Anda di halaman 1dari 14

HASIL PERCOBAAN

PRAKTIKUM FISIKA UNTUK BIOLOGI

AMPEREMETER DAN VOLTMETER DC

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisika untuk Biologi

Yang dibimbing oleh Drs. Yoyok Adisetio L, M.Si

Disusun Oleh :

Hasna Syahidah

NIM 190341621687

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

November 2019
A. TUJUAN
Setelah praktikum ini dilaksanakan mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menentukan hambat dalam amperemeter.
2. Menentukan hambat dalam voltmeter.
3. Mampu menggunakan alat ukur listrik dengan benar.
4. Mampu menerapkan teori grafik dengan benar.

B. LATAR BELAKANG
Arus listrik terdiri atas dua macam, yaitu arus lisrik bolak-balik (AC) dan
alat listrik searah (DC). Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita akan
menjumpai berbagai macam alat ukur listrik. Amperemeter, voltmeter, serta
ohmmeter merupakan salah satu alat ukur listrik DC. Amperemeter merupakan
alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur kuat arus listrik. Voltmeter
digunakan untuk mengukur tegangan. Sedangkan ohmmeter merupakan alat
ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur hambatan. Sebelum menggunakan
alat-alat ukur listrik tersebut, alangkah baiknya kita memahami alat-alat
tersebut, dengan mengetahui hambatan dalam serta mengetahui cara
penggunaan dari alat tersebut sebelum menggunakannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Selain kita mempelajari teori tentang alat ukur listrik seperti amperemeter
dan voltmeter, maka kita harus melakukan praktik dengan menggunakan alat
tersebut. Dengan begitu kita diharapkan memiliki keterampilan dalam
penggunaan alat-alat ukur listrik. Memiliki keterampilan yang baik terhadap
penggunaan alat-alat ukur listrik sangat diperlukan, agar kesalahan dalam
pengambilan data dapat diminimalisir. Selain itu dengan memahami
penggunaan alat-alat ukur listrik seperti amperemeter dan voltmeter, maka
kerusakan alat-alat tersebut akibat kurangnya pengetahuan mengenai alat
tersebut dapat terhindarkan.
Mengukur serentak baik kuat arus maupun tegangan dapat dilakukan
seperti gambar 1c maupun gambar 1d.

Gambar (1a) menunjukkan skema pengukuran kuat arus listrik pada


rangkaian seri, sedangkan gambar (1b) menunjukkan skema pengukuran kuat
arus pada rangkaian listrik paralel. Gambar (1c) dan (1d) menunjukkan
pengukuran kombinasi kuat arus dan tegangan listrik pada rangkaian listrik
paralel.

Dalam mencari sebuah hambatan dalam amperemeter, maka digunakan


rumus persamaan :

V
R= I

Kemudian dipasang R B, maka penunjukan amperemeter akan berubah,


misalnya I 2, maka hambatan dalam amperemeter digunakan rumus persamaan
berikut :

Ι 1−Ι 2
Ra = Rb
Ι2
Sedangkan untuk menentukan hambatan dalam sebuah voltmeter dapat
digunakan rumus persamaan :

V
R= I

Kemudian dipasang R B, maka penunjukan voltmeter akan berubah,


misalnya V 2, maka hambatan dalam digunakan rumus persamaan berikut :

V1
Rv = Rb
V 1−V 2

C. ALAT DAN BAHAN


1. Amperemeter DC/ milliamperemeter DC
2. Voltmeter DC/ milliamperemeter DC
3. Sumber tegangan DC
4. Bangku hambat
5. Hambat geser
6. Penutup Arus
7. Kabel-kabel

D. PROSEDUR KEGIATAN
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan
praktikum.
2. Untuk pengukuran hambatan dalam amperemeter, menyusun rangkaian
yang terdiri dari amperemeter, hambatan geser, sumber tegangan serta
hambatan Rb. Tutup switch S, atur hambatan geser catat kedudukan
amperemeter (Iı) sebelum dihubungkan dengan Rb, sesudah itu hubungkan
dengan Rb (tanpa mengubah yang lain), catat lagi kedudukan amperemeter
(I2). Ukur dan catat harga hambatan bangku yang digunakan (Rb). Ulangi
pecobaan ini beberapa kali dengan cara menggeser hambatan geser.
3. Untuk pengukuran hambatan dalam voltmeter, menyusun rangkaian yang
terdiri dari voltemeter, hambatan geser, sumber tegangan, serta hambatan
Rb. Tetapi belum dihubungkan dengan Rb, tutup switch S, atur hambat
geser. Catat kedudukan voltmeter (V1). Sesudah itu sambungkan dengan
Rb, catat lagi kedudukan voltmeter (V2). Ukur dan catat harga hambatan
bangku yang digunakan (Rb), ulangi percobaan ini beberapa kali dengan
cara menggeser hambatan geser.

E. DATA
I. Pengukuran Hambatan Dalam Amperemeter
Rb = 0,82 Ω

No I 1 ( amperemeter ) I 2 ( amperemeter )
1 80 ± 5 70 ± 5
2 90 ± 5 80 ± 5
3 100 ± 5 90 ± 5
4 110 ± 5 100 ± 5
5 120 ± 5 110 ± 5
6 130 ± 5 120 ± 5
7 135 ± 5 120 ± 5
8 140 ± 5 125 ± 5
9 145 ± 5 135 ± 5
10 150 ± 5 140 ± 5
Nilai Skala Terkecil (ampermeter) = 5 mA

II. Pengukuran Hambatan Dalam Voltmeter


Rb = 47 kg Ω
No V 1 ( voltmeter ) V 2 ( voltmeter )
1 1 ± 0,1 0,7 ± 0,1
2 1,1 ± 0,1 0,8 ± 0,1
3 1,2 ± 0,1 0,85 ± 0,1
4 1,3 ± 0,1 0,9± 0,1
5 1,4 ± 0,1 0,9± 0,1
6 1,5 ± 0,1 1 ± 0,1
7 1,6 ± 0,1 1 ± 0,1
8 1,7 ± 0,1 1,05 ± 0,1
9 1,8 ± 0,1 1,1 ± 0,1
10 1,9 ± 0,1 1,1 ± 0,1
Nilai Skala Terkecil (voltmeter) = 0,1 V

F. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini, kami mencoba mementukan nilai hambat pada
alat voltmeter dan amperemeter.
Berdasarkan literature, amperemeter memiliki hambatan dalam yang kecil,
sedangkan voltmeter memiliki hambatan dalam yang besar. Dalam hal ini
berati percobaan pengukuran hambatan dalam amperemeter maupun voltmeter
sesuai dengan literature. Nilai ukur hambatan dalam amperemeter sebesar
(0,027 ± 0,991) Ω dengan ralat relatif sebesar 0,37%. Nilai hambatan dalam
voltmeter Jadi nilai Ra = (57,7 ± 1,09) Ω dengan ralat relatif sebesar 1,889%
Kesalahan dalam percobaan ini dapat disebabkan karena kurangnya
pemahaman praktikan terhadap praktikum yang dilakukan, dan juga
kurangnya kehati-hatian dann ketelitian pada saat melakukan percobaan.

G. KESIMPULAN

Pengukuran hambatan dalam amperemeter dapat diperoleh dengan:


I 1− I
RA = 2
RB
I2
Sedangkan pengukuran hambatan dalam voltmeter :

V1
Rv = RB
V 1−¿V ¿
2

Untuk menentukan hambatan dalam amperemeter maupun hambatan


dalam voltmeter, dapat dilakukan dengan menggunakan 2 cara, yaitu dengan
pengukuran secara langsung dan pengukuran bertahap dengan hambatan Rb.
Untuk mengukur kuat arus maka amperemeter dipasang seri, sedangkan untuk
mengukur tegangan maka voltmeter dipasang paralel. Selain itu juga dapat kita
simpulkan, berdasarkan praktikum pengukuran amperemeter dan voltmeter,
hambatan dalam pada amperemeter kecil, sedangkan voltmeter memiliki
hambatan dalam yang besar.

H. Daftar Rujukan
Manurung, S.R., Sinambela, M. 2018. Perangkat Pembelajaran IPA Berbentuk
LKS Berbasis Laboratorium. Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika,
Vol. 6, No. 1:80-87.
Prawiroredjo, K. 2006. Pemahaman dan Penggunaan Alat Ukur Multimeter
Analog sebagai Pengenalan Teknik Elekronika. Jurnal Ilmiah
LEMDIMAS, Vol. 6, No. 2.
Supramono, dkk. 2003. Fisika Dasar II. Malang: Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Malang.
Suryono., Wicaksono, A.P. 2015. Trainer Penyulut SCR Sebagai Pendukung
Pembelajaran Mata Kuliah Praktek Elektrodinamika Daya Di
Jurusan Teknik Elektro Unnes. Edu Elektro Journal, Vol. 4, No. 2
Sutrisno: Fisika Dasar Seri Listrik Magnetik.
Tim Praktikum Fisika Dasar, 2017. Modul Praktikum Fisika Untuk Biologi.
Malang:Universitas Negeri Malang.
I. Lampiran
Analisis Data
1. Pengukuran hambatan dalam amperemeter dengan menggunakan R B= 0,8 Ω

No X = I1 y =I 2 X2 Y2 XY
.
1. 80 70 6400 4900 5600
2. 90 80 8100 6400 7200
3. 100 90 10000 8100 9000
4. 110 100 12100 10000 11000
5. 120 110 14400 12100 13200
6. 130 120 16900 14400 15600
7. 135 120 18225 14400 16200
8. 140 125 19600 15625 17500
9. 145 135 21025 18225 19575
10. 150 140 22500 19600 21000
∑ 1200 1090 149250 123750 135875
(∑X ¿ ² = 149250
(∑ y ¿ ² = 123750
(∑XY ¿ ² = 135875
y = a + bx
I 1− I
RA = 2
R
I2 B
I 2 RA = ( I ¿ ¿ 1−I 2)R B ¿
I 2 RA + I 2 RB = I1 RB
I 2 ¿ + R B) = I 1 R B
RB
I2 =
(R ¿ ¿ A+ R B )I 1 ¿
n ∑ ( XY )−∑ X ∑ Y
 b =
n ∑ X ²−(∑ X )²
10(135875) – (1200)(1090)
=
10 ( 149250 ) −(1440000)
50750
= 52500

= 0,967 Ω
RB
 b =
(R ¿ ¿ A+ R B )¿
b( R ¿ ¿ A+ R B )¿ = RB
R A b+ R B b = R B
RA b = R B−R B b
R B (1−b)
RA =
b
0,8(1−0,967)
=
0,967
= 0,027 Ω
2
∑ y 2−∑ x 2 ( ∑ y ) −2 ( ∑ x ) (∑ XY ) ∑ Y + n(∑ XY )²
Sy = 1
n−2
=

√ n ∑ x 2−∑ y ²
|

1 (123750)−(149250)(1188100)−2 ( 1200 ) ( 135875 ) (1090)+10(1846201563)


√ 10−2

10(149250)−(123750)

( 123750 ) −(17732392500)−35544900000+18462015630
= 1∨
8 √ 1368750
|

1
=
√ 8
3481515312

= √ 4351894140
=65,97
n
Sb = Sy
√ 2
n∑ X −( ∑ X )²
10
= 65,97
√ 10 (149250)−(1440000)
= 65,97 . 0,007
= 0,46179

S RA = ¿ ∂ Ra | Sb

∂ Rb

= |√ 1−bb Sb|²
= |√ 1−65,97
65,97
0,46179|²

= √ 0,98211
= 0,991
S Ra
Ralat Relatif = 100%
Ra
0,991
= 100%
0,027
= 0,37%
Jadi nilai Ra = (0,027 ± 0,991) Ω dengan ralat relatif sebesar 0,37%

