FILM INTERSTELLAR
Fisika Kuantum
Disusun Oleh:
NIM : 200321614860
Offering :B
DESEMBER 2022
“ANALISIS FILM INTERSTELLAR”
A. PENDAHULUAN
Penerapan fisika banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari , termasuk
dalam dunia perfilman. Seorang fisikawan bernama Kip Stephen Thorner
menggunakan imajinasinya untuk menerapkan konsep fisika dalam sebuah film. Hal
ini bertujuan untuk memahami fisika tidak hanya melalui analisis matematis, tetapi
juga melalui media sinematografi. Roffi, film sebagai sarana pasar dan hiburan
praktis dapat terlihat dalam semua tuturan dan perilaku para pelaku sehingga lebih
mudah untuk ditiru. Film-film yang diproduksi memiliki pesan yang dikemas
sedemikian rupa dengan tujuan yang berbeda, ada yang menghibur memberikan
informasi, namun ada pula yang mencoba memasukkan keyakinan inti pengajaran
tertentu yang perlahan mengisyaratkan penontonnya.Meski berupa tontonan, film
memiliki pengaruh yang besar dalam bidang pendidikan,hiburan, dan informasi
yaitu sebagai karya seni budaya dipertunjukkan dengan atau tanpa suara. Ini
bermakna bahwa film merupakan media komunikasi massa yang membawa pesan
berisigagasan-gagasan penting yang disampaikan kepada masyarakat (Trianton,
2013). Seiring berkembangnya dunia perfilman, semakin banyak film yang
diproduksi dengan jenis yang berbeda-beda. Hal ini masuk dalam makna Septiyana
dalam tulisannya yang menegaskan bahwa film fiksi ilmiah tidak hanya bersifat
menghibur tetapi juga mengandung nilai-nilai pendidikan oleh pembuat filmnya.
Salah satu film Christopher Nolan, Interstellar, menjadi film terkenal karena
kajian ilmiahnya. Christopher Nolan dikenal sebagai sutradara yang sangat idealis
yang selalu membuat adegan filmnya sebaik mungkin, seperti dalam film ini di
mana lubang hitam disimulasikan dari rumus gravitasi Einstein oleh Kip Thorne.
Film Interstellar melibatkan seorang profesor matematika dari Institut Teknologi
bernama Kip Thorne. Film ini juga memiliki sebuah buku yang secara khusus
membahas ilmu pengetahuan dalam film tersebut. Buku tersebut ditulis oleh Kip
Thorne berjudul “The Science of Interstellar". Selain itu ada juga review yang
menjelaskan cara membuat simulasi lubang hitam film Interstellar.
Menurut Kip Stephen Thorner dalam bukunya The Science Interstellar menyatakan
bahwa film Interstellar dibuat dengan fenomena ilmiah, tetapi sebenarnya tidak semua sains
diperlakukan sama dalam film tersebut. Film Interstellar sangat mengesankan dengan
kombinasi konsep fisika dengan beberapa penjelasan dari ilmu lain seperti ekologi, pertanian,
dan astronomi. Konsep fisika disajikan dalam film Interstellar dari imajinasi sutradara
Christopher Nolan dibantu oleh Kip Stephen Thorner. Sebagaimana menurut Krauss dalam
buku fisika Star Trek bahwa dalam kehidupan nyata semua paradoks yang terlibat dengan
perjalanan lintas waktu telah keluar dari kaidah fisika yang tidak masuk akal.
B. DASAR TOERI
Fisika kuantum ini mempelajari tentang perilaku atom dan fenomena fisis
dalam skala mikroskopik. Ada beberapa konsep yang digunakan dalam film
“Interstellar”, diantaranya adalah :
1. Teori Gravitasi
Peninjauan gravitasi sebagai suatu teori medan dapat digambarkan oleh persamaan
gravitasi Newton yang dinyatakan sebagai:
Dengan 𝑔µ𝑣 terkait dengan metrik ruang waktu. Persamaan medan Einstein
dapatdituliskan
Dari gambar di atas, dapat dipahami bahwa semakin kecil ukuran lubang
semakin kecil pula peluang radiasi yang masuk tadi dapat ke luar lagi. Jika rongga
ini dipanaskan ke suhu T, saat suhu meningkat lubang akan memancarkan radiasi
secara sempurna. Dan jika lubang dibuat sedemikian kecil sehingga seluruh
radiasi yang masuk tidak dapat ke luar lagi, maka lubang tadi dikatakan menyerap
seluruh radiasi yang mengenainya. Dengan demikian lubang tersebut berperilaku
sebagai benda- hitam. Jika ada radiasi ke luar melewatinya, asalnya selalu dari
dalam rongga itu sendiri, bukan dari pantulan.
