Disusun Oleh :
1. Retni Yulita (200321614881)
2. Rizqi Dwi Nurmansyah (200321614860)
3. Roro Risya Iswara (200321614895)
4. Salsabilla Edria E (200321614916)
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MARET 2021
A. Dasar Teori
a. Pengukuran Arus dan Tegangan
Untuk mengukur kuat arus disuatu rangkaian digunakan amperemeter.
Amperemeter itu dipasang seri seperti dalam Gambar 1a. Mengukur tegangan antara
dua titik dalam rangkaian digunakan voltmeter. Voltmeter pengukur tegangan
dipasang paralel seperti dalam Gambar 1b. Mengukur serentak baik kuat arus
maupun tegangan dapat dilakukan seperti dalam Gambar 1c maupun dalam Gambar
1d.
E E
S
S Hambat geser
Hambat geser
R
R
A V
1a 1b
E E
S S
Hambat geser Hambat geser
R R
A A
V V
1c 1d
Gambar 1a. pengukuran kuat arus,1b. pengukuran beda potensial, 1c.
pengukuran serentak kuat arus dan beda potensial dengan amperemeter berada di luar,
1d. pengukuran serentak kuat arus dan beda potensial dengan Amperemeter berada di
dalam. Tetapi pengukuran serentak ini ada kelemahan-kelemahannya. Pada Gambar
1c voltmeter mengukur tegangan ujung-ujung R tetapi amperemeter bukan mengukur
arus yang melalui R, sebaliknya pada Gambar 1d amperemeter mengukur arus melalui
R tetapi voltmeter tidak mengukur tegangan ujung-ujung R.
Jadi jika pengukuran arus yang dimaksud yang melalui R, tegangan yang
dimaksud pada ujung-ujung R, maka baik pada gambar 1c maupun pada Gambar 1d,
hanya satu alat yang mengukur sebenarnya.
Untuk itu hasil pengukuran perlu dikoreksi dan untuk mengkoreksinya perlu
diketahui hambatan dalam dari alat (amperemeter dan voltmeter).
V
RA ....…………………………….. (1)
I
Cara kedua, lihat Gambar 2b. Pengukuran hambatan dilakukan dua kali, mula-
mula ketika RB belum dipasang, misalnya hasil penunjukan amperemeter I1.
Kemudian RB dipasang maka penunjukkan amperemeter akan berubah, misalnya
menjadi I2, maka hambatan dalam amperemeter itu adalah:
I1 I 2
RA RB ……………………... (2)
I2
E E
S S
Hambat geser Hambat geser
A A
V
RB
2a 2b
Gambar 2a. Pengukuran langsung dengan voltmeter
2b. Pengukuran bertahap dengan hambatan RB
V1
RV RB ..…………………... (4)
V1 V2
E E
S S
Hambat geser Hambat geser
A V V
RB
3a 3b
Gambar 3a. Pengukuran langsung dengan amperemeter
3b. Pengukuran bertahap dengan hambatan RB
B. Tujuan
Setelah praktikum ini dilaksanakan mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menentukan hambat dalam amperemeter.
2. Menentukan hambat dalam voltmeter.
3. Mampu menggunakan alat ukur listrik dengan benar.
4. Mampu menerapkan teori grafik dengan benar.
D. Prosedur Percobaan
1. Ikuti semua petunjuk/arahan yang diberikan asisten.
2. Pinjamlah alat-alat yang diperlukan
3. Setiap rangkaian yang sudah disusun tanyakan dahulu kepada asisten tentang
kebenarannya, sesudah itu barulah switch S ditutup.
4. Hambat geser digunakan untuk mengatur besar arus dan tegangan.
5. Pencatatan hasil pengukuran dituliskan pada kertas yang sudah disediakan di lembar
kerja
6. Tanyakan kepada asisten berapa kali pengulangan suatu percobaan tertentu itu.
7. Susunlah rangkaian seperti yang terlihat pada Gambar 2b, tetapi belum dihubungkan
dengan RB (dari bangku hambat), tutup switch S, atur hambat geser. Catat kedudukan
amperemeter (I1), sesudah itu hubungkan RB (tanpa mengubah yang lain), catat lagi
kedudukan amperemeter (I2). Ukur dan catat harga hambatan bangku yang digunakan
(RB). Ulangi percobaan ini beberapa kali dengan cara menggeser hambatan geser.
8. Susunlah rangkaian seperti yang terlihat pada Gambar 3b, tetapi belum dihubungkan
dengan RB, tutup switch S, atur hambat geser. Catat kedudukan voltmeter (V 1),
sesudah itu sambungkan RB, catat lagi kedudukan voltmeter (V2). Ukur dan catat
harga hambatan bangku yang digunakan (RB). Ulangi percobaan ini beberapa kali
dengan cara menggeser hambatan geser.
E. Data Pengamatan
a. Pengukuran Hambatan Dalam Amperemeter
Skala maks. Amperemeter = 500 mA = 0,5 A
RB = 0,5 Ω
No. I1 (ampere) I2 (ampere)
1. 0,0030 0,0027
2. 0,0025 0,0024
3. 0,0021 0,0021
4. 0,0017 0,0016
5. 0,0012 0,0011
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
Misal :
No.
1. 0,0030 0,0027 0,00000900 0,00000729 0,00000810
2. 0,0025 0,0024 0,00000625 0,00000576 0,00000600
3. 0,0021 0,0021 0,00000441 0,00000441 0,00000441
4. 0,0017 0,0016 0,00000289 0,00000256 0,00000276
5. 0,0012 0,0011 0,00000144 0,00000121 0,00000132
∑ 0,0105 0,0099 0,00002390 0,00002123 0,00002259
0,00000000051
∑² 0,0001 0,000098 0,00000000057 0,0000000045
z
Menghitung nilai b
(∑ ) ∑ ∑
̅
(∑ ) (∑ )
( ) ( )( )
( ) ( )
Menghitung nilai Sy
∑ (∑ ) ∑ ∑( )∑ (∑ )
̅ √ [∑ ]
∑ (∑ )
( ) ( )( )( ) ( )
√ [ ]
( ) ( )
Menghitung nilai Sb
̅ ̅ √
∑ (∑ )
√
( ) ( )
Menghitung nilai Ra
( )
( )
√| | | |
( )
√| | | |
( ) ( )
√|( ) | |( ) |
√| | | |
Ralat relatif
Sehingga didapatkan nilai ( ) dengan ralat relatif sebesar
( ).
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
Misal :
No.
1. 1,33 0,70 1,7689 0,490 0,9310
2. 1,05 0,63 1,1025 0,3969 0,6615
3. 0,85 0,55 0,7225 0,3025 0,4675
4. 0,58 0,43 0,3364 0,1849 0,2494
5. 0,38 0,33 0,1444 0,1089 0,1254
∑ 4,19 2,64 4,0747 1,4832 2,4348
∑² 17,5561 6,9696 16,6031801 2,1998822 5,928251
Menghitung nilai b
(∑ ) ∑ ∑
̅
(∑ ) (∑ )
( ) ( )( )
( ) ( )
Menghitung nilai Sy
∑ (∑ ) ∑ ∑( )∑ (∑ )
̅ √ [∑ ]
∑ (∑ )
( ) ( )( )( ) ( )
√ [ ]
( ) ( )
Menghitung nilai Sb
̅ ̅ √
∑ (∑ )
√
( ) ( )
Menghitung nilai Rv
( )
( )
√| | | |
( )
√| | | |
( ) ( )
√| | | |
√| | | |
Ralat relatif
Sehingga didapatkan nilai ( ) dengan ralat relatif
sebesar ( ).
G. Pembahasan
Pada praktikum Amperemeter dan Voltmeter DC kali ini, kami memperoleh data
sebanyak 5 data untuk hasil ukur hambatan dalam amperemeter dan 5 data untuk hasil
ukur hambatan dalam voltmeter. Terdapat dua pengukuran hambatan dalam amperemeter
dan voltmeter yaitu pengukuran secara langsung dan pengukuran secara tidak langsung.
Dalam praktikum ini, data yang kami peroleh dari pengukuran secara tidak langsung.
Seperti yang tertera pada analisis data diatas, kami memperoleh data pengamatan
berupa I1 dan I2 serta V1 dan V2. Dimana I1 adalah hasil penunjukan amperemeter ketika
sebelum dipasang RB dan I2 adalah hasil penunjukan amperemeter ketika setelah
dipasang RB. Sedangkan V1 adalah hasil penunjukan voltmeter ketika sebelum dipasang
RB dan V2 adalah hasil penunjukan voltmeter ketika setelah dipasang RB. Perolehan
masing-masing data tersebut yaitu untuk pengukuran amperemeter dengan Skala maks.
