Disusun oleh :
Aisha Nursani
220322601560
ALAT BAHAN.
RANGKAIAN.
V1
V2
I1
I2
DOKUMENTASI.
GRAFIK.
Hubungan Antara I1 dan I2
0.3
0.15
I2
0.1
0.05
0
0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
I1
0.2
0.1
0
0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55
V1
LAPSEM.
“PERCOBAAN AMPEREMETER & VOLTMETER DC”
A. TUJUAN
Praktikum ini dilakukan dengan harapan mahasiswa dapat :
1. Menentukan hambat dalam amperemeter.
2. Menentukan hambat dalam voltmeter.
3. Mampu menggunakan alat ukur listrik dengan benar.
4. Mampu menerapkan teori grafik dengan benar.
B. DASAR TEORI
Arus listrik terbagi menjadi 2 jenis, yaitu arus listrik bolak balik AC
(Alternating Current), dan arus searah DC (Direct Current). Muatan listrik dalam arus
bolak balik AC memiliki dua arah sedangkan pada arus DC hanya memiliki satu arah
tanpa balik (Indrajit, 2009).
Hukum ohm menyatakan “kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar
sebanding dnegan beda potensial antara ujung ujung penghantar asalkan suhu
penghantar tidak berubah.” Dan dinyatakan dalam persamaan V = IR (Freedman,
2003).
Arus listrik merupakan muatan listrik yang bergerak dari tempat yang
berpotensial tinggi ke tempat berpotensial rendah, melewati suatu penghantar listrik.
Arus listrik searah adalah arus listrik yang nilainya hanya positif atau hanya negative
saja (tidak berubah dari positif ke negative atau sebaliknya). Arus listrik searah
dikenal dengan singkatan DC (Direct Current). Sesuai dengan Namanya, listrik arus
searah ini mengalir ke satu jurusan saja dalam kawat penghantar yaitu dari kutub
positif (+) ke kutub negative (-) (Lumbantoruan, 2019).
Arus listrik adalah aliran listrik yang melalui kabel atau penghantar listrik
lainnya. Satuan untuk arus listrik adalah ampere (A). alat yang digunakan untuk
mengukur arus listrik ini disebut amperemeter. Pada rangkaian luar, amperemeter
harus dipasang secara seri dengan beban. Amperemeter bekerja sesuai dnegan gaya
Lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan
mahgnet akan menimbulkan gaya Lorentz yang dapat menggerakkan jarum
amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula
simpangannya (Sembodo, 2011).
Amperemeter adalah rangkaian yang berfungsi untuk mengukur besarnya arus
listrik pada sebuah rangkaian listrik arus searah. Untuk pengukuran voltase atau
tegangan digunakan alat voltmeter. Rangkaian voltmeter adalah rangkaian yang
berfungsi untuk mengukur besarnya tegangan suatu komponen atau tegangan suatu
titik terhadap titik yang lain pada rangkaian listrik. Jika kedua alat itu digabungkan
maka akan disebut dengan multimeter yang berfungsi sebagai pengukur besarnya
hambatan terutama hambatan dalam amperemeter dan voltmeter (Prawiroredjo, 2006).
1. Pengukuran Hambatan Dalam Amperemeter
Hasil pengukuran voltmeter adalah V dan hasil pengukuran amperemeter
adalah I, maka hambatan dalam amperemeter adalah :
V
RA=
I
Pengukuran hambatan dilakukan dua kali, ketika R B belum dipasang
kemudian R B dipasang maka penunjuk amperemeter akan berubah, maka hambatan
dalam amperemeter adalah :
I 1 −I 2
RA RB
I2
D. DESAIN PERCOBAAN
Skema percobaan yang digunakan dalam praktikum amperemeter dan voltmeter DC
sebagai berikut :
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Prosedur dalam melakukan percobaan amperemeter dan voltmeter DC yaitu :
a. Amperemeter
1. Mengikuti semua petunjuk dan arahan asisten laboratorium.
2. Menyusun rangkaian seperti gambar 1b, tanpa dihubungkan terlebih dahulu
dengan R B, menutup switch S, dan mengatur hambatan geser.
3. Mencatat kedudukan amperemeter ( I 1 ¿, lalu dihubungkan ke R B kemudian
mencatat lagi kedudukan amperemeter (I 2).
4. Mengukur dan mencatat nilai hambatan bangku yang digunakan R B dan
mengulangi langkah point 2-3 hingga mendapatkan 5 data dengan
memvariasikan hambatan geser.
b. Voltmeter
1. Mengikuti semua petunjuk dan arahan asisten laboratorium.
2. Mengusun semua rangkaian seperti gambar 2b, tanpa dihubungkan terlebih
dahulu dengan R B, menutup switch S, dan mengatur hambatan geser.
3. Mencatat kedudukan voltmeter (V 1 ¿, lalu dihubungkan ke R B kemudian
mencatat kembali kedudukan voltmeter ( V 2 ) .
4. Mengukur dan mencatat nilai hambatan bangku yang digunakan R B dan
mengulangi langkah point 2-3 hingga mendapatkan 5 data dengan
memvariasikan hambatan geser.
F. DATA PENGAMATAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut :
1. Pengukuran hambatan dalam amperemeter
R B=0,82
Variable bebas: hambatan geser
Variable terikat : amperemeter
Variable kontrol : R B
Nst amperemeter : 0,1
G. ANALISIS DATA
a. Metode analisis
Pengukuran secara tidak langsung
Hambatan dalam amperemeter :
Kuadrat terkecil
b. Sajian Hasil
1. Amperemeter
Pengukuran hambatan dalam amperemeter secara tidak langsung
I. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa rumus
menentukan hambatan dalam amperemeter yaitu () dengan alat ukur berupa
amperemeter. Sedangkan rumus menentukan hambatan dalam voltmeter yaitu ()
dengan alat berupa voltmeter. Grafik hubungan antara I1 dan I2 sudah menunjukkan
bentuk linier atau berbanding terbalik, begitupula dengan grafik hubungan antara V1
dan V2. Sehingga antara grafik yang dihasilkan sudah sesuai dengan teori meskipun
tidak sepenuhnya konstan. Ketidak konstanan grafik kemungkinan disebabkan karena
selisih jarak yang terlalu kecil. Jadi, antara hasil percobaan secara keseluruhan sudah
sesuai dengan teori.
J. DAFTAR PUSTAKA
Freedman, Y.A. 2003. University Physics 2th Edition. New York: Addison-Wesley.
Indrajit, D. 2009. Buku Mudah dan Aktif Belajar Fisika. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Lumbantoruan, P. 2019. Uji Linieritas Antara Beda Potensial Dengan Kuat Arus
Listrik Pada Beberapa Medium. Jupiter : Jurnal Penelitian Fisika dan
Terapannya.
Sembodo, B.P. 2011. Amperemeter DC Menggunakan ADC 0804 Sebagai Interface
Pada Central Processing Unit (CPU) Komputer.
Prawiroredjo, K. 2006. Pemahaman dan Penggunaan Alat Ukur Multimeter Analog
sebagai Pengenalan Teknik Elektronika. Jurnal Ilmiah Lemdimas.