Dosen Pengampu :
Dr. Ida Bagus Putu Mardana, M.Si.
Putu Widiarini, S.Pd., M.Sc.
Z’
1
Z 1
Vs V0
Pada gambar 2 input inverting disebut input 1 dan input non-inverting disebut
input 2. Karena input 2 ditanahkan, maka input 1 tingginya sama dengan tanah (ground)
meskipun input 1 secara fisik tidak ditanahkan. Dalam hal ini, input 1 (ttik 1) disebut
tanah semu (virtual grounded). Keadaan tersebut didasarkan atas dalil 1 yang berbunyi
“Jika Op-Amp digunakan dalam daerah linier, maka dua ujung input berada pada
potensial yang sama”.
Berdasarkan dalil 2 yangmenyatakan bahwa: tidak ada arus yang mengalir pada
kedua input, maka dapat disimpulkan bahwa semua arus yang melalui Z akan mengalir
lewat Z’. Input 1 berkelakuan sebagai tanah (ground). Berdasarkan kesimpulan di atas,
maka dapat dituliskan persamaan:
V S =Z I dan V O =Z ' I
V O −Z '
=
VS Z
Rf
i
R1 i
V1 i1 -
R2
V2 i2
+
Vn in
Rn V0
V1 V2 Vn
i= + + …+ .......................................................................................................(2)
R1 R 2 Rn
V 0=−R' i
( )
' ' '
V1R V 2R V R
V 0=− + + …+ n .......................................................................................(3)
R1 R2 Rn
'
Jika R =R1 =R 2=… Rn , maka :
V 0=−( V 1 +V 2+ … V n ) ...........................................................................................(4)
−1
⇔ V out =
C Ri
∫ V ¿ dt
Jadi voltase output dari rangkaian ini sebanding dengan integral waktu dari
voltase inputnya. Rangkaian integrasi seperti ini telah dibicarakan dengan rangkaian
tapis lolos rendah yang terdiri dari rangkaian seri resistor dan kondensator dalam pasal
mengenai filter. Tetapi, pada rangkaian tapis lolos rendah pendekatan integrasi hanya
untuk amplitude yang kecil. Pada rangkaian ini integrasi berfungsi sampai amplitude
menajdi sebesar keluaran maksimal dari Op-Amp.
Sebuah inegrator dapat juga dipandang sebagai penapis pelewat-tinggi (high
passfilter) dan dapat digunakan untuk rangkaian penapis aktif. Karena integrator juga
bereaksi terhadap sembarang tegangan offset resultant keluaran (berkaitan dengan offset
arus bias Op-Amp), sebuah resistor sering diletakkan diantara masukan positif dengan
ground untuk meminimalkan offset ini.
Efek offset dapat melibatkan tegangan maupun arus, dan dapat terjadi secara
internal maupun eksternal terhadap Op-Amp itu sendiri. Suatu arus atau tegangan offset
dapat menyebabkan tegangan keluaran tidak nol untuk tegangan masukan yang nol.
Biasanya, Op-Amp itu sendiri memiliki offset yang telah disesuaikan hingga beberapa
milivolt mengacu pada masukan. Offset terjadi pada saat arus bias masukan
mengakibatkan penurunan tegangan yang melalui hambatan masukan. Jika penurunan
tegangan terjadi pada masukan ¿dan ¿ dapat dibuat sama atau identik, maka offset
tersebut dapat dihilangkan.
3. Op-Amp Sebagai Rangkaian Diferensiator
Rangkaian diferensiator memiliki keluaran yang sama dengan keluaran rangkaian
penapis lolos tinggi (high pass filter). Keluaran dari rangkaian ini merupakan
differensial dari masukan. Untuk membahas penguat diferensiator kita akan mengenal
terlebih dahulu penguat linear yang diperlihatkan dalam gambar 2 Dalam rangkaian ini
input non inverting ( A) tersambung dengan ground, sehingga potensialnya sama dengan
nol. Masukan rangkaian (D) dan input inverting dari Op-Amp (B) tersambung melalui
sebuah resistor Ri . Input inverting (B) dan keluaran Op-Amp, sekaligus keluaran
rangkaian, (C) tersambung melalui resistor R f . Dalam pasal ini sifat rangkaian tersebut
akan dibicarakan. Karena tidak ada arus yang mengalir pada input inverting, maka arus
dalam resistor Ri sama dengan arus yang mengalir dalam resistor R f , yaitu arus yang
mengalir dari D ke C : I i ¿ I f ¿ I DC . Potensial di
B (φ B)sama dengan potensial di C (φ C)
ditambah dengan tegangan pada R f , V f .
Tinggi tegangan V f sama dengan kuat arus kali
resistivitas resistor R f .(Blocher, 2004)
Untuk menentukan V out pada rangkaian
Gambar 5. Rangkaian diferensiator
differensiator, maka Ri diganti dengan (Sumber : Blocher, 2004)
kondensator sehingga menjadi gambar 5.
Hubungan antara arus dan voltase dalam kondensator adalah:
Q 1
C= ⟺V= Q
V C