Amperemeter = 500 mA = 0,5 A dan RB = 0,5 untuk I1 diperoleh 0,0030 A; 0,0025 A;
0,0021 A; 0,0017 A dan 0,0012 A. Untuk I2 diperoleh 0,0027 A; 0,0024 A; 0,0021 A;
0,0016 A dan 0,0011 A. Sedangkan pengukuran voltmeter dengan Skala maks.
Voltmeter = 3 volt dan RB = 27,3 = 27.300 untuk V1 diperoleh 1,33 V; 1,05 V; 0,85
V; 0,58 V dan 0,38 V. Untuk V2 diperoleh 0,70 V; 0,63 V; 0,55 V; 0,43 V dan 0,33 V.
Setelah memperoleh data pengamatan di atas, kami menganalisis data tersebut
dengan menghitung hambatan dalam amperemeter menggunakan rumus
diperoleh hasil 0,056 ; 0,021 ; ; 0,031 dan 0,045 . Sedangkan hambatan dalam
I. Saran
Sebelum melakukan praktikum amperemeter dan voltmeter, terlebih dahulu kita
harus bisa memahami cara membaca skala yang tertera pada alat-alat tersebut. Ketika
mengambil data dan menganalisis data, harus diteliti kembali untuk meminimalisir
terjadinya kesalahan. Selain itu, perlu juga dilakukannya kalibrasi agar diperoleh hasil
pengukuran yang akurat dan konsisten.
J. Daftar Pustaka
Sumarjono dkk, 2000. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar II. Malang: Jurusan
Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang.
Halliday, David, Alih Bahasa: Pantur., 1978. Fisika Jilid II. Jakarta. Penerbit
Erlangga.
Sutrisno: Fisika Dasar Seri Listrik Magnet.
Sears: Electricity and Magnetism.
K. Jawaban Pertanyaan
1. Dengan melihat letak dari amperemeter pada Gambar 1a dan voltmeter pada Gambar
1b masing-masing sebagai alar ukur arus melalui R dan tegangan ujung-ujung R,
maka bagaimana sebaiknya hambatan masing-masing pada kedua alat tersebut.
Jawab :
Untuk mengukur arus listrik dengan amperemeter hambatan yang digunakan bernilai
kecil dan hambatan dengan amperemeter disusun seri sedangkan untuk mengukur
tegangan listrik menggunakan voltmeter menggunakan hambatan bernilai besar dan
menyusun hambatan dengan voltmeter disusun paralel.
2. Dapatkah amperemeter berfungsi sebagai voltmeter. Jika dapat, bagaimana
rangkaiannya dan apakah syarat-syaratnya.?
Jawab :
Amperemeter dapat berfungsi sebagai voltmeter dengan pengukuran arus dan
tegangan secara bersamaan. Voltmeter akan mengukur tegangan pada ujung-ujung R
dan disusun secara paralel, sedangkan amperemeter disusun secara seri. Syaratnya
adalah amperemeter berada dalam rangkaian dan berhubungan langsung dengan R.
3. Turunkah Persamaan (2) dan (4), sertakan juga syarat-syarat yang diperlukan serta
koreksi yang mungkin diberikan.
Jawab :
Persamaan 2
=
=( )
( )
=( )
Persamaan 4
=
=
=
( ) =
=( )
L. Bukti Plagiasi
M. Lampiran
Data Pengukuran Hambatan dalam Amperemeter Secara Tidak Langsung
Skala maks. Amperemeter : 500 mA = 0,5 A dan Rb : 0,5 Ω
Data 1 ( ) Data 1 ( )
Data 2 ( ) Data 2 ( )
Data 3 ( ) Data 3 ( )
Data 4 ( ) Data 4 ( )
Data 5 ( ) Data 5 ( )
Data Pengukuran Hambatan dalam Voltmeter Secara Tidak Langsung
Skala maks. Voltmeter = 3 volt dan Rb : 27,3 kΩ
Data 1 ( ) Data 1 ( )
Data 2 ( ) Data 2 ( )
Data 3 ( ) Data 3 ( )
Data 4 ( ) Data 4 ( )
Data 5 ( ) Data 5 ( )