Anda di halaman 1dari 4

Fisika Dasar Sub Lab Fisika UPT Lab Terpadu 201

UNS 6

Amperemeter dan Voltmeter Arus Searah (DC)

I. Tujuan Percobaan
1. Menentukan hambat dalam amperemeter
2. Menentukan hambat dalam voltmeter
3. Mengenal cara mengubah batas ukur amperemeter
4. Mengenal cara mengubah batas ukur voltmeter
5. Mengukur hambatan Rx

II. Alat Yang Digunakan


1. Amperemeter DC/ milliamperemeter DC (1 buah)
2. Voltmeter DC/ millivoltmeter DC (1 buah)
3. Sumber tegangan DC variable (1 buah)
4. Bangku hambatan 5 dekade (1 buah)
5. Hambatan geser (1 buah)
6. Multimeter digital (1 buah)
7. Kabel-kabel

III. Dasar Teori


A. Mengukur kuat arus dan beda potensial

Untuk mengukur kuat arus di suatu rangkaian digunakan amperemeter.


Amperemeter dipasang seri seperti dalam gambar A(a). Untuk mengukur tegangan
Fisika Dasar Sub Lab Fisika UPT Lab Terpadu 201
UNS 6
antara dua titik dalam rangkaian digunakan voltmeter. Voltmeter pengukur tegangan
dipasang parallel seperti dalam gambar A(b). Pengukuran kuat arus dan tegangan
secara serempak dapat dilakukan seperti gambar A(c) atau A(d). Tetapi pengukuran
serempak ini ada kelemahan-kelemahannya. Pada gambar A(c) voltmeter mengukur
tegangan ujung-ujung R tetapi amperemeter bukan mengukur arus yang melalui R,
sebaliknya pada gambar A(d) amperemeter mengukur arus melalui R tetapi voltmeter
tidak mengukur tegangan ujung-ujung R.
Jadi jika pengukuran arus yang dimaksud adalah pengukuran arus yang
melalui R dan beda tegangan antara ujung-ujung R, maka baik melalui rangkaian pada
gambar A(c) maupun A(d), hanya satu alat saja yang memberikan hasil pengukuran
sebenarnya. Untuk itu hasil pengukuran perlu dikoreksi dan untuk mengoreksinya
perlu diketahui hambatan dalam dari alat (amperemeter dan voltmeter).

B. Mengukur hambatan dalam amperemeter

Cara pertama, lihat gambar B(a): Kalau hasil pengukuran voltmeter adalah V
dan hasil pengukuran amperemeter adalah I, maka hambatan dalam
amperemeter itu adalah

……………………………………………………………………(1)

Cara kedua, lihat gambar B(b): Pengukuran dilakukan dua kali, mula-mula
ketika RB belum dipasang, misalkan hasil penunjukan amperemeter I1.
Kemudian RB dipasang maka penunjukan amperemeter akan berubah,
misalkan menjadi I2, maka hambatan dalam amperemeter itu adalah:

…...……………………………………………………(2)
Fisika Dasar Sub Lab Fisika UPT Lab Terpadu 201
UNS 6

C. Mengukur hambatan dalam voltmeter

Cara pertama, lihat gambar C(a): Kalau hasil pengukuran amperemeter


adalah I dan hasil pengukuran voltmeter adalah V maka hambatan dalam voltmeter itu
adalah:

…………………………………………………………………..(3)

Cara kedua, lihat gambar C(b): Pengukuran dilakukan dua kali, mula-mula
ketika RB belum dipasang misalkan hasil penunjukan voltmeter V1. Kemudian RB
dipasang maka penunjukan voltmeter akan berubah misalkan menjadi V2, maka
hambatan dalam voltmeter adalah:

…………………………………………………………(4)

D. Mengubah batas ukur amperemeter dan voltmeter


Alat-alat ukur mempunyai batas kemampuan pengukuran, begitu juga alat
pengukur arus (amperemeter) dan alat pengukur tegangan (voltmeter) ini. Angka
terbesar yang ada pada skala alat ukur itu adalah batas maksimum kemampuan
pengukuran alat tersebut. Untuk mengubah batas ukur baik amperemeter maupun
voltmeter perlu tambahan hambatan. Pada amperemeter tambahan hambatan disusun
parallel (Rp) seperti terlihat pada gambar D(a), sedangkan pada voltmeter tambahan
hambatan disusun secara seri seperti terlihat pada gambar D(b).
Fisika Dasar Sub Lab Fisika UPT Lab Terpadu 201
UNS 6

Misalkan (Gambar D(a)) batas ukur amperemeter mula-mula adalah I dan kita
inginkan supaya batas ukur menjadi nI maka perlu diberi hambatan parallel sebesar:

Misalkan (Gambar D(b)) batas ukur voltmeter mula-mula adalah V dan kita
inginkan supaya batas ukur menjadi nV maka perlu diberi hambatan seri sebesar:

Rs = (n – 1) RV ……………………………………………………………(6)

E. Mengukur hambatan R
Ambil sebuah hambatan yang belum diketahui besarnya (Rx). Gunakan
rangkaian seperti pada gambar C(b) untuk menentukan Rx.

IV. Bahan Latihan


1. Dengan melihat letak dari amperemeter pada gambar A(a) dan voltmeter pada
gambar A(b) masing-masing sebagai alat ukur arus melalui R dan beda
tegangan antara ujung-ujung R, maka bagaimana sebaiknya hambatan masing-
masing pada kedua alat ini?
2. Dapatkah sebuah amperemeter berfungsi sebagai voltmeter. Jika dapat
bagaimana rangkaiannya dan apakah syarat-syaratnya?
3. Turunkan rumus (2) dan (4), sertakan juga syarat-syarat yang diperlukan serta
koreksi yang mungkin diberikan!

V. Percobaan yang dilakukan


1. Susunlah rangkaian seperti terlihat pada gambar B(a) tutup switch S, atur
hambatan bangku.
2. Catat kedudukan amperemeter (I) dan kedudukan voltmeter (V).
3. Ulangi percobaan ini untuk 3 harga arus I dan tegangan V yang berbeda.
4. Susunlah rangkaian seperti yang terlihat pada gambar B(b) tetapi belum
dihubungkan dengan RB (dari hambatan geser), tutup switch S, atur hambatan
bangku. Catat kedudukan amperemeter (I1), sesudah itu hubungkan RB (tanpa
mengubah yang lain), catat lagi kedudukan amperemeter (I2). Ukur dan catat
harga hambatan geser yang digunakan (RB).
5. Ulangi percobaan ini untuk 3 harga RB yang berbeda.
6. Susunlah rangkaian seperti gambar C(a), tutup switch S, atur hambat geser.

Anda mungkin juga menyukai