Anda di halaman 1dari 19

FISIKA KUANTUM

BAHAN KULIAH
1. PENDAHULUAN
2. PAKET-PAKET GELOMBANG DAN RELASI KETIDAKPASTIAN
3. PERSAMAAN SCHROEDINGER DAN INTERPRETASI PELUANG
4. FUNGSI EIGEN DAN HARGA EIGEN
5. POTENSIAL-POTENSIAL SATU DIMENSI
6. STRUKTUR UMUM MEKANIKA GELOMBANG
7. METODA OPERATOR DALAM MEKANIKA KUANTUM
8. SISTEM N-PARTIKEL
9. PERSAMAAN SCHROEDINGER DALAM TIGA DIMENSI
10. MOMENTUM SUDUT
11. ATOM HIDROGEN
12. PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT
RUJUKAN
1. Gasiorowicz, S. 1996. “Quantum
Physics”, second edition, John Wiley &
Sons, New York
2. Park, D. 1992. Introduction to Quantum
Theory, third edition, McGraw Hill, New
York
3. Ohanian, H.C. 1990. Principles of
Quantum Mechanics. Prentice Hall, New
Jersey
SISTEM PENILAIAN
KOMPONEN PENILAIAN BOBOT
Ujian-ujian 50%
TUGAS 50%

NILAI AKHIR HURUF MUTU


76 – 100 A
66 – 75.99 B
56 – 65.99 C
41 – 55.99 D
0 - 40.99 E
PENDAHULUAN
n RADIASI BENDA HITAM
n EFEK FOTOLISTRIK
n EFEK COMPTON
n SIFAT GELOMBANG DAN DIFRAKSI
ELEKTRON
n ATOM BOHR
n MASALAH PARTIKEL-GELOMBANG
RADIASI BENDA HITAM
n Benda yang dipanaskan akan memancarkan radiasi elektromagnetik
n Distribusi Spektrum Radiasi bergantung pada panjang gelombang dan suhu
n Penelitian tentang radiasi termal dimulai tahun 1859 oleh Kirchhoff
n Benda hitam didefinisikan sebagai benda yang mampu menyerap seluruh
radiasi yang tiba padanya
n Hasil eksperimental dari rapat energi radiasi terhadap panjang gelombang
pada suatu suhu tertentu adalah sebagai kurva di bawah ini
rapat energi

panjang gelombang
Radiasi Benda Hitam (lanjutan)

Eks perim en

rapat energi Wien

Rayleigh-
Jeans

panjang gelombang

n Wien dengan model fungsi tebakannya (kurva merah)


mendapatkan hasil sesuai dengan untuk panjang
gelombang kecil (frekuensi tinggi)
n Rayleigh & Jeans dengan model fisika klasik (kurva
kuning) mendapatkan hasil sesuai dengan panjang
gelombang besar (frekuensi rendah). Hasil ini disebut
bencana ultraviolet
Radiasi Benda Hitam (lanjutan)

n Planck (1900) menemukan rumus


dengan menginterpolasikan rumus 8ph u 3
Wien untuk frekuensi tinggi dan u (u , T ) = 3 hu kT
rumus Rauleigh-Jeans untuk c e -1
frekuensi rendah:

n Dua bulan setelah penemuan ini


Planck dapat menurunkan rumus
tersebut dengan mengasumsikan
bahwa radiasi diemisikan dalam
e = hu
kuanta dengan energi kuanta:

n Planck:
Radiasi benda hitam terbentuk sebagai partikel
kemudian menjalar sebagai gelombang
EFEK FOTOLISTRIK

n Jika logam mengkilat di iradiasi, dia akan


memancarkan elektron
n Ada frekuensi ambang yang bervariasi dari satu
logam ke logam yang lain: hanya cahaya dengan
frekuensi lebih besar dari frekuensi ambang
yang akan menghasilkan arus elektron foto
n Besarnya arus sebanding dengan intensitas dari
sumber cahaya
n Energi elektron foto tidak tergantung dari
intensitas cahaya tetapi bervariasi secara linear
dengan frekuensi dari cahaya datang
Efek Fotolistrik (Lanjutan)
n Ada beberapa hal yang mendasar yang tidak dapat
dijelaskan melalui teori elektromagnetik klasik:
n Energi yang dibawa gelombang elektromagnetik sebanding
dengan intensitas sumber cahaya akan tetapi energi elektron
foto tidak tergantung dari intensitas cahaya tetapi bervariasi
secara linear dengan frekuensi dari cahaya datang
n Untuk dapat mengkonsentrasikan sejumlah energi pada suatu
elektron diperlukan selang waktu antara datangnya radiasi
dengan terpancarnya elektron foto, akan tetapi faktanya tidak
selang waktu tersebut tidak teramati setidaknya tidak ada yang
lebih lama dari 10-9 sekon, bahkan untuk radiasi dengan
intensitas yang sangat rendah
Efek Foto Listrik (Lanjutan)
n Analisis Einstein :
n radiasi terdiri dari kumpulan kuanta dengan energi hn
n Dalam transfer energi dari yang berlangsung secara
sangat cepat elektron mengambil energi hn tersebut
n Sejumlah energi W (disebut fungsi kerja permukaan)
diperlukan untuk melepaskan energi dari permukaan
logam
n Hubungan antara kecepatan elektron v dan frekuensi
n : ½mv2 = hn - W
n Kesimpulan Einstein:
n Radiasi dapat terbentuk sebagai partikel dan menjalar
sebagai partikel
EFEK COMPTON
n Efek Compton merupakan bukti paling
langsung dari sifat partikel dari radiasi

Foton
hambur
p’
q
Foton
datang p
P
Elektron
pental
Efek Compton (lanjutan)
n Compton mendapatkan bahwa terjadi pergeseran
panjang gelombang pada radiasi yang dihamburkan
terhadap radiasi yang datang dan pergeseran ini
tergantung dari sudut hamburnya
n Hal ini dapat dijelaskan melalui proses tumbukan elastik
antara foton dengan elektron
n Dengan menggunakan prinsip kekekalan energi dan
kekekalan momentum (relativistik) didapatkan bahwa:
h
l '-l = (1 - cos q )
mc
SIFAT GELOMBANG DAN DIFRAKSI
ELEKTRON
n Pada th 1923 de Broglie telah menyarankan sifat
mendua gelombang-partikel dari radiasi
seharusnya mempunyai padanannya pada sifat
mendua partikel-gelombang pada materi
n Dengan hipotesis de Broglie bahwa panjang
gelombang partikel diberikan oleh l=h/p
disarankan oleh banyak ahli adanya percobaan
difraksi elektron
n Davisson & Germer (1926) dapat merealisasikan
percobaan ini dan berhasil menunjukkan sifat
gelombang dari elektron
ATOM BOHR
n Percobaan hamburan Rutherford membuktikan bahwa
model atom Thompson tidak benar
n Rutherford menyarankan model yang sesuai dengan
hasil percobaan yaitu bahwa atom terdiri dari inti
bermuatan positip yang terkonsentrasi pada daerah yang
sangat kecil dibandingkan dengan ukuran atom yang
berada di pusat atom sementara elektron-elektron
bergerak mengorbit di sekitar inti
n Model ini mengalami dua kesulitan besar:
n Tidak dapat memberikan penjelasan tentang spektra radiasi
atomik
n Tidak dapat menjelaskan mekanisme untuk penstabilan atom
Atom Bohr (lanjutan)
n Untuk mengatasi kesulitan model Rotherford, Bohr
pada 1913 mengajukan postulat yang mematahkan
fisika klasik:
n Elektron-elektron bergerak dalam orbit-orbit yang dibatasi
oleh kuantisasi momentum sudut: mvr = nћ. Elektron-
elektron dalam keadaan ini tidak memancarkan radiasi
meskipun mereka dalam keadaan dipercepat. Keadaan ini
disebut keadaan mantap
n Elektron-elektron dapat membuat transisi diskontinu dari
satu keadaan mantap ke keadaan mantap yang lain, dan
perubahan energi, E-E’ akan muncul sebagai radiasi
dengan frekuensi: n = (E-E’)/h
Atom Bohr (lanjutan)
n Konsekuensi dari postulat Bohr

mZ 2 e 4
n Kuantisasi energi atom: En = -
8e 0 n 2 h 2

n Prinsip korespondensi dapat menghubungkan


postulat Bohr dengan teori elektromagnetik klasik
yaitu bahwa pada bilangan kuantum yang besar,
postulat Bohr mengenai transisi radiasi akan sesuai
dengan teori elektromagnetik klasik
Masalah Gelombang-Partikel
n Tinjau “Gedankenexperiment” berkaitan dengan radiasi yang
didfraksikan oleh sistem dua celah. Bayangkan jika intensitas dari
radiasi yang datang diturunkan sehingga hanya ada satu foton
perjam yang datang ke celah.
n Jika dibiarkan saja seperti ini dan kita tidak berusaha mengetahui
celah yang mana yang dilewati tiap foton maka seharusnya tidak
merubah pola difraksi klasik.
n Akan tetapi jika kita memasang monitor sehingga kita mengetahui
celah yang mana yang dilewati tiap foton maka kita tidak
mendapatkan pola difraksi tersebut
n Ada ketidakkonsistenan? Bukan demikian, yang terjadi adalah pada
saat tidak ada monitor maka tiap foton bersifat sebagai gelombang
dan tidak masuk akal menanyakan celah yang mana yang dilalui
foton tersebut, karena posisi foton menjadi tidak pasti
n Pada saat dipasang monitor, foton bersifat sebagai partikel, karena
posisi foton menjadi pasti. Dapat dikatakan bahwa pemasangan
monitor menyebabkan rusaknya pola difraksi
TUGAS 1
n Kerjakan soal-soal dari buku rujukan no. 1
halaman 24 no. 5, 6, 7
n Dari buku rujukan no. 1, halaman 21-23,
bacalah sub bab: “The Wave-Particle
Problem” , kemudian tuliskan kembali apa
yang telah anda baca dengan kata-kata
anda sendiri dalam bahasa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai