Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR III

“PERCOBAAN AMPEREMETER DAN VOLTMETER DC”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Praktikum Fisika Dasar III
Yang dibimbing oleh Drs. Yoyok Adisetio Laksono, M.Si

Disusun oleh :
Aisha Nursani
220322601560

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DEPARTEMEN FISIKA
MARET 2023
SKEMA.

ALAT BAHAN.
RANGKAIAN.

V1

V2

I1
I2
DOKUMENTASI.

GRAFIK.
Hubungan Antara I1 dan I2
0.3

0.25 f(x) = 0.899253731343284 x − 0.000843283582089627


R² = 0.999631684749683
0.2

0.15
I2

0.1

0.05

0
0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
I1

Hubungan Antara V1 dan V2


0.6
0.5
0.4 f(x) = 0.935236768802228 x − 0.00648328690807792
R² = 0.96320780713297
0.3
V2

0.2
0.1
0
0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55
V1
LAPSEM.
“PERCOBAAN AMPEREMETER & VOLTMETER DC”
A. TUJUAN
Praktikum ini dilakukan dengan harapan mahasiswa dapat :
1. Menentukan hambat dalam amperemeter.
2. Menentukan hambat dalam voltmeter.
3. Mampu menggunakan alat ukur listrik dengan benar.
4. Mampu menerapkan teori grafik dengan benar.

B. DASAR TEORI
Arus listrik terbagi menjadi 2 jenis, yaitu arus listrik bolak balik AC
(Alternating Current), dan arus searah DC (Direct Current). Muatan listrik dalam arus
bolak balik AC memiliki dua arah sedangkan pada arus DC hanya memiliki satu arah
tanpa balik (Indrajit, 2009).
Hukum ohm menyatakan “kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar
sebanding dnegan beda potensial antara ujung ujung penghantar asalkan suhu
penghantar tidak berubah.” Dan dinyatakan dalam persamaan V = IR (Freedman,
2003).
Arus listrik merupakan muatan listrik yang bergerak dari tempat yang
berpotensial tinggi ke tempat berpotensial rendah, melewati suatu penghantar listrik.
Arus listrik searah adalah arus listrik yang nilainya hanya positif atau hanya negative
saja (tidak berubah dari positif ke negative atau sebaliknya). Arus listrik searah
dikenal dengan singkatan DC (Direct Current). Sesuai dengan Namanya, listrik arus
searah ini mengalir ke satu jurusan saja dalam kawat penghantar yaitu dari kutub
positif (+) ke kutub negative (-) (Lumbantoruan, 2019).
Arus listrik adalah aliran listrik yang melalui kabel atau penghantar listrik
lainnya. Satuan untuk arus listrik adalah ampere (A). alat yang digunakan untuk
mengukur arus listrik ini disebut amperemeter. Pada rangkaian luar, amperemeter
harus dipasang secara seri dengan beban. Amperemeter bekerja sesuai dnegan gaya
Lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan
mahgnet akan menimbulkan gaya Lorentz yang dapat menggerakkan jarum
amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula
simpangannya (Sembodo, 2011).
Amperemeter adalah rangkaian yang berfungsi untuk mengukur besarnya arus
listrik pada sebuah rangkaian listrik arus searah. Untuk pengukuran voltase atau
tegangan digunakan alat voltmeter. Rangkaian voltmeter adalah rangkaian yang
berfungsi untuk mengukur besarnya tegangan suatu komponen atau tegangan suatu
titik terhadap titik yang lain pada rangkaian listrik. Jika kedua alat itu digabungkan
maka akan disebut dengan multimeter yang berfungsi sebagai pengukur besarnya
hambatan terutama hambatan dalam amperemeter dan voltmeter (Prawiroredjo, 2006).
1. Pengukuran Hambatan Dalam Amperemeter
Hasil pengukuran voltmeter adalah V dan hasil pengukuran amperemeter
adalah I, maka hambatan dalam amperemeter adalah :
V
RA=
I
Pengukuran hambatan dilakukan dua kali, ketika R B belum dipasang
kemudian R B dipasang maka penunjuk amperemeter akan berubah, maka hambatan
dalam amperemeter adalah :
I 1 −I 2
RA RB
I2

2. Pengukuran Hambatan Dalam Voltmeter


Hasil pengukuran amperemeter adalah I dan hasil pengukuran voltmeter
adalah V maka hambatan dalam voltmeter adalah :
V
RV =
I
Pengukuran hambatan dilakukan dua kali, ketika R B belum dipasang
kemudian R B dipasang maka penunjuk voltmeter akan berubah, maka hambatan
dalam amperemeter adalah :
V1
RV = R
V 1−V 2 B

C. ALAT DAN BAHAN


Dalampercobaan amperemeter dan voltmeter, alat dan bahan yang digunakan yaitu :
- Amperemeter DC/milliamperemeter DC
- Voltmeter DC/millivoltmeter DC
- Sumber tegangan DC
- Bangku hambat
- Hambatan geser
- Penutup arus
- Kabel penghubung

D. DESAIN PERCOBAAN
Skema percobaan yang digunakan dalam praktikum amperemeter dan voltmeter DC
sebagai berikut :

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Prosedur dalam melakukan percobaan amperemeter dan voltmeter DC yaitu :
a. Amperemeter
1. Mengikuti semua petunjuk dan arahan asisten laboratorium.
2. Menyusun rangkaian seperti gambar 1b, tanpa dihubungkan terlebih dahulu
dengan R B, menutup switch S, dan mengatur hambatan geser.
3. Mencatat kedudukan amperemeter ( I 1 ¿, lalu dihubungkan ke R B kemudian
mencatat lagi kedudukan amperemeter (I 2).
4. Mengukur dan mencatat nilai hambatan bangku yang digunakan R B dan
mengulangi langkah point 2-3 hingga mendapatkan 5 data dengan
memvariasikan hambatan geser.
b. Voltmeter
1. Mengikuti semua petunjuk dan arahan asisten laboratorium.
2. Mengusun semua rangkaian seperti gambar 2b, tanpa dihubungkan terlebih
dahulu dengan R B, menutup switch S, dan mengatur hambatan geser.
3. Mencatat kedudukan voltmeter (V 1 ¿, lalu dihubungkan ke R B kemudian
mencatat kembali kedudukan voltmeter ( V 2 ) .
4. Mengukur dan mencatat nilai hambatan bangku yang digunakan R B dan
mengulangi langkah point 2-3 hingga mendapatkan 5 data dengan
memvariasikan hambatan geser.

F. DATA PENGAMATAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut :
1. Pengukuran hambatan dalam amperemeter
R B=0,82
Variable bebas: hambatan geser
Variable terikat : amperemeter
Variable kontrol : R B
Nst amperemeter : 0,1

2. Pengukuran hambatan dalam voltmeter


R B=4,7 k
Variable bebas : hambatan geser
Variable terikat : voltmeter
Variable kontrol : R B
Nst voltmeter : 0,5

G. ANALISIS DATA
a. Metode analisis
 Pengukuran secara tidak langsung
Hambatan dalam amperemeter :

Hambatan dalam voltmeter :

 Kuadrat terkecil
b. Sajian Hasil
1. Amperemeter
Pengukuran hambatan dalam amperemeter secara tidak langsung

Hambatan dalam amperemeter secara tidak langsung

(grafik hubungan I1 dan I2)


