Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA

BELAJAR BERBASIS ANEKA SUMBER

Disusun Oleh:

SRI HARTATI SIDAURUK

A1E019032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak Eko Risdianto,M.Cs selaku dosen
pengampu mata kuliah Media Pembelajaran Fisika yang telah membimbing saya.
Saya telah berusaha mengerjakan tulisan ini dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu, saya menyampaikan terimakasih kepada pihak yang telah
berkontribusi dalam penulisan ini.
Terlepas dari itu semua, saya sadar bahwa makalah ini memiliki kekurangan. Oleh
karena itu, saya meminta maaf apabila terdapat kesalahan serta saya mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca dalam penulisan ini agar saya dapat memperbaiki tulisan ini.
Akhir kata saya berharap tulisan ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi kepada
para pembaca tentang Belajar Berbasis Aneka Sumber.

Raya, 09 Agustus 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................................3
2.1 Pengertian......................................................................................................................................................3
2.2 Paradigma Belajar..........................................................................................................................................4
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Prestasi Belajar...................................................................4
2.3.1 Faktor Bahan atau Materi Pelajaran........................................................................................................4
2.3.2 Faktor-Faktor Lingkungan......................................................................................................................5
2.3.3 Faktor Instrumental.................................................................................................................................5
2.3.4 Kondisi Individu Sipelajar......................................................................................................................5
2.4 Beberapa Kesukaran Belajar..........................................................................................................................6
2.5 Manfaat Belajar Berbasis Aneka Sumber......................................................................................................6
2.6 Manfaat Bagi Pelajar......................................................................................................................................7
2.7 Proses Pendidikan Berpusat pada Peserta Didik............................................................................................7
2.8 Pembelajaran Berbasis Web dan Komputer (Computer and Web-Based Instruction)..................................7
2.9 Peranan Institusi Pendidikan “Elektronik”.....................................................................................................8
2.10 Prinsip Pedagogi dan Disain Penilaian untuk Pembelajaran On-Line antar Budaya...................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), manusia dapat
dengan mudah memperoleh ilmu pengetahuan dari berbagai sumber yang beraneka ragam
serta dari segala penjuru dunia. Pengembangan kompetensi kognitif tingkat tinggi dan
interpersonal skills yang diperlukan menghadapi tuntutan masa depan, bukan saja
berkenaan dengan apa yang menjadi perolehan lulusan, tetapi terutama berkenaan dengan
bagaimana perolohan itu didapat.
Belajar Berbasis Aneka Sumber (BEBAS) telah menjadi paradigma belajar saat ini.
Untuk mengambangkan sumber daya manusia tidak ada cara yang paling tepat selain
belajar, dan belajar. Menurut Pane & Darwis Dasopang (2017) menyatakan bahwa
belajar adalah proses perubahan tingkah laku dan perubahan pemahaman, yang pada
mulanya seorang anak tidak dibekali dengan potensi fitrah, kemudian dengan terjadinya
proses belajar maka seorang anak beubah tingkah laku dan pemahamannya semakin
betambah.
Sekarang banyak media untuk menyajikan pembelajaran, membagi pengalaman, atau
menginformasikan sesuatu. Baik itu melalui media audio-visual, televisi, video cassette,
Video Compact Dise (VCD), atau melalui komputer, CBT (Computer Based Training),
CDI (Compact Dise Interrative) CAI (Computer Assisted Instruction), IMI (Interactive
Multimedia Instruction).
Di samping itu, informasi dapat pula diperoleh melalui kegiatan membaca, yang
bersumber dari buku, journal, majalah, surat kabar, tabloit, bulletin, selebaran dan
sebagainya. Walaupun tersedia beragam sumber belajar, kita dapat bebas memilih
informasi yang cocok dan tepat untuk kita. Kita bisa menyesuaikan dengan tipe (Learning
Style) kita masing-masing, apakah kita termasuk tipe audio, video atau kedua-duanya.
Kita dapat menentukan dari media sumber belajar mana kita akses. Dari radio, TV,
Internet (Web-Based- Instruction), buku, majalah, atau surat kabar.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan belajar berbasis aneka sumber?
2. Mengapa belajar berbasis aneka sumber disebut menjadi paradigma belajar?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar?
2