c. Tunneling
d. Jumming
Global Positioning System adalah alat atau sistem yang dapat digunakan
untuk menentukan posisi seseorang di atas permukaan bumi pada satelit. Data
dikirim dari satelit sebagai sinyal radio dengan data digital. GPS ini mempunyai
tiga komponen utama, yaitu satelit, pengontrol, dan penerima. Satelit berfungsi
untuk menerima dan menyimpan data yang ditransmisikan oleh stasiun- stasiun
pengontrol, menyimpan dan menjaga informasi waktu yang ketelitiannya tinggi ,
serta memancarkan sinyal dan informasi secara kontinu ke pesawat penerima dari
pengguna. Pengontrol berfungsi untuk mengendalikan dan mengontrol satelit
dari bumi baik untuk mengecek kesehatan satelit, penentuan dan prediksi orbit
waktu, sinkronisasi waktu antar satelit, dan mengirim data ke satelit. Sedangkan
fungsi penerima adalah menerima data dari satelit dan mengolahnya untuk
menentukan posisi, arah, jarak dan waktu yang dibutuhkan oleh pengguna.
b. Hantu (Tunneling)
Lubang cacing artinya jalan untuk menuju ke tempat yang sangat jauh
melalui dimensi yang lebih tinggi. Lubang cacing merupakan jalan pintas
teoritis yang menghubungkan dua daerah pada alam semesta. Dianggap
lubang cacing sebab diibaratkanseperti semut yg dunianya artinya bagian atas
buah apel serta ada lubang cacing cacing yang menghubungkan dua titik
permukaanya sebagai jalan pintas. Wormhole memiliki ciri-ciri yaitu tidak
memiliki cakrawala peristiwa , tidak memiliki singularitas, dan memiliki
jembatan yang dapat dilalui. Jembatan tersebut menghubungkan dua alam
semesta atau dua wilayah berbeda dalam ruang-waktu yang sama. Wormhole
dapat menghubungkan dua wilayah di alam semesta yang berada pada jarak
yang sangat jauh. Studi tentang wormhole memiliki sejarah yang panjang dan
berbeda. Solusi persamaan medan gravitasi Einstein pada wormhole pertama
kali ditemukan oleh Albert Einstein dan Nathan Rosen pada tahun 1935.
Solusi yang disajikan oleh Einstein dan Rosen menghasilkan worm yang
tidak dapat dilalui karena selalu ada singularitas akibat ketidakstabilan
Einstein-Rosen dalam model.
Hal pertama yang membedakan satu lubang cacing dari yang lain
adalah apakah leher cukup stabil, atau tidak stabil, yaitu membuka dan
menutup secara terus menerus. Masalah utama kedua adalah jumlah material
untuk menciptakan medan gravitasi lubang cacing; itu bisa "hanya" massa
planet seperti lubang cacing Visser, atau bisa juga seperti matahari seperti
lubang cacing Schwarzschild. Juga, gaya pasang surut adalah faktor besar
dalam mengklasifikasikan lubang cacing, karena besarnya mereka dan
tempat mereka terjadi bervariasi dari lubang cacing ke wormhole .
d. Jamming
Efek terowongan dapat digunakan di radio untuk mengirim data suara atau
audio ke perangkat radio. Ini dapat digunakan untuk mengirimkan audio dari
laptop ke radio, misalnya, atau untuk mengirimkan data audio dari komputer ke
radio melalui Internet. Efek terowongan dapat berguna dalam situasi di mana
koneksi Internet tidak stabil, atau jika kita mengirimkan suara dari satu perangkat
ke perangkat lain, yang jaraknya jauh. Namun, perlu diingat bahwa teknik ini
tidak efektif dalam radio jamming karena kualitasnya mungkin tidak sebaik yang
diharapkan.
e. Gravitasi
f. Anomali Gravitasi
Pada awalnya, Cooper tidak mempedulikan anomali gravitasi yang terjadi hingga
anomali tersebut menghasilkan debu jatuh yang membentuk koordinat. Lalu dia mencoba
mencari letak koordinat awal yang sebenarnya menuju ke fasilitas misterius NASA.
