesif", dan "gaya dissolutive" cenderung menyesatkan pembaca. Gaya ini adalah entitas
matematika saja. Berkeley menyatakan entitas matematika tidak memiliki esensi yang stabil
dalam sifat alami berbagai hal; dan entitas matematika bergantung pada gagasan dari pemberi
definisi. Dimana hal yang sama dapat dijelaskan dengan cara berbeda-beda.

Dengan demikian Berkeley mempertahankan pandangan instrumental tentang hukum


mekanika. Dia menyatakan bahwa hukum-hukum ini tidak lain hanyalah perangkat
perhitungan untuk mendeskripsikan dan memprediksikan fenomena. Berkeley bersikeras
bahwa baik istilah dalam hukum-hukum perlu mengacu pada apa pun yang ada di alam.
Berkeley menyatakan, khususnya, bahwa kita tidak memiliki pengetahuan tentang referensi
untuk istilah-istilah seperti 'gaya tarik', 'aksi', dan 'dorongan'. Kita hanya tahu bahwa benda
tertentu bergerak dengan cara tertentu dalam kondisi tertentu. Namun demikian, Berkeley
mengakui bahwa istilah-istilah seperti 'gaya tarik' dan 'dorongan' memiliki penggunaan
penting dalam mekanika, dalam sifat terjadinya pada teori yang memungkinkan kita untuk
memprediksi urutan peristiwa.

Berkeley menentang pandangan ilmu yang menyamakan ilmu pengetahuan dengan


kartografi. Hukum-hukum ilmiah dan teori tidak seperti peta. Setiap entri pada peta topografi
menunjuk fitur medan. Dan kecukupan representasi peta itu dapat dipastikan dengan cara
yang cukup mudah. Tapi itu tidak terjadi bahwa setiap istilah teori ilmiah. Teori ilmiah harus
menunjuk diketahuinya objek, properti, atau hubungan di alam semesta.

Penekanan instrumental Berkeley sesuai dengan, dan mungkin berasal dari, tesis
metafisiknya, dimana alam semesta hanya terdiri dari dua jenis entitas yaitu, ide dan pikiran.
Pernyataan singkat terhadap hal ini adalah “ to be is to perceive or to be perceived”. Dalam
pandangan ini, pikiran adalah penyebab tunggal. Gaya tidak bisa menjadi sebagai penyebab.

Selain itu, Berkeley mendesak, tidak ada perbedaan yang bisa dipaksakan antara "primary
qualities" yang merupakan sifat obyektif benda, dan "secondary qualities" yang hanya ada di
pengalaman persepsi subjek. Galileo, Descartes, dan Newton telah menerima perbedaan
antara primary qualities dan secondary qualities, dan telah menyarankan bahwa perluasan,
posisi, dan gerak adalah primary qualities. Bagaimanapun, Barkeley membantah ada primary
qualities benda. Dia menekankan bahwa perluasan dan gerak setara dengan panas dan
kecerahan. Pengetahuan yang kita miliki tentang perluasan dan gerak benda diberikan kepada
kita berdasarkan pengalaman persepsi kita.

Berkeley berpendapat bahwa tidak ada artinya untuk berbicara, seperti yang telah dilakukan
Newton, tentang gerak dalam absolute space. Ruang bukanlah sesuatu yang ada terpisah dari,
dan bebas dari, persepsi kita tentang benda-benda. Berkeley menjelaskan bahwa jika tidak
ada benda-benda di alam semesta, maka tidak akan ada cara yang mungkin untuk
memberikan interval ruang. Dia menyimpulkan bahwa jika tidak mungkin untuk memberikan
interval ruang dalam situasi ini, maka tidak ada artinya untuk berbicara tentang "ruang" tanpa
semua benda-benda.

Selain itu, Barkeley mengungkapkan bahwa jika setiap satu benda yang ada dimusnahkan,
maka tidak ada gerakan yang bisa diberikan pada benda ini. Ini dikarenakan semua gerak
adalah relative. berbicara tentang gerak benda adalah berbicara tentang perubahan
hubungannya dengan benda-benda lain. Gerak sebuah benda dalam sebuah absolute space
tidak akan bisa dipahami.

Percobaan ember Newton tidak membuktikan keberadaan Absolute space. Berkeley sungguh-
sungguh mengobservasi gerakan air dalam ember adalah bukan benar-benar sebuah gerak
sirkular, karena dipengaruhi rotasi bumi dan evolusi terhadap matahari. Berkeley
menyimpulkan bahwa gerak yang dikatakan Newton sebagai rotasi terhadap absolute space
tidak berlaku untuk benda di alam selain pada ember tersebut.
Pada aplikasi teori mekanika, Newton terpaksa mensubstitusi interval ruang relative untuk
jarak pada absolute space. Berkeley menyarankan tidak menggunakan referensi Newton
tentang ruang absolute pada fisika. Ia menyarankan menetapkan bintang sebagai kerangka
acuan spesifik untuk mendeskripsikan gerak.

Anda mungkin juga menyukai