4. Apa saja kesukaran dalam belajar?


5. Apa saja manfaat belajar berbasis aneka sumber?
6. Apa saja manfaat belajar berbasis aneka sumber bagi pelajar?
7. Bagaimana proses pendidikan berpusat pada peserta didik?
8. Bagaimana pembelajaran berbasis web dan computer?
9. Bagaimana peranan institusi Pendidikan “elektronik”?
10. Bagaimana prinsip pedagogik dan disain penilaian untuk pembelajaran on-line antar
budaya?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian belajar berbasis aneka sumber.
2. Untuk mengetahui penyebab belajar berbasis aneka sumber disebut menjadi paradigma
belajar.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar.
4. Untuk mengetahui apa saja kesukaran dalam belajar.
5. Untuk mengetahui apa saja manfaat belajar berbasis aneka sumber.
6. Untuk mengetahui apa saja manfaat belajar berbasis aneka sumber bagi pelajar.
7. Untuk mengetahui proses pendidikan berpusat pada peserta didik
8. Untuk mengetahui pembelajaran berbasis web dan computer.
9. Untuk mengetahui peranan institusi pendidikan “elektronik”.
10. Untuk mengetahui prinsip pedagogik dan disain penilaian untuk pembelajaran on-line
antar budaya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Sebelum membahas tentang Belajar Berbasis Aneka Sumber (BBAS) akan diuraikan
secara singkat beberapa istilah yang erat kaitannya dengan hal itu, seperti yang
dinyatakan oleh Dorrell dalam Wachidi & Risdianto (2019):
1. ‘Opening Learning’ (Pendidikan Terbuka) adalah berprinsip “Terbuka” bagi semua
orang.
2. ‘Distance Learning’ (Distance Education System) atau pendidikan jarak jauh:
a. Menurut The California Distance Learning Project (CDLP), pendidikan jarak jauh
adalah sistem penyampaian pembelajaran yang menghubungkan leaners dengan
sumber pendidikan.
b. Menurut AT dan T, pendidikan jarak jauh adalah sistem atau proses yang langsung
menghubungkan leaners dengan sumber- sumber yang jauh.
c. Menurut The United States Learning Association (USLA), pendidikan jarak jauh
adalah pengantaran pendidikan atau pelatihan melalaui pembelajaran dengan
media elektronik.
3. ‘Flexible Learning’, belajar fleksibel pada umumnya bagian yang telah disebutkan di
atas, tetapi secara akurat dalam cara yang mana sumber belajar dalam semua bentuk
digunakan.
4. ‘Learning Resources’ atau sumber belajar, adalah bagian untuk menjelaskan CBT,
dan program Interactive Video (IV), dengan paket pembelajaran yang dikombinasikan
lebih dari satu media.
5. ‘Resources-Based’ atau belajar berbasis aneka sumber (BEBAS), secara luas
meliputi semua yang telah diuraikan di atas, seperti pendidikan terbuka, pendidikan
jarak jauh, belajar fleksibel, yang mana menggunakan aneka sumber belajar dan
merupakan tujuan utama untuk pengembangan ‘scheme’.
Menurut Meriyana (2006) belajar berbasis aneka sumber (BEBAS) dalam Bahasa
Inggris disebut dengan Resource-Based Learning (RBL) yang diartikan sebagai
pencapaian tujuan akan materi dan informasi melalui dengan berbagai sumber.
2.2 Paradigma Belajar
Belajar Berbasis Aneka Sumber (BEBAS) itulah yang menjadi paradigma belajar saat
ini. Strategi dalam mencapai cita-cita itu banyak ditentukan oleh visi dan kebijaksanaan
(Policy) pengambilan keputusan dalam proses pengembangan kognitif tingkat tinggi
4

