EKSPERIMEN 5
MATAKULIAH: EKSPERIMEN FISIKA MODERN
TOPIK: E F E K F O T O L I S T R I K 2
Di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Eksperimen Fisika Modern yang diampu oleh
DRS M.ARIFIN, M.SC.,PH.D.
Oleh:
Adi Gunawan 2108091
Devi Siska Pitriya S 2100081
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami Fenomena EfekFoto Listrik
2. Menemukan Konstanta Planck
B. DASAR TEORI
Efek Fotolistrik adalah gejala terlepasnya electron dari permukaan suatu logam
akibat disinari oleh foton yang memiliki frekuensi lebih besar daripada frekuensi ambang
permukaan logam. Elektron yang terlepas pada efek fotolistrik ini disebut elektron foto
(photoelectron).
Cahaya monokromatis
Potensiometer
Cahaya monokromatis yang ditembakkan pada plat K memiliki besar potensial yang
dibuat lebih positif terhadap plat A. Ternyata, untuk cahaya dengan frekuensi tertentu
galvanometer mendeteksi adanya arus. Hal ini menyatakan adanya elektron-foto yang
dipancarkan plat K mampu mencapai plat A meskipun plat A memiliki potensial yang lebih
negatif daripada plat K. Ketika terlepas dari plat K, elektron sudah memiliki energy kinetic
yang cukup besar untuk menembus potensial penghalang yang dipasang Antara plat K dan
A. Untuk menghentikan gerakan elektron-foto, diperlukan potensial penghalang V dengan
besar tertentu. Beda potensial yang mampu menghentikan gerak elektron-foto tercepat ini
disebut potensial penghenti (stopping potential) Vs. Stopping potensial tersebut bekerja
akibat adanya medan listrik antara kedua plat tersebut yang menyebabkan terjadinya gaya
Lorentz yang arahnya berlawanan dengan arah electron. Sehingga menyebabkan electron
dari plat K tidak sampai pada pada plat A yang menyebabkan tidak terdeteksinya oleh
mikroamperemeter.
Fakta-fakta eksperimen efek fotolistrik yang tidak mampu dijelaskan oleh fisika
klasik :
a. Energi kinetik elektron foto tidak bergantung intensitas, tetapi bergantung pada
frekuenIsi cahaya
V
Vo
b. Diperlukan frekuensi ambang untuk menghasilkan efek fotolistrik dan setiap
logam memiliki frekuensi ambang yang berbeda-beda.
Frekuensi ambang adalah frekuensi terkecil yang masih menghasilkan efek
fotolistrik. Jadi frekuensi harus lebih besar dari frekuensi ambangnya. Agar
efek fotolistrik terjadi.
V
o
Vo B
Vo A frekuensi minimum/
frekuensi cut off (υo)
h𝑣 =K maks + h𝑣
h𝑣 = energy dari masing-masing foton datang.
K maks = energy fotoelektron maksimum
h𝑣 = energy minimum yang diperlukan untuk melepaskan sebuah elektron dari permukaan logam
yang disinari.
C. EKSPERIMEN
i. Alat dan bahan
1) Planck Constant Apparatus
2) Voltmeter ( 0 – 5 ) volt
3) Galvanometer
4) Power suplay
No. 𝜃 λ (m) V0
(…+0,005)
Volt
I II III
-9
1. 0 589 x 10 0,6 0,65 0,6
2. -1 564 x 10-9 0,7 0,7 0,75
3 -2 539 x 10-9 0,75 0,75 0,75
4. -3 514 x 10-9 0,8 0,8 0,85
5. -4 489 x 10-9 0,85 0,9 0,9
6. -5 463 x 10-9 1 1 1
7. -6 437 x10-9 1,1 1,1 1,1
8. -7 411 x 10-9 1,2 1,25 1,2
9. -7 386 x 10-9 1,25 1,25 1,3
iv. Hasil dan Diskusi
Eksperimen ini Bernama eksperimen fotolistrik,yang dilakukan untuk
mengetahui terjadinya fenomena efek fotolistrik,dan menentukan
konstanta planck. Efek fotolistrik terjadi Ketika suatu partikel negative
(electron) tereksitasi dari suatu permukaan logam, Ketika logam disinari
cahaya.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan besar nilai
frekuensi ambang v0 sebesar 1,527 × 1014 Hz dan besar konstanra
Planck 3,996 × 10−34 Js. Nilai presentase keselahan akurasi dari harga
konstanta Planck yang didapat berdasarkan literature sebesar 39 %.
Perbedaan hasil dari percobaan dengan literature disebabkan oleh factor
jarum galvanometer nya tidak stabil, walaupun sudah dikalibrasi tetap
tidak bisa tepat berada di titik nol.
Percobaan ini menunjukan bahwa adanya pergerakan electron dari
katoda menuju anoda. Pergerakan electron ini diperlihatkan oleh
pergerakan jarum galvanometer. Hasil pengolahan data juga menunjukan
besar nilai dari fungsi kerja logam yang digunakan yaitu sebesar 10,117
x 10-20 Joule = 0,63 eV
D. Daftar Pustaka
Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern. Jakarta : Universitas Indonesia
Arthur Beiser. 1989. Konsep Fisika Modern. edisi ketiga, Erlangga. Jakarta
NN. 2017. Petunjuk Praktikum Eksperimen Fisika II. Bandung: Jurusan Fisika
FPMIPA-UPI
E. Lampiran
Chart Title
1.4
y = 0.2495x - 0.6311
1.2 R² = 0.9899
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ℎ ℎ
𝑉0 = 𝑣 − 𝑣0
𝑒 𝑒
Maka
ℎ
𝑣0 = 0,6311 J/C
𝑒
0,6311𝐽𝐶 × 𝑒
𝑣0 =
ℎ
( 0,6311𝐽/𝐶 )(1,602 × 10−19 𝐶)
𝑣0 =
(6,626 × 10−34 𝐽𝑠)
𝑣0 = 1,527 × 1014 Hz
Sehingga didapatkan frekuensi ambang dari bahan dalam set eksperimen adalah
1,527 × 1014 Hz
Dari grafik tersebut kita juga dapat menentukan nilai dari konstanta Planck. Dengan
menggunakan nilai dari gradien grafik perbandingan antara nilai konstanta Planck
terhadap muatan elektron.
ℎ
=2,495 x 10 -15
𝑒
ℎ = (2,495 x 10−15 )(1,602 × 10−19 )
h = 3,996 × 10−34 Js