Anda di halaman 1dari 4

JURNAL FISIKA MODERN Vol. 2, No.

1, (2012) 1-4 1

Konstanta Planck
Irwansyah Ramadhani, Arum Puspita Sari, Muhammad Nasrullah, Aris Widodo, Ridlo Fajjrittamam
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi
Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: irwansyahramadhani@yahoo.co.id
Abstrak— Telah dilakukan percobaan konstanta planck yang dengan panjang gelombang pancung ( λ c ). Pada panjang
bertujuan untuk menentukan nilai konstanta planck dan gelombang ini, tidak ada kelebihan energi yang tersisa bagi
menentukan fungsi kerja suatu material. Peralatan yang energi kinetik fotoelektron, sehingga
digunakan dalam percobaan ini adalah planck’s constant
experiment apparatus, tegangan AC 220 volt, dan filter warna
W = h f ..............................................(3)
(merah, kuning, hijau, biru). Percobaan ini menggunakan
konsep efek fotolistrik. Data yang diperoleh berupa arus
keluaran (Iout) dan stopping potensial (V s). Percobaan dilakukan Pada efek foteelektrik, permukaan logam disinari dengan
dengan memberikan variasi pada intensitas cahaya (intensitas berkas cahaya , dan sejumlah elektron terpancar dari
1, 2, 3, dan 4), variasi pada frekuensi cahaya (filter warna permukaannya.Dalam studi experimental terhadap efek
merah, kuning, hijau dan biru) serta variasi sensitivitas (0,1 μA fotoelektrik, kita mengukur bagaimana laju dan energi
dan 1 μA). Fungsi kerja dan nilai konstanta planck diperoleh kinetik elektron yang terpancar bergantung pada intensitas
dari perhitungan berdasarkan regresi linier pada grafik dan panjang gelombang sumber cahaya. Nilai dari panjang
hubungan frekuensi dengan stopping potensial. Dari percobaan gelombang tidak bergantung pada intensitas cahaya tetapi
konstanta planck ini dapat disimpulkan bahwa konstanta hanya bergantung jenis logam yang digunakan sebagai
planck yang paling mendekati nilai konstanta planck permukaan foto sensitif. Energi kinetik maksimum elektron
sesungguhnya terjadi pada saat sensitivitas 1μA, intensitas 3
yang dipancarkan tidak bergantung pada intensitas cahaya
yaitu sebesar 6.2896x10 -34 J.s. Fungsi kerja yang dihasilkan
namun hanya bergantung pada panjang gelombang, dan
sebesar 1.291 eV dan eror yang terjadi sebesar 5.0784%.
apabila sumber cahaya dinyalakan maka arus segera akan
Kata Kunci—Konstanta planck, fungsi kerja, intensitas cahaya, mengalir. Laju pancaran elektron diukur sebagai arus listrik
efek fotoelektrik pada rangkaian luar dengan menggunakan sebuah ammeter,
sedangkan energi kinetiknya ditentukan dengan mengenakan
suatu potensial perlambat (retarding potential) pada anoda
I. PENDAHULUAN sehingga elektron tidak mempunyai energi yang cukup untuk

T eori efek fotoelektrik yang benar baru ditemukan oleh


Einstein yang mengemukakan bahwa kuantum energi
adalah merupakan sifat radiasi benda itu sendiri. Energi
“memanjati” bukit potensial yang terpasang. .
Fungsi kerja adalah energi minimum yang diperlukan
untuk dapat membebaskan elektron. Harus ada energi
radiasi diserap dalam bentuk buntelan diskrit kecil atau minimum yang diperlukan oleh elektron untuk melepaskan
kuantanya, yang disebut foton. Sebuah foton adalah satu diri dari permukaan logam, jika tidak, tentu elektron akan
kuantum energi elektromagnetik yang diserap atau terlepas walau tidak ada cahaya yang datang.Untuk
dipancarkan. Tiap-tiap foton memiliki energi dengan rumus melepaskan elektron dari permukaan logam biasanya
sebagai berikur, memelukan separuh dari energi yang diperlukan untuk
melepaskan elektron dari atom bebas dari logam yang
E = h f = h.......................................(1) bersangkutan.

dengan h=6,626 x 10-34 J.s adalah konstanta planck


Ini berarti bahwa foton-foton dengan frekuensi tinggi II.METODE
memiliki henergi yang besar. Karena suatu gelombang Langkah awal dalam praktikum ini yaitu disiapkan alat
elekrromagnetik klasik berenergi U dan memiliki yang diperlukan yaitu planck’s constant experiment
momentum, maka foton jg punya momentum apparatus, power supply AC 220 volt, dan filter warna
(merah, kuning, hijau, biru) seperti ditunjukkan pada gambar
P=E/c..........................................(2) 1. Lalu dipastikan ampermeter dan voltmeter pada planck’s
constant experiment dalam posisi nol dengan cara memutar
Dengan menggunakan persamaan (1) dan (2) diatas, maka zero adjusting. Kemudian alat dihubungkan dengan tegangan
akan didapatkan persamaan hubungan antara panjang 220 volt, lalu dinyalakan alatnya dengan memutar power
gelombang dengan momentum. Sebuah foton yang memasok switch pada posisi on (pilot lamp menyala). Meas/calib diatur
energi sebesar W, yang adalah tepat sama dengan energi pada posisi meas dan inter/exter pada posisi inter. Lalu filter
yang dibutuhkan untuk melepaskan sebuah elektron, warna dimasukkan pada folter intel, dan kemudian ditutup
berkaitan dengan cahaya yang panjang gelombangnya sama kembali. Sensitivity pada alat diatur, lalu light adjusting dial
JURNAL FISIKA MODERN Vol. 2, No. 1, (2012) 1-4 2

diputar agar incandescent lampu menyala dan dicatat nilai


arus pada amperemeter. Selanjutnya anodic voltage adjusting
dial diputar ke kanan agar beda potensial pada foto katoda
naik sampai ampermeter menunjukkan angka nol dan dicatat
besar potensial pada voltmeter. Percobaan diulangi untuk Peralatan yang
variasi intensitas (intensitas 1,2,3,4) dan dilakukan variasi digunakan
sensitivitas (0.1 μA dan 1 μA) serta variasi filter warna disiapkan
(merah, kuning, hijau, biru). Data yang didapatkan dari
percobaan ini adalah nilai arus dan tegangan yang terbaca Alat dirangkai seperti gambar 1
pada skala di planck’s constant experiment apparatus

Dipastikan amperemeter dan


voltmeter dalam posisi nol

Alat dihubungkan pada tegangan AC


220V dan poweer switch pada alat
diposisikan pada keadaan on

Meas/calib diposisikan pada calib


dan inter/exter pdiposisikan pada
Gambar 1. Planck’s constant measuring dan filter warna

Dari grafik yang dibuat, akan didapatkan nilai regresi Filter warna dimasukkan pada folter
linier: dan ditutuup kembali
y = ax + b (6)
yang digunakan untuk menghitung nilai konstanta planck dan
fungsi kerja. Sumbu y pada grafik adalah nilai stopping sensitivitas alat diatur
potensial (Vs) sedangkan sumbu x adalah nilai frekuensi
cahaya (f). Berdasarkan pada persamaan (2) yaitu:
Kmaks = eVs Light adjusting dial diputar agar
Dan persamaan (3) incandescent lampu menyala
Kmaks = hf - W
Persamaan (2) disubstitusikan ke persamaan (3)
Nilai arus pada amperemeter dicatat
eVs = hf – W
sehingga diperoleh persamaan:

Vs = f-W (7) Anodic voltage adjusting dial diputar ke


kanan sampai ampermeter menunjukkan
angka nol dan voltmeter menunjukkan
Persamaan (6) dan (7) ekivalen sehingga untuk mencari nilai nilai yang setara dengan nilai arus
konstanta planck (h) dan fungsi kerja(W) dapat menggunakan
persamaan:
h = a.e (J.s) (8) Dicatat besar potensial pada
W = ∣b∣ (eV) (9) voltmeter
Pada percobaan ini terdapat eror pada alat sebesar
setengah dari skala terkecil pada voltmeter. Skala terkecil
pada voltmeter adalah 0.1 sehingga eror alatnya sebesar ±
0.05. Eror pada alat ini menyebabkan eror pada perhitungan. Saru filter
Untuk menghitung eror perhitungan, digunakan rumus: warna telah
digunakan

% (10)
Saru filter
warna telah
digunakan
JURNAL FISIKA MODERN Vol. 2, No. 1, (2012) 1-4 3

f =

dimana:
c = cepat rambat cahaya ( 3.10 8 m/s)
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
λ = panjang gelombang cahaya (m)
Dari percobaan Konstanta Planck yang telah dilakukan, Tabel 2 berikut menunjukkan hasil perhitungan nilai
maka didapatkan nilai Iout (A) dan stopping potensial Vs (Volt) frekuensi cahaya
yang ditunjukkan pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 2. Hasil perhitungan frekuensi cahaya
Tabel 1. Data Hasil Percobaan Konstanta Planck Rentang
Sensitivita Intensita c
Warna I(x 10 A)
-6 Vs(volt) panjang Rata- Frekuensi
s s Warna (108
gelombang rata (1017 Hz)
1 12,5 0.4 m/s)
(nm)
2 15 0,45 Merah 620 750 685 3 0.004379562
0.1 μA
3 20 0,5 Kuning 570 590 580 3 0.005172414
4 22,5 0,7 Hijau 495 570 532.5 3 0.005633803
Merah
1 2,5 0.4 Biru 450 495 472.5 3 0.006349206
2 5 0.5
1 μA
3 2,5 0.6 Berdasarkan data pada Tabel 1 dan Tabel 2, menunjukkan
bahwa semakin besar frekuensi cahaya menimbulkan arus
4 9 0.7
keluaran (Iout) yang juga semakin besar. Hal ini terjadi karena
1 35 0,5 semakin besar frekuensi cahaya, semakin besar energi
2 45 0,6 pancarannya. Sehingga fotoelektron yang dihasilkan dari
0.1 μA penyinaran ini semakin banyak yang menyebabkan arus yang
3 50 0,7
mengalir semakin besar. Semakin besar arus menyebabkan
4 55 0,8 stopping potensialnya juga semakin besar. Sedangkan
Kuning
1 10 0,5 pengaruh sensitivitas pada percobaan ini yaitu sensitivitas
2 20 0,7 0.1μA menghasilkan arus lebih besar dari pada sensitivitas
1 μA 1μA, hal ini dikarenakan sensitivitas 0.1μA lebih sensitiv
3 30 0,8 dalam menunjukkan perubahan arus yang kecil sehingga arus
4 35 0,9 yang ditunjukkan pada ampermeter lebih besar daripada
1 25 0,6 sensitivitas 1μA.
Metode pengolahan data untuk mencari nilai konstanta
2 35 0,7
0.1 μA planck dan fungsi kerja pada percobaan ini menggunakan
3 45 0,8 metode regresi linier. Regresi linier didapatkan dengan
4 50 0,9 membuat grafik hubungan stopping potensial (V s) dengan
Hijau frekuensi (f). Stopping potensial (V s) sebagai sumbu y dan
1 5 0,7
frekuensi (f) sebagai sumbu x. Grafik dibuat tiap variasi
2 15 0,8 sensitivitas dan variasi intensitas cahaya. Sehingga terdapat 8
1 μA
3 20 0,9 grafik yang dihasilkan, salah satunya ditunjukkan oleh Grafik
4 25 1,1 1 berikut ini, dan yang lain diletakkan di lampiran.
1 27,5 0,8
2 45 1
0.1 μA
3 55 1,1
4 65 1,2
Biru
1 6 0,9
2 17 1
1 μA
3 25 1,2
4 30 1,3

Untuk mencari nilai frekuensi cahaya (f), digunakan


persamaan :
Grafik 1. Hubungan stopping potensial dengan frekuensi saat intensitas 3 dan
sensitivitas 1 μA.
JURNAL FISIKA MODERN Vol. 2, No. 1, (2012) 1-4 4

IV. KESIMPULAN
Regresi linier grafik tersebut adalah:
y = 393.1x – 1.291 Dari percobaan konstanta planck ini dapat disimpulkan
dan a = 393.1; b = -1.291 bahwa konstanta planck yang paling mendekati nilai
nilai konstanta planck dapat dihitung dengan menggunakan konstanta planck sesungguhnya terjadi pada saat sensitivitas
persamaan (8): 1μA, intensitas 3 yaitu sebesar 6.29x10 -34 J.s. Fungsi
h = a.e kerja yang dihasilkan sebesar 1.291 eV dan eror yang
h = (393.1 x 10-17) x (1.602 x 10-19) terjadi sebesar 5.0784%.
h = 6.2896 x 10-34 J.s
faktor pengali 10 -17 diberikan karena frekuensi yang
digunakan dalam satuan 1017 Hz. Sedangkan untuk UCAPAN TERIMA KASIH
menghitung fungsi kerja dapat menggunakan persamaan (9): Penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten
W = ∣b∣ laboratorium fisika modern, Arum Puspita Sari (asisten
W = ∣-1.291∣ dalam percobaan konstanta planck), yang telah bersedia
W = 1.291 eV membantu baik sebelum maupun pada saat percobaan hingga
jurnal ini selesai ditulis. Penulis juga mengucapkan terima
Untuk menghitung nilai eror perhitungan, digunakan kasih kepada tim kelompok 1 atas kerja samanya dalam
persamaan (10): melaksanakan praktikum ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Savin, Gautreau, “Schaum’s Outline of Theory and Problem of Modern
Physics, second edition” Erlangga, Jakarta, pp.51, 2006.
Error = 5.0784021% [2] Krane, Kenneth S, “Fisika Modern”UI Press, Jakarta, 1992.
[3] Tipler, Llewellyn, “Modern Physics, fifth edition” W.H Freeman and
Selanjutnya, hasil perhitungan konstanta planck, fungsi Company, New York, pp. 129, 2008.
kerja dan eror dengan menggunakan metode regresi linier
pada grafik hubungan stopping potensial (V s) dengan
frekuensi (f ) disajikan dalam Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. hasil perhitungan nilai konstanta planck, fungsi kerja dan eror
perhitungan
Inten
Sensitivita Eror
- h (J.s) W (eV)
s (%)
sitas
1 7.93x10-34 1.847 19.6239
2 4.86x10-34 0.274 26.5933
0.1 μA
3 5.42x10-34 0.236 18.2143
4 5.17x10-34 0.084 21.933
1 4.07x10-34 0.795 38.5461
2 4.07x10-34 0.745 38.5461
1 μA
3 6.29x10-34 1.291 5.0784
4 4.95x10-34 0.614 25.3377
Grafik 1 adalah grafik yang menunjukkan nilai konstanta
planck yang paling mendekati nilai konstanta planck
sesungguhnya. Dengan nilai eror terkecil yaitu 5.0784%.
Nilai ini diperoleh pada saat menggunakan sensitivitas 1μA
dan intensitas 3. Tujuh grafik yang lain tidak jauh
berbeda dengan grafik 1. Hanya saja berbeda pada
persamaan regresi liniernya. Nilai konstanta planck pada
ketujuh grafik tersebut juga mendekati nilai konstanta
planck sesungguhnya akan tetapi yang paling mendekati
adalah grafik 1. Eror terbesar terjadi pada saat
sensitivitas 1 μA, intensitas 1 dan intensitas 2 yaitu
sebesar 38.5461%.

Anda mungkin juga menyukai