Anda di halaman 1dari 23

KONSTANTA PLANCK

A. Dasar Teori
Cahaya adalah partikel gelombang, gelombang menyebar dari suatu
sumber. Energi yang dibawa cahaya terdistribusi kontinue keseluruh pola
gelombang. Sedangkan menurut teorema kuantum, cahaya menyebar dari
sumbernya sebagai sederetan konsentrasi energi yang terlokalisasi,
masingmasing cukup kecil sehingga dapat diserap oleh sebuah elektron.
Teleskop dan mikroskop mudah menunjukkan detail gambar jika terdapat
gelombang cahaya yang menyebar. Penghamburan cahaya oleh atmosfir bumi
bergantung pada panjang gelombang cahaya untuk mennetukan spektrum
warna tampak berkisar sekitar 400nm(ungu) sampai sekitar 750nm(merah).
Huygen’s berusaha menyatukan antara gelombang dan sinar. 1
Energi yang dibutuhkan untuk melepaskan ikatan dinamakan fungsi kerja
(ø) material. Cahaya terdiri dari foton memberi penjelasan untuk seluruh hasil
eksperimen energi yang dibawa oleh foton diserap oleh elektron tunggal.
Energi yang terserap oleh elektron tersebut dan energi ketika elektron tersebut
terikat akan muncul sebagai energi kinetik electron.2
LED adalah sebuah divais yang jika diberi tegangan tertentu akan
memancarkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Hubungan tegangan
dan panjang gelombang diberikan oleh persamaan
ℎ𝑐
𝑒𝑉 = (persamaan 4.1)
𝜆

dimana adalah kecepatan cahaya dan adalah konstanta Planck 3


Tegangan pada saat LED mulai memancarkan cahaya disebut tegangan
threshold. Tegangan ini berbeda-beda untuk setiap LED tergantung Panjang
gelombang yang dipancarkan. Tegangan threshold dapat diperoleh melalui

1
Pramono, M. E., Albar, K., & Yahya, E. (2015). Konstanta Planck. Fisika Modern, 4(1), hal 1
2
Ibid Hal.2-4
3
Hamdani, D. (2011). Kurva Karakteristik Led (Light Emitting Diode) Untuk Menntukan Nilai
Muatan Listrik. Prosiding Seminar Nasional Fisika Universitas Andalas (SNFUA)), 72–74.

1
pengukuran kurva karakteristik arus-tegangan LED. Sebuah electrometer
berbasis mikrokontroler telah dibuat untuk menghasilkan kurva karakteristik
LED. Plot tegangan threshold terhadap akan memberikan kemiringan yang
sama dengan nilai muatan listrik (e). 4
Hukum radiasi planck merupakan rumusan planck terhadap radiasi benda
hitam. Benda hitam sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang menyerap
semua radiasi elektromagnet yang mengenainya atau mengemisikan semua
radiasi elektromagnet yang dimilikinya. Banyak teori yang mengemukakan
berkenaan dengan radiasi benda hitam, antara lain Raylegh Jeans dan Plack.
Postulat Planck yang berkenaan dengan radiasi yang pada akhirnya menjadi
dasar dari teori radiasi kuantum antara lain.5
1. Banyaknya energi yang diabsorbsikan sebanding dengan frekuensinya.
Postulat ini apabila dituliskan dalam bentuk matematis menjadi:
∆𝐸 = ℎ𝑣 (persamaan 4.2)

2. Osilator tidak memiliki energi sesaat, namun harus tersusun atas satu paket
energi dikrit. Apabila dituliskan bentuk matematisnya menjadi:
∆𝐸 = ℎ𝑛𝑣 (persamaan 4.3)

Dimana h adalah konstanta planck yang besarnya , adalah frekuensi dan n


adalah jumlah paket energi diskrit6
Potensial penghenti (stopping potensial) adalah potensial yang dibutuhkan
untuk menghentikan satu elektron. Potensial penghenti juga bisa diartikan
sebagai gerakan elektron yang ditandai sebagai arus listrik pada gejala efek
fotolistrik yang dapat dihentikan oleh suatu tegangan listrik yang dipasang.
Apabila pada rangkaian efek fotolistrik dipasang sumber tegangan dengan
polaritas terbalik (kutub positif sumber dihubungkan dengan plat tempat
keluarnya elektron dan sebaliknya), sehingga nilai arusnya menjadi nol yang

4
Ibid Hal.74-76
5
Sulistiyawati, D. K., W, I. W., Indraswary, D., & Yahya, E. (2014). Konstanta Planck. Jurnal Sains
dan Seni ITS, 1-3
6
Ibid Hal.4-6

2
berarti tidak ada elektron yang lepas dari permukaan logam dituliskan sebagai
berikut:
𝐸𝑘 = 𝑒𝑉0
1
𝑚𝑣 2 = 𝑒𝑉0 (persamaan 4.4)
2

Dimana e adalah muatan elektron yang nilainya 1.6 x 10-19 Coulomb.


Apabila persamaan 4.4 disubtitusi dengan persamaan dibawah,
𝐸𝑘 = ℎ𝑣 − 𝑊
𝐸𝑉𝑠 = ℎ𝑓 − 𝑊
ℎ𝑣 𝑊
𝑉𝑠 = − (persamaan 4.5)
𝑒 𝑒

Dari persamaan 4.5 diketahui jika Vs sebanding dengan frekuensi dan


melalui persamaan tersebut bisa diketahui nilai Vs (tegangan penghenti)
apabila nilai W (fungsi kerja) diketahui
Planck mendapatkan bahwa kuanta yang berpautan dengan frekuensi
tertentu v dari cahaya, semuanya harus berenergi sama dan bahwa energi ini
E berbanding lurus dengan v. Kuantitas h, pada waktu itu disebut sebagai
tetapan planck, berharga:
ℎ = 6,626𝑥10−34 Js (persamaan 4.6)
Pada 1905, Einstein mengemukakan bahwa proses tersebut dapat
diungkapkan sebagai masalah tumbukan partikel. Menurut beliau, suatu
berkas cahaya monokromatik dapat dipandang sebagai kumpulan
partikelpartikel yang disebut foton yang masing-masing memiliki energi hf di
mana f adalah frekuensi cahaya. Jika suatu foton menumbuk permuka-an
logam, energi foton itu dialihkan ke elektron dan ketika elektron diemisikan
dari permukaan logam energi kinetiknya ( 𝑘 = 1/2mv2).
𝐾 = ℎ𝑓 − 𝑊 (persamaan 4.7)
Dengan W adalah kerja yang diperlukan untuk melepaskan elektron. Energi
kinetik K diukur dengan memberikan potensial stop V (sehingga K=eV)

3
ditunjukkan oleh penunjukan ampermeter sama dengan 0. Jika V=0, maka W
= hv0. sedangkan konstanta Planck h adalah kemiringan kurva V-f.7

Gambar 4.1 eksperimen efek fotolistrik

Gambar 4.2 potensial stop sebagai fungsi frekuensi cahaya

7
Siregar E. Rustam. 2018. Fisika Kuantum Teori dan Aplikasi. Jatinangor : Universitas
Padjadharan. Hal : 2

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan panjang gelombang dari lampu LED pada setiap
warna dengan tegangan yang dihasilkan?
2. Bagaimana hubungan panjang gelombang dari lampu LED pada setiap
warna dengan hambatan yang dihasilkan?
3. Bagaimana hubungan panjang gelombang dari lampu LED pada setiap
warna dengan nilai konstanta yang dihasilkan?
C. Hipotesis
1. Semakin besar panjang gelombang dari lampu LED yang digunakan maka
tegangan yang dihasilkan akan semakin kecil.
2. Semakin besar panjang gelombang lampu LED yang digunakan maka
hambatan yang dihasilkan akan semakin besar.
3. Semakin besar gelombang LED maka besar nilai konstanta planck yang di
hasilkan akan sama besar.
D. Uji Coba Hipotesis
1. Variabel
a. Variabel bebas : Panjang gelombang cahaya
b. Variabel kontrol : Kecepatan cahaya, dan muatan elektron
c. Variabel terikat : Tegangan, hambatan dan konstanta Planck
2. Definisi Operasional
a. Panjang gelombang cahaya adalah varibel yang divariasikan dalam
bentuk perbedaan warna lampu LED untuk mendapatkan tegangan.
b. Tegangan adalah beda pontesial listrik yang mengalir pada rangkaian.
Hambatan adalah besaran penghalang aliran listrik pada rangkaian.
c. Konstanta Plack adalah konstanta yang didapatkan dari hasil
percobaan pada praktikum kemudian dibandingkan dengan hasil
perhitungan dari panjang gelombang dan tegangan yang diperoleh
saat praktikum.
3. Definisi Konsepsional
a. Panjang gelombang cahaya adalah periode spasial dari gelombang
periodik, jarak dimana bentuk gelombang berulang.

5
b. Tegangan adalah besaran yang menunjukan gaya internal antar
partikel dari suatu bahan terhadap partikel lainnya.
c. Hambatan adalah sebuah komponen rangkaian listrik yang
berfungsi menghambat aliran arus listrik.
d. Konstanta Planck adalah ketetapan konstanta fisika untuk
menjelaskan ukuran quanta, dilambangkan dengan huruf h = 6,626
× 10−34 Js.

6
E. Perangkat
1. Laptop atau perangkat sejenisnya.
2. Virtual lab:
https://vlab.amrita.edu/index.php?sub=1&brch=195&sim=547&cnt=4

7
F. Prosedur Kerja
1. Disiapkan laptop atau perangkat sejenis. Lalu, dibuka link virtual lab
amrita dan tekan opsi “Physical Sciences”. Kemudian, dipilih opsi
“Determination of Planck’s” Constant pada opsi “Modern Physics Virtual
Lab”.
2. Ditekan opsi “Simulator” lalu sambung masing-masing kabel dengan
benar mengikuti tanda panah.
3. Diklik tombol “Insert Key. Setelah itu, menekan opsi “Choose LED”
untuk memilih warna lampu LED yang ingin digunakan.
4. Diklik “Rheostat Value” untuk menyesuaikan nilai rheostat.
5. Dicatat nilai tegangan dan nilai kuat arus pada table dan dihitung
menggunakan ketetapan konstanta Planck.
6. Diulangi kembali langkah 2-5 dengan memvariasikan warna lampu LED.

8
G. Tabel Pengamatan

No Warna LED 𝜆 (nm) R (Ω) Vk (V) F(Hz) H (Js)


1 Merah 650 424 1,908 1,240 𝑥 10−6 6,614 𝑥 10−34
2 Hijau 510 541 2,434 1,241 𝑥 10−6 6,620 𝑥 10−34
3 Kuning 570 484 2,178 1,241 𝑥 10−6 6,621 𝑥 10−34
4 Biru 475 581 2,615 1,242 𝑥 10−6 6.624 𝑥10−34
5 Infra merah 1110 249 1,121 1,244 𝑥 10−6 6,636 𝑥 10−34

9
H. Data Perhitungan
Data 1 : Merah
c = 3 × 108 m/s
e = 1,6 × 10−19 C
R = 424 Ω
hpercobaan = 6,566 × 10−34 Js
λ = 650 × 10−9 m
VK = 1,908V
a. Mencari nilai konstanta planck (hperhitungan )
eλVK
hperhitungan =
c
1,6×10−19 C × 650×10−9 m × 1,908 V
hperhitungan =
3×108 m/s

hperhitungan = 6,614 × 10−34 Js


b. Mencari kesalahan relatif nilai konstanta planck :
hperhitungan −hpercobaan
KSR = [[ ]] × 100%
hperhitungan

6,614×10−34 Js−6,566×10−34 Js
KSR = [[ ]] × 100%
6,614×10−34 Js

KSR = 0,72%

Gambar Percobaan :

10
Data 2 : Hijau
c = 3 × 108 m/s
e = 1,6 × 10−19 C
R = 541 Ω
hpercobaan = 6,566 × 10−34 Js
λ = 510 × 10−9 m
VK = 2,434 V
a. Mencari nilai konstanta planck (hperhitungan )
eλVK
hperhitungan =
c
1,6×10−19 C × 510×10−9 m × 12,434 V
hperhitungan =
3×108 m/s

hperhitungan = 6,620 × 10−34 Js


b. Mencari kesalahan relatif nilai konstanta planck :
hperhitungan −hpercobaan
KSR = [[ ]] × 100%
hperhitungan

6,620×10−34 Js−6,566×10−34 Js
KSR = [[ ]] × 100%
6,620×10−34 Js

0,054 × 10−34 Js
KSR = [[ ]] × 100%
6,620 × 10−34 Js
KSR = 0,82%

Gambar Percobaan :

