Nurochmah Nurdin, A. Afdallah Husni, Suriani, Ita Purnamasari, Muh. Imran Ramadhan
Laboratorium Fisika Modern Jurusan Fisika FMIPA
Universitas Negeri Makassar
Abstrak. Telah dilakukan eksperimen dengan judul Percobaan FranckHertz. Tujuan dilakukannya eksperimen
ini adalah untuk mengukur energi eksitasi atom Argon berdasarkan percobaan FranckHertz. Selain itu, dalam
eksperimen ini, akan dibuktikan bahwa tingkat energi atomik memang ada sesuai dengan teori kuantum. Pada
percobaan Franck-Hertz ini elektron-elektron dipancarkan oleh katoda yang dipanasi oleh sebuah filamen pemanas.
Elektron-elektron ini kemudian akan dipercepat oleh tegangan kisi (V G), sehingga energi kinetiknya bertambah
besar. Pada tegangan kisi tertentu, energi kinetik elektron dapat mengeksitasi atom Argon sehingga electron akan
kehilangan energi kinetiknya dan tidak mampu mencapai anoda, sehingga terjadi pemerosotan arus. Bila tegangan
kisi dinaikkan lagi lebih lanjut, maka arus anoda akan naik lagi, tetapi kemudian merosot lagi bila tegangan kisi
sama dengan kelipatan bulat tegangan eksitasi.
KATA KUNCI: efek fotolistrik, konstanta Planck, teori kuantum
PENDAHULUAN
Penemuan efek fotolistrik merupakan salah
satu tonggak sejarah kelahiran fisika kuantum.
Untuk merumuskan teori yang cocok dengan
eksperimen, sekali lagi orang dihadapkan pada
situasi dimana paham klasik yang selama puluhan
tahun telah diyakini sebaga paham yang benar,
harus dirombak. Paham yang dimaksud adalah
konsepsi bahwa cahaya sebagai gelombang.
Efek fotolistrik merupakan gejala fisika yang
pertama kali ditemukan oleh Hertz pada tahun
1887 ketika mendemonstrasikan keberadaan
gelombang elektromagnetik. Kemudian, Lenard
menggunakan sebuah tabung kaca yang
divakumkan yang di dalamnya terdapat dua buah
elektrode. Ketika itu, teori fisika tidak dapat
menjelaskan hasil pengamatan Lenard.
Pada eksperimen ini, akan diamati perilaku
cahaya sebagai partikel menurut teori kuantum
dan merombak pernyataan cahaya sebagai
gelombang oleh teori klasik. Kegiatan pertama
dilakukan dengan mengamati pengaruh intensitas
cahaya yang diberikan terhadap perubahan arus
yang terbaca pada perangkat percobaan efek
fotolistrik yang digunakan, untuk kegiatan kedua
dilakukan dengan mengamati pengaruh frekuensi
terhadap potensial penghenti. Dengan adanya
eksperimen
E h EK max W0
(1)
(h)
hv
menabrak
W0
untuk
EK max .
EK mak e Vs
(2)
Dengan mensubstitusi persamaan (2) ke dalam
persamaan (2) diperoleh persamaan Einstein,
hv eVs W0
Bila V
dan v
sebagai berikut:
(3)
(volt)
W 0 /e
Vs
sama dengan
h/ e .
e , konstanta
Vs
Langkah
pertama
untuk
melakukan
eksperimen Franck-Hertz yaitu memanaskan gas
argon dengan filament voltage (V) sebesar 4,5 V,
selama 1 jam. Kemudian mengatur scanning
dalam posisi manual setelah itu melakukan
penyetelan arus plat pengumpul atau current
multiple pada posisi 10-8 A setelah itu mengatur
VG1 (Tegangan Grid 1) pada posisi 2,5 V,
mengatur VG2 (Tegangan Grid 2) pada posisi 7,5
V dan mengatur VG3 (Tegangan Grid 3) pada
posisi 70 V, kemudian Menghubungkan Channel
1 pada osiloskop ke X-Output pada perangkat
Franck-Hertz
Slope =dan Channel 2 ke Y-Output.
Selanjutnya mengatur Channel 1 sebesar 5 V dan
Channel 2 sebesar 10 mV pada osiloskop dan
menggeser posisi scanning ke arah auto
(x 1014 Hz)
selanjutnya
mengatur scanning untuk
menampilkan gambar yang baik dan yang
terakhir menghitung tegangan dan arus listrik
pada osiloskop.
HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISA DATA
No
1
2
3
Tegangan, V
(volt)
2,0 0,5
5,5 0,5
9,0 0,5
Arus, I
(x 10-11 A)
14 1
22 1
28 1
V 2 danV 1 ;
V a=V 2 V 1
V a=( 5,5 0,5 2,0 0,5 ) volt
V a=|3,5 1,0| volt
Selisih tegangan antara
V 3 danV 2 ;
V b=V 3 V 2
V b=( 9,0 0,55,5 0,5 ) volt
Gambar 5. Rancangan Perangkat Eksperimen
Franck-Hert
V b=|4,5 0,5|volt
Tegangan rata-rata;
V ratarata =
V a +V b
volt
2
V ratarata =
volt
V eksitasi x e
Eeksitasi
= 4,0 volt x e
Eeksitasi
= 4,0 eV
Eeksitasi
|4,0 0,5| eV
30
25
20
15
arus, I (x 10-11 A) 10
5
0
0.0
f(x) = 2x + 10.33
R = 0.99
2.0
6.0
4.0
10.0
8.0
tegangan, V (volt)
Praktikum kali ini berjudul Percobaan FranckHertz. Praktikum ini bertujuan untuk mengukur
energi eksitasi atom Argon berdasarkan
percobaan Franck-Hertz. Adapun kegiatan dalam
praktikum ini dilakukan dengan memanaskan
atom argon melalui penyetelan peralatan
percobaan
Franck-Hertz
kemudian
menghubungkannya ke osiloskop agar dapat
ditampilkan kurva yang akan dianalisis.
Pada saat katoda dipanaskan melalui
filamen dengan tegangan sebesar 4,5 Volt selama
kurang lebih 1 jam, elektron-elektron akan
terlepas dari katoda yang kemudian dipercepat
menuju kisi karena pemberian beda potensial
pemercepat
(V).
Elektron-elektron
yang
dipercepat tersebut kemudian bertumbukan
dengan atom argon. Namun karena energinya
dalam menumbuk belum mencapai energi eksitasi
atom argon, maka tumbukan yang terjadi adalah
tumbukan elastik dimana energi kinetik dalam
tumbukan kekal sehingga pada saat bertumbukan
elektron tidak kehilangan energi hanya terpental
dalam arah yang berbeda dengan arah datangnya.
Ketika tegangan (V) terus dinaikkan, maka
makin banyak elektron yang akan mencapai
keping pengumpul (anoda) dan bersamaan
dengan itu naik pula arusnya yang ditandai
dengan
makin
menyimpangnya
jarum
galvanometer. Pada saat energi elektron sama
dengan energi eksitasi atom argon, maka mada
saat bertumbukan, elektron dan atom argon akan
bertumbukan tak elastik yang menyebabkan
elektron memberikan sebagian atau seluruh
energi kinetiknya kepada atom argon untuk
mengeksitasikannya ketingkat energi diatas
tingkan dasar. Adanya pemberian energi kinetik
tersebut, menyebabkan energi elektron menjadi
berkurang
sehingga
kecepatannya
juga
berkurang. Adanya penyimpangan pada jarum
galvanometer menunjukkan bahwa elektron
masih mempunyai energi untuk melewati kisi
(tegangan penghalang) sehingga elektron masih
dapat mencapai keping pengumpul. Ketika
elektron melewati kisi kemudian menuju keping
pengumpul yang berpolaritas negatif, membuat
elektron akan semakin terhalang untuk sampai di
keping pengumpul tersebut (anoda) sehingga
arus yang terbaca tiba-tiba menurun secara tajam.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa ketika
energi eksitasi atom argon telah tercapai, maka
akan terjadi penurunan arus yang dapat dilihat
melalui kurva yang ditampilkan pada osiloskop.
Apabila tegangan (V) terus dinaikkan,
arusnya akan naik kembali dan kemudian
kembali menurun pada kelipatan dari energi
eksitasi atom argon. Oleh karena itu bentuk
kurva yang diperoleh diperlihatkan sebagai
berikut
6,262 x 10
Js .
REFERENSI
[1] Malago, Jasruddin Daud. 2005. Pengantar
Fisika Modern. Makassar: Badan
Penerbit UNM Makassar.
[2] Subaer dan A. Momang Y. 2014. Penuntun
Praktikum
Eksperimen
Fisika
1.
Makassar: Laboratorium Fisika Modern
Jurusan Fisika UNM.
[3] Sutopo. 2004. Pengantar Fisika Kuantum.
Malang:Jurusan Fisika FMIPA UM.
[4] Tipler, Paul. 2001. Fisika untuk Sains dan
Teknik. Jakarta: Erlangga.