(Quality Thingking Skill) dan interpersonal skill yang diperlukan menghadapi tuntutan
masa depan.
Ada tiga hal pokok proses perencanaan kegiatan pembelajaran, yaitu:
(1) Bagaimana belajar melakukan kegiatan belajar;
(2) Kemungkinan atau kesempatan belajar;
(3) Kemauan atau motivasi belajar.
Pertama, dengan belajar berbasis aneka sumber pembelajar dapat melakukan
kegiatan belajar sesuai dengan style belajar yang dimiliki misalnya dengan jalan
mendengarkan rekaman audio (Tape Recorder) dalam belajar bahasa asing, atau
mendengarkan salah satu program siaran dari suatu pemancar radio. Siaran radio
pendidikan ini diselenggarakan oleh RRI pusat Jakarta pada hari dan jam tertentu. Begitu
pula halnya dengan siaran televisi terkadang menyiarkan program acara yang kental
dengan suasana pendidikan dan pengajaran.
Kedua, kesempatan belajar, karena hal ini sifatnya individual, maka seorang pebelajar
dapat saja mengatur kapan waktu yang cocok buat mereka belajar. Sebetulnya seorang
individu ada saja waktu tertentu yang paling tepat bagi dirinya tersedia untuk belajar. Di
saat itu hati dan pikirannya “open” atau terbuka untuk menerima materi yang dipelajari,
di saat itulah datang “mood” atau gairah belajar. Kesempatan belajar ini dapat diciptakan
bila memang ada niat atau motivasi yang kuat.
Ketiga, kemauan atau motivasi untuk belajar. Berbicara mengenai motivasi, para ahli
membagi atas dua hal, yaitu: dorongan dari dalam (intrinstik) yang sifatnya ‘latent’
seperti cita-cita untuk meningkatkan taraf hidup, meningkatkan posisi dan jabatan, atau
sekedar aktualisasi diri. Hal lain adalah adanya dorongan dari luar dirinya (Ekstrinsik),
seperti halnya karena dorongan dari teman, isteri atau dari pimpinan.
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Prestasi Belajar
2.3.1 Faktor Bahan atau Materi Pelajaran
Bahan atau hal yang harus dipelajari ikut menentukan bagaimana proses
belajar itu terjadi, dan bagaimana prestasinya yang dapat diharapkan. Misalnya
saja, belajar mengenai keterampilan dan belajar mnegenai pemecahan soal tidaklah
sama. Taraf kesukaran serta kompleksitas hal yang harus dipelajari juga besar
pengaruhnya terhadap proses dan prestasi belajar. Beberapa penelitian dilakukan
dengan titik tolak hal yang harus dipelajari, seperti misalnya:
a. Belajar bahasa (verbal learning)
5

b. Belajar rangkaian huruf tanpa arti (nonsense syllabus learning)


c. Belajar serangkaian bahan (serial learning), dan sebagainya.
2.3.2 Faktor-Faktor Lingkungan
Faktor-faktor lingkungan dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu:
a. Lingkungan alami dan lingkungan fisik
b. Lingkungan sosial
Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembaban udara berpengaruh
terhadap proses dan prestasi belajar. Belajar pada keadaan udara yang segar akan
lebih baik hasilnya daripada belajar dalam keadaan udara panas dan penat.
Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia dan representasinya
(wakilnya) maupun yang berwujud hal-hal lain, langsung terhadap proses dan
prestasi belajar. Seseorang yang sedang belajar memecahkan soal akan terganggu
bila ada orang lain yang mondar- mandir di dekatnya atau keluar masuk kamarnya.
2.3.3 Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang adanya dan penggunaanya
dirancang sesuai dengan prestasi belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini
diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan- tujuan
belajar yang telah dirancang pula. Faktor-faktor ini dapat terwujud faktor-faktor
keras (hardware) seperti misalnya gedung, perlengkapan belajar, alat-alat
praktikum, program pedoman-pedoman belajar, dan sebagainya.
2.3.4 Kondisi Individu Sipelajar
Di antara berbagai faktor yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar,
barangkali kondisi individual si pebelajar ini dapat dibedakan menjadi dua
kelompok atau faktor, yaitu:
a. Kondisi Fisiologis
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap belajarnya
seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berbeda bagi
orang yang belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan. Anak-anak
yang kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya di bawah anak-anak
yang tidak kekurangan gizi, mereka lekas lelah, mudah mengantuk, dan tidak
mudah menerima pelajaran. Di samping kondisi fisiologis umum itu, hal yang
tidak kalah pentingnya adalah kondisi pancaindera, terutama penglihatan dan
pendengaran. Karena pentingnya peran penglihatan dan pendengaran inilah
6