11
Data 3 : Kuning
c = 3 × 108 m/s
e = 1,6 × 10−19 C
R = 484 Ω
hpercobaan = 6,566 × 10−34 Js
λ = 570 × 10−9 m
VK = 2,178 V
c. Mencari nilai konstanta planck (hperhitungan )
eλVK
hperhitungan =
c
1,6×10−19 C × 570×10−9 m × 2,178V
hperhitungan =
3×108 m/s

hperhitungan = 6,621 × 10−34 Js


d. Mencari kesalahan relatif nilai konstanta planck :
hperhitungan −hpercobaan
KSR = [[ ]] × 100%
hperhitungan

6,621×10−34 Js−6,566×10−34 Js
KSR = [[ ]] × 100%
6,621×10−34 Js

0,055 × 10−34 Js
KSR = [[ ]] × 100%
6,621 × 10−34 Js
KSR = 0,83%

Gambar Percobaan :

12
Data 4 : Blue LED
c = 3 × 108 m/s
e = 1,6 × 10−19 C
R = 581 × 10−9 Ω
hpercobaan = 6,566 × 10−34 Js
λ = 475 × 10−9 m
VK = 2,615 V
a. Mencari nilai konstanta planck (hperhitungan)
eλVK
hperhitungan =
c
1,6×10−19 C × 475×10−9 m × 2,615 V
hperhitungan =
3×108 m/s

hperhitungan = 6,624 × 10−34 Js


b. Mencari kesalahan relatif nilai konstanta planck :
hperhitungan −hpercobaan
KSR = [[ ]] × 100%
hperhitungan

6,624×10−34 Js−6,566×10−34 Js
KSR = [[ ]] × 100%
6,624×10−34 Js

KSR = 0,87%

Gambar Percobaan :

13
Data 5 : Infrared LED
c = 3 × 108 m/s
e = 1,6 × 10−19 C
R = 249 Ω
ℎpercobaan = 6,566 × 10−34 Js
𝜆 = 1110 × 10−9 m
𝑉𝐾 = 1,121 V
a. Mencari nilai konstanta planck (ℎperhitungan )\
𝑒𝜆𝑉𝐾
ℎperhitungan =
𝑐
1,6×10−19 C × 1110×10−9 m × 1,121 V
ℎperhitungan =
3×108 m/s

ℎperhitungan = 6,636 × 10−34 Js


b. Mencari kesalahan relatif nilai konstanta planck
ℎperhitungan −ℎpercobaan
KSR = ⟦ ⟧ × 100%
ℎperhitungan

6,636×10−34 Js−6,566×10−34 Js
KSR = ⟦ ⟧ × 100%
6,636×10−34 Js

0,07×10−34 Js
KSR = ⟦ ⟧ × 100%
6,636×10−34 Js

KSR = 1,05%
Gambar percobaan:

14
A. Penugasan
1. Berapa nilai tegangan lutut untuk lampu LED kuning?
Jawaban:
ℎ𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 × 𝐶 1
𝑉= ( )
𝑒 𝜆
6,566 x 10−34 ×3 x 108m/s 1
𝑉= ( )
1,6 ×10−19C 570 x 10−19 m

𝑉 = 2,160 V
2. Hitung nilai konstanta Planck untuk LED biru, untuk tegangan lututnya.
Jawaban:
Diketahui:
𝑒 = 1,6 × 10−19C
𝜆 = 475 × 109 m
𝑉 = 2,615 V
𝑐 = 3 × 108 m/s
Ditanya: h...?
Penyelesaian:
𝑒𝜆𝑉
ℎ =
𝑐
(1,6 × 10−19 C)(475 × 10−9 m)(2,615 V)
ℎ =
3 × 108 m/s

ℎ = 6,62 × 10 − 34 Js
3. Hitung Panjang gelombang IR LED dengan membandingkan dengan LED
merah pada tegangan lutut yang sesuai.
Jawaban:
Diketahui:
ℎ𝑅𝑒𝑑 𝐿𝐸𝐷 = 6,61 × 10−34 Js
𝑒 = 1,6 × 10−19 C
𝑉 = 1,121 V
𝑐 = 3 × 108 m/s
Ditanya: 𝜆…?
Penyelesaian:
ℎ𝑐
𝜆 =
𝑒𝑉

15
(6,61 × 10−34 𝐽𝑠)(3 × 108 m/s)
𝜆 = (1,6 × 10−19 C)(1,121 V)

𝜆 = 1,105 × 10−6 m
4. Hitung nilai IR LED dengan membandingkan dengan GREEN LED masing-
masing tegangan.
Jawaban:
Diketahui:
𝑒 = 1,6 × 10−19 C
𝜆 = 1,105 × 10−6 m
𝑉𝑔𝑟𝑒𝑒𝑛 𝐿𝐸𝐷 = 2,434 V
𝑐 = 3 × 108 m/s
Ditanya: 𝜆…?
Penyelesaian:
ℎ𝑐
𝜆 =
𝑒𝑉
(6,62 × 10−34 Js)(3 × 108 m/s)
𝜆 = (1,6 × 10−19 C)(1,121 V)

𝜆 = 1,1𝑂7 × 10−6 m
5. Hitung Panjang gelombang IR LED dengan menggambar grafik antara
tegangan dan Panjang gelombang.
Jawaban:

16
Sinar inframerah memiliki tegangan paling rendah, namun ia memiliki
panjang gelombang yang paling panjang. Gelombang ini berada di atas
cahaya tampak maka dari itu, ia tidak terlihat oleh mata manusia namun bisa
dirasakan panasnya.
6. Apa yang terjadi ketika LED terhubung langsung ke catu daya? Nilai resistor
mana yang paling cocok jika catu daya 0-12 V digunakan?
Jawaban:
Yang akan terjadi jika LED terhubung langsung ke catu daya adalah LED
akan menyala kemudian meredup dan mati, pada beberapa kasus, LED tidak
akan menyala lagi karena rusak, pada kasus yang lain LED masih dapat
menyala namun lebih redup dan nilai resistor yang cocok jika catu daya 0-
12 V digunakan adalah 1.2 k ohm.
7. LED mana yang memiliki kesenjangan energi terbesar?
Jawaban:
LED Merah
ℎ𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 ×𝐶
𝐸 =
𝜆
(6,566 × 10−34 Js)×(3 × 108 m/s)
𝐸 =
650 × 10−9 m

𝐸 = 3,03 × 10−19 J

LED Hijau
ℎ𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 ×𝐶
𝐸 =
𝜆
(6,566 × 10−34 Js)×(3 × 108 m/s)
𝐸 =
510 × 10−9 m

𝐸 = 3,86 × 10−19 J

LED Kuning
ℎ𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 ×𝐶
𝐸 =
𝜆
(6,566 × 10−34 Js)×(3 × 108 m/s)
𝐸 =
570 × 10−9 m

𝐸 = 3,45 × 10−19 J

17
LED Biru
ℎ𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 ×𝐶
𝐸 =
𝜆
(6,566 × 10−34 Js)×(3 × 108 m/s)
𝐸 =
475 × 10−9 m

𝐸 = 4,14 × 10−19 J

LED Inframerah
ℎ𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 ×𝐶
𝐸 =
𝜆
(6,566 × 10−34 Js)×(3 × 108 m/s)
𝐸 =
650 × 10−9 m

𝐸 = 1,77 × 10−19 J
Jadi, berdasarkan perhitungan diatas nilai LED yang memiliki energi
terbesar yaitu LED biru sebesar 4,14 × 10−19 J

18
I. Pembahasan
Pada praktikum kali ini berjudul konstanta planck, Konstanta planck
pertama kali diperkenalkan oleh fisikawan Jerman bernama Max Planck pada
tahun 1900. Praktikum kali ini dilakukan untuk menegtahui bagaimana
hubungan panjang gelombang cahaya LED yang berbeda warna dengan besar
tegangan yang dihasilkan dan untuk mengetahui Bagaimana hubungan
tegangan yang dihasilkan dengan nilai konstanta planck.
Percobaan ini dilakukan melalui virtual lab Amrita yang dapat diakses
melalui link yang telah disediakan. Virtual lab tersebut dapat diakses melalui
laptop atau perangkat sejenis yang mendukung. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan dalam percobaan ini yang pertama praktikam membuka virtual lab
melalui link yang telah diberikan, kedua Menempatkan penunjuk tetikus di atas
komponen dan mengklik untuk menyeret kabel, ketiga setelah koneksi selesai
tersambung, selanjutnya klik tombol sisipkan kunci, keempat praktikan
memilih warna LED yang akan digunakan, kelima Menyesuaikan nilai rheostat
dengan tombol „Nilai Rheostat, keenam Mengukur Tegangan yang sesuai di
seluruh LED menggunakan voltmeter, yang merupakan tegangan lutut, ketujuh
Mengulangi, dengan mengubah LED dan mencatat tegangan lutut yang sesuai,
kedelapan Menghitung 'h' dan panjang gelombang LED inframerah. LED
adalah sumber cahaya semikonduktor dua terminal.
Pada tegangan tertentu ketinggian penghalang potensial menjadi sangat
rendah dan LED mulai menyala, yaitu dalam kondisi bias maju, elektron yang
melintasi persimpangan akan tereksitasi, dan ketika mereka kembali ke
keadaan normal, energi dipancarkan. Tegangan khusus ini disebut tegangan
ambang batas . Pada percobaan kali ini kami menggunakan lima warna lampu
LED yang berbeda, karena pada setiap warna memiliki nilai panjang
gelombang yang berbeda, sehingga nantinya akan berpengaruh pada hasil
konstanta planck. Dengan menggunakan lima warna lampu LED, praktikan
mendapat lima data.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh data yang
menunjukkan satu hipotesis yang telah dibuat oleh praktikan dapat buktikan

19
karena sesuai dengan data yang diperoleh dan hipotesis yang kedua tidak dapat
dibuktikan karena tidak sesuai dengan data yang telah diperoleh . Hipotesis
yang pertama berbunyi ”Semakin besar panjang gelombang cahaya LED yang
berbeda warna maka semakin kecil tegangan yang akan dihasilkan” hal ini
terbukti benar, berdasarkan grafik yang menunjukkan semakin besar
gelombang maka semakin kecil tegangannya dan hipotesis yang kedua
“Semakin kecil tegangan yang 22 dihasilkan maka semakin kecil pula
konstanta planck” hal ini tidak terbukti benar, berdasarkan grafik yang telah
dibuat besarnya tegangan tidak berhubungan dengan nilai konstanta planck
yang dihasilkan

20
J. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
hipotesis kami yang berbunyi:
1. “Semakin besar panjang gelombang dari lampu LED yang digunakan maka
tegangan yang dihasilkan akan semakin kecil” Hal ini terbukti benar, karena
dapat dibuktikan saat kami melakukan percobaan.
2. “Semakin besar panjang gelombang lampu LED yang digunakan maka
hambatan yang dihasilkan akan semakin besar.” Hal ini terbukti benar,
karena dapat dibuktikan saat kami melakukan percobaan.
3. “Semakin besar gelombang LED maka besar nilai konstanta planck yang
dihasilkan akan semakin besar” Hal ini terbukti benar, karena dapat
dibuktikan saat kami melakukan percobaan

21
DAFTAR PUSTAKA

Siregar E. Rustam. 2018. Fisika Kuantum Teori dan Aplikasi. Jatinangor :


Universitas Padjadharan. Hal : 2

Hamdani, D. (2011). Kurva Karakteristik Led (Light Emitting Diode) Untuk


Menntukan Nilai Muatan Listrik. Prosiding Seminar Nasional Fisika
Universitas Andalas (SNFUA)), 72–76.
http://repository.unib.ac.id/6697/1/Prosiding SNFUA 2011 -- Dedy
Hamdani.pdf

Pramono, M. E., Albar, K., & Yahya, E. (2015). Konstanta Planck. Fisika Modern,
4(1), 1–9.

Sulistiyawati, D. K., W, I. W., Indraswary, D., & Yahya, E. (2014). Konstanta


Planck. Jurnal Sains dan Seni ITS, 1–6.
https://www.academia.edu/download/55107350/Dewi_Konstanta_Planck_pdf
.pdf

22
LEMBAR PENGESAHAN

Mengetahui Samarinda, 28 November 2023


Asisten Praktikum, Praktikan,

Muttaqin Khaerina Dwi Agustina


NIM.2105036021 NIM.2205036014

23

Anda mungkin juga menyukai