Anda di halaman 1dari 17

SIFAT

GELOMBANG
DE BROGLIE
FISIKA MODERN
Anggota Kelompok

01 02 03 04 05

Cahya Mistri Muhammad Windri Ivo Sri Hartati


Widya Nurfatimah Akbar Sari Sidauruk
Gunawan (A1E019034) Agustian (A1E019054) (A1E019032)
(A1E019048) (A1E019022)
De Broglie

Louis Victor duc De Broglie ( 1892 - 1987 ) adalah ahli fisika murni
Perancis, Penemu sifat gelombang electron, pengarang, guru besar, doctor,
pemenang Hadiah Nobel, Anggota Lembaga Ilmu Pengetahuan Perancis dan
Inggris, bangsawan. Ia lahir di Dieppe, Perancis, pada tanggal 15 Agustus 1892
dan meninggal di Paris, Perancis pada  tanggal 19 Maret 1987.
HIPOTESIS DE BROGLIE

Fenomena radiasi benda hitam diberikan oleh


Max Planck, lalu efek fotolistrik oleh Einstein
dan hamburan sinar X oleh Compton, serta teori
model atom oleh Niels Bohr. Fenomena-
fenomena tersebut melahirkan pemahaman
baru bahwa cahaya tersusun atas paket kuanta
energi yang disebut foton. Jadi, gelombang
elektromagnetik memiliki sifat sebagai partikel.

Kemudian, sebuah terobosan teoritis datang dari


Kemudian, sebuah Louis-Victor
fisikawan Prancis; terobosan teoritis datang
de Broglie dari tesis
dalam
fisikawan Prancis;
PhD-nya Louis-Victor
pada tahun 1924.de Broglie
Louis dedalam tesis
Broglie
PhD-nya pada tahun 1924.
menghipotesiskan bahwa Louis
jikade Broglie
gelombang
menghipotesiskan
elektromagnetik bahwa
(cahaya) bisa jika gelombang
bersifat sebagai partikel,
elektromagnetik (cahaya) bisa bersifat sebagai
maka sebaliknya partikel juga harus bisa bersifat partikel,
sebagai
maka sebaliknya partikel gelombang.
juga harus bisa bersifat sebagai
gelombang.
De Broglie menghubungkan bahwa panjang gelombang sama dengan konstanta Planck dibagi
dengan momentum partikel. Rumusan matematis dari de Broglie ini merupakan bentuk umum
dari persamaan yang dirumuskan Einstein dalam menjelaskan efek fotolistrik. Rumus ini berlaku
untuk semua jenis partikel. Jadi, dalam hipotesis-nya, de Broglie berupaya men-generalkan
bahwa semua partikel maupun gelombang elektromagnetik memiliki dualisme sifat, yaitu sebagai
partikel sekaligus sebagai gelombang.
 
Dalam suatu hipotesis yang berani dalam disertasi doktornya, DeBroglie memilih pilihan terakhir. Dengan
meneliti persamaan:

E = h𝜐, dan persamaan

p = h/λ

kita jumpai beberapa kesulitan untuk menerapkan persamaan pertama pada kasus partikel, karena tidak ada
kepastian apakah E energi kinetik, energi total, ataukah energi relativistik total (tentu saja, semuanya tidak ada
bedanya bagi cahaya). Untuk persamaan kedua, kesulitan ini kita jumpai, DeBroglie mengusulkan tanpa
dukungan bukti percobaan bagi hipotesisnya, bahwa bagi semua partikel yang bergerak dengan momentum p,
terkait suatu gelombang dengan panjang gelombang λ, yang berhubungan dengan p menurut persamaan
                                            
Panjang gelombang λ sebuah partikel yang dihitung menurut persamaan diatas disebut panjang gelombang De
Broglie.
CONTOH PENERAPAN GELOMBANG DE BROGLIE

Seorang dengan berat badan 60kg mengendarai sepeda motor dengan kecepatan
60km/jam, berat sepeda motor 100 kg. berapakan panjang gelombang De Broglie!

 
Jawab:
Momentum linier total P = ( m0 = ms) 60 kg .Km/jam
= (60 + 100) 60 kg.Km/jam
= 2,67 x 103 kg m/s
Panjang gelombang de Broglie-nya:
λ= = = 2,5 x 10-37
CONTOH PENERAPAN GELOMBANG DE BROGLIE

Suatu electron melampaui beda potensial 10kV antara katoda dan anoda dalam tabung sinar-
X. berapakah panjang gelombang tepat sebelum mengenai anoda tersebut!

  Jawab:
Ek = = eV V = () 1/2 = ()1/2
= 5,9 x 107 m/s
Momentum linear P = mo V
P = (9,1 x 10-31) x (5,9 x 107)
= 5,4 x 10-23 kg m/s
Panjang gelombang de Broglie dari elektron:
λ= =
= 1,23 x 10-11 m
= 0,12 Ǻ
Dari kedua contoh diatas, pada contoh pertama nilai  = 2,5 x 10-37m tidak
bermakna dalam kenyataan sehari tetapi pada contoh kedua  = 0,12 Å
cukup bermakna untuk electron itu. Oleh karena itu sifat gelombangnya
tidak dapat diabaikan.
PEMBUKTIAN PERCOBAAN
GELOMBANG DE BROGLIE
Hipotesis dan rumus de Broglie berhasil dikonfirmasi 3 tahun kemudian
lewat pengamatan difraksi elektron dari dua eksperimen yang independen.
Pada tahun 1927, di Bell Labs, Clinton Joseph Davisson dan Lester Halbert
Germer dari Amerika Serikat mengkonfirmasi hipotesis de Broglie untuk
partikel elektron. Dengan menggunakan kristal nikel sebagai target, mereka
menembakkan elektron dan mendapati bahwa elektron terdifraksi.

Pada saat yang sama di Universitas Aberdeen, George Paget


Thomson menembakkan berkas elektron pada lembaran logam
tipis dan mendapatkan hasil yang sama. Hal ini jelas mengejutkan,
karena fenomena difraksi hanya dapat terjadi pada fenomena
gelombang, bukan partikel. Hasil perhitungan dari data
eksperimen Davisson-Germer dan Thomson juga menunjukkan
bahwa panjang gelombang berhubungan dengan momentum
elektron, sesuai dengan prediksi dari persamaan de Broglie.
Hasil pengukuran
menunjukkan bahwa
electron-elektron yang
terhambur memiliki pola
difraksi seperti yang
diperkirakan oleh Bragg
dalam difraksi sinar X dari
Kristal nikel.

Sejak penyelidikan Davisson-Germer dan Thomson, eksperimen serupa telah dilakukan untuk
neutron, proton, dan banyak partikel lainnya, bahkan untuk atom maupun molekul yang
ukurannya lebih besar. Semua berperilaku seperti gelombang dengan hubungan panjang
gelombang-momentum yang sama dengan rumusan de Broglie.
Signifikansi dari de Broglie Hipotesis

De Broglie hipotesis menunjukkan bahwa gelombang-partikel dualitas bukan hanya


perilaku menyimpang dari cahaya, melainkan adalah prinsip fundamental yang
ditunjukkan oleh kedua radiasi dan materi. Dengan demikian, menjadi mungkin
untuk menggunakan persamaan gelombang untuk menggambarkan perilaku
material, selama satu benar berlaku panjang gelombang de Broglie. Hal ini akan
membuktikan penting untuk pengembangan mekanika kuantum. Hal ini sekarang
merupakan bagian integral dari teori struktur atom dan fisika partikel.
Objek Makroskopik dan Panjang Gelombang

Meskipun hipotesis de Broglie memprediksi panjang gelombang


untuk soal ukuran, ada batas-batas yang realistis pada saat itu
berguna. Sebuah bisbol dilemparkan pada kendi memiliki panjang
gelombang Broglie de yang lebih kecil dari diameter proton sekitar
20 kali lipat. Aspek gelombang benda makroskopik sangat kecil
untuk menjadi unobservable dalam arti berguna, meskipun menarik
untuk merenungkan tentang.
Fungsi Gelombang
Andaikan suatu partikel mempunyai momentum linear p, maka gelombang yang dihubungkan dengan
momentum linear itu akan mempunyai gelombang  =h/p ini berarti gelombangnya harus berupa suatu
gelombang datar yang mempunyai bentuk;

 
Ψ(x,t) = Ae x p [1 (kx - ωt)]

A adalah amplitudo
 
k= P= Keterangan :
Ψ = fungsi gelombang
Maka P = = k ħ
P= momentum
Dimana ħ = Λ = panjang gelombang
A = amplitudo
h = tetapan Planck
 
Kecepatan Gelombang de Broglie
Bila kita memberi lambaing kecepatan gelombang De broglie w, kita boleh menetapkan rumus :
w = /
panjang gelombang  merupakan panjang gelombang De broglie  = h/m, untuk mendapatkan
frekuensinya kita menyamakan persamaan kuantum E = h dengan rumus realitifistik untuk energi total E =
mc2 untuk mendapatkan;
h = mc2
= mc2 /h
Sehinga persamaan De broglie menjadi :
 
w =  = mc2/h x h/mv = c2/v
THANK
S!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai