Anda di halaman 1dari 29

LABORATORIUM FISIKA 4

PRAKTIKUM 1 : Mengukur nilai Konstanta Plank dan Besar Kecepatan


Elektron Foto Pada Virtual Laboratorium Efek Fotolistrik

Oleh :
Mawar 1813021004/ 5A
Rindi Novita Sari 1813021012/ 5A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2020
I. Judul Praktikum
Mengukur nilai Konstanta Plank dan Besar Kecepatan Elektron Foto Pada Virtual
Laboratorium Efek Fotolistrik
II. Tujuan Praktikum
1. Menyelidiki Energi Kinetik maksimum dari elektron foto sebagai fungsi dari
frekuensi dan intensitas cahaya datang.
2. Mengukur besar kecepatan elektron foto.
3. Mengukur nilai konstanta plank.
III. Dasar Teori
Efek fotolistrik adalah suatu proses dimana suatu cahaya dengan frekuensi cukup
tinggi mengenai permukaan sebuah logam, sehingga dari permukaan logam itu terpancar
elektron. Ini merupakan suatu temuan dimana pada masa itu tahun 1887 Heinrich
Rudolf Hertz menemukan fenomena efek Fotolistrik yang membingungkan para
fisikawan waktu itu. Namun seiringnya waktu, fenomena itu dapat dijawab oleh seorang
fisikawan Einstein yang kemudian dieksperimenkan kembali oleh Milikan pada tahun
1916. Gambar 1 memberi ilustrasi jenis alat yang dipakai dalam eksperimen efek foto
listrik.

Gambar 1. Rangkaian eksperimen efek foto listrik

Gambar diatas menggambarkan skema alat yang digunakan Einstein untuk mengadakan
percobaan. Alat tersebut terdiri atas tabung hampa udara yang dilengkapi dengan dua
elektroda yaitu Katoda dan Anoda serta dihubungkan dengan sumber tegangan arus
searah (DC). Pada saat alat tersebut dibawa ke dalam ruang gelap, maka amperemeter
tidak menunjukkan adanya arus listrik. Akan tetapi pada saat permukaan Katoda (K)
dijatuhkan sinar, amperemeter menunjukkan adanya arus listrik. Hal ini menunjukkan
adanya aliran arus listrik. Aliran arus ini terjadi karena adanya elektron yang terlepas
dari permukaan (yang selanjutnya disebut elektron foto) K bergerak menuju A. Apabila
tegangan baterai diperkecil sedikit demi sedikit, ternyata arus listrik juga semakin
mengecil dan jika tegangan terus diperkecil sampai nilainya negatif, ternyata pada saat
tegangan mencapai nilai tertentu (-Vo), amperemeter menunjuk angka nol yang berarti
tidak ada arus listrik yang mengalir atau tidak ada elektron yang keluar dari keping K.
Potensial Vo ini disebut potensial henti, yang nilainya tidak tergantung pada intensitas
cahaya yang dijatuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa energi kinetik maksimum elektron
yang keluar dari permukaan adalah sebesar :
1 2
Ek= m v =e V 0
2
dengan:
Ek = Energi kinetik elektron foto (J atau eV)
m = massa elektron (kg)
v = kecepatan elektron (m/s)
e = muatan elektron (C)
V0 = potensial henti (volt)
Pada percobaan efek fotolistrik ini, teori gelombang cahaya ternyata gagal
menjelaskan fakta- fakta yang berkaitan dengan karakteristik percobaan efek fotolistrik.
Menurut teori gelombang cahaya, sebuah atom akan menyerap energi dari gelombang
elektromagnet yang sebanding dengan luasnya. Ketika laju penyerapan energinya
bertambah besar, maka laju pemancaran elektronnya juga akan bertambah dan hal ini
berlaku untuk semua panjang gelombang. Sehingga bertentangan dengan karakteristik
atau fakta mengenai efek fotolistrik.
Setelah teori gelombang cahaya gagal menjelaskan mengenai teori efek fotolistrik,
barulah muncul teori efek fotolistrik yang dikemukakan Einsten. Teori Einsten
didasarkan atas gagasan Planck tentang kuantum energi. Einsten menganggap bahwa
kuantum energi bukanlah sifat dari atom-atom dinding rongga radiator, melainkan
merupakan sifat radiasi itu sendiri. Energi radiasi elektromagnetik bukan diserap dalam
bentuk aliran kontinu gelombang, melainkan dalam bentuk kuanta yang disebut foton.
Sehingga sebuah foton adalah satu kuantum energi elektromagnetik yang diserap atau
dipancarkan. Setiap foton memiliki frekuensi f dan memiliki energi:
E = h.f......................................................................................(2)
Menurut Einstein energi yang dibawa foton adalah dalam bentuk paket, sehingga
energi ini jika elektron terikat pada energi ikat tertentu, maka diperlukan energi minimal
sebesar energi ikat elektron tersebut. Besarnya energi minimal yang diperlukan untuk
melepaskan elektron dari energi ikatnya disebut fungsi kerja (Wo) atau energi ambang.
Besarnya Wo tergantung pada jenis logam yang digunakan. Apabila energi foton yang
diberikan pada elektron lebih besar dari fungsi kerjanya, maka kelebihan energi tersebut
akan berubah menjadi energi kinetik elektron. Akan tetapi jika energi foton lebih kecil
dari energi ambangnya (hf < Wo) tidak akan menyebabkan elektron foto. Frekuensi
foton terkecil yang mampu menimbulkan elektron foto disebut frekuensi ambang.
Sebaliknya panjang gelombang terbesar yang mampu menimbulkan elektron foto
disebut panjang gelombang ambang. Sehingga hubungan antara energi foton, fungsi
kerja dan energi kinetik elektron foto dapat dinyatakan dalam persamaan :
E = Wo + Ek atau Ek = E – Wo
Sehingga energi kinetik maksimum dari elektron dapat ditentukan dengan persamaan:
Ek = hf – hfo = h (f – fo)
hc hc
Ek= −
λ λ0
dengan:
f, f0 = frekuensi cahaya dan frekuensi ambang (Hz)
λ, λ0 = Panjang gelombang cahaya dan panjang gelombang ambang (m)
h = konstanta Planck (6,63 × 10-34 Js)
Ek = energi kinetik maksimum elektron ( J)
Adapun karakteristik dari percobaan efek fotolistrik adalah:
1. Laju pemancaran elektron bergantung pada intensitas cahaya.
2. Laju pemancaran elektron tidak bergantung pada panjang gelombang dibawah suatu
panjang gelombang tertentu. Nilai arus secara berangsur-angsur akan menurun hingga
menjadi nol pada suatu gelombang pancung lamdac. Panjang gelombang lamdac
biasanya hanya terdapat pada spektrum daerah biru dan ultraviolet.
3. Nilai lamda tidak tergantung pada intensitas sumber cahaya, tetapi hanya bergantung
pada jenis logam yang digunakan sebagai fotosensitif.
4. Energi kinetik maksimum elektron yang dipancarkan tidak bergantung pada intensitas
cahaya, tetapi hanya bergantung pada panjang gelombangnya. Energi kinetik ini dapat
diamati bertambah secara linear terhadap frekuensi sumber cahaya
5. Apabila sumber dinyalakan, arus listrik akan segera mengalir
Gambar 2. Hasil-Hasil Eksperimen Efek Fotolistrik
Berdasarkan grafik hasil percobaan efek foto listrik, didapat fakta-fakta eksperimen efek
fotolistrik yaitu sebagai berikut.
1. Tidak ada waktu tunda
2. Kuat arus berbanding lurus dengan intensitas cahaya
3. Ketakbergunaan potensial penghenti terhadap intensitas cahaya
4. Diperlukan frekuensi ambang

IV. Alat dan Bahan Pada Simulasi (Toolbox)


Gambar 3. Tampilan simulasi percobaan efek fotolistrik

Keterangan :
Toolbox Tampilan Fungsi
Sumber Cahaya Uap
Mercury

Mengeluarkan Cahaya
Ammeter

Mengukur kuat arus dalam


satuan (A)

Perangkat h/e

Penerima elektron yang


terlepas

Powersupply

Memberikan Potensial
penghenti

Bagian Untuk memilih


material pelat

Bagian untuk mengatur luas


pelat

Bagian untuk mengatur


intensitas cahaya

Kolom Variabel Bagian untuk mengatur nilai


potensial henti

Bagian untuk mengatur nilai


panjang gelombang cahaya
Bagian untuk mengaktifkan
rangkaian

V. Tata Laksana Praktikum


1. Membuka software Virtual Labs untuk percobaan efek fotolistrik pada link mpv-
au.vlabs.ac.in/modern-physics/Photo_Electric_Effect/experiment.html.
2. Memilih jenis material bahan pada pelat dengan cara mengklik bagian “Choose
Material”. Lalu pilih bagian Copper/tembaga.
3. Mengaktifkan percobaan efek fotolistrik dengan cara mengklik bagian “SWITCH
ON LIGHT”.
4. Mengatur panjang gelombang cahaya yang digunakan dengan menggeser indikator
pada bagian “Wavelength of Light”. Pada percobaan pertama, pilih panjang
gelombang cahaya sebesar 246 nm.
5. Mengatur intensitas cahaya yang digunakan dengan menggeser indikator pada bagian
“Intensity of light”. Pada percobaan pertama, pilih intensitas cahaya sebesar 5 W/m2.
6. Mengatur potensial penghenti yang digunakan dengan menggeser indikator pada
bagian “Voltage Applied”. Pada percobaan pertama, pilih potensial penghenti sebesar
0,3 volt.
7. Mengamati terjadinya efek fotolistrik.
8. Mencatat nilai yang ditunjukkan pada ammeter dan voltemeter pada tabel hasil
pengamatan
9. Mengulangi langkah 5 hingga 8 dengan variasi intensitas cahaya dan potensial
penghenti sebanyak 5 kali
10. Mereset percobaan pertama dengan mengklik pada bagian “RESET”
11. Mengulangi langkah 4 hingga 9 dengan mengganti panjang gelombang cahaya
dengan variasi intensitas cahaya dan potensial penghenti.

VI. Data Hasil Pengamatan


Variabel tetap Luas plat = 0,1cm2
Bahan Plat = Tembaga
Tabel 2. Tabel Hasil Pengamatan
Percobaan Panjang Intensitas Potensial Arus listrik
Gelombang Pemberhenti 𝞵A
(W/m2)
(nm) (volt)
5 0,5 03,37
10 0,9 06,34
15 1,9 08,01
1 100 20 2,9 08,68
25 3,8 0,60
5 0,5 0,30
10 0,6 0,50
15 0,9 0,30
2 214 20 1,0 0,20
25 0,8 0,75
Lampiran dokumentasi percobaan terlampir

VII. Teknik Analisis Data


Hubungan energi kinetik maksimum dari elektron foto sebagai fungsi intensitas dan
frekuensi dilakukan dengan menggambarkan grafik sesuai data yang diperoleh. Grafik
tersebut dibuat terpisah antara intensitas dan potensial pemberhenti (sebagai profil
energi kinetik maksimum dengan skala e) untuk masing-masing warna cahaya dan
antara frekuensi dan potensial pemberhenti untuk masing-masing intensitas.
Konstanta Planck dapat dicari menggunakan persamaan (4) di bawah ini.
eV0 = Ek = E – Wo
eV0 = Ek = hf – hfo
hc hc
e V 0=Ek= −
eλ e λ0

V 0=
(
hc 1 1

e λ λ0 )
…………. (4)

Dengan:
V0 = Potensial yang diamati
h = konstanta Planck
W0 = Fungsi kerja ambang
f, f0 = frekuensi cahaya dan frekuensi ambang (Hz)
λ, λ0 = Panjang gelombang cahaya dan panjang gelombang ambang (m)
Ek = energi kinetik maksimum elektron ( J)
Berdasarkan persamaan (4) maka akan didapatkan persamaan untuk mencari nilai
konstanta planck (h) untuk masing-masing intensitas dan panjang gelombang. Hasil yang
didapat kemudia dirata-ratakan sebagai berikut.
Tabel 3. Analisis Data Penentuan Konstanta Planck
Warna Intensitas (W/m2) Konstanta Planck

…… …… ……..
Adapun kesalahan pada praktikum ini dapat dicari menggunakan rumus standar deviasi
sebagai berikut.

∆ h=
√ ∑ (h−h) .................................................................................................... (5)
n (n−1)
Sehingga kesalahan relatif diberikan sebagai berikut.
∆h
KR= ×100 %....................................................................................................(6)
h
Untuk menemukan besarnya kecepatan elektron untuk masing-masing frekuensi
sumber cahaya, kita gunakan persamaan berikut.
1 2
e V 0= m v
2
menghasilkan

v=
√ 2eV 0
m
………………………………………………………………………….(7)

Dengan m merupakan massa elektron.


Tabel 4. Analisis Data Kecepatan Elektron Foto
No. Percobaan Tegangan (V) Kecepatan (v)
1
2
3
….
Jumlah (𝞢)

Untuk menentukan kecepatan rata-rata kita gunakan persamaan sebagai berikut.

v=
∑v
n
Dengan n merupakan banyaknya percobaan yang dilakukan, Kemudian untuk
menentukan ketidakpastian,
Ketidakpastian pengukuran kecepatan elektron foto hasil percobaan adalah :
∆ v=√ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿
Sehingga kecepatan elektron dinyatakan dengan
v=v ± ∆ v
Kesalahan relatif kecepatan elektron berdasarkan hasil percobaan, yaitu:
∆v
KR= ×100 %
v

VIII. Analisis Data


A. Menentukan Konstanta Plank
Diketahui bahwa fungsi kerja pada tembaga adalah 4,7 eV dengan panjang
gelombang ambang sebesar 263 nm. Diketahui bahwa 1 eV = 1,602 x 10-19 Joule
1. Percobaan 1 dengan Panjang gelombang 100 nm
Mencari Konstanta Plank dengan rumus

V 0=
e (
hc 1


1
❑ 0
)
- Dengan V0 = 0,5 v

V 0=
( )
hc 1
e ❑

1
❑0

eV =hc ( − )
1 1
0
❑ ❑ 0
eV 0=hc ( ❑1 − ❑1 ) 0

o ,5 eV =h ¿

h=1,02× 10−33

- Dengan V0 = 0,9 v

V 0=
( ) hc 1

e ❑ ❑0
1

eV =hc ( − )
1 1
0
❑ ❑ 0

eV =hc0( ❑1 − ❑1 ) 0

o ,9 eV =h ¿
−33
h=1,82× 10

- Dengan V0 = 1.9 v

V 0= ( ) hc 1

e ❑ ❑0
1

eV =hc ( − )
1 1
0
❑ ❑ 0

eV =hc ( − )
1 1
0
❑ ❑ 0

1,9 eV =h ¿

h=3,35 ×10−33

- Dengan V0 = 2.9 v

V 0=
( )
hc 1 1

e ❑ ❑0

eV =hc
0 ( ❑1 − ❑1 ) 0

eV =hc
0 ( ❑1 − ❑1 ) 0
2,9 eV =h ¿
−33
h=2,29 ×10

- Dengan V0 = 3,8 v

V 0= ( )
hc 1
e ❑

1
❑0

eV =hc
0 (❑ −❑ )
1 1
0

eV =hc ( − )
1 1
0
❑ ❑ 0

3,8 eV =h ¿
−33
h=7.71× 10
Percobaan Panjang Intensitas Potensial Konstanta Planck (Js)
Gelombang Pemberhenti
(W/m2)
(nm) (volt)
5 0,5 h=1,02× 10
−33

10 0,9 h=1,82× 10−33


1 100 15 1,9 h=3,35 ×10−33
20 2,9 h=2,29 ×10
−33

25 3,8 h=7,71× 10−33


Rata-rata dari hasil percobaan :

h=
∑ h = 16.19 × 10−33 =3.238× 10−33 Js
n 5
No hi h( Js) h−hi (Js) ¿
1 1,02 ×10−33 3.238 ×10−33 2,218 ×10−33 4,919524
2 1,82 ×10
−33
3.238 ×10
−33
1,418×10−33 2,010724
3 3,35 ×10−33 3.238 ×10−33 -0,112 ×10−33 0,012544
4 2,29 ×10−33 3.238 ×10−33 0,948×10−33 0,898704
5 7,71 ×10
−33
3.238 ×10
−33
-4,472×10−33 19,980900
30,783953
Adapun kesalahan pada praktikum ini dapat dicari menggunakan rumus
standar deviasi sebagai berikut
∆ h=√ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿


30,783953 ( × 10 )
−33
∆ h=
20
−33
∆ h=1,539 ×1 0 Js
Maka didapatkan nilai konstanta planck pada percobaan simulasi ini sebesar:
h=h ± ∆ h
h=h ± ∆ h
−33
h=(3.238 ± 1,539) ×1 0 Js
Sehingga kesalahan relatif diberikan sebagai berikut.
∆h
KR= ×100 %
h
1,539 ×1 0−33
KR= ×100 %
3.238 ×1 0−33
KR=¿ 4,75%

2. Percobaan kedua dengan Panjang gelombang 214 nm


- Dengan V0 = 0,5 v

V 0= ( )
hc 1

e ❑ ❑0
1

eV =hc
0 ( ❑1 − ❑1 ) 0

eV =hc ( − )
1 1
0
❑ ❑ 0

0,5 eV =h ¿

h=3,065× 10−34 Js

- Dengan V0 = 0,6 v V 0=
hc 1
(−
e ❑ ❑0
1
)
eV 0=hc ( ❑1 − ❑1 )
0
eV 0=hc ( ❑1 − ❑1 )0

0,6 eV =h ¿

h=3,678 ×10−34 Js

- Dengan V0 = 0,9v

V 0=
( )
hc 1

e ❑ ❑0
1

eV =hc ( − )
1 1
0
❑ ❑ 0

eV =hc
0 ( ❑1 − ❑1 ) 0

0,9 eV =h ¿
−34
h=5,518× 10 Js

- Dengan V0 = 1,0 v

V 0= ( )
hc 1

e ❑ ❑0
1

eV =hc ( − )
1 1
0
❑ ❑ 0

eV =hc ( − )
1 1
0
❑ ❑ 0

1,0 eV =h ¿

h=6,131× 10−34 Js

- Dengan V0 = 0,8 v

V 0=
( )
hc 1
e ❑

1
❑0

eV =hc
0 ( ❑1 − ❑1 ) 0

eV =hc
0 ( ❑1 − ❑1 ) 0
0,8 eV =h ¿
−34
h=4,905 ×10 Js
Percobaan Panjang Intensitas Potensial Konstanta Planck (Js)
Gelombang Pemberhenti
(W/m2)
(nm) (volt)
5 0,5 h=3,065× 10
−34

10 0,9 h=3,678 ×10


−34

2 214 15 1,9 h=5,518× 10


−34

20 2,9 h=6,131× 10
−34

25 3,8 h=4,905 ×10


−34

Rata-rata dari hasil percobaan :

h=
∑ h 23,297× 10−34
= =4,659× 10−34 Js
n 5
No hi h( Js) h−hi ( Js) ¿
1 3,065 ×10
−34
4,659 × 10
−34
1,594 ×10
−34
2,540836
2 3,678 ×10
−34
4,659 × 10
−34
0,981 ×10
−34
0,962361
3 5,518 ×10
−34
4,659 × 10
−34
−0,859 ×10
−34
0,737881
4 6,131 ×10
−34
4,659 × 10
−34
−1,472 ×10
−34
2,166784
5 4,095 × 10
−34
4,659 × 10
−34
0,246 ×10
−34
0,060516
6,468378

Adapun kesalahan pada praktikum ini dapat dicari menggunakan rumus


standar deviasi sebagai berikut
∆ h=√ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿

∆ h=
√ 6,46378 ( × 10−34 )
20
∆ h=0,323 ×1 0−34
Maka didapatkan nilai konstanta planck pada percobaan simulasi ini sebesar:
h=h ± ∆ h
h=h ± ∆ h
−34
h=(4,659 ±0,0,323) ×1 0
Sehingga kesalahan relatif diberikan sebagai berikut.
∆h
KR= ×100 %
h
0,323 ×1 0−34
KR= ×100 %
4,659 ×1 0−34
KR=¿ 6,93%
B. Menentukan Kecepatan Elektron
1. Percobaan 1 dengan Panjang gelombang 100nm
- Pada V0 = 0,5 v

v=
√ 2eV 0
m

v=
√ 2(1,602 ×10−19)(0,5 v )
9,109 ×10
−19
kg
v=0,419 ×106 m/s

- Pada V0 = 0,9 v

v=
√ 2eV 0
m


−19
2(1,602 ×10 )(0,9 v )
v= −19
9,109 ×10 kg
v=0,593 ×106 m/s

- Pada V0 = 1,9 v

v=
√ 2eV 0
m


−19
2(1,602 ×10 )(1,9 v )
v= −19
9,109 ×10 kg
6
v=0,817 ×10 m/s

- Pada V0 = 2,9 v
v=
√ 2eV 0
m

v=
√ 2(1,602 ×10−19)(2,9 v )

6
9,109 ×10−19 kg
v=1,009 ×10 m/s

- Pada V0 = 3,8 v

v=
√ 2eV 0
m


−19
2(1,602 ×10 )(3,8 v )
v= −19
9,109 ×10 kg
6
v=1,156 ×10 m/s
Percobaan Panjang Intensitas Potensial Kecepatan
Gelomban Pemberhent Elektron (m/s)
(W/m2)
g (nm) i

atau x 10-9 (V)

m
5 0,5 0,419 x106
10 0,9 0,593 x106
15 1,9 0,817x106
1 100 20 2,9 1,009x106
25 3,8 1,156x106
Jumlah 3,994x106
Menentukan kecepatan rata-rata kita gunakan persamaan sebagai berikut.

v=
∑ v = 3,994 x 1 06 =0,798 x 1 06
n 5
Menentukan ketidakpastian, gunakan tabel bantu berikut:
No v (m/s) vi (m/s) v−v i (m/s) ¿ (m/s)
1 0,798 x 1 0
6
0,419 x106 0,379 x 1 0
6
0,143641
2 0,798 x 1 06 0,593 x106 0,205 x 1 06 0,042025
3 0,798 x 1 06 0,817x106 −0,019 x 1 06 0,000361
4 0,798 x 1 06 1,009x106 −0,211 x 1 06 0,044521
5 0,798 x 1 0
6
1,156x106 −0,358 x 1 0
6
0,128164
0,358712
Ketidakpastian pengukuran kecepatan elektron foto hasil percobaan adalah :
∆ v=√ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿

∆ v=√ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿
6
∆ v=0,029 ×1 0 m/s
Sehingga kecepatan elektron dinyatakan dengan:
v=(0,798± 0,029)× 10 6 m/ s
Kesalahan relatif kecepatan elektron berdasarkan hasil percobaan, yaitu:
∆v
KR= ×100 %
v
0,029 ×1 06
KR= × 100 %
0,798 x 1 06
KR=3,63 %

2. Percobaan 1 dengan Panjang gelombang 214 nm


- Pada V0 = 0,5 v

v=
√ 2eV 0
m


−19
2(1,602 ×10 )(0,5 v )
v= −19
9,109 ×10 kg
v=0,419 ×106 m/s

- Pada V0 = 0,6 v

v=
√ 2eV 0
m


−19
2(1,602 ×10 )(0,6 v)
v= −19
9,109× 10 kg
6
v=0,459 ×10 m/s
- Pada V0 = 0,9 v

v=
√ 2eV 0
m


−19
2(1,602 ×10 )(0,9 v )
v= −19
9,109 ×10 kg
6
v=0,563 ×10 m/s

- Pada V0 = 1.0 v

v=
√ 2eV 0
m


−19
2(1,602 ×10 )(1,0 v )
v= −19
9,109 ×10 kg
6
v=0,593 ×10 m/s

- Pada V0 = 0,8 v

v=
√ 2eV 0
m

v=
√ 2(1,602 ×10−19)(0,8 v )
9,109 × 10−19 kg
6
v=0,281 ×10 m/s

Percobaan Panjang Intensitas Potensial Kecepatan


Gelombang Pemberhenti Elektron (m/s)
(W/m2)
(nm) (V)

atau x 10-9
m
5 0,5 0,419 x106
10 0,6 0,459 x106
15 0,9 0,563x106
20 1,0 0,593x106
2 214 25 0,8 0,281x106
Jumlah 2,315x106

Menentukan kecepatan rata-rata kita gunakan persamaan sebagai berikut.

v=
∑ v = 2,315 x 10 6 = 0,463x106 m/s
n 5
Percobaan Panjang Intensitas Potensial Kecepatan
Gelomban Pemberhent Elektron (m/s)
(W/m2)
g (nm) i

atau x 10-9 (V)

m
5 0,5 0,419 x106
10 0,6 0,459 x106
2 214 15 0,9 0,563x106
20 1,0 0,593x106
25 0,8 0,281x106
Jumlah 2,315x106
Menentukan kecepatan rata-rata kita gunakan persamaan sebagai berikut.

v=
∑ v = 2.315 x 10 6 =0,463 x 1 06
n 5
Menentukan ketidakpastian, gunakan tabel bantu berikut:
No v (m/s) vi (m/s) v−v i (m/s) ¿ (m/s)
1 0,463 x 1 0
6
0,419 x106 0,044 x 10
6
0,0001936
2 0,463 x 1 06 0,459 x106 0,004 x 10 6 0,000016
3 0,463 x 1 0
6
0,563x106 −0,100 x 1 0
6
0, 010000
4 0,463 x 1 0
6
0,593x106 −0,130 x 1 0
6
0,016900
5 0,463 x 1 0
6
0,281x106 −0,182 x 1 0
6
0,033124
0,061976
Ketidakpastian pengukuran kecepatan elektron foto hasil percobaan adalah :
∆ v=√ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿

∆ v=√ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿
∆ v=0,056 × 10 6 m/s
Sehingga kecepatan elektron dinyatakan dengan:
6
v=(0,463± 0,056)×1 0 m/s
Kesalahan relatif kecepatan elektron berdasarkan hasil percobaan, yaitu:
∆v
KR= ×100 %
v
0,056 ×1 06
KR= 6
× 100 %
0,463 x 1 0
KR=12,09 %
IX. Hasil dan Pembahasan
a. Hasil
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Nilai Konstanta planck pada praktikum pertama dengan panjang gelombang
cahaya 100 nm diperoleh h=(3.238 ± 1,539) ×1 0−33 dengan KR=4,75% dan para
praktikum kedua dengan panjang gelombang 214 nm diperoleh
−33
h=(3.238 ± 1,539) ×1 0 dengan KR=6,93%. Hasil tersebut masih belum sesuai
dengan teori yang mana h teori yaitu h=6,63 ×1 0−34 .
2. Nilai Kecepatan elektron foto pada praktikum pertama dengan panjang
gelombang cahaya 100 nm diperoleh v=(0,798± 0,029)× 10 6 m/ s dengan
KR=3,63% para praktikum kedua dengan panjang gelombang 214 nm diperoleh
6
¿(0,463± 0,056)×1 0 m/ s dengan KR 12,09%.
b. Pembahasan
Pada praktikum konstanta planck didapatkan bahwa pada percobaan efek foto
listrik ini dipengaruhi oleh beberapa variabel penting, yaitu Potensial penghenti (V)
dan panjang gelombang cahaya yang digunakan serta jenis plat yang digunakan.
Selanjutnya, pada kecepatan elektron foto, dipengaruhi oleh variabel potensial
penghenti (V). Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas, nilai Kesalahan Relatif
(KR) yang diperoleh masih ada yang lebih dari 10% sehingga hasil percobaan yang
diperoleh belum dapat diterima atau ditoleransi. Nilai kesalahan relatif (KR) yang
diperoleh lebih dari 10% tentu disebabkan oleh beberapa kesalahan yang dilakukan
praktikan saat melakukan percobaan.
Adapun kendala dan kesalahan yang dapat terjadi sehingga menyebabkan
hasil yang diperoleh menyimpang dari teori yaitu: Kesalahan umum, kesalahan
sistematis dan kesalahan acak. Kesalahan umum. Merupakan kesalahan yang terjadi
akibat kekeliruan manusia. Misalnya kesalahan dalam membaca skala pada variabel
virtual dan kesalahan dalam menganalisis data. Kesalahan sistematis. Yaitu
kesalahan yang disebabkan oleh alat ukur atau instrument yang terjadi karena
pengaruh lingkungan pada saat melakukan praktikum. Kesalahan acak. Yaitu
kesalahan yang disebebkan oleh hal – hal lain yag tidak diketahui secara pasti apa
penyebabnya tetapi dapat mempengaruhi hasil praktikum. Misalnya adanya koneksi
internet yang terputus secara tiba-tiba.Selain dari kesalahan, kamipun mengalami
kendala saat melaksanakan praktikum yakni terkendala koneksi internet karena di
tempat salah satu rekan kelompok sinyalnya belum terlalu baik yang menyebabkan
kami kesulitan bekerja kelompok.
X. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini kami memperoleh nilai Konstanta planck pada
praktikum pertama dengan panjang gelombang cahaya 100 nm diperoleh
−33
h=(3.238 ± 1,539) ×1 0 dengan KR=4,75% dan para praktikum kedua dengan
−33
panjang gelombang 214 nm diperoleh h=(3.238 ± 1,539) ×1 0 dengan
KR=6,93%. Hasil tersebut masih belum sesuai dengan teori yang mana h teori yaitu
−34
h=6,63 ×1 0 . Nilai Kecepatan elektron foto pada praktikum pertama dengan
panjang gelombang cahaya 100 nm diperoleh v=( 0,798± 0,029)× 10 6 m/ s dengan
KR=3,63% para praktikum kedua dengan panjang gelombang 214 nm diperoleh
¿( 0,463± 0,056) ×1 06 m/s dengan KR 12,09%. Nilai kesalahan relatif (KR) yang
diperoleh lebih dari 10% tentu disebabkan oleh beberapa kesalahan yang dilakukan
praktikan saat melakukan percobaan. Adapun kendala dan kesalahan yang dapat
terjadi sehingga menyebabkan hasil yang diperoleh menyimpang dari teori yaitu:
Kesalahan umum, kesalahan sistematis dan kesalahan acak.
b. Saran
Adapun saran yang dapat praktikan berikan untuk percobaan selanjutnya
adalah pastikan koneksi internet berjalan dengan baik karena sistm disini adalah
virtual laboratorium, selain itu ddalam menganalisi data agar bisa di perhatikan
agar meminimalisi kesalahan-kesalahan yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Agung, R.S. 2015. Petunjuk Praktikum Laboratorium Fisika 4. Singaraja : Universitas


Pendidikan Ganesha
Mardana, IBP. 2008. Fundamental Physics 5. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha
Siregar, Rustam E. 2018. Fisika Kuantum. Universitas Padjadjaran: Jatinangor
Serway and Jewet. 2010. Physics for Scientists and Engineers with Modern
Physics.University Of California: Los Angles
Lampiran Foto Praktikum

Anda mungkin juga menyukai