maka dalam lingkungan pendidikan formal orang melakukan berbagai penelitian


untuk menemukan bentuk dan cara penggunaan sumber belajar yang dapat
dilihat dan didengarkan (audio visual aids).
b. Kondisi psikologis
Semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja berpengaruh terhadap proses
belajar yang juga bersifat psikologis itu.
2.4 Beberapa Kesukaran Belajar
Beberapa kesukaran belajar yang banyak terjadi di Indonesia terutama di kalangan
peserta didik, dapat diidentifikasi melalui faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan
prestasi belajar. Jika dilihat dari faktor yang berasal dari dalam, kesukaran itu sering
bersumber pada hal-hal berikut:
2.4.1 Taraf aspirasi yang sangat berbeda dari kemampuan, hal ini terjadi dalam pemilihan
fakultas, pemilihan jurusan, dan dalam penentuan jumlah kredit yang diambil.
2.4.2 Keinginan orang tua yang berbeda dari keinginan peserta didik dan melampai
kemampuan peserta didik.
2.4.3 Belum membudayanya kebiasaan membaca, khususnya kebiasaan belajar.
Untuk mengatasi kesukaran-kesukaran tersebut akan diperlukan tindakan yang
mempunyai ruang lingkup luas yang akan menggarap pemberian bimbingan dalam
pemilihan arah studi, penerangan mengenai kemungkinan-kemungkinan karier yang ada
dalam masyarakat dan membudayanya kebiasaan membaca dan belajar.
2.5 Manfaat Belajar Berbasis Aneka Sumber
Belajar berbasis aneka sumber memberikan berbagai keuntungan. Beberapa di antaranya
yang dikemukakan oleh Elisna dalam Wachidi & Risdianto(2019) adalah:
1. Selama pengumpulan informasi terjadi kegiatan berpikir yang pada gilirannya akan
menimbulkan pemahaman yang mendalam dalam belajar.
2. Mendorong terjadinya pemusatan perhatian terhadap topik sehingga membuat peserta
didik menggali lebih banyak informasi dan menghasilkan produk belajar yang lebih
bermutu.
3. Meningkatkan pembentukan keterampilan berpikir seperti keterampilan
memecahkan masalah, memberikan pertimbangan- pertimbangan dan melakuakan
evaluasi melalui pengggunaan informasi dan penelitian secara mandiri.
4. Meningkatkan pemerolehan keterampilan pemrosesan informasi secara efektif
dengan mengetahui sifat dasar dan keberagamannya.
7

5. Memungkinkan pengumpulan informasi sebagai proses yang berkesinambungan


sehingga mengakibatkan terbentuknya pengetahuan pada setiap fase berikutnya.
6. Meningkatkan sikap peserta didik dan guru terhadap materi pembelajaran dan prestasi
akademik.
7. Meningkatkan prestasi akademik dalam penguasaan materi, sikap dan berpikir kritis.
2.6 Manfaat Bagi Pelajar
Beberapa manfaat yang dapat diambil dari belajar berbasis aneka sumber, antara lain:
1. Menemukan bakat yang terpendam yang selama ini tidak nampak. Dengan kemampuan
melanjutkan pengembangan setamat pendidikan formal dengan pendidikan sepanjang
hayat, unntuk memenuhi cakupan dan harapan, secara khusus mengikuti
perkembangan terakhir.
2. Menggunakan sumber-sumber belajar yang memungkinkan pembelajaran
berlangsung sepanjang tahun, dan dapat menyeimbangkan antara keterampilan dan
pengetahuan.
3. Seseorang dapat belajar sesuai kondisinya, waktu belajar dan waktu kerja, tanpa rasa
cemas dalam pesaingan, atau adanya “Big Brother” mengawasinya.
2.7 Proses Pendidikan Berpusat pada Peserta Didik
Desain pendidikan tradisional pendekatannya dalam mendidik “transmit content or
demonstrate procedure” (Ramsden, 1992: 111). Di sisi lain mengambarkan “teacher as a
story-teller” (Laurillard, 1994). Namun yang lebih penting adalah memberikan perhatian
lebih pada pendekatan peserta didik (student centre). Peserta didik pada dasarnya
memiliki dua segi mental, yang satu berasal dari kepala (Head) yang cirinya kognitif
seperti IQ, dan lainnya berasal dari sanubari (heart) yaitu demensi emosional (segi
afektif). Dalam pendekatan ini guru sebagai pembimbing, melatih, memotivasi,
memfasilitasi agar peserta didik dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Peserta
didik bekerja secara individual atau dalam kelompok mengumpulkan dan menguji
pemecahan masalah.
2.8 Pembelajaran Berbasis Web dan Komputer (Computer and Web-Based Instruction)
Dalam waktu 10 tahun ke depan kita akan menyaksikan perkembangan teknologi-
teknlogi penting seperti: (1) integrasi komputer, televisi, dan telekomunikasi melalui
teknik-teknik dijitisasi/kompresi, (2) mengurangi biaya dan pemakaian yang lebih
fleksibel akan telekomunikasi melalui perkembangan seperti ISDN (Integrated Service
8