2. Voltmeter
Pengukuran hambatan dalam voltmeter secara tidak langsung

Hambatan dalam voltmeter secara tidak langsung


(grafik hubungan V1 dan V2)
H. PEMBAHASAN
Amperemeter adalah rangkaian yang berfungsi untuk mengukur besarnya arus
listrik pada sebuah rangkaian listrik arus searah. Untuk pengukuran voltase atau
tegangan digunakan alat voltmeter. Rangkaian voltmeter adalah rangkaian yang
berfungsi untuk mengukur besarnya tegangan suatu komponen atau tegangan suatu
titik terhadap titik yang lain pada rangkaian listrik. Jika kedua alat itu digabungkan
maka akan disebut dengan multimeter yang berfungsi sebagai pengukur besarnya
hambatan terutama hambatan dalam amperemeter dan voltmeter.
Pada pengukuran hambatan dalam amperemeter secara tidak langsung
menggunakan rumus RA=I1-I2/I2 RB dengan nilai hambatan Rb yang digunakan
sebesar 0,82 sehingga memperoleh hasil sebesar Ra = 0,90 +- 0,0100 dengan ralat
relative 1,11% (3AP). Sedangkan pada pengukuran hambatan dalam voltmeter secara
tidak langsung menggunakan rumus Rv = v1-v2/v2 Rb dengan nilai hambatan Rb
yang digunakan sebesar 4.700 sehingga memperoleh hasil sebesar Rv= 0,93 +- 0,10
dengan ralat relative sebesar 11,28% (2AP).
Dari perhitungan tersebut memperoleh grafik hubungan I1 dan I2 berbentuk
linier, dimana I1 berbanding lurus dengan I1 selalu lebih besar daripada I2 karena I1
merupakan arus sebelum dipasang Rb sedangkan I2 merupakan arus setelah dipasang
Rb. Begitu pula dengan grafik hubungan V1 dan V2 menghasilkan bentuk linier,
dimana V1 dan V2 berbanding lurus dengan V1 selalu lebih besar daripada V2.
Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin besar arus listriknya maka semakin besar
pula tegangan.
Berdasarkan hasil perhitungan dan hasil percobaan, maka dapat dikatakan
bahwa percobaan yang telah dilakukan sudah sesuai dengan teori. Ralat relative yang
ditemukan pun tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Hanya terdapat kesalah
kesalahan kecil yang disebabkan faktor ketidaksengajaan, seperti kurang validnya alat
yang digunakan, alat terlalu peka terhadap gerakan kecil dan kurang ketelitian dalam
membaca skala. Kesalahan kesalahan tersebut dapat diminimalisir dengan memeriksa
peralatan yang akan digunakan terlbih dahulu sebelum digunakan serta mempelajari
konsep dengan baik sebelum melakukan percobaan.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa rumus
menentukan hambatan dalam amperemeter yaitu () dengan alat ukur berupa
amperemeter. Sedangkan rumus menentukan hambatan dalam voltmeter yaitu ()
dengan alat berupa voltmeter. Grafik hubungan antara I1 dan I2 sudah menunjukkan
bentuk linier atau berbanding terbalik, begitupula dengan grafik hubungan antara V1
dan V2. Sehingga antara grafik yang dihasilkan sudah sesuai dengan teori meskipun
tidak sepenuhnya konstan. Ketidak konstanan grafik kemungkinan disebabkan karena
selisih jarak yang terlalu kecil. Jadi, antara hasil percobaan secara keseluruhan sudah
sesuai dengan teori.
J. DAFTAR PUSTAKA
Freedman, Y.A. 2003. University Physics 2th Edition. New York: Addison-Wesley.
Indrajit, D. 2009. Buku Mudah dan Aktif Belajar Fisika. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Lumbantoruan, P. 2019. Uji Linieritas Antara Beda Potensial Dengan Kuat Arus
Listrik Pada Beberapa Medium. Jupiter : Jurnal Penelitian Fisika dan
Terapannya.
Sembodo, B.P. 2011. Amperemeter DC Menggunakan ADC 0804 Sebagai Interface
Pada Central Processing Unit (CPU) Komputer.
Prawiroredjo, K. 2006. Pemahaman dan Penggunaan Alat Ukur Multimeter Analog
sebagai Pengenalan Teknik Elektronika. Jurnal Ilmiah Lemdimas.

Anda mungkin juga menyukai