2. Pengukuran Hambat Dalam Voltmeter


Rb = 47 Ω

No X = V1 y =V 2 X2 Y2 XY
.
1. 1 0,7 1 0,49 0,7
2. 1,1 0,8 1,21 0,64 0,88
3. 1,2 0,85 1,44 0,7225 1,02
4. 1,3 0,9 1,69 0,81 1,17
5. 1,4 0,9 1,96 0,81 1,26
6. 1,5 1 2,25 1 1,5
7. 1,6 1 2,56 1 1,6
8. 1,7 1,05 2,89 1,1025 1,785
9. 1,8 1,1 3,24 1,21 1,98
10. 1,9 1,1 3,61 1,21 2,09
∑ 14,5 9,4 21,85 8,995 13,985
(∑X ¿ ² = 21,85
(∑ y ¿ ² = 8,995 = 9,00
(∑XY ¿ = 13,985 = 13,99
n ∑ ( XY )−∑ X ∑ Y
 b =
n ∑ X ²−(∑ X )²
10(13,99) – (14,5)(9,4)
=
10 ( 21,85 )−(21,85)
= 5,4 Ω
Rv
 b =
(R ¿ ¿ v+ R B )¿
b( R ¿ ¿ v+ R B )¿ = Rv
R v b+ R B b = R v
RB
Rv = b
(5,4−1)
47
= 5,4
5,4−1
=57,7 Ω
2
∑ y 2−∑ x 2 ( ∑ y ) −2 ( ∑ x ) (∑ XY ) ∑ Y + n(∑ XY )²
Sy =

=
√ 1
n−2

n ∑ x 2−∑ y ²
|

1 (8,995)−(21,85)( 8,995)−2 (14,5 )( 13,99 ) (9,4 )+10 (195,7)


√ 10−2

10(21,85)−(8,995)
|

1
=
√ 8
9,757308895

= 1,2197
n
Sb = Sy
√ 2
n∑ X −( ∑ X )²
10
= 1,2197
√ 10 (21,85)−(210,25)
= 1,34

S RA = ¿ ∂ Ra | Sb

∂ Rb

=|√ 1−bb Sb|²


1−5,4
√ 5,4 1,34|²
= |

= 1,09
S Ra
Ralat Relatif = 100%
Ra
1,09
= 100%
57,7
= 1,889 %
Jadi nilai Ra = (57,7 ± 1,09) Ω dengan ralat relatif sebesar 1,889%

Analisis Grafik

Amperemeter
160
140
120
100 Amperemeter
80
60
40
20
0
80 90 100 110 120 130 135 140 145 150

Grafik 1. Hambatan dalam Amperemeter I 1 dan I 2


Voltmeter
1.2

0.8
Voltmeter
0.6

0.4

0.2

0
1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9

Grafik 1. Hambatan dalam Volltmeter V 1 danV 2

Tugas

a. Dengan melihat letak dari amperemeter pada Gambar 1a dan voltmeter


pada Gambar 1b masing-masing sebagai alar ukur arus melalui R dan
tegangan ujung-ujung R, maka bagaimana sebaiknya hambatan masing-
masing pada kedua alat tersebut.

b. Dapatkah amperemeter berfungsi sebagai voltmeter. Jika dapat,


bagaimana rangkaiannya dan apakah syarat-syaratnya.?

Jawab:

a. Pada gambar 1a sebaiknya hambatan dipasang seri terhadap


amperemeter, karena energy yang berasal dari baterai akan disalurkan
pada amperemeter yang berkutub positif dan juga ujung R yang
berkutub positif, sama-sama akan keluar menuju hambatan geser dan
akan kembali ke baterai lagi. Selain itu berdasarkan gambar 1a, jika
amperemeter memiliki hambatan maka hambatan total akan bertambah
sesuai dengan rumus R total = R1 + R2. Dengan bertambahnya
hambatan maka arus akan bertambah kecil sehingga arus yang terukur
salah. Sebaliknya hambatan amperemeter sangat kecil.
b. Amperemeter dapat berfungsi sebagai voltmeter. Caranya yaitu dengan
pengukuran secara bersamaan kuat arus dan tegangan dengan
amperemeter berada diluar. Amperemeter disusun seri, sedangkan
voltmeter disusun paralel. Dengan rangkaian sebagai berikut: voltmeter
mengukur tegangan ujung-ujung R, tetapi amperemeter bukan mengukur
arus melalaui R. Dengan syarat arus yang dimaksud melalui R, dan
amperemeter berada didalam (berhubungan langsung dengan ujung-
ujung R)

Anda mungkin juga menyukai