Digital Network), fiber Optics atau Radio Selular, (3) daya pemrosesan data yang makin
cepat melalui perkembangan mikro-chip baru dan teknik software yang sudah maju.
Sehubungan dengan kemajuan tersebut, maka Teknologi Pendidikan terlebih dahulu
harus digerakkan pada visi tentang pendidikan dan pelatihan di abad 21. Visi tersebut
harus memperhitungkan potensial teknologi, tetapi tidak digerakkan semata-mata oleh
apa yang mungkin secara teknologi, lebih tepat apa yang dapat dilakukan bukan apa yang
diinginkan. Dampak sosial dan pendidikan dari bertemunya media dan teknologi
(convergence) dengan kecepatan tinggi akan menjadi revolusioner, dan sangat menantang
bagi institusi-institusi pendidikan yang sudah mapan.
2.9 Peranan Institusi Pendidikan “Elektronik”
Institusi pendidikan “Elektronik” memiliki peran sebagai berikut:
1. Memberi informasi tentang kebutuhan-kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
peluang-peluang.
2. Memberi pengawasan kualitas.
3. Memberi akreditasi melalui penilaian belajar yang independent.
4. Mengembangkan kurikulum yang koheren dan tepat.
5. Menjadi broker dan mensahkan kursus-kursus, bahan-bahan pendidikan dan
pelatihan dari pemasok.
6. Memberi pelayanan penggunaan dan komunikasi bahan-bahan pembelajaran
multimedia yang user-friendly baik impor maupun ekspor.
7. Membuat jaringan antar pebelajar dan antar instruktrur.
8. Menciptakan bahan-bahan multi media pendidikan berkualitas tinggi dalam bentuk
yang mudah diperoleh.
9. Mengadakan penelitian untuk kebutuhan pendidikan dan pelatihan.
10. Menggunakan teknologi-teknologi baru untuk mengembangkan pendidikan dan
pelatihan serta mengevaluasi penggunannya.
Inti pokok pelayanan ini adalah infrastruktur jaringan multimedia internal yang
membolehkan institusi mengakses, menciptakan, dan memberi pelayanan multi media
pendidikan dalam aneka macam format dan aneka macam cara. Konfigurasi teknis
sebuah institusi pendidikan “Elektronik” mempunyai fungsi produksi, broker, dan
manajemen dengan input dapat berupa audio, program, maupun video. Sedangkan
outputnya dapat berupa audio, program, barang cetakan, komunikasi dengan radio
9

seluler, komunikasi melalui satelit, atau dengan server, komuniasi dengan radio seluler,
komunikasi melalui satelit atau dengan server multi media.
2.10 Prinsip Pedagogi dan Disain Penilaian untuk Pembelajaran On-Line antar Budaya
Pedagogi inklusif secara kultural dapat dipakai pada lingkungan on-line. Tujuan
pembelajaran on-line adalah menjamin bahwa pedagogi dan kurikulum fleksibel, dapat
menyesuaikan diri dan relevan bagi peserta didik dari berbagai latar belakang, sehingga
aspek pedagogi bersifat mendukung akan kebutuhan antar budaya. Sumber
pembelajaran untuk peserta didik dapat dicapai dan merupakan perhatian utama di
seluruh dunia, karena berada dalam arena pendidikann tanpa batas. World Wide Web
mempunyai kapasitas mencapai pemirsa yang luas, yang menjadi persoalan adalah
sampai seberapa jauh pembelajaran on-line dapat memahami pengertian lintas budaya.
Banyak penelitian yang telah diakukan mengenai pola sumber-sumber
pendidikan untuk penyerahan transnasional. Di antara kendala-kendala pembelajaran
on-line yang efektif dalam komunikasi global (Collis Parisi dan Ligorio, 1996) adalah:
(1) Permasalahan budaya dan lingkungan;
(2) Perbedaaan-perbedaan gaya mengajar;
(3) Permasalahan yang berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan dan budaya yang
berbeda;
(4) Permasalahan baahasa dan semantik;
(5) Masalah-masalah teknik yang berhubungan dengan platform,sistem –sistem
pengoperasian dan tidak adanya Interface standar.
Kurikulum inklusif mempunyai ciri-ciri:
(1) menilai budaya, latar belakang dan pengalaman semua peserta didik,
(2) inklusif gender, budaya atas perbedaan-perbedaan yang berhubung dengan etnik,
bahasa dan latar belakang sosio ekonomi,
(3) mengakui bahwa setiap keputusan kurikulum adalah pemilihan daripada kebenaran
lengkap,
(4) menjadikan eksplisit pola mata pendukung yang rasional,
(5) responsif terhadap dasar pengetahuan peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

Meriyana, R. (2006). Strategi Belajar Berbasis Aneka Sumber. Perspektif Ilmu Pendidikan,
14(VII), 80–85. https://doi.org/10.21009/pip.142.10
Pane, A., & Darwis Dasopang, M. (2017). Belajar Dan Pembelajaran. FITRAH:Jurnal Kajian
Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(2), 333. https://doi.org/10.24952/fitrah.v3i2.945
Wachidi, & Risdianto, E. (2019). MEDIA PEMBELAJARAN. Unib Press.

10

Anda mungkin juga menyukai