Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUKURAN

MULTIMETER

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Pengukuran

Dosen Pembina:
Muhammad Fahmi Hakim, ST., MT.

Oleh:
Farah Dita Feyqa (1731120113 / 11)
D-III Teknik Listrik 1F

POLITEKNIK NEGERI MALANG


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK LISTRIK
APRIL 2018
TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, anda dapat:
1. Menjelaskan data-data pada peukur;
2. Mempergunakan peukur secara benar;
3. Menentukan batas ukur dari peukur;
4. Menentukan tahanan dalam dari ampere dan voltmeter.

DASAR TEORI
Multimeter adalah peukur untuk mengukur besar tegangan, arus, dan
tahanan. Sebelum kita mulai mempergunakan peukur misalnya: Amperemeter,
voltameter, ohm meter, power factor meter, watt meter, dan lain-lain.
Data meter pada alat ukur menunjukkan prinsip kerja, posisi pemakaian,
kelas kesalahan, tegangan uji isolasi, dan jenis tegangan yang dapat diukur. Data meter
yang terdapat pada alat ukur harus dipatuhi karena bila dilanggar menyebabkan semakin
besarnya tingkat kesalahan alat ukur dan dapat menyebabkan kerusakan alat ukur.
 Cara membaca hasil penunjukan jarum pada multimeter adalah :

Hasil Pengukuran = x Batas Ukur

 Cara mengetahui besar kesalahan alat ukur adalah :

Kesalahan Ukur = Kelas kesalahan x Skala Maksimal


 Bagian dari multimeter adalah :
1. Ampere Meter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya arus
pada suatu rangkaian. Cara pemasangan Amperemeter adalah diseri dengan
beban. Untuk memperbesar batas ukur(BU) alat, harus memasang R (Rshunt )
secara pararel dengan alat ukur.
2. Volt Meter
Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya
tegangan pada suatu rangkaian. Cara pemasangan Voltmeter adalah
dihubungkan paralel dengan sumber tegangan atau komponen rangkaian yang
diukur tegangannya.
3. Ohm Meter
Ohmmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk megukur besarnya
hambatan pada suatu rangkaian.
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Multimeter SANWA (1)
2. Batery 9V (1)
3. Lampu 24 V (1)
4. Kabel penghubung

GAMBAR RANGKAIAN

TUGAS DAN PERTANYAAN


Amati keadaan lampu pada percobaan gambar rangkaian 1 dan 2
1) Terangkan.
 Lampu pada rangkaian 1 tidak menyala, karena dipasang secara seri dengan
voltmeter. Kabel penghubung negatif ( - ) dipasangkan secara langsung ke
voltmeter tidak melalui lampu terlebih dahulu, sehingga hanya positif ( + )
yang tersambung dengan lampu, karena tidak adanya beda potensial atau
tidak adanya negatif menyebabkan lampu tidak menyala.
 Lampu pada rangkaian 2 menyala, karena dipasang secara paralel dengan vo
ltmeter. Kabel positif ( + ) dan negatif ( +) dihubungkan terlebih dahulu ke
lampu baru ke volt meter sehingga lampu dapat menyala, karena adanya
beda potensial atau tegangan.
2) Amati besar tegangan pada voltmeter
 Pada rangkaian seri tegangan sebesar 8 V.
 Pada rangkaian pararel tegangan sebesar 5 V.
3) Jelaskan mana yang lebih baik : Volt meter kumparan putar atau besi putar.
Lebih baik kumparan putar, karena bila menggunakan besi putar
konsumsi daya tinggi menyebabkan rugi daya tembaga yang tinggi pada pe-
makaian arus besar. Dan biasanya hanya digunakan pada proses pengukuran
daya (wattmeter). Sedangkan pada kumparan putar konsumsi daya rendah,
sehingga rugi daya tembaga tidak terlalu tinggi dan dapat digunakan untuk
mengukur arus dan tegangan.
4) Ampere meter dengan data sebagai berikut :

Kelas Peukur
Dapat digunakan AC / DC
Menggunakan sistem besi putar
Pemakaian mendatar
Isolasinya sudah dicoba pada 2000 V
5) Voltmeter menunjukkan pada harga :
a. Skala atas = 35 volt
b. Skala bawah = 7 volt
c. Skala voltmeter = 80 dan 15 volt
d. Pemakaian alat ukur= Untuk pengukuran tegan
gan, baik AC maupun DC
e. Tegangan uji isolasi = 1000 V
f. Kemungkinan kesalahan :
 Skala atas = 0,9 V
 Skala bawah = 0,225 V
6)
a. Batas ukur max = 60 volt
b. Satu strip skala = 2 volt
c. Voltmeter menunjukkan pada harga 26 vo
lt
d. Skala voltmeter = 60 volt
e. Tegangan uji isolasi = 200 volt
f. Kemungkinan kesalahan = ± 0,9 volt
g. Pemakaian alat ukur = Untuk
pengukuran tegangan, baik AC maupun D
C
h. Azas yang digunakan alat ukur = Sistem
Kumparan Putar
7) Isi tabel di bawah sesuai dengan gambar penujukkan ohm meter

NO HARGA
1 275Ω
2 70Ω
3 4,5Ω

8) Bila amperemeter dipasang (lihat gambar)


a. Yang terjadi pada alat ukur tersebut adalah alat ukur tersebut akan mengalami
kerusakan.
b. Mengapa ? Dan terangkan !

Jika alat ukur (amperemeter) diparalel dengan beban, maka arus yang masuk
ke alat ukur sangat besar karena hambatan dalam pada amperemeter dibuat kecil
atau mendekati nol. Sehingga amperemeter bisa rusak jika dipasang paralel.

9) Bila volmeter dipasang seperti pada gambar di bawah ini :


a. Yang terjadi pada alat ukur tersebut adalah alat ukur akan mengalami kerusa
kan.
b. Mengapa ? Dan terangkan !
Jika alat ukur (voltmeter) diseri dengan beban, maka arus yang masuk ke alat
ukur sangat kecil karena hambatan dalam pada amperemeter dibuat besar atau tak
terhingga. Sehingga amperemeter bisa rusak jika dipasang seri.

10) Lihat gambar di bawah dan tentukan gambar rangkaian yang benar.
Gambar yang benar :
Gambar a Gambar b
Gambar c Gambar d

DATA PERCOBAAN
No. Diagram rangkaian V (Volt) Kondisi lampu keterangan
7,6 Padam Alfa Rizki
7,6 Padam Arvin Ainurrahma
7,6 Padam Dinar Wulan
1. Seri 8 Padam Farah Dita
7,5 Padam Nihayatuzzulfa
7,6 Padam Rizal Andre
4,9 Nyala Alfa Rizki
5 Nyala Arivin Ainurrahma
4,9 Nyala Dinar Wulan
2. paralel 5 Nyala Farah Dita
4,8 Nyala Nihayatuzzulfa
4,8 Nyala Rizal Andre
ANALISIS
Tegangan pada tabel data percobaan diatas didapatkan dari hasil pengukuran
dengan multimeter yang dipasang secara seri atau paralel. Pada rangkaian yang
dipasang paralel kondisi lampu menyala terang atau menyala redup, karena dipasang
secara paralel dengan voltmeter dengan batas ukur yang sama. Kabel positif ( + ) dan
negatif ( +) dihubungkan terlebih dahulu ke lampu baru ke volt meter sehingga kondisi
lampu dapat menyala, karena adanya beda potensial atau tegangan.
Sedangkan pada rangkaian yang dipasang seri kondisi lampu tidak menyala
karena dipasang secara seri dengan voltmeter walaupun batas ukur dibuat berbeda.
Kabel penghubung negatif ( - ) dipasangkan secara langsung ke voltmeter tidak melalui
lampu terlebih dahulu, sehingga hanya positif ( + ) yang tersambung dengan lampu,
karena tidak adanya beda potensial atau tidak adanya negatif menyebabkan kondisi
lampu tidak menyala. Jika dipasang secara seri tegangan yang ditunjukkan oleh
multimeter merupakan tegangan sumber. Karena pemakaian baterai sudah lama,
sehingga hasil pengukurannya adalah ±8-9 Volt.

KESIMPULAN
1. Data Meter
Hal yang perlu diperhatikan saat kita akan mempergunakan alat ukur adalah :
1. Mengetahui data meter yang terdapat pada setiap alat ukur. Karena bila data m
eter tidak diketahui , maka cara penggunaanya akan salah yang dapat menyeba
bkan kesalahan pembacaan hasil dan kerusakan pada alat ukur.
2. Cara merangkai alat ukur pada sirkit, karena setiap alat ukur memiliki cara pen
ggunaan yang berbeda. Seperti amperemeter yang harus dirangkaian seri denga
n beban. Sedangkan pada volmeter dipasang secara pararel dengan beban.
3. Melakukan setiap langkah – langkah pengukuran dengan benar

2. Cara menggunakan multimeter(AVOmeter)


1) Memasang kabel hitam dan merah pada lubang yang ada pada AVOmeter sesu-
ai dengan petunjuk penggunaan.
2) Memutar selector menuju pilihan yang akan kita ukur, yaitu tegangan (Voltme-
ter) AC/DC, Hambatan (Ohmmeter), atau Arus (Amperemeter)
3) Memilih batas ukur yang sesuai dengan keperluan. Batas ukur ini digunakan sa
at menghitung hasil pengukuran. Bila kita memilih Ohmmeter, harus dila-kuka
n kalibrasi saat kali pengubah batas ukur.
4) Merangkai alat ukur sesuai dengan keperluan, baik di seri atau paralel.
5) Setelah jarum penunjuk menujuk pada skala, dapat dilakukan penghitung untuk
mendapatkan hasil pengukuran. Posisi alat ukur saat pembacaan skala ini harus
sesuai dengan data meter pada alat ukur, digunakan secara tegak lurus, menda-
tar, ataupun miring. Agar hasilnya lebih akurat.

3. Batas Ukur
Batas ukur digunakan untuk menentukan besar tegangan dari nilai yang
terukur pada voltmeter. Batas ukur pada multimeter berupa faktor pengali yang bisa
diubah-ubah. Jika jarum penunjuk tidak bergerak, bisa jadi batas ukur terlalu besar
atau terlalu kecil.

4. Hambatan dalam
Hambatan dalam sangat berpengaruh pada kerja alat ukur(multimeter)
yaitu dengan dipasang seri atau paralel dengan alat ukur. Jika pada amperemeter
hambatan dalam dibuat sangat kecil atau mendekati nol, sedangkan pada voltmeter
hambatan dalam dibuat sangat besat atau tak terhingga. Hal ini dilakukan agar alat
ukur (multimeter) tidak mengalami kerusakan.

Anda mungkin juga menyukai