NIM : 4202121008
Kelompok :D
Kelas : Pendidikan Fisika B 2020
Mata Kuliah : Fisika Kuantum
Dosen Pengampu : Dr. Eng. Jubaidah, M.Si
TUGAS RUTIN
Konsep Fisika Klasik Dan Konsep Fisika Kuantum Tentang Partikel Dan Gelombang
Sesuai pada persamaan di atas dapat diinterpretasikan bahwa jika nilai N besar, dapat
diartikan bahwa gejala foton dapat dilihat sebagai gelombang terdistribusi kontinu yang
polanya sesuai dengan besarnya E0. Hal ini sebagai ciri-ciri dari teori gelombang cahaya.
Jika N kecil (misalnya hanya ada 1 buah foton) pengamat akan melihat jatuhnya foton pada
dinding atau bahan sebagai kilatan cahaya yang singkat.
B. Gelombang Materi
Hipotesis tentang gelombang materi berasal dari gagasan foton Einstein. Kemudian
diterapkan Louis de Broglie pada 1922, sebelum Compton membuktikannya, untuk
menurunkan Hukum Wien (1896). Ini menyatakan bahwa "bagian tenaga elektromagnet yang
paling banyak dipancarkan benda (hitam) panas adalah yang frekuensinya sekitar 100 milyar
kali suhu mutlak (273 + suhu Celsius) benda itu". Pekerjaan ini ternyata memberi dampak
yang berkesan bagi de Broglie.
Pada musim panas 1923, de Broglie menyatakan, "secara tiba-tiba muncul gagasan
untuk memperluas perilaku rangkap (dual) cahaya mencangkup pula alam partikel". Ia
kemudian memberanikan diri dengan mengemukakan bahwa "partikel, seperti elektron juga
berperilaku sebagai gelombang". Gagasannya ini ia tuangkan dalam tiga makalah ringkas
yang diterbitkan pada 1924; salah satunya dalam jurnal vak fisika Perancis, Comptes Rendus.
Penyajiannya secara terinci dan lebih luas kemudian menjadi bahan tesis doktoralnya
yang ia pertahankan pada November 1924 di Sorbonne, Paris. Tesis ini berangkat dari dua
persamaan yang telah dirumuskan Einstein untuk foton, E=hf dan p=h/. Dalam kedua
persamaan ini, perilaku yang "berkaitan" dengan partikel (energi E dan momentum p) muncul
di ruas kiri, sedangkan ruas kanan dengan gelombang (frekuensi f dan panjang gelombang ,
baca: lambda). Besaran h adalah tetapan alam yang ditemukan Planck, tetapan Planck. Secara
tegas, de Broglie mengatakan bahwa hubungan di atas juga berlaku untuk partikel. Ini
merupakan maklumat teori yang melahirkan gelombang partikel atau de Broglie. Untuk
partikel, seperti elektron, momentum p adalah hasilkali massa (sebanding dengan berat) dan
lajunya. Louis de Broglie mengemukakan bahwa tidak hanya cahaya yang memiliki sifat
“mendua”, tetapi juga partikel. Suatu partikel dapat juga memiliki sifat gelombang.
Menurut de Broglie suatu partikel yang memiliki momentum p jika dipandang
sebagai gelombang, mempunyai panjang gelombang: Panjang gelombang ini disebut
panjang gelombang de Broglie. Karena itu, panjang gelombang de Broglie berbanding
terbalik dengan massa dan laju partikel. Sebagai contoh, elektron dengan laju 100 cm
per detik, panjang gelombangnya sekitar 0,7 mm.
Bohr mengajukan postulat kuantisasi momentum sudutnya, begitu saja tanpa
memberikan alasan fisis sama sekali. Louis de broglie dengan teori gelombang-partikelnya
menjelaskan bahwa: partikel (misalnya elektron) yang bergerak dengan kecepatan v
kemungkinan memiliki sifat gelombang dengan panjang gelombang, λ, yang sesuai.
Hipotesis ini telah diuji oleh Davidsson-Germer dan G.P.Thomson yang
membuktikan adanya pola difraksi pada elektron seperti pada gelombang
Catatan :
Dalam pernyataan hubungan ketidakpastian tak hanya dijelaskan ᐃx dan ᐃp, namun besaran
ini dapat dinyatakan dengan bermacam variasi . Jika
pengukuran x dan ᐃx dan ᐃp dinyatakan sebagai deviasi rata-rata (rms) suatu nilai, ini bisa
di tunjukkan nilai minimum produk ketidakpastian di berikan oleh :
Dalam penyelesaian masalah untuk satu dimensi (dalam arah x) nilai terkecil dari perkalian
bisa dinyatakan dengan :
ᐃx.ᐃpx = ћ.
DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 1982 . Konsep Fisika Modern. Jakarta : Penerbit Erlangga
Ermiyati, L., & Oktova, R. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Fisika
Modern Tentang Dualitas Partikel-Gelombang Menggunakan Perangkat Lunak
Lectora Inspire Untuk Mahasiswa S-1 Pendidikan Fisika. Berkala Fisika Indonesia:
Jurnal Ilmiah Fisika, Pembelajaran Dan Apliksinya, 10(1).
Krane, K.S. (1992). Fisika Modern. Terjemahan Hans J. Wospakrik. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.
Murdani, E. (2020). Hakikat Fisika Dan Keterampilan Proses Sains. Jurnal Filsafat
Indonesia, 3(3), 72-80.
PARTIKEL, F. D. D. G. FISIKA KUANTUM.
Rohadi, Nyoman. 2020. Prinsip Dasar Fisika Kuantum Berbasis Model Mental Fisika.
Bengkulu : Unib Press