FISIKA KUANTUM
42
2.1 . Hipotesa de Broglie
hu
p
c
43 FISIKA KUANTUM
de Broglie mengusulkan agar Persamaan (2.1) ini berlaku
umum yang bisa digunakan untuk partikel suatu materi atau
foton. Momentum suatu partikel bermassa m dan kecepatan v
ialah p = m v, dan panjang gelombang de Broglie-nya adalah :
h
(2.2)
mv
Makin besar momentum partikel itu makin pendek panjang
gelombangnya. Dalam Persamaan (2.2), m menyatakan massa
relativistik
mo
m
1 v c 2
Berkas Berkas
datang Hambur
45 FISIKA KUANTUM
Gambar 2.1. Eksperimen Davisson - Germer
Di tengah – tengah pekerjaan tersebut terjadi suatu
peristiwa yang memungkinkan udara masuk ke dalam
peralatannya dan mengoksidasi permukaan logam. Untuk
menguasai oksida nikel murni, targetnya dikembalikan ke dalam
peralatan dan pengukurannya dilakukan lagi.
Sekarang ternyata hasilnya sangat berbeda dari
perisiwa seelumnya : sebagai ganti dari variasi yang kontinu
dari intensitas elektron yang terhambur terhadap sudut, timbul
maksimum dan minimum yang jelas teramati yang kedudukan-
nya bergatung pada energi elektron. Grafik polar yang biasa
digambarkan untuk intensitas elektron setelah peristiwa itu
ditunjukkan pada gambar 2.2. Metode plotnya dilakukan
Berkas
sedemikian Berkas Berkas
rupa sehingga intensitas
Berkas pada
Berkas setiap
Berkas sudut
datang datang datang
berbanding lurus dengan jarak datang
kurva daridatang datang
sudut itu dari titik
hamburannya. Jika intensitas sama untuk semua sudut hambur,
kurvanya akan berbentuk lingkaran dengan titik hambur
sebagai pusat.
50o
40 V 44 V 48V 54 V 60 V 68 V
BAB II : Gelombang – Partikel 46
Gambar 2.2. Hasil Eksperimen Davisson – Germer.
Dua pertanyaan segera timbul dalam pikiran : apakah
yang menjadi penyebab efek baru ini, dan mengapa tidak
muncul sebelum target nikel itu dipanggang ?
Hipotesis de Broglie mendorong tafsiran bahwa
gelombang elektron didifraksikan oleh target sama seperti sinar
– X didifraksikan oleh bidang – bidang atom dalam Kristal.
Tafsiran ini mendapat dukungan setelah disadari bahwa efek
pemanasan sebuah blok nikel pada temperatur tinggi
menyebabkan banyak kristal individual kecil yang membangun
blok tersebut bergantung menjadi kristal tunggal yang besar
yang atom – atomnya tersusun dalam kisi yang teratur.
Marilah kita tinjau apakah kita dapat membuktikan
bahwa gelombang de Broglie merupakan penyebab dari hasil
Davisson – Germer. Pada suatu berkas percobaan tertentu
berkas elektron 54 eV diarahkan tegak lurus pada target nikel,
dan maksimum yang tajam dalam distribusi elektron terjadi
pada sudut 50o dari berkas semula. Sudut datang dan sudut
hambur relatif terhadap suatu keluarga bidang, keduanya
bersudut 65o. jarak antara bidang dalam keluarga itu yang bisa
diukur melalui difraksi sinar – X adalah 0,091 nm. Persamaan
Bragg untuk maksimum dalam pola difraksi ialah :
47 FISIKA KUANTUM
n 2 d sin
h
Sekarang kita gunakan rumus de Broglie untuk
mv
menghitung panjang gelombang yang diharapkan.
Energi kinetik 54 eV kecil dibnadingkan dengan energi diam
m0c2 yaitu sebesar 5,1 x 105 eV, sehingga kita dapat
mengabaikan efek relativistik. Karena
Contoh 2.1.
Penyelesaian :
a. Energi kinetik rata-rata neutron termal identik dengan
energi molekul gas ideal pada temperatur yang sama,
E rata
3
2
kT
3
2
1,381 10 21 300 K
6,2145 10 21 J
p2
Karena : E rata E K , maka
2 mN
p 2 m N E rata ; mN = massa neutron.
24
4,56 10 m kg / s
n 2 d sin
dengan n = 1, 2, 3, …… menyatakan puncak (maksimum)
ke – n pola difraksi. Dari Persamaan tersebut diperoleh
jarak antar bidang kristal NaCl.
n 1 1,45 0
d 2,82
2 sin 2 0,257
49 FISIKA KUANTUM
Dalam gelombang air kuantitas yang berubah secara
berkala ialah tinggi permukaan air. Dalam gelombang bunyi,
tekanan udara. Dalam gelombang cahaya medan listrik dan
medan magnet yang berubah – ubah. Apa yang berubah–ubah
dalam gelombang partikel ?
Kuantitas variabel yang memberi karakterisasi
gelombang de Broglie disebut fungsi gelombang yang diberi
isimbol (huruf Yunani psi). Harga fungsi gelombang yang
berkaitan dengan sebuah benda yang bergerak pada suatu
titik tertentu x, y, z dalam ruang pada saat t berpautan
dengan peluang untuk mendapatkan benda tersebut di
tempat tersebut pada saat t.
Namun sendiri tidak memiliki arti fisis langsung.
Terdapat alasan yang sederhan mengapa tidak dapat
langsung ditafsirkan berdasarkan eksperimen. Peluang
(kemungkinan) bahwa suatu benda berada di suatu tempat
pada suatu saat mempunyai harga antara dua batas : 0 yang
bersesuaian dengan keabsenannya, dan 1 bersesuaian dengan
kehadirannya. (Peluang 0,2 misalnya, menyatakan peluang 20
persen untuk mendapatkan benda itu). Namun, amplitude suatu
gelombang dapat berharga negatif tidak mempunyai arti. Jadi
itu sendiri tidak bisa merupakan kuantitas yang teramati.
Pernyataan di atas tidak berlaku untuk | | 2 , kuadrat
dari harga mutlak fungsi gelombang dikenal sebagai kerapatan
peluang. Peluang untuk secara eksperimental untuk
mendapatkan benda yang diberikan oleh fungsi gelombang
pada titik x, y, z pada saat t berbanding lurus dengan
harga | | 2 di tempat itu pada saat t. Harga | | 2 yang
besar menyatakan peluang yang besar untuk mendapatkan
benda itu, sedangkan harga | | 2 yang kecil menyatakan
peluang yang kecil untuk mendapatkan benda itu. Selama
| | 2 tidak nol, terdapat peluang tertentu untuk mendapatkan
benda tersebut di tempat itu. Tafsiran ini mula – mula
dikemukakan oleh Max Born pada tahun 1926.
Terdapat perbedaan yang besar antara peluang suatu
kejadian dan kejadian itu sendiri. Walaupun kita membicarakan
51 FISIKA KUANTUM
menimbulakan batas dasar pada ketetapan pengukuran sifat
partikel yang dapat diukur misalnya kedudukan momentum.
(a)
7
(b)
Gambar 2.4. (a) Group gelombang de Broglie terbatas. Posisi partikel dapat
BAB II : Gelombang
ditentukan – Partikel
secara tepat tetapi panjang gelombangnya (karena momentum 52
partikel) tidak dapat ditetapkan. (b) Lebar group gelombang. Kini panjang
gelombang dapat ditentukan secara tepat tetapi bukan posisi partikel.
Namun, panjang gelombang pada paket yang sempit tidak
terdefinisikan dengan baik ; tidak cukup banyak gelombang
untuk menetapkan dengan tepat. Ini
h
berarti bahwa karena , maka momentum mv bukan
mv
merupakan kuantitas yang dapat diukur secara tepat. Jika
melakukan sederetan pengukuran momentum, akan diperoleh
momentum dengan kisaran yang cukup lebar.
Sebaliknya, grup gelombang yang lebar seperti pada
gambar 2.4b memiliki panjang gelombang yang terdefinisikan
dengan baik. Momentum yang bersesuaian dengan panjang
gelombang ini menjadi kuantitas yang dapat ditentukan dengan
teliti, dan sederetan pengukuran momentum akan menghasil-
kan kisaran yang sempit. Akan tetapi di manakah kedudukan
partikel tersebut? Lebar grup gelombang tersebut menjadi
terlalu besar untuk menentukan kedudukan pada suatu waktu.
Jadi kita sampai pada prinsip ketidakpastian : Tidak
mungkin kita mengetahui keduanya yaitu kedudukan dan
momentum suatu benda secara seksama pada saat yang
bersamaan. Prinsip ini dikemukakan oleh Werner Heisenberg
53 FISIKA KUANTUM
pada tahun 1927, dan merupakan salah satu hukum fisis yang
memegang peranan penting.
Persoalan berikutnya adalah mencari suatu besaran
yang mampu menampung dan mempresentasikan sifat – sifat
partikel sekaligus sifat – sifat gelombang. Dengan demikian
kuantitas tersebut harus bersifat sebagai gelombang tetapi tidak
menyebar melainkan terkurung di dalam ruang. Hal ini dipenuhi
oleh paket gelombang yang merupakan kumpulan gelombang
dan terkurung dalam ruang tertentu. Analisis yang formal
mendukung kesimpulan tersebut dan membuat kita mampu
untuk menyatakannya secara kuantitatif. Contoh yang paling
sederhana dari pembentukan grup gelombang, perhatikan
kombinasi dari dua gelombang bidang berikut :
1 x, t A cos 1 t k1 x
(2.3)
2 x, t A cos 2 t k 2 x
+
x, t 1 x, t 2 x, t
2 k k2
AR cos 1 t 1 x (2.4)
2 2
Dengan amplitudo AR
2 k k2
AR 2 A cos 1
2
=
t 1
x
2
(2.5)
+
2, k2
+
3, k3 k
+
4, k4
Bila gelombang tunggalnya diperbanyak,
=
55 FISIKA KUANTUM
Gambar 2.6. Superposisi dari n gelombang
Tampak dari gambar 2.6 bahwa paket gelombang terlokalisasi
di daerah yang sebesar x dan lokalisasi ini yang diharapkan
sebagai posisi partikel klasik.
x
Gambar 2.7. Kemungkinan posisi partikel di daerah x
BAB II : Gelombang – Partikel 56
Setelah mendapatkan barang yang dapat menyatakan
partikel sekaligus gelombang berikutnya harus dicari
perumusan matematisnya. Formalisme matematis untuk paket
gelombang yang terlokalisasi tersebut tidak lain adalah
transformasi Fourier.
(2.6)
1/
-a/2 +a/2
k
Gambar 2.8. Distribusi g (k)
Maka distribusi gelombang di dalam ruang koordinat f(x),
57 FISIKA KUANTUM
Grafiknya,
f(k)
4/a 4/a
x
x k ≥ ½ (2.7)
Karena
Dan
h
x p (prinsip ketidakpastian) (2.8)
4
59 FISIKA KUANTUM
Ketidakpastian ini bukan ditimbulkan oleh alat yang
kurang baik tetapi ditimbulkan oleh sifat ketidakpastian alamiah
dari kuantitas yang terkait. Setiap ketidakpastian instrumental
atau statistik hanya akan menambah besar hasil kali x p.
Karena kita tidak mengetahui secara tepat apa partikel itu atau
bagaimana momentumnya, kita tidak dapat menyatakan
apapun dengan pasti – bagaimana kedudukan partikel itu kelak
dan seberapa cepat partikel tadi bergerak. Jadi, “ kita tidak
dapat mengetahui masa depan karena kita tidak mengetahui
masa kin. ”
Kuantitas h/2π sering muncul dalam fisika modern,
karena ternyata kuantitas itu merupakan satuan dasar dari
momentum sudut. Kuantitas ini sering disingkat dengan “ ħ
(baca ; h bar)” :
x p
2
(2.9)
Sehingga
E t (2.10)
2
Contoh 2.2. :
Penyelesaian :
Di sini kita dapatkan untuk x = 5,3 x 10-11 m,
61 FISIKA KUANTUM
Elektron yang momentumnya sebesar itu berperilaku
sebagai partikel klasik, dan energi kinetiknya adalah :
Penyelesaian :
*****************************
**************
A. Pemahaman Konsep
1. Ketika sebuah elektron bergerak dengan suatu panjang
gelombang de Broglie tertentu, apakah elektronnya
terpental bolak-balik atau ke atas ke bawah pada jarak
panjang gelombang itu?
2. Kesulitan apakah yang ditimbulkan asas ketidakpastian bila
kita mencoba memungut sebuah elektron dengan sebuah
tang halus?
3. Apakah asas ketidakpastian berlaku bagi alam ataukan
hanya bagi hasil percobaan saja? Maksudnya, apakah
63 FISIKA KUANTUM
kedudukan dan momentum yang memang benar tidak pasti,
ataukah hanyalah pengetahuan kita tentang kedua besaran
tersebut? Apakah ada perbedaannya?
4. Asas ketidakpastian mengatakan bahwa semakin kita men-
coba membatasi kedudukan suatu objek, kita dapati objek
tersebut semakin cepat bergerak.Apakah asas ini yang
rupanya menyebabkan mengapa anda tidak dapat
menahan lama uang anda di dalam saku atau dompet
anda? Berikan suatu taksiran angka.
5. Kebanyakan atom tidaklah stabil sehingga mengalami
peluruhan radioaktif ke atom-atom lain. Usia-hidup bagi
peluruhan ini biasanya (khasnya) dalam orde hari hingga
tahun. Apakah menurut perkiraan anda asas ketidakpastian
akan menyebabkan suatu efek terukur dalam ketelitian
pengukuran kita terhadap massa atomnya?
6. Seringkali terjadi dalam fisika bahwa penemuan besar di-
lakukan secara kurang hati-hati. Apakah yang bakal terjadi
jika Davidson dan Germer menyetel tegangannya di bawah
32V?
7. Andaikanlah kita menutupi salah satu celah pada per-
cobaan dua-celah elektron dengan sebuah bahan ber-
pendar yang memancarkan foton cahaya jika sebuah
elektron melewatinya. Kemudian kita tembakkan sejumlah
elektron pada saat yang bersamaan menuju kedua celah
itu; terlihatnya kilasan cahaya (atau tidak) akan memberikan
kita tentang celah mana yang dilewati elektron. Akibat
apakah yang ditimbulkan susunan ini terhadap pola
interfrensi? Mengapa?
8. Apakah mungkin Vfase lebih besar daripada C? Dapatkah
Vgrup lebih besar daripada C?
9. Dalam zat perantara tidak dispersif, berlaku Vgrup = Vfase
ini adalah cara lain untuk mengatakan bahwa semua
gelombang merambat dengan kecepatan fase yang sama,
tidak bergantung pada panjang gelombang masing-masing.
Apakah ini juga berlaku bagi (a) gelombang de Broglie? (b)
gelombang cahaya dalam gelas? (c) gelombang cahaya
dalam ruang hampa? (d) gelombang bunyi di udara?
B. Penerapan Konsep
65 FISIKA KUANTUM
8. Berapa ketidakpastian posisi suatu foton yang
berpanjang gelombang 3000 Å, jika ketelitian pengukuran
panjang gelombang ini adalah 10 -6.
9. Berapa ketidakpastian minimum keadaan energi sebuah
atom, jika sebuah elektronnya yang duduk pada keadaan
energi ini dalam selang waktu 10 – 8 s.
10. Lebar garis spektral dari panjang gelombang 4000 Å
ialah 10 – 4 Å. Berapa waktu hidup rata-rata sistem atom
dalam keadaan berenergi demikian.