Sebelumnya, terdapat pula hal aneh serupa seperti itu namun Cooper hanya menganggap
bahwa itu hanyalah hantu. Di akhir film, Cooper memahami bahwa dia sedang mencoba
untuk berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Anomali berarti penyimpangan asal
sebenarnya. Dapat disimpulkan bahwa anomaly gravitasi adalah keanehan atau
penyimpangan dari gravitasi. Gravitasi kuantum adalah upaya untuk menggabungkan
relativitas umum kuantum dan menjadi satu teori yang dapat menjelaskan fenomena
gravitasi pada skala subatomik. Saat ini, tidak ada teori yang tepat yang diterima oleh
komunitas ilmiah. Oleh karena itu, istilah "gravitasi kuantum" mengacu pada masalah
daripada teori tertentu. Beberapa jalur penelitian menawarkan solusi sementara untuk
masalah ini, tetapi teori gravitasi kuantum masih dalam tahap awal dan belum dapat diuji
secara langsung. Salah satu tantangan utama dari teori ini adalah untuk memodifikasi
konsep ruang dan waktu agar sesuai dengan kedua teori tersebut.
Sinyal digital adalah sinyal data berupa pulsa yang dapat mengalami
perubahan mendadak pada amplitudo 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki
dua keadaan yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh noise.
Namun, transmisi data menggunakan sinyal digital hanya dapat mencapai
jarak transmisi data yang dekat . Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini
biasa disebut dengan bit.Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1).
Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai
untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan11
h. Teori Relativitas
Pelebaran ruang-waktu adalah salah satu implikasi teori relativitas waktu yang telah
terbukti akurat. Efek ini telah diamati dalam berbagai eksperimen, dalam pengukuran waktu
yang dilakukan pada satelit yang bergerak dengan kecepatan tinggi di orbit Bumi. Efek ini
juga dapat diamati dalam fenomena seperti redshift dalam astronomi, di mana panjang
gelombang cahaya yang diterima dari bintang bergerak cepat menuju Bumi tampak merah
lebih panjang sebagai gelombang cahaya diterima dari bintang bergerak. Pelebaran ruang-
waktu merupakan salah satu implikasi dari teori relativitas waktu yang dikembangkan oleh
Albert Einstein. Teori ini menyatakan bahwa waktu akan terasa berbeda bagi orang yang
bergerak dengan kecepatan berbeda dan lebih lambat bagi orang yang bergerak pada
kecepatan yang lebih tinggi. Pelebaran ruang-waktu menunjukkan bahwa ruang dan waktu
yang lebih lama bagi orang yang bergerak dengan kecepatan lebih tinggi, sehingga waktu
yang dibutuhkan untuk menempuh jarak yang sama akan terasa lebih lama.
k. Dimensi Ruang dan Waktu (Tesseract)
Tesseract adalah konsep fiksi ilmiah yang muncul dalam film Interstellar.
Ini merujuk pada dimensi tak terbatas yang dapat menjadi tempat untuk sebuah
objek atau benda. Tesseract dapat dianggap sebagai versi nyata dari hiperkubus
dalam geometri, di mana sisi-sisinya tidak memiliki ukuran atau panjang yang
terbatas. Cooper, menggunakan Tesseract untuk berkomunikasi dengan masa
depannya sendiri mendapatkan informasi yang dibutuhkannya untuk
menyelamatkan umat manusia dari kepunahan. Dalam ilmu fisika, Tesseract
dapat dianggap sebagai ekstensi konsep ruang-waktu empat dimensi. Tesseract
dapat dianggap sebagai dimensi ruangwaktu, di mana terdapat dimensi tambahan
yang tidak dapat dilihat atau dirasakan manusia.
d. KESIMPULAN
Hasil analisis dari film interstellar ini yaitu konsep relativitas serta gravitasi
dimana kedua hal tersebut dikaitkan menggunakan fenomena dilatasi waktu ketika
berada di dekat lubang hitam. Kedua hal tersebut berhubungan dengan teori relativitas
umum yangdikemukakan oleh Albert Einstein. Teori relativitas umum menyebutkan
bahwa ruang dan waktu tidak akan sama pada setiap tempat. Seperti pada film ini,
terdapat scene yang menunjukan bahwa perbedaan waktu yang terpaut sangat jauhyaitu
satu jam di luar angkasa sama dengan tujuh tahun di bumi. Selain konsep teori
relativitas, film ini juga menyebutkan mengenai lubang cacing (wormhole) atau lubang
hitam (blackhole).Secara tidak langsung, film ini mengingatkan umat manusia untuk
lebih merawat bumimemakai baik sebab pada waktu ini pun faktanya bumi semakin
tidak sehat. Film ini juga menyampaikan bahwa bepergian ke masa depan lebih
memungkinkan daripada perjalanan ke masa lalu.
DAFTAR